makalah mineral dan batuan yogi

25
MAKALAH MINERAL DAN BATUAN Dibuat untuk sebagai telah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Program Komputer Terapan I Dibuat Oleh : Nama : Yogi Nurulluddin Shidiq NPM : 11051360 Prodi : Teknik Geologi Terapan Semester : 3 (Tiga) POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN (AGP) TAHUN 2014

Upload: yogishidiq

Post on 19-Jul-2015

1.973 views

Category:

Engineering


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah mineral dan batuan YOGI

MAKALAH

MINERAL DAN BATUAN

Dibuat untuk sebagai telah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah

Program Komputer Terapan I

Dibuat Oleh :

Nama : Yogi Nurulluddin Shidiq

NPM : 11051360

Prodi : Teknik Geologi Terapan

Semester : 3 (Tiga)

POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN (AGP)

TAHUN 2014

Page 2: Makalah mineral dan batuan YOGI

Kata pengantar

Yang telah diberikanNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan

praktiku geologifisik tentang bab Identifikasi Mineral dan Batuan secara Megaskopis

sesuai dengan kurikulum yang ditentukan.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah adalah agar kami dapat mengetahui secara

langsung dari teori yang telah diberikan oleh dosen dan juga ssebagai penunjang mata

kuliah geologifisik.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan

laporan ini. Oleh karna itu, segala masukan dan kritik yang membangun, kami sambut

dengan baik. Terima kasih.

Bandung, 10 November 2014

Penyusun.

Page 3: Makalah mineral dan batuan YOGI

DAFTAR ISI

BAB I

1.1.Latar Belakang .....................................................................................

1.2.Maksud dan Tujuan .............................................................................

BAB II

2.1.Landasan teori .....................................................................................

BAB III

3.1.Praktikum .............................................................................................

BAB IV

4.1.Penutup ................................................................................................

Page 4: Makalah mineral dan batuan YOGI

BAB I

o Latar Belakang

Seperti kita ketahui, minyak bumi, gas dan sumber energi pada umumnya

berasal dari alam. Dan sebagian besar berada di dalam permukaan bumi.

Lapisan bumi, tersusun atas berbagai macam lapisan tanah dan batuan.

Tanah sendiri merupakan hasil peluruhan batuan.

Oleh karenanya, sebelum kita menelusuri tentang sumber energi dan lapisan

lapisan batuan tempat beradanya sumber energi tersebut, alangkah baiknya kita

mengetahui terlebih dahulu macam macam batuan, proses terbentuknya serta ciri

ciri dari macam macam batuan secara megaskopis.. Karena bisa jadi suatu batuan

merupakan ubahan dari batuan lain..

Oleh karena itu, pembelajaran batuan melalui praktikum sangat diperlukan

guna mempermudah pemahaman mengenai batuan.

1.2. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah

1. Untuk mengetahui jenis jenis batuan dan mineral secara garis besar dan contoh

contohnya.

2. Untuk dapat mengetahui perbedaan jenis jenis batuan secara megaskopis.

3. Untuk dapat mengidentifikasi jenis batuan berdasarkan ciri yang ada secara

megaskopis

Page 5: Makalah mineral dan batuan YOGI

BAB II

2.1. Landasan Teori

Batuan dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi bahan atau material alam

dalam pembentukan kerak bumi, yang mempunyai komposisi mineral tertentu untuk

selanjutnya menurut proses terjadinya batuan dibagi menjadi:

- Batuan Beku

- Batuan Sedimen

- Batuan Malihan/ Metamorfosis

- Mineral

Mineral

Mineral adalah selalu terdapat dalam batuan beku terbentuk dari keristal

magma merupakan mineral yang dominan dan menentukan nama batuan misalnya

(SiO2),K2O,Na,SiO2.

Ada 7 mineral utama pembentukan batuan

1. Kuarsa

2. Feldspar

3. Feldspatold (feldspathoid)

4. Piroksen (pyroxene)

5. Horenbelende (hornblende)

6. Blotit, dan

7. Olivin

Ke-7 tersebut dijumpai dalam jumlah yang banyak, dan disebut mineral-

mineral penting (essen hal mineral): sedangkan mineral lain yang jumlah-nya

sedikit, disebut mineral tambahan/pelengkap (accessory minerais), seperti magnet,

ilmenit,apatit,kalasit, dan lain-lain.

Mineral didefinisikan melalui beberapa cara, yaitu dengan mempelajari sifat

fisik, sifat kimia, dsm sifat optiknya. Aspek sifat fisik yang dipelajari adalah: sifat

optik (pemanutan dan pembalasan,killap,warna dan qoresan dan luminatasi),

kekerasan,belahan, dan pecahan,berat jenis sifat magnet,sifat klasik, sifat permukaan

dan radioaktivitasi.

Page 6: Makalah mineral dan batuan YOGI

o Lingkungan pembentukan mineral

Mineral terbentuk pada 3 macam lingkingan geologi yaitu:

1. Lingungan magnetik

2. Lingkungan sedimen

3. Lingkungan metamorifik.

o Manfaat Mineral

Telah diketahui sejak lama bahwa mineral sangat bermanfaat bagi kehidupan

manusia. Pemanfaatan mineral bagi kehidupan manusia, ada yang dapat

langsung dirasakan, seperti emas(Au) dan intan (C): ada yang harus diolah

terlebih dahulu untuk diambil logamnya. Ada juga mineral-mineral yang

menghasilkan material-material non-logam, seperti kapur (caO). Berasil dari

kalsit yang menjadi penyusun utama batu-gamping: kaolin dari kaolinit dll.

Dengan demikian,mineral adalah salah satu sumber daya geologi yaitu

sumber daya mineral sumber daya geologi yang lain adalah sumber daya air,

sumber daya energi,dan sumber daya lahan.

o Mineral pembentuk batuan

Mineral pembentuk batuan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

- Mineral Utama (essential minerals)

- Mineral ikutan/ tambahan (accessory minerals)

- Mineral sekunder (secondary minerals)

Page 7: Makalah mineral dan batuan YOGI

o Komposisi Mineral

Pada dasarnya sebagian besar (99%) batuan beku hanya terdiri dari unsur

utama yaitu oksigen, silikon, alumunium, besi, kalsium, sodium, potasium,

dan magnesium, unsur ini membentuk : mineral yang tergolong mineral

utama yaitu

- Kuarsa

- Plagioklas

- Ortoklas

- Olivin

- Piroksin

- Amfibol

- Mikafelpatora

- mineral ikutan / tambahan

Mineral tambahan merupakan mineral hasil kristalisasi magma, namun jumlahnya

relatif kecil (kurang dari 5 %) sehingga tidak menentukan nama atau sifat batuan.

Mineral ikutan atau tambahan antara lain zirkon, apatit, magnetit, hematit, trutil.

mineral sekunder

Mineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasi ubahan dari mineral primer,

terjadi sebagai akibat dari proses pelapukan, sirkulasi larutan sisa magma (hidrotermal),

koolinisasi serpentinisasi atau karena metamorfisma.

Sifat Mineral fisik

Terdapat dua cara untuk mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan cara

mengenal sifat fisiknya.

A. Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari hasil pendinginan dan kristalisasi magma didalam bumi atau

di permukaan bumi.

Tekstur Batuan

Tekstur adalah istilah untuk menyatakan ciri fisik batuan yang berkaitan dengan

derajat kehabluran (degree of cristalinity), ukuran butir atau granularitas (glanularity),

Page 8: Makalah mineral dan batuan YOGI

bentuk dan kemas (fabric) atau susunan dan distribusi mineral dalam batuan. Ciri khas

yang dinyatakan oleh tekstur memberikan gambaran kondisi terbentuknya batuan beku

dari pembekuan magma, induknya yang diatur oleh laju dan urutan kristalisasi yang

bergantung pada suhu komposisi, kandungan gas pada awalnya dan kekentalan magma

serta tekanan saat membeku.

a. Derajat kehabluran (degree of cristalinity)

Bergantungan pada kondisi pembekuan magma, batuan beku dapat seluruhnya terdiri

dari kristal, atau kaca atau campuran dari keduanya.

Derajat kehabluran (degree of cristalinity) terdiri atas:

- Holokristalin bila massa batuanseluruhnya terdiri dari kristal.

- Hipokristalin / merokristalin bila massa batuan terdiri dari kristal dan bahan

amorf.

- Holohialin bila massa batuan seluruhnya terdiri dari bahan amorf atau kaca.

b. Granularitas (granularity)

Berdasarkan kekompakan kristal dalam batuan secara megaskopi maka batuan beku

dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

Faneritik fanerokristalin bila kristal dalam batuan dapat dilihat dengan mata

telanjang. Ukuran kristal butiran halus (<1 mm), sedang (1 – 5 mm),kasar (5 –

30 mm), peamatif (>30 mm).

Afanitik bila kristal dalam batuan sangat halus yang hanya teramati dengan

mikroskop

Page 9: Makalah mineral dan batuan YOGI

c. Kemas (fabric)

Kemas hanya dapat digunakan untuk batuan yang bertekstur relatif berukuran

(equigranular). Dalam kemas yang diperhatikan adalah kesempurnaan bentuk kristal

apakah sempurna (euhedral idiomorphic), agak sempuna (subhedral), atau tidak

berbentuk (anhedral).

Berdasarkan bentuk – bentuk tadi macam kemas adalah sebagai berikut:

o Panidomorphic granular bila seluruhnya terdiri dari kristal euhedral

o Hypidiomorphic granular bila terdiri dari kristal subhedral

o Allotriomorphyc granular bila terdiri dari kristal anhedral

Berdasarkan kriteria ini tekstur batuan beku dapat dibedakan sebagai berikut:

Tekstur berbutir (granular texture)

Tekstur fanerik (phaneritik texture)

Tekstur afanitik (aphanitic texture)

Teklstur kaca (glassy/vitric texture)

Teksture porfiritik (porphyritik texture)

Tekstur piroklas (pyroclastik texture)

Tekstur berbutir

Tekstur ini mencerminkan proses pendinginan magma secara perlahan sehingga

memberi kesempatan kristal mineral berkembang sebagai butiran. Contoh batuan

bertekstur berbutir antara lain adalah: granit, pegmatii, syenit.

Tekstur fenerik

Batuan bertekstur fenerik berbutir kasar yang dapat dilihat dengan mata telanjang

juga mencerminkan proses pendinginan magma yang berlangsung sangat lambat.

Tekstur afanitik

Batuan bertekstur afanitik berbutir halus sebagai akibat prose pendinginan yang

cepat. Butir kristal terlalu kecil untuk pemeriksaan mata telanjang. Bila kristal batuan

kecil sekali dengan yang dengan mikroskop optik juga tidak dapat dibedakan disebut

kriptokristalin.

Page 10: Makalah mineral dan batuan YOGI

Tekstur kaca

Tekstur ini terjadi akibat proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga tidak

sempat terjadi penghabluran (kristalisasi), misalnya terjadi bila magma tersembur atau

meleleh keluar dari gunungapi dan terkena udara.

Tekstur forfiritik

Tekstur ini mencerminkan terjadinya pendinginan dalam 2 tahap yang ditunjukan

oleh kristal yang lebih besar tertanam dalam massa dasar (matrix) yang berbutir halus.

Kristal yang lebih besar disebut fenokris.

Tekstur piroklastik

Tekstur piroklastik terdapat dalam batuan gunung api butiran – butiran berupa

fregmen – fregmen batuan akibat letusan.

Struktur batuan beku

Struktur batuan beku adalah bentuk dalam skala besar :

o Pillow structure adalah merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan

ekstrusi tertentu, dengan massa yang berbentuk bantal,dimana ukuran dari

bentuk ini antara 30 – 60 cm dan jaraknya berdekatan, khas pada vulkanik

baawah laut.

o Vesikuler merupakan yang ditandai adanya lubang – lubang gas dengan arah

tertentu.

o Skoria seperti vesikuler tetapi tidak menunjukan arah yang teratur.

o Amigdliodal merupakan struktur dimana lubang – lubang gas terisi mineral –

mineral sekunder seperti zelait, karbonat, silika.

o Venolith struktur yang memperlihatkan adanya fregmen batuan yang masuk atau

tertanam kedalam batuan beku. Struktur ini terbentuk akibat peleburan tidak

sempurna dari batuan samping didalam magma yang menerobos.

Page 11: Makalah mineral dan batuan YOGI

Auto bracia, stuktur Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi

bahan rombakan batuan asal, maupun hasil denudasi atau dari hasil reaksi kimia

maupun hasil kegiatan organisme. Batuan sedilen hanya merupakan 5% dari seluruh

batu-batuan yang terdapat di kerak bumi. Dari jumlah 5% ini, batulempung adalah 80%

, batupasir 5%, dan gamping 5%. yang terdapat pada lava yang memperlihatkan

fregmen itu sendiri.

B. Batuan sediment

1. Penggolongan dan penamaan

Secara genetis disimpulkan data 2 golongan(Pettijhon, 1975 dan W.T. Huang, 1962):

a). Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan

asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku metamorf dan sedimen. Setelah

pengendapan berlangsung, sedimen mulai mengalami diagenesa,yakni proses perubahan

yang berlangsung dalam tempratur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah

lithifikasi terjadi. Proses diagenesa antara lain:

- Kompaksi sedimen

- Sementasi

- Rekritalisasi

Nama butir Ukuran butir(mm)

Bongkah (boulder) 256

Brangkal (couble) 256 – 64

Krakal (pebble) 64 – 4

Krikil (gravel) 4 – 2

Pasir sgt kasar (very coarse sand) 2 – 1

Pasir kasar (koarse sand) 1 – ½

Pasir sedang (medium sand) ½ - ¼

Pasir halus (fine sand) ¼ - 1/8

Pasir sgt halus (very fine sand) 1/8 – 1/64

Lanau (silt) 1/64 – 1/256

Lempung (clay) 1/256

Page 12: Makalah mineral dan batuan YOGI

2. pemerian batuan sedimen klastik

Pemerian batuan sedimen klastik terutama didasarkan pada tekstur, komposisi

mineral dan struktur.

a) Tekstur

Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk

butir serta susunannya. Pembahasan tekstur meliputi:

- tekstur

- ukuran butir

- pemilahan

- kebundaran

- wellrounded

- rounded

- subrounded

- subangular

- angular

C. BATUAN METAMORF

Batuan metamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3-

20km) yang keseluruhannya / sebagian besar terjadi dalam keadaan padat / batu yang

terbentuk oleh proses metamorfisme.

Batuan metamorf dapat berasal dari batuan induk batuan beku sedimen atau metamorf

sendiri

Page 13: Makalah mineral dan batuan YOGI

A. Tipe – tipe metamorfosa

Metamorfosa lokal

- Metamorfosa kontak/thermal disebabkan karena intrusi

- Metamorfosa kataklasik/dinamo disebabkan karena sesar

Metamorfosa regional

- Metamorfosa regional/dinamo thermal pada zona tumbukan (subduction

zone)

- Metamorfosa beban/burial akibat beban sedimen diatasnya

B. Struktur batuan metamorf

Struktur foliasi

1. Slatycleavage

Merupakan peralihan dari batu lempung ke batuan metamorf phillitic.

Penjajaran mineral mulai kasar daun mika dan klorit sudah cukup besar,

berkilap sutra halus.

2. Schistosy(skistosa)

Mineral pipih (biotit) muskovit felspar lebihdominan dibanding mineral

butiran.

3. Gneissic(gneissik)

Mineral granular lebih dominan dibandingkan mineral pipih.

Struktur non foliasi

1. Struktur hornfelsik

Dicirikan butiran yang seragam terbentuk pada bagian dalam daerah

kontak sekitar batuan beku.

2. Struktur milonit

Struktur yang berkembang oleh penghancuran batuan asal yang yang

mengalami metamorfosa dinamo.

3. Struktur kataklastik

Sama dengan milonit hanya butirannya lebih kasar,

4. Struktur pilonitik

Menyerpai milonit tetapi butiranya kasar mendekati philit

Page 14: Makalah mineral dan batuan YOGI

5. Struktur flaser

Seperti struktur katakklastik dimana struktur batuan asal berbentuk lensa

yang tertanam pada massa dasar milonit.

6. Stuktur augen

Seperti struktur flaser hanya terdiri dari bitir flaser dalam masa dasar

lebih halus

7. Struktur Granoulose

Hampir sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran

lebih besar.

8. Struktur Liniasi

Struktur yang diperlihatkan oleh adanya kumpulan mineral seperti

jarum(fibrous).

C. tekstur batuan metamorf

Tekstur kristaloblastik

Tekstur yang terbentuk dalam suasanu padat.

1. Lepidoblastik

2. Granoblastik

3. Nematoblastik

4. Porfiroblastik

5. Blastopellit

6. Porfiroblastik

7. Idioblastik

8.Xenoblastik

Page 15: Makalah mineral dan batuan YOGI

Tekstur pelimpsest

Merupakan tekstur sisa, melipui:

1. Balastoporfiritik

2. Blastopsefit

3. Blastopsamit

4. BlastopelliteMerupakan tekstur sisa, melipui:

5. Balastoporfiritik

6. Blastopsefit

7. Blastopsamit

8. Blastopellite

D. Penamaan batuan metamorf

1. Struktur slatycleavage

2. Struktur phillitic dinamai phillit

3. Struktur slatycleavage

Tekstur pelimpsest

Merupakan tekstur sisa, melipui:

1. Balastoporfiritik

2. Blastopsefit

3. Blastopsamit

4. Blastopellite:

5. Balastoporfiritik

6. Blastopsefit

7. Blastopsamit

8. Blastopellite

Page 16: Makalah mineral dan batuan YOGI

o Jenis-jenis Batuan

o BATUAN BEKU DALAM

- GRANIT

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak

ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak

digunakan sebagai batuan untuk konstruksi.

Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan

2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum.

Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran Dalam bidang

industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai

pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku

(rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah.

Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring

Machine).

Page 17: Makalah mineral dan batuan YOGI

- SIENIT

Sienit berwarna abu-abu terang, berbutir sedang - kasar dengan tekstur phaneritik. Dari

pengamatan megaskopik terlihat orthoklas/ K-feldspar dominan, sedikit plagioklas dan

biotit, batuan mempunyai sifat ke magnitan lemah sampai sedang. Dari pengamatan

sayatan tipis menunjukan tekstur holokristalin, hipidiomorfik, berbutir halus sampai 1

mm, bentuk sub hedral–anhedral, disusun oleh mineral orthoklas / K.Felsdpar,

plagioklas, biotit, epidot kalsedon, sfene dan mineral opak, lempung, masih terlihat

relieks kembar poliomtetik. Batuan sienit terdapat sebagai blok-blok insitu di lereng

Moncong Talalo di sekitar Kocara, intrusi ini diduga berlangsung pada kala

Miosen Awal.

- DIORITE

Diorite adalah batuan beku plutonik, yaitu batuan antara granite dan gabbro. Batuan ini

mengandung sedikit Kalsium (soda) plagioklas feldspar, mineral berwarna terang, dan

hornblende berwarna hitam. Tidak seperti granit, batuan diorite tidak mengandung

mineral kuarsa atau sangat sedikit, dan juga tidak seperti gabbro, diorite mempunyai

Page 18: Makalah mineral dan batuan YOGI

warna yang lebih terang dan mengandung soda, tidak mengandung kalsit plagioklas.

Apabila batuan diorite ini dihasilkan dari letusan gunung api maka akan terjadi

pendinginan menjadi lava andesite.

- GABRO

Gabbro berwarna gelap, mempunyai bentuk ukuran butir serabut dari proses intrusive

dan merupakan batuan beku akibat proses plutonic seperti granit, hanya saja batuan

gabbro mempunyai kandungan silica yang lebih rendah dan tidak mengandung mineral

kuarsa, alkali feldspar dan hanya mengandung mineral plagioklas yang sering dijumpai

berwarna gelap dengan kandungan kalsium yang tinggi. Mineral mineral gelap lainnya

yang sering terdapat pada batuan ini adalah amphibole, pyroxene dan kadang kadang

juga biotite, olivine, magnetite, ilmenite dan apatite. Proses erupsi yang dialami gabbro

sama seperti dengan yang dialami batuan Basalt. Mineral mineral utama pembentuk

batuan Gabbro adalah hornblende, magnetite dan mineral mineral terang dari plagioklas.

Gabbro adalah nama sebuah kota di Tuscany, Italia

.

Page 19: Makalah mineral dan batuan YOGI

- PROFIR GRANIT

Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan

granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri

granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.

Page 20: Makalah mineral dan batuan YOGI

o BATUAN BEKU LUAR

- RIOLT

Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang lazimnya dari

letupan gunung berapi. yang terbentuk daripada pembekuan magma di luar permukaan

bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun sebenarnya sifat asid batuan ini

bergantung kepada kandungan silika di dalamnya. Riolit di anggap berasid apabila

kandungan silikanya melebihi 66%. Riolit sering ditemukan berupa lava.

Riolit bisa digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran,

isolator temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa

(media) dan campuran makanan ternak

.

- TERAHIT

batuan trakhit mempunyai warna batuan abu-abu putih kehijauan dan mempunyai

sifat batuan asam (felsik) dengan mineral penyusunnya silikat, magnesium

oksida,MnO, dan mineral penyusun lainya. Pada batuan ini terdapat lubang-

lubang gas yang terisi oleh mineral sekundernya pada batuan ini terdapat mineral

silikat, MnO, Al2O3 ,Fe2O3 dan masih banyak lagi mineral penyusun lainnya

Page 21: Makalah mineral dan batuan YOGI

- ANDESITE

Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada

lahar tebal yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai

beberapa kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan letusan seperti

bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus pyroclastic dan surges

dan suatu kolom letusan yang sangat besar.

Bagian-bagian kecil yang berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang

berwarna putih disebut potassium feldspar Kristal terbesar dinamakan phenocryst,

terbentuk jauh sebelum lava terletuskan dan membeku, dan kristal-kristal tersebut

dari bentuknya dapat menceritakan sejarah dari proses perjalanan magma.

bertexture porphyritic

Page 22: Makalah mineral dan batuan YOGI

- OBSIDIAN

Batu obsidian sebenarnya bukan batu tambang melainkan sejenis batu lahar yang

dimuntahkan dari kawah gunung api. Batu obsidian sebenarnya bukanlah batu atau

mineral, melainkan kaca natural yang terbentuk dari hasil pendinginan lahar gunung

berapi yang cepat, karena proses pendinginannya terlalu cepat maka jarang terjadi

pembentukan kristal di dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu obsidian

seperti batu mineral lain. Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang

hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning

atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau

mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan

lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah. Batu obsidian

mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia

tanggung

Page 23: Makalah mineral dan batuan YOGI

- BASALT

Batuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral

silika batuan vulkanik, yang biasanya membentuk lempeng samudera di dunia.

Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak

terlihat. Mineral-mineral ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang

berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.

Gelembung gelembung dari gas karbon dioksida dan uap air terbentuk dan melakukan

ekspansi pada batuan yang meleleh mendekati permukaan. Pada periode yang panjang

di bawah gunung api, butiran butiran berwarna hijau dari mineral olivine keluar dari

larutan.

Sehingga gelembung gelembung dan butiran butiran tersebut atau phenocrysts

menggambarkan dua kejadian yang berbeda di dalam pembentukan batuan basalt

tersebut.

Page 24: Makalah mineral dan batuan YOGI

BAB III

Praktikum

1) Bahan dan alat

3 macam jenis batuan yang akan diidentifikasi.

o 6 buah Batuan beku

o 6 buah Batuan sedimen

o 3 buah Batuan metamorf

Larutan HCl

Tabel kalasifikasi batuan

loop (kaca pembesar)

2) Prosedure Kerja

Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa batuan tersebut

secara megaskopik baik dengan loop atau tidak.

Lakukan klasifikasi berdasarkan tabel klasifikasi batuan yang telah

disediakan lalu catat pada tabel pengamatan, jenis, dan komposisi serta

kandungan yang terdapat pada batuan tersebut.

teteskan larutan HCl pada jenis batuan sedimen dan metamorf untuk

mengetahui apakah batuan tersebut mengandung senyawa carbonat atau

tidak.

3) Hasil praktikum

Lembar data kalasifikasi/identifikasi batuan :

o Batuan beku

o Batuan sedimen

o Batuan metamorf

Page 25: Makalah mineral dan batuan YOGI

BAB IV

Kesimpulan Dan Penutup

Kesimpulan :

Berdasarkan dari data klasifikasi dan identifikasi serta analisa dapat disimpulkan bahwa:

Batuan dapat diketahui berdasarkan jenis, warna, tekstur, struktur, komposisi,

dan ganesanya. Apabila data tersebut telah valid/lengkap maka dapat diketahui

nama, jenis, dan asal batuan tersebut.

Mangetahui macam mineral yang terkandung dalam batuan tersebut sehingga

dapat mambantu pengklasifikasian pada suatu batuan.

Demikian laporan yang dapat kami tulis, dan tak lupa kami mengharapkan

kritikan dan saran – saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Akhirnya penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya jika ada kata – kata yang

kurang pada tempatnya dalam penulisan laporan ini. Demikian atas perhatiannya, saya

ucapkan terima kasih.