mikroorganisme pada air bersih.docx

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan makhluk hidup tak bisa lepas dari air. Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk yang bernyawa. Namun tidak semua jenis air yang dapat digunakan untuk kehidupan dari makhluk yang berada di alam ini. Air di alam ini terutama untuk kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting sekali baik untuk minum, mandi, dan lain-lain. Namun, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain memerlukan air yang bersih dan terbebas dari bakteri-bakteri yang merugikan bila kita mengkonsumsinya (Campbell dkk, 2002). Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah yang merupakan salah satu sumber air bersih mangandung zat-zat anorganik maupun zat- zat organik yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan manusia, misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan menentukan kualitas air bersih. Sebagaimana kenyataan bahwa air jernih belum tentu bersih. Secara alami air bersih yang dihasilkan mata air atau

Upload: indah-kesuma-dewi

Post on 27-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

air

TRANSCRIPT

Page 1: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan makhluk hidup tak bisa lepas dari air. Air merupakan sumber kehidupan bagi

setiap makhluk yang bernyawa. Namun tidak semua jenis air yang dapat digunakan untuk

kehidupan dari makhluk yang berada di alam ini. Air di alam ini terutama untuk kehidupan

manusia merupakan hal yang sangat penting sekali baik untuk minum, mandi, dan lain-lain.

Namun, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain memerlukan

air yang bersih dan terbebas dari bakteri-bakteri yang merugikan bila kita mengkonsumsinya

(Campbell dkk, 2002).

Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah yang merupakan salah satu sumber air bersih

mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organik yang merupakan tempat yang baik bagi

pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme). Mikroorganisme

yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik

Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun bakteriologis.

Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan manusia, misalnya karena

pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan menentukan kualitas air bersih. Sebagaimana

kenyataan bahwa air jernih belum tentu bersih. Secara alami air bersih yang dihasilkan mata air

atau sumur, ternyata sudah mengandung mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae.

Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada lokasi dan

waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa sebagaian

mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah pada umumnya paling sedikit

mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir

tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak mengandung

mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang terdapat di danau-danau dan

sungai-sungai. Kehadiran mikroba di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian

(Dwijoseputro, 1989).

1.2 Rumusan Masalah

Page 2: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

1. Apakah yang dimaksud dengan air bersih?

2. Apakah yang dimaksud dengan mikroorganisme?

3. Apasajakah jenis-jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air bersih?

4. Apakah sumber-sumber pencemaran mikroorganime yang terdapat dalam air bersih?

5. Bagaimanakah persyaratan bakteriologis pada air bersih?

6. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan mikroorganisme pada air bersih terhadap

kesehatan?

1.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan air bersih?

2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan mikroorganisme

3. Untuk mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air bersih?

4. Untuk mengetahui sumber-sumber pencemaran mikroorganime yang terdapat dalam air

bersih?

5. Untuk mengetahui persyaratan bakteriologis pada air bersih?

6. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan mikroorganisme pada air bersih terhadap

kesehatan?

1.4. Metode

Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka

Page 3: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AIR BERSIH

Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga

merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa

mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan, 1988).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan

Pengawasan Kualitas Air , pasal 1 menyebutkan : Air bersih adalah air yang digunakan untuk

keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila

telah dimasak.

Menurut Suripin (2002) yang dimaksud air bersih yaitu air yang aman (sehat) dan baik

untuk diminum, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang segar. Sedangkan berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/Menkes/Sk/XI/2002, bahwa air bersih adalah air

yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan

air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila

dimasak. Dan menurut Kondoatie (2003), mengatakan bawah air bersih adalah air yang kita

pakai sehari-hari untuk keperluan mencuci, mandi, memasak dan dapat diminum setelah

dimasak. Dimana air yang dihasilkan PDAM pun bukan merupakan air minum yang langsung

dapat diminum seperti air minum dari kemasan melainkan masih pada tingkat air bersih, karena

air dari PDAM dapat kita minum setelah dimasak terlebih dahulu.

2.2 PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH

Air bersih dalam kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhan paling esensial,

sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Salain untuk

dikonsumsi air bersih juga dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan

kesejahteraan hidup melalui upaya peningkatan derajat kesehatan (Sutrisno, 1991:1). Mengingat

betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air tersebut harus

memenuhi persyaratan, yaitu :

Page 4: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

1. Syarat fisik: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa,

suhu antara 10o – 25o C (sejuk).

2. Syarat kimiawi: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak

mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, pH air antara 6,5 – 9,2.

3. Syarat bakteriologi: tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, kolera dan

bakteri patogen penyebab penyakit (Mulia, 2005).

Dari uraian diatas menurut Suriawiria (2005), bahwa memenuhi syarat tidaknya kualitas air

untuk keperluan kehidupan, ditentukan oleh ketentuan dan persyaratan secara fisik, kimia dan

bakteriologi.

Di Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu kepada Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor: 416 tahun 1990 tanggal 3 September 1990 tentang syarat-syarat dan

pengawasan kualitas air.

Faktor-faktor biotis (dalam hal ini mikroba) yang terdapat di dalam air, menurut Suriawiria

(1985) terdiri dari:

1. Bakteri

2. Fungi(jamur)

3. Mikroalga

4. Protozoa

5. Virus

Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga harus memenuhi persyaratan yang

sudah ditentukan sesuai peraturan Internasional (WHO dan APHA). Kualitas air bersih di

Indonesia sendiri harus memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 173/Men. Kes/Per/VIII/77. Menurut Suriawiria (1985), kualitas tesebut

menyangkut:

1. Kualitas Fisik, meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa.

2. Kualitas Kimia, yaitu yang berhubungan dengan adanya ion-ion senyawa ataupun logam

yang membahayakan dan pestisida.

3. Kualitas Biologi yaitu berhubungan dengan kehadiran mikroba patogen (penyebab

penyakit), pencemar, dan penghasil toksin.

Page 5: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

Kandungan bakteri E. Coli dalam air berdasarkan ketentuan WHO (1968) dalam

Dwijoseputro (1989), dalam hal jumlah maksimum yang diperkenankan per 100 ml adalah 1000,

air untuk kolam renang 200, dan air minum 1. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air secara

biologis ditentukan oleh kehadiran bakteri E. Coli di dalamnya. Sumur merupakan salah satu

penampungan air yang utama bagi penduduk perkampungan. Dengan demikian air dalam sumur

tersebut harus memnuhi syarat air yang baik untuk dikonsumsi. Agar air dalam sumur tersebut

berkualitas baik maka sebaiknya jarak sumur dan septitank kurang lebih 10 meter. Menurut

Setyawati (2007) dalam penelitianya menjelaskan bahwa kandungan bakteri yang terdapat dalam

air sumur dipengaruhi oleh konstruksi sumur, aktivitas domestik sekitar sumur, cara penggunaan

sumur, dan pemeliharan sumur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut konstruksi sumur paling

berpengaruh terhadap kandungan bakteri di dalam air sumur.

2.3. SUMBER PENCEMAR

Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang

meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk

pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang

dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa

sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).

Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke

dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menjadi turun sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (PP No. 20/1990 pasal

1, angka 2 dalam Warlina 2004). Dari definisi dapat diartikan bahwa sumber atau penyebab dari

pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi dan atau komposisi lain ke dalam

air sehingga menyebabkan air itu tercemar. Dalam istilah sehari-hari benda-benda tersebut dapat

dikatakan sebagai unsur polutan. Pada prakteknya unsur-unsur ini dapat berupa pembuangan

limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah cair ke dalam badan air (Warlina 2004).

Menurut Azwir (2006) polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air yang normal akibat

terkontaminasi oleh material atau pertikel, dan bukan dari proses pemurnian.

Menurut Warlina (2004) beberapa sumber pencemaran air dikategorikan menjadi 2 (dua)

macam, yaitu :

Page 6: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

1. Sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung yaitu meliputi

efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.

2. Sumber kontaminan tidak langsung Sumber tak langsung adalah kontaminan yang

memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan (Pencemaran

Ling. Online 2003 dalam Warlina 2004).

Semua pencemaran ini pada dasarnya berasal dari industri, rumah tangga dan pertanian.

Tanah dan air tanah dapat berasal dari aktivitas manusia yang mengendap dan meresap ke

dalam tanah. Sementara di atmosfer kontaminan berasal dari manusia juga yaitu pencemaran

udara yang menghasilkan hujan asam (Warlina 2004). Untuk mengetahui kontaminan yang ada

di dalam badan air dapat dilakukan pengujian air berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh

standar internasional, standar Nasional, maupun standar dari suatu perusahaan industri (Azwir

2006).

Menurut wardhana (1995), beberapa komponen pencemar air yang berasal dari industri,

rumah tangga dan pertanian dapat dikelompokkan sebagai : bahan buangan yaitu bahan buangan

padat, bahan buangan organik dan olahan bahan makanan, bahan buangan anorganik, bahan

buangan cairan berminyak, bahan buangan berupa gas, dan bahan buangan zat kimia.

Kandungan nutrien dalam air yang meningkat terus-menerus dapat menyebabakan

adanya eutrofikasi. Eutrofikasi adalah masalah lingkungan hidup dimana pertumbuhan tanaman

air sangat cepat melebihi batas normal yangdiakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-) pada ekosistem

air tawar. Secara normal konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-

100 µg/l dan jika melebihi akan menyebabakan ketimpangan ekosistem. Pada keadaan eutrofik

tumbuhan air seperti alga,dan tumbuhan mikro yang berkembang biak dengan pesat dan

menyebabkan oksigen zat terlarut menurun. Kurangnya oksigen terlarut pada ekosistem air

berdampak pada kematian hewan air dan menyebabkan putusnya rantai makanan.

Sampah organic rumah tangga seperti air comberan, sampah basah menyebabkan

tercemarnya air dan tingkat kebutuhan oksigen meningkat karena kadar oksigen menurun.

Di dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang

kualitas dan pengendalian pencemaran air, mutu air diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu :

1. kelas yang peruntukanya dapat digunakan untuk air baku air minum

2. kelas peruntukannya sebagai sarana dan prasarana rekreasi

Page 7: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

3. kelas yang peruntukannya budidaya ikan, peternakan, irigasi dan lain-lain yang

mutunya sama

4. kelas air yang diperuntukan untuk hal-hal lain (Azwir 2006).

Komponen pencemar ini dapat dilihat atau diamati berdasarkan pengamatan fisis, secara

kimiawi, dan secara biologis. Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu pH,

konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut, kebutuhan oksigen biokimia, dan kebutuhan oksigen

kimia (Warlina 2004).

2.4 DAMPAK PENCEMAR

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum,

meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,

pengerusakan hutan akibat hujan asam dsb.

Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah

menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi

(eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya

digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air

tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan

aktivitas bakteri akan menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)

Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar

oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang

membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian

dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman

dan tumbuhan air.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang

seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai.

Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air

limbah tidak didinginkan dahulu.

Page 8: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi

dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.

Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen

- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat

membersihkan diri

- air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau

penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.

Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam

sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan

jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya

Agen Penyakit

Virus

Rotavirus Diare pada anak

Virus Hepatitis A Hepatitis A

Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri

Vibrio cholera Cholera

Escherichia Coli Diare/Dysenterie

Page 9: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

Enteropatogenik

Salmonella typhi Typhus abdominalis

Salmonella paratyphi Paratyphus

Shigella dysenteriae Dysenterie

Protozoa

Entamuba histolytica Dysentrie amoeba

Balantidia coli Balantidiasis

Giarda lamblia Giardiasis

Metazoa

Ascaris lumbricoides Ascariasis

Clonorchis sinensis Clonorchiasis

Diphyllobothrium latum Diphylobothriasis

Taenia saginata/solium Taeniasis

Schistosoma Schistosomiasis

Sumber : KLH, 2004

Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka

perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak

atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan

tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan

penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

Page 10: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

2.5 MIKROORGANISME DALAM AIR BERSIH

Pada lingkungan perairan terdapat mikroorganisme sama seperti lingkungan yang

lainnya. Kelompok mikroorganisme yang hidup di dalam air terdiri dari :

1. Bakteri

2. Alga biru-hijau

3. Fungi

4. Microalgae

5. Virus

6. Protozoa

Dalam air baik yang kita anggap jernih, sampai terhadap air yang keadaannya sudah

kotor atau tercemar, di dalamnya akan terkandung sejumlah kehidupan, yaitu misalnya yang

berasal dari sumur biasa, sumur pompa, sumber mata air dan sebagainya, di dalamnya terdiri

dari:

Bakteri, yaitu :

1. Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi

senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering berubah warna kalau

disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dan sebagainya.

2. Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan Thiobacillus) yang mampu

mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium

bau busuk seperti bau telur busuk.

3. Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau, biru dan kersik), sehingga

kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-jasad yang berwarna hijau, biru

atau pun kekuning-kuningan, tergantung kepada dominasi jasad-jasad tersebut serta

lingkungan yang mempengaruhinya.

Bakteri yang hidup di perairan umumnya uniseluler, tidak memiliki klorofil, berkembang

biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner, sebagian besar (± 80%) berbentuk

batang, gram negatif, bergerak secara aktif. Secara umum hidupnya saprofitik pada sisa buangan

hewan atau tanaman yang sudah mati, ada juga yang bersifat parasitik pada hewan, manusia dan

tanaman yang dapat menyebabkan penyakit.

Mikroorganisme di perairan berdasarkan sifat tropiknya meliputi :

Page 11: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

1. Mikroba autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan

sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti

matahari dan kimia. Contohnya : Thiobacillus, Nitrosomonas, Nitrobacter.

2. Mikroba heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai

makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Contohnya antara lain :

Saprolegnia sp., Candida albicans, Trichopnyton rubrum.

Alga Biru Hijau

Alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang mempunyai fungsi seperti tumbuhan

darat, wujud alga terdiri dari batang yang disebut thallus. Umumnya alga hidup secara bebas

di air atau bersimbiosis dengan jasad lain. Mempunyai bentuk uniseluler, filamen yang

mengelilingi tubuhnya banyak diselimuti dengan lendir. Merupakan divisi Cyanophyta

dengan beberapa kelas yaitu : Nostocales, Chroococcales, dan Stigonematales, Hydrodictyon.

1. Hydrodictyon

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Chlorococcales

Famili : Hydrodictyaceae

Genus : Hydrodictyon

• Spesies Hydrodictyon africanum

• Hydrodictyon indicum

• Hydrodictyon patenaeforme

• Hydrodictyon reticulatum

2. Chlorella

Chlorella adalah genus ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, laut,

dan tempat basah.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Page 12: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

Ordo : chlorococcales

Famili : Oocystaceae

Genus : Chlorella

Spesies

• Chlorella vulgaris pyrenoidosa

• Chlorella pyrenoidosa

Fungi

Hidup tersebar luas, berbentuk uniseluler, umumnya berbentuk filamen atau serat yang

disebut miselia atau hifa. Contoh : Saprolegnia sp., Branchiomyces sanguinis,

Icthyophonus hoferi.

1. Saprolegnia

Saprolegnia adalah genus dari Oomycota. Saprolegnia hidup menempel pada tubuh

ikan atau hewan air lainnya. Saprolegnia berbentuk seperti lapisan selaput.

Saprolegnia bersifat saprotrof dan nekrotrof.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Protocista

Filum : Heterkonta

Kelas : Oomycotea

Ordo : Saprolegniales

Famili : Saprolegniaceae

Genus : Saprolegnia

Spesies

S. australis, S. ferax, S. declina, S. longicaulis, S. mixta, S. parasitica, S. sporangium,

S. variabilis.

2. Branchiomycosis

Branchiomyces demigrans atau "Gill Rot (busuk insang)" disebabkan oleh jamur

Branchiomyces sanguinis dan Branchiomyces demigrans . Spesies jamur ini biasanya

dijumpai pada ikan yang mengalami stres lingkungan, seperti pH rendah (5.8 -6.5),

kandungan oksigen rendah atau pertumbuhan algae yang berlebih dalam akuarium,

Branchiomyces sp.tumbuh pada temperatur 14 - 35°C , pertumbuhan optimal biasanya

terjadi pada selang suhu 25 - 31°C. Penyebab utama infeksi biasanya adalah spora jamur

Page 13: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

yang terbawa air dan kotoran pada dasar akuarium. Tanda-tanda Penyakit Branchiomyces

sanguinis dan B. demigrans pada umumnya menyerang insang ikan.

3. Icthyophonus

Icthyophonus disebabkan oleh jamur Icthyophonus hoferi . Jamur ini tumbuh baik

pada air tawar maupun air asin (laut). Meskipun demikian, biasanya serangan jamur

ini hanya akan terjadi pada air dingin 2 - 20° C. Penyebaran Icthyophonus

berlangsung melalu kista yang terbawa kotoran ikan atau akibat kanibalisme terhadap

ikan yang terjangkit.

Mikroalgae

Contoh : Chlorella sp., Pyrodinium bahamense, Trichadesmium erythraeum, salah satu

spesies dari Cyanobacterium, Noctiluca scintillans (satu spesies dari Dinoflagellata).

1. Chlorella sp.

Menurut Vashista (1979) dalam Rostini (2007) Chlorella termasuk dalam:

Filum : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Chloroccocales

Famili : Chlorelllaceae

Genus : Chlorella

Spesies : Chlorella sp.

Virus

Bentuk virus bermacam-macam antara lain : bentuk batang pendek, batang panjang,

bulat, bentuk polihedral. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Hanya memiliki satu

jenis asam nukleat. Contoh virus Coli-fag

Protozoa

Protozoa merupakan protista unisel, mikroskopis, berukuran yang bervariasi antara 10 –

500 mikron, hidup sebagai satu individu ada pula yang berkoloni. Protozoa terbagi

menjadi 3 yaitu amoeba/pseudoodia, siliata dan flagelata. Contoh : Cryptocaryon irritans,

Stylonycia sp., Entamoeba histolitika.

1. Trichodiniasis

Page 14: MIKROORGANISME PADA AIR BERSIH.docx

Agen kausatif : Trichodina, Trichodinella, Tripartiella. Parasit ini menyerang kulit

dan insang ikan budidaya seperti bandeng, kakap, kerapu.

Trichodina pada insang ikan kerapu (koleksi Laboratorium BBAP Ujung Batee)

ciri-ciri:

parasit ini mudah berkembang pada kondisi air pemeliharaan yang kurang bersih

berbentuk seperti cawan dengan bulu getar disekililing tepi tubuhnya

diameter berkisar 100 nm

2. Jenis Metazoa

Cacing Kulit

kausatif agen : Benedenia sp, Neobenedenia sp, termasuk cacing trematoda dan

tergolong monogenia. Cacing ini menyerang kulit dan mata ikan budidaya seperti

kerapu, kakap.

ciri-ciri parasit :

• berbentuk pipih agak oval

• panjang 1-5 mm

• bagian anterior terdapat sepasang alat penempel, sedangkan bagian posterior

terdapat achor yang dilengkapi alat pengait

3. Caligus

agen kausatif : caligus epidemicus, caligus patulus. biasanya menyerang kulit, sirip

dan insang pada ikan kerapu, kakap,

ciri-ciri parasit :