mikromiretik

31
MIKROMIRETIK Mikromiretik Ilmu dan teknologi tentang partikel kecil Mikromet er Milimeter Akuran Ayakan Contoh 0,5 -10 10 – 50 50 - 100 150 – 1000 1000 - 3360 0,0005 – 0,010 0,010 – 0,050 0,050 – 0,100 0,150 – 1,000 1,000 – 3,360 - - 325 – 140 100 - 18 18 - 6 Suspensi, Emulsi halus Emulsi kasar, suspensi terflokulasi Serbuk halus Serbuk kasar Ukuran granul rata-rata

Upload: rocky-van-treeze

Post on 01-Jul-2015

430 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

MIKROMIRETIKMikromiretik Ilmu dan teknologi tentang partikel kecil

Mikromete Milimeter r 0,5 -10 0,0005 10 50 0,010 50 - 100 0,010 0,050 150 0,050 0,100 1000 0,150 1,000 1000 1,000 3,360 3360

Akuran Ayakan 325 140 100 - 18 18 - 6

Contoh Suspensi, Emulsi halus Emulsi kasar, suspensi terflokulasi Serbuk halus Serbuk kasar Ukuran granul rata-rata

Arti Penting

Ukuran Prtikel

Sifat Fisika Sifat Kimia

Farmakologi

UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI UKURANing

Sif

at

t pen

Bentuk dan luas permukaan

Kumpulan PartikelSifa t pe Kisaran ukuran danBanyaknya ntin g partikelYg berada dlm kisaran

ukuran

partikel simetris ( bulat ) pengukuran diameter akan dengan segera atakan dengan garis tengahnya . Dimeter partikel Sulit dinyatakan

sul

it

Partikel tidak simetris A pe lte ny rn el at es if ai a n 1 . Garis tengah bulatan yang ekuivalen 2 . Garis tengah Feret 3 . Garis tengah Martin Garis tengah statistik 4 . Garis tengah dr lingkaran bidang yg sama

Jarak dua tangan pd permukaan proyeksi tegak lurus arah pengukuran . Panjang jalur yg sejajar pd arah pengukuran yg memb proyeksi partikel menjadi dua paruhan yg sama . Garis tengah berdasarkan dari lingkaran bidang yg

d Fer

dM

dF

Persamaan EdmundsonGaris tengah bulatan Yang ekuivalen Hubungan ekuivalen 1 . Luas permukaan 2 . Volume 3 . Volume permukaan 4 . Berat volume

Ukuran Partikel Rata - Rata EkuivalenEdmundson telah menurunkan persamaan umum untuk Ukuran partikel rata - rata aritmatik , geometrik dan harmonik :

p 1 2 3 1 1 1

f 0 0 0 1 2 3

Diameter Sedang Rata-rata angka panjang Rata-rata angka permukaan Rata-rata angka volume Panjang permukaan Permukaan volume Berat volume

Interval d (m) 10 15 15 20 20 25 25 30 30 35

Frekuensi 35 73 77 82 37

Distribusi Ukuran PartikelJumlah dan berat partikel Yg berada pd masing 2 ukuran

Distribusi Normal

Distribusi Tdk Normal

Tdk normal

Normal

Tdk normal

Interval ( m ) 2,0 - 4,0 4,0 - 6,0 6,0 - 8,0 8 , 0 - 10 , 0 10 , 0 - 12 , 0

d 3 5 7 9 11

frekuen Persen si jumlah 2 32 64 48 30 14 6 3 1 1,0 16 , 0 32 , 0 24 , 0 15 , 0 7,0 3,0 1,5 0,5

persen frekuensi nd ukuran lebih kecil kumulatif ( jumlah ) 1,0 17 , 0 49 , 0 73 , 0 88 , 0 95 , 0 98 , 0 99 , 5 100 , 0 6 160 448 432 330 182 90 51 19

nd2 18 800 3136 3888 3630 2366 1350 867 361

nd3 54 4000 21952 34992 39930 30758 20250 14739 6859

persen berat ( nd3 ) 0 , 03 2 , 31 12 , 65 20 , 16 23 , 01 17 , 72 11 , 67 8 , 49 3 , 95

persen frekuensi ukuran kebih kecil kumulatif ( berat ) 0 , 03 2 , 34 14 , 99 35 , 15 58 , 16 75 , 88 87 , 55 96 , 04 99 , 99

12 , 0 - 14 , 0 13 14 , 0 - 16 , 0 15

16 , 0 - 18 , 0 17 18 , 0 - 20 , 0 19

% frekuensi

Ukuran partikel

Persamaan Hatch - Choate

Distribusi jumlah Distribusi berat

Garis tengah Statistik

Garis Te

METODE PENGUKURAN PARTIKEL

Mikroskopi Sedimentasi

Pengayakan

Seri ayakan yg Sudah dikalibrasiGoyang mekanik

Hukum Stokes

Ukur berat serbuk Yg lewat pd masing Masing ayakan

Jatuhnya partikel Hrs Laminer

Rreynold < 0 , 2

1 . Mikroskop optik 2 . Skala pengukur diameter partikel ( mikrometer )

Mikroskopi k

ah Kerja ikan mikroskop dapat berfungsi dengan baik brasi skala pengukur diameter sesuai dgn tingkat pembesaran ya Dilakukan pada saat pengukuran diameter serbuk . ukan sistem dispersi serbuk yang akan diukur diameternya ukan diameter partikel terbesar dan yang terkecil lima interval pengukuran yang jarak intervalnya disesuaikan d diamater partikel terbesar dan yang terkecil diameter partikel dan masukkan dalam masing - masing interval pengukuran .

Pengayakan ( sieving )

the top sieve, and the entire set of sieves (largest on the top, smallest on the b ntage of the total weight, as shown in the following example: Assume we take 3,000

= 10 sieve = 240

24% Aggregate passing 3/8-inch sieve and retained on and retained on No. 40 sieve = 570 gram grams = 8% 3,000 grams = 100%

Pengayakan ( Sieving )

Pengukuran Volume PartikelAmplifier utama Sirkuit amban g Amplifier Pulsa

Air raks a

Tinggi pulsa Sebanding dgn Volume partikel

Pengendal i penghitun g Pencata t digital

+ luban g

Larutan elektrolit Dan partikel

penghitun

Bentuk Dan Luas Partikel

Bertuk PartikelTi

Si m e

da k

Luas Partikel Smkn Sempit

tr i s

Si

Luas Partikel smkn luas

me tr is

Jika bent uk Part ikel bula t

Pengukuran Luas Permukaan Metode Adsorpsi

Zat Padat

Gas Diadsorpsi

Isoterm Freundlich

x/m

Log (x/m)

Y = x / m = kp 1/nTekanan Tekanan

Log ( x / m ) = log k + ( 1 / n ) log pIsoterm Langmuir

Molekul gas dapat diadsorpsi pada permukaan zat padat yang masih aktif di permukaan zat padat untuk membentuk lapisan tunggal dgn tebal satu molekul . Jika bagian dari zat padat yg sudah ditempati mol gas adalah maka tempat yg belum ditempati adalah 1 -

r1 = k1 ( 1 ) P r2 = k2 Pada Saat Kesetimbangan

k 1 ( 1 ) P k= 2

= k 2 + k1p

K1 p

=

( k 1 /k 2 ) p 1 ( k 1 /k 2 ) p +

Jika k 1 /k 2 = b dan = y / y m y = 1 + bpp/y

y m bp

p y

=

1 by m

+

p ym

m = 1/ym p

Persamaan Brunauer , Emmett dan Teller ( BET ) Persamaan isoterm Freundlich dan Langmuir hanya bisa digunakan untuk menjelaskan pembentukan lapisan tunggal pada permukaan zat padat yang porous ( isoterm tipe 1 ). Pada permukaan zat padat yang tidak porous lapisan tunggal yg sudah terbentuk akan diikuti pembentukan ikatan rangkap dgn meningkatkan tekanan gas ( Isoterm tipe II ).

Isoterem Tipe II

BET

Jumlah Adsorbat

P ( tekanan )

itik belok pertama pada kurva sigmoid menunjukkan terbentukkny apisan tunggal pertama dgn tebal lapisan satu molekul .