mikrobiologi

11
LAPORAN MIKROBIOLOGI LAPORAN MIKROBIOLOGI Disusun Oleh : Kelompok 5 - Ahmad Zaky Mustahrim 10542 0455 13 - Gede Padmawijaya 10542 0485 13 - Riyaldi Dwipa Anugrah 10542 0529 13 - Nadziefah Ghina faiqah 10542 0501 13 - Anita Rezky 10542 0456 13 - Hardiyanti Amiruddin 10542 0487 13 - Dewi Nurfadilah 10542 0473 13 - Susilawati Abd Rachman 10542 0539 13 - Nurul Annisa Muthahara 10542 0512 13 - Rezky Kanza Putri 10542 0526 13 - Andari Zeta Pritajun 10542 0242 10

Upload: gd-padmawijaya

Post on 27-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

RI130FLAVIN

TRANSCRIPT

Page 1: MIKROBIOLOGI

LAPORAN MIKROBIOLOGI

LAPORAN MIKROBIOLOGI

Disusun Oleh :

Kelompok 5- Ahmad Zaky Mustahrim 10542 0455 13- Gede Padmawijaya 10542 0485 13- Riyaldi Dwipa Anugrah 10542 0529 13- Nadziefah Ghina faiqah 10542 0501 13- Anita Rezky 10542 0456 13- Hardiyanti Amiruddin 10542 0487 13- Dewi Nurfadilah 10542 0473 13- Susilawati Abd Rachman 10542 0539 13- Nurul Annisa Muthahara 10542 0512 13- Rezky Kanza Putri 10542 0526 13- Andari Zeta Pritajun 10542 0242 10

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2014

Page 2: MIKROBIOLOGI

1. Sebutkan phase pertumbuhan bakteri dan apa kegunaannya ?

Pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu:

1. Fase Adaptasi (Lag Phase)

Merupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari satu jam hingga beberapa hari. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan lingkungan, belum mampu mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan terjadi perbesaran ukuran sel bakteri.

2. Fase Pertumbuhan (Log Phase)

Fase ini merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang didalamnya dapat teramati ciri khas sel-sel yang aktif. Selama fase ini pembiakan bakteri berlangsung cepat, sel-sel membelah dan jumlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu.

3. Fase Stasioner (Stationer Phase)

Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara laju peryumbuhan dengan laju kematian, sehingga jumlah keseluruah bakteri yang hidup akan tetap.

4. Fase Kematian (Death Phase)

Pada fase ini, laju kematian bakteri melampaui laju pembiakan bakteri. Hal ini disebakan karena habisnya jumlah makanan dalam medium sehingga pembiakan bakteri terhenti dan keadaan lingkungan yang jelek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri.

2. Sebutkan klasifikasi bakteri yang dapat me- nyebabkan penyakit/patogen pada manusia ?

Secara umum, ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :

A) Bentuk batang (Basil)

Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan:

1. Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.

2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua 3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang

berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.

Page 3: MIKROBIOLOGI

B) Bentuk Bulat (Kokus) Bakteri berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan:

1. Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.

2. Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).

3. Sarcina yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, misal Sarcina luten.

4. Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).

5. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.

C) Bentuk Spiral Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:

1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum.

2. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.

3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.

3. Sebutkan komponen yang dibutuhkan dalam nutrisi bakteri ?

Nutrient diklasifikasikan berdasarkan elemen yang mereka suplai yaitu:

-  Sumber KarbonBeberapa bakteri mampu mengunakan energi fotosintetik untuk mereduksi

karbondioksida pada penggunaan air.

- Sumber Nitrogen dan BelerangNitrogen merupakan komponen utama protein dan asam nukleat, yaitu sebesar

lebih kurang 10 persen dari berat kering sel bakteri.

- Sumber PhosporFosfat (PO43-) dibutuhkan sebagai komponen ATP, asam nukleat dan

sejumlah koenzim seperti NAD, NADP dan flavin.

- Sumber MineralSejumlah besar mineral dibutuhkan untuk fungsi enzim. Ion magnesium (Mg2+) dan ion ferrum (Fe2+) juga ditemukan pada turunan porfirin.

- Sumber OksigenUntuk sel oksigen tersedia dalam bentuk air. Selanjutnya oksigen juga terdapat dalam CO2 dan dalam bentuk senyawa organik.

Page 4: MIKROBIOLOGI

4. Sebutkan faktor lingkungan yang mempengaruhi bakteri ?

A. Faktor abiotik1. Pengaruh Temperatur2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan3. Nutrien4. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik5. Pengaruh Sinar6.  pH7. Sumber CO28. O29.  H2O / Air

B. FAKTOR-FAKTOR BIOTIK (BIOLOGI)1. Netralisme2. Kompetisi3. Antagonisme4. Komensalisme5. Mutualisme6. Sinergisme7. Parasitisme8. Predatorisme9. Sintropisme

5. Sebutkan hasil akhir dari fermentasi bakteri yang berguna untuk manusia ? - Ethanol : Tape ketan, tape singkong, tuak- Asam Laktat : Keju, Yoghurt, Mentega- Asam Sitrat : Mentega- Asam Asetat : Nata de coco- Asam Glutamat : Vetsin

6. Sebutkan 3 test virulensi, cara kerja dan hasil yang dapat diperoleh ? - Tes In Vitro

Cara Kerja : Kertas saring direndam antitoksin dalam Agar. Diatas ditanam basil difteri inkubasi 24 jam.

Hasil : (+) hasilkan toksin : tampak garis presipitasi.(-) tidak hasilkan toksin : tidak ada garis presipitasi.

- Tes In Vivo Cara Kerja : Memasukkan bakteri pada tubuh hewan yang diuji cobakan. Hasil : (+) Tetap hidup

(-) Mati- Tes Tissue culture (Biakan jaringan)

Cara Kerja : Memasukkan bakteri kedalam sebuah medium, seperti agar Hasil : Jaringan mati : basil menghasilkan toksin

Jaringan hidup : Basil tidak menghasilkan toksin

Page 5: MIKROBIOLOGI

7. Sebutkan struktur virus dan fungsinya ?

Asam nukleat adalah pembawa informasi genetika. Asam nukleat pada virus berupa satu jenis asam nukleat, yaitu DNA atau RNA

Selubung protein (kapsid) adalah pembungkus asam nukleat. Kapsid tersusun dari molekul protein yang disebut kapsomer. Kapsid inilah yang memberi bentuk virus.

Kepala, berisi materi genetik virus (DNA atau RNA). Bgian luarx diselubungi kapsid.

Isi tubuh yg sring dsebut virion adl bhn genetik (DNA atau RNA) yg merupakn pembwa sifat keturunan.

Ekor : virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

8. Bagaimana replikasi virus ?

Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik.

A. Daur litik : virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:

1) Fase adsorbsiFase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.

Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus.

. 2) Fase injeksi

Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.

3) Fase sintesisVirus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan

mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni DNA bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan mesin biosintetik sendiri.Jelasnya, didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.4) Fase perakitan

Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang

Page 6: MIKROBIOLOGI

utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.

5) Fase litikKetika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi,

yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain.

B. Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.

1) Fase adsobsiFase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.

Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus.

2) Fase injeksiSetelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam

nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.

3) Fase penggabunganKetika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.

Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal.

4) Fase pembelahanDalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai

profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi.

5) Fase sintesisKarena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut

memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.

6) Fase perakitanKapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai

selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru.

7) Fase litikSetelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama

dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna

Page 7: MIKROBIOLOGI

menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.

9. Bagaimana interaksi bakteri dan host ?Contoh : Escherichia Coli

             Pada colon, zat-zat sisa ini masih  mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12.          Pada proses pembusukan tersebut terjadi fermentasi zat-zat sisa makanan pada colon yang dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Dalam proses pembususkan ini juga menghasilkan vitamin K dan B12 yang bermanfaat magi tubuh manusia. Selanjutnya zat-zat sisa yang tidak dapat terserap lagi akan dikeluarkan sebagai feses. 

10. Bagaimana interaksi virus dan host ?Contoh : bakteriofag

Secara umum Bakteriofag merupakan semua jenis virus yang dapat menginfeksi bakteri, yang mana virus ini dapat berkembang dengan memanfaatkan bakteri inangnya. Seperti halnya kebanyakan virus, bakteriofag memiliki komponen/struktur penyusun yang serupa yaitu mantel protein dan asam nukleat. Adapun asam nukleat dari bakteriofag itu sendiri dapat berupa ssDNA, ssRNA, dsDNA, dan dsRNA (ss: untai tungal, ds: untai ganda). Bentuk untaian asam nukleat tersebut umumnya linier, circular maupun segmented. Beberapa bakteriofag dapat menyisipkan asam nukleatnya dengan asam nukleat bakteri inang (fase lisogenik) dan dapa juga langsung menyebabkan lisisnya bakteri inang dengan menghasilkan beberapa enzim yang berperan dalam pelisisan tersebut. Enzim ini dikenal dengan sebutan “Endolisin”.

11. Sebutkan test untuk identifikasi virus ?

Tes Identifikasi dengan melihat kriteria fenotip:

- Tes Morfologi Makroskopi   - Tes Morfologi Mikroskopi    - Tes Karakteristik zat warna (pewarnaan)- Tes Persyaratan lingkungan - Tes Persyaratan - Tes Resistensi

Identifikasi dengan pertimbangan kriteria genotip:

- Tes Perbandingan komposisi Basa DNA - Tes Analisis Basa dan Asam nukleat (DNA dan RNA)