mikrobiologi
DESCRIPTION
e-coliTRANSCRIPT
![Page 1: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
“ISOLASI MIKROORGANISME”
Nama : Jafar Aziz Permana
NIM : 1211702042
Kelas : Biologi 3A
Kelompok : 4 (empat)
Tanggal Praktikum : 19 Oktober 2012
Tanggal Pengumpulan : 02 November 2012
Dosen : Yani Suryani, S.Pd., M.Si.
Asisten Dosen : Opik Taupiqurrohman, S.Si.
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
![Page 2: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/2.jpg)
Tanggal : 19 Oktober 2012
Waktu : 15:30-18:00
Tempat : Lab. Biologi UIN SGD Bandung
I. PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
Memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni
I.2 Dasar teori
Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakkan
campuran menjadi biakan murni. (populasi sel yang semuanya berasal dari satu
sel individu).
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang dipakai
bergantung pada beberapa faktor salah satu diantaranya ialah macam organisme
yang akan ditumbuhkan (Volk, 1993)
Tehnik biakkan murni dapat dilakukan dengan :
1. Metode piringan goresan (streak-platemetod)
Medium agar steril dicairkan, didinginkan pada suhu 450C, dimana dalam
cawan petri steril dan dibiarkan sampai menjadi padat.
2. Metode piringan tuangan (pour-plate metod)
Pertama kali mengadakan piaraan biasanya diperoleh dari piaraan campuran,
piaraan pertama disebut primary culture dan sifatnya murni. Piaraan semacam ini
dapat disimpan tetapi harus diadakan peremajaan dengan memindahkannya ke
medium baru yang disebut piaraan turunan (Sub-culture) yaitu piaraan yang
diperoleh dari piaraan pertama (Dwidjoseputro, 1994).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage ialah harus adanya kondisi
optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya (Waluyo, 2008).
Sebelum diinokulasi tangan dan tempat kerja disemprot dengan alkohol
dengan menggunakan metode aseptik, jarum inokulasi disterilkan dengan
membakarnya, dengan api sampai jarum tersebut pijar (Pradika, 2008).
![Page 3: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/3.jpg)
Bakteri dari kata latin bacterium (jamak, bacteria) adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri Struktur sel bakteri relatif
sederhana tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel
prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (wahyu, 2010).
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan
dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada
bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi
dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri
bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Selain itu jenis bakteri tertentu dapat membentuk tubuh istirahat yang disebut
endospora. Endospora adalah tubuh kecil yang tahan lama (panas, zat kimia),
terbentuk dalam sel dan mampu tumbuh menjadi organisme vegetatif yang baru
jika lingkungan menguntungkan (Putri, 2011).
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam
mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau
ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak,
bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama
sekali berbeda. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
![Page 4: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/4.jpg)
Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan, berbahaya dan
ada yang menguntungkan. Spesies jamur yang nonpatogen meliputi spesies yang
melakukan perombakan bahan organik dalam tanah, perusak kayu dan bahan
lain. Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buah-
buahan, dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit atau parasit
pada tanaman, hewan dan manusia. Spora jamur beterbangan diudara dan spora
tersebut akan berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang
memungkinkan untuk hidupnya.Walaupun jamur dapat dilihat, namun masing-
masing sel adalah mikroskopik. Jamur tersusun atas benang-benang sel yang
disebut hifa. Jika jamur tumbuh, hifa saling membelit untuk membentuk massa
benang yang disebut miselium yang cukup besar untuk dilihat dengan mata
(wahyu, 2010).
Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan
cara penaburan (Dwidjoseputro, 1994).
1. Isolasi mikroba dengan cara penggoresan
Tujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni
bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih
menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan
ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan
menghasilkan koloni yang terpisah. Ada beberapa teknik goresan, antara lain :
a. Goresan T
Cara kerja antara lain bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker, inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag, panaskan jarum inokulan dan
tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2. Cawan diputar
untuk memperoleh goresan yang sempurna, dan lakukan hal yang sama pada
daerah 3.
b. Goresan kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu
dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung
![Page 5: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/5.jpg)
banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan
dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-
pisah menjadi koloni tunggal.
c. Goresan sinambung
- Sentuhkan inokolum loop pada koloni dan goreskan secara kontinu sampai
setengah permukaan agar
- Jangan pijarkan loop, lalau putar cawan 1800C lanjutkan goreskan sampai
habis.
- Goreskan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan
koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cendawan atau medium baru.
2. Isolasi mikroba dengan cara penaburan
Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping
penggoresan untuk memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba.
Cara ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam
keadaan tetap cair yaitu pada suhu 450C, dan demikian pula koloni-koloni akan
berkembang di seluruh media, tidak hanya pada permukaan (Dwidjoseputro,
1994).
II. METODE PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Beaker gelas
Cotton bud
Mortar & pestle
Batang L
Tabung reaksi
Cawan petri
Bunsen
Inkubator
Jarum inokulum
Spidol marker
Oven
Aquqdest murni
Daun
Alkohol
Suspensi Bakteri
Tanah
Medium NA
Medium PDA
![Page 6: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/6.jpg)
II.2 Prosedur Kerja
![Page 7: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/7.jpg)
III. HASIL PENGAMATAN
Gambar Spesimen Keterangan
No Koloni yang tumbuh Jamur Bakteri1. Warna koloni Putih Putih2. Penampakan Tampak berserabut seperti
kapasPutih licin seperti berlendir
3. Tepian seperti berbenang-benang Tidak beraturan
IV. PEMBAHASAN
Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini untuk median PDA dan
nutrient agar (NA) dengan metode isolasi goresan zig-zag. Adapun teknik isolasi
media potato dextrose agar (PDA) dan nutrient agar (NA) ini dilakukan dengan
cara pertama-tama jarum ose disiapkan, diambil cawan petri/ tabung reaksi dan
tabung reaksi berisi biakan murni. Tabung biakan tersebut dipegang ditangan kiri
dan ose di tangan kanan. Dipanaskan ose dengan api bunsen sampai pijar.
Digerakan naik turun agar pemanasan yang terjadi hingga batas jarum, ose
masukan kedalam akohol kemudian dipanaskan kembali (jangan terlalu lama).
Dibuka Penyumbat tabung biakan dan dipanaskan dengan api bunsen, diambil
![Page 8: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/8.jpg)
biakan bakteri atau jamur dengan ujung jarum ose. Pada botol diangkat sumbat
botol tersebut, kemudian dipanaskan mulut tabung/ tepi cawan petri dengan
bunsen bolak-balik sebanyak 2 kali. Jarum ose digoreskan dengan motode gores
untuk biakan bakteri dan jamur hanya. Panaskan kembali tutup cawan petri
kemudian panaskan kembali tepi cawan tersebut/ pada tabung reaksi mulut tabung
reaksi dan tutup lagi dengan disumbat.
Dari praktikum isolasi media yang telah dilakuakan menunjukan bahwa isolasi
yang dilakukan berhasil. Pada media nutrient agar (NA) ditumbuhi oleh bakteri
sedangkan pada media potato dextrose agar (PDA) ditumbuhi jamur. Namun
adapula hasil isolasi media yang mengalami kegagalan. Kegagalan dari isolasi
tersebut di karenakan pada media tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri/ jamur
lain, sehingga mengalami persaingan untuk memperoleh nutrisi untuk
pertumbuhan.
Dari hasil pengamatan pada hari ke 3 setelah dilakukannya isolasi jamur
tampak jamur tersebut sudah mulai berkembang dan memenuhi cawan petri, warna
koloninya putih, penampakannya seperti kapas, dan tepiannya seperti berbenang-
benang sedangkan bakteri untuk 3 hari setelah isolasi tampak berkembang dengan
warna koloninya tampak putih, penampakannya licin seperti berlendir, dan
tepiannya tak beraturan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Biakan murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
dari satu sel tunggal atau pun menumbuhkan suatu biakan yang mana di
![Page 9: Mikrobiologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082319/55721342497959fc0b91f1e7/html5/thumbnails/9.jpg)
dalamnya hanya terdapat bakteri atau jamur yang kita butuhkan tersebut tanpa
adanya kontaminasi dari mikroba lain.
Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan
cara penaburan.
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Untu jamur menggunakan PDA dan untuk bakteri menggunakan
NA.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Media Tumbu Bakteri. http://antiserra.wen.su/alkes.html.
Diakses pada jam 11.30, 1 November 2012.
Dwidjoseputro, D. 1994. Mikrobiologi praktikum. Bandung: ITB.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT
Gramedia.
Pradika. 2008. Isolasi mikroorganisme. Http://ekmon-saurus.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 1 November 2012.
Putri. 2011. Mikrobiologi. http://auzaibulan.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 1 November 2012.
Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wahyu. 2010. Mikroorganisme. http://wahyuaskari.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 1 November 2012.
Waluyo. 2008. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS. Malang.