mid isbd yunus

15

Click here to load reader

Upload: adythia-fernando

Post on 02-Jul-2015

63 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mid Isbd Yunus

SOAL

1. Jelaskan pengertian multikulturalisme !

2. Jelaskan bagaimanakah posisi suku bangsa dalam multikulturalisme !

3. Jelaskan pentingnya multikulturalisme dalam kehidupan suku bangsa dan kehidupan agama!

4. Bagaimanakah hubungan antara multikulturalisme dan demokrasi !

5. Jelaskan pengertian multikulturalisme dan kebudayaan !

6. Mengapa kita harus merubah ideologi keanekaragaman suku bangsa menjadi

keanekaragaman kebudayaan jika kita setuju untuk hidup berdasarkan ideologi pancasila ?

7. Apakah yang saudara ketahui tentang masyarakat majemuk Indonesia, suku bangsa

kebudayaan, keanekaragaman sebudayaan, dan mozaik kebudayaan Indonesia yang ideal?

Page 2: Mid Isbd Yunus

JAWABAN

1. Pengertian multikulturalisme :

Multikulturalisme berasal dari dua kata; multi (banyak/beragam) dan cultural (budaya

atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman budaya. Sehingga menurut

pendapat saya multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang terkadang ditafsirkan sebagai

suatu ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan

dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah

multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis

masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Multikulturalisme bertentangan dengan

monokulturalisme dan asimilasi yang telah menjadi norma dalam paradigma negara-bangsa

sejak awal abad ke-19. Monokulturalisme menghendaki adanya kesatuan budaya secara

normative. Istilah monokultural juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas

yang belum terwujud (pre-existing homogeneity). Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya

keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara

mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru.

Contoh dari multikulturalisme adalah :

a) masyarakat pada sistem “millet”, mereka menerima keragaman tetapi mereka

mempertahankan kebudayaan mereka secara terpisah dari masyarakat lainnya.

b) “multikultualisme okomodatif” yakni masyarakat plural yang memiliki kultura

dominan, yang membuat penyesuaian, mengakomodasi tertentu bagi kebutuhan

kultur minoritas. Masyarakat multikultural akomodatif merumuskan dan menerapkan

undang-undang, hukum dan kekuatan sensitif secara kultural, memberikan

kesempatan kepada kaum minoritas untuk mengembangkan kebudayaannya dan

minoritas tidak menentang kultur yang dominan. Multikultural ini dapat ditemukan

di Inggris, Prancis dan beberapa negara Eropa yang lain.

c) “multikultural otomatis” masyarakat yang plural dimana kelompok kultura yang

utama berusaha mewujudkan kesetaraan dan menginginkan kehidupan otonom

dalam kerangka politik secara kolektif dan dapat diterima. Contoh dari multikultural

ini adalah masyarakat muslim yang berada di Eropa yang menginginkan anaknya

Page 3: Mid Isbd Yunus

untuk memperoleh pendidikan yang setara dan pendidikan anaknya sesuai dengan

kebudayaannya.

d) “multikulturalisme kritikal interaktif” masyarakat yang plural dimana kelompok

kultur tidak terlalu concern dalam kehidupan kultur otonom, tetapi lebih menuntut

penciptaan kultur kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perfektif distingtif

mereka. Multikultural ini, berlaku di Amerika Serikat dan Inggris perjuangan kulit

hitam dalam menuntut kemerdekaan.

e) “multikultural kosmopolitan”, yang berusaha menghapuskan kultur sama sekali

untuk menciptakan sebuah masyarakat dimana individu tidak lagi terikat dan

committed kepada budaya tertentu. Ia secara bebas terlibat dengan eksperimen-

eksperimen interkultural dan sekaligus mengembangkan kultur masing-masing. Para

pendukung multikultural ini adalah para intelektual diasporik dan kelompok liberal

yang memiliki kecenderungan posmodernism dan memandang kebudayaan sebagai

resauorces yang dapat mereka pilih dan ambil secara bebas.

2. Posisi suku bangsa dalam multikulturalisme yakni :

Suku bangsa adalah golongan skriptif atau golongan sosial yang didapat begitu saja oleh

seseorang bersamaan dengan kelahirannya atau asal muasalnya. Tiap suku bangsa memiliki

adat istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam

hidup sehari-hari. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas

berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda beda.

Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai

Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda beda.

Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu. Demi persatuan

dan kesatuan, seharusnya kita menyadari dan menghargai keanekaragaman tersebut

sehingga dapat menjadi satu bangsa yang tangguh.

Posisi suku bangsa dalam multikulturalisme yaitu bahwa keanekaragaman suku bangsa

merupakan salah satu faktor pembentuk multikulturalisme. Dalam hal ini bahwa

keanekaragaman budaya suku bangsa ini harus dihargai dan dilestarikan. Dalam konteks

Page 4: Mid Isbd Yunus

Indonesia, keanekaragaman budaya justru merupakan identitas bangsa dan dapat menjadi

kekuatan bangsa sesuai dengan nilai multikulturalisme.

Contohnya adalah lingkungan tempat tinggal kita mencerminkan keadaan bangsa kita.

Bangsa kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia ini terdapat lebih dari

300 kelompok suku bangsa. Dalam satu pulau saja, ada beberapa suku bangsa. Dengan

adanya keberagaman suku bangsa ini maka dibutuhkan adanya multikulturalisme diantara

suku bangsa, agar tidak terjadinya percekcokan di antara suku bangsa. Dengan demikian,

multikulturalisme diperlukan dalam bentuk tata kehidupan masyarakat yang damai dan

harmonis meskipun terdiri dari beraneka ragam latar belakang kebudayaan.

3. Pentingnya multikulturalisme dalam kehidupan suku bangsa dan kehidupan agama:

Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan agama. Ada suku Batak, suku

Toraja, suku Timor, dan sebagainya, serta ada banyak agama seperti agama Kristen, Islam,

Hindu, Budha, dan Konghucu. Oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya multikulturalisme,

agar berbagai macam suku bangsa dan agama dapat hidup berdampingan secara damai, dan

mengakui dan mengagumkan perbedaan tersebut sebagai salah satu kekayaan bangsa, serta

tidak terjadi percekcokan dan perselisihan antara suku bangsa dan agama yang berbeda-

beda tersebut. Selain itu multikulturalisme merupakan kebutuhan bagi manusia untuk

menghadapi tantangan global di masa mendatang. Pendidikan multikultural mempunyai dua

tanggung jawab besar, yaitu menyiapkan bangsa Indonesia untuk siap menghadapi arus

budaya luar di era globalisasi dan menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai

macam suku bangsa dan agama. Pendidikan multikulturalisme meniscayakan adanya dialog

kebudayaan sehingga di antara keragaman suku bangsa dan agama yang ada tidak akan

terjadi benturan, apalagi menjadi sumber konflik.

Contohnya : seperti yang pernah kita dengar yaitu bahwa pernah terjadi konflik antara

suku Alor dan Sumba di Kupang baru- baru ini. Apabila masyarakat yang terlibat konflik ini

benar- benar menyadari adanya multikulturalisme maka perselisihan ini tidak akan terjadi.

Namun sekarang sudah diusahakan adanya dialog antara kedua suku, sebagai salah satu cara

menjaga prinsip multikulturalisme, dan akhirnya antara masyarakat Alor dan Sumba

sekarang dapat hidup damai. Contoh lainnya yaitu adanya konflik seperti pembakaran gereja

dan pembakaran mesjid yang mengatasnamakan gereja, namun sekarang tokoh- tokoh

Page 5: Mid Isbd Yunus

agama selalu berdialog untuk menciptakan dan menanamkan semangat multikulturalisme

antar agama agar tidak terjadi konflik antar agama lagi.

4. Hubungan multikulturalisme dan demokrasi:

Masyarakat multikultural tidak hanya berfungsi sebagai media/ alat (instrumen)

manajemen konflik tetapi juga berhubungan timbal balik dengan prinsip demokrasi.

Multikulturalisme bukan hanya sebuah wacana tetapi sebuah ideology yang harus

diperjuangkan karena dibutuhkan sebagai landasan tegaknya demokrasi. Prinsip demokrasi

hanya mungkin dapat berkembang dan hidup secara mantap dalam sebuah masyarakat sipil

yang terbuka, yang warganya mempunyai toleransi terhadap perbedaan-perbedaan dalam

bentuk apa pun, karena adanya kesetaraan dalam derajat kemanusiaan yang saling

menghormati, yang diatur oleh hukum yang berkeadilan dan beradab yang mendorong

kemajuan dan menjamin kesejahteraan hidup warganya. Sebagai suatu ideologi,

multikultural harus didukung dengan sistem infrastuktur demokrasi yang kuat serta

didukung oleh kemampuan aparatus pemerintah yang mumpuni karena kunci

multibudayaisme adalah kesamaan di depan hukum. Negara dalam hal ini berfungsi sebagai

fasilitator sekaligus penjaga pola interaksi antar kebudayaan kelompok untuk tetap

seimbang antara kepentingan pusat dan daerah, kuncinya adalah pengelolaan pemerintah

pada keseimbangan antara dua titik ekstrim lokalitas dan sentralitas.

Contohnya : di Bangsa Indonesia ini apabila demokrasinya benar- benar terlaksana

dengan baik. Misalnya saja pada saat pemilu, seluruh rakyat dari golongan manapun

mempunyai hak untuk memilih dan diperlakukan sama. Atau misalnya dalam hal

pengalokasian dana pusat diusahakan setara antara kelompok yang satu dengan kelompok

yang lain, maka nilai multikulturalisme dapat terwujud. Rakyat Indonesia dapat hidup secara

damai dan merasa sebagai saudara.

5. Pengertian multikilturalisme dan kebudayaan :

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan

pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah

para pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutama

ditujukan terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur.

Page 6: Mid Isbd Yunus

Contohnya : bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa (suku Timor,

suku Dayak, suku Batak, suku Asmat, dan lain- lain), berbagai macam agama (kristen,

hindu, islam,budha, dan konghucu), berbagai macam bahasa, dan keragaman lainnya, itulah

yang disebut kebudayaan. Dalam keberagaman kebudayaan ini dibutuhkan sikap saling

menghargai dan mengakui perbedaan masing- masing, inilah yang disebut

multikulturalisme.

6. Ideologi keanekaragaman suku bangsa harus dirubah menjadi keanekaragaman kebudayaan

apabila kita setuju untuk hidup berdasarkan ideologi pancasila, karena :

Pancasila adalah ideologi terbuka dan tidak boleh mereduksi pluralitas ideologi sosial-

politik, etnis dan budaya. Melalui Pancasila seharusnya bisa ditemukan sesuatu sintesis

harmonis antara pluralitas agama, multikultural, kemajemukan etnis budaya, serta ideologi

sosial politik, agar terhindar dari segala bentuk konflik yang hanya akan menjatuhkan

martabat kemanusiaan itu. Ideologi pancasila tercermin dalam kelima sila pancasila.untuk

hidup menurut ideologi pancasila maka keanekaragaman suku bangsa harus dirubah menjadi

keanekaragaman kebudayaan karena, apabila memakai keanekaragaman suku bangsa yang

mempunyai ciri yang askriptif seperti kesukubangsaan ini maka hal ini bertentangan dengan

ideologi pancasila. Karena cirri kebudayaan suku bangsa yang askriptif dan primordial

inilah yang membedakannya dari kebudayaan lainnya yang dipunyai oleh manusia.

Namun, sebaliknya apabila menggunakan keanekaragaman kebudayaan maka setiap

setiap kebudayaan berintikan pada nilai- nilai budaya dan nilai budaya inilah yang

mengintegrasikan berbagai unsur kebudayaan sehingga dijadikan sebagai acuan atau

pedoman bagi tindakan manusia dalam pemenuhan- pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Manusia dapat memilih model- model tersebut secara selektif, sebagaimana yang paling

cocok dengan dirinya masing- masing.

Contohnya apabila kita masih menggunakan kebudayaan suku bangsa maka misalnya kita

masyarakat NTT tetap memakai pakaian sesuai dengan budaya kita sendiri dan

mengkonsumsi makanan asli daerah kita sendiri. Kita tidak akan mau menerima pakaian

atau makanan dari daerah lain begitupun sebaliknya. Namun apabila menggunakan

keanekaragaman kebudayaan maka kita bias menerima makanan ataupun pakaian yang

berasal dari daerah luar, tentunya sesuai dengan corak dan kepribadian kita masing- masing.

Page 7: Mid Isbd Yunus

7. Yang saya ketahui tentang masyarakat majemuk Indonesia, suku bangsa kebudayaan,

keanekaragaman sebudayaan, dan mozaik kebudayaan Indonesia yang ideal.

Masyarakat majemuk Indonesia

Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai

kelompok rasa atau etnik yang berada di bawah satu system pemerintahan, karena

itu seringkali masyarakat majemuk mengalami konflik, pertentangan dan paksaan.

Masyarakat majemuk Indonesia diperjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat

multikultural. Bangsa Indonesia terdiri atas suku- suku, berbicara dengan bahasa

daerah, memiliki adat dan agama yang berbeda pula, dengan latar belakang

budaya yang beraneka ragam. Namun tetap merupakan satu bangsa. Kesatuan itu

ditegaskan dengan semboyan ”Bhineka Tunggal Ika” berbeda- beda tapi tetap satu

jua.

Contohnya : bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk. Bangsa

indonesia terdiri dari beragam SARA(suku, agama, dan ras), dan terhimpun dalam

satu sistem pemerintahan yaitu negara Indonesia.

Suku bangsa kebudayaan

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas

berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda

beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari

Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan

hidup yang berbeda beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta cirri khas

suku bangsa tertentu. Jadi bahwa setiap suku bangsa inilah yang membentuk

kebudayaan. Demi persatuan dan kesatuan, seharusnya kita menyadari dan

menghargai keanekaragaman tersebut sehingga dapat menjadi satu bangsa yang

tangguh.

Contohnya suku Timor memiliki adat istiadat yang berbeda dengan suku

Flores. Dan tentu saja kedua suku ini memiliki kebiasaan yang berbeda- beda,

sehingga membentuk suatu kebudayaan yang berbeda- beda pula.

Page 8: Mid Isbd Yunus

Keanekaragaman kebudayaan

Tiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan

adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup sehari-hari. Maka terbentuklah

bermacam-macam adat istiadat dan budaya sendiri. Bentuk-bentuk

keanekaragaman kebudayaan bangsa Indonesia dalam aspek-aspek seperti :

bahasa daerah, adat istiadat, bentuk rumah adat, kesenian daerah, pakaian adat,

senjata daerah, makanan daerah dan lagu daerah.

Contohnya : dalam hal bahasa daerah (bahasa Jawa, bahasa Minangkabau,

bahasa Sunda, dan sebagainya), adat istiadat (upacara kematian yang berbeda-

beda, misalnya Ngaben di Bali, upacara kematian di Toraja, dan lain- lain),

kesenian daerah (alat music gamelan di Jawa, kulintang di Minahasa, sasando di

Kupang, dan sebagainya), senjata daerah (keris di Jawa Tengah, celurit di Jawa

Timur, sundu di NTT, dan lain- lain), makanan daerah (dabudabu sei dari Maluku,

gudeg dari Yogya, pempek dari Palembang, dan lain- lain),lagu daerah (gambang

suling dan ilir- ilir dari Jawa Tengah, bubuy bulan dari Jawa Barat, dan lain-

lain),pakaian adat (pakaian adat Jawa berbeda dengan pakaian adat NTT, dan

lain- lain), dan bentuk rumah adat (rumah gadang dari Sumatra Barat, rumah joglo

dari Jawa Tengah dan Yogya, dan lain- lain)

Mozaik kebudayaan Indonesia yang ideal

Ketika gerakan-gerakan multikultur menyuarakan bahwa dalam

keragaman harus ada kesetaraan dan pengakuan keberadaan total satu entitas,

maka Radhar dengan konsepnya mengatakan, “marilah melebur dalam satu,

lupakan tradisi, lupakan golongan, lupakan keberbedaan kita, dan sambutlah

Indonesia kita”. Lain halnya dengan konsep—perbedaan dalam satu—yang

dipraktekkan Soeharto. Keberagaman di dalam tubuh Indonesia pada dasarnya

tidak dilandasi dengan orisinilalitas elemen-elemennya. “Kita semua tersusun

dari pecahan-pecahan identitas orang lain. Kita hadir dengan memasukkan

Page 9: Mid Isbd Yunus

bagian-bagian mereka dalam diri kita. Jadi tak ada yang origin atau sesuatu

yang asli dari pribadi kita.”

Konsep mozaik Indonesia yang ditawarkan Radhar ini, memiliki masalah

mendasar mengenai terbentuknya budaya nasional ke depan. Ketika

membicarakan mozaik Indonesia yang berisi kumpulan-kumpulan elemen yang

membentuknya maka, arah terbentuknya mozaik itu tentu tak lepas dari elemen

yang ada di dalamnya. Ketika kesadaran dan keterbukaan terhadap budaya lain

termasuk budaya yang berasal dari luar muncul, maka terbentuknya budaya

bangsa kemungkinan bisa menjadi baik atau atau bahkan tidak sesuai yang

diharapkan. Inilah persoalan yang dihadapi konsep mozaik manusia Indonesianya

Radhar. Ketika kesadaran dan keterbukaan itu tidak dikelola dengan baik dan

benar maka yang muncul adalah mayat budaya baru menemani budaya hipies,

kapitalis, budaya global.

Contohnya : di Desa Ubud, Bali. Desa ini terkenal karena budaya dan

keindahan alamnya. Di sini, Anda dan pasangan Anda akan merasakan

ketenangan jiwa dan tubuh dengan pemandangan gunung hijau dan sawah yang

indah bertingkat. Desa ini juga diyakini memberikan inspirasi kepada

pengunjung. Ubud terutama terkenal di antara para wisatawan mancanegara

karena lokasi ini terletak di antara sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-

jurang gunung yang membuat alam sangat indah. Selain itu Ubud dikenal karena

seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan

masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat

galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap

malam secara bergantian di segala penjuru desa.