mhilmu gizi

Upload: dhita-dwi-nanda

Post on 07-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhhh

TRANSCRIPT

ThE RoLe Of GLyCaeMic INdEx in Body WeighT RegulatioN

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi Usia : masa bayi, kanak-kanak, remaja (pubertas), dewasa, manulaUkuran tubuh : semakin besar ukuran tubuh semakin tinggi kebutuhan giziJenis kelamin : kebutuhan gizi laki-laki lebih besar daripada perempuanKeadaan fisiologis : masa kehamilan, menyusui, status giziKeadaan sakit dan penyembuhan : perlu makanan bergizi untuk penyembuhan; penyakit meningkatkan kebutuhan giziKegiatan fisik : semakin aktif, semakin banyak energi yang diperlukanSuhu lingkunganMutu makananGaya hidup : alkohol, merokok64 SEHAT 5 SEMPURNA(1950 1995)

GIZI SEIMBANG(PUGS)

PERJALANAN GIZILEBIHKURANGANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG)GIZI SEIMBANGSusunan makanan yang dianjurkan yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh, proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan

adalah level intik zat gizi harian yang cukup (sufficient) untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi hampir semua (97-98%) penduduk sehat pada kelompok umur dan jenis kelamin tertentu.Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Kalau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan memenuhi kebutuhan sekitar 97-98% populasi sehat.LIPI : WNPG setiap 4 tahunISTILAH STATUS GIZIIndikator KategoriStatus Gizi

BB/UGizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik,Gizi Lebih

TB/USangat Pendek, Pendek, Normal

BB/TBSangat Kurus, Kurus, Normal,Gemuk

TB/U-BB/TBPendek-Kurus, Pendek-Normal,Pendek-Gemuk, Normal-Kurus,Normal-Normal, Normal-GemukA. Klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BB/U :Gizi buruk : Zscore < -3,0Gizi kurang : Zscore -3,0 s/d Zscore < -2,0Gizi baik : Zscore -2,0Untuk menilai status gizi anak balita, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap anak balitadikonversikan ke dalam nilai terstandar (Zscore) menggunakan baku antropometri anak balitaWHO 2005.B. Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator TB/U:Sangat pendek : Zscore 2,0

D. Klasifikasi status gizi berdasarkan gabungan indikator TB/U dan BB/TB:Pendek-kurus : Zscore TB/U < -2,0 dan Zscore BB/TB < -2,0Pendek-normal : Zscore TB/U < -2,0 dan Zscore BB/TB antara 2,0 s/d 2,0Pendek-gemuk : Zscore -2,0 s/d Zscore 2,0TB Normal-kurus : Zscore TB/U -2,0 dan Zscore BB/TB < -2,0TB Normal-normal : Zscore TB/U -2,0 dan Zscore BB/TB antara -2,0 s/d 2,0TB Normal-gemuk : Zscore TB/U -2,0 dan Zscore BB/TB > 2,0Berat kurang : istilah untuk gabungan gizi buruk dan gizi kurang (underweight)Pendek : istilah untuk gabungan sangat pendek dan pendek (stunting)Kurus : istilah untuk gabungan sangat kurus dan kurus (wasting)Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Indikator BB/U yang rendah dapat disebabkan karena pendek (masalah gizi kronis) atau sedang menderita diare atau penyakit infeksi lain (masalah gizi akut).Indeks BB/U Indikator status gizi berdasarkan indeks TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Misalnya: kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat, dan asupan makanan kurang dalam jangka waktu lama sejak usia bayi sehingga mengakibatkan anak menjadi pendek.Indeks TB/U Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/TB memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat). Misalnya: terjadi wabah penyakit dan kekurangan makan (kelaparan) yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Indikator BB/TB dan IMT/U dapat digunakan untuk identifikasi kurus dan gemuk. Masalah kurus dan gemuk pada umur dini dapat berakibat pada risiko berbagai penyakit degeneratif pada saat dewasa (Teori Barker).Indeks BB/TB

Prev. Masalah Gizi: 2007 vs 2010 Gizi KurangGizi BurukPendekSangat PendekKurusSangat KurusGemuk

Prev. Masalah Gizi: TB/U - BB/TBPrev Normal-Normal = 49,1 %0200400 km0200400 mmPrevalensi Balita Gizi BurKurMenurut Provinsi, 2010Lautan HindiaLaut JawaLaut ArafuruLaut BandaLaut Sulawesi< 10 % (0 provinsi)10-14,9 % (9 provinsi)15-19,9 % (9 provinsi)>= 20 % (15 provinsi)Indonesia : 17,9 %Laut Timor0200400 km0200400 mmPrevalensi Balita PendekMenurut Provinsi, 2010Lautan HindiaLaut JawaLaut ArafuruLaut BandaLaut Sulawesi< 20 % (0 provinsi)20-29,9 % (8 provinsi)30-39,9 % (18 provinsi)>= 40 % (7 provinsi)Indonesia : 35,6 %Laut Timor0200400 km0200400 mmPrevalensi Balita Kurus Menurut Provinsi, 2010Lautan HindiaLaut JawaLaut ArafuruLaut BandaLaut Sulawesi< 5 % (0 provinsi)5-9,9 % (4 provinsi)10-14,9 % (20 provinsi)>= 15 % (9 provinsi)Indonesia : 13,3 %Laut Timor0200400 km0200400 mmPrevalensi Balita GemukMenurut Provinsi, 2010Lautan HindiaLaut JawaLaut ArafuruLaut BandaLaut Sulawesi< 5 % (0 provinsi)5-9,9 % (11 provinsi)10-14,9 % (12 provinsi)>= 15 % (10 provinsi)Indonesia : 14,0 %Laut Timor0200400 km0200400 mmPrevalensi Balita Ideal(Tidak pendek Tidak kurus/gemukMenurut ProvinsiLautan HindiaLaut JawaLaut ArafuruLaut BandaLaut Sulawesi>70 % (0 provinsi)51-60 % (17 provinsi)61-70 % (5 provinsi)41-50 % (10 provinsi)Indonesia : 52,7 %Laut Timor