metper

11
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR II RESUME PRESENTASI Dosen : IR. Tulus Widiarso, MT. Disusun oleh : Narizka Ayu Nasution 052.001300.052 Kelas A JURUSAN ARSITEKTUR ANALIS IS SINTES IS EVALUA SI

Upload: narizka-an

Post on 23-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: METPER

METODE PERANCANGANARSITEKTUR II

RESUME PRESENTASI

Dosen :

IR. Tulus Widiarso, MT.

Disusun oleh :

Narizka Ayu Nasution

052.001300.052

Kelas A

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA

2013

ANALISIS SINTESIS EVALUASI

Page 2: METPER

Design Problem atau Problem dalam Desain

Karakter :

o Problem desain tidak dapat diungkapkan hanya dengan satu pertanyaan yang komprehensif. Karena setelah timbul satu pertanyaan, akan timbul pertanyaan lain.

o Problem desain seringkali bersifat multidimensional, tidak hanya satu faktor arsitektur yang diperhatikan, tetapi banyak faktor lain yang juga menyangkut masalah yang ada.

Tipe Masalah : Masalah yang tidak terlihat, tetapi harus ditemukan Satu masalah bisa mengoreksi masalah lainnya (satu sama lain

saling berhubungan)

Penilaian :1. Pekerjaan yang terukur :

- kenyamanan thermal ruangan- tingkat luminasi ruangan

2. Pekerjaan yang sulit terukur :- kenyamanan yag bersifat “rasa”- visual yang bersifat apresiasi

Kriteria :1. Mencari Kriteria Desain sesuai Topik, Fungsi, Lokasi, Pengguna dan

sebagainya.2. Mempertimbangkan dan Mempermasalahkan antara Penilaian yang

ada dengan Kriteria Ideal3. Mencari dan menganalisa sedetail mungkin

Keputusan :Mencari Keputusan yang Terbaik, yaitu yang paling banyak menyelesaikan masalah.

Individu yang Dihadapi :1. Klien => Orang yang meminta tuntutan desain dari arisitek2. User => Pengguna bangunan tetapi bukan klien3. Desainer => Orang yang mengerti seni tapi berbeda dengan

konteks arsitektur4. Pemerintah => Legislator membuat arsitek harus bekerja

mengikuti aturan, undang-undang dan control, seperti standar dan

Design Problem Design Solution Analysis Synthesis

Page 3: METPER

kode etik pedoman. Standar tersebut bisa mengatur faktor keamanan, utilitas, atau penampilan.

Salah satu contoh permasalahan adalah dimana klien bukanlah user, setiap klien belum tentu user, contohnya user adalah publik, seperti rumah sakit, sekolah, mall, dsb. Arsitek harus mencari tahu banyak informasi terlebih dahulu karena belum tentu klien ini bisa memberikan informasi yang arsitek butuhkan tentang jenis bangunan publik yang menjadi masalah desain.

Design Solution atau Solusi Desain

Karakter :o Akan ada banyak solusi, hingga tak terhingga untuk setiap

permasalahano Sulit untuk mendapatkan suatu solusi yang benar-benar optimal

dalam pemecahan suatu permasalahan desain

Cara Berpikir : Glass Box Logis, Rasional, Matematis

Menggunakan observasi, jelas data, analisis dan hasil evaluasinya

Black Box Intuitif, Kreatif, Inovatif Apa yang keluar dari fikiran arsitek tanpa ia sadari, tidak

terjangkau dari kontrolnya

Proses Solusi Desain :1. Memahami dan meneliti masalah.2. Membuat rencana solusi dari suatu

masalah (membuat program ruang, diagram, dsb)

3. Merancang dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian dengan berbagai faktor acuan. (lihat gambar disamping)

4. Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah.

Solusi Perancangan :o Mencari kriteria yang paso Fokus pada permaslahan pokoko Rumuskan konsep pragmatik dan konsep desain sebagai solusi yang

menjadi konsep pokoko Mencari solusi yang paling optimal

Masalah desain yang multi-dimensi sulit untuk didefinisikan dan diungkapkan. Sebuah solusi yang baik biasanya merupakan hasil dari banyak persyaratan dan masalah yang kompleks dalam desain. Keterkaitan faktor yang berbeda adalah esensi dari masalah desain. Tantangan bagi desainer atau arsitek adalah untuk melihat apa sebenarnya masalah (gejala atau penyebab) utamanya, sehingga ditemukan solusi awal yang hampir optimal. Dan nanti solusi awal inilah yang akan dikembangkan dengan adanya proses analisis.

Empat Faktor Penentu Perancangan :

Page 4: METPER

Proses Analisis

Tahapan Analisis Menurut Bryan Lawson1. Pegumpulan informasi.2. Eksplorasi hubungan informasi-informasi.3. Studi informasi dengan mencari pola dalam informasi yang tersedia.4. Klasifikasi tujuan.

Tahapan Analisis menurut William Pena1. Establish Goals.

Tujuan yang dikehendaki klien dan mengapa2. Collect and analyze Facts.

Melengkapi data yang menjadi fakta kuat yang berkaitan dengan kebutuhan klien

3. Uncover and test Concepts.Konsep Pragmatik Berkaitan dengan program analisis dataKonsep Desain Berkaitan dengan solusi desainnya

4. Determine Needs. Mampu membedakan antara keinginan dan kebutuhan klien. Aspek yang harus diperhatikan yaitu kebutuhan ruang, kualitas

konstruksi, anggaran uang dan waktu.5. State the Problem.

Pernyataan ini berfungsi sebagai “premises design” dan sebagai “design criteria” untuk mengevaluasi solusi desain.

Pernyataan ini harus berhubungan dengan: Function, Form, Economy and Time.

Tahapan Analisis menurut James C. Snyder Pengumpulan data secara Sistematis dan Analisis Informasi mengenai

masalah yang akan dipecahkan tentang suatu proyek tertentu. Proses ini disebut Pemrograman..

Membuat Daftar Kriteria yang melukiskan sifat-sifat khas yang diharapkan dari suatu pemecahan masalah karena pemecahan masalah diukur menurut Daftar Kriteria.

Teknik Penelitian untuk pengumpulan data didasarkan pada :1. Pendekatan Ekologi dan Antropologi2. Pengamatan lapangan3. Melihat sikap fisik masa lampau dan masa kini4. Mengamati perilaku manusia atau berkelompok5. Membuat sebuah wawancara atau kuisioner

Arsitek harus mengetahui bagaimana, apa kebutuhan dan tujuan klien, jenis dan mutu bangunan yang bagiamana yang dikehendaki klien.

Tahapan Analisis menurut Donna Duerk Pemrograman arsitektur adalah proses mengelola informasi sehingga

informasi yang tepat tersedia pada tahap yang tepat dari proses

Page 5: METPER

desain dan keputusan yang terbaik dapat dibuat dalam membentuk hasil dari desain bangunan.

Pemrograman berupa pengumpulan, pengorganisasian, menganalisis, menafsirkan, dan penyajian informasi yang relevan dengan proyek desain. Hal utama yang harus diperhatikan ialah :

1. Analysis existing state, merupakan konteks di mana desain yang mencakup hal-hal seperti profil pengguna, situs, kode, kendala, dan iklim.

2. Projection of what the future state should be, merupakan sekumpulan kriteria bahwa desain harus dipenuhi untuk menjadi sukses. Termasuk misi, tujuan, konsep, dan persyaratan kinerja.

Disarankan untuk membuat model framework tersendiri untuk menganalisis atau menguraikan data-data dalam desain. Dibawah ini adalah model framework Duerk.

ISSUESPrivacy

Security

Image

Maintenance

Physical Confort

FactsValuesGoalsPerformance RequirementsConcepts

o Facts : berupa pengumpulan data dan berhubungan dengan data, seperti site, fungsi, kultur, ekonomi, & beberapa tahap harus dipecahkan

o Value Systems : pertumbuhan potensial, proses bekerja yang beriringan harus selalu dpt dipertimbangkn, agar designer mengerti utk siapa ia mendesain

o Goals : sasaran/tujuan dikelompokkan secara urut dan benar, sehingga hasil desain dapat dicapai dengan maksimal dan berkualitas

o Performance Requirements : sebagai kebutuhan untuk mengkomunikasikan atau melaksanakan tujuan. Tujuan yang

dimaksudkan ialah desain itu sendirio Concepts : konsep dapat dikelompokkan berdasarkan tiap

level atau tahap dalam desain

Tahapan Analisis menurut John C. Jones Proses Desain :

1. Divergence adalah memperluas (analisis) batasan suatu masalah dalam desain sehingga cukup besar dan berguna.

Page 6: METPER

2. Transformation adalah membuat pola/mengtransformasikan data ke dalam desain.

3. Convergence adalah tahap saat masalah sudah didefinisikan, variabel sudah diidentifikasikan dan objek sudah disetujui.

Tahap Analisis ada dua Metode :1. Methods of Exploring Design Situation (Divergence)

Mengidentifikasi situasi dan kondisi klien dan lingkungan sekitar klien.

2. Methods of Searching for Ideas (Divergence and Transformation)Menganalisis dari berbagai ide spontan & kreatif yang dipilih yang paling sesuai.

Pemrograman Berkaitan dengan Pengumpulan dan Pengaturan Informasi atau Data

yang diperlukan untuk rancangan bangunan. Merupakan bagian disain yang relatif sederhana atau relatif rumit,

diusahakan sekuat tenaga, tergantung pada jenis bangunan dan jenis kliennya

Yang dilakukan dalam membuat Pemrograman :o Memasukkan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda dalam

diagram.o Langkah-langkah penting dalam diagram:

1. Memulai suatu program dibuatlah Garis Besar Program, yang dipengaruhi oleh

informasi yang diberikan klien tentang kebutuhannya dan bagaimana strategi desain arsitek akan menggunakan informasi tersebut.

2. Mengembangkan suatu program Kebutuhan data harus diimbangi dengan sumber data,

yang diklasifikasi menurut orang/organisasi, tujuan, perilaku, fungsi dan obyek. Setelah itu dibuat bubble diagram, matriks atau grafik.

3. Mempersiapkan program Program yang lengkap biasanya disusun berbentuk buku

kecil4. Menyajikan program

Dipresentasikan secara lisan, sementara program tertulis pada buku kecil dapat memberikan detail dari pemrograman.

o Keempat langkah ini penting karena semuanya harus terlepas dari kesederhanaan atau kerumitan suatu program. Kemudian, bergantung pada bagaimana keempat pertanyaan itu dijawab. Keempat pertanyaan itu adalah :

1. Apakah informasi memadai?2. Jenis informasi bagaimana yang dibutuhkan?3. Tipe penelitian faktual yang bagaimana yang dikehendaki?4. Jenis penyelidikan yang bagaimana seharusnya digunakan?

Page 7: METPER

Tahap analisis pada umumnya mencakup pengumpulan data mengenai kebutuhan klien, situasi tapak dan hal lainnya yang bersangkutan. Kemudian menentukan tujuan sehingga pada akhirnya data lengkap yang telah diperoleh dari pemrograman akan menghasilkan sebuah solusi yang terintegrasi dalam desain.

Proses Sintesis

Tahap síntesis tercipta dari beberapa hasil análisis yang sudah ditemukan. Jika analisis mengurai, meng-identifikasi karakteristik dan mengungkap data, sintesis merangkai bagian-bagian yang telah terpahami masing-masing karakteristiknya.

Tahap Sintesis :1. Desain Skema

Arsitek mengumpulkan informasi klien dan melalui survei lapangan untuk membuat dua sampai tiga pilihan desain dalam sketsa untuk pertimbangan klien.

2. Pengembangan Desain Arsitek mengambil desain skematik yang klien pilih, serta

modifikasi sesuai yang klien minta, merevisi desain yang diperlukan dan memikirkan anggaran awal.

3. Konstruksi Dokumen Arsitek akan menetap pada desain akhir dan akan mulai

mempersiapkan gambar, catatan, dan spesifikasi teknis yang diperlukan seperti IMB, dsb.

4. Penawaran Arsitek dapat membantu klien pada masa tender dalam

mengembangkan daftar kontraktor yang memenuhi syarat untuk daftar tawaran dan mengirimkan paket tawaran untuk penawar.

5. Administrasi Pembangunan Arsitek akan mengelola proses konstruksi untuk menjamin

kesesuaian desain, mengunjungi proyek selama konstruksi, dan mengatasi setiap kondisi lapangan serta memastikan penyelesaian desain yang halus.

ConvergenceProses dimana desainer memutuskan bagian-bagian apa saja yang harus ditambah ataupun dikurangi melalui alternative sebanyak mungkin sampai pada akhirnya meninggalkan satu solusi desain yang dapat dilahirkan.. Ada dua cara yang bisa dilakukan agar memunculkan bagaimana itu convergen :

1. Out-in, cara arsitek membuat bentuk luar dari bangunan dahulu, baru mengatur posisi ruang-ruang didalamnya.

2. In-out, cara arsitek memulai pengaturan ruang terlebih dahulu seperti mengatur ruang sirkulasi kegiatan, interaksi antar ruang, dan lain lain baru mengatur bentuk luarnya.

Page 8: METPER
Page 9: METPER

PROSES DESAIN

Design Briefing Analysis Synthesis Future Problem Seeking Problem Solving

ExpectationModel

Design Problem Design Solution Programing Skematic Pengembangan Penawaran Pembangunan

State .....Design Design Kriteria Konsep Construction

Tender Document

Divergen Transformation Konvergen Menguraikan Pilihan Alternatif Memilah Pilihan Alternatif Menetapkan Pilihan Alternatif

Dari keempat presentasi mata kuliah Metode Perancangan Arsitektur II, dapat disimpulkan bahwa Proses Desain berawal dari ditemukannya berbagai bentuk permasalahan (promblem design), dibutuhkan solusi-solusi awal perancangan (design solution) yang dilihat menurut kriteria konsep yang dibuat oleh arsitek dan

Konsep Pragmati

k

Konsep Desain

Page 10: METPER

klien secara bersama-sama. Dilanjutkan pada proses mengidentifikasi atau menguraikan permasalahan terserbut berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan (proses analisis) dan disusun dalam pemrograman secara lengkap dan detail. Lalu dilanjutkan pada proses merangkai informasi dari permasalahan untuk dipecahkan (proses sintesis) dan pada akhirnya diwujudkan dalam sketsa yang ditunjukkan kepada klien untuk dikembangkan, dengan melihat konsep pragmatik dan konsep desain yang ada, lalu disetujui sehingga mulai bisa membuat dokumen konstruksi dan mewujudkan model rancangan yang diinginkan. Proses analisis (divergen) dan sintesis (konvergen) bisa berjalan bolak-balik (transformation) karena keduanya sangat berhubungan erat.