metodologi penelitian pembahasan

20
AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan di berbagai bidang semakin kompleks, sehingga diperlukan suatu cara untuk memecahkan masalah tersebut untuk berbagai kepentingan. Penelitian berawal dari sebuah masalah. Sedangkan masalah penelitian itu sendiri merupakan masalah yang paling awal muncul pada saat seseorang akan melakukan penelitian. Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian, sebab bagi seorang peneliti masalah merupakan awal untuk melakukan penelitian. Pada saat dan situasi seperti sekarang ini, di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu tinggi,tetapi di pihak lain masalah semakin banyak dan kompleks pula. Hal ini juga berarti perlu perhatian dan penanganan dari kita untuk pemecahan masalah-masalah tersebut. Masalah dapat dirumuskan bila adanya kesenjangan teori dengan kesenjangan yang ditemui dalam lingkungan. Sedangkan penelitian adalah bagian dari proses pemecahan masalah. Agar penelitian yang dilakaukan mencapai sasaran yang diinginkan, maka diperlukan suatu metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang dikaji. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan 1

Upload: dina-auliya-amly

Post on 21-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: metodologi penelitian pembahasan

AB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan di berbagai bidang

semakin kompleks, sehingga diperlukan suatu cara untuk memecahkan masalah tersebut untuk

berbagai kepentingan.

Penelitian berawal dari sebuah masalah. Sedangkan masalah penelitian itu sendiri merupakan

masalah yang paling awal muncul pada saat seseorang akan melakukan penelitian.

Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian, sebab bagi seorang peneliti masalah

merupakan awal untuk melakukan penelitian. Pada saat dan situasi seperti sekarang ini, di mana

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu tinggi,tetapi di pihak lain masalah

semakin banyak dan kompleks pula. Hal ini juga berarti perlu perhatian dan penanganan dari kita

untuk pemecahan masalah-masalah tersebut. Masalah dapat dirumuskan bila adanya kesenjangan

teori dengan kesenjangan yang ditemui dalam lingkungan. Sedangkan penelitian adalah bagian

dari proses pemecahan masalah. Agar penelitian yang dilakaukan mencapai sasaran yang

diinginkan, maka diperlukan suatu metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang

dikaji. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk

mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan

harus dilakukan dengan cepat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi metode penelitian ?

2. Bagaimana tujuan metode penelitian ?

3. Bagaimana jenis penelitian ?

4. Bagaimana merumuskan masalah ?

5. Bagaimana rancangan penelitian ?

1

Page 2: metodologi penelitian pembahasan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengidentifikasi definisi metode penelitian

2. Untuk mengidentifikasi tujuan metode penelitian

3. Untuk mengidentifkasi jenis penelitian

4. Untuk mengidentifikasi perumusan masalah

5. Untuk mengidentifikasi rancangan penelitian

2

Page 3: metodologi penelitian pembahasan

BAB II

PEMBAHASAN

Nasir (1988:51) menjelaskan metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan

peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode

penelitian dasarnya merupakan cara ilmiah untk mendapatkan informasi dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

Tujuan utama penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya

mengumpulkan informasi bagi :

1.Perencanaan tindakan medik, klinik maupun medik social

2.Mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri baik dalam peringkat biologi

maupun social.

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian dilihat dari berbagai aspek berdasarkan tujuan terdiri dari penelitian

dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan, berdasarkan tingkat/kualitas keimuan

terdiri dari penelitian eksperimen, penelitian observasional, dan penelitian naturalistik

Penelitian Dasar

Penelitian dasar berdasarkan tujuan (Sugiyono, 2008) adalah penelitian yang berkenaan dengan

penemuan dan pengembangan ilmu; penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru

yang sebelumnya belum pernah diketahui

Penelitian dasar berdasarkan fungsi (Sukmadinata, 2009) adalah diarahkan pada pengujian teori,

tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik

Contoh : Perumusan perkembangan jaringan lunak rongga mulut

Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan berdasarkan tujuan (Sukidin & Mundir, 2005) adalah sebuah

penelitian yang bertujuan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu masalah

Contoh : Mengembangkan perilaku sehat Pada Anak Usia 2-4 Tahun untuk membersihkan gigi

3

Page 4: metodologi penelitian pembahasan

Penelitian Terapan

Penelitian terapan adalah menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang

dihasilkan oleh penelitian dasar untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah di

kehidupan praktis.

Contoh :Penerapan tahapan perkembangan kemampuan spasial siswa SD dalam pembelajaran

geometri

Penelitian Experimen

Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam

kondisi yang terkontrol secara ketat.

Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi yang

terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.

Misalnya penelitian untuk menguji dampak daun sirih terhadap gigi dan gusi. Artinya ada

penyebab (daun sirih) dan akibat (efek yang ditimbulkan pada gigi dan gusi). Situasi yang

dikontrol ketat agar akibat (efek yang ditimbulkan pada gigi dan gusi) benar-benar ditimbulkan

oleh daun sirih (penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi

misalnya dengan adanya khasiat daun sirih maka akan memunculkan tingginya kualitas gigi dan

gusi sehat.

 

Penelitian Observasional

Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi, tanpa

memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti

Apakah ada hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral dengan kematian yang disebabkan oleh

tromboemboli dari pemakainya

Penelitian Naturalistik

Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada

kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi,

4

Page 5: metodologi penelitian pembahasan

angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan

lebih menekankan makna dibanding generalisasi.

Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab tingginya prevalensi karies pada masyarakat

suatu daerah.  

Jenis Penelitian Kedokteran atau Kesehatan

1. Penelitian Eksperimental

Penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi peneliti terhadap

satu atau sejulah variable subjek penelitian

2. Penelitian non eksperimental

Penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah cirri atau variabel subjek

menurut apa adanya tanpa ada manipulasi.

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Pengertian masalah penelitian

Masalah adalah pertanyaan mengenai keterkaitan antara dua atau lebih variabel yang

penemuan jawabannya dilakukan dengan menemukan bukti bukti empirik.Masalah diartikan

setiap situasi yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian antara actual dan ideal yang diharapkan.

Menemukan masalah penelitian

1. Konsiderasi teoritis adalah masalah yang diturunkan dari teori dan literature disebut

sebagai masalah teoritis. Sumber bahan tertulis dapat dikelompokan atas 1 secondary

sources material ( buku teks) 2. Primary sources material ( jurnal dan abstrak )

2. Pengalaman praktek atau prakmatis adalah masalah penelitian yang bersumber dari

pengalaman disebut sebagai masalah praktek terdiri dari 1. pengalaman pribadi

peneliti 2 pemegang kekuasaan 3 pertemuan professional

Kriteria memilih masalah

1. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan

2. Dukungan teori dari sumber sumber yang tersedia contohnya jurnal jurnal

3. Menarik untuk dipecahkan atau suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang

mungkin kaena terlalu sulit dan memerlukan waktu terlalu lama.

4. Sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baru

5. Tidak boleh terlalu luas tetapi juga tdak boleh trelalu sempit.

5

Page 6: metodologi penelitian pembahasan

Cara merumuskan masalah

1. Masalah biasanya dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan

2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat

3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah

4. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis

5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

Penentuan subjek penelitian

Subjek penelitian ditentukan setelah jenis penelitian ditentukan. Penentuan subjek penelitian

merupakan rangkaian langkah penetapan rancangan penelitian

Penetapan subjek terkandung tiga pengertian :

1. Penetapan populasi penelitian

2. Penetapan cara memilih sampel

3. Penetapan besar sampel

Penetapan Populasi penelitian

Data yang diperoleh pada suatu penelitian adalah hasil pengukuran yang diperoleh dari sampel

suatu populasi. Apakah data yang terkumpul dapat menjawab permasalahan penelitian yang ada?

Apakah dapat membuktikan hipotesis yang dirumuskan?

Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan populasi

• Keterkaitan subjek dalam populasi dengan permasalahan penelitian

• Menyangkut prosedur atau jenis penelitian yang dilakukan (apakah variabel penelitian

dapat diperoleh dari populasi tersebut

Jenis dan prosedur pemilihan sampel

Sampel dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan peneliti (baik menyangkut waktu,

kemampuan, dana, maupun keterbatasan lainnya). Sampel adalah representasi populasi

6

Page 7: metodologi penelitian pembahasan

Variabel penelitian

Hatch & Farhady, (1981): variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

a). Variabel Tergantung (Dependent Variabel)

Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,

pengubah atau mengganti variabel bebas.

b).Variabel Bebas ( Independent Variabel)

Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi  dalam

rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.

c). Variabel Perantara

Disebut juga sebagai variabel penghubung, ialah variabel yang menjembatani pengaruh suatu

variabel bebas dengan variabel tergantung.

Contoh: penyakit cacing (variabel bebas) akan mempengaruhi terjadinya anemi (variabel

tergantung) dengan melalui mekanisme perdarahan kronis saluran cerna (variebel perantara).

d). Variabel Pendahulu

Variabel pendahulu ialah variabel bebas yang berpengaruh pada pada variabel tergantung, tetapi

sekaligus juga berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai variabel bebas

terhadap variabel tergantung tersebut.

Contoh:  tingkat pendidikan (variabel pendahulu) mempengaruhi penerimaan terhadap cara

pengobatan modern (variabel bebas).  Penerimaan terhadap cara pengobatan modern

mempengaruhi kepercayaan terhadap cara pengobatan tradisional (variabel terikat).

e). Variabel Prakondisi

Variabel Prakondisi ialah variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi bekerjanya

suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung.

Contoh: mikobakterium tuberkulosis (variabel bebas) dapat menyebabkan tbc paru (variabel

tergantung) bila individu berada dalam kondisi fisik yang lemah (variabel prakondisi)

7

Page 8: metodologi penelitian pembahasan

C. RANCANGAN PENELITIAN

Pengertian rancangan penelitian secara luas adalah semua proses dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah pelaksanaan

Yang termasuk rancangan penelitian adalah: jenis penelitian, populasi, sample, sampling,

instrumen penelitian, cara pengumpulan data, cara pengolahan data, perlu tidak mengunakan

statistik, serta cara mengambil kesimpulan

I. PERENCANAAN II. PELAKSANAAN

Judul

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Kerangka Berfikir

Variabel Penelitian

Hipotesis

Studi Pustaka

Rancangan Observasional/Eksperi-mental

Instrumen

Pengukuran

Analisis

Penarikan Kesimpulan

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen Penelitian adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data

PENGUKURAN

Hasil pengukuran variabel adalah data. Data adalah segala informasi tentang variabel yang

diteliti

Klasifikasi :

1. Data primer

2. Data sekunder

Skala pengukuran :

1. Skala Nominal (Penggolongan)

2. Skala Ordinal (Penggolongan, Urutan)

3. Skala Interval (Penggolongan, Urutan, Jarak)

8

Page 9: metodologi penelitian pembahasan

4. Skala Rasio (Penggolongan, Urutan, Jarak, Rasio)

ANALISIS DATA

1. Data Kuantitatif :

– Skala interval dan rasio

– Analisis statistik induktif/inferensial (analisis ragam, nilai tengah, regresi)

2. Data Kualitatif

– Skala nominal / ordinal

– Analisis statistik deskriptif :Tabulasi silang/Grafik/Diagram, nilai rata2, ragam

PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

·         - Wawancara

·         - Kuisioner

·         - Observasi

·         - Studi Dokumentasi

 TEKNIK ANALISIS DATA

Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding,

master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan

validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.

1.     Cross SectionalJenis penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan hubungan atau korelasi

antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya

diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja

dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi.

·    Kelebihan studi cross-sectional:

Kemudahannya untuk dilakukan dan murah, sebab tidak memerlukan follow-up. Jika tujuan

penelitian “sekedar“ mendeskripsikan distribusi penyakit dhubungkan dengan paparan faktor-

faktor penelitian, maka cross setional merupakan rancangan studi yang cocok, efisien dan cukup

kuat disegi metodologik.

Kekurangan penelitian cross sectional :

9

Page 10: metodologi penelitian pembahasan

a.    Dibutuhkan subyek penelitian yang relatif besar atau banyak, dengan asumsi variable bebas

yang berpengaruh cukup banyak.

b.    Kurang dapat menggambarkan proses perkembangan penyakit secara tepat.

c.    Faktor-faktor risiko tidak dapat diukur secara akurat dan akan mempengaruhi hasil penelitian.

d.   Nilai prognosanya atau prekdisinya (daya ramal) lemah atau kurang tepat.

e.    Korelasi faktor risiko dengan dampaknya adalah paling lemah bila dibandingkan dengan

rancangan penelitian analitik yang lainnya.

f.    Kesimpulan hasil penelitian berkaitan dengan kekuatan rancangan yang disusun sangat

berpengaruh, umumnya kekuatan rancangan yang baik adalah sekitar 40%, artinya hanya sebesar

40% variable bebas atau faktor risiko mampu menjelaskan variable terikat atau dampak, sisanya

yaitu 60% tidak mampu dijelaskan dengan model yang dibuat.

Contoh: penelitian tentang fluorosis yang dilakukan pada anak usia 10-12 tahun di Brazil yang

tinggal di daerah yang belum memperoleh fluoridasi air minum.

2.     Case Control

Penelitian ini berusaha melihat ke belakang, yaitu data digali dari dampak (efeknya) atau

akibat yang terjadi. Kemudian dari dampak tersebut ditelusuri variable-variabel penyebabnya

atau variable yang mempengaruhi.

Penelitian epidemiologi kasus-kontrol ini hasil korelasinya lebih tajam dan mendalam

bila dibandingkan dengan rancangan penelitian cross sectional, sebab menggunakan subyek

kontrol atau subyek dengan dampak positif dicarikan kontrolnya dan subyek dengan dampak

negatif juga dicari kontrolnya. Kemudian variable penyebab atau yang berpengaruh ditelusuri

lebih dulu, baru kemudian faktor risiko atau variable yang berpengaruh diamati secara

retrospektif.

Kelebihan penelitian case control :

a.    Tidak menghadapi kendala etik, seperti halnya penelitian kohort dan eksperimental.

b.    Pengambilan kasus dan kontrol pada kurun waktu yang bersamaan.

c.    Adanya pengendalian faktor risiko sehingga hasil penelitian lebih tajam.

d.    Tidak perlu intervensi waktu, lebih ekonomis sebab subyek bias dibatasi.

Kekurangan penelitian case control :

10

Page 11: metodologi penelitian pembahasan

a.    Tidak diketahuinya efek variable luar oleh karena keterbatasan teknis yaitu variable yang tidak

ikut dikenakan waktu matching.

b.    Bias penelitian akibat tidak dilakukan pengukuran oleh peneliti dengan tanpa mengetahui yang

harus diukur (blind measurement).

c.    Kelemahan pengukuran variable secara retrospektif adalah obyektivitas dan reliabilitasnya

sehingga untuk faktor-faktor risiko yang tidak jelas informasinya dari anamnesis maupun data

rancangan sekunder sangat berisiko bila menggunakan rancangan mengatasinya, anamnesis

sebaiknya dilengkapi data penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, misalnya

pemeriksaan laboratorium klinis, roentgenologi, mikrobiologis, dan imunologis. Apabila data

tersebut adalah data sekunder, perlu dilengkapi dengan uraian mengenai cara memperopleh data

secara lengkap.

d.    Kadang-kadang untuk memilih kontrol dengan matching kita mengalami kesulitan oleh karena

banyaknya faktor risiko dan/atau sedikitnya subyek penelitian.

Contoh: riset tentang hubungan antara angioskorma hati dan vinil klorida  (Brady et al, 1977),

penelitian tentang kematian ibu postpartum dan persalinan sesar.

3.     Kohort

Rancangan penelitian kohort disebut juga sebagai survey prospektif meskipun

sesungguhnya kurang tepat. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian

epidemiologis noneksperimental yang paling kuat mengkaji hubungan antara faktor risiko

dengan dampak atau efek suatu penyakit.

Kelebihan penelitian Kohort :

a.   Dapat membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok subyek dengan faktor risiko positif dan

subyek dari kelompok control sejak awal penelitian.

b.   Secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktu.

c.    Keseragaman observasi terhadap faktor risiko maupun efek dari waktu ke waktu.

Kekurangan penelitian Kohort :

a.    Memerlukan waktu penelitian yang relative cukup lama.

b.    Memerlukan sarana dan prasarana serta pengolahan data yang lebih rumit.

11

Page 12: metodologi penelitian pembahasan

c.   Kemungkinan adanya subyek penelitian yang drop out sehingga mengurangi ketepatan dan

kecukupan data untuk dianalisis.

d.   Menyangkut etika sebab faktor risiko dari subyek yang diamati sampai terjadinya efek,

menimbulkan ketidaknyamanan bagi subyek.

Contoh penelitian retrospektif kohort: penelitian yang dilakukan oleh National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH) yang bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa energy

yang dihasilkan oleh video display terminal (VDT’s) dimungkinkan dapat menybabkan

keguguran secara spontan.

12

Page 13: metodologi penelitian pembahasan

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Metode penelitian adalah cara ilmiah untk mendapatkan informasi dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Tujuan utama penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya

mengumpulkan informasi bagi perencanaan tindakan medik, klinik maupun medik social serta

mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri baik dalam peringkat biologi maupun

social.

Jenis penelitian dilihat dari berbagai aspek berdasarkan tujuan terdiri dari penelitian

dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan, berdasarkan tingkat/kualitas keimuan

terdiri dari penelitian eksperimen, penelitian observasional, dan penelitian naturalistic.

Cara merumuskan masalah adalah masalah biasanya dirumuskan kedalam bentuk

pertanyaan, rumusan masalah hendaknya jelas dan padat, rumusan masalah harus berisi implikasi

adanya data untuk memecahkan masalah, rumusan masalah harus merupakan dasar dalam

membuat hipotesis, dan masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

13

Page 14: metodologi penelitian pembahasan

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1981. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan

Tinggi.

Narbuko,C., Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara

Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen.

Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1992.

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan

R&D. Bandung: AlfaBeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukidin & Mundir. 2005. Metode Penelitian. Surabaya: Insan Cendekia.

Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Suliayanto. Prosedur Riset Bisnis. Universitas Jenderal Soedirman. 1994

Suryabrata, S. 2005.  Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. AlfaBeta

Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden Press. 1991.

14