metodologi penelitian pembahasan
TRANSCRIPT
AB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan di berbagai bidang
semakin kompleks, sehingga diperlukan suatu cara untuk memecahkan masalah tersebut untuk
berbagai kepentingan.
Penelitian berawal dari sebuah masalah. Sedangkan masalah penelitian itu sendiri merupakan
masalah yang paling awal muncul pada saat seseorang akan melakukan penelitian.
Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian, sebab bagi seorang peneliti masalah
merupakan awal untuk melakukan penelitian. Pada saat dan situasi seperti sekarang ini, di mana
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu tinggi,tetapi di pihak lain masalah
semakin banyak dan kompleks pula. Hal ini juga berarti perlu perhatian dan penanganan dari kita
untuk pemecahan masalah-masalah tersebut. Masalah dapat dirumuskan bila adanya kesenjangan
teori dengan kesenjangan yang ditemui dalam lingkungan. Sedangkan penelitian adalah bagian
dari proses pemecahan masalah. Agar penelitian yang dilakaukan mencapai sasaran yang
diinginkan, maka diperlukan suatu metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang
dikaji. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan
harus dilakukan dengan cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi metode penelitian ?
2. Bagaimana tujuan metode penelitian ?
3. Bagaimana jenis penelitian ?
4. Bagaimana merumuskan masalah ?
5. Bagaimana rancangan penelitian ?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi definisi metode penelitian
2. Untuk mengidentifikasi tujuan metode penelitian
3. Untuk mengidentifkasi jenis penelitian
4. Untuk mengidentifikasi perumusan masalah
5. Untuk mengidentifikasi rancangan penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nasir (1988:51) menjelaskan metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode
penelitian dasarnya merupakan cara ilmiah untk mendapatkan informasi dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Tujuan utama penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya
mengumpulkan informasi bagi :
1.Perencanaan tindakan medik, klinik maupun medik social
2.Mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri baik dalam peringkat biologi
maupun social.
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dilihat dari berbagai aspek berdasarkan tujuan terdiri dari penelitian
dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan, berdasarkan tingkat/kualitas keimuan
terdiri dari penelitian eksperimen, penelitian observasional, dan penelitian naturalistik
Penelitian Dasar
Penelitian dasar berdasarkan tujuan (Sugiyono, 2008) adalah penelitian yang berkenaan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu; penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui
Penelitian dasar berdasarkan fungsi (Sukmadinata, 2009) adalah diarahkan pada pengujian teori,
tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik
Contoh : Perumusan perkembangan jaringan lunak rongga mulut
Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan berdasarkan tujuan (Sukidin & Mundir, 2005) adalah sebuah
penelitian yang bertujuan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu masalah
Contoh : Mengembangkan perilaku sehat Pada Anak Usia 2-4 Tahun untuk membersihkan gigi
3
Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
dihasilkan oleh penelitian dasar untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah di
kehidupan praktis.
Contoh :Penerapan tahapan perkembangan kemampuan spasial siswa SD dalam pembelajaran
geometri
Penelitian Experimen
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat.
Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi yang
terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.
Misalnya penelitian untuk menguji dampak daun sirih terhadap gigi dan gusi. Artinya ada
penyebab (daun sirih) dan akibat (efek yang ditimbulkan pada gigi dan gusi). Situasi yang
dikontrol ketat agar akibat (efek yang ditimbulkan pada gigi dan gusi) benar-benar ditimbulkan
oleh daun sirih (penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi
misalnya dengan adanya khasiat daun sirih maka akan memunculkan tingginya kualitas gigi dan
gusi sehat.
Penelitian Observasional
Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi, tanpa
memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti
Apakah ada hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral dengan kematian yang disebabkan oleh
tromboemboli dari pemakainya
Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada
kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi,
4
angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan
lebih menekankan makna dibanding generalisasi.
Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab tingginya prevalensi karies pada masyarakat
suatu daerah.
Jenis Penelitian Kedokteran atau Kesehatan
1. Penelitian Eksperimental
Penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi peneliti terhadap
satu atau sejulah variable subjek penelitian
2. Penelitian non eksperimental
Penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah cirri atau variabel subjek
menurut apa adanya tanpa ada manipulasi.
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Pengertian masalah penelitian
Masalah adalah pertanyaan mengenai keterkaitan antara dua atau lebih variabel yang
penemuan jawabannya dilakukan dengan menemukan bukti bukti empirik.Masalah diartikan
setiap situasi yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian antara actual dan ideal yang diharapkan.
Menemukan masalah penelitian
1. Konsiderasi teoritis adalah masalah yang diturunkan dari teori dan literature disebut
sebagai masalah teoritis. Sumber bahan tertulis dapat dikelompokan atas 1 secondary
sources material ( buku teks) 2. Primary sources material ( jurnal dan abstrak )
2. Pengalaman praktek atau prakmatis adalah masalah penelitian yang bersumber dari
pengalaman disebut sebagai masalah praktek terdiri dari 1. pengalaman pribadi
peneliti 2 pemegang kekuasaan 3 pertemuan professional
Kriteria memilih masalah
1. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan
2. Dukungan teori dari sumber sumber yang tersedia contohnya jurnal jurnal
3. Menarik untuk dipecahkan atau suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang
mungkin kaena terlalu sulit dan memerlukan waktu terlalu lama.
4. Sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baru
5. Tidak boleh terlalu luas tetapi juga tdak boleh trelalu sempit.
5
Cara merumuskan masalah
1. Masalah biasanya dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan
2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
Penentuan subjek penelitian
Subjek penelitian ditentukan setelah jenis penelitian ditentukan. Penentuan subjek penelitian
merupakan rangkaian langkah penetapan rancangan penelitian
Penetapan subjek terkandung tiga pengertian :
1. Penetapan populasi penelitian
2. Penetapan cara memilih sampel
3. Penetapan besar sampel
Penetapan Populasi penelitian
Data yang diperoleh pada suatu penelitian adalah hasil pengukuran yang diperoleh dari sampel
suatu populasi. Apakah data yang terkumpul dapat menjawab permasalahan penelitian yang ada?
Apakah dapat membuktikan hipotesis yang dirumuskan?
Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan populasi
• Keterkaitan subjek dalam populasi dengan permasalahan penelitian
• Menyangkut prosedur atau jenis penelitian yang dilakukan (apakah variabel penelitian
dapat diperoleh dari populasi tersebut
Jenis dan prosedur pemilihan sampel
Sampel dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan peneliti (baik menyangkut waktu,
kemampuan, dana, maupun keterbatasan lainnya). Sampel adalah representasi populasi
6
Variabel penelitian
Hatch & Farhady, (1981): variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
a). Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,
pengubah atau mengganti variabel bebas.
b).Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam
rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.
c). Variabel Perantara
Disebut juga sebagai variabel penghubung, ialah variabel yang menjembatani pengaruh suatu
variabel bebas dengan variabel tergantung.
Contoh: penyakit cacing (variabel bebas) akan mempengaruhi terjadinya anemi (variabel
tergantung) dengan melalui mekanisme perdarahan kronis saluran cerna (variebel perantara).
d). Variabel Pendahulu
Variabel pendahulu ialah variabel bebas yang berpengaruh pada pada variabel tergantung, tetapi
sekaligus juga berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai variabel bebas
terhadap variabel tergantung tersebut.
Contoh: tingkat pendidikan (variabel pendahulu) mempengaruhi penerimaan terhadap cara
pengobatan modern (variabel bebas). Penerimaan terhadap cara pengobatan modern
mempengaruhi kepercayaan terhadap cara pengobatan tradisional (variabel terikat).
e). Variabel Prakondisi
Variabel Prakondisi ialah variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi bekerjanya
suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung.
Contoh: mikobakterium tuberkulosis (variabel bebas) dapat menyebabkan tbc paru (variabel
tergantung) bila individu berada dalam kondisi fisik yang lemah (variabel prakondisi)
7
C. RANCANGAN PENELITIAN
Pengertian rancangan penelitian secara luas adalah semua proses dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah pelaksanaan
Yang termasuk rancangan penelitian adalah: jenis penelitian, populasi, sample, sampling,
instrumen penelitian, cara pengumpulan data, cara pengolahan data, perlu tidak mengunakan
statistik, serta cara mengambil kesimpulan
I. PERENCANAAN II. PELAKSANAAN
Judul
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Kerangka Berfikir
Variabel Penelitian
Hipotesis
Studi Pustaka
Rancangan Observasional/Eksperi-mental
Instrumen
Pengukuran
Analisis
Penarikan Kesimpulan
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen Penelitian adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data
PENGUKURAN
Hasil pengukuran variabel adalah data. Data adalah segala informasi tentang variabel yang
diteliti
Klasifikasi :
1. Data primer
2. Data sekunder
Skala pengukuran :
1. Skala Nominal (Penggolongan)
2. Skala Ordinal (Penggolongan, Urutan)
3. Skala Interval (Penggolongan, Urutan, Jarak)
8
4. Skala Rasio (Penggolongan, Urutan, Jarak, Rasio)
ANALISIS DATA
1. Data Kuantitatif :
– Skala interval dan rasio
– Analisis statistik induktif/inferensial (analisis ragam, nilai tengah, regresi)
2. Data Kualitatif
– Skala nominal / ordinal
– Analisis statistik deskriptif :Tabulasi silang/Grafik/Diagram, nilai rata2, ragam
PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
· - Wawancara
· - Kuisioner
· - Observasi
· - Studi Dokumentasi
TEKNIK ANALISIS DATA
Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding,
master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan
validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.
1. Cross SectionalJenis penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan hubungan atau korelasi
antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya
diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja
dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi.
· Kelebihan studi cross-sectional:
Kemudahannya untuk dilakukan dan murah, sebab tidak memerlukan follow-up. Jika tujuan
penelitian “sekedar“ mendeskripsikan distribusi penyakit dhubungkan dengan paparan faktor-
faktor penelitian, maka cross setional merupakan rancangan studi yang cocok, efisien dan cukup
kuat disegi metodologik.
Kekurangan penelitian cross sectional :
9
a. Dibutuhkan subyek penelitian yang relatif besar atau banyak, dengan asumsi variable bebas
yang berpengaruh cukup banyak.
b. Kurang dapat menggambarkan proses perkembangan penyakit secara tepat.
c. Faktor-faktor risiko tidak dapat diukur secara akurat dan akan mempengaruhi hasil penelitian.
d. Nilai prognosanya atau prekdisinya (daya ramal) lemah atau kurang tepat.
e. Korelasi faktor risiko dengan dampaknya adalah paling lemah bila dibandingkan dengan
rancangan penelitian analitik yang lainnya.
f. Kesimpulan hasil penelitian berkaitan dengan kekuatan rancangan yang disusun sangat
berpengaruh, umumnya kekuatan rancangan yang baik adalah sekitar 40%, artinya hanya sebesar
40% variable bebas atau faktor risiko mampu menjelaskan variable terikat atau dampak, sisanya
yaitu 60% tidak mampu dijelaskan dengan model yang dibuat.
Contoh: penelitian tentang fluorosis yang dilakukan pada anak usia 10-12 tahun di Brazil yang
tinggal di daerah yang belum memperoleh fluoridasi air minum.
2. Case Control
Penelitian ini berusaha melihat ke belakang, yaitu data digali dari dampak (efeknya) atau
akibat yang terjadi. Kemudian dari dampak tersebut ditelusuri variable-variabel penyebabnya
atau variable yang mempengaruhi.
Penelitian epidemiologi kasus-kontrol ini hasil korelasinya lebih tajam dan mendalam
bila dibandingkan dengan rancangan penelitian cross sectional, sebab menggunakan subyek
kontrol atau subyek dengan dampak positif dicarikan kontrolnya dan subyek dengan dampak
negatif juga dicari kontrolnya. Kemudian variable penyebab atau yang berpengaruh ditelusuri
lebih dulu, baru kemudian faktor risiko atau variable yang berpengaruh diamati secara
retrospektif.
Kelebihan penelitian case control :
a. Tidak menghadapi kendala etik, seperti halnya penelitian kohort dan eksperimental.
b. Pengambilan kasus dan kontrol pada kurun waktu yang bersamaan.
c. Adanya pengendalian faktor risiko sehingga hasil penelitian lebih tajam.
d. Tidak perlu intervensi waktu, lebih ekonomis sebab subyek bias dibatasi.
Kekurangan penelitian case control :
10
a. Tidak diketahuinya efek variable luar oleh karena keterbatasan teknis yaitu variable yang tidak
ikut dikenakan waktu matching.
b. Bias penelitian akibat tidak dilakukan pengukuran oleh peneliti dengan tanpa mengetahui yang
harus diukur (blind measurement).
c. Kelemahan pengukuran variable secara retrospektif adalah obyektivitas dan reliabilitasnya
sehingga untuk faktor-faktor risiko yang tidak jelas informasinya dari anamnesis maupun data
rancangan sekunder sangat berisiko bila menggunakan rancangan mengatasinya, anamnesis
sebaiknya dilengkapi data penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, misalnya
pemeriksaan laboratorium klinis, roentgenologi, mikrobiologis, dan imunologis. Apabila data
tersebut adalah data sekunder, perlu dilengkapi dengan uraian mengenai cara memperopleh data
secara lengkap.
d. Kadang-kadang untuk memilih kontrol dengan matching kita mengalami kesulitan oleh karena
banyaknya faktor risiko dan/atau sedikitnya subyek penelitian.
Contoh: riset tentang hubungan antara angioskorma hati dan vinil klorida (Brady et al, 1977),
penelitian tentang kematian ibu postpartum dan persalinan sesar.
3. Kohort
Rancangan penelitian kohort disebut juga sebagai survey prospektif meskipun
sesungguhnya kurang tepat. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian
epidemiologis noneksperimental yang paling kuat mengkaji hubungan antara faktor risiko
dengan dampak atau efek suatu penyakit.
Kelebihan penelitian Kohort :
a. Dapat membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok subyek dengan faktor risiko positif dan
subyek dari kelompok control sejak awal penelitian.
b. Secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktu.
c. Keseragaman observasi terhadap faktor risiko maupun efek dari waktu ke waktu.
Kekurangan penelitian Kohort :
a. Memerlukan waktu penelitian yang relative cukup lama.
b. Memerlukan sarana dan prasarana serta pengolahan data yang lebih rumit.
11
c. Kemungkinan adanya subyek penelitian yang drop out sehingga mengurangi ketepatan dan
kecukupan data untuk dianalisis.
d. Menyangkut etika sebab faktor risiko dari subyek yang diamati sampai terjadinya efek,
menimbulkan ketidaknyamanan bagi subyek.
Contoh penelitian retrospektif kohort: penelitian yang dilakukan oleh National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH) yang bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa energy
yang dihasilkan oleh video display terminal (VDT’s) dimungkinkan dapat menybabkan
keguguran secara spontan.
12
BAB III
PENUTUP3.1 Kesimpulan
Metode penelitian adalah cara ilmiah untk mendapatkan informasi dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Tujuan utama penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya
mengumpulkan informasi bagi perencanaan tindakan medik, klinik maupun medik social serta
mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri baik dalam peringkat biologi maupun
social.
Jenis penelitian dilihat dari berbagai aspek berdasarkan tujuan terdiri dari penelitian
dasar, penelitian pengembangan, dan penelitian terapan, berdasarkan tingkat/kualitas keimuan
terdiri dari penelitian eksperimen, penelitian observasional, dan penelitian naturalistic.
Cara merumuskan masalah adalah masalah biasanya dirumuskan kedalam bentuk
pertanyaan, rumusan masalah hendaknya jelas dan padat, rumusan masalah harus berisi implikasi
adanya data untuk memecahkan masalah, rumusan masalah harus merupakan dasar dalam
membuat hipotesis, dan masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
13
DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1981. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan
Tinggi.
Narbuko,C., Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara
Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen.
Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1992.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D. Bandung: AlfaBeta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukidin & Mundir. 2005. Metode Penelitian. Surabaya: Insan Cendekia.
Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Suliayanto. Prosedur Riset Bisnis. Universitas Jenderal Soedirman. 1994
Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. AlfaBeta
Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden Press. 1991.
14