metodologi penelitian

16
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Pertemuan ke-5 Pertemuan ke-5 Presentasi : Presentasi : Pemilihan Topik Pemilihan Topik dan dan Latar Belakang Permasalahan Latar Belakang Permasalahan

Upload: lilika

Post on 21-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metodologi Penelitian. Pertemuan ke-5 Presentasi : Pemilihan Topik dan Latar Belakang Permasalahan. Menjelaskan Latar Belakang Permasalahan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Penelitian

Metodologi PenelitianMetodologi PenelitianPertemuan ke-5Pertemuan ke-5

Presentasi :Presentasi :Pemilihan Topik Pemilihan Topik

dan dan Latar Belakang PermasalahanLatar Belakang Permasalahan

Page 2: Metodologi Penelitian

Menjelaskan Latar Belakang PermaMenjelaskan Latar Belakang Permasalahansalahan

Dalam menjelaskan latar belakang belakanDalam menjelaskan latar belakang belakang penelitian, peneliti harus dapat meyakinkg penelitian, peneliti harus dapat meyakinkan diri sendiri dan pembaca bahwa yang akan diri sendiri dan pembaca bahwa yang akan ditelitinya ini penting dan bukan sekedaan ditelitinya ini penting dan bukan sekedar kegiatan iseng/ rutin.r kegiatan iseng/ rutin.

Page 3: Metodologi Penelitian

Agar latar belakang penelitian benarAgar latar belakang penelitian benar-benar meyakinkan:-benar meyakinkan:

Memperhatikan:Memperhatikan: Kebaruan Topik yang akan ditelitiKebaruan Topik yang akan diteliti Kespesifikan topik yang akan ditelitiKespesifikan topik yang akan diteliti Kekuatan data pendukungKekuatan data pendukung Kelugasan BahasaKelugasan Bahasa

Page 4: Metodologi Penelitian

1. Kebaruan Topik1. Kebaruan Topik

Meskipun baru itu bersifat relatif, namun peneliti Meskipun baru itu bersifat relatif, namun peneliti harus berusaha menemukan sesuatu yang baru harus berusaha menemukan sesuatu yang baru dan orisinal sesuai dengan kemampuannya.dan orisinal sesuai dengan kemampuannya.

Karena itu, peneliti harus mengkaji :Karena itu, peneliti harus mengkaji :penelitian apa saja yang sejenis, yang mirip dengpenelitian apa saja yang sejenis, yang mirip dengan topik penelitiannya, yang telah pernah dilakukan topik penelitiannya, yang telah pernah dilakukan orang lain.an orang lain.

Dengan demikian, peneliti tahu dari segi apa ia Dengan demikian, peneliti tahu dari segi apa ia akan meneliti topik itu.akan meneliti topik itu.

Page 5: Metodologi Penelitian

Peneliti tidak boleh berpretensi bahwa topiPeneliti tidak boleh berpretensi bahwa topiknya amat baru dan belum ada yang pernaknya amat baru dan belum ada yang pernah menelitinya. Peneliti harus menemukan h menelitinya. Peneliti harus menemukan sesutau yang orisinal mengenai topik yang sesutau yang orisinal mengenai topik yang akan ditelitinya, karena tanpa ciri ‘kebaruaakan ditelitinya, karena tanpa ciri ‘kebaruan’ ini, maka latar belakang akan bersifat klin’ ini, maka latar belakang akan bersifat klise dan membosankan.se dan membosankan.

Page 6: Metodologi Penelitian

2. Kespesifikan Topik2. Kespesifikan Topik

Peneliti boleh memulai penjelasan umum tPeneliti boleh memulai penjelasan umum tentang sesuatu, tapi kunci utamanya bukaentang sesuatu, tapi kunci utamanya bukan pada penjelasan umum itu. Kunci utama n pada penjelasan umum itu. Kunci utama terletak pada tingkat spesifikasi penjelasaterletak pada tingkat spesifikasi penjelasan peneliti ini.n peneliti ini.

Page 7: Metodologi Penelitian

Contoh:Contoh: “ “Setelah tahun 1958, setiap sekolah dibeSetelah tahun 1958, setiap sekolah dibe

ri wewenang untuk mengembangkan kurikuri wewenang untuk mengembangkan kurikulum pendidikan sekolah yang disesuaikan lum pendidikan sekolah yang disesuaikan dengan minat dan kepentingan baik anak ddengan minat dan kepentingan baik anak dan masyarakat yang tinggal di daerah itu.”an masyarakat yang tinggal di daerah itu.”

Page 8: Metodologi Penelitian

Cobalah untuk lebih spesifik lagi, dengan meCobalah untuk lebih spesifik lagi, dengan mengatakan:ngatakan:

Untuk mengembangkan minat baik anak daUntuk mengembangkan minat baik anak dan masyarakat di daerah itu, makan masyarakat di daerah itu, maka

dalam program pendidikan Jepang, terdapat dalam program pendidikan Jepang, terdapat pendidikan yang membedakan sekolah Jeppendidikan yang membedakan sekolah Jepang yang berada di negara lain dengan sekang yang berada di negara lain dengan sekolah Jepang yang ada di Jepang. Di antaranolah Jepang yang ada di Jepang. Di antaranya adalah pelajaran kegiatan kekhususan (tya adalah pelajaran kegiatan kekhususan (tokubetsu katsudo).okubetsu katsudo).

(Willisan, 2005)(Willisan, 2005)

Page 9: Metodologi Penelitian

Contoh lain:Contoh lain: “ “ Berkaitan dengan fungsi bahasa yang Berkaitan dengan fungsi bahasa yang

digunakan untuk mengungkapkan perdigunakan untuk mengungkapkan perasaan dan emosional, dalam bahasa Iasaan dan emosional, dalam bahasa Indonesia ada kelas kata yang disebut ndonesia ada kelas kata yang disebut dengan interjeksi atau disebut juga dedengan interjeksi atau disebut juga dengan kata seru.”ngan kata seru.”

Page 10: Metodologi Penelitian

Cobalah lebih spesifik lagi dengan menambahkan:Cobalah lebih spesifik lagi dengan menambahkan:

Dalam gramatika bahasa Jepang, interjeksi atau Dalam gramatika bahasa Jepang, interjeksi atau kata seru disebut dengan kata seru disebut dengan kandoushikandoushi . . KandoushiKandoushi sering digunakan dalam percakapan sehari-hari osering digunakan dalam percakapan sehari-hari orang Jepang. Oleh karena itu alangkah baiknya srang Jepang. Oleh karena itu alangkah baiknya sebagai orang asing yang belajar bahasa Jepang,ebagai orang asing yang belajar bahasa Jepang,

Page 11: Metodologi Penelitian

mempelajarinya agar mengetahui jenis-jenimempelajarinya agar mengetahui jenis-jenis s kandoushkandoushi yang sering digunakan oleh oi yang sering digunakan oleh orang Jepang dan fungsi jenis rang Jepang dan fungsi jenis kandoushikandoushi te tersebut, sehingga bahasa Jepang yang kita rsebut, sehingga bahasa Jepang yang kita gunakan ketika berkomunikasi tidak terdengunakan ketika berkomunikasi tidak terdengar kaku.gar kaku.

(Agustin, 2005)(Agustin, 2005)

Page 12: Metodologi Penelitian

Kekuatan Data yang MendukungKekuatan Data yang Mendukung

Latar belakang penelitian akan menjadi lebLatar belakang penelitian akan menjadi lebih meyakinkan bila dilengkapi dengan data-ih meyakinkan bila dilengkapi dengan data-data atau bukti-bukti. Tanpa bukti akan keldata atau bukti-bukti. Tanpa bukti akan kelihatan tidak berbobot ilmiah.ihatan tidak berbobot ilmiah.

Jadi, seorang peneliti sebenarnya sudah mJadi, seorang peneliti sebenarnya sudah melakukan penelitian untuk mengumpulkan elakukan penelitian untuk mengumpulkan data, yang digunakan untuk menulis latar bdata, yang digunakan untuk menulis latar belakang masalah.elakang masalah.

Page 13: Metodologi Penelitian

Contoh menggunakan data:Contoh menggunakan data:

… … .Dalam mempelajari .Dalam mempelajari kandoushikandoushi tidak cukup ha tidak cukup hanya dengan menggunakan kamus untuk mencari nya dengan menggunakan kamus untuk mencari artinya, karena informasi tentang artinya, karena informasi tentang kandoushikandoushi yang yang terdapat dalam kamus masih kurang. Misalnya dterdapat dalam kamus masih kurang. Misalnya dalam kamus bahasa Jepang-Indonesia Kenji Matalam kamus bahasa Jepang-Indonesia Kenji Matsura, pada sura, pada kandoushi kandoushi ‘ara’ makna yang tercantu‘ara’ makna yang tercantum yaitu m yaitu lho, ko, amboilho, ko, amboi. Pada . Pada kandoushikandoushi ‘are’, ma ‘are’, makna yang tercantum yaitu kna yang tercantum yaitu lho, ko, ai. …. lho, ko, ai. ….

Page 14: Metodologi Penelitian

Pada Pada kandoushikandoushi ‘ara’ dan ‘are’ tercantum makna ya ‘ara’ dan ‘are’ tercantum makna yang sama yaitu ng sama yaitu lholho dan dan ko.ko. (Agustin, 2005) (Agustin, 2005)

Contoh lainContoh lain (dalam skripsi karya Erni Suryadi, 2005): (dalam skripsi karya Erni Suryadi, 2005): Sejak saat itu origami menjadi populer di kalangaSejak saat itu origami menjadi populer di kalanga

n orang Jepang sampai saat ini. …n orang Jepang sampai saat ini. …

Origami juga telah menjadi salah satu kebudayaan Origami juga telah menjadi salah satu kebudayaan orang Jepang dalam upacara-upacara Shinto di kuiorang Jepang dalam upacara-upacara Shinto di kuil Ise. (Danandjaja, 1997: 298-299).l Ise. (Danandjaja, 1997: 298-299).

Page 15: Metodologi Penelitian

Penelitian awal ini disebut juga riset pPenelitian awal ini disebut juga riset pendahuluan. Hasilnya merupakan dataendahuluan. Hasilnya merupakan data-data pendahuluan yang dapat dijadik-data pendahuluan yang dapat dijadikan bahan inspirasi bagi peneliti untuk an bahan inspirasi bagi peneliti untuk ‘mempersempit’ permasalahan penelit‘mempersempit’ permasalahan penelitian.ian.

Yang ditulis dalam latar belakang penYang ditulis dalam latar belakang penelitian adalah permasalahan penelitiaelitian adalah permasalahan penelitian yang sudah terfokus dan didukung on yang sudah terfokus dan didukung oleh data-data.leh data-data.

Page 16: Metodologi Penelitian

4. Kelugasan Bahasa4. Kelugasan Bahasa Bahasa yang digunakan dalam penelitiBahasa yang digunakan dalam peneliti

an ilmiah adalah bahasa yang langsunan ilmiah adalah bahasa yang langsung.g.

Latar belakang permasalahan penelitiLatar belakang permasalahan penelitian ‘hanya’ sebuah latar belakang saja, an ‘hanya’ sebuah latar belakang saja, bukan permasalahan itu sendiri. Karebukan permasalahan itu sendiri. Karena itu latar belakang harus sesingkat na itu latar belakang harus sesingkat mungkin dan terhindar dari basa-basi mungkin dan terhindar dari basa-basi yang tidak berhubungan langsung denyang tidak berhubungan langsung dengan permasalahan penelitian.gan permasalahan penelitian.