metodologi penelitian 12

17

Click here to load reader

Upload: frinidya-firman

Post on 13-Aug-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN 12

METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK 12 :

Khairunnisa c11109012Ana Zaharina c11109124Putri Amanda Tobo c11109147Mulafarsyah c11109268Eka Utami c11109291Ayu Andira c11109313Muhammad ayyub c11109336Aprianto c11109358Eka Ananda Putri c11109381Magfirah Eka c11109403

Flavonoid sebagai antioxidant pada Apel (Malus sylvestris) untuk Menurunkan Risiko Stroke

Variabel

Variabel tergantung (dependent variable) : stroke

Variabel bebas (independent variable) : apel (Malus sylvestris)

Stroke

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN 12

Epidemiologi

Stroke adalah penyebab kematian terbanyak ketiga di Amerika Serikat dan penyebab utama kecacatan serius. Banyak penderita stroke 3.000.000 Amerika diperkirakan akan hidup memerlukan beberapa bentuk perawatan. Di Amerika Serikat, ada sekitar 350.000 penderita stroke jangka panjang per tahun dan korban ini, 15% memerlukan perawatan institusional, 30 % sampai 53% memerlukan bantuan dengan aktivitas hidup sehari-hari, dan 60% telah menurun socialization. 1

Hampir tiga perempat dari semua stroke terjadi pada orang di atas usia 65 tahun. Risiko

mengalami stroke lebih dari dua kali lipat setiap dekade setelah usia 55. Hampir seperempat

dari stroke terjadi pada orang di bawah usia 65. Tingkat kematian akibat stroke lebih tinggi

pada orang Amerika Afrika daripada kulit putih, bahkan di usia muda. Menurut Organisasi

Kesehatan Dunia, 15 juta orang menderita stroke di seluruh dunia setiap tahunnya. Dari

jumlah tersebut, 5 juta mati dan 5 juta lainnya cacat permanen. Tekanan darah tinggi

menyumbang lebih dari 12,7 juta stroke di seluruh dunia. Di Eropa, setiap tahunnya terdapat

rata-rata sekitar 650.000 kematian akibat. Di negara maju, kejadian stroke menurun -

terutama disebabkan oleh upaya untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi

merokok. Namun, tingkat keseluruhan stroke tetap tinggi karena penuaan penduduk.2

Stroke adalah penyebab utama kematian di antara orang Indonesia di atas usia lima tahun,

terdiri dari 15,4% dari seluruh kematian. Prevalensi Stroke 0,0017% di daerah pedesaan

Indonesia, 0,022% di perkotaan, 0,5% di antaranya adalah orang dewasa Jakarta perkotaan,

dan 0,8% secara keseluruhan. Faktor risiko tersering termasuk hipertensi, merokok dan

hiperkolesterolemia. Usia rata-rata pasien stroke adalah 58,8 tahun. Perdarahan

subarachnoid ditemukan pada 1,4% pasien, perdarahan intraserebral 18,5%, dan iskemik

stroke pada 42,9% pasien.3

Definisi Stroke

Stroke adalah hilangnya fungsi otak akibat gangguan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak. Hal ini dapat disebabkan oleh iskemia yang disebabkan oleh trombosis atau emboli atau akibat pendarahan. Akibatnya, daerah otak yang tidak mendapatkan suplai darah tidak berfungsi, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memindahkan satu atau lebih anggota badan pada satu sisi tubuh, atau ketidakmampuan untuk melihat satu sisi dari bidang visual. Stroke adalah penyebab paling umum kedua penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Karena populasi yang menua, beban akan sangat meningkat selama 20 tahun ke depan, terutama di negara-negara berkembang.4

Stroke adalah gangguan mendadak dalam penyediaan darah otak. Sebagian besar

stroke disebabkan oleh penyumbatan mendadak pada arteri yang menuju ke otak (stroke

iskemik). Stroke jenis lain disebabkan oleh perdarahan ke jaringan otak (stroke hemoragik).

Karena stroke terjadi dengan cepat dan membutuhkan perawatan segera, stroke disebut juga

serangan otak. Bila serangan stroke berlangsung sementara, beberapa detik hingga

beberapa jam , tapi kurang dari 24 jam, disebut serangan iskemik transient (TIA) atau mini-

stroke. Stroke memiliki banyak konsekuensi. Efek dari stroke tergantung pada bagian otak

mana yang terluka, dan bagaimana ia terluka parah. Stroke dapat menyebabkan kelemahan

mendadak, kehilangan sensasi, atau kesulitan dengan berbicara, melihat, atau berjalan.

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN 12

Kadang-kadang, stroke dapat disertai sakit kepala. Hal ini sangat penting untuk mengenali

tanda-tanda peringatan stroke dan untuk mendapatkan perhatian medis segera.5

Faktor Risiko

Aspek yang penting dari pencegahan stroke adalah mampu mengidentifikasi siapa

yang berisiko terkena stroke dan menerapkan strategi untuk mengurangi factor risiko

tersebut. Faktor risiko tersebut dikategorikan menjadi dua yaitu, faktor yang dapat

dimodifikasi (modifiable) dan yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable).

NONMODIFIABLEUsia merupakan faktor risiko stroke yang sangat penting. Dekade setelah usia 55-60

berisiko dua kali lipat terkena stroke. Lansia pria berada pada risiko lebih tinggi terkena stroke daripada wanita tua. Penelitian telah menunjukkan insiden stroke yang lebih tinggi antara ras tertentu. Warga kulit hitam Amerika berisiko dua kali lipat terkena stroke dibandingkan kulit putih, Amerika khususnya kulit hitam di bawah usia 55. Pada kawasan Asia, terutama Jepang dan Cina, memiliki prevalensi tinggi untuk stroke. Tingginya angka kejadian stroke di Jepang sangat kontras dengan tarif rendah untuk penyakit koroner.

Riwayat keluarga juga telah terlibat dalam risiko stroke, tetapi dukungan

penelitian ini lemah. Sebuah studi tentang laki-laki tua Swedia menunjukkan bahwa

sejarah ibu stroke itu terkait dengan peningkatan risiko stroke di kelompok itu.

Penelitian Framingham juga melibatkan sejarah keluarga sebagai faktor risiko, namun

masih belum jelas. Bagaimanapun juga risiko stroke berkaitan dengan genetika,

lingkungan, atau risiko yang tidak teridentifikasi lainnya.

MODIFIABLE

Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, yaitu:

Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling penting untuk stroke. Risiko

stroke meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan darah seseorang. Orang-

orang dengan pengalaman hipertensi sistolik terisolasi yang 2-4 kali peningkatan

stroke dibandingkan dengan tekanan darah normal. cegak pengobatan tekanan

darah dapat menurunkan kejadian stroke sebesar 50%. Tingkat Stroke juga lebih

tinggi pada individu dengan hipertensi ringan.

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN 12

Penyakit Jantung

Penyakit jantung menggabungkan sekelompok gangguan yang mempengaruhi

individu untuk melipatgandakan risiko stroke. Kelainan jantung yang

berhubungan dengan peningkatan risiko stroke meliputi infark miokard,

kardiomiopati, hipertrofi ventrikel kiri, penyakit arteri koroner, dan atrial

fibrillation. infark miokard tidak hanya meningkatkan risiko stroke tetapi

seringkali menjadi penyebab kematian pada pasien yang sudah memiliki atrial

fibrilasi stroke. Atrial fibrilasi dikaitkan dengan peningkatan empat kali lipat pada

kejadian stroke dan merupakan kondisi umum yang terlihat pada orang tua. faktor

tambahan pasien dengan atrial fibrilasi pada risiko yang lebih tinggi untuk stroke

meliputi usia > 65 tahun, gagal jantung baru-baru ini kongestif, riwayat hipertensi,

dan ada riwayat thromboembolisme sebelumnya.

MerokokMerokok sebagai faktor risiko stroke kedua setelah hipertensi. Rokok dapat meningkatkan risiko stroke sebanyak 50% dibandingkan dengan bukan perokok.

DiabetesDiabetes dikenal sebagai faktor risiko yang signifikan untuk stroke, khususnya pada wanita. Penderita diabetes juga memiliki kesempatan lebih besar untuk pengembangan aterosklerosis, hipertensi, obesitas, dan abnormal lipid darah yang lebih meningkatkan resiko mereka untuk terkena stroke. Orang dengan intoleransi glukosa ganda lebih berisiko stroke dibandingkan dengan individu nondiabetes

HyperkolesterolemiaStudi hubungan kadar kolesterol dalam meningkatkan risiko stroke agak ambigu. Namun, ada hubungan antara kadar kolesterol tinggi dan perkembangan aterosklerosis pada arteri karotid dan distributinya. Upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dengan modifikasi diet dan terapi obat akan memiliki efek positif pada penyakit arteri koroner yang juga berisiko stroke. Oleh karena itu, menurunkan kadar kolesterol mungkin memiliki dampak pada stroke koroner terkait.

AlkoholikBerat konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke tapi cahaya untuk konsumsi alkohol belum ditemukan meningkatkan risiko stroke. konsumsi alkohol berat meningkatkan risiko stroke oleh hubungannya dengan trigliserida hipertensi dan ditinggikan, sedangkan, cahaya untuk minum sedang benar-benar dapat meningkatkan tingkat HDL menyediakan insiden penurunan stroke.

ObesitasObesitas, sebagai faktor resiko stroke dikaitkan dengan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan peningkatan kolesterol. Berat lebih dari 30% di atas rata-rata merupakan resiko independen yang signifikan untuk stroke. lemak di bagian perut memiliki hubungan yang lebih kuat untuk aterosklerosis daripada lemak yang di pinggul.

Physical inactivity

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN 12

Gaya hidup pada pria telah dikaitkan dengan risiko stroke tiga kali lebih tinggi dibanding pria aktif. Namun telah ditemukan bahwatidak ada hubungan antara risiko stroke dan olahraga pada wanita.1

Jenis dan P atogenesis Stroke

Stroke atau serangan otak tiba-tiba akibat pembuluh darah otak yang bermasalah..

Ada beberapa jenis stroke, dan masing-masing jenis memiliki penyebab yang berbeda.

Stroke Iskemik

Jenis stroke yang paling umum - hampir 80% dari semua stroke - disebabkan oleh gumpalan atau penyumbatan pada arteri yang menuju ke otak.

Suplai darah segar dari jantung dan paru-paru ke otak bergantung pada arteri-arteri otak. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke otak, dan mengambil karbon dioksida dan limbah selular. Jika arteri tersumbat, sel-sel otak (neuron) tidak dapat membuat energi yang cukup dan dapat menyebabkan otak berhenti bekerja. Jika arteri tetap diblokir selama lebih dari beberapa menit, sel-sel otak dapat mati. Inilah sebabnya mengapa perawatan medis segera sangat penting.

Stroke iskemik dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyakit. Masalah yang paling

umum adalah penyempitan pembuluh darah di leher atau kepala. Hal ini paling sering

disebabkan oleh aterosklerosis, pengendapan kolesterol atau bertahap. Jika arteri

menjadi terlalu sempit, sel-sel darah dapat berkumpul dan membentuk bekuan darah.

Gumpalan darah ini dapat menghalangi arteri (trombosis), atau dapat menjadi emboli.6

Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik membuat sekitar 12% dari semua stroke.

Perdarahan Intraserebral

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN 12

Perdarahan intraserebral terjadi bila pembuluh darah yang rusak menyebakan semburan darah ke dalam otak. Peningkatan mendadak tekanan dalam otak dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Jika jumlah darah meningkat pesat, tiba-tiba terjadi peninggian tekanan dapat menyebabkan ketidaksadaran atau kematian. Perdarahan intraserebral biasanya terjadi pada bagian-bagian otak tertentu, termasuk ganglia basal, serebelum, batang otak, atau korteks.

Penyebab paling umum dari perdarahan intraserebral adalah hipertensi. Karena sering tidak menyebabkan gejala, banyak orang dengan perdarahan intrakranial tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi, atau yang perlu diobati. Penyebab lain dari perdarahan intraserebral adalah trauma, infeksi, tumor, kekurangan pembekuan darah, dan kelainan dalam pembuluh darah (seperti malformasi arteriovenous).7

Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan subarachnoid terjadi bila pembuluh darah di luar otak pecah. Wilayah tengkorak yang mengelilingi otak (ruang subarachnoid) dengan cepat terisi darah. Seorang pasien dengan pendarahan subarachnoid mungkin mengalami sakit kepala yang intens, sakit leher, dan mual atau muntah. Terkadang ini digambarkan sebagai sakit kepala terburuk dalam hidup seseorang. Penumpukan tiba-tiba tekanan luar otak juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dengan cepat atau kematian.

Perdarahan subarachnoid paling sering disebabkan oleh kelainan pembuluh darah di dasar otak, yang disebut aneurisma otak. Aneurisma dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lemah dan mudah pecah.8

Apel

Ada beberapa ratus varietas apel yang dibudidayakan, tumbuh di seluruh dunia, yang dapat dibagi menjadi makan, memasak, dan apel cider. Semua berasal dari apel kepiting liar. (Genus Malus, Family Rosaceae) Apel telah menjadi tanaman pangan penting di Eropa dan Asia selama ribuan tahun. Benua Eropa dan Amerika Utara (Amerika dan Kanada) adalah sumber utama pasokan, tapi apel juga diproduksi di Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan beberapa bagian Asia.9

Taxonomi

1) Divisio : Spermatophyta2) Subdivisio : Angiospermae3) Klas : Dicotyledonae4) Ordo : Rosales5) Famili : Rosaceae

6) Genus : Malus 7) Spesies : Malus sylvestris Mill 10

Komponen Nutrisi

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN 12

Dalam studi terbaru, telah ditemukan bahwa apel memiliki aktivitas antioksidan

yang sangat kuat, menghambat proliferasi sel kanker, menurunkan oksidasi lipid, dan

menurunkan kolesterol. Apel mengandung berbagai senyawa fitokimia, termasuk quercetin,

catechin, phloridzin dan asam klorogenat, yang semuanya itu merupakan antioxidant kuat. 11

Selain kaya akan antioksidan, apel juga kaya akan nutrisi dan merupakan pilihan yang berharga untuk meningkatkan kualitas diet. 11 Apel yang rendah energi dan lemak merupakan yang sumber serat, mikronutrien, dan phytochemical yang baik ( Tabel1).

Average contents of energy, nutrients, fibres, and phytochemicals in apple

Component Unit Content (100 g–1 apple) Reference

Energy kJ 245 (National Food Institute,2007)

Protein g 0

.

3

"

Total fat g 0

.

3

"

Saturated fat g 0

.

0

6

6

"

Mono-unsaturated fat g 0

.

0

0

9

"

Poly-unsaturated fat g 0

.

1

7

"

Total carbohydrates g 12.9 "

Fructose g 5.86

"

Glucose g 1.68

"

Sucrose g 0.57

"

Total dietary fibre g 2.7

(Schakel et al., 2001)

Insoluble fibre g 2.0

"

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN 12

Soluble fibre g 0.70

"

-carotene mg 25 (National Food Institute, 2007)

Thiamin mg

0.016

"

Riboflavin mg

0.011

"

Vitamin B6 mg

0.051

"

Folate mg

9 "

Vitamin C mg

10.0

"

Calcium mg

4 "

Iron mg

0 "

Zinc mg

0.03

"

Iodine mg

0.20

"

Sodium mg

3 "

Potassium mg 120

"

Magnesium

mg 4 "

Total polyphenols mg 111.45

(Vrhovsek et al., 2004)

Flavanols mg 96.33

"

Flavonols mg 5.66

"

Dihydrochalcones mg 4.18

"

Anthocyanins mg 1.62*

"

Hydroxycinnamic acids mg 14.21

"

Total phytosterols mg 13**

(Normen et al., 1999)

*Only in red apples.

**Plant sterol content includes the sum of campesterol, -sitosterol, stigmasterol, campestanol, and -sitostanol.

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN 12

Pemanfaatan Apel

Apel adalah buah yang banyak dikonsumsi di seluruh populasi dan umumnya diakui sebagai buah yang sehat. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa apel adalah sumber potensial antioksidan kuat dan dihubungkan dengan pengurangan risiko beberapa penyakit seperti kanker, penyakit jantung, asma, dan diabetes. Apel memiliki penurunan risiko kanker paru-paru. Sebuah penelitian menyatakan adanya penurunan risiko penyakit kardiovaskular terkait dengan konsumsi apel. Health Study disurvei hampir 40.000 wanita dengan lebih dari 6 tahun follow up, dan menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi apel mengalami penurunan 13-22% pada risiko penyakit kardiovaskuler. Asupan apel terkait dengan penurunan risikopenyakit kardiovaskular dan kejadian kardiovaskular. Di Australia, asma dianggap sebagai prioritas kesehatan nasional dan konsumsi apel secara konsisten dikaitkan dengan perlindungan terhadap asma. Selain itu, asupan satu apel per hari atau lebih dapat mengurangi 28% risiko terkena DM Tipe II.12

Hubungan Apel dengan Stroke

Apel sebagai sumber antioxidant terbesar dibandingkan buah-buahan lainnya.

Confounding factor

Thinking out of the box

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN 12

DAFTAR PUSTAKA

HYPERLINK "stroke/stroke%20journal.html"T. L. Kennedy : Stroke: Putting Assessment and Primary

Prevention Strategies into Practice . The Internet Journal of Advanced Nursing Practice. 1999

Volume 2 Number 2

HYPERLINK "http://www.strokecenter.org/patients/stats.htm"http://www.strokecenter.org/patients/

stats.htm

HYPERLINK "http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Kusuma%20Y%22%5BAuthor

%5D"Kusuma Y, HYPERLINK "http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=

%22Venketasubramanian%20N%22%5BAuthor%5D"Venketasubramanian N, HYPERLINK

"http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Kiemas%20LS%22%5BAuthor%5D"Kiemas LS,

HYPERLINK "http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=%22Misbach%20J%22%5BAuthor

%5D"Misbach J. Burden of stroke in Indonesia. Pubmed. HYPERLINK "javascript:AL_get(this,

%20'jour',%20'Int%20J%20Stroke.');" \o "International journal of stroke : official journal of the

International Stroke Society."Int J Stroke. 2009 Oct;4(5):379-80.

HYPERLINK "GJMS%20Vol-7-1%20(4).pdf"Mumtaz AM, M Usman, M Hussain. Stroke and its

relationship to risk factors. Gomal Journal of Medical Sciences January-June 2009, Vol. 7,

No. 1

HYPERLINK "http://www.strokecenter.org/patients/about.htm"http://www.strokecenter.org/patients/

about.htm

HYPERLINK "http://www.strokecenter.org/patients/ais.htm"http://www.strokecenter.org/patients/

ais.htm

HYPERLINK "http://www.strokecenter.org/patients/ich.htm"http://www.strokecenter.org/patients/

ich.htm

HYPERLINK "http://www.strokecenter.org/patients/sah.htm"http://www.strokecenter.org/patients/

sah.htm

TheFreeDictionary.

HYPERLINK "apel/apel.htm"(Editor: Kemal Prihatman. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan

di Pedesaan, Jakarta 2000)

HYPERLINK "The%20Apple%20report.pdf" Shane Landon,Accredited Practising Dietitian:the apple

report.april 2008

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN 12

HYPERLINK "isa_pp034_041%20fix.pdf"Evan. Jensen, Tine Buch-A, Gitte RH, Lars OD. Mini-

review: The effects of apples on plasma cholesterol levels and cardiovascular risk-a review of

the evidence. Journal of Horticultural Science & Biotechnology 2009 : 34–41

Penggolongan faktor risiko stroke didasarkan pada dapat atau tidaknya resiko tersebut ditanggulangi / diubah :I. II. III.Faktor resiko yang tak dapat diubah atau dicegah/dimodifikasi Faktor resiko yang dapat dimodifikasi Faktor resiko yang sangat dapat dimodifikasiPengenalan faktor‐faktor resiko ini penting, karena banyak pasien mempunyai faktor resiko lebih dari 1 (satu) faktor atau bahkan kadang‐kadang faktor resiko ini diabaikan. Setelah mengetahui maka perlu dikenal juga bagaimana cara pengatasan atau penghindaran faktor‐faktor resiko dan cara‐cara pemeriksaan faktor.I. Faktor resiko yang tak dapat diubah1. Umur Kemunduran sistem pembuluh darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia hingga makin bertambah usia makin tinggi kemungkinan mendapat stroke. Dalam statistik faktor ini menjadi 2 x lipat setelah usia 55 tahun.2. Jenis. Stroke diketahui lebih banyak laki‐laki dibanding perempuan. Kecuali umur 35 – 44 tahun dan diatas 85 tahun, lebih banyak diderita perempuan. Hal ini diperkirakan karena pemakaian obat‐obat kontrasepsi dan usia harapan hidup perempuan yang lebih tinggi dibanding laki‐laki.3. Berat Lahir Yang Rendah Statistik di Inggris memungkinkan orang dengan berat bayi lahir rendah menunjukkan angka kematian yang lebih tinggi dibanding orang yang lahir dengan berat normal. Namun apa hubungan antara keduanya belum diketahui secara pasti.4. Ras Penduduk Afrika ‐ Amerika dan Hispanic ‐ Amerika berpotensi stroke lebih tinggi dibanding Eropa ‐ Amerika. Pada penelitian penyakit artherosklerosis terlihat bahwa

penduduk kulit hitam mendapat serangan stroke 38 % lebih tinggi dibanding kulitputih. 5. Faktor KeturunanAdanya riwayat stroke pada orang tua menaikkan faktor resiko stroke. Hal ini diperkirakan melalui beberapa mekanisme antara lain :a. b. c. d.Faktor genetik Faktor life style Penyakit‐penyakit yang ditemukan Interaksi antara yang tersebut diatasII.6. Kelainan Pembuluh Darah Bawaan : sering tak diketahui sebelum terjadi strokeFaktor Resiko Yang Dapat DiubahBanyak data menunjukkan bahwa penderita stroke yang pertama kali menunjukkan bahwa penderita stroke yang pertama kali menunjukkan angka penurunan terjadinya stroke setelah penanggulangan

faktor resikonya, terutama pengatasan faktor resiko artherosklerosis. a.Hypertensi/tekanan darah tinggi

Makin tinggi tensi darah makin tinggi kemungkinan terjadinya stroke, baik perdarahanmaupun bukan. b. MerokokPenelitian menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor resiko terjadinya stroke, terutama dalam kombinasi dengan faktor resiko yang lain misal pada kombinasi merokok dan pemakaian obat kontrasepsi . Hal ini juga ditunjukkan pada perokok pasif. Merokok meningkatkan terjadinya thombus, karena terjadinya artherosklerosis.c. Diabetes Penderita diabetes cenderung menderita artherosklerosis dan meningkat kan terjadinya hypertensi, kegemukan dan kenaikan lemak darah. Kombinasi hypertensi dan diabetes sangat menaikkan komplikasi diabetes termasuk stroke. Pengendalian diabetes sangat menurunkan terjadinya stroke.d. Penyakit Jantung/Atrial Fibrilation

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN 12

Penderita penyakit katub jantung dengan atau tanpa atrium fibrilasi membutuhkan obat pengencer darah. Atrium fibrilasi apapun penyebabnya dapat menyebabkan terjadinya emboli/jendalan darah yang memicu terjadinya suatu strokee. Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah Penelitian menunjukkan angka stroke meningkat pada pasien dengan kadar cholesterol diatas 240 mg % Setiap kenaikan 38,7 mg % menaikkan angka stroke 25 %. Sedangkan kenaikan HDL 1 m mol (38,7 mg %) menurunkan terjadinya stroke setinggi 47 %. Demikian juga kenaikan trigliserid menaikkan jumlah terjadinya stroke. Pemberian obat‐obat anti cholesterol jenis statin sangat menurunkan terjadinya stroke.f. Penyempitan Pembuluh darah Carotis Pembuluh darah carotis berasal dari pembuluh darah jantung yang menuju ke otak dan dapat diraba pada leher. Penyempitan pembuluh darah ini kadang‐kadang tak menimbulkan gejala dan hanya diketahui dengan pemeriksaan. Penyempitan > 50 % ditemukan pada 7 % pasien laki‐laki dan 5 % pada perempuan pada umur diatas 65 tahun. Pemberian obat‐obat aspirin dapat mengurangi incidence terjadinya stroke, namun pada beberapa pasien dianjurkan dikerjakan carotid endarterectomy.g. Gejala Sickle cel Penyakit ini diturunkan, kadang‐kadang tanpa gejala apapun. Beberapa menunjukkan gejala anemia hemolytic dengan episode nyeri pada aanggota badan, penyumbatan‐ penyumbatan pembuluh darah termasuk stroke.h. Penggunaan terapi sulih hormon. Penggunaan terapi sulih hormon dianjurkan untuk mencegah terjadinya stroke dan penyakit jantung vaskuler, namun pada beberapa penelitian pada pemakaian 6 bulan berturut‐turut meningkatkan terjadinya stroke pada pemakaian restradol. Pemakaian sulih hormon untuk mencegah stroke tidak dianjurkan.i. Diet dan Nutrisi Asupan makanan yang mengandung banyak sayur dan buah mengurangi terjadinya stroke. Pemakaian garam dapur berlebihan meningkatkan terjadianya stroke. Mungkin ini dikaitkan dengan terjadinya kenaikan tensi.j. Latihan fisik Kegiatan fisik yang teratur dapat mengurangi terjadinya stroke (≥ 30 menit gerakan moderate tiap hari)k. Kegemukan - BMI (Body Mass Index) yaitu BB (kg) = TB (m) > 25 – 29,9 dikategorikan beratberlebih (over weight). Sedang > 30 dikategorikan obesitas - Central Obesitas/Gemuk perutDihitung jika lingkar perut > 102 cm pad alaki‐laki dan > 88 cm pada perempuan. Kegemukan meningkatkan terjadnya stroke, baik jenis penyumbatan ataupun perdarahan. Penurunan berat badan akan menurunkan juga tekanan darahIII. Faktor Resiko Yang Sangat Dapat Diubaha. Metabolik Sindrom Dikatakan metabolik sindrom jika terdapat 3 atau lebih gejala‐gejala sebagai berikut: 1. Gemuk perut 2. Trigliceride > 150 mg % 3. HDL<40mg% 4. Tensi≥130/≥85mmHg 5. Gula puasa ≥ 110 mg % Perubahan gaya hidup, pola makan, penurunan BB dan diet seimbang akan menurunkan terjadinya stroke.b. Pemakaian alkohol berlebihan Pemakaian alkohol berlebihan memicu terjadinya stroke. Pemakaian jumlah sedikit dapat menaikkan HDL cholesterol dan mengurangi perlengketan trombosit dan menurunkan kadar fibrinogen. Alkohol berlebihan akan menyebabkan peningkatan tensi darah, darah gampang menjendal, penurunan aliran darah dan juga atrium fibrilasi.c. Drug Abuse/narkoba Pemakaian obat‐obat terlarang seperti cocain, auphetamine, heroin dsb meningkatkan terjadinya stroke. Obat‐obat ini dapat mempengaruhi tensi darahsecara tiba‐tiba, menyebabkan terjadinya emboli, karena adanya endocarditis danmenaikkan kekentalan darah dan perlengketan thrombosit. d. Pemakaian obat‐obat kontrasepsi (OC)Resiko stroke meningkat jika memakai OC dengan dosis obstradial ≥ 50 ug. Umumnya resiko stroke terjadi jika pemakaian ini dikombinasi dengan adanya usia > 35 tahun, perokok, hipertensi, diabetes dan migrain.e. Gangguan Pola Tidur Penelitian membuktikan bahwa tidur ngorok meningkatkan terjadinya stroke. Pola tidur ngorok sering disertai apneu (henti nafas) tidak hanya berpotensi menyebabkan stroke tapi juga gangguan jantung. Hal ini disebabkan penurunan aliran darah ke otak, kenaikan tensi dsb. Pengobatan dilakukan dengan pemeriksaan yang cermat dengan mencari penyebabnya.f. Kenaikan homocystein Homocystein adalah sulpenydril yang mengandung asam amino dan diet yang mengandung methirin. Kenaikan homocystein meningkatkan artheriosclerosis. Diet kaya sayur dan buah akan menurunkan homocystein.g. Kenaikan lipoprotein (a) Lipid protein komplex yang meningkat merupakan resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Lp (a) merupakan partikel dari LDL dan peningkatannya akan meningkatkan terjadinya thrombosis dengan mekanisme menghambat plasminogen aktivator. Pengobatan dengan niacin akan menurunkan lp (a)

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN 12

h. Hypercoagubility Ada kecenderungan darah mudah menggumpal di karenakanadanya autiphospolipid antibody. Test dapat dikerjakan dengan pemeriksaan anti crdiolipin

antibody dan anticoagulant lypus.i. Peradangan Infeksi dan peradangan pembuluh darah antara lain TBC, syphilis, AIDS, Cacing dapat memicu terjadinya stroke. Kebersihan dan pola hidup sehat diperlukan unuk mencegahnya