metodologi - identifikasi kebutuhan rth kabupaten madiun
TRANSCRIPT
Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka HijauKabupaten Madiun
4.1 METODE PENGUMPULAN DATA
4.1.1 JENIS DATA
Dilihat dari sumbernya, data yang digunakan dalam Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Madiun ini ada dua jenis yaitu data sekunder dan data primer.
1. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya seperti; RTRW Kabupaten Madiun, SLHD Kabupaten Madiun, jumlah penduduk, guna lahan dan lain-lain.
2. Data Primer
Data ini merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Adapun data primer yang digunakan dalam identifikasi ini diantaranya: kondisi visual RTH eksisting di Kabupaten Madiun. 4.1.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Analisis dalam studi ini membutuhkan data dari beberapa aspek yang akan dikumpulkan selama kegiatan berlangsung. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan dalam pekerjaan Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Madiun ini antara lain :
1. Observasi
Metode pengumpulan data dengan teknik observasi ini digunakan peneliti dalam mengadakan pengamatan terhadap kondisi fisik eksisting RTH yang ada di wilayah yang menjadi obyek penelitian (Kabupaten Madiun). Untuk memperoleh data yang akurat peneliti menelusuri tiap-tiap kota dalam kecamatan yang menjadi obyek penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data dilapangan.
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan dengan teknik dokumentasi, dengan cara mengutip atau menyalin dokumen-dokumen yang relevan untuk digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data sekunder yang banyak dibutuhkan.4.2 PENDEKATAN ANALISIS
Pendekatan yang digunakan dalam Penyusunan Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Madiun adalah dengan pendekatan prosedur perencanaan yang meliputi identifikasi, analisa dan rencana.
4.2.1 IDENTIFIKASI
Pendekatan pada tahap ini didasarkan atas tinjauan langsung pada wilayah perencanaan (survei primer dan sekunder). Oleh karena itu pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang kondisi eksisting ruang terbuka pada wilayah perencanaan. Secara lebih rinci variabel-variabel yang diobservasi dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 4.1Sistem Pengumpulan DataNoJenis DataSumberMetode
1Kondisi Fisik Dasar
Geografis
Topografi
Geologi
Kondisi Iklim dan Curah Hujan
Kondisi Hidrologi
f.Kondisi VegetasiRTRW Kabupaten Madiun,Survei Sekunder
2Guna Lahan Eksisiting Survey Lapangan
BPNSurvei Primer
Survei Sekunder
3Kondisi Lingkungan Binaan Eksisting
Peta Garis :
Kawasan Permukiman
Fasilitas Pelayanan Kota
Pola Penanaman, Penataan dan Perawatan Taman
Jenis dan jumlah tanamanDinas PU Kimpraswil, Bappeda, BLH, survey lapangan
Survei Primer dan sekunder
4Kondisi Jalan dan UtilitasBappeda, DPU Bina Marga, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, survey
lapanganPrimer dan sekunder
5Kondisi RTH Kabupaten Madiun
RTH Publik
RTH PrivatDinas PU Cipta Karya, BLH, survey lapanganPrimer dan sekunder
4.2.2 PROSES ANALISIS
Proses analisis dalam pekerjaan Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten ini akan dilakukan dengan tahap-tahap berikut.
1. Penyediaan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen
Pohon atau tumbuhan dapat menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen melaui proses fotosintesis. Berdasarkan proses fotosintesis tersebut, Gerakis (1974) dalam Muis (2005) mengembangkan suatu persamaan berikut ini.
Kemudian dikembangkan oleh Wijayanti (2003) dalam Muis (2005) yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
Lt=Luas RTH pada tahun t (m2)
Xt, Pt=Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun t
Yt, Kt=Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor pada tahun t
Tt=Jumlah kebutuhan oksigen bagi ternak pada tahun t
54=Konstanta yang menunjukkan 1 m2 luas lahan menghasilkan 54 gram berat kering tanaman perhari
0,9375=Konstanta yang menunjukkan bahwa 1 gram berat kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen 0,9375 gram.
Asumsi:
Pengguna oksigen hanya manusia, ternak dan kendaraan bermotor, sedangkan jumlah ternak hewan peliharaan dan ternak yang relatif kecil diabaikan dalam perhitungan.
Jumlah kendaraan yang keluar dan masuk dalam wilayah studi dianggap sama setiap hari
Kebutuhan oksigen perhari tiap orang adalah sama yaitu sebesar 600 liter/hari atau 0,86 kg/hari (White et a;. 1959 dalam Muis 2005)
Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor dihitung berdasarkan jenis kendaraan dan bahan bakar minyak.
Tabel 4.2Kebutuhan BBM dan OksigenJenis kendaraanKebutuhan BBMKebutuhan O2 tiap 1 kg BBKebutuhan O2/hari
Liter/hariKg/hari
Sepeda motor1,51,102,773,03
Kendaraan penumpang2518,252,7750,55
Kendaraan beban4029,202,8884,10
Bus5036,502,88105,12
Sumber: Christina, 2012 dan Hanifah, 2012 Kebutuhan oksigen oleh hewan ternak yaitu 1,70 kg/hari untuk sapi dan kerbau, 2,86 kg/hari untuk kuda, 0,31 kg/hari untuk kambing dan domba, serta 0,17 kg/hari untuk ungags (Muis, 2005).
Supply oksigen hanya dilakukan oleh tanaman dan tidak ada upaya penambahan luasan RTH.
Pertumbuhan penduduk, ternak dan kendaraan bermotor konstan.
2. Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah
Pendekatan pada tahap ini didasarkan pada Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Analisanya meliputi analisa kecukupan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah. Minimal ruang terbuka hijau 30% di kawasan perkotaan yang terdiri atas 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% ruang terbuka hijau privat.
3. Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
Pada analisa ini didasarkan pada ketentuan sebagaimana pada tabel yang di bawah ini.Tabel 4.3Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
NoUnit LingkunganTipe RTHLuas Min/Unit (m2)Luas Min/ Kapita (m2)Lokasi
1250 jiwaTaman RT2501,0Di tengah lingkungan RT
22500 jiwaTaman RW1.2500,5Di pusat kegiatan RW
330.000 jiwaTaman Kelurahan9.0000,3Dikelompokkan dengan sekolah/pusat kelurahan
4120.000 jiwaTaman Kecamatan24.0000,2Dikelompokkan dengan sekolah/pusat kecamatan
Pemakamandisesuaikan1.2 *)Tersebar
5480.000 jiwaTaman kota144.0000,3Di pusat wilayah/kota
Hutan kotadisesuaikan4.0Di dalam/kawasan pinggiran
Untuk fungsi tertentudisesuaikan12.5Disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber :Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan, Direktorat Jenderal Penataan Ruang4. Penyediaan RTH Berdasarkan Permen PU Nomor 01/PRT/M/2008
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, RTH yang dapat dianalisis meliputi: jalur hijau sempadan rel kereta api, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH kawasan perlindungan setempat berupa RTH sempadan sungai, RTH sempadan telaga dan RTH pengamanan sumber air baku/mata air. Secara detail analisa tersebut di atas dapat dijelaskan pada alur pikir di bawah ini:
Gambar 4.1 Alur Kerangka Pikir Penyusunan Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Madiun4.3 DESAIN SURVEIDesain survei untuk pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Madiun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4Desain SurveiTujuanVariabelSub VariabelData yang dibutuhkanSumber DokumenSumber DataMetode Analisa DataMetode Pengambilan Data
Mengidentifikasi kondisi Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Madiun Karakteristik ruang Terbuka hijau Karakteristik Alami kawasan
Topografi
Hidrologi
Klimatologi
JenisTanah RTRW Kabupaten Madiun
RDTRK
Hasil Pengamatan Bapedda Kabupaten Madiun
Dinas PUDeskriptif Sekunder
Karakteristik Fisik Binaan
Tata Guna Lahan
Pola pergerakan RDTRK
Hasil Pengamatan Bapedda Kabupaten Madiun
Dinas PUDeskriptif Sekunder
Observasi
Karakteristik Ruang Terbuka HIjau Jenis
luasan
lokasi sebaran
fungsi
RTRW Kabupaten Madiun
Hasil Pengamatan Bapedda Kabupaten Madiun
Dinas PU
Dinas Kebersihan dan pertamanan
Dinas Kepemudaaan dan Keolaharagaan
Dinas PertanianDeskriptif eksploratif Sekunder
Observasi
Karakteristik masyarakat Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk
Jumlah penduduk menurut umur RTRW Kabupaten Madiun
RDTRK Bapedda Kabupaten Madiun
KecamatanDeskriptif Sekunder
Karakteristik kendaraan bermotor Jumlah kendaraan bermotor Rekapitulasi jumlah kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun DeskirptifSekunder
Karakteristik Ternak Jumlah ternak Rekapitulasi jumlah ternak Dinas Peternakan Kabupaten MadiunDeskriptifSekunder
Mengevaluasi kondisi RTH
Kebutuhan RTH Fasilitas penunjang
Kebutuhan luasan RTH Jumlah penduduk
Jumlah kendaran bermotor
Jumlah ternak
Luas wilayah perkotaan
Permen PU No. 01/PRT/M/2008
Hasil Analisis BPS Kabupaten Madiun
Dishub. Kabupaten Mdiun
Dinas Peternakan Kabupaten MadiunEvaluatifSekunder
Pengembangan Ruang terbuka Hijau Kegiatan pemenuhan RTHRuang Terbuka Hijau Karakteristik Alami kawasan dan Fisik Binaan
Karakteristik Ruang Terbuka HIjau
Karakteristik masyarakat Hasil survei
Hasil AnalisaHasil AnalisaDeskriptif evaluatifSekunder
Observasi
Sumber : Tim Penyusun, 2014
Kondisi Eksisting RTH
Standar
Kebutuhan RTH
Kondisi perkotaan
RTRW Kabupaten Madiun
Jumlah Penduduk
Kategori RTH
Kebutuhan RTH (berdasarkan kebutuhan oksigen, penduduk, luas wilayah dan permen PU no. 01/PRT/M/2008
Perkembangan Kota
UU no 26 Th 2007
Area terbangun/area tak terbangun
Kependudukan
Potensi dan Masalah RTH
Luas dan Sebaran
Potensi dan Masalah RTH
Kesesuaian Luas RTH
Kesesuaian Luas RTH
Arahan Perkembangan Kebijakan Pemerintah Tentang RTH
Arahan Luas dan Sebaran RTH
Arahan Pengembangan RTH
Laporan Pendahuluan4 - 10