metodelogi penyusunan rencana induk

Upload: pokizan

Post on 10-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spam

TRANSCRIPT

METODELOGI PENYUSUNAN RENCANA INDUKPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

1. Ruang LingkupRuang lingkup pedoman penyusunan rencana induk pengembangan SPAM meliputi perencanaan SPAM yang terdiri dari:a. Pendahuluan, meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dandefinisi.b. Rencana Induk Pengembangan SPAM, meliputi jenis-jenis rencanainduk, periode perencanaan, dan penetapan rencana induk.c. Muatan dan Pelaksana Penyusunan Rencana Induk PengembanganSPAM, meliputi muatan, persyaratan teknis, pelaksana dan tenaga ahli penyusunan rencana induk.d. Tata cara Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM dan Konsultasi Publik, meliputi ketentuan umum, ketentuan teknis, tata cara penyusunan rencana induk, cara pengerjaan, dan tata cara konsultasi publik.e. Survei untuk Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM.2. Acuan Normatif Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahanan Daerah; Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum; SNI 03-6859-2002 tentang Metoda Pengujian Angka Rasa Dalam Air; SNI 03-6860-2002 tentang Metoda Pengujian Angka Bau dalam Air; SNI 03-2414-1991 tentang Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka; SNI 06-2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air; SNI 19-1141-1989 tentang Cara Uji Suhu; SK SNI M-03-1989-F tentang Metode Pengujian Kualitas Fisika Air; RSNI T-01-2003 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing.

3. Istilah dan DefinisiDalam pedoman ini, yang dimaksud dengan:1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.3. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.4. Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non-fisik dari prasarana dan sarana air minum.5. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.6. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non-fisik penyediaan air minum.7. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan SPAM.8. Pelanggan adalah orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang mendapatkan layanan air minum dari Penyelenggara.9. Masyarakat adalah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan yang sama yang tinggal di daerah dengan yuridikasi yang sama.10. Unit air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.11. Unit produksi adalah adalah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.12. Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air minum sampai unit pelayanan.13. Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran.14. Pengguna barang/jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/pengguna anggaran Daerah/pejabat yang disamakan sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam lingkungan unit kerja/proyek tertentu.15. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa.16. Air Tak Berekening (ATR) adalah selisih antara air yang masuk unit distribusi dengan air yang berekening dalam jangka waktu satu tahun.17. Wilayah Adminstratif adalah kesatuan wilayah yang sudah jelas batas-batas wilayahnya berdasarkan undang-undang yang berlaku.18. Batas wilayah administratif adalah batas satuan wilayah pemerintahan yang merupakan wilayah kerja perangkat pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan umum.19. Wilayah Pelayanan adalah wilayah yang layak mendapatkan suplai air minum dengan sistem perpipaan maupun non-perpipaan, dan masuk dalam cakupan pelayanan sesuai dengan periode perencanaan.20. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayananjasa pemerintah, pelayanan sosial dan kefiatan ekonomi.21. Air Tanah Bebas adalah air tanah yang tidak dibatasi oleh dua lapisan kedap air atau semi kedap air.22. Air Tanah Dangkal adalah air tanah bebas yang terdapat dalam tanah dengan kedalaman muka air kurang atau sama dengan dua puluh meter.23. Air Tanah Dalam adalah air tanah yang terdapat di dalam tanah yang kedalaman muka airnya lebih besar dari dua puluh meter atauair tanah yang terdapat di dalam akifer tertekan dimana akifer iniberada dalam kedalaman lebih dari dua puluh meter.24. Air Permukaan adalah air baku yang berasal dari sungai saliran irigasi, waduk kolam atau dana.25. Debit Minimum adalah debit terkecil yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat pedesaan.26. Geoklimatologi adalah ilmu mengenai iklim dan cuaca yang berhubungan dengan bentuk permukaan bumi.27. Topografi adalah ilmu mengenai seluk beluk bentuk atau kontur permukaan bumi.28. Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.29. Kependudukan atau Demografi adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk.30. Kegiatan Domestik adalah kegiatan yang dilakukan di dalam rumah tangga.31. Kegiatan Nondomestik adalah merupakan kegiatan penunjang kota, yang terdiri dari kegiatan komersial yang berupa industri, perkantoran, dan lain-lain, maupun kegiatan sosial seperti sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah.32. Tingkat Pelayanan adalah persentasi jumlah penduduk yang dilayani dari total jumlah penduduk daerah pelayanan, dimana besarnya tingkat pelayanan diambil berdasarkan survei yang dilakukan oleh PDAM terhadap jumlah permintaan air minum oleh masyarakan atau dapat juga dilihat berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh PAM untuk menyediaan air minum.33. Bangunan penyadap (Intake) adalah bangunan penangkap air atau tempat air masuk sungai, danau, situ, atau sumber air lainnya.34. Jaringan Pipa Transmisi Air Baku adalah ruas pipa pembawa air dari sumber air sampai unit produksi;35. Jaringan Pipa Transmisi Air Minum adalah ruas pipa pembawa air minum dari unit produksi/bangunan penangkap air sampai reservoir atau batas distribusi;36. Jaringan Pipa Distribusi adalah ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai jaringan pelayanan;37. Reservoir adalah tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.38. Sambungan Rumah adalah jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke rumah-rumah biasanya berupa sambungan pipa-pipa distribusi air melaui meter air dan instalasi pipanya di dalam rumah39. Hidran Umum adalah jenis pelayanan pelanggan sistem air minum perpipaan atau non perpipaan dengan sambungan per kelompok pelanggan dan tingkat pelayanan hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum, dengan cara pengambilan oleh masingmasing pelanggan ke pusat penampungan.

4. Muatan dan Pelaksana Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM4.1 Muatan Rencana Induk Pengembangan SPAMRencana Induk pengembangan SPAM paling sedikit memuat:A. Rencana umum, meliputi:1. Evaluasi kondisi kota/kawasan, yang bertujuan untuk mengetahui karakter, fungsi strategis dan konteks regional nasional kota/kawasan yang bersangkutan.2. Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi peralatan dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.B. Rencana jaringan meliputi perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi. Sistem distribusi meliputi reservoir, jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaringan perpipaan maupunSPAM bukan jaringan perpipaan.C. Program dan kegiatan pengembangan dalam penyusunan rencana induk meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku.D. Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang dapat diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan, namun jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan. Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.E. Rencana sumber dan alokasi air baku.Dari sekian banyak sumber air baku yang ada, dibuat skala prioritas penggunaan sumber air tersebut, dan harus sudah mendapat izin tertulis (SIPA/surat izin pemakaian air) dari instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air baku disusun untuk menentukan rencana alokasi air baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan. Kebutuhan kapasitas sumber air baku ditentukan berdasarkan kebutuhan air.F. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi, meliputi:a. identifikasi potensi pencemar air baku;b. identifikasi area perlindungan air baku;c. proses pengolahan buangan dari IPA.Keterpaduan dengan PS sanitasi adalah bahwa penyelenggaraan pengembangan SPAM dan PS sanitasi memperhatikan keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam setiap tahapan penyelenggaraan, terutama dalam upaya perlindungan terhadap baku mutu sumber air baku. Keterpaduan SPAM dengan PS sanitasi dilaksanakan berdasarkan prioritas adanya sumber air baku. Misalnya bila pada suatu daerah terdapat air tanah dangkal dengan kualitas yang baik, maka sistem sanitasi harus menggunakan sistem terpusat (off site system), atau contoh lainnya adalah peletakan lokasi pengambilan air minum di hulu dari outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi Pengolahan Lumpur Terpadu, dan tempat pembuangan akhir sampah.G. Rencana pembiayaan dan pola investasi, berupa indikasi besar biaya tingkat awal, sumber dan pola pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh komponen pekerjaan perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan perizinan.H. Rencana pengembangan kelembagaan. Kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga ahli sesuai dengan latar belakang pendidikannya mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.4.2 Kriteria UmumSuatu sistem penyediaan air minum harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi tujuan di bawah ini:a. Tesedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum.b. Tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan.c. Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai.d. Tersedianya pedoman operasi atau pemeliharaan dan evaluasi Kriteria perencanaan untuk suatu wilayah dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Rencana Induk Pengembangan SPAM harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Berorientasi ke depan;b. Mudah dilaksanakan atau realistis; danc. Mudah direvisi atau fleksibel.

4.2.1 Kriteria TeknisKriteria teknis meliputi:a. Periode perencanaan (1520 tahun)b. Sasaran dan prioritas penangananSasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk kota.c. Strategi penangananUntuk mendapatkan suatu perencanaan yang optimum, maka strategi pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air minum di suatu kota diatur sebagai berikut: Pemanfaatan air tanah dangkal yang baik Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau idle capacity Pengurangan jumlah air tak berekening (ATR) Pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem)d. Kebutuhan airKebutuhan air ditentukan berdasarkan:A. Proyeksi pendudukProyeksi penduduk harus dilakukan untuk interval 5 tahun selama periode perencanaan Pemakaian air (L/o/h) Laju pemakaian air diproyeksikan setiap interval 5 tahun.B. Ketersediaan aire. Kapasitas sistemKomponen utama sistem air minum harus mampu untuk mengalirkan air pada kebutuhan air maksimum, dan untuk jaringan distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan jam puncak. Unit air baku direncanakan berdasarkan kebutuhan hari puncak yang besarnya berkisar 130% dari kebutuhan rata-rata. Unit produksi direncanakan, berdasarkan kebutuhan hari puncak yang besarnya berkisar 120% dari kebutuhan rata-rata. Unit distribusi direncanakan berdasarkan kebutuhan jam puncak yang besarnya berkisar 115%-300% dari kebutuhan rata-rata.5.3 Tenaga Ahli Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM Tenaga ahli yang diperlukan untuk penyusunan rencana induk pengembangan SPAM antara lain tenaga ahli bersertifikat denganbidang keahlian, namun tidak dibatasi pada keahlian sebagai berikut:a. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Air Minum/Ahli Sanitasib. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologic. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangand. Ahli Kelembagaan/Manajemene. Ahli Perencanaan Kota/Planologi5. Tata Cara Penyusunan RI-SPAM dan Konsultasi PublikTata cara ini mencakup rencana induk sistem penyediaan air minum ini meliputi ketentuan-ketentuan umum dan teknis dalam pengkajian rencana induk sistem penyediaan air minum.5.1 Ketentuan UmumKetentuan-ketentuan umum yang harus dipenuhi antara lain: Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat yang berpengalaman di bidangnya; Data baik dalam bentuk angka dan peta lokasi studi dari system penyediaan air minum tersedia.

5.2 Ketentuan TeknisStandar tata cara survei dan pengkajian: Standar tata cara survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan. Standar tata cara survei dan pengkajian sumber daya air baku. Standar tata cara survei dan pengkajian geoklimatografi dan topografi. Standar tata cara survei dan pengkajian demografi dan ketatakotaan.

5.3 Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAMA. Rencana Umum1. Kumpulkan data sekunder sebagai dasar perencanaan dalam penyusunan evaluasi kondisi kota/kawasan, yang antara lain meliputi:a. Fungsi strategis kota/kawasan (Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW).b. Peta topografi, foto udara citra satelit skala 1:50.000, 1:5.000, tergantung luas daerah studi/perencanaan.c. Data dan peta gambaran umum hidrologi sumber air, topografi, klimatografi, fisiografi dan geologi.d. Data curah hujan dan tangkapan air.e. Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.f. Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan.g. Data sosial ekonomikarakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya:1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);2. Mata pencaharian dan pendapatan;3. Adat istiadat, tradisi dan budaya;4. Perpindahan penduduk dan pengaruhnya terhadap urbanisasi dan kondisi ekonomi masyarakat.h. Data kesehatankondisi sanitasi dan kesehatan lingkungani. Statistik kesehatan/kasus penyakit;ii. Angka kelahiran, kematian dan migrasi;iii. Data penyakit akibat yang buruk (water borne disease);iv. Sarana pelayanan kesehatan.i. Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):i. air minum;ii. drainase;iii. pembuangan limbah dan sampah;iv. listrik;v. telepon;vi. jalan dan sarana transportasi;vii. kawasan strategis (pariwisata dan industri).2. Evaluasi sistem eksisting menyangkut aspek-aspek sebagai berikut:a. Teknis;b. Kinerja pelayanan;c. Tingkat pelayanan;d. Periode pelayanan ;e. Jangkauan pelayanan;f. Kinerja instalasi;g. Jumlah dan kinerja peralatan/perlengkapan;h. Prosedur dan kondisi operasi dan perawatan;i. Tingkat kebocoran;j. Non teknis;k. Kondisi dan kinerja keuangan;l. Kondisi dan kinerja karyawan.3. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAMHal yang perlu diidentifikasi antara lain: Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada Kinerja pelayanan Tingkat kebocoran Jumlah langganan tunggu atau potensial Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity) Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.4. Perkirakan kebutuhan airPerkiraan kebutuhan air hanya didasarkan pada data sekunder social ekonomi dan kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas perkotaan atau masyarakat, yaitu: Domestik: rumah tangga dan sosial Nondomestik: komersial, perkotaan, fasilitas umum, industri, pelabuhan, dan lain-lain (15% dari kebutuhan domestik)5. Identifikasi air bakuIdentifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai: Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air Debit optimum (safe yield) sumber air Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada)6. Kembangkan alternatifSetiap alternatif harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut. Pradesain dan alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan prakelayakan teknis.7. Kembangkan kelembagaan dan sumber daya manusiaDalam operasi dan pemeliharaan suatu sistem air minum diperlukan tenaga-tenaga ahli profesional yang berpengalaman, maka diperlukan penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untukmenyusun suatu program pengembangan karyawan yang tercapai melalui pendidikan dan pelatihan.8. Pilih alternatif sistemSetiap alternatif harus dikaji kelayakan: Teknis Ekonomis Lingkungan Angka prevalensi penyakit9. Rencana pengembanganSetelah alternatif terbaik ditentukan, maka dapat disimpulkan: Rencana kegiatan utama pentahapan Rencana pengembangan sumber daya manusia Dimensi-dimensi Pokok dari Sistem Rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan pengamanan sumber air baku Rencana pentahapan 5 tahun Rencana tingkat lanjutB. Rencana jaringanDirencanakan sesuai dengan:a. rencana pengembangan tata kotab. jaringan distribusi utamaRencana jaringan dibuat untuk perluasan pelayanan dan cakupan dari SPAM dengan jaringan perpipaan yang telah ada saat ini, maupun untuk meningkatkan pelayanan dari SPAM bukan jaringan perpipaan menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan. Untuk SPAM dengan jaringan perpipaan, langkah-langkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai berikut:1. Tentukan daerah pelayanan2. Kumpulkan data untuk daerah pelayanan Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan administrative kebijaksanaan pemerintah daerah, dan rencana penerapan jaringan distribusi utama pelayanan air minum:a. jumlah pendudukb. peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayananc. asumsi konsumsi pemakaian air domestikd. asumsi konsumsi pemakaian air nondomestike. daya dukung tanahf. hasil pengukuran lapangan3. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama dalam bentuk melingkar atau bercabang yang disesuaikan dengan data pendukung4. Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi utama lingkaran5. Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:a. tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan kriteria perencanaan antara dua titik simpulb. hitung diameter pipa berdasarkan rumus: Q = AV6. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama yang memuat data sebagai berikut:a. nomor simpulb. konsumsi setiap simpulc. elevasi setiap simpul

6. Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan6.1 Ketentuan UmumSurvei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:1) Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan pemimpin tim (team leader) berpengalaman dalam bidang air minum minimal 5 tahun atau menurut peraturan yang berlaku;2) Mempelajari laporan studi terdahulu tentang sistem penyediaan air minum dan tata ruang kota.3) Dilakukan pembahasan dengan pihak terkait guna mendapatkan kesepakatan dan rekomendasi terhadap lingkup wilayah studi dan wilayah pelayanan.4) Wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memperhatikan acuan umum dan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan.5) Laporan hasil survei dan pergkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan mencakup:a. Batas wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan;b. Foto-foto lokasi alternatif sumber air, jalur pipa transmisi air baku dan air minum, instalasi pengolahan air dan reservoir distribusi;c. Data teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan;d. Pertimbangan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan.

6.2 Ketentuan TeknisKetentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:1) Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:a. iklim;b. geografi;c. geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta-peta;d. Rencana Tata Ruang Wilayah;e. peta wilayah;f. gambar-gambar teknis yang ada;g. laporan teknis sistem penyediaan air minum yang ada;h. data sosial ekonomi;i. data kependudukan.2) Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;3) Survei antara lain sumber air baku, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku;4) Pemilihan alternatif jalur transmisi air baku ditentukan berdasarkan hasil kunjungan lapangan. Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta;5) Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan, sumber air baku dan jalur transmisi air baku, serta menjelaskan komponen-komponen yangterdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini maupun kondisi pada masa mendatang.Apabila terdapat sistem penyediaan air minum, maka harus dilakukan penanganan sebagai berikut:a. pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai;b. pengurangan air tak berekening (ATR);c. peluasan sistem dengan penambahan sumber air baku dan peningkatan produksi.

6.3 Cara PengerjaanA. PersiapanYang harus dipersiapkan sebelum melakukan survei lapangan adalah:1) Surat pengantar untuk melakukan survei;2) Peta kota dan topografi;3) Tata cara survei dan manual peralatan yang dipakai;4) Jadwal pelaksanaan survei lapangan;5) Prosedur pelaksanaan survei.B. Prosedur pelaksanaan surveiProsedur pelaksanaan survei adalah sebagai berikut:1) Serahkan surat izin survei kepada setiap instansi yang dituju2) Lakukan pengumpulan data berikut: peta dan laporan terdahulu; laporan mengenai rencana tata ruang wilayah; peta jaringan pipa eksisting; data teknis.3) Lakukan survei lapangan yang berupa kunjungan lapangan terhadap: sumber air baku; rencana daerah pelayanan; jalur-jalur alternatif sistem transmisi air baku.Selanjutnya siapkan peta kota, plot lokasi-lokasi sumber air baku jalur pipa transmisi air baku, batas wilayah studi dan wilayah pelayanan.4) Buat foto-foto lokasi yang ada kaitannya dengan rencana system penyediaan air minum.C. Pengkajian1) Pengkajian sumber airCantumkan lokasi alternatif sumber air baku pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Apabila tidak terdapat sumber air pada wilayah administrasi dapat diusulkan sumber lain yang berada di luar batas administrasi.2) Alternatif jalur transmisi air bakuBerdasarkan alternatif sumber air baku dan kunjungan lapangan, buatlah rencana jalur transmisi air baku pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Cantumkan panjang jalur pipa transmisi air baku yangdihitung berdasarkan pembacaan skala peta yang berlaku.3) Penetapan wilayah pelayananPada dasarnya sasaran wilayah pelayanan suatu daerah tergantung pada fungsi strategis kota atau kawasan, tingkat kepadatan penduduk dan ketersediaan sumber air. Wilayah pelayanan tidak terbatas pada wilayah administrasi yang bersangkutan sesuai hasil kesepakatan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam rangka menunjang pembangunan sistem penyediaan air minum. Kondisi wilayah pelayanan yang menjadi sasaran pelayanan mengacu pada pertimbangan teknis dalam standar spesifikasi teknis berikut. Cantumkan hasil pertimbangan teknis dalam bentuk table table dan buatlah dalam bentuk peta.a. Bentuk Wilayah PelayananBentuk wilayah pelayanan mengikuti arah perkembangan kota dan kawasan di dalamnya.b. Luas Wilayah PelayananLuas wilayah pelayanan ditentukan berdasarkan survei dan pengkajian sehingga memenuhi persyaratan teknis.c. Pertimbangan Teknis Wilayah PelayananPertimbangan teknis dalam menentukan wilayah pelayanan antara lain namun tidak dibatasi oleh: kepadatan penduduk tingkat kesulitan dalam memperoleh air kualitas sumber air yang ada tata ruang kota tingkat perkembangan daerah dana investasi, dan kelayakan operasid. Komponen Wilayah PelayananKomponen wilayah pelayanan adalah: Kawasan permukiman Kawasan perdagangan Kawasan pemerintahan dan pendidikan Kawasan industry Kawasan pariwisata Kawasan khusus: pelabuhan, rumah susun.4) Penetapan wilayah studiApabila terdapat sistem eksisting, maka lakukan penanganan seperti pada ketentuan umum dan ketentuan teknis di atas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Uraikan sasaran wilayah pelayanan dan arah pengembangan kota menurut tata ruang kota yang sudah disetujui. Uraikan komponen-komponen yang ada di dalam wilayah pelayanan saat ini dan proyeksi pada masa mendatang. Plot lokasi sumber air alternatif yang telah dikunjungi dan alternative jalur pipa transmisi air baku. Buatlah batas wilayah meliputi seluruh alternatif sumber dan wilayah yang menjadi kesepakatan dan koordinasi pihak terkait.5) Penetapan wilayah proyekWilayah proyek merupakan wilayah sistem yang sudah terpilih yang mencakup semua tahapan pengembangan sistem penyediaan air minum. Cantumkan alternatif terpilih tersebut pada sebuah peta wilayah proyek, dan lengkapi dengan keterangan sistem yang mencakup:a. lokasi sumber air baku dan pengembangannya,b. lokasi instalasi pengolahan dan pengembangannya,c. lokasi reservoir distribusi dan pengembangannya,d. wilayah pelayanan dan pengembangannya.

D. Hasil PengkajianHasil pengkajian berupa ketetapan pasti mengenai:1) Sumber air dan jalur transmisi air baku alternatif;2) Batas-batas wilayah pelayanan beserta komponen-komponennya;3) Batas wilayah studi beserta komponen-komponennya;4) Batas wilayah proyek.