metode penentuan usia melalui gigi dalam proses identi ... penentuan usia... · xxx/xxx/0000/xx/0...

4
71 TEKNIK CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 XXX/XXX/0000/XX/0 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang secara geogras rawan bencana alam, seperti tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan banjir. Tsunami di Aceh, banjir bandang di Jember, dan gempa bumi di Padang merupakan beberapa contoh bencana alam yang menyebabkan banyak korban meninggal. Selain faktor alam, bencana juga bisa disebabkan oleh faktor manusia. Terbakarnya bis di Situbondo, Bom Bali, adalah beberapa contoh bencana karena faktor manusia. Berbagai kejadian tersebut menyebabkan banyak korban jiwa. Tujuan utama pemeriksaan identikasi korban bencana massal adalah untuk mengetahui identitas korban. Proses identikasi ini sangat penting bukan hanya untuk menganalisis penyebab bencana, Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identifikasi Korban Dwi Kartika Apriyono Staf Pengajar, Ilmu Kedokteran Gigi Forensik, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jember, Indonesia ABSTRAK Gigi dapat digunakan untuk menentukan identitas korban yang meninggal karena kecelakaan, kejahatan, ataupun karena bencana alam. Penentuan perkiraan usia gigi yang tepat menggunakan lebih dari satu metode perkiraan usia gigi dan melakukan pengukuran serta kalkulasi berulang-ulang. Metode Demirjian, Nolla, dan Gustafson adalah metode penentuan usia melalui gigi yang sering digunakan, masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan. Akurasi hasil penentuan usia bergantung pada beberapa faktor yang membutuh- kan beberapa penyesuaian. Penelitian lanjutan diperlukan dengan ruang lingkup sampel yang lebih besar, penggunaan teknologi yang lebih maju, dan populasi yang berbeda agar dapat meningkatkan derajat validitasnya. Kata kunci: Identikasi, metode Demirjian, metode Gustafson, metode Nolla ABSTRACT Teeth can be used to determine the identity of victim after accident, crime or natural disasters. Proper dental age estimation uses combination methods. Demirjian, Nolla and Gustafson methods are often used, each has advantages and limitations. Accuracy of the dental age estimation is influenced by several factors and adjustments are recommended. Further research is needed to improve validity. Dwi Kartika Apriyono. Dental Age Estimation in Disaster Victim Identification Process. Keywords: Demirjian method, Gustafson method, identication, Nolla method Alamat korespondensi email: [email protected] tetapi memberikan ketenangan psikologis bagi keluarga. 1 Identikasi yang tepat ( Disaster Victim Identification) dilanjutkan dengan upaya merawat, mendoakan serta akhirnya menyerahkan kepada ke- luarganya. Gigi mempunyai peran di bidang kedokteran gigi forensik, yaitu dalam proses identikasi individu. Gigi dapat digunakan untuk menentukan identitas seseorang yang meninggal karena kecelakaan, kejahatan, ataupun karena bencana alam karena gigi merupakan material biologis yang paling tahan terhadap perubahan lingkungan. Dari semua jaringan keras pada tubuh manusia, gigi memiliki kelebihan yaitu stabil dan tidak mudah rusak selama penyimpanan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, gigi mempunyai kontribusi tinggi dalam me- nentukan identitas individu. Pada kasus Bom Bali Oktober 2002, sekitar 50% korban dapat diidentifikasi berdasarkan gigi-geligi. 2 Aspek penting untuk mendapatkan perkiraaan usia gigi yang tepat adalah menggunakan lebih dari satu metode, melakukan pengukuran, dan kalkulasi berulang-ulang. 4 Artikel ini membahas beberapa metode penentuan usia gigi yang sering digunakan dalam proses identikasi korban bencana. METODE DEMIRJIAN Metode ini didasarkan pada tahapan perkembangan 7 gigi permanen rahang bawah kiri melalui foto rontgen panoramik, didasarkan pada kriteria bentuk dan nilai relatif, dan bukan pada panjang mutlak gigi.

Upload: lamkhanh

Post on 06-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identi ... Penentuan Usia... · XXX/XXX/0000/XX/0 PENDAHULUAN Indonesia ... bawah kiri melalui Goto rontgen panoramik ... Standar penhitunan

71

TEKNIK

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

M enurunkan kadar amonia sec ara b ermakna. 1

Efektif untuk terapi *EH dan mengembalikan kesadaran pasien.1

Mempersingkat lama rawat.2

Dapat ditoleransi dengan baik.1,2

CARA

PEMAKAIANS E L A M A

S E L A M A

Referensi:1. Kircheis G, Nilius R, Held C, Berndt H, Buchner M, Görtelmeyer R, et al. Therapeutic efficacy of L-ornithine-L-aspartate infusion in patient with cirrhosis

and encephalopathy: Result a placebo-controlled double blind study. Hepatology 1997;25(6):1351-60.2. Abid S, Jafri W, Mumtaz K, Islam M, Abbas Z, Shah HA, et al. Efficacy of L-ornithine-L-aspartate as an adjuvant therapy in cirrhotic patients with

hepatic encephalopathy. J Coll Physicians Surg Pak. 2011;21(11):666-71.3. ForhepaTM [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2011.

*EH = Ensefalopati Hepatik

XXX/

XXX/

0000

/XX/

0

PENDAHULUANIndonesia merupakan ne ara an secara

eo ra s rawan bencana alam seperti tanah lon sor empa bumi letusan unun berapi tsunami dan ban ir. sunami di ceh ban ir bandan di Jember dan empa bumi di adan merupakan beberapa contoh bencana alam an men ebabkan ban ak korban menin al. Selain aktor alam bencana u a bisa disebabkan oleh aktor manusia. erbakarn a bis di Situbondo om

ali adalah beberapa contoh bencana karena aktor manusia. erba ai ke adian tersebut men ebabkan ban ak korban iwa.

u uan utama pemeriksaan identi kasi korban bencana massal adalah untuk men etahui identitas korban. roses identi kasi ini san at pentin bukan han a untuk men analisis pen ebab bencana

Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identi�kasi Korban

Dwi Kartika ApriyonoStaf Pengajar, Ilmu Kedokteran Gigi Forensik, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember,

Jember, Indonesia

ABSTRAKi i dapat di unakan untuk menentukan identitas korban an menin al karena kecelakaan ke ahatan ataupun karena bencana alam. enentuan perkiraan usia i i an tepat men unakan lebih dari satu metode perkiraan usia i i dan melakukan pen ukuran serta

kalkulasi berulan -ulan . etode Demir ian Nolla dan usta son adalah metode penentuan usia melalui i i an serin di unakan masin -masin memiliki keun ulan dan keterbatasan. kurasi hasil penentuan usia ber antun pada beberapa aktor an membutuh-kan beberapa pen esuaian. enelitian lan utan diperlukan den an ruan lin kup sampel an lebih besar pen unaan teknolo i an lebih ma u dan populasi an berbeda a ar dapat menin katkan dera at validitasn a.

Kata kunci: Identi kasi metode Demir ian metode usta son metode Nolla

ABSTRACTeeth can be used to determine the identit o victim a ter accident crime or natural disasters. roper dental a e estimation uses

combination methods. Demir ian Nolla and usta son methods are o ten used each has advanta es and limitations. ccurac o the dental a e estimation is in luenced b several actors and ad ustments are recommended. urther research is needed to improve validit . Dwi Kartika Apriyono. Dental Age Estimation in Disaster Victim Identi�cation Process.

Keywords: Demir ian method usta son method identi cation Nolla method

Alamat korespondensi email: [email protected]

tetapi memberikan ketenan an psikolo is ba i keluar a.1 Identi kasi an tepat Disaster Victim Identification dilan utkan

den an upa a merawat mendoakan serta akhirn a men erahkan kepada ke-luar an a.

i i mempun ai peran di bidan kedokteran i i orensik aitu dalam proses identi kasi

individu. i i dapat di unakan untuk menentukan identitas seseoran an menin al karena kecelakaan ke ahatan ataupun karena bencana alam karena i i merupakan material biolo is an palin tahan terhadap perubahan lin kun an. Dari semua arin an keras pada tubuh manusia

i i memiliki kelebihan aitu stabil dan tidak mudah rusak selama pen impanan.

erdasarkan pen alaman di lapan an i i mempun ai kontribusi tin i dalam me-

nentukan identitas individu. ada kasus om ali ktober 2002 sekitar 50 korban dapat

diidenti ikasi berdasarkan i i- eli i.2

spek pentin untuk mendapatkan perkiraaan usia i i an tepat adalah men unakan lebih dari satu metode melakukan pen ukuran dan kalkulasi berulan -ulan .4

rtikel ini membahas beberapa metode penentuan usia i i an serin di una kan dalam proses identi kasi korban bencana.

METODE DEMIRJIANetode ini didasarkan pada tahapan

perkemban an i i permanen rahan bawah kiri melalui oto rontgen panoramik didasarkan pada kriteria bentuk dan nilai relati dan bukan pada pan an mutlak i i.

Page 2: Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identi ... Penentuan Usia... · XXX/XXX/0000/XX/0 PENDAHULUAN Indonesia ... bawah kiri melalui Goto rontgen panoramik ... Standar penhitunan

72

TEKNIK

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

han a terdapat satu kriteria harus dipenuhi untuk mencapai tahap tertentu ika ter-dapat dua kriteria maka dian ap ter-penuhi ika an pertama telah ditemukan ika terdapat ti a kriteria maka dua an pertama harus ditemukan a ar dian ap terpenuhi. nalisis statistik skor maturasi di unakan untuk masin -masin i i dari tu uh i i dari tiap-tiap tahap dari tahap perkemban an. Standar pen hitun an anak laki-laki dan perempuan dipisah.5

Demir ian men unakan penilaian i i an diubah ke dalam skor den an

men unakan tabel untuk anak laki-laki dan anak perempuan secara sendiri-sendiri. Semua skor untuk masin -masin i i di umlah dan skor maturasi dihitun . Skor maturasi kemudian dikonversi lan sun ke dalam usia i i den an men unakan tabel konversi.5

METODE NOLLAetode Nolla memba i periode kalsi kasi

i i permanen men adi 10 tahapan dimulai dari terbentukn a benih i i sampai den an penutupan oramen apikal i i.

embentukan crypte hin a penutupan apeks akar i i an dapat dilihat pada oto radio ra disebut tin kat 1 dan selan utn a sampai penutupan apeks akar i i adalah tin kat 10. asin -masin tahapan u a diberi nilai skor. Den an oto panoramik cukup men unakan satu sisi den an men abaikan eraham 3 i i permanen rahan atas dan rahan bawah dianalisis dicocokkan tahapann a dan diberi skor. Skor masin -masin tahapan ditotal. etode Nolla u a men unakan tabel konversi.

METODE GUSTAFSONerupakan metode penentuan usia ber-

dasarkan perubahan makrostruktural i i eli i. Skala nilai adalah 0 1 2 3.

usta on memba i men adi 6 tahapan aitu:

a. Dera at atrisib. Jumlah dentin sekunderc. osisi perlekatan in ivad. Dera at resorpsi akare. ransparansi dentin akar. Ketebalan sementum

Nilai masin -masin perubahan di umlah X dan kemudian dihitun den an rumus

emberian skor setiap i i dan setiap tahap perkemban an berasal dari metode anner an men ambarkan maturasi tulan .6 emberian skor terbatas pada tu uh i i

permanen pertama kuadran kiri bawah dan dibandin kan den an representasi

ra s tahap perkemban an. Setiap tahap perkemban an memiliki kriteria khusus dan satu dua atau ti a kriteria tertulis. Jika

etode ini didasarkan pada estimasi usia kronolo is an disederhanakan den an membatasi umlah tahapan perkemban an

i i men adi delapan tahapan dan mem-berin a skor mulai dari hin a . Delapan tahapan tersebut mewakili kalsi ikasi masin -masin i i mulai dari kalsi kasi mahkota dan akar hin a penutupan apeks i i.5

Gambar 1. ahap kalsi kasi i i permanen menurut Demir ian et al.5

Page 3: Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identi ... Penentuan Usia... · XXX/XXX/0000/XX/0 PENDAHULUAN Indonesia ... bawah kiri melalui Goto rontgen panoramik ... Standar penhitunan

73

TEKNIK

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

untuk berba ai populasi seluruh dunia dan hasiln a berbeda. eberapa aktor an dapat mempen aruhi adalah aktor enetik variasi umur enis kelamin dan ras/etnik. Karenan a disarankan pen esuaian ika di unakan di populasi berbeda. Seba ian besar peneliti melakukan pen esuaian men ubah bobot nilai maturasi masin -masin i i dan membuat model re resi berdasarkan masin -masin populasi.2

etode Nolla men unakan 10 tahapan perkemban an i i mulai pembentukan benih i i hin a pembentukan akar i i.

etode ini mudah karena han a men-cocokkan ambaran i i di oto rontgen den an ambaran 10 tahapan an sudah dipublikasikan. Kendala pen unaan metode ini adalah sub ektivitas interpretasi

ambaran rontgen khususn a pada 1/3 pembentukan akar dan pen unaann a di populasi berbeda.2

etode usta son serin di unakan untuk penentuan usia individu dewasa melalui pemeriksaan histolo is den an melihat perubahan struktur i i. etode ini di akini terperca a meskipun pen unaan metode ini oleh beberapa peneliti lain men hasil-kan standar error hin a 03 tahun.9

eskipun demikian prinsip evaluasi histolo i perubahan i i an diperkenalkan oleh

usta son men adi dasar ba i peneliti-peneliti lain untuk menin katkan keakuratan metode penentuan usia.10

SIMPULANetode penentuan usia melalui i i

masin -masin memiliki keun ulan dan keterbatasan. kurasi hasil penentuan usia ber antun dari beberapa aktor an mem butuhkan beberapa pen esuaian. Selain itu diperlukan u a penelitian-penelitian lan utan metode tersebut den an ruan lin kup sampel an lebih besar pen unaan teknolo i an lebih ma u dan populasi an berbeda sehin a dapat menin katkan dera at validitasn a.

kemban an hin a tahap akhir. spek pentin dalam perkiraan usia i i an tepat adalah men unakan lebih dari satu metode perkiraan usia i i dan melakukan pen ukuran dan kalkulasi berulan -ulan .4

etode Demir ian merupakan penilaian kualitati men enai bentuk dan ukuran sebuah i i. etode ini telah luas di-

unakan se ak tahun 19 3 karena mudah han a melibatkan i i permanen bawah aitu i i insisivus 1-2 kaninus premolar 1-2 dan eraham 1-2. etode ini dapat menentukan usia antara 3-16 tahun. asalah an serin men adi kendala metode ini adalah sub ektivitas inter pretasi ambaran rontgen dan pen unaann a di populasi berbeda. Demir ian telah berupa a meminimal kan masalah tersebut den an pen elasan lebih detail de nisi tiap tahapan perkemban an

i i dan memberikan contoh ambaran radio ra ikn a tetapi hal tersebut masih ter antun kesepahaman antar peneliti.

aliditas metode Demir ian telah diu i

Gambar 2. ahap kalsi kasi i i menurut Nolla

Gambar 3. ambaran perubahan arin an keras i i

menurut usta son

3 52X . Sampel an di unakan adalah i i insisivus. Standard error sekitar 4 5 tahun.

PEMBAHASANerkiraan usia i i bertu uan untuk me-

n ediakan data rentan usia an akurat. etode an di unakan harus memiliki

standar deviasi serendah mun kin dan divalidasi dalam kelompok populasi spesi ik.3 Sebuah studi harus memiliki rentan usia i i tertentu dan harus representati untuk menilai tahapan pem bentukan i i se ak tahap awal per-

DAFTAR PUSTAKA

1. rawestinin as l o i . orensic identi cation based on both primar and secondar examination priorit in victim identi ers on two di erent mass disaster cases. J Kedokteran

rawi a a 2009 XX 2 : -94.

2. lenkin . orensic odontolo and a e estimation: n introduction to concepts and methods. S : D erla Dr. uller ktien esellscha t Co. K and licensors 2009.

3. Chaillet N N str m Demir ian . Comparison o dental maturit in children o di erent ethnic ori ins: International maturit curves or clinicians. J orensic Sci. 2005 50: 1164- 4.

4. illems . review o the most commonl -used dental a e estimation techni ue. J orensic dontostomatol. 2001 19: 9-1 .

5. Demir ian oldstein anner J. new s stem o dental a e assessment. um iol. 19 3 45: 211-21.

Page 4: Metode Penentuan Usia Melalui Gigi dalam Proses Identi ... Penentuan Usia... · XXX/XXX/0000/XX/0 PENDAHULUAN Indonesia ... bawah kiri melalui Goto rontgen panoramik ... Standar penhitunan

74

TEKNIK

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

6. anner J hitehouse eal . new s stem or estimatin skeletal maturit rom hand and wrist with standards derived rom a stud o 2600 health ritish children. aris: Centre

International de l n ance 1962.

. Nolla C. he development o permanent teeth. J Dent Child. 1960 2 : 254-66.

. usta son . e determination on teeth. J mer Dental ssoc. 1950 41: 45-54.

9. aples ice . Some di culties in the usta son dental a e estimations. J orensic Sci. 19 9 24: 16 - 2.

10. Kash ap K Koteswara ao N . modi ed usta son method o a e estimation rom teeth. orensic Sci Internat. 1990 4 : 23 -4 .

Leuprolide acetate 3,75 mg injection

p=ns

ns: not signi�cant

Rera

ta sk

or n

yeri

yang

die

valu

asi d

okte

r*

Setelah terapi 12 minggu

NyeriPelvis

NyeriTekan

IndurasiPelvis

4

3

2

1

0

1,0

2,72,9

1,9

1,5

2,3

1,6

2,7

1,4

2,1

* *

**

*

* p < 0,001

Dysmenorrhea Dyspareunia