metode penelitian - pengertian
TRANSCRIPT
METODE PENELITIAN
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata
penelitian. Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang berarti cara
atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan termasuk keabsahannya. Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik
bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental,
interaktif maupun non interaktif.
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis
dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai
rancangan penelitian (reaserch design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan
prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh waktu penelitian, sumber data
dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut
dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan
metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban
yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Dari pengertian diatas kita dapat mengetahui bahwa metode penelitian adalah
suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Secara lebih luas lagi didalam
buku Sugiyono yang berjudul “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” (2009: 6) beliau mengemukakan dan menjelaskan
bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid,
1
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah.
Berdasarkan pemahaman saya sendiri yang dimaksud dengan metode
penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan
penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada
dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didaarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.
KUALITATIF
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti
kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi
yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)
mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis,
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih
menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika
masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami
2
interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan
meneliti sejarah perkembangan.
Para ahli yaitu diantaranya Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Meleong
(2004: 3) mengemukakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Miles dan Huberman (1994) dalam Sukidin
(2002: 2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat
dalam individu, kelompok, maasyarakat dan atau organisasi dalam kehidupan sehari-
hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Adapun Sugiono (2009:15) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme, digunakan ntuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan
dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Metode penelitian kualitatif sering disebut juga sebagai metode penelitian
naturalistic (naturalistic reaserch), karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang
alamiah (natural setting). Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek
yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
Sebagaimana dikemukakan dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah
orang atau peneliti itu sendiri (humane instrument). Untuk dapat menjadi instrumen
maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu
bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih
jelas dan bermakna.
3
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini
lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa
sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Menurut
teori penelitian kualitatif, agar penelitiannya dapat betul-betul berkualitas, maka data
yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder.
Maka dapat disimpulkan menurut pendapat saya metode penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang berdasarkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Dalam metode penelitian ini
pengumpulan datanya secara fundamental sangat tergantung pada proses pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif temuan-temuannyapun
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk heterogen lainnya.
KUANTITATIF
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara
umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua diktomi besar, yaitu
eksperimental dan noneksperimental. Metode penelitian kuantitatif merupakan
metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap
fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomenasosial
dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap
variabel yang ditentukan diukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang
berbeda-beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel
tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol angka tersebut, teknik perhitungan
secara kuantitatif matematik dapat dilakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang berlaku umum didalam suatu parameter.
4
Tujuan utama dari metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu
populasi tertentu. Penelitian kuantitatif sering dipandang sebagai antitesis atau lawan
dari penelitian kualitatif, walau sebenarnya bembedaan kualitatif dan kuantitatif
tersebut sedikit menyesatkan. Salah satu ahli yaitu Donmoyer beralasan, banyak
peneliti kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dan fenomena. Mereka
melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang
memungkinkan analisis statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai
(value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrument yang telah diuji validitas dan rehabilitasnya. Peneliti yang melakukan
studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias,
misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan
muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah
teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35)
Metode penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008:
713) adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numeric daripada naratif.
Sedangkan menurut Cooper & Schindler (2006: 229) penelitian kuantitatif mencoba
melakukan pengukuran yang akurat ter-hadap sesuatu. Menurut Sugiono (2012: 7)
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
5
Menurut pemahaman saya sendiri, yang dimaksud metode penelitian
kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga akhir. Penelitian
kuantitatif juga merupakan penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, tabel, grafik atau tampilan lainnya.
REASERCH AND DEVELOPMENT (R & D)
Nama lain dari metode reaserch and development (R&D) ini yaitu metode
penelitian dan pengembangan. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat
longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian
yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode
penelitian dan pengembangan.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru
berkenaan dengan fenomenafenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-
praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental pendidikan
dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik
pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan(applied research). Beberapa
penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk,
beberapa penelitian lain melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja,
6
karena dalam penelitiannya mengandung atau menuntut pengembangan produk.
Untuk mengetahui keampuham model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan
pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan
digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang
baik menuntut penelitian pengembangan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus
kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi
adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan
penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau
disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang
akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak, memiliki karakter.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Menurut Borg dan
Gall (1989) ada langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang
dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu untuk menguji keefektifan produk
yang dimaksud. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan yaitu :
Potensi dan Masalah- Pengumpulan data – Desain Produk – Validasi Desain – Revisi
Desain – Ujicoba Produk – Revisi Produk – Ujicoba Pemakaian – Produksi Massal.
Menurut salah satu ahli yaitu Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya
yang berjudul “Metode Penelitian Pendidikan (2007: 164) mengemukakan bahwa
metode penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah
ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran dikelas
atau laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program
komputer untuk pengolahan data, pembelajaran dikelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan,
evaluasi, manajemen, dll.
7
Sedangkan menurut pemahaman saya sendiri metode penelitian reaserch and
development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Penelitiannya berbentuk
siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan
adanya pemecahan dengan suatu produk tertentu. Proses penelitiannya sangat
berguna untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut.
ACTION REASERCH
Beberapa tahun terakhir ini berkembang dengan pesat sebuah model
penelitian eksperimen yang dapat dikatakan “tidak kaku”, tetapi sebaliknya justru
menuntut adanya perkembangan. Penelitian dimaksud adalah “penelitian tindakan”.
(Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 89). Ketika model penelitian tindakan ini mulai
diperkenalkan, banyak ilmuwan yang tidak setuju, dan beranggapan bahwa penelitian
tindakan ini kurang ilmiah, karena dilakukan dengan coba-coba. Namun setelah
diketahui hasilnya bermanfaat, dan memang dilakukan secara sistematis serta
menggunakan langkah-langkah yang benar, maka semaraklah perkembangannya.
(Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 89-90).
Pada hakikatnya action research merupakan rangkaian “ riset-tindakan, riset-
tindakan … “ yang dilakukan secara siklik / siklus, dalam rangka memecahkan
masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua
diantaranya adalah individual action research dan collaborative action research.
(Diklat PTK Nasional 2008, hlm. 1).
Yang menjadi tolak ukur keberhasilan siklus adalah : hasil belajar, tingkat
kedisiplinan, tingkat keaktifan siswa, sikap ilmiah, perilaku siswa, kemampuan
8
kerjasama siswa, proses pembelajaran di kelas dan keterampilan mengajar guru.
(Diklat PTK Nasional, 2008, hlm. 32).
Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang
“dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. (Suharsimi
Arikunto, 2006, hlm. 90).
Masalah yang dapat dikaji diantaranya : masalah belajar disekolah;
pengembangan profesionalisme guru dalam peningkatan mutu perancangan;
pelaksanaan; dan evaluasi program pengajaran; pengelolaan dan pengendalian; desain
dan strategi pembelajaran dikelas, penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-
nilai, alat bantu, media dan sumber belajar; system asesmen dan evaluasi proses serta
hasil pembelajaran; masalah kurikulum. (Diklat PTK Nasional, 2008, hlm. 30).
Mengingat bahwa permasalahan pendidikan itu tidak hanya terjadi di kelas
saja, tetapi juga di luar kelas dan masih dalam lingkup sekolah, maka guru dapat
melakukan perbaikan terhadap proses kerjanya. Oleh karena itu istilah Penelitian
Tindakan Kelas (Class Action Research) dapat dimaknai terlalu sempit. Istilah yang
lebih luas dan luwes adalah Penelitian Tindakan (Action Risearch) saja. (Suharsimi
Arikunto, 2006, hlm. 89).
Adapun tujuan dan manfaat penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan praktek pembelajaran, pemecahan masalah, dan layanan
professional. Sedangkan manfaatnya untuk menumbuhkan sikap inovatif, rasa
percaya diri, dan pengembangan kurikuler. (Diklat PTK Nasional, 2008, hlm. 14).
Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa “ penelitian tindakan adalah
penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan
hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan “. (Suharsimi
Arikunto, 2006, hlm. 90).
9
Action research dalam pandangan tradisional adalah suatu kerangka penelitian
pemecahan masalah, dimana terjadi kolaborasi antara peneliti dengan client dalam
mencapai tujuan. Penelitian tindakan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan untuk
situasi atau sasaran khusus dari pada pengetahuan yang secara ilmiah tergeneralisasi.
Salah satu ahli yaitu Madya (2006) menjabarkan pada umumnya penelitian tindakan
untuk mencapai tiga hal berikut :
Peningkatan praktik.
Peningkatan (pengembangan profesional) pemahaman praktik dan praktisinya.
Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktik.
Hubungan antara peneliti dan hasil penelitian tindakan dapat dikatan hasil
penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya dan tentu saja oleh orang lain
yang menginginkannya dan penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang
pemecahan masalahnua segera diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung
diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Selain itu, tampak bahwa dalam
penelitian tindakan peneliti melakukan pengelolaan, penelitian, dan sekaligus
pengembangan.
Penelitian tindakan (action research) dilaksanakan bersama-sama paling
sedikit dua orang yaitu antara peneliti dan partisipan atau klien yang berasal dari
akademisi ataupun masyarakat. Oleh karena itu, tujuan yang akan dicapai dari suatu
penelitian tindakan (action research) akan dicapai dan berakhir tidak hanya pada
situasi organisatoris tertentu, melainkan terus dikembangkan berupa aplikasi atau
teori kemudian hasilnya akan di publikasikan ke masyarakat dengan tujuan riset
(Madya,2006).
Sementara itu, peneliti perlu untuk membuat kerjasama dengan anggota
organisasi dalam kegiatan ini, membuat persetujuan eksplisit dengan klien. Pelaporan
secara rutin mengenai jalannya kegiatan dapat mencerminkan ciri khusus dari
kesepakatan ini. Baik peneliti maupun klien dapat memiliki peran dan tanggungjawab
10
ganda, meskipun ini dapat berubah selama perjalanan kegiatan berlangsung, tetapi
penting untuk menentukan aturan awal pada bagian luar proyek agar dapat mencegah
konflik kepentingan dan menghindari ancaman terhadap hak prerogatif pribadi atau
jabatan mereka. Adalah sangat penting membuat kesepakatan terlebih dahulu
mengenai sasaran dari penelitian, kemudian dapat dilakukan perbaikan-perbaikan
yang diperlukan. Berikut tahapan penelitian tindakan (action research) yang dapat
ditempuh yaitu : (Davison, Martinsons & Kock (2004) lihat Gambar berikut : Siklus
action research, (Davison, Martinsons & Kock (2004).
Menurut pendapat saya sendiri, yang dimaksud dengan metode penelitian
action research atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan
penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan, menginterpretasi dan
menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan
perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.
ETNOGRAFI
Dalam tradisi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, etnografi
dikenal sebagai salah satu tradisi kualitatif selain penelitian biografi, fenomenologi,
grounded research, dan studi kasus. Penelitian etnografi diidentikan dengan kerja
antropologi, dengan dasar selain sebagai founding father, penentu cikal bakal lahirnya
antropologi, juga karena karakter penelitian etnografi yang mengkaji secara alamiah
individu dan masyarakat yang hidup dalam situasi budaya tertentu. Karena itupula
etnografi dikenal sebagai naturalistic inquiry (Lincoln & Guba, 1995).
Istilah Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethnos (bangsa) yang berarti
orang atau folk. Sementara Graphein (menguraikan) berarti penggambaran sesuatu
(Neuman, 2000). Etnografi secara harfiah dapat dipahami sebagai upaya
11
penggambaran (mendeskripsikan) suatu budaya atau cara hidup orang-orang dalam
sebuah komunitas tertetu, atau menurut Atkinson (1992) diartikan sebagai penulisan
budaya, deskripsi tertulis mengenai sebuah budaya berdasarkan temuan-temuan di
lapangan. Secara khusus etnografi dapat dipahami sebagai usaha memahami tingkah
laku manusia ketika mereka berinteraksi dengan sesamanya di suatu komunitas.
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau system kelompok
sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan
dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian.
Sebagai sebuah proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang
terhadap suatu kelompok, sehingga peneliti memahami betul bagaimana kehidupan
keseharian subjek penelitian tersebut (Participant observation, life history), yang
kemudian diperdalam dengan indepth interview terhadap masing-masing individu
dalam kelompok tersebut. Dengan demikian penelitian etnografi menghendaki
etnografer /peneliti :
1. Mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam
kelompok dalam situasi budaya tertentu
2. Memahami budaya atau aspek budaya dengan memaksimalkan observasi dan
interpretasi perilaku manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya
3. Menangkap secara penuh makna realitas budaya berdasarkan perspektif
subjek penelitian ketika menggunakan symbol-simbol tertentu dalam konteks
budaya yang spesifik.
Etnografer (orang yang melakukan penelitian etnografi ) akan melakukan
proses penelitiannya selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tinggal bersama
masyarakat yang diteliti, sehingga metode penelitian etnografi sangat berguna untuk
mempelajari bagaimana individu mengkatagorikan pengalamannya. Kemudian akan
pula dipahami konsep dan makna yang dimiliki oleh suatu masyarakat, sehingga
memberikan pengertian yang dalam mengenai pandangan hidup yang dimilikinya,
12
termasuk kebudayaan yang dianutnya. Sehingga faktor utama yang penting dalam
penelitian etnografi adalah soal waktu. Etnografer perlu mempertimbangkan berapa
lama waktu yang dibutuhkan, dari mulai persiapan sampai penulisan laporan.
Banyak ahli yang menganggap etnografi sebagai teori grounded, karena
etnografi memberikan deskripsi yang dapat mengungkapkan berbagai model
penjelasan yang dapat diciptakan oleh manusia. Etnografi dapat berperan sebagai
penunjuk yang mendeskripsikan secara detil teori-teori penduduk asli yang telah diuji
dalam situasi kehidupan aktual selama beberapa generasi. Ciri khas penelitian
lapangan etnografi adalah bersifat holistik, integrative, thick description, dan analisis
kualitatif untuk mendapatkan native’s point of view. Sehinggga teknik pengumpulan
data yang utama adalah observasi-partisipasi dan wawancara terbuka serta mendalam,
dalam jangka waktu yang relative lama dan akan sangat berbeda dengan penelitian
survei.
Dalam bukunya, Spradley menjelaskan bahwa secara harfiah, etnografi berarti
tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog
atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan atau sekian tahun.
Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian,
dianggap sebagai asal-ususl ilmu antropologi. Margareth Mead menegaskan,
“Anthropology as a science is entirely dependent upon field work records made by
individuals within living societies. Dalam buku “Metode Etnografi” ini, James
Spardley mengungkap perjalanan etnografi dari mula-mula sampai pada bentuk
etnografi baru. Kemudian dia sendiri juga memberikan langkah-langkah praktis untuk
mengadakan penelitian etnografi.
Menurut salah satu ahli, yaitu Michael Quinn Patton dalam bukunya yang
berjudul “Qualitative Evalution And Reaserch Methods” (1990: 67) mengemukakan
bahwa metode penelitian etnografi adalah penelitian lapangan yang dilakukan intensif
13
dimana peneliti terbenam dalam budaya yang diteliti. Hal ini berarti peneliti masuk
kedalam budaya yang diteliti atau sering disebut dengan in depth studies.
Etnografi mengasumsikan bahwa seorang peneliti dalam membuat
kesimpulan, melampaui apa yang dilihat atau dikatakan secara eksplisit dari apa yang
dimaksud atau tersirat. Dengan kata lain, pengamatan tidak dilakukan dipermukaan
tetapi dilakukan dengan pengkajian yang mendalam. Antropolog Clifford Geertz
menyatakan bahwa bagian penting dari etnografi adalah deskripsi yang kaya,
penjelasan yang spesifik dan rinci (sebagai lawan dari ringkas, standar, dan general).
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil tersebut seorang peneliti harus dapat hidup
secara khusus dalam waktu yang lama didalam suatu komunitas sosial.
Karena tujuan dari metode etnografi untuk menggambarkan budaya tertentu,
etnografi pada umumnya hanya memiliki beberapa hipotesis dan tidak ada kuisioner
terstruktur. Bahkan menurut Flood, seorang peneliti yang menggunakan penelitian
etnografi tidak wajib menyusun kerangka teori terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian
etnografi ini adalah untuk menggambarkan budaya atau subkultur dengan serinci
mungkin, termasuk bahasa, adat istiadat, nilai-nilai, upacara keagamaan dan
hokum.berarti secara umum penelitian etnografi memiliki tujuan menemukan dan
menggambarkan budaya suatu masyarakat atau organisasi tertentu.
Menurut pendapat saya sendiri metode penelitian etnografi merupakan
penelitian yang digunakan untuk mengkaji cara hidup individu atau suatu kelompok
(budaya, komunitas tertentu atau organisasi. Penelitian etnografi dapat juga diarahkan
untuk mengkaji bagaimana proses interaksi yang terikat dengan budaya pelakuknya,
atau cara hidup klien/konselor sehari-hari, cara beraktivitas klien/konselor yang ada
kaitannya dengan prosesinteraksi sosial, di mana faktor budaya menjadi instrument
yang mempengaruhi pelaku. Dibutuhkan waktu yang cukup panjang, melalui
serangkaian instrument penelitian etnografi untuk menghasilkan laporan etnografi
yang dapat dibaca dengan baik.
14