metode pelaksanaan cv. maros

15
Metoda Pelaksanaan METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN Penawar : CV. MAROS Nama Paket Pekerjaan :Peningkatan Jalan (Beton) Cempaniga - Patanyamang RUANG LINGKUP PEKERJAAN Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan (Beton) Cempaniga – Patanyamang, Lokasi Kecamatan Camba, Kabupaten Maros meliputi pekerjaan dari mulai tahap persiapan dan konstruksi sebagai berikut: 1. Divisi Umum a. Mobilisasi b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas c. Manajemen Mutu d. Papan Proyek e. Administrasi dan Pelaporan 2. Divisi Drainase a. Pasangan Batu dengan Mortar 3. Divisi Pekerjaan Tanah a. Galian Biasa b. Timbunan Pilihan Sirtu c. Penyiapan Badan Jalan 4. Divisi Perkerasan Berbutir 1. Perkerasan Beton Semen K-250

Upload: rinigunawan

Post on 02-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Metode Pelaksanaan Cv. Maros

TRANSCRIPT

LAMPIRAN PENAWARAN

Metoda Pelaksanaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAANPenawar : CV. MAROSNama Paket Pekerjaan:Peningkatan Jalan (Beton) Cempaniga - PatanyamangRUANG LINGKUP PEKERJAAN

Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan (Beton) Cempaniga Patanyamang, Lokasi Kecamatan Camba, Kabupaten Maros meliputi pekerjaan dari mulai tahap persiapan dan konstruksi sebagai berikut:1. Divisi Umum

a. Mobilisasib. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintasc. Manajemen Mutud. Papan Proyeke. Administrasi dan Pelaporan2. Divisi Drainase

a. Pasangan Batu dengan Mortar

3. Divisi Pekerjaan Tanah

a. Galian Biasab. Timbunan Pilihan Sirtuc. Penyiapan Badan Jalan

4. Divisi Perkerasan Berbutir

1. Perkerasan Beton Semen K-250METODA PELAKSANAAN

Pekerjaan Pekerjaan pada Paket ini meliputi :

I. UMUMPekerjaan ini mencakup pekerjaan mobilisasi, pengukuran, fasilitas kontraktor dan laboratorium.1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan hingga lokasi pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh pekerjaan selesai. Selain itu juga mendatangkan personil sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan Direksi Pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Mobilisasi peralatan terkadang juga dilakukan sebelum Direksi Keet dan Gudang terbangun. Peralatan yang dimobilisasi disini hanyalah peralatan berat yang disyaratkan pada dokumen pengadaan. Peralatan-peralatan lain yang didatangkan ke proyek yang akan dipakai Kontraktor pada proyek ini diajukan pada Konsultan MK / Pengawas termasuk surat uji peralatan dan perizinan serta kelaikan peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya. Semua alat ukur yang berkaitan dengan testing pada sistim harus disertai surat uji kelaikan dari informasi berwenang. Untuk alat berat operator yang didatangkan haruslah yang memiliki sertifikat atau SIO (Surat Ijin Operasi). SIO dan Uji kelayakan berguna untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan layak, telah tersertifikasi dan terkalibrasi. SIO guna memastikan bahwa orang tersebut memang memiliki keahlian di bidang operator alat tersebut.2. Manajemen Pengaturan Lalu LintasPengaturan lalu lintas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan jalan ini . untuk setiap tahapan pekerjaan dan sepanjang waktu pelaksanaan, diupayakan tidak mengganggu aktifitas arus lalu lintas yang ada di jalan tersebut. Terhambatnya aktifitas arus lalu lintas di lokasi pekerjaan dan daerah sekitarnya akan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan dalam berbagai aspek, safety bagi para pengguna jalan perlun mendapat jaminan agar tidak menimbulkan kerugian bagi seluruh pihak.

Manajemen pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan dengan berbagai cara antara lain:

1.memasang berbagai jenis rambu rambu pengaman di sekitar lokasi pekerjaan secara tepat dan benar, baik secara fungsi bentuk dan lokasi penempatan sesuai spesifikasi dan ketentuan yang ada.

2.Menempatkan petugas pengatur lalu lintas secara efektif dan efisien untuk mengatur dan mengerahkan arus lalu lintas yang ada.

3.Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang ada. Pekerjaan pekerjaan yang akan menimbulkan gangguan besar (friction) terhadap arus lalu lintas, di atur jadwalnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas yang ada dan menimbulkan kepadatan arus lalulintas yang berarti.

4.Jika tidak memingkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari, maka untuk pekrjaan tertentu seperti overlay, akan dilakukan pada malam hari dengan memasang penerangan yang cukup, agar tidak mengganggu arus lalu lintas.3. Manajemen Mutu

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain mengontrol,

Seluruh material yang digunakan

Pemilihan tenaga kerja

Perawatan alat

Test material di laboratorium dan lapangan

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan .

Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya:

Sasaran mutu yang jelas

Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas

Organisasi proyek yang handal

Sistem dan prosedur mutu yang baku

Penerapan manajemen mutu yang konsisten

4. Papan Nama ProyekPapan Nama Proyek dibuat dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum mengetahui informasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Papan Nama proyek berisi Kegiatan Pekerjaan, Pekerjaan, Lokasi, Sumber Dana, dan lain-lainnya disesuaikan dengan tulisan serta ukuran sebagaimana yang tercantum dalam RKS serta gambar rencana.

Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta owner. Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh khalayak ramai. Pada pekerjaan ini juga akan dilakukan dokumentasi dan pelaporan terhadap setiap tahapan pekerjaan sebagai control/pengendalian terhadap progress pekerjaan5. Administrasi, Pelaporan dan dokumentasi Administrasi dan Pelaporan1. Administrasi proyek disini pembuatan laporan-laporan harian, mingguan, bulanan, dan kemajuan pekerjaan dilapangan.2. Pembuatan As Build DrawingAs Built Drawing merupakan pembuatan gambar teknik setelah konstruksi telah selesai dibangun/dibuat di lapangan yang berfungsi sebagai acuan untuk pemeliharaan atau control.

Dokumentasi

Dokumentasi terdiri dari foto-foto selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung dan sampai selesainya proyek tersebut. Foto-foto yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal-hal yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya tiga kali, yakni :

1. Sebelum memulai Pelaksanaan pekerjaan. (foto 0%)2. Selama berlangsungnya pekerjaan. (foto 50%)3. Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode Pemeliharaan. (foto 100%)Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga pengulangan serta pada posisi yang sama untuk masing-masing kejadian.

6. Fasilitas KontraktorMerupakan pembuatan bangunan bangunan yang bersifat sementara selama pekerjaan proyek berlangsung. Bangunan-bangunan itu antara lain kantor proyek (direksi keet), base camp pekerja, gudang material dan peralatan, genset, bengkel, fabrikasi, dll.

Kantor proyek terdiri dari kantor untuk kontraktor, konsultan,dan ruang rapat. Kantor berfungsi sebagai Site Office untuk mengurusi hal-hal yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan proyek. Pembuatan bedeng pekerja ditujukan untuk tempat penampungan dan peristrahatan pekerja yang dilengkapi dengan sarana toilet dan tempat ibadah. Bangunan gudang terdiri dari gudang peralatan dan penyimpanan material yang tidak bisa disimpan di udara terbuka. Bangunan genset ditujukan untuk tempat generator yang berfungsi sebagai sumber listrik selama pelaksanaan proyek. Sedangkan untuk menampung berbagai kegiatan perbengkelan dan fabrikasi dibuat bengkel yang letaknya tidak jauh dengan gudang dan tempat penyimpanan material.

Penempatan/perletakan Posisi bangunan direksi keet, gudang, barak pekerja dan penempatan genset harus disetting agar tidak mengganggu jalannya pelaksanaan pekerjaan nantinya. Penempatan/perletakan posisi semua tersebut diatas harus selalu dikoordinasikan dengan pihak pengawas maupun owner.7. Fasilitas Laboratorium

Fasilitas laboratorium disini merupakan penyediaan pelayanan pengujian dan/atau fasilitas laboratorium sebagaimana disyaratkan untuk memenuhi seluruh ketentuan pengendalian mutu pekerjaan yaitu uji CBR test dan Sandcone Test.8. Pembuatan Jalan DaruratPembuatan jalan darurat akan dilaksanakan dengan tujuan kontraktor tetap menyediakan jalan darurat sebagai sarana untuk penduduk melewati akses jalan yang sedang diperbaki agar mobilitas kegiatan penduduk tetap dapat berjalan seperti biasanya.

9. Pengukuran

Pengukuran dilakukan untuk dapat digambarkan potongan memanjang dan potongan melintang jalan yang akan dibangun, pemasangan patok patok acuan, menentukan lokasi pekerjaan baik pekerjaan utama berupa perkerasan jalan maupun pekerjaan struktur.

Pekerjaan ini dilaksanakan oleh team pengukuran yang telah ditentukan dan berpengalaman serta siap sedia selama masa pelaksanaan.

II. Pekerjaan Drainase

Pasangan Batu dengan Mortar

Pekerjaan ini adalah pemasangan pasangan batu dengan adukan mortar pada daerah yang sebelumnya telah digali dengan typical dan dimensi yang ditentukan Direksi Pekerjaan sesuai spesifikasi dan gambar rencana.

Pekerjaan ini di lakukan secara mekanik

Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer

Batu di bersihkan dan dicuci pada permukaan nya sebelum dipasang

Setelah batu terpasang baru di lakukan perapian

Pelaksanaan Pemasangan harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan spesifikasi teknik.

III. Pekerjaan Tanah

1. Galian BiasaGalian biasa mencakup semua pekerjaan penggalian dalam batas daerah milik jalan kecuali galian struktur, pemindahan, pemuatan, pengangkutan, penimbunan dan penyempurnaan bidang galian yang terbuka (exposed), kecuali galian struktur dan galian batu, sesuai dengan spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk konsultan pengawas.Pelaksanaan pekerjaan

Penggalian harus dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang di tentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh konsultan pengawas dan harus mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang di jumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak di gunakan untuk pekerjaan permanen

Penggunaan material galian

Material yang memenuhi persyaratan dan berasal dari galian menurut pasal ini harus di pergunakan sejauh mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan permanen, atau material di anggap sebagai material buangan waste bila konsultan pengawas menentukan demikian.Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Galian atau pemotongan tanah ini akan dilakukan apabila ketinggian dan kedataran tanah tidak sama pada sisi jalan

Sebelum melakukan penggalian tanah, akan dilakukan pengukuran terlebih dahulu Saetelah itu barulah dilakukan penggalian tanah dengan ukuran dan kedalam yang telah di tentukan Lebar dan kedalaman galian harus disesuaikan dengan tebal dan kedalaman beton yang akan dibuat. Trase penggalian harus sesuai dengan trase jalan yang akan dikerjakan Galian pada tanah yang jelek/lembek yang mudah terjadi longsor dilakukan konstruksi penguat (turap kayu bulat atau lainnya) yang kemudian diurug kembali menggunakan tanah yang lebih baik. Tanah bekas galian di buang tidak jauh dari lokasi pekerjaan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan dan tanah bekas galian ini nanti nya bisa dipergunakan kembali sebagai tanah timbunan.2. Timbunan Pilihan SirtuTimbunan pilihan Sirtu adalah timbunan yang terdiri dari bahan pasir atau pasir berbatu berbatu yang memenuhi semua ketentuan timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya.a) Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, memadatkan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pengurugan parit -parit atau galian atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas kemiringan dan ketinggian penampang melintang ditentukan atau disetujui.b) Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan, semua pekerjaan pemotong dan pembersihan termasuk pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari lapangan tersebut seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknilk.c) Bilamana tingginya timbunan adatah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh (termaksuk membuat lepaslepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan.d) Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukti atau dipasang di atas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup tebal memikul peratatan pemadatan.e) Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam tapisan-tapisan yang rata.

f) Segera setelah penempatan dan penebaran urugan masing-masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peratatan pemadatan yang cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik.

g) Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut berada dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum akan sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah-tanah tersebut dipadatkan.h) Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk ke tengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.i) Jika bahan urugan harus ditempatkan di atas kedua sisi saluran beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama di atas kedua sisi struktur.j) Urugan ditempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan horizontal dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluru mengunakan mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang memuaskan, untuk mencegah terjadinya rongga-rongga.

3. Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan motor grader dengan meratakan permukaan kemudian dipadatkan vibratory roller.Dalam penyiapan badan jalan ini pemborong harus membersihakan badan jalan dari sisa-sisa potongan kayu dan kotoran lainnya

Pemasangan patok pada As jalan sebagai acuan.

Setelah itu di lakukan pemasangan benang sepanjang patok yang telah diset

Membuat setting level jalan dan kemiringan jalan yang akan dibangun dengan menggunakan patok dan benang yang di pasang pada as jalan dengan ukuran yang telah ditentuntukan oleh direksi

Pemeriksaan Dimensi : kerataan, elevasi, dan kemiringan.IV. Perkerasan BerbutirPerkerasan Beton Semen (K-250) Yang sangat menentukan kekuatan struktur perkerasan dalam memikul beban lalu lintas adalah kekuatan beton itu sendiri. Sedangkan kekuatan dari tanah dasar hanya berpengaruh kecil terhadap kekuatan daya dukung struktural perkerasan kaku. Lapis pondasi bawah, jika digunakan di bawah plat beton, dimaksudkan untuk sebagai lantai kerja, dan untuk drainase dalam menghindari terjadinya "pumping".

Pekerjaan Beton untuk perkerjaan Jalan dilaksanakan dengan cara kerja : Material untuk Beton diangkut dengan dump truk ke lokasi pekerjaan selanjutnya dilakukan pencampuran tersebut di dalam concrete mixer kemudian bahan beton yang telah tercampur dihamparkan di lokasi yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan pekerjaan untuk mulai dan berakhirnya sesuai dengan yang terdapat pada jadwal waktu pelaksanaan. Kebutuhan peralatan dan tenaga sesuai degan rencana pelaksnaan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan ini akan mengacu pada gambar rencana, spesifikasi teknik atau atas petunjuk direksi pekerjaan.

Beton harus mempunyai kekuatan lentur karakteristik sebesar 45 kg/cm2 pada umur 28 hari bila diuji sesuai dengan ASSHTO T 97. Bila pengujian dilakukan pada kubus 15 cm, kekuatan tekan karakteristik harus sebesar 250 kg/cm2 pada umur 28 hari. Kekuatan beton 7 hari harus sebesar 0,7 x kekuatan lentur karakteristik.Sebelum memulai pekerjaan ini semborong menugaskan pekerja mangukur dan set ketebalan badan jalan dengan ukuran yang telah di tentukan mengunakan patok-patok, dan patok-patok ini harus di tempatkan pada As jalan, dan di peinggir jalan dengan jarak yang telah ditentukan, beri tanda ketinggian pada benang dan pasang benang

Set garis pinggir jalan pada kedua sisi dengan menggunkan patok dan benang yang telah di sebutkan tadi Lalu dilakukan penghamparan material di badan jalan dengan tempat dan lokasi yang telah disiapkan Material terpasang ( terhampar ) pada posisi yang telah ditentukan,lalu dilakukan penggilasan ( pemadatan ) dengan menggunkan peralatan yang telah ditentukan

Sesuai gambar dalam dokumen pengadaan, maka volume pekerjaan beton K-250 akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai hasil field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Campuran beton yang digunakan dipesan dari supplier dengan kekuatan tekan 250/Cm2 (K-250) yang telas lulus Tes Kubus Laboratorium. Kemudian campuran beton diangkut dengan truxk mixer (agitator) ke lokasi pekerjaan den dihampar sedemikian rupa dengan ketebalan 15 cm. Setelah dihamparkan campuran beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator. Pengecoran untuk setiap meter maju jalan dilakukan secara bertahap dengan membagi lebar jalan menjadi 2 (dua) bagian. Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas masih bisa melalui jalan yang akan dikerjakan.Setelah Pengecoran selesai dilanjutkan pekerjaan penyelesaian lainya dan perapihan serta perawatan beton. Pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan Beton ini harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan sesuai spesifikasi teknik.METODA PENGENDALIAN PROYEK

Metoda pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:Maros, 16 Maret 2015CV. MAROSH. TALLASADirektur PROYEK

Rencana Mutu terdiri dari:

Metoda Konstruksi

Instruksi Kerja

Jadwal Waktu Pelaksanaan

Prosedur Kerja dll

PERUSAHAAN

-Manual/prosedur

Administrasi

Prosedur

Organisasi

Personal

Keuangan

EKSTERNAL

Standard Peraturan Keppres, Kepmen, Perda, dll

SUPERVISI

CONSTRUCTION PROCESS

INSPECTION& TEST

KRITERIA KEBERTERIMAAN

Gambar

Spesifikasi

Mock Up

INPUT

Bahan

Alat

Tenaga Kerja

OUPUT

Produk akhir BMW (Biaya, Mutu, Waktu)

EVALUASI

PELAPORAN + MONITORING