metode maksimun density

8
                                                                                                                                                                      

Upload: sandymylife221

Post on 15-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 1/8

 

Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bora Campur Kayu pada Kuat Tekan Beton (Shalahuddin)

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH BATU BARA

CAMPUR KAYU PADA KUAT TEKAN BETON

Muhammad Shalahuddin

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 28293

ABSTRACT

Concrete mix product lime hydroxide Ca(OHh as an unused meterial but they can be

bonded by SiOz to raise the compressive strength of concrete. Fly ash particles generally

contain> 50 % SiOz . PT . RAPP produces 170 m' of fly ash / day. The influence of amount

of fly ash in concrete mix would be researched.

24 unit samples concrete mix with 0 %; 5 % ; 10 % dan 15 % fly ash varation by weight of

cement. Percentage of aggregate in concrete mix are calculated by matrix method. The

specification due to gradation that calculated by abrahm equation. Compressive strength test

of concrete after curing process 14 and 28 days.

Use 5 % fly ash in concrete mix increase compressive strength of concrete about 28,6 %. Use10 % and 15 % fly ash in concrete mix decrease the compressive stregth of concrete. If fly

ash> 5 %, SiOz is not bonded with Ca(OHh and SiOz as filler material in concrete mix

Keyword: fly ash, concrete, compressive strength.

PENDAHULUAN

Campuran beton yang sedang dalam proses

pengerasan akan melepaskan senyawa kapur hidrok-

sida Ca(OH)2 sebagai bahan yang tidak berguna.Senyawa ini masih dapat dimanfaatkan untuk

menambah kekuatan beton dengan menambahkan

senyawa Si02, hal ini terjadi karena campuran seny-

awa Ca(OH)2 dan Si02 akan mempunyai sifat poz-

zolanic . PT. RAPP memproduksijly ash ± 170 rrr ' I

hari yang mengandung senyawa Si02 lebih dari 50

%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pe-

manfaatan abu terbang secara optimal pada campu-

ran beton. Abu terbang diharapkan selain sebagai

bahan pengikat altematifjuga sebagaifiller.

LANDASAN TEORI

Adukan beton terdiri dari agregat, air, semen

serta bahan additive. Material agregat berupa batu

pecah dan pasir. Beberapa metoda mencari proporsi

agregat pada beton :

• metoda standard (arbitrary standard method)

• metoda memperkecil rongga udara (minimum

voids method)

• metoda modulus kehalusan (fineness modulus

method)

• metoda kepadatan maksimum (maximum density

method)

• metoda w/c (w/c law).

Maximum density method adalah metoda

menyusun gradasi butir agregat yang meminimalisir

rongga antar butir. Hal ini dapat diperoleh dengan

mempergunakan persamaan Abrahm. Agregat kasar

dan agregat halus diasumsikan sebagai kubus-kubus

yang mengisi suatu volume. Gradasi material yang

memberikan kepadatan maksimum menurut Abrahm

adalah seperti pers. 1.

(1 1 1 2

M = 100 ~)

1

dengan:

d=ukuran agregat yang ditinjau

D =ukuran maksimum agregat

M =persentase agregat (dalam berat).

Persentase agregat pecah kasar (CA), agregat

pecah sedang (MA) , agregat pecah halus (FA) dan

pasir (FS) untuk campuran beton dapat dicari dengan

cara matematis (matriks) dengan persamaan Abrahm

sebagai batasannya seperti pers 2.

2

atau

[

C A j [ a lA a2

FA a3

FS a4

: ~ ; ~ : ~ j - " [;~~

b3 c3 d3 x3

b4 c4 d4 x4

3

58

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 2/8

 

Jurnal Sains dan Teknologi 8 (2), September 2009: 58-65

a", bn, Cn dan dn adalah persentase lolos masing-

masing agregat pada nomor saringan tertentu. Nilai

x, diambil dari nilai batasan abrahm.

Agregat

Volume agregat dapat mencapai 75 % dari to-

tal volume beton. Pada umumnya agregat yangdigunakan untuk campuran beton harus mempunyai

nilai kekuatan (abrasi :::::40 %). Agregat dapat ber-

gradasi menerus (continuous graded), bergradasi

celah (gap graded) dan bergradasi seragam

(uniform graded). Modulus kehalusan (jine

modulus) agregat ditentukan sebagai jumlah persen-

tase tertahan kumulatif dari 10 ayakan dengan bata-

san dari 80 mm sampai 150 micron dan dibagi den-

gan 100. Data batasan ukuran butir agregat kasar

yang digunakan untuk beton ditampilkan pada

Tabell.

Tabel 1. Data batasan ukuran butir agregat kasar

untuk beton

Ukuran Persentase Lolos Agr. Kasar dari Berat (%)

Saringan 40mm 20mm 16mm 12,5 mm

80mm 100 - - -

63mm - - - -

40mm 95 - 100 100 - -

20mm 30 - 70 95 - 100 100 100

16mm - - 95 - 100 -

12,5 mm - - - 90 - 100

lOmm 10 - 35 25 - 55 30 - 70 40- 85

4,75 mm 0-5 0-10 0-10 0-10

2,36 mm - - - -

Gabungan agregat kasar dan agregat halus harus

memasuki batasan gradasi sesuai dengan ukuran

butir maksimumnya, dapat dilihat pada Gambar 1.

(fJ

0

1000

....J80

O J

60fJ

ro

c 40

O J20

fJ

. . . .0J

0..

d~'j~

1/

0 : : : :

M"

"= = - -

-0.1 10

Ukuran sar ingan (mm)

100

Gambar 1. Grafik batasan gradasi agregat gabun-

gan untuk beton

Batasan modulus kehalusan agregat kasar dan agre-

gat halus yang digunakan adalah seperti Tabel 2.

Proporsi agregat kasar (sesuai ukuran butir

maksimum) dan agregat halus (sesuai zona) pada

gabungan agregat dapat dilihat pada Tabel3.

Tabel 2. Batasan Modulus Kehalusan Butir

Diameter Modulus

Jenis Agregat maksimum Kehalusan

Agregat (mm) Maks Min

Agregat Halus 3,5 2,0

20 6,9 6,0

Agregat Kasar40 7,5 6,9

75 8,0 7,5

150 8,5 8,0

20 5,1 4,7

25 5,5 5,0

Agregat 32 5,7 5,2

Campuran 40 5,9 5,4

75 6,3 5,8

150 7,6 6,5

Tabel 3. Proporsi agregat kasar dan agregat halus

dalam per banding an berat

Ukuran Maks Rasio Agregat Halus dan Agreg at Kasar

Agregat Kasar Zonal Zona II Zona III Zona IV

lOmm 1 : 1 1 : 1,5 1 : 2 1 : 3

20mm 1 : 1,5 1 : 2 1 : 3 1 : 3,5

40mm 1 : 2 1 : 3 1 : 3,5 -

Abu terbang (fly ash)

Abu Terbang adalah sisa pembakaran pada tem-

peratur tinggi, apabila telah dingin merupakan bahan

pozzolanic, yaitu bahan yang mempunyai sifat men-

gikat seperti semen dan mengandung senyawa silika

alumina aktif yang dapat bereaksi dengan kalsium

hidroksida pada suhu kamar dan adanya air yang

cukup banyak untuk membentuk senyawa stabil yang

mempunyai sifat-sifat seperti semen (PT. Semen An-

dalas, 1998).

Wama abu terbang biasanya dari abu-abu sam-

pai abu-abu kehitaman yang mempunyai berat jenis

2,15-2,8 (Aman, 1995). Karakteristik fisik abu ter-

bang umumnya tergantung pada efisiensi proses

pembakaran pada temp at pengolahan danjenis bahan

serta asal sumber batu bara, baik yang berasal dari

jenis anthracite, sub-bituminous, bituminous atau

lignitic (Cripwell, 1992). Abu terbang biasanya lolos

saringan ukuran 0,425 mm dan gradasi abu terbang

mempunyai batasan seperti Tabel 4 dan Gambar 2.

Komposisi kimia abu terbang, secara umum

hampir relatif sarna, namun yang membedakannya

adalah persentase kandungan masing-masing unsur

yang terdapat didalamnya. Komposisi kimia abu ter-

bang dan persentasenya berdasarkan ASTM (Tabel

5), India (Tabel 6), PLTV Ombilin (Tabel 7) dan

Sucofindo (Tabel 8).

59

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 3/8

 

Tabel4. Gradasi Abu terbang (Clarke, 1992)

Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bora Campur Kayu pada Kuat Tekan Beton (Shalahuddin)

Ukuran Butir Persentase Lolos

(mm) (%)

0,425 100

0,2 90- 99

0,06 60- 96

0,02 28 -79

0,006 10- 45

0,002 9 - 14

0,001°

o

r ~ 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1r f. 0.001 0.01 0.1

Ukuran butir(mm)

Gambar 2. Grafik Gradasi Abu Terbang

Tabel 5. Komposisi kimia abu terbang ASTM

Komposisi kimia abu terbang Persentase

Silika, Si02 40-55

Oksida Besi, Fe203 5-10

Aluminium Oksida, Ah03 20-30

Kalsium Oksida, CaO 2-7

Sulfur Trioksida, Si03

0,4-2

Kalium Oks ida, K20 1-5

Natrium Oksida, Na20 1-2

Magnesium Oksida, MgO 1-4

Hilang Pijar 3-12

Tabel 6. Komposisi kimia abu terbang India

Komposisi kimia abu terbang Persentase

Silika, Si02 49-67

Oksida Besi, Fe203 4-10

Aluminium Oksida, Ah03 16-29

Kalsium Oksida, CaO 1-4Sulfur Trioksida, Si03 0,1-2

Magnesium Oksida, MgO 0,2-2

Hilang Piiar 0,5-3

Tabel 7. Komposisi kimia abu terbang PLTV

Ombilin

Komposisi kimia abu terbang Persentase

Silika, Si02 85,73

Oksida Besi, Fe203 2,29

Aluminium Oksida, A1203 0,82

Kalsium Oksida, CaO 1,12

Magnesium Oksida, MgO 0,4

Hilang Pijar 7,18

Tabel 8. Komposisi abu gambut (PT. Sucofindo

Pekanbaru, 2003 dan Noor, 2001)

Komposisi kimia abu terbang Persentase

Silika, Si02 77,25

Oksida Besi, Fe203 3,188

Kalsium Oksida, CaO 1,379

Magnesium Oksida, MgO 0,172

Natrium Oksida, Na20 2,078

Dari Tabel 5-8 adalah hasil dari beberapa

penelitian, terlihat bahwa kadar Si02 yang berasal

dari abu terbang lebih dari 50%. Fly ash PT. RAPP

diperkirakan juga memiliki kadar Si02 lebih dari

50%.

Kadar Si02 yang berasal dari abu terbang akan

bereaksi dengan kapur mati Ca(OHh yang meru-

pakan hasil hidrasi antara air dan semen. Reaksi

antara Ca(OH)2 dan Si02 juga akan menghasilkan

kalsium silikat hidrat (CSH) yang berfungsi sebagai

perekat. Menurut Suhud (2001), secara umum reaksi

tersebut dapat ditulis seperti Pers 3.

Ca(OH)2 + Si02 ___.xCaO. ySi02. zH20 3

dengan x, y dan z adalah nilai ekivalensi.

Persentase optimum dari beberapa bahan min-

eral admixture dapat dilihat pada Tabel 9.

Dari Tabel 9 terlihat bahwa kadar optimal fly

ash sebagai bahan tambah (optimal mineral admix-

Tabel 9. Persentase penambahan optimal bahan

mineral admixture

Bahan admixture Persentase penambahan optimal (%)

Fly ash 10- 20

Slas; sampai 60

Silicafume sampai 15

ture) berkisar antara 10 - 20 %.

Air

Air ditambahkan ke dalam campuran beton un-

tuk proses hidrasi semen dan pelumasan agregat.

Konsentrasi maksimum dari variasi kandungan kimia

air yang diizinkan adalah :

• apabila 200 ml air sampel tidak mengandung le-

bih dari 2 ml 0.1 NaOH

• apabila 200 ml air sampel tidak mengandung le-

bih dari 10 ml 0.1 HCI

• apabila solid organic < 0.02 %

• apabila inorganic solid < 0.30 %

• apabila sulphate < 0.05 %• apabila alkali chlorides < 0.10 %.

Persentase penggunaan air dalam beton dijabar-

kan sebagai rasio air-semen dalam perbandingan

60

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 4/8

 

Jurnal Sains dan Teknologi 8 (2), September 2009: 58-65

terlalu banyak dalam adukan beton dapat menye-

babkan kuat beton menurun.

Abrahm (1918), telah menemukan hubungan

kekuatan beton hanya atas perbandingan air dengan

semen (w/c ratio) yang hal ini juga mempengaruhi

kemudahan kerja (workable) seperti Gambar 3.

Powre telah menemukan bahwa semen tidak berga-

bung secara kimia dengan lebih dari setengah jum-

lah air di dalam adukan (mix). Semen membutuhkan

1 /8 sampai 'i 4 dari berat air untuk menjadikannya

berhidrasi sempuma.

Gambar 3. Grafik hubungan w/c dengan kuat tekan

beton (Abrahm, 1918)

600

1\

\

..--\':,

."", <,<

<;<

r-,

t;

0, 5006

g 400

Q)

OJ

c 300c o.>t.

~ 200

:, 2 100

o

0.2 0.4 0.6 0.8

Rasia Kandungan Air (Berat)

Perkiraan kadar air bebas per m3 beton yang

dibutuhkan untuk tingkat kemudahan pengerjaan

adukan beton adalah seperti Tabel 10.

Tabell0 Kadar air bebas (kg/m3) untuk kemudahan

adukan beton

Ukuran butir Jenis Slump (mm

maksimum (mm) agregat 0-10 10-20 20-60 60-180

10 Alami 150 180 205 225

Batu pecah 180 205 230 250

20 Alami 135 160 180 190

Batu pecah 170 190 210 225

30 Alami 115 140 160 175

Batupecah 155 175 190 205

Semen

Semen adalah bahan pengikat yang diperoleh

dari pembakaran bersama pada temperatur tinggi

(1400 D C ) material calcareous siliceous dan argilla-ceous, dicampur setelah di crushing yang mengha-

silkan klinker bubuk halus. Sifat-sifat dari variasi

semen tergantung dari komposisi kimia, proses ini

diadopsi dalam pengolahan dan derajat kehalusan.

Jenis-jenis semen Portland berdasarkan komposisi

kimianya seperti Tabel 11.

Tabeill. Jenis semen portland sesuai komposisi kimia

1.0

Tipe Sen, awa Kimia (%

CaO MgOSemen C3S C2S C3A C4AF CaS04 bebas bebas

Tipe I 42-67 8-31 5-14 6-12 2,4-3,4 0-1,5 0,7-3,8

Tipe II 37-55 19-39 4-8 6-16 2,1-3,4 10,1-1,8 1,5-4,4

Tipe III 34-70 0-28 7-17 6-10 2,2-4,6 0,1-4,2 1,0-4,8

Tipe IV 21-44 27-34 3-7 6-18 2,6-3,5 0-0,9 1,0-4,1

TipeV 35-54 24-49 1-5 6-15 2,4-3,9 0,1-0,6 0,7-2,3

Sumber: AM Neville

BAHAN DAN METODA

Penelitian mi dilakukan di Laboratorium

Teknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas Riau.

Bahan untuk pengujian adalah abu terbang (Fly Ash),

agregat halus, agregat kasar, air dan semen. Persen-

tase agregat pecah kasar, agregat pecah sedang, agre-

gat pecah halus dan pasir diperhitungkan dengan

cara matriks dengan batasan garis gradasi yang diha-

silkan dengan persamaan Abrahm. Perawatan betondilakukan setelah benda uji dibuka dari cetakan, den-

gan cara direndam dalam air pada suhu (23 ± 2 )DC

sampai saat dilakukan pengujian kuat tekan beton

yaitu pada umur 14 dan 28 hari.

Kriteria campuran beton adalah:

• disain kuat tekan beton 40 Mpa

• menggunakan semen Portland type I semen

padang

• agregat pecah kasar, sedang, halus dan pasir dari

sungai Kampar Bangkinang

• fly ash power boiler 2 dari PT. RAPP dari abu

hasil pembakaran batu bara yang dicampurkan

dengan kayu. Fly ash yang dipergunakan tidak

dihaluskan agar sesuai dengan kondisinya di

stock pile.

• air tanah standar.

• faktor air semen 0,33 dan slump 0 - 10 ern.

• Sampel beton kubus ukuran 15 em x 15 cm x 15

ern, variasijly ash 0 %,5 % ; 10 % dan 15 %

terhadap berat semen, diuji kuat tekannya masing

-masing 3 buah sampel pada umur 14 hari dan 28

hari sehingga total sampel 24 buah, rinciannya

dapat dilihat pada Tabell2.

61

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 5/8

 

Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bora Campur Kayu pada Kuat Tekan Beton (Shalahuddin)

Tabel12 Jumlah dan komposisi benda uji

Persentase pe- Jumlah Benda Uji Pada

Nomakaianflyash

Totalterhadap berat

14 28

1 03 3

2 53 3

243 10

3 3

4 153 3

Pembuatan Benda Uji (Specimen) dengan menentu-

kan persentase agregat dan jumlah pemakaian air.

1. Menentukan persentase agregat

• Lakukan uji analisa saringan FA, MA, CA

danFS.

• Hitung batasan gradasi Abrahm mengguna-kan persamaan 1, misalnya pada sanngan

no.16 (1,19 mm) maka

M = 100 ( ~ ) 1 / 2 = 1936%l31,75 '

hasilnya seperti pada Tabel13.

• Pilih 4 nomor saringan dan buatkan matrix 4

x 4 (sesuai dengan pemanfaatan 4 material

CA, MA, FA dan FS) dan batasan Abrahm

untuk nilai-nilai pada matrix.

100 100 32 100 FA 80

5700 18.25 0 100 MA

34.1 0.9 0 100 CA 38

6.25 0 0 96.2 FS 30

Nilai 80 adalah pendekatan dari nilai 77,56; nilai 57

adalah pendekatan dari nilai 54,76; nilai 38 adalah

pendekatan dari nilai 38,72 dan nilai 30 adalah

pendekatan dari nilai 27,38. Hal ini perlu dilakukan

secara trial and error agar nilai FA, MA, CA dan

FS tidak menjadi negatif akibat perkalian matrix.

Nilai pendekatan ini baik apabila persentase gabun-

gan FA, MA, CA dan FS mendekati nilai batasan

Abrahm. Hasil perkalian matrix setelah dinormalisir

ke 100 % maka CA =24.68 %; MA =18.38 %; FA

=

26.62 % dan FS=

30.32 %.

1. Menentukan jumlah pemakaian air

• Kadar air / m ' = air perlu (Tabel 10 )

- [(kadar air CA - penyerapan CA) x berat

pemakaian CA]

- [(kadar air MA - penyerapan MA) x berat

pemakaian MA]

- [(kadar air FA - penyerapan FA) x berat

pemakaian MA]

- [(kadar air FS - berat pemakaian FS].

=190 - (0.002 x 392.42) - (-0.0056 x

292.36) - (-0.0344 x 423.25) - (0.0003 x

482.21) =205.27 liter. Kadar air CA, MA,

FA dan FS adalah 0 % karena dalam

kondisi kering.

• Dengan fas 0,33 (mutu beton tinggi =40

Mpa), maka diperlukan semen sebesar =air

perlu dibagi 0.33.

=190/0.33 =575.76 kg.

Bagan alir penelitian ini dapat juga ditampilkan pada

Gambar4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji analisa saringan agregat FA, MA, CA

dan FS serta batasan Abrahm dan persentase gabun-

gan dibuat grafik seperti pada Gambar 5.

Dari Gambar 5 terlihat garis gradasi agregat CA,

MA, FA dan FS. Agregat CA, MA, FA dan FS apa-

bila digabungkan dengan dengan persamaan 2, maka

didapatkan garis gradasi gabungan agregat.

Tabel13 Hasil persentase lolos FA, MA, CA dan FS serta batasan gradasi Abrahm

Ukuran Saringan Persentase lolos (%) Batasan Gradasi

(mm) bukaan FA MA CA FS Abrahm gabungan

31.75 1 1/4" 100 100 100 100 100 100

25.40 1" 100 100 89.65 100 89.44 97.25

19.10 3/4" 100 100 32 100 77.56 81.90

12.70 1/2" 100 52.05 0.4 100 63.25 64.68

9.52 3/8" 100 18.25 0 100 54.76 58.35

4.76 no. 4 34.10 0.9 0 100 38.72 38.90

2.38 no. 8 6.25 0 0 96.2 27.38 30.71

1.19 no. 16 0 0 0 92.8 19.36 28.14

0.425 no. 40 0 0 0 29.2 11.57 8.85

0.250 no. 60 0 0 0 3.2 8.87 0.97

0.200 no. 80 0 0 0 1 7.93 0.30

0.149 no. 100 0 0 0 0.5 6.85 0.15

62

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 6/8

 

Jurnal Sains dan Teknologi 8 (2), September 2009: 58-65

Mulai

TT T T T

Semen Agregat Pecah Kasar, Abu terbangIAir

Igregat Pecah Sedang,(Fly Ash)

Agregat Pecah Halus

•engujian agregat : Pengujian abu terbang :

Analisa saringan Beratjenis

Beratjenis Analisa saringan

Kadar air

Kadar Lumpur

•encari gradasi gabungan agregat den-

gan matrix dan batasan gradasi padat

Abrahm

• r

Disain campuran beton mutu tinggi :

. . Faktor air semen 0,33 . . .Persentase pemakaian fly ash I thd semen

adalah 0%,5%,10% dan 15%

•embuatan sampel beton

(Tabel 12) dan perawatan

•ji kuat tekan beton umur

14 dan 28 hari

•asilI

+I

Analisa data

•Kesimpulan

. . Y .

Selesai

Gambar 4. Bagan Alir Penelitian

Garis gradasi Abrahm diperhitungkan dengan per-

samaan 1.Garis gradasi gabungan agregat dan garis

gradasi batasan abrahm hampir berimpit, berarti

bahwa gradasi gabungan berada pada kondisi

kepadatan maksimum (maximum density).

Hasil uji fly ash pada Tabel 14 terlihatbahwa nilai berat jenis Fly ash > 2 gr/cnr' sesuai

standard ASTM C 618. Nilai penyerapan fly ash < 3

% sesuai dengan standard ASTM C 618.

Tabel14 Hasil ujijly ash batu bara

No Pemeriksaan Fly ash

1 a) . Berat ienis (bulk) 2.12 gr/cm3

b). Berat ienis SSD 2.16 gr/cm3

c). Berat jenis semu (apparent) 2.21 gr/cm3

2 Penyerapan 1.78 %

Data hasil uji kuat tekan beton seperti Tabel15.

63

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 7/8

 

Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bora Campur Kayu pada Kuat Tekan Beton (Shalahuddin)

100

E80.s

'"0 605_J

Q)

40'"J

CQ)

20eQ)

[J_

0

10

r-*>t-

~-;;;~,.

- < ~ ' I II

f

II

, - -.p

. ,I

J;-- ~'"

~::~:~~: : : : " -..( '",I

0.1

Ukuran Butir (mm)

100

Tabel15 hasil uji kuat tekan beton

Gambar 5. Grafik gradasi material pengisi campuran beton

Kuat Tekan (kg! cm2)

NoUmur Variasi Abu Batu Bara

(%)

(hari) 0 5 10 15

J_ 340.9 348.7 445.5 364.2

2 14 453.3 402.9 468.8 360.3r----

3 309.9 464.9 368.0 271.2

Rata-rata 368.0 405.5 427.4 331.9

1 464.9 616.0 302.2 472.6-

_1_ 28 383.5 565.6 507.5 309.9

3 503.6 557.9 519.1 193.7

Rata-rata 450.7 579.8 442.9 325.4

Dari Tabel 15 terlihat bahwa :

Penamb ahan fly ash sebesar 5% pada umur 14

hari, kuat tekan meningkat dari 368.0 kg/cm '

menjadi 405.5 kg/cnr'.

Penamb ahan fly ash sebesar 5% pada umur 28

hari, kuat tekan meningkat dari 450.7 kg/cm2

menjadi 579.8 kg/cnr'.

Penamb ahan fly ash sebesar 10% pada umur 14

hari, kuat tekan beton meningkat dari 368.0 kg/

em' menjadi 427,4 kg/cnr'.

Penamb ahan fly ash sebesar 10% pada umur 28

hari, kuat tekan beton menurun dari 450.7 kg/crrr' menjadi 442.9 kg/em'.

Penambahanfly ash sebesar 15% pada umur 14

hari, kuat tekan beton menurun dari 368.0 kg/

crrr' menjadi 331.9 kg/em'.

Penamb ahan fly ash sebesar 15% pada umur 28

hari, kuat tekan beton menurun dari 450.7 kg/

crrr' menjadi 325.4 kg/em'.

Dari Tabel 15 dibuat grafik seperti pada Gambar 6.

Dari Gambar 6 terlihat bahwa :

Penggunaanflyash dalam adukan beton sebesar5%, pada umur 14 hari meningkatkan kuat tekan

beton sebesar 10,19% dan pada umur 28 hari

meningkatkan kuat tekan beton sebesar 28,6%.

Penggunaan fly ash dalam adukan beton sebesar

10%, pada umur 14 hari meningkatkan kuat te-

kan beton sebesar 16,14% dan pada umur 28hari menurun sebesar 1,73%.

Penggunaan fly ash dalam adukan beton sebesar

15%, pada umur 14 hari menurunkan kuat tekan

beton sebesar 9,81 % dan pada umur 28 hari

menurun sebesar 27,8%.

Peningkatan kuat tekan dominan terjadi pada 5%

penggunaan fly ash, hal ini terjadi karena opti-

malisasi ikatan Ca(OHh dan Si02 sebagai sifat

pozzolanic.

Apabila persentase fly ash ditingkatkan lebih dari

5%, maka akan terjadi butiran halus Si02 bebas

yang akan mengurangi kuat tekan beton.

600

£- 550

{l 500

; 450

~ 400

~ 350

~ 300

~ 250

200

_ , . - - . . . . . . _

-: <;./ <,

- -. . . . . . . . .

~ - . . . . . . . . . . . .. . . . . ,

o 5 10 15PersentaseAbu Batu Bara CampurAbu Kayu (%)

---+- Umur 14 Hari

----- Umur 28 Hari

Gambar 6 Hubungan persentase fly ash dengankekuatan beton

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan terha-

dap kuat tekan beton dengan bahan tambah abu batu

bara campur abu kayu (fly ash) dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Penambahan fly ash sebesar 5% terhadap berat

semen meningkatkan kuat tekan beton sebesar

28,6%.

2. Penambahan fly ash sebesar 10% terhadap berat

64

5/13/2018 Metode Maksimun Density - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metode-maksimun-density 8/8

 

Jurnal Sains dan Teknologi 8 (2), September 2009: 58-65

3. Penambahan fly ash sebesar 15 % terhadap be-

rat semen menurunkan kuat tekan beton sebesar

27,8 %.

4. Pada saat penambahanfly ash 5 %, Ca)OH)2 dan

(Si02) telah seluruhnya terikat secara kimia dan

penambahanfly ash lebih dari 5 % akan men-

ingkatkan material halus (Si02) bebas dan men-

gakibatkan penurunan kuat tekan beton.

DAFTAR PUS TAKA

Agustiany, A.A & Bekti, N.S 1998. Pembuatan Beton

Mutu Tinggi dengan Variasi Bahan Tambah Fly Ash,

Silica Fume, dan Super plasticizer. Skripsi Sl Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan.

Yogyakarta : 1 1 1 1 .

Gurcharan Singh 1978. Theory and Design on RCC

Structures. First Edition. Nem Chan Jain. Ajay

Kumar Jain. Standard Publisher Distributors 1705-B,

Nai Sarak. Delhi. 110006.

Laboratorium Uji Bahan FT VNRI, 2004. Penunutun

Praktikum uji Bahan Teknik Sipil Universitas Riau.

Pekanbaru.

Neville, A.M 1981. Properties of Concrete. 3rd Edition.

The English Language Book Society and Pitman,

London

Nugroho, P.S 2001. Pengaruh Faktor Air Semen Terha-

dap Resapan dan Rembesan Pada Beton Dengan

Agregat Kasar dari Kelereng 40 mm. Indonesian Con-

struction Directory, Voloume (41) : (internet) & De-

velopment/Journal/nature fibre. Pdf.

Sudarmoko, 1995. Pengaruh Abu Sekam Padi (Rice Husk

Ash) Pada Kuat Tekan Beton. Media Komunikasi

Teknik Sipil6 : 8 - 11.

65