metode konstruksi manajemen alat berat

61
MANAJEMEN ALAT BERAT 1. Agus Trisyanto 2. Dean Hadi Wardana 3. Enjels Natasya 4. Lukman Fahreza N. 5. Michael (Dosen Pengampu: Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2014

Upload: fahreza-lukman

Post on 25-Dec-2014

1.427 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Metode konstruksi   manajemen alat berat

MANAJEMEN ALAT BERAT

1. Agus Trisyanto

2. Dean Hadi Wardana

3. Enjels Natasya

4. Lukman Fahreza N.

5. Michael

(Dosen Pengampu: Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas Sebelas Maret

2014

Page 2: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BIAYA ALAT BERAT

Page 3: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Biaya Alat Berat

Owning Cost (biaya kepemilikan)

Dipengaruhi oleh umur ekonomis alat yang

tidak dapatdiramalkan dengan

tepat, suku bunga, pajak dan

asuransi, yang setiap waktu dapat berubah-

ubahbesarnya.

Operating Cost (biaya operasi)

Dipengaruhi oleh pemakaian

bahan bakar, minyak pelumas untuk mesin

dan hidrolis,umur ban, reparasi atau

pemeliharaan, penggantian

suku cadang khusus dan upah operator

Page 4: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Owning Cost

Biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang

bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri

Depresiasi

Suku Bunga

Asuransi

Pajak

Page 5: Metode konstruksi   manajemen alat berat

OWNING COST

Ada beberapa metode seperti berikut ini: Straight line method dan Reducing Charge Method (Sum of Year's Digit Method dan Declining Balance Method )

Page 6: Metode konstruksi   manajemen alat berat

STRAIGHT LINE METHOD

Metode untuk menentukan nilai depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering disebut dengan metode garis lurus.

Pada metode ini nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomis alat.

Page 7: Metode konstruksi   manajemen alat berat

STRAIGHT LINE METHOD

Contoh:Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-Umur ekonomis : 5 tahunNilai residu : Rp. 20.000.000,-Nilai reproduksi

=100.000.000 – 20.000.000= 80.000.000

Depresiasi : 80.000.000 / 5: Rp. 16.000.000,- per tahun

Page 8: Metode konstruksi   manajemen alat berat

REDUCING CHARGE METHOD

Metode untuk menentukan jumlah depresiasi yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk tiap tahunnya.

Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat, akan semakin menurun produksinya.

Page 9: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Reducing Charge Method

Declining Balance Method

Sum of Year’s Digit Method

Jumlah depresiasi

dari tahun ke tahun adalah

sebesar presentase

tertentu terhadap nilai

buku

Besarnya depresiasi tiap

tahun berdasarkan pada rasio terhadap

umur ekonomis

Page 10: Metode konstruksi   manajemen alat berat

DECLINING BALANCE METHOD

Tahun ke % Depresiasi Depresiasi (Rp.)

Nilai buku (Rp.)

1 40 12.000.000 30.000.000

2 40 7.200.000 18.000.000

3 40 4.320.000 10.800.000

4 40 2.592.000 6.480.000

5a 40 1.555.200 3.888.000

5b - - 4.000.000

Page 11: Metode konstruksi   manajemen alat berat

SUM OF YEAR’S DIGIT METHODTahun ke Rasio

DepresiasiNilai

Reproduksi (Rp.)

Depresiasi (Rp.)

Nilai buku (Rp.)

0 0 75.000.000 0 100.000.000

1 5/15 75.000.000 25.000.000 75.000.000

2 4/15 75.000.000 20.000.000 55.000.000

3 3/15 75.000.000 15.000.000 40.000.000

4 2/15 75.000.000 10.000.000 30.000.000

5 1/15 75.000.000 5.000.000 25.000.000

Page 12: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BIAYA INVESTASI

Investasi bisa diartikan penanaman modal. Dengan adanya modal konsekuensi dari si penanam modal dibebani bunga, pajak, sedangkan alatnya sendiri perlu diasuransikan demi keamanan

I = i.{(n+1)/2n}.Harga Pokok

dimana: I = Bunga investasi rata-rata per tahuni = Bunga modal rata-rata per tahunn = Umur ekonomi

Page 13: Metode konstruksi   manajemen alat berat

OPERATING COST

Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya-biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan. Biaya operasi ini meliputi bahan bakar, minyak pelumas atau minyak hidrolis, penggantian ban, perbaikan atau pemeliharaan, penggantian suku cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer dan gaji operator.

Page 14: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Operating Cost Biaya-biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan

Bahan Bakar

Minyak Pelumas

Minyak Gemuk (Grease)

Minyak Hidrolis

Biaya Ban

Pemakaian Filter

Biaya Perbaikan/pemeliharaan

Penggantian Suku Cadang Khusus

Gaji Operator

Meliputi

Page 15: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BAHAN BAKAR

Konsumsi bahan bakar tergantung dari besar kecilnya daya mesin, atau kondisi medan

Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesaui daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau galon/jam

Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan bakar dapat digunakan pendekatan berikuta. 0,3 galon/jam HP untuk mesin denganbahan bakar bensin.b. 0,2 galon/jam HP untuk mesin denganbahan balar solar/disel

Page 16: Metode konstruksi   manajemen alat berat

CONTOH

Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan kemampuan 80% selama 50 menit tiap jam. Berapakah pemakaian bahan bakar per jamnya ?

Pemakaian bahan bakar perjamnya= 0.8 x 50/60 x 100 x 0.2= 13.33 galon/jam

Page 17: Metode konstruksi   manajemen alat berat

MINYAK PELUMAS Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis tergantung

pada besarnya bak karter (crank case) dan lamanya periode penggantian minyak pelumas, biasanya antara 100 sampai 200 jam pemakaian

Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi minyak pelumas. maka dapat dipekirakan sebagai berikut

q = (HP*F)/195,5 + (C/t)

Keterangan:Q = kebutuhan minyak pelumas (lt/jam)HP = daya mesin (HP atau daya kuda)F = Faktor koreksiC = kapasitas bak karter (liter)t = waktu pemakaian (jam)

Page 18: Metode konstruksi   manajemen alat berat

MINYAK HIDROLIS

Banyaknya minyak hidrolis yang dipakai dapat dihitung berdasarkan rumus umum berikut ini:

H = (C/t) +1,2

Dimana:H = Kebutuhan munyak hidrolis (lt/jam)C = Kapasitas pengisian minyak hidrolis (liter)T = periode penggantian minyak hidrolis

(jam)

Page 19: Metode konstruksi   manajemen alat berat

MINYAK GEMUK (GREASE)

Penggunaan gemuk (grease) pada beberapa macam alat berat besarnya dapat dilihat pada Tabel 7.5.

Pemakaian minyak hidrolis dan gemuk biasanya banyaknya diberikan oleh pabrik

Page 20: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PEMAKAIAN FILTER

Pemakaian filter dapat dihitung dengan rumus umum sebagai berikut:

Pemakaian Filter = Harga Filter/Umur Filter

Secara kasar biaya pemakaian filter dapat ditentukan sebesar 50% dari biaya pemakain pelumas total

Page 21: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BIAYA BAN Biaya ban tergantung dari harga ban di tempat alat

yang bersangkutan dioperasikan dan prakiraan umur ban menurut pengalaman atau menurut rekomendasi pabrik pembuatnya.

Besarnya biaya penggantian ban ditentukan sebagai berikut:

= Harga Ban (rupiah) / Prakiraan umur ban (jam)

Atau

= 12,5% - 17,5%*harga alat (rupiah) / 100*2000 (jam)

Page 22: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BIAYA PERBAIKAN/PEMELIHARAAN

Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah kondisi pemakaian alat, kecakapan operator dan adanya perawatan yang memadai

= Faktor Perbaikan/Pemeliharaan * (Harga Alat -Harga Ban) / Prakiraan umur ekonomis (jam)

Page 23: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PENGGANTIAN SUKU CADANG KHUSUS

Suku cadang khusus yang dimaksud adalah bajak, ujung mata pisau pada Bulldozer dan alat-alat khusus lainnya yang kerusakannya lebih cepat dibanding suku cadang yang lain

Waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantung pemakaian dan medan kerja

Untuk menghitung biaya suku cadang khusus ini tidak termasuk dalam pos perbaikan dan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri

Page 24: Metode konstruksi   manajemen alat berat

GAJI OPERATOR

Untuk menentukan gaji atau upah operator yang mempengaruhi ialah kecakapan dan pengalaman operator, kemampuan pemilik alat serta kondisi sosial negara yang bersangkutan

Page 25: Metode konstruksi   manajemen alat berat

BIAYA SEWA

DPU mengeluarkan buku Pedoman Tata Cara Penggunaan Peralatan, yang menyangkut juga besarnya nilai sewa alat-alat berat yang dipengaruhi oleh unsur ekonomis alat dan penetapan tarif sewa

Untuk menentukan harga sewa dapat digunakan tabel 7.9

Page 26: Metode konstruksi   manajemen alat berat

CONTOH

Sebuah Bulldozer Komatsu D53A mengerjakan pemotongan

tanah (cutting), kemampuan 110 HP kapasitas blade 2.85 m3,

kecepatan maju 6 km/jam (max), kecepatan mundur 7 km/jam

(max), jarak angkut 50 m, kondisi pekerjaan sedang, rencana

kerja 50 jam per minggu, efisiensi kerja 50 menit/jam. Harga

pokok alat Rp.300.000.000,-, bunga modal 20% per tahun,

harga bahan bakar Rp. 1800/liter, harga pelumas Rp. 5000,- ,

harga grease Rp. 6500, biaya upah total Rp. 10.000,- per jam,

biaya tidak langsung 5% Tentukan harga satuan pekerjaan

pemotongan tanah tersebut per m3 (tidak termasuk pajak dan

keuntungan) ?

Page 27: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 28: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 29: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 30: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 31: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 32: Metode konstruksi   manajemen alat berat
Page 33: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PENYUSUNAN JADWAL

Page 34: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PENYUSUNAN JADWAL

Hal – hal yang dibutuhkan: Durasi kegiatan Jenis dan volume kegiatan Jumlah dan jenis pekerjaan

Page 35: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PENYUSUNAN JADWAL

Perencanaan penyusunan jadwal biasanya berbentuk barchart.Langkah menyusun bar chart: menyusun daftar kegiatan proyek beserta

volume pekerjaan Menghitung waktu dan sumber daya yang

dibutuhkan

Page 36: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PENYUSUNAN JADWAL

Menggambarkan setiap kegiatan menjadi barchart mendatar dengan skala tertentu

Menata kegiatan tersebut diatas sebuah bagan balok (barchart)

Page 37: Metode konstruksi   manajemen alat berat

CONTOH

Perusahaan mengambil material dari quarry area, jalan angkut 5km. Untuk itu dilakukan clearing 11 m dan stripping setebal 30cm. Lokasi relatif datar. Berat volume tanah 1440 kg/m3 (LM)., swell 11%. Lahan berupa semak dgn Ф < 6 inch. Disediakan bulldozer D7U, 120 HP, sulit dipotong dengan tilt silinder, roda rantai operator baik, cara operasi slot dozing dgn jarak gusur rerata 40m.

Page 38: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Kemudian setelah clearing mencapai 50%, dipakai 1 buah bulldozer lagi untuk stripping. Setelah stripping 75%, lahan ditimbun dengan sirtu. Sirtu diratakan dengan Motor Grader GD.500R-2, sudut pisau 60 derajat dan pekerjaan finishing diperlukan 5 kali pass, kecepatan operasi 3 km/jam dan produksi motor grader 1200m3/jam (LM).

Page 39: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Setelah spreading 50%, dilakukan pemampatan setebal 30 cm, shrinkage 14% dengan compactor berat 15 ton dan kecepatan 3 km/jam. Lebar pemampatan 2.5m, jumlah pass 5 kali dan tiap lapis 15 cm.

Page 40: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Diketahui: Clearing Rp.114,000.00/hari Stripping Rp.216,000.00/hari Spreading Rp.136,000.00/hari Pemampatan Rp.176,000.00/hari Mobilisasi alat 3 hari = Rp.350,000.00 Demobilisasi alat 4 hari = Rp.450,000.00 Keadaan medan baik, manajemen baik Bekerja 8jam/hari.

Page 41: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Hitung: Waktu untuk masing – masing pekerjaan Buat rencana kegiatan berupa barchart dan

kurva S

Page 42: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Rencana Kerja: Mobilisasi alat Clearing dgn bulldozer D7U, 120 HP Stripping, setelah clearing 50% Spreading, setelah stripping 75% dgn Motor

Grader GD.500R-2 Pemampatan, setelah spreading 50% dgn

compactor 15 ton Demobilisasi

Page 43: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Uraian Pekerjaan: Mobilisasi alat = 3 hari ClearingProduksi ideal clearing = 1200 sq-yd/jamJM = 0.81Produksi Clearing = 1200*0.81 = 972 sq-yd/jam

= 812.59 m2/jamLuas lahan = 5000*11 = 55000 m2Waktu pekerjaan = (55000/812.59) = 67.68 jam

= 8.46 hari = 9 hari

Page 44: Metode konstruksi   manajemen alat berat

StrippingProduksi ideal = 400 m3/jam (LM)Faktor koreksi

Operator baik = 1.00tilt silinder = 0.80slot dozing = 1.20

Berat volume tanah = (1370/1440) = 0.95Landai relatif datar = 1.00JM= 0.81

Page 45: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Produksi = 400*1*0.8*1.2*0.95*1*0.81 = 295 m3/jam (LM)

Volume strpping = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (BM) = 16500*1.11 = 18315 m3 (LM)

Waktu pekerjaan = (18315/295) = 62.08 jam = 8 hari

Page 46: Metode konstruksi   manajemen alat berat

SpreadingProduksi = 1200 m3/jam, v=3km/jamSudutpisau 60derajat >> Le-Lo = 2910mJM = 0.81Jumlahlintasan = *n = *5 = 19 kaliWaktupekerjaan = = = 39.1 jam

= 5 hari

Page 47: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PemampatanLintasan 3 kali, v = 3km/jamLebarpemampatan = 2.5 mL = 2.5 – 0.2 = 2.3 m (overlap diambil 0.2 m)JM = 0.81F = = = 1863 m2/lapis/jamProduksi = 1863*0.15 =279.45 m3/jam (LM) = 245.13 m3/jam (CM)

Page 48: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Volume compact = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (CM)

Waktupekerjaan = = 67.31 jam = 9 hari

DemobilisasiWaktu = 4 hari

Page 49: Metode konstruksi   manajemen alat berat

HASIL PERHITUNGAN BOBOT DAN WAKTU

NO Kegiatan Waktu Satuan Biaya Bobot

1 Mobilisasi alat 3 hari 1 ls Rp.350.000,00 6.02%

2 Clearing 9 hari Rp.114.000,00

Rp.1.026.000,00 17.63%

3 Stripping 8 hari Rp.216.000,00

Rp.1.728.000,00 29.70%

4 Spreading 5 hari Rp.136.000,00

Rp.680.000,00 11.69%

5 Pemampatan 9 hari Rp.176.000,00

Rp.1.584.000,00 27.23%

6 Demobilisasi alat

4 hari 1 ls Rp.450.000,00 7.73%

Jumlah 35 hari Rp.5.818.000,00 100%

Page 50: Metode konstruksi   manajemen alat berat

DIAGRAM BATANG DAN KURVA S HASIL PERHITUNGAN

Page 51: Metode konstruksi   manajemen alat berat

PEMELIHARAAN ALAT BERAT

Page 52: Metode konstruksi   manajemen alat berat

FUNGSI

Pemeliharaan mesin dan alat berat yang rutin memiliki beberapa keuntungan, seperti Menurunkan kemungkinan terjadinya

kecelakaan alat Menghindarkan kerusakan dan biaya

perbaikan yang lebih tinggi Meminimalisir biaya pembelian alat yang

dibutuhkan

Page 53: Metode konstruksi   manajemen alat berat

Pemeliharaan mesin dan alat berat dapat dibagi atas beberapa hal yaitu : Pembersihan Pencegahan Kerusakan Pekerjaan Pemeliharaan Tujuan Pemeliharaan Pengontrolan Pemeliharaan

Page 54: Metode konstruksi   manajemen alat berat

1. PEMBERSIHAN

Pada lokasi proyek yang terorganisir, pembersihan mesin dan alat dilakukan setiap sore hari selesai bekerja dengan menggunakan air sebagai bahan pembersih yang murah dan efisien.

Setelah dilakukan pembersihan, sebaiknya mesin dan alat berat dilumasi pada semua tempat pelumasan sehingga air yang masuk dapat dipres keluar oleh gemuk baru.

Page 55: Metode konstruksi   manajemen alat berat

2. PENCEGAHAN KERUSAKAN

Merupakan seluruh tindakan pemeliharaan dan pekerjaan lain atas dasar pengawasan/kontrol mesin dan alat.

Page 56: Metode konstruksi   manajemen alat berat

3. PEKERJAAN PEMELIHARAAN

a) PemeliharaanTindakan perlindungan dan penyediaan inventaris bergerak dalam keadaan baik. Pemeliharaan terdiri dari : perawatan, inspeksi, dan perbaikan.b) PerawatanTindakan perlindungan bagi peralatan dalam keadaan baik. Perawatan dapat berupa pelumasan, pembersihan dan penyetelan yang tepat.

Page 57: Metode konstruksi   manajemen alat berat

c) InspeksiKontrol dan pertimbangan keadaan sebagai dasar penentuan pekerjaan perbaikan dan servisd) PerbaikanTindakan bagi peralatan agar dapat dalam keadaan baik lagi.e) Pemeliharaan PencegahanInspeksi dan servis dilakukan secara teratur walaupun mesin atau alat masih dalam keadaan baik.

Page 58: Metode konstruksi   manajemen alat berat

4. TUJUAN PEMELIHARAAN

Berupa : Penetapan standar dan nilai inventaris, agar

alat dan mesin selalu dapat dipergunakan dan terhindar dari kemungkinan kerusakan.

Meminimalisasi biaya-biaya perbaikan, gangguan dan suku cadang pengganti

Page 59: Metode konstruksi   manajemen alat berat

5. PENGONTROLAN PEMELIHARAAN

a) Pengontrolan Alat dan Suku CadangPengontrolan perlu dilakukan dengan

teratur supaya dapat diketahui masih tidaknya stok alat dan suku cadang yang disimpan.

Alat dan bahan bakar yang masuk dan keluar harus selalu dicatat secara teliti mengenai jumlah, merk dan sebagainya.

Page 60: Metode konstruksi   manajemen alat berat

b) Pengontrolan Perilaku Pemeliharaan1. Kontrol HarianSetiap alat harus diperiksa secara teratur dengan tanggung jawab dari seseorang.2. Wajib LaporSetiap orang wajib melaporkan atas segala kerusakan, pengausan, kehilangan yang terjadi.3. Ganti OliPergantian oli dilakukan secara teratur seperti 250 jam jalan bagi mesin disel dan 125 jam jalan bagi mesin bensin.4. Pelumasan dan ServisPelumasan dan servis harus dilakukan secara teratur, sebaiknya setiap dua minggu sekali seperti pembersihan saringan udara, oli dan bahan bakar.

Page 61: Metode konstruksi   manajemen alat berat

REFERENSI

Hartono, Widi. Pemindahan Tanah Mekanik. 2005. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), UPT Penerbitan dan Pencetakan (UNS Press).

Rostiyanti, Susy Fatena, Ir., M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. 2002. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tauro, Stefi Priescha dkk. Analisis Biaya Penggunaan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah. 2013. Jurnal Sipil Statik vol.1 No.12, ISSN: 2337-6732.