persiapan lahan konstruksi dan alat – alat berat
DESCRIPTION
alat beratTRANSCRIPT
Pekerjaan pemindahan tanah mekanis dilakukan untuk
mempercepat proses pekerjaan dan tuntutan kualitas hasil
pekerjaan, hal ini berkaitan dengan meningkatnya skala
pembangunan yang maju dan berkembang pesat dimana
pekerjaan pemindahan tanah mempunyai skala yang besar. Pada
umumnya pekerjaan yang menggunakan alat-alat berat adalah
pekerjaan penyiapan lahan , pemotongan dan penimbunan tanah
(cut and fill), pemindahan tanah dan pemadatan tanah.
Masalah utama yang dibahas dalam makalah ini adalah Alat
pemadat dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis.
Pemadat tanah merupakan upaya untuk mengatur kembali
susunan butiran tanah, agar menjadi lebih padat. Untuk
mencapai kerapatan butiran tanah tersebut dipergunakanlah alat
pemadat atau compactor.
Biasanya pekerjaan pemadat ini dilakukan pada pekerjaan
konstruksi jalan raya, landasan pesawat terbang maupun
pekerjaan lain yang memerlukan tingkat kepadatan tertentu.
Pemadatan secara mekanis ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan mesin gilas (rollers).
Jenis smooth steel roller atau alat penggilas roda besi dengan permukaannya halus,
jenis ini dikenal dibedakan menjadi 2 macam menurut jumlah rodanya, yaitu :
a. Three wheel rollers (mesin gilas roda tiga)
b. Tandem rollers (mesin gilas roda tiga)
Vibratory rollers (mesin gilas dengan roda getar)
Mesh grid rollers (mesin gilas dengan roda anyaman)
Segment rollers (mesin gilas dengan roda yang terdiri dari lempengan-lempengan)
Pneumatic tire rollers (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan angin)
Sheep foot type rollers (mesin gilas roda besi dengan permukaan seperti kaki
kambing).
A. THREE WHEEL ROLLERSPenggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian
belakangnya. Three Wheel Roller ini sering juga disebut Macadam
Roller, karena jenis ini sering digunakan dalam usaha-usaha
pemadatan material yang berbutir kasar. Untuk menambah bobot dari
three wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat
cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada
umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton. Penambahan
bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat meningkatkan
beratnya 15% - 35%.
B. TANDEM ROLLERSTerdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers).
Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang
agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller
ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya
antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair
(ballasting) berkisar antara 25% - 60% dari berat penggilas. Untuk
mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya
digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan
untuk menggilas batuan keras karena akan merusak permukaan roda rollers.
THREE WHEEL ROLLERS TANDEM ROLERS
Mesin pemadat dengan roda silinder baja dibagian depan yang
dapat digetarkan . Efisiensi alat ini sangat tinggi dan dapat
digunakan secara luas dalam setiap jenis pemadatan tanah.
Sehingga, penggunaan vibration roller banyak digunakan pada
pekerjaan pemadatan .
Getaran yang ditimbulkan oleh mesin gilas ini mempunyai efek gaya
dinamis terhadap tanah, dimana butiran tanah cenderung mengisi
rongga kosong yang terdapat pada butiran-butiran tanah, sehingga
tanah menjadi padat.
Yang perlu diperhatikan dalam pengunaan vibration roller adalah :
>> Frekuensi Getaran
>> Amplitudo Getaran, dan
>> Gaya Sentrifugal
Sistem gerak dan getar dari mesin gilas jenis ini dilakukan dengan menggunakan
tekanan hidrostatis.
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampatan yang dihasilkan adalah
pemampatan dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai
kemampatan terlebih dahulu pada bagian bawah. Hal ini karena penampang
melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalam lapisan tanah berbentuk
trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari
pada bagian bawah.
Jika tebal lapisan yang harus dimampatkan besar, maka tekanan per satuan luas ini
untuk bagian bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatan yang
diharapkan. Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak
mengandung butiran kasar lebih baik digunakan mesh grid roller.
Alat ini memperbesar tekanan per satuan luas permukaan,juga bidang bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi pemampatan dari bawah. Mesh grid roller adalah mesin gilas yang roda rodanya berbentuk anyam-anyaman.
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat),
terutama tanah yang basah,meshgrid roller kurang member hasil
yang baik karena tanah akan tertinggal di antara batangbatang besi
anyaman roda.
Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment
roller yang rodanya tersusun dari lempengan lempengan baja kecil
kecil yang akan memberi tekanan persatuan luas cukup besar dan
dapat masuk ke dalam tanah, sehingga terjadi pemampatan
langsung dari bawah.
Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling
sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas
oleh roda bagian belakang. Roda-roda ini menghasilkan "kneading action"
(tekanan) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan
yang diberikan oleh roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan
cara mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban, makin besar pula
tekanan yang terjadi pada tanah. Sumbu dari roda dapat "bergoyang"
mengikuti perubahan permukaan tanah, hal ini dapat memperbesar
"kneading action" tadi.
Pneumatic tired roller sangat cocok digunakan pada pekerjaan penggilasan
bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix
sebagai "penggilas antara". Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas
lapisan yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada
roda-rodanya. Bobotnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau
pasir pada dinding-dinding mesin. Jumlah roda biasanya 9 sampai 19 buah,
dengan konfigurasi 9 buah (4 roda depan dan 5 roda belakang), 11 buah (5
roda depan dan 6 roda belakang), 13 buah (6 roda depan dan 7 roda
belakang), 15 buah (7 roda depan dan 8 roda belakang).
Penggilas tipe kaki kambing, prinsip dari sheep foot roller adalah
sebuah silinder yang di bagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-
kaki ini terjadi tekanan yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini masuk ke
dalam tanah dan memberikan efek "pemadatan dari bawah". Sheep
foot roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir dengan sedikit
mengandung lempung, juga untuk tanah yang plastis dan kohesif.
Sangat efektif digunakan untuk memadatkan material lepas dengan
tebal lapisan antara 15-25 cm.
Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed)
juga terdapat sheep foot roller yang bermesin
yang dapat bergerak sendiri dengan kecepatan
mencapai sekitar 32 km/jam. Untuk sheep foot
roller yang ditarik, jika tenaga traktor
penariknya cukup besar, biasanya ditarik
beberapa jauh, berjajar ke samping, satu garis
atau kombinasi keduanya. Ukuran sheep foot
roller ini antara 3 - 5 ton , namun ada juga yang
12-30 ton.
Pada umumnya pada alat compactor keempat cara ini tidak bekerja
sendiri tetapi terdiri dari gabungan beberapa cara .
>> Kneading Action
Dalam cara ini maka tanah dipadatkan dengan cara diremas-
remas oleh suatu gigi-gigi yang dapat menekan dan masuk
kedalam tanah, dengan cara ini maka udara dalam butiran
tanah akan dikeluarkan dengan cara meremas disamping itu cara
ini mengakibatkan air dalam butiran tanah dapat lebih cepat
diuapkan.
Static Weight
Dengan cara ini udara dalam butiran tanah ditekan kedalam dengan perlahan-lahan yang pada
umumnya melalui suatu roda besi yang licin. Hasil dari pekerjaan ini diperoleh permukaan yang
licin.
Dengan pemadatan ini maka shear strength (gaya geser) tanah akan naik.
Vibrating
Pemadatan dengan cara ini kiranya dapat digambarkan sebagai berikut :
>> Getaran – getaran ini justru akan meniadakan shear strength dan butiran material akibat
gaya berat maka akan bergerak menyesuaikan atau mencari bentuk terpadat dengan
mengurangi sebanyak mungkin rongga-rongga antara butiran material.
>> Cara ini secara murni baik sekali untuk material-material yang tidak mempunyai kohesi (non-
kohesif soil).
Impact
Cara ini dapat diperoleh seperti menjatuhkan benda dri suatu
ketinggian. Energy yang timbul dari benda pemadat tersebut akan
diterima oleh tanah yang menimbulkan reaksi memadat. Kejadian
ini meninggikan shear strength tanah. Dalam keadaan tertentu
impact ini akan memecahkan butiran-butiran batu dan membentuk
gradasi yang baik, tetapi gaya yang berlebihan akan menimbulkan
kehancuran pada permukaan sehingga menghilangkan lagi
interlocking yang telah terjadi antara butiran.
Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pemadatan adalah Uniformity
dari pemadatan sebagai salah satu unsur dari suatu rangkaian proses
untuk menghasilkan uniformity hasil kerja dan uniformity kekuatan suatu
lapisan yang perlu dipadatkan.
Uniform compaction ini diperoleh apabila butiran tanah/material lain
memperoleh compaction efford yang sama dan dapat terjadi dengan
tiap-tiap butiran tanah karena mendapatkan sejumlah proses pemadatan
yang sama sehingga untuk ini harus diusahakan adanya pengaturan
proses, sehingga perlu dilakukan sedikit mungkin adanya over lapping .
Over Lapping
Over lapping yang baik adalah sebesar 10 -15 cm
Dengan cara ini, maka baik yang pinggir maupun yang ditengah akan
memperoleh pemadatan yang relative efektif sama.
Skema Compactif EffortPemadatan dengan cara menggeser setengah roda belakang atau 30 cm .Pemadatan sebaiknya dilakukan mulai dari bagian yang rendah dari suatu profil melintang terlebih dahulu kearah tempat yang lebih tinggi, kalau pemadatan jalan hendaknya dipadatkan mulai dari sisi kiri menuju kebagian tengah dan sisi kanan menuju tengah.
Produktifitas mesin gilas didasarkan atas volume tanah atau berdasarkan luas tanah yang dipadatkan.• Produksi Pemadatan berdasarkan volume tanah
Rumus yang digunakan adalah :
Q =
Dimana : Q = Produksi volume tanah yang di padatkan per-jam (m3/jam) W = Lebar efektif pemadatan tiap pass (m)V = Kecepatan operasi (km/jam)H = Tebal pemadatan efektif untuk setiap lapis (m)N = Jumlah pemadatan (jumlah pass oleh mesin gilas)E = Effisiensi kerja dari pass-pass yang dilalui
1. KECEPATAN OPERASI (V)Umumnya mesin gilas dipakai nilai sebagai berikut :