metode intensitas hujan

Upload: elma-puspaningtyas

Post on 14-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

intensitas hujan

TRANSCRIPT

Elma Puspaningtyas/ 081111021

TUGAS IIIMETODE PENGUKURAN INTENSITAS HUJAN TERBARU

Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008). Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. (Suroso, 2006)

1. Metode MononobePenghitungan intensitas hujan dengan metode Mononobe dilakukan jika datacurah hujan yang tersedia adalah data curah hujan harian (Joesron Loebis, 1992). Persamaan metode Mononobe dapat dilihat di bawah ini.

Dengan: I: Intensitas curah hujan (mm/jam) t: lamanya curah hujan (jam)R24: curah hujan maks, dalam 24 jam (mm)

2. Metode Van BreenBerdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa,curah hujan terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah curah hujan sebesar 90% dari jumlah curah hujan selama 24 jam (Anonim dalam Melinda 2007). Perhitungan intensitas hujan dengan menggunakan Metode Van Breen adalah sebagai berikut:

Dimana:IT: Intensitas curah hujan pada suatu periode ulang (T tahun)RT: Tinggi curah hujan pada periode ulang T tahun (mm/hari)3. Metode Haspers dan Der WeduwenMetode ini berasal dari kecenderungan curah hujan harian yang dikelompokkan atas dasar anggapan bahwa curah hujan memiliki distribusi yang simetris dengan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 jam dan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 sampai 24 jam (Melinda, 2007). Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Haspers & der Weduwen adalah sebagai berikut :

Dimana:t: Durasi curah hujan dalam satuan jamXt: Curah hujan maksimum yang terpilihUntuk 1

Dimana:I: intensitas curah hujan (mm/jam)R, Rt: curah hujan menurut Haspers dan Der Weduwent: durasi curah hujan (jam)Xt: curah hujan harian maksimum yang terpilih (mm/hari)

4. Metode IDF (Intensitas-Durasi-Frekuensi)Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menghitung hubunganantara intensitas hujan, durasi, dan frekuensi hujan yang ada. Dalam penentuan kurva I-D-F digunakan sebuah persamaan. Persamaan yang paling umum adalah:

Dimana:I: intensitas hujan (mm/jam)T: durasi hujan (jam)e, b, d: koefisien persamaan curah hujan

DAFTAR PUSTAKASuroso (2006). Analisis Intensitas Durasi Frekuensi Kejadian Hujan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (English : Analysis of Intensity Duration Frequency Rainfall Occurrences in Cilacap Regency, Central Java). Journal of EMAS (ISSN : 0853-9723), Faculty of Engineering University of Kristen Indonesia, Jakarta. Edition : Vol.16, No.2, May 2006. (ACCREDITED).Joesron Loebis. (1992). Banjir Rencana Untuk Bangunan Air. Departemen Pekerjaan Umum