metabolisme sel

21
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Upload: koen

Post on 18-Mar-2016

204 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup . Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. METABOLISME SEL. Anabolisme = ( biosintesis ). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: METABOLISME SEL

METABOLISME SEL

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.

Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia

tsb.

Page 2: METABOLISME SEL

Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa kimia

kompleks (makromolekul) dari molekul yang lebih sederhana.

Makromolekul = protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

Proses pembentukannya memerlukan energi bebas => reaksi endergonik.

Contoh ; fotosintesis , kemosintesis

Page 3: METABOLISME SEL

Katabolisme = disimilasi.

Proses pemecahan makromolekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana.

Proses ini menghasilkan energi bebas => reaksi eksergonik

Misalnya respirasi, fermentasi

Page 4: METABOLISME SEL

Enzim Enzim adalah senyawa organik atau

katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu reaksi.

Page 5: METABOLISME SEL

Enzim ini memiliki sifat yang khas, artinya hanya mempengaruhi zat tertentu yang disebut substrat.

Substrat adalah molekul yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia dan molekul yang dihasilkan disebut produk.

Misalnya, enzim protease, substratnya adalah protein dan bentuk reaksinya mengubah protein menjadi asam amino. Jadi, asam amino disebut produk.

Page 6: METABOLISME SEL
Page 7: METABOLISME SEL

Ciri-ciri enzim Merupakan protein Merupakan biokatalisator, artinya enzim dapat

meningkatkan laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi atau dipengaruhi oleh reaksi kimia tersebut.

Bersifat specifik /khas, bekerja pd substrat tertentu saja.

Tidak tahan panas Kerjanya reversibel (bolak-balik). Tidak mengubah

kesetimbangan kimia. Contoh: enzim lipase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

Page 8: METABOLISME SEL

Kerjanya dpat dihalangi oleh inhibitor. Contoh: garam-garam logam berat seperti air raksa, iodium-asetat, fluorida, sianida, azida, dan karbon monoksida.

Page 9: METABOLISME SEL

Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim1. Zat-zat pengaktif (aktivator)

Contoh: garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah dengan konsentrasi encer, ion kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni), magnesium (Mg), dan klor (Cl).

Page 10: METABOLISME SEL

2. Hasil akhir

Hasil akhir merupakan senyawa baru sebagai hasil pembentukan maupun penguraian reaktan. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit bergabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.

Page 11: METABOLISME SEL

3. pH

Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam (<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing. Enzim pencerna protein misalnya, mempunyai pH paling optimal 1-2, sedangkan enzim pencernaan yang lain mempunyai pH optimal 8.

Page 12: METABOLISME SEL

Pepsin memiliki pH optimum sekitar 2 (sangat asam). Sedangkan, amilase

memiliki pH optimum sekitar 7,5 (agak basa).

Page 13: METABOLISME SEL

4. Suhu Sebagian besar

enzim pada manusia mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35o C - 40oC). (>50oC), enzim dapat rusak dan pada suhu rendah (0oC), enzim menjadi tidak aktif.

Page 14: METABOLISME SEL

5. Konsentrasi enzim

Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus.

Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama.

Page 15: METABOLISME SEL
Page 16: METABOLISME SEL

6. Konsentrasi substratPada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi, maka peningkatan kecepatan reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah substratnya.

Page 17: METABOLISME SEL

7. Air Menurut penelitian, di dalam biji terdapat

bermacam-macam enzim. pada proses perkecambahan, imbibisi air pada biji yang sehat dan telah tua akan mengaktifkan enzim- enzim dalam biji sehingga biji berkecambah.

Page 18: METABOLISME SEL

8. InhibitorZat penghambat atau inhibitor dapat menghambat kerja enzim untuk sementara atau secara tetap.

1) Inhibitor kompetitifadalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Contohnya, sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir. Penghambatan inhibitor kompetitif bersifat sementara dan dapat diatasi dengan cara menambah konsentrasi substrat.

2) Inhibitor nonkompetitifadalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim. Sehingga, bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak dapat berfungsi. Hal ini menyebabkan substrat tidak dapat masuk ke sisi aktif enzim. Penghambatan inhibitor nonkompetitif bersifat tetap dan tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.

Page 19: METABOLISME SEL

9. Aktivator Aktivator merupakan molekul yangmempermudah enzim berikatan dengan substratnya.

Contohnya, ion klorida yang berperan dalam aktivitas amilase dalam ludah.

Page 20: METABOLISME SEL

Komponen Enzim

Enzim lengkap atau sering disebut holoenzim, Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian1. Apoenzim : bagian yang mengandung protein.

Termolabil2. Gugus prostetik : bagian yang mengandung

protein, dapat berupa :a. Koenzim Jika gugus prostetiknya berasal dari senyawa

organik kompleks (misalnya, NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B)

b. kofaktor apabila berasal dari senyawa anorganik (misalnya, besi, seng, tembaga) disebut

Page 21: METABOLISME SEL

Peranan Enzim

a. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hidrogen, elektron, atau pelepasan oksigen.

b. Dehidrasi, yaitu reaksi pelepasan molekul uap air (H2O).c. Oksidasi, yaitu reaksi pelepasan molekul hidrogen,

elektron, atau penambahan oksigen.d. Hidrolisis, yaitu reaksi penambahan H2O pada suatu

molekul dan diikuti pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H2O.

e. Deaminase, yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2).f. Dekarboksilasi, yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan

karboksil (–COOH).g. Fosforilasi, yaitu reaksi pelepasan fosfat.h. Transferase, yaitu reaksi pemindahan suatu radikal