metabolisme karbohidrat dan lemak

Upload: kevinasuwandi

Post on 19-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl blok 11 metabolisme krbohidratt dan lemak

TRANSCRIPT

Metabolisme Karbohidrat dan LemakKevina Suwandi102012001/C3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara nomor 6Jakarta [email protected]

PendahuluanKarbohidrat, lemak dan protein merupakan tiga zat yang penting bagi tubuh manusia. Ketiga zat tersebut memiliki sifat dan karakternya masing-masing. Didalam tubuh masing-masing dari ketiga bahan tersebut memiliki metabolismenya sendiri-sendiri. Kestabilan dari ketiga bahan tersebut sangatlah penting bagi tubuh kita. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai metabolisme, serta menjelaskan mengenai bahan tersebut secara mendetail dan berkaitan dengan skenario yang diberikan.

SkenarioSeorang remaja perempuan berumur 17 tahun memiliki tinggi badan 150 cm dan berat badan 75 kg. Ia malu bergaul karena kondisi tubuhnya yang gemuk. Remaja tersebut banyak makan dan senang makan jeroan. Setelah diperiksa darahnya, ternyata kolestrol dan gula darahnya tinggi. Menurut dokter,remaja tersebut harus bisa mengatur dietnya dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak yang berlebihanIstilah yang Tidak Diketahui Tidak ada

Rumusan Masalah1. Seorang perempuan berusia 17 tahun memiliki tinggi 150cm dan berat badan 75kg dengan hasil tes darahnya kolestrol dan kadar gula darahnya tinggi.

Analisis Masalah

Metabolisme kolestrolPenyimpanan lemaklemak

HormonOrgan yang TerkaitKelebihan Berat Badan

Karbohidrat

JenisMetabolismeFungsisumberl

Hipotesis1. Mengkonsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat menyebabkan berat badan berlebih.

Struktur Makroskopis PankreasPankreas adalah organ yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletakpada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :1 1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.

Pendararahan:1Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior).Vena: Darah dialirkan ke dalam V. lienalis danV. mesenterica superior.

Struktur Mikroskopis PankreasPada pankreas terdapat jaringan kelenjar asiner dan pulau-pulau langerhans penghasil insulin. Pankreas terdiri dari kumpulan sel-sel ovoid berukuran 76-175 mm. Pada seluruh permukaan pankreas tersebar pulau-pulau Langerhans, yang lebih banyak ditemukan di kauda daripada di kaput dan korpus pankreas. Pulau-pulau Langerhans merupakan 1-3% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-3 juta pulau Langerhans dan mendapatkan pasokan darah yang besar. Sel-sel pulau Langerhans terdiri dari berbagai jenis sesuai sifat pewarnaannya :21. Sel Alfa [A] mengsekresikan glukagon. Sel alfa jumlahnya hanya 20% dari jumlah total sel-sel pulau Langerhans2. Sel Beta [B] mengsekresikan insulin. Sel beta berjumlah 60-70% dari sel-sel pulau Langerhans dan merupakan sel terbanyak. 3. Sel Delta [D] mengsekresikan somatostatin dan sel delta ini jarang ditemukan.4. Sel Polipeptida Pankreas / Sel PP [F] mengsekresikan polipeptida pankreas dan sel ini juga jarang ditemukan.Insulin

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Insulin bersifat anabolik yaitu bersifat untuk meningkatkan simpanan glukosa, asam amino dan asam lemak sehingga insulin memiliki efek menurunkan kadar glukosa, asam amino dan asam lemak dalam darah. Selain menurunkan kadar glukosa, asam amino dan asam lemak dalam darah, insulin juga memiliki efek untuk meningkatkan anabolik molekul kecil bahan makanan.2Mekanisme kerja atau sifat dari insulin yaitu sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (-sel) yang berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan. Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke glikogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel otot.2Sekresi insulin dipengaruhi oleh beberapafaktor yaitu insulin meningkatkan bila pemasukan glukosa melalui membran sel otot rangka, otot polos dan otot jantung. Rangsangan utama untuk meningkatkan sekresi insulin yaitu peningkatan kadar gula darah. Peningkatan kadar asam amino darah, langsung merangsang sel B dan kemudian meningkatkan sekresi insulin. Hormon utama GIT, khususnya GIP (Gastric Inhibitory Peptide), merangsang sekresi insulin pankreas. Peningkatan aktivitas parasimpatis juga merangsang pembebasan insulin, khususnya terjadi dalam merespons terhadap makanan dalam GIT. Sedangkan rangsangan simpatis atau peningkatan epinefrin, menghambat sekresi insulin.2

Karbohidrat Karbohidrat merupakan salah satu dari tiga bahan makanan pokok manusia dan hewan disamping lemak dan protein. Dalam tubuh manusia dan hewan, senyawa ini merupakan cadangan energi dan tersimpan didalam sel sebagai glikogen. Karbohidrat terdapat dalam jumlah cukup besar didalam tumbuh-tumbuhan, terutama pada bagian-bagian yang keras seperti biji, ubi dan kulit.Berdasarkan sifat hidrolisisnya karbohidat dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: 3 1. Monosakarida.Monosakarida dikenal sebagai bentuk paling sederhana dari karbohidrat dankarena monosakarida umumnya memiliki rasa manis, maka senyawa ini disebut jugasebagai gula sederhana. Contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa.Monosakarida merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya. Golongan monosakarida ini biasanya dikelompokkan dalamtriosa, tetrafosfat, pentosaheksosa, dan heptosa. Disakarida merupakan karbohidratyang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda.Contohnya adalah sukrosa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan glukosa dan fruktosa.2. Oligosakarida.Senyawa ini terdiri atas dua buah atau lebih monosakarida yang denganpengaruh asam senyawa ini dapat mengalami hidrolisa menjadi bentuk-bentukmonosakarida penyusunnya. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang biladihidrolisis menghasilkan tiga hingga sepuluh monosakarida. Bila senyawa ini terdiridari dua monosakarida penyusun, disebut disakarida, dan apabila terdiri dari tigapenyusun disebut trisakarida dan seterusnya. Contohnya: sakarosa, maltosa, danlaktosa.3. GlukosidaSenyawa ini merupakan turunan karbohidrat, tersusun atas molekul-molekulgula dan molekul-molekul non gula yang tergabung satu sama lain dengan ikatanglukosida. Contohnya: metilglukosida.4. PolisakaridaSenyawa polisakarida merupakan gabungan dari banyak molekul monosakaridadengan ikatan glukosakarida. Sebenarnya oligosakarida merupakan polisakaridasederhana, tetapi tidak terdapat batas yang jelas antara oligosakarida danpolisakarida.Polisakarida merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobotmolekul yang tinggi. Bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluhmonosakarida, senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah pati, dekstrin, dansellulosa.

Glikolisis EM

Baik dalam keadaan anaerob maupun aerob, glukosa diubah menjadi piruvat melalui serangkaian reaksi glikolisis. Dalam keadaan anaerob piruvat dikonversi menjadi asam laktat atau alkohol sedangkan dalam keadaan aerob piravat dikonversi menjadi asetil KoA yang kemudian masuk dalam jalur asam trikarboksilat.4

Sedangkan serangkaian reaksi yang terjadi berurutan dalam jalur EMP untuk mengkonversi glukosa menjadi asam privat yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua tahap, yaitu tahap perubahan glukosa menjadi triosa fosfat(yang memerlukan energi kimia) dan tahap perubahan triosa fosfat menjadi asam piruvat sambil melepaskan energi kimia ke lingkungannya.4

Gambar 1.1 Siklus Glikolisis Embden Meyerhoff4

Langkah-langkah glikolisis Embden Meyerhoff:51. Fosforilasi Glukosa. Glukosa Glukosa-6P, menggunakan enzim glukokinase (hepar) dan heksokinase (di jaringan lain). Fosforilasi glukosa ini memerlukan ATPdan Mg2+ dan bersifat irreversible. 2. Isomerasi Glukosa-6 Fosfat. Reaksi berikutnya adalah reaksi isomerasasi glukosa menjadi frutkosa 6-fosfat.Reaksi ini dan sebaliknya dikatalisis enzim isomerase. 3. Fosforilasi Fruktosa-6 Fosfat Menjadi Fruktosa 1,6 Bisfosfat. Pada reaksi tahap ketiga ini dikatalisis oleh fosfo-fruktosakinase. Tahap ini merupakan tahap reaksi penting untuk pengendalian metabolisme karena enzim ini adalah enzim allosterik yang dapat dipengaruhi oleh beberapa metabolit umum. Kelebihan ATP ataupun asam sitrat dapat menghambat enzimfosfofruktokinase ini. Sebaliknya AMP, ADP, dan Fruktosa 6-P dapat menstimulasienzim. Enzim ini memerlukan ion Mg2+sebagai kfaktor dan memiliki berat molekul yang sangat tinggi.4. Pembentukan Trio Fosfat. Reaksi berikutnya menyangkut pemotongan glukosa 1,6 bisfosfat dengan membentuk dua triosa fosfat: dihidroksi aseton fasfat dan D-gliseraldehida -3 fosfat.Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah aldolase, yang diisolasi pertama kali olehWarburg kini diketahui banyak ditemukan di alam. 5. Gliseraldehid-3 Fosfat 1,3 Bisfosfogliserat. Garapan yang didapat dari oksidasi aldehida menjadi asam karboksilat disimpan dalam bentuk gugus asil fosfat:1-3 difosfogliserat. Enzim yang berperan adalah gliseraldehida-3-fosfatdehidrogenase. Berat molekul enzim ini 145.000 dan terdiri atassuatu tetramer dengan berat molekul masing-masing sebunit 35.000 dan terikat eratdengan NAD+, jadi seluruhnya ada 4 NAD+.6. 1,3 Bisfosfogliserat 3 Fosfogliserat. Reaksi ini menggunakan enzim fosfogliserat kinase dan juga memerlukan Mg2+. Pada reaksi ini menghasilkan 1 ATP (tingkat substrat).7. Interkonversi Asam 3-Fosfogliserat Menjadi 2-Fosfogliserat. Fosfogliseril mutase mengkatalisis interkonvensi dua macam asam Fosfogliserat.8. 2-Fosfogliserat PEP. Reaksi ini memerlukan enzim enolase dan juga memerlukan Mg2+ . Fluorida merupakan inhibitor atau penghambat reaksi ini. 9. Hidrolisis Asam Fosfoenol Piruvat Menjadi (enol) Piruvat. Gugus fosfat dari PEP dipindahkan kepada ADP sehingga terbentuk ATP.Reaksi ini dikatalisis leh enzim piruvat kinase dan menghasilkan energi sebesar 61000kalori.10. (enol) Piruvat (keto) Piruvat. Perubahan ini merupakan reaksi spontan dan selanjutnya akan masuk kedalam oksidasi melalui SAS (siklus kreb)

Oksidasi PiruvatDalam keadaan aerob , piruvat akan dioksidasi menjadi asetil ko-A dengan bantuan Pirvat Dehidrogenase (PDH).5PDH aktif apabila enzim fosforilase bekerja dimana kerja fosforilase adalah melepaskan fosfat. Fosforilase ini bekerja karena respons dari insulin. Maka jika insulin disekresikan,PDH akan aktif dan mengubah piruvat menjadi asetil Ko-A.5

SAS atau Siklus Kreb

Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentukasam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-Adengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.5

Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan danpenambahan satu molekul air sehingga terbentukasam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+menjadiNADH, dan melepaskan satu molekul (CO2) dan membentukasam -ketoglutarat. Setelah itu, asam -ketoglutarat kembali melepaskansatu molekul (CO2), dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+yang kembalimereduksi NAD+menjadi NADH. Selain itu, asam -ketoglutarat mendapatkantambahan satu ko-A dan membentuksuksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentukasam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2,dan terbentuklahasam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat,karena itu asam fumarat berubah menjadiasam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima olehNAD+dan membentuk NADH, danasam oksaloasetatkembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.5

GlikogenolisisGlukosa dapat dijadikan glikogen sebagai simpanan dalam otot dan hati melalui siklus glikogenolisis.5

Pertama tama, glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6 fosfat yang dikatalisis oleh glukokinase oleh enzim di hepar. Lalu Glukosa 6 fosfat mengalami isomerisasi menjadi glukosa 1 fosfat oleh fosfoglukomutase.Kemudian glukosa 1 fosfat bereaksi dengan Uridin Trifosfat (UTP) dan membentuk Uridin DiFosffat Glukosa (UDPG) dan pirofosfat yang dikatalisis oleh UDPG Pirofosforilase. Reaksi berlangsung dalam arah pembentukan UDPG karena pirofosfatase mengatalisis hidrolisis pirofosfat menjadi dua kali fosfat sehingga salah satu produk tersebut reaksi dihilangkan.5Glikogen Sintase mengatalisis pembentukan sebuah ikatan glikosida antara C1 glukosa UDPG dan C4 residu glukosa terminal glikogen yang membebaskan UDP. Suatu molekul glikogen yang sudah ada (glikogen primer/glikogen inti) harus ada agar reaksi ini berjalan. Glikogen primer ini pada gilirannya akan dibentuk pada suatu protein primer yang dikenal sebagai glikogenin. Glikogenin adalah protein yang mengalami glukosilasi di residu tirosin spesifik oleh UDPG. Residu glukosa lain melekat pada posisi 1 4 untuk membentuk suatu rantai pendek yang merupakan substrat untuk glikogen sintase. glikogenin tetap melekat pada bagian tengah molekul glikogen.5

Lemak

Lemak atau lipid dalam tubuh dapat digolongkan menjadi berbagai macam golongan yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenuh, asam eikosanoat, fosfolipid, glikolipid, sulfatida, gangliosida, kolesterol, benda keton, lipoprotein dan juga alkohol.3Fungsi lemak dalam tubuh terdiri dari banyak hal. Yang paling utama adalah sebagai sumber dan cadangan energi. Lemak juga berfungsi sebagai komponen membran yaitu berupa fosfolipid dan kolesterol bebas. Bahan baku hormon steroid yaitu kolesterol. Sebagai surfaktan di paru yang mencegah paru mengalami kolaps yang terdiri dari fosfolipid yaittu sfingomielin dan lesitin. Asam lemak essensial yaitu omega 3,6 dan 9. Lemak juga merupakan komponen dari lipoprotein dan terakhir fungsinya sebagai insulator suhu dan listrik.3Pencernaan lemak terjadi di usus dengan menggunakan lipase pankreas, fosfolipase A2, kolesterol esterase, bikarbonat dan empedu. Absorbsi lemak juga terjadi di usus yaitu berupa garam empedu, asam lemak dan juga 2 monogliserida. Sedangkan transportasi lemak dalam darah diperankan oleh khilomikron, VLDL, HDL, LDL, IDL, FFA-albumin.3Oksidasi Asam Lemak Jenuh A. Oksidasi beta asam lemak merupakan jalur oksidasi yang utama. Proses ini terjadi didalam mitokondria dan merupakan proses aerobik yang memerlukan O2. Oksidasi beta asam lemak memerlukan asetil koA sebagai senyawa awal untuk memulai prosesnya. Asetil koA tersebut diaktivasi oleh enzim tiokinase. Proses ini memerlukan NAD dan FAD yang nantinya akan menghasilkan ATP melalui rantai pernafasan. Hasil akhir dari proses ini adalah asetil koA dan propionil koA. Untuk asam lemak dengan atom C lebih besar dari 12, asam lemak tersebut memerlukan kartinin agar dapat masuk ke mitokondria.6Kartinin merupakan beta OH gamma trimetil amonium butirat. Kartinin disintesis di hati dan ginjal tetapi kartinin ini banyak ditemukan di otot. Kartinin dihasilkan dari lisin, S-Adenosil metionin, As. Askorbat atau dari makanan.6B. Oksidasi beta asam lemak di peroksisom merupakan proses oksidasi untuk asam lemak rantai panjang (20-22 atom C). Pada proses ini tidak menghasilkan ATP, tetapi ada reaksi ke-2 menghasilkan H2O2 yang diubah oleh katalase. Proses ini juga menghasilkan oktanoil koA (C-8) dan asetil koA. Asil koA sintetase merupakan aktivasi awal dari proses ini. Oksidasi yang terjadi di peroksisom ini diinduksi oleh diet tinggi lemak dan obat hipolipidemik.6C. Oksidasi alfa asam lemak terdapat di jaringan otak. Proses ini tidak menghasilkan ATP dan juga tidak memerlukan aktivasi asil koA.6D. Oksidasi omega asam lemak dapat terjadi di hepar dan dikatalisis oleh sitokrom P-450. Proses ini memerlukan NADPH dan menghasilkan asam dikarboksilat.6

Oksidasi Beta Asam Lemak Tidak JenuhPada proses oksidasi beta asam lemak tidak jenuh diperlukan enzim tambahan untuk menghilangkan ikatan rangkap dengan pengurangan jumlah ATP yaitu 2 ATP setiap satu ikatan rangkap karena meniadakan reaksi ke-2 pada oksidasi beta yang menghasilkan FADH2. Hasil akhir dari proses ini sama dengan oksidasi beta asam lemak jenuh, tetapi dengan jumlah ATP yang berbeda.6Biosintesis Asam LemakTerdapat tiga sistem biosintesis asam lemak:61. Sistem Ekstramitokondria. Terjadi di sitosol dan merupakan jalan utama. Pada sistem ini terjadi sintesis de novo asam lemak dimana asetik koA menjadi asam palmitat. 2. Sistem Mikrosom. Terjadi di retikulum endoplasma.3. Sistem Mitokondria yang merupakan perpanjangan rantai asam lemak dan prosesnya kurang aktif. Metabolisme KolestrolSekitar separuh kolestrol tubuh berasal dari proses sintesis dan sisanya dari makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 10% dari sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu membentuk kolestrol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol.6Biosintesis kolestrol dapar dibagi menjadi 5 tahap:61. Sintesis mevalonat dari asetil koa2. Pembentukan unit isoprenoid3. Enam unit isoprenoid akan membentuk skualen4. Pembentukan Lanosterol5. Pembentukan kolestrol.Sintesis De NovoAsam lemak disintesis bila ada kelebihan kalori. Sumber utama atom C untuk sintesis asam lemak adalah karbohidrat makanan. Jalur utama dari sintesis ini yaitu karbohidrat makanan yang berupa glukosa masuk ke dalam tubuh dan kemudian terjadilah proses glikolisis EM dan berubah menjadi piruvat. Piruvat tersebut kemudian masuk kedalam mitokondria dan menghasilkan asetik koA dan oksaloasetat dan kemudian asam sitrat ke sitosol dan menghasilkan oksaloasetat dan asetil koA. Asetil koA merupakan senyawa awal sintesis de novo. Tahap awal sintesis de novo asam lemak merupakan tempat regulasi.6Sintesis de novo diawali dengan reaksi dari asetil koA ke malonil koA. Reaksi ini memerlukan ATP, biotin dan HCO3- dan enzim asetil koA karboksilase. Enzim tersebut merupakan regulator alosterik. Regulasi asetil koA karboksilase yaitu meningkatkan insulin, diet tinggi karbohidrat dan cukup gizi. Asetil koA juga menurun pada keadaan kelaparan, puasa, DM dan juga diet tinggi lemak.6Selanjutnya, malonil koA mengalami proses reaksi yang melibatkan suatu kompleks multi enzim yaitu fatty acid synthase. Fatty acid synthase merupakan suatu polipeptida dimer yang masing-masing terdiri dari tujuh macam enzim dan ACP (acyl carrier protein) yang mengandung asam pantotenat. Pada dimer terdapat 2 pusat aktivitas sintase asam lemak yang tidak tergantung satu dengan lainnya dan menghasilkan 2 mol asam palmitat. Setiap kali enzim menambah 2 atom C memerlukan NADPH.6Sumber NADPH untuk sintesis de novo asam lemak ini yaitu dari jalur HMP shunt, enzim malat dan isositrat dehidrogenase ekstramitokondria.6

KesimpulanInsulin dihasilkan oleh pulau langerhans beta di pankreas. Insulin ini mengaktifkan Piruvat dehidrogenase yang fungsinya untuk mengubah piruvat menjadi asetil koa. Jika berlebihan mengkonsumsi karbohidrat atau lemak, maka asetil koa ini akan menjadi lemak yang akan menumpuk di tubuh. Maka hipotesis yang telah di buat yaitu Karbohidrat dan lemak dapat membuat kelebihan berat badan.

Daftar Pustaka1. Faiz O,Moffat D. At a glance:Anatomi. Jakarta: Erlangga;2004. Hal 432. Sherwood,Lauralee.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC:2011. hal 780-33. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009. Hal 119-364. https://www.google.co.id/search?hl=id&tbm=isch&sa=1&q=glikolisis+em&btnG=#facrc=_&imgdii=_&imgrc=1t3YgKL0jw4ipM%3A%3BwaPi-6MkAJCB7M%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedia.org%252Fwikipedia%252Fcommons%252Fthumb%252Fa%252Fa0%252FGlycolysis.svg%252F480px-Glycolysis.svg.png%3Bhttp%253A%252F%252Fen.wikipedia.org%252Fwiki%252FUser%253APolyethylen%252FNotepad6%3B480%3B2235. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009. Hal 152-666. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009. Hal 204-49

13