merekrut jodoh

2
Merekrut Jodoh Menjadi seorang recruiter itu berarti kita siap bertemu dengan berbagai karakter orang. Menjadi seorang recruiter  itu b erarti kita menjual kepada calon karyawan agar tertarik dengan kita. Menjadi recruiter  itu berarti siap melakukan pendekatan terhadap calon karyawan. Menjadi recruiter  itu berarti memutuskan siapa yang layak untuk kita hiring menjadi karyaan baru sebuah perusahaan. Seperti itu pula kita dalam memilih jodoh. Sudah dua bulan saya bekerja sebagai recruiter  di sebuah start up. Saya mulai menikmati keseharian saya bertemu dengan banyak orang dengan motivasi yang beragam. Sekilas rutinitas seorang recruiter  memang terlihat membosankan, hanya memanggil kandidat, psikotes, interview, dan kasih tawaran kontrak. Namun jika yang diinterview itu adalah orang yang macem- macem, itu tidak akan membosankan lagi. Ya, seperti audisi ndonesian dol, pesertanya ada yang bagus, ada yang serius, ada yang inspirati!, dan ada juga yang lucu dan konyol. Ngobrol, mendalami apa yang mereka punya, dan mencari tahu apa yang me reka inginkan adalah rutinitas yang tidak lagi membosankan. Nah kalau mau di pas-pasin, tantangan sebagai recruiter  itu sebenarnya sama dengan tantangan kita dalam mencari jodoh. "ita perlu tebar pesona dulu agar ada yang mau sama kita. Nah, dari beberapa orang yang mau sama kita itu #syukur yah kalau sampai beberapa$, kita seleksi mana yang paling cocok dengan kita, yang satu visi dan yang sesuai kebutuhan kita. % ahap pengenalan lebih jauh pun dilakukan, ada yang melakukannya dengan cara pacaran, ada yang ta&aru! . Nah kalau udah di tahap i ni, kadang ga cuma logika aja yang bicara, tapi feeling juga. Seperti mau merekrut karyawan baru, tiba-tiba ada aja perasaan 'klik&, ah you are the one.  % api sayangnya, ada semesta la in yang di luar k uasa kita yang hanya bisa kita pengaruhi namun tidak bisa kita kendalikan. Y a, orang tua atau dalam hal ini adalah user . Saat kita udah saling j atuh cinta, saat kita udah merasa 'klik&, ternyata kita harus melalui tahap intrview selanjutnya. Yap, tahap interview user  yang dalam hal ini tidak lain adalah orang tua kita. (alon yang kita ajukan bisa  jadi sesuai dengan apa yang kita ing inkan, kita juga bisa membujuk orang t ua kita menerima calon yang kita punya, namun kendali penduh ada di orang tua. "alau jawabannya adalah )N*+ ya, sia-sialah semua usaha jual dir i dan pendekatan tadi. % api kalau jawabannya adalah )YS+, tahap oering #lamaran$ bisa dilakukan. Nah lagi-lagi ada semesta lain yang di luar kuasa kita yang tidak bi sa kita kendalikan. Y a, laki-laki lain atau dalam hal ini adalah perusahaan lain. Saat proses pencarian jodoh udah sampai tahap akhir, calon kita pasti akan mempertimbangkan lamaran kita. eruntunglah kalau ki ta adalah satu-satunya orang yang memberinya lamaran. Nah kalau si wanita memang berkualitas, pasti dia akan mendapat banyak tawaran. "alau sudah begini, tentu dia akan melihat

Upload: hanif-akhtar

Post on 02-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merekrut Jodoh

7/26/2019 Merekrut Jodoh

http://slidepdf.com/reader/full/merekrut-jodoh 1/2

Merekrut Jodoh

Menjadi seorang recruiter itu berarti kita siap bertemu dengan berbagai karakter

orang. Menjadi seorang recruiter  itu berarti kita menjual kepada calon karyawanagar tertarik dengan kita. Menjadi recruiter  itu berarti siap melakukan

pendekatan terhadap calon karyawan. Menjadi recruiter  itu berarti memutuskan

siapa yang layak untuk kita hiring menjadi karyaan baru sebuah perusahaan.

Seperti itu pula kita dalam memilih jodoh.

Sudah dua bulan saya bekerja sebagai recruiter  di sebuah start up. Saya mulai

menikmati keseharian saya bertemu dengan banyak orang dengan motivasi

yang beragam. Sekilas rutinitas seorang recruiter  memang terlihat

membosankan, hanya memanggil kandidat, psikotes, interview, dan kasih

tawaran kontrak. Namun jika yang diinterview itu adalah orang yang macem-

macem, itu tidak akan membosankan lagi. Ya, seperti audisi ndonesian dol,pesertanya ada yang bagus, ada yang serius, ada yang inspirati!, dan ada juga

yang lucu dan konyol. Ngobrol, mendalami apa yang mereka punya, dan

mencari tahu apa yang mereka inginkan adalah rutinitas yang tidak lagi

membosankan.

Nah kalau mau di pas-pasin, tantangan sebagai recruiter  itu sebenarnya sama

dengan tantangan kita dalam mencari jodoh. "ita perlu tebar pesona dulu agar

ada yang mau sama kita. Nah, dari beberapa orang yang mau sama kita itu

#syukur yah kalau sampai beberapa$, kita seleksi mana yang paling cocok

dengan kita, yang satu visi dan yang sesuai kebutuhan kita. %ahap pengenalanlebih jauh pun dilakukan, ada yang melakukannya dengan cara pacaran, ada

yang ta&aru!. Nah kalau udah di tahap ini, kadang ga cuma logika aja yang

bicara, tapi feeling juga. Seperti mau merekrut karyawan baru, tiba-tiba ada aja

perasaan 'klik&, ah you are the one. 

 %api sayangnya, ada semesta lain yang di luar kuasa kita yang hanya bisa kita

pengaruhi namun tidak bisa kita kendalikan. Ya, orang tua atau dalam hal ini

adalah user . Saat kita udah saling jatuh cinta, saat kita udah merasa 'klik&,

ternyata kita harus melalui tahap intrview selanjutnya. Yap, tahap interview user  

yang dalam hal ini tidak lain adalah orang tua kita. (alon yang kita ajukan bisa

 jadi sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita juga bisa membujuk orang tua

kita menerima calon yang kita punya, namun kendali penduh ada di orang tua.

"alau jawabannya adalah )N*+ ya, sia-sialah semua usaha jual diri dan

pendekatan tadi. %api kalau jawabannya adalah )YS+, tahap oering #lamaran$

bisa dilakukan.

Nah lagi-lagi ada semesta lain yang di luar kuasa kita yang tidak bisa kita

kendalikan. Ya, laki-laki lain atau dalam hal ini adalah perusahaan lain. Saat

proses pencarian jodoh udah sampai tahap akhir, calon kita pasti akan

mempertimbangkan lamaran kita. eruntunglah kalau kita adalah satu-satunya

orang yang memberinya lamaran. Nah kalau si wanita memang berkualitas, pastidia akan mendapat banyak tawaran. "alau sudah begini, tentu dia akan melihat

Page 2: Merekrut Jodoh

7/26/2019 Merekrut Jodoh

http://slidepdf.com/reader/full/merekrut-jodoh 2/2

dulu mana tawaran yang paling memuaskan. atah hati terbesar adalah ketika

semua sudah berjalan sempurna, kita cocok, orang tua cocok, namun ternyata si

calon memilih laki-laki lain karena memberikan penawaran yang lebih baik. /uar,

seperti disamber geledek, sia-sialah semua proses panjang tadi, investasi waktu

dan biaya musnah sudah.

0a jelas sih maksud dan tujuan tulisan ini. %api hikmahnya adalah, jadilah lebih

baik supaya bisa memberi penawaran lebih baik, dengan begitu peluang

bertemunya jodoh yang berkualitas akan lebih besar. Yang kedua, nikmatin aja

sih prosesnya, gausah kelamaan, kalau udah 'klik&, udah dapet restu orang tua,

buruan dikasi oering, keburu dia dapet oering dari orang lain. "alau ditolak, ya

berarti belum jodoh, kalau diterima ya 1lhamdulillah. Nah pernikahan memang

bukan untuk main-main, bekerja pun seharusnya begitu. 1da komitmen,

tanggung jawab, dan perasaan di dalamnya. *leh karena itu partner yang tepat

itu penting.

2tw, ini tulisannya teoritis, idealis, melankolis banget ya. raktekinnya susah

broo