mercer fase satu - iv
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keperawatan adalah disiplin ilmu professional yang menerapkan banyak
bentuk pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis dalam setiap situasi klien
melalui penggunaan model keperawatan dalam proses keperawatan. Kita percaya
bahwa perawat harus melatih keterampilan berfikir kritis dan menerapkan model
keperawatan pada masing – masing komponen keperawatan. Model konseptual
keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi kerja yang
melibatkan perawat sebagai bagian di dalamnya. Model ini memberikan petunjuk
bagi organisasi di mana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan
dirinya peka terhadap apa yang harus dikerjakan. Model keperawatan yang ada
sekarang ini beragam tingkat spesifikasinya. Meskipun begitu, masing – masing
model dapat digunakan dalam praktik keperawatan. Dan setiap model pula
memberikan perspektif yang berbeda.
Salah satu model yang diterapkan perawat dirumah sakit dalam tindakan
sehari – hari salah satunya adalah dikembangkan dalam teorinya Ramona T.
Mercer. Ramona T. Mercer adalah seorang profesor di bidang keperawatan yang
mengembangkan suatu kodel konsep teori keperawatan yang dikenal dengan
Maternal Role Attacment. Konsep model ini dimulai dan dikembangkan melalui
berbagai penelitian yang dilakukannya selama kurun waktu 1973 sampai 1990-an.
Dalam awal penelitiannya, Mercer berfokus pada perilaku, dan kebutuhan ibu
menyusui, ibu dengan penyakit post partum dan ibu yang memiliki anak cacat.
Penelitian lainnya membawa Mercer untuk mempelajari ibu dengan beragam
umur, hubungan keluarga dan antepartal stress yang dihubungkan dengan
hubungan keluarga dan peranan orang tua.
Mercer merujuk pada perawat sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang
muncul dari sebuah masa remaja yang bergolak menuju kedewasaan. Perawat
bertanggung jawab untuk mempromosikan kesehatan keluarga dan anak-anak dan
perawat adalah pelopor dalam pengembangan dan penilaian terhadap kondisi
klien. Sedangkan keperawatan adalah diagnosis dan respon wanita dan pria
terhadap masalah kesehatan yang terjadi atau kemungkinan terjadi selama masa
kehamilan, kelahiran dan periode post partum.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawatan maternitas
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan
keperawatan seperti uupaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum dan
perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat profesional, perawat
maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya
adalah harus dapat mengintegrasikan model konseptual khususnya dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Dalam makalah ini kelompok tertarik mengambil kasus pada ibu hamil,
karena peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil
akan sangat berpengaruh pada kesehatan janin yang nantinya ibu akan mengalami
proses kelahiran yang normal dan dengan komplikasi yang minimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memahami model konseptual keperawatan
Ramona T. Mecer dan dapat mengintegrasikan konsep model Maternal Role
Attainment dalam praktek keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi model konseptual menurut Ramona T. Mercer.
b. Menyebutkan faktor-faktor yang berkaitan dalam teori konsep model
Ramona T. Mecer.
c. Mengaplikasikan konsep model Ramona T. Mercer dalam hubungannya
dengan teori dan praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karir Ramona T. Mercer
Ramona T. Mercer, PhD, RN, FAAN adalah profesor emeritus di
departemen kesehatan keperawatan keluarga di University of California, San
Francisco. Karirnya sudah termasuk posisi sebagai kepala perawat di pediatri
perawat dan staf di intrapartum, postpartum, dan unit pembibitan yang baru
lahir. Penelitiannya tentang pengasuhan anak dalam situasi rendah dan
berisiko tinggi, dan transisi ke peran ibu telah berlangsung lebih dari 30
tahun. Kegiatan saat nya meliputi kuliah, konsultasi, dan menulis. Dia adalah
penerima 1990 Kontribusi Distinguished American Nurses Foundation untuk
Penghargaan Ilmu Keperawatan. Dia adalah penulis Perspektif Kesehatan
Remaja, Transisi dalam kehidupan seorang wanita, dan Orangtua.
B. Asumsi yang Mendasari Model Konseptual
Maternal Role Attainment-Becoming a Mother adalah model
konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Ramona T. Mercer. Model
ini tercipta setelah Mercer melakukan berbagai riset yang berkenaan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi parental attachment pada ibu post partum
dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut
adalah emosional bayi baru lahir. Mercer mengidentifikais bahwa komponen
emosional bayi yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen
bayi, kemampuan memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum,
responsiveness dan kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role
attainment ini di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai peran yang
aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan mereflesikan
kompetensi ibu dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbuh dan
berkembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat terpengaruh oleh kondisi
psikologis dan perilaku ibu dan bayi. Pada bayi respon perkembangan yang
berpengaruh terhadap interaksi dengan perkembagan identitas peran ibu
antara lain adanya kontak mata sebagai isyarat komunikasi, refleks
menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah lau yang tenang sebagai
respon terhadap perawatn ibu, konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu
serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan pergerakan bayi.
Dengan demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap
pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawat bayi baru lahir
adalah komponen penting dalam penerapan model konseptual yang
dikemukakan oleh Mercer.
C. Sumber Teori
Model pencapaian peran maternal yang dikemukakan oleh Mercer dengan
menggunakan konsep Bronfenbrenner’s (1979) memperlihatkan bagaimana
lingkungan berpengaruh terhadap pencapaian peran ibu.
D. Konsep Utama dan Definisi
Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam mengembangkan
model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah : Pencapaian peran ibu
(maternal role attainment) adalah suatu proses pengembangan dan
interaksional dimana setiap saat ketika ibu menyentuh bayinya akan
menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk membentuk peran
dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati perannya tersebut.
Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
Persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam
menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam menggambarkan
dirinya sendiri Konsep diri adalah seluruh persepsi individu terhadap
kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal
dirinya.
Fleksibilitas dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah
kaku. Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan
meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk mengalami
kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap situasi.
Childrearing attitude adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai
pengasuhan anak.
Status kesehatan didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap
prioritas kesehatannya, pandangan erhadap kesehatan, kesehatan saat ini,
resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam
kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran sakit. Kecemasan
digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh stress
seperti adanya bahaya atau ancaman. Depresi ditunjukkan dengan adanya
beberapa gejala tekanan yang ditunjukkan dari perilaku ibu.
Role strain-role conflict (konflik peran) didefinisikan sebagai konflik
dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap
tugas peran ibu. gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan,
kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita
dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya
sebagai seorang ibu. Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan
identitas yang digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen
sikap dan emosi yang telah terbentuk.
Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan
untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan
keputusasaan dari ibu. Status kesehatan bayi (infant health status) adalah
kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi
proses kasih sayang (attachment). Karaktersitik bayi (infant characterize)
meliputi temperamen bayi, penampilan dab status kesehatan. Isyarat-isayarat
bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap
ibunya.
Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang
terdiri atas subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah, ibu-
janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem. Fungsi keluarga
(family functioning) adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan
hubungan antara kelurga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal dalam
rumah.
Ayah atau pasangan intim (father or intimate partner) berkontribusi
pada proses pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa
digantikan oleh orang lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan
memfasilitasi pencapaian peran ibu.Stress terbentuk dari persepsi positif atau
negatif tentang hidup dan lingkungan.
Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang
diterima, puas dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu
siap untuk membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup
dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.
Hubungan ibu-ayah (mother-father relationship) adalah persepsi tentang
hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuaan antara kedun dan perjanjian.
Kasih sayang ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan
emosional dari hubungan orangtuanya.
E. Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T.
Mercer
1. Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang
dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah
kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan
untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk
memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian
selanjutnya pada klien dan lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan
klien, menyediakan layanan pada klien yang meliputi dukungan,
pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri.
2. Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia
namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai
bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan
menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia
tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk
situasi. Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia terpisah
dari interaksi dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orangg lain yang
berarti yang saling mempengaruhi.
3. Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi
kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan,
resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan,
orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru
lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh
orang tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang
sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan
bahwa stress suatu proses yang memerlukan perhatian penting selama
perawat persalinan dan proses kelahiran.
4. Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan
teori awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat
menjadi bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara
perkembangan individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan
dukungan sosial dalam lingkungan dipengaruhi untuk mencapai peran
maternal dan paternal serta perkembangan anak.
F. Pencapaian Peran Ibu : Mercer’s Original Model
Maternal Role Attainment yang dikemukakan oleh Mercer merupakan
sekumpulan siklus mikrosistem, mesosistem dan makrosistem. Model ini
dikembangkan oleh Mercer sejalan pengertian yang dikemukakan
Bronfenbrenner’s, yaitu :
a. Mikrosistem adalah lingkungan segera dimana peran pencapaian ibu terjadi.
Komponen mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah,
dukungan sosial, status ekonomi, kepercayaan keluarga dan stressor bayi baru
lahir ang dipandang sebagai individu yang melekat dalam sistem keluarga.
Mercer (1990) mengungkapkan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem semi
tertutup yang memelihara batasan dan pengawasan yang lebih antar perubahan
sengan sistem keluarga dan sistem lainnya.
b. Mesosistem meliputi, mempengaruhi dan berinteraksi dengan individu di
mikrosistem. Mesosistem mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat
kerja, tempat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.
c. Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu. Makrosistem terdiri atas
sosial, politik. Lingkungan pelayanan kesehatan dan kebijakan sistem
kesehatan yang berdampak pada pencapaian peran ibu.
Maternal Role Attainment adalah proses yang mengikuti 4 (empat) tahap
penguasaan peran, yaitu :
Antisipatori : tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan mencakup data
sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap peran,
belajar untuk berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai
memainkan peran.
Formal : tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup proses
pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran perilaku menjadi
petunjuk formal, harapan konsesual yang lain dalam sistem sosial ibu.
Informal merupakan tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan ataucara
khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak terbawa dari sistem sosial.
Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan kehidupannya yang
berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke depan.
Personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita terhadap
perannya. Perngalaman wanita yang dirasakan harmonis, percaya diri,
kemampuan dalam menampilkan perannya dan pencapaian peran ibu.
Tahapan pencapaian peran ibu ini berkaitan dan sejalan dengan pertumbuhan
dan perkembangan bayi baru lahir tampak dari Gambar 1. Respon
perkembangan bayi sebagai respon terahadap perkembagan peran ibu adalah
a. Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks menggenggam
b. Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c. Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d. Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.
G. Becoming a Mother : Model Revisi
Pada tahun 2003, Mercer merevisi model maternal role attainment menjadi a
becoming mother. Pada model ini ditempatkan interaksi antara ibu, bayi dan
ayah sebagai sentral interaksi yang tinggal dalam satu lingkungan.
Dalam model ini dijelaskan variabel lingkungan keluarga dan teman meliputi
dukungan sosial, nilai dari keluarga, budaya, fungsi keluarga dan stressor.
Lingkungan komunitas meliputi perawatan sehari-hari, tempat kerja, sekolah,
rumah sakit, fasilitas rekreasi dan pusat kebudayaan. Lingkungan yang lebih
besar dipengaruhi oleh hukum yang berhubungan dengan perempuan dan
anak-anak, termasuk ilmu tentang bayi baru lahir, kesehatan reproduksi,
budaya terapan dan program perawatan kesehatan nasional.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Hasil Pengkajian Ibu hamil dengan Mengggunakan Model Mercer
Ny. A berumur 30 tahun datang ke Rumah Sakit untuk periksa hamil tanggal 10
Oktober 2011. hamil ini adalah kehamilan yang ketiga dan belum pernah abortus,
HPHT : 07 Februari 2011. Ibu mengatakan pusing, lemas, pandangan berkunang-
kunang. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD : 100/90 mmhg, S : 37o C, M :
78x / mnt, RR : 20 x / mnt, Hb : 8 gram%, kunjungtiva pucat dan DJJ 120 x / mnt
teratur, terdengar di perut ibu sebelah kiri.
1. Pengkajian Ibu
a. Identitas Ibu
Nama Ibu : Ny. A
Usia : 30 tahun
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Alamat : Jl. Mayjend Suprapto I Rt. 123 Rw. 04. Binjai
Tanggal pengkajian :10 Oktober 2011
b. Antisipatori
1) Riwayat kehamilan ibu yang lalu : ibu mengatakan bahwa kehamilannya
yang lalu sama dengan kehamilannya sekarang tidak ada masalah yang
berarti. Kedua Anaknya lahir secara normal di klinik bersalin ditolong
oleh bidan. Kehamilan yang sekarang ini, ibu mengatakan Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT) tanggal 07 Februari 2011, Taksiran Partus
tangga 14 Nopember 2011. Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak
kehamilan 18 minggu di Rumah Sakit, Binjai. Imunisasi TT dilakukan
sebanyak dua kali di rumah sakit yang sama. Ibu mengatakan tidak ada
masalah pada masa kehamilan hanya klien merasakan pusing yang hebat
pada awal kehamilan yang lambat laun berkurang sampai hilang.
2) Riwayat psikologis selama hamil : ibu mengatakan bahwa
kehamilannya ini sangatlah diharapkan mengingat usia anaknya yang
pertama sudah menginjak 8 tahun dan anak kedua 6 tahun. Ibu
mengungkapkan bahwa suami dan keluarganya sangat senang dengan
kehamilannya. Ny.A mengatakan dirinya menjadi percaya diri saat
mengetahui hamil lagi karena dirinya merasa sempurna menjadi wanita.
3) Interaksi selama hamil : ibu mengatakan bahwa suami dan keluarganya
sangat menjaga dan memperhatikan dirinya sehingga ibu merasa
kedekatan dirinya dengan keluarga semakin erat. Selama hamil sampai
usia kehamilan 8 (delapan) bulan, Ny.A masih bekerja sehingga sering
bertemu dengan teman-teman kerjanya yang biasa memberikan
pengalaman kehamilan mereka.
4) Harapan selama kehamilan : Ibu mengatakan bahwa dirinya ingin
kehamilannya tidak bermasalah, bayinya sehat dan nomal tidak
mempermasalahkan jenis kelamin bayinya nanti.
5) Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan bayinya :
ibu mengatakan bahwa selama hamil klien selalu bersikap hati-hati,
berusaha mengkonsumsi makanan yang bergizi dan senang
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan bayinya nanti.
c. Formal
1) Riwayat kelahiran : Ibu mengatakan bahwa anak pertamanya lahir dengan
spontan di rumah sakit X anak keduanya juga demikian. Ibu
mengatakan tidak ada masalah pada persalinannya lang lalu. Bayi
pertama lahir sehat dengan BB 2900 gr dan PB 50 cm. . Bayi kedua lahir
sehat dengan BB 3000 gr dan PB 49 cm.
Riwayat kehamilan saat ini :
S = Subjek
Ny. A umur 30 tahun, periksa hamil tanggal 10 Oktober 2011. Dengan
keluhan pusing, lemas, dan pandangan mata berkunang-kunang.
Diketahui HPHT : 07 Februarui 2011.
O = Objektif
K/U ibu baik, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV : TD = 100 / 90 mmHg M = 80 x / mnt
S = 37 oC Rr = 20 x / mnt
Pemeriksaan fisik Head to toe
Pemeriksaan Palpasi
Leopold I = TFU : Kehamilan 32 pertengahan pusat-xyphoid, teraba
bagian bulat, lunak, tidak ada lentingan (bokong janin).
Leopold II = Sebelah kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas janin). Sebelah kiri ibu teraba bagian keras, panjang ada
tahanan (punggung janin).
Leopold III = Teraba bagian bulat, keras ada lentingan (kepala janin)
Leopold IV = Konvergen 5/5 bagian.
Pemeriksaan Auskultasi
DJJ : 120 x / mnt
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 8 gram%
1) Fase penerimaan bayi : ibu sangat senang menyambut kehamilannya ini,
hal tersebut tampak saat ibu mengelus-elus perutnya saat janin bergerak
dan tampak tersenyum bahagia. Ibu mengajak janinnya berbicara.
2) Interaksi sosial selama kehamilan : ibu dapat kooperatif selama
kehamilan hal ini dibuktikan dengan ibu mengikuti instruksi dan
petunjuk tentang kehamilan yang sehat dari tenaga kesehatan dengan
baik dapat mau melakukan kegiatan sosial seperti mengikuti kegiatan
perwiritan di lingkungan tempat tinggal Ny.A
3) Peran ayah selama kehamilan : suami Ny. A tampak setia mendampingi
saat proses pemeriksaan kehamilan dan memberikan dukungan.
d. Informal
1) Orang yang terlibat dalam perawatan bayi nanti setelah lahir : ibu
mengatakan bahwa dia akan merawat bayinya sendiri setelah lahir dibantu
oleh suami dan orang tuanya.
2) Peran dalam perawatan diri selama hamil : ibu mengatakan akan berusaha
menjaga dan merawat kebersihan dirinya sebaik-baiknya dan untuk akan
mejalankan aktifitas ringan.
3) Pengalaman dalam perawatan selama hamil : ibu mengatakan mempunyai
cukup gambaran dalam hal perawatan semasa hamil dan ibu memiliki
pengalaman dalam merawat anak nya nanti karena kelahiran anaknya nanti
bukanlah anak yang pertama melainkan anak ke tiga
4) Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : ibu mengatakan tidak
berencana untuk memiliki anak lagi, ibu mengatakan akan lebih mampu
merawat bayinya sejak kehamilan dengan pengalamannya merawat anak-
anaknya terdahulu.
e. Personal
1) Pandangan ibu terhadap perannya : ibu mengatakan dirinya merasa sangat
bahagia dengan kehamilannya saat ini dan ibu mengatakan akan
merawat bayinya dengan baik dan berperan penuh sebagai ibu bagi anak-
anaknya.
2) Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : ibu mengatakan
mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran ibu yang baik dari
ibunya yang merawatnya dengan baik meskipun dengan jumlah anak yang
banyak.
3) Percaya diri dalam menjalankan peran : ibu mengungkapkan bahwa
dirinya merasa mampu mejadi ibu, karena dukungan dari suami dan orang
tua yang cukup baik.
4) Pencapaian peran : selama pengamatan ibu masih bisa merawat
kehamilannya walaupun perutnya yang besar tetapi tidak mengganggu
aktifitasnya
B. P = Planning
Beritahu hasil pemeriksaan.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perkerjaan yang terlalu berat.
Anjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi dan
makan dilakukan lebih sering dalam jumlah lebih sedikit.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
Anjurkan kepada ibu untuk melakukan konsumsi vitamin setiap hari 1 tablet.
Anjurkan kepada ibu untuk minum obat zat besi dan asam sulfat.
Anjurkan kepada ibu untuk olahraga ringan di pagi hari sebelum melakukan
aktivitas.
Anjurkan kepada ibu untuk periksa laboratorium untuk mengetahui apakah
Hbnya sudah naik atau belum.
Anjurkankepada ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.
C. E = Evaluasi
Ibu mengerti hasil pemeriksaan. Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran dari
tenaga kesehatan. ibu mau datang dan periksa 2 minggu lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada awalnya model konseptual Mercer lebih lebih ditujukan pada
pengkajian ibu post partum karena model ini berfokus pada proses pencapaian
peran ibu dan bagaimana menjadi seorang ibu. Namun jika meninjau konsep
model yang dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah bagian yang sangat penting
dapam proses pencapaian peran tersebut, dimana interaksi bayi dengan ibu yang
terjalin utuh dan sistematis akan mempererat kasih sayang antara keduanya.
Penerapan konsep model Mercer dalam praktek keperawatan maternitas
dikenal sebagai bonding attachment. Bonding attachment adalah interaksi antara
orang tua dengan bayinya yang dimulai sejak dalam kandungan, dilanjutkan
saat proses persalinan serta dipertahankan selama dan setelah proses post partum.
Pengertian bonding sendiri adalah dimulainya interaksi emosi, fisik dan sensoris
antara orang tua dan bayinya segera setelah lahir ditampilkan melalui daya tarik
satu araj oleh orang tua tehadap bayinya. Sedangkan attachment adalah ikatan
perasaan kasih sayang antara orang tua dengan bayinya meliputi pencurahan
perhatian serta adanya hubungan emosi, fisik yang kuat berupa hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan melalui sinyal antara pemberi asuhan utama dan
bayi yang berkembang secara berangsur-angsur. (Matterson, 2001).
Pada saat kehamilan, pengkajian pada Bonding dapat dilakukan dengan
melakukan observasi terhadap perilaku orang tua dengan penerimaan terhadap
kehamilannya, mengakui bahwa kehadiran bayi nantinya akan menambah anggota
keluarga. Selain itu, bisa dilihat dari hubungan ibu dengan bayinya yaitu ibu
sangat senang menyambut kehamilannya ini, hal tersebut tampak saat ibu
mengelus-elus perutnya dan tampak tersenyum bahagia.
Attachment meliputi pengkajian verbal dan non verbal ibu dan keluarga
saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi ibu mengelus-elus perutnya saat janin
bergerak dan mengajak janinnya berbicara. Ayah mau menunda pekerjaan atau
kebutuhan demi mengantar ibu memeriksakan kandungannya, menerima tanggung
jawab mengasuh bayinya dan melaksanakan perawatan pada bayi. Peran ayah
yang aktif dalam proses kehamilan akan menunjukkan keterikatan yang lebih kuat
dari pada ayah yang tidak terlibat dalam proses kehamilan. Hal-hal tersebut
sejalan dengan bagaimana Mercer menggambarkan bagaimana pencapaian peran
menjadi ibu.
Pada teori Mercer proses pencapaian peran ibu yang dilalui dengan empat
fase akan selalu berhubungan dengan respon bayi.
1. Fase anticipatory yang dimulai sejak kehamilan, bayi juga dilibatkan untuk
berinteraksi : Ibu nampak mengelus-elus perutnya saat janin bergerak dan
mengajak janin berbicara.
2. Fase kedua yang dimulai saat kelahiran bayi yang juga memerlukan peran
perawat dalam melakukan pengkajian fisik secara umum : pada ibu yang
masih hamil fase ini bisa dikaitkan dengan penerimaan ibu atas kehamilannya
ditandai dengan Ny.A mengatakan dirinya menjadi percaya diri saat
mengetahui hamil lagi karena dirinya merasa sempurna menjadi wanita.
3. Fase ketiga informal, peran ibu dalam proses interaksi dengan bayinya
menjadikan ibu lebih matang di dalam menjalankan perannya.
4. Fase keempat personal, Dimulai pada saat wanita telah sepenuhnya seorang
melaksanakan perannya sebagai ibu. Rubin menyatakan bahwa pencapaian
peran ibu ini dimulai sejak mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan.
Ibu telah menginternalisasi perannya sehingga ibu mulai merasa percaya diri,
merasa mampu dalam menjalankan tugasnya. ibu mengatakan dirinya merasa
sangat bahagia dengan kehamilannya saat ini dan ibu mengatakan akan
merawat bayinya dengan baik dan berperan penuh sebagai ibu bagi anak-
anaknya.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal dari konsep model Ramona T. Mercer sebagai berikut :
Maternal Role Attainment merupakan sebuah proses interaksi dan perkembangan
yang terjadi selama periode tertentu di mana seorang ibu mempunyai hubungan
dengan bayi mereka, dan memperoleh kompetensi sesuai dengan peran serta
tugasnya dan juga mengungkapkan kepuasan dalam peran tersebut. Disamping itu
juga saat di mana ibu memperoleh sebuah harmoni perasaan, kepercayaan diri,
dan kemampuan yang kompeten saat ia melakukan perannya sebagai orang tua.
Seorang wanita hamil akan mengalami fase anticipatory yaitu suatu masa
sebelum menjadi ibu, memulai penyesuaian sosial dan psikologi terhadap peran
barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang ibu. Selain itu seorang wanita hamil sampai enam bulan setelah
melahirkan akan masuk pada fase personal. Tetapi menurut Mercer fase personal
akan mencapai peran aktif sebagai seornang ibu setelah 3-7 bulan post partum.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A.A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Medika.
Tomey, M.A. 2006. Nursing Theorist and Their Work. St. Louis : Mosby Company