merajut nusantara - pertamina ep · pdf filevolume 004 tahun i 3 n usantara sudah dikenal...

44
Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia EDISI TAHUN I VOLUME 04

Upload: dinhkhuong

Post on 06-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

Merajut Nusantara

MelestarikanIndonesia

EDISI TAHUN I VOLUME 04

Page 2: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

Komitmen Kami Tumbuh Bersama Lingkungan

Satu SumurSeribu Pohon

Page 3: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

3VOLUME 004 TAHUN I

N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa –dalam bahasa Sansakerta, nusantara berarti luar atau seberang, Salah satu yang fenomenal, istilah ini muncul

dalam Sumpah Palapanya Gadjah Mada, biasa dikenal dengan sebutan Amukti Palapa. “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Istilah Nusantara selama berabad-abad kemudian menghilang, tak pernah digunakan lagi. Muncul lagi pada era 1920, diusulkan Dr Setiabudi untuk menggantikan istilah Hindia Belanda. Cuma pengertiannya bukan lagi merujuk pada Sansekerta, tapi pada Bahasa Melayu. Nusantara diberikan arti baru yakni “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk di dalamnya

Sampai hari ini istilah Nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan Indonesia, negeri eksotik dengan jumlah pulaunya sebanyak 17.504 buah. (7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama). Sering juga disebut sebagai zamrud khatulistiwa, tentunya karena begitu banyak potensi yang terhampar di jajaran pulau-pulau tersebut.

Keanekaragaman hayati, pesona alam, fl ora-fauna, budaya, bahasa, aneka ragam suku, menjadi penanda keindonesiaan. Sudah kewajiban semua anak bangsa untuk melihara semua kekhasan itu sehingga Indonesia tetap lestari dan tegak berdiri sampai kapan pun.

Atas dasar itu pula untuk terus memelihara semangat itu dalam ulang tahunnya yang ke delapan, Pertamina EP memilih tema “Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia”. Ini bukan slogan kosong. Wilayah kerja Pertamina EP terbentang di seantero Nusantara, Rantau di ujung barat sampai Papua di ujung timur”.

Beberapa ikhtiar yang sudah dilakukan Pertamina EP dalam Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia, kita tampilkan sebagai Laporan Utama edisi kali ini. Rubrik lainnya pun, kami isi dengan semangat yang sama, melestarikan Indonesia. Rubrik wisata, misalnya. Pada edisi sebelumnya, memotret destinasi manca negara, kali ini menulis Danau Toba, bertepatan dengan Festival Danau Toba yang diselenggarakan September ini. Selamat Membaca!

NUSANTARA

cover oleh: Sigit Widihardono.

P O J O K R E D A K S I

Page 4: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

4 TAHUN I VOLUME 003

Pemimpin Redaksi Aji Prayudi (VP Legal Relations)Wakil Pemimpin Redaksi Agus Amperianto (Manajer Humas)Redaktur Pelaksana Arya Dwi Paramita, Pandji Galih AnoragaRedaksi Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono

Alamat Redaksi:Menara Standard Chartered, Lantai 21-29Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta Selatanemail: [email protected]

S U A R A P E M B A C A

Assalamuallaikum wr.wbDengan betambahnya usia Per-

tamina EP Semoga ke depan Per ta-mina EP panjang umurnya, semakin jaya, sukses semua harapan dan cita-citanya dapat terwujud dengan sema-ngat para pekerja & pekarya yang ber-jalan seiringan. Tidak ada perbedaan perilaku antar pekerja dan pekarya. Pertamina EP bisa bersaing dengan perusahaan lainnya secara Nasional maupun Internasional. Sukses & Semangat selalu Pertamina EP BISA.

Tya Gita RamadaniPekerja

Semoga PEP dapat segera mewu-judkan impian menjadi perusahaan energi kelas dunia. Menjadi kebang-gaan bagi bangsa dan motor pengge-rak pembangunan Indonesia. Menja-di ikon Indonesia dan penumbuh rasa nasionalisme Bangsa.

Tommy Wahyu AlimsyahProduction Operation Group Leader

Delapan tahun Pertamina EP. Terus maju untuk mencapai masa depan yang sudah berada didepan mata. Berharap di usia sekarang

benar-benar melaksanakan semangat SAFETY FIRST dimulai dari tahap pe-rencanaan, operasi, dan pasca operasi, sekali lagi BENAR-BENAR SAFETY FIRST!!

R. S. Kinoturangga NAsman HSSE

Semoga di Ultah yang ke-8 ini PEP semakin jaya, dan semakin suk-ses selalu.

RiduansyahPekarya

Usul Rubrik Kuliner

Pertama-tama, saya mengucap-kan selamat atas terbitnya BALANCE. Mencermati edisi pertama dan ke-dua, terlihat ada upaya dari pengelola untuk mengenalkan dunia migas, khususnya Pertamina EP kepada publik yang lebih luas. Rubrikasinya juga lumayan variatif, meski hala-mannya masih terbatas. Sayang un-tuk rubrik wisata, masih banyak diu-las tempat-tempat pelancongan di luar negri. Padahal, banyak tempat di Indonesia yang eksotis. Apalagi seka-rang, Indonesia sudah jadi salah satu tujuan destinasi wisatawan dunia

Untuk rubrik non migas, selain wisata dan seni, saya mengusulkan rubrik kuliner yang memeperkenal-

kan cita rasa nusantara. Saya kira, banyak kuliner unik yang b isa diung-kap dari masing-masing fi eld yang di-punyai Pertamina yang terbentang dari Sumatera sampai Papua.

SugiantoBalikpapan

––– Terima kasih usulannya. Untuk edisi mendatang, kami memang berencana menambah beberapa rubrik. Salah satunya rubrik kuliner dan fotografi . Kepada pembaca, termasuk Bapak Sugianto apabila ada naskah-naskah yang berkaitan dengan kuliner ataupun foto di sekitar lapangan milik Pertamina EP, silakan dikirimkan kepada redaksi BALANCE. Dengan senang hati, kami akan memuatnya.

Ingin Mengirim Artikel Redaksi BALANCE, saya hobi

menulis, mulai dari persoalan migas sampai dengan artikel wisata. Be-berapa sudah dimuat di media massa. Apakah BALANCE menerima sum-bangan tulisan dari luar?

IwanJakarta

––– Silakan kirimkan tulisan Anda ke pep-redaksi @pertamina.com Tulisan, kami harapkan tidak lebih dari 6.000 karakter.

Suara Pembaca diajangkan sebagai sarana sambung rasa

pembaca dengan pengelola majalah BALANCE. Kirimkan kritik dan saran Anda, tidak lebih dari 600

karakter ke email: [email protected]

Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke: [email protected]

Page 5: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

5VOLUME 003 TAHUN I

Bagi banyak anak muda, seriosa adalah musik jadul yang tak akrab di telinga. Tapi ini tidak berlaku bagi Vania Larissa. Tak sekadar menikmati, seriosalah yang membuka lempang jalan hidupnya.

Maestro keramik F Widayanto membaca ulang Drupadi. Tradisi bersanding dengan aura modern. Memikat dan Sensual.

SENJATA SERIOSA VANIA

GESTUR HOLLYWOOD DRUPADI

Syamsu Alam adalah seorang “pemimpi”, tapi bukan pengkhayal. Seperti juga pemimpi yang lain, mimpinya itu digantung setinggi langit seperti yang dianjurkan Bung Karno, dalam pidatonya yang bergemuruh.

22

24

32

WAWANCARA:SYAMSU ALAMPresiden Direktur

Tumbuh Bersama Lingkungan menjadi value yang melandasi operasional perusahaaan. Melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya menjadi pertangungjawaban untuk generasi mendatang.

Maleo, Orangutan Sumatera, Orangutan Kalimantan, Owa Jawa dan Bekantan menjadi saksi keseriusan Pertamina EP dalam menjaga dan melestarikan Indonesia.

“FORUM MENCONTEK” PROPER HIJAU

JEJAK SURGA KEANEKARAGAMAN HAYATI

MERAJUT NUSANTARAMELESTARIKAN INDONESIA

◆ Menuai Rezeki Mangrove 18

◆ Taman Zamrud Danau Toba 28

◆ Simpang Bayat Menjadi Bukti 36

◆ Kasad: Sikat Mafi a Minyak 40

GANTUNG IMPIAN SETINGGI LANGIT

D A F T A R I S I

6

10

12

DW

I O

BLO

TATA

N A

GU

S R

STK

APA

NLA

GI.

CO

M

GA

L IH

PR

AM

UD

ITA

Page 6: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

6 TAHUN I VOLUME 004

Tumbuh Bersama Lingkungan menjadi value yang melandasi operasional perusahaaan. Melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya menjadi pertangungjawaban untuk generasi mendatang.

L A P O R A N U T A M A

Setelah wara-wiri beberapa jenak, pada kedalaman 10 meter, rombongan penyelam ini berhenti. Mereka kemu-dian membentangkan spanduk bertu-liskan Sewindu Pertamina EP: Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, selesai penye-laman acara dilakukan dengan pena-naman mangrove, tak jauh dari spot penyelaman.

B ERKOSTUM selam lengkap, Aji Prayudi bukan sedang nam-pang. VP Legal dan Corporate Pertamina EP ini, dengan sigap

melompat dari atas perahu di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Pria ini bukan sekali ini menyelam. Dia sudah terbiasa  menggengendong

tabung selam dan pinggangnya dililiti weight belt yang tak ringan tersebut. Beberapa spot penyelaman di tanah air pernah dijelahinya.

Hari itu,  pada 5 September lalu  ditemani Agus Amperianto, Manajer Humas Pertamina EP, dan tim selam Pertamina EP, Pak Aji - demikian dia biasa disapa, menenggelamkan ba-dan nya, menyelam ke kedalaman laut.

Merajut Nusantara

MelestarikanIndonesia

Page 7: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

7VOLUME 004 TAHUN I

Pemilihan tema tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Pertamina EP boleh disebut sebagai representasi Indo nesia. Wilayah Kerjanya yang ber-jumlah 19 lapangan dan tiga proyek membentang dari ujung barat di Rantau Aceh sampai timur di Sorong Papua. Ribuan karyawannya berasal hampir dari semua suku di Indonesia.

Meski tangggal 13 Sepetember

ini, Pertamina EP baru berusia sewin-du, ukuran yang masih belia untuk perusahaan migas, jejaknya jauh lebih tua dibandingkan umur Republik. Mayoritas sumur yang kini dioperasi-kan Pertamina EP sudah diteguk sejak dulu kala. Bahkan ada yang mulai dibor pada abad 18

“ Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia adalah pertanggungjawaban terhadap generasi mendatang.” ujar Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam. Salah satu yang dilirik ada lah pelestarian keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan negara paling kaya ke-anekaragaman hayati dibanding negara-negara lain di dunia bah-kan mengalah-kan Amer ika Serikat (AS) yang wila yahnya lima kali lebih luas diban-ding Indonesia.

Dalam catatan Rhett A Buttler, pendiri mangabay.com, dari hasil pe-nelitian dan data yang mereka dapat-kan, keanekaragaman hayati Indone-sia, mulai dari laut, udara, dan da-ratan cukup besar. Seperti jenis ma-malia, menurut dia, terdapat 667 jenis, burung sebanyak 1.604 jenis,

reptil sebanyak 749 jenis dan tum-buhan 30.000 jenis.

Jumlah tersebut jauh lebih ba-nyak dibanding keanekaragaman ha-yati yang dimiliki AS, yaitu untuk ma-malia sebanyak 468 jenis, burung hanya 888 jenis, reptil 360 jenis dan tumbuhan sebanyak 20.000 jenis.

Potensi yang cukup besar terse-but, kata dia, menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang cukup indah dan kaya dengan berbagai po-tensi yang bisa dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan rakyat. Tak salah jika Begawan Ekonomi Ling-

kung an Prof DR Emil Salim me-nyatakan masa depan Indonesia ada pada keane-karagaman hayati.

Potensi ini pula yang dilirik Per tamina EP. “Kami melihat bahwa di lingkungankami ber-operasi ada potensi biodiversity atau keanekaragam an hayati yang bisa kita optimalkan melalui program konser-vasi,” ujar Syamsu Alam. Dengan prog-ram konservasi tersebut keanekara-gaman hayati dapat terus ada di wilayah kesatuan NKRI. Dengan begi-tu, di kemudian hari, generasi penerus

Masa depan Indonesia ada pada keanekaragaman

hayati

TATA

N A

GU

S R

ST

DW

I O

BLO

Direktur keuang an Pertamina EP, Lukitaningsih, melakukan penanaman pohon di lereng Merapi.

Page 8: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

8 TAHUN I VOLUME 004

masih bisa menikmati dan mempelaja-ri kekayaan tersebut.

Diakui atau tidak, banyak yang masih belum peduli terhadap harta karun tersebut. Untuk beberapa spe-sies, statusnya kini terancam punah. Di sinilah Pertamina, menunjukkan pe-rannya (lihat tulisan bagian 3) Beberapa wilayah kerja sudah menjalankan prog-ram konservasi bekerjasama dengan instansi terkait untuk melestarikan spesies-spesies yang terancam punah, antara lain Field Rantau yang bekerja-sama dengan Taman National Gunung Leuser (TNGL) melakukan konservasi Orangutan Sumatera, Field Sangatta bekerjasama dengan Taman Nasional Kutai (TNK) melakukan konservasi Orangutan Kalimantan.

Kemudian Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) di Luwuk be-kerjasama dengan SM Bakiriang me-lakukan Konservasi burung endemik Sulawesi Maleo dan di Field Tarakan yang bekerjasama dengan pemerintah kota Tarakan melestarikan satwa Bekantan di Hutan Kota Tarakan, dan konservasi Owa Jawa yang diinisiasi oleh Field Subang bekerjasama dengan Organisasi pemerhati Owa Jawa.

Penanda Indonesia yang lain yang juga dijaga dan ditumbuh kembang-kan Pertamina EP adalah sektor bu-

daya yang ada di sekitar wilayah ope-rasi. Field Cepu Asset 4 mencoba memfasilitasi Kelompok Ketoprak Desa Wado, bernama Krido Madya Budyo yang didirikan Kasdi, Kepala Desa Wado setahun lalu.

Wado adalah Desa di Kecamatan, Kedung Tuban, Kabupaten Blora ter-letak sekitar 10 km dari Cepu. Di Blora, Pertamina mempunyai Proyek Pengembangan Gas Jawa. Dari sana nanti akan dihasilkan 50 juta standar kaki kubik yang akan dipasok ke Pembangkit Litrik di Tambak Lorok Jawa Tengah. Proyek Gas ini nantinya akan dikelola oleh Asset 4.

Ketoprak sebetulnya pernah me-nyemarakkan kehidupan warga Desa Wado. Bahkan, pada era 60-an sempat memiliki dua kelompok Ketoprak, yakni Wado Kidul dan Wado Lor, tapi jelang 90-an keduanya hilang tak ber-bekas. “Tak sekadar melestarikan, kita coba bantu agar ketoprak memberi-kan manfaat ekonomi bagi warga,” ujar Arya Dwi Paramita, Manajer Legal & Relation Asset 4. Ketoprak Wado pun mulai keluar kandang. Sa-lah satunya diundang ke Jakarta me-meriahkan perhelatan IPA lalu.

***“Merajut Nusantara Melestarikan

Indonesia” merupakan kristalisasi

value perusahaaan Tumbuh Bersama Lingkungan” yang dideklarasikan sejak 2012. Menurut Syamsu Alam ,pertumbuhan Pertamina EP menjadi perusahaan penghasil energi terpan-dang harus diiringi pertumbuhan lingkungan alam dan masyarakat. Sejak dideklarasikan, beberapa ukuran kuantifikasi sebagai turunan dari value tersebut diguratkan, mulai dari program “satu sumur seribu pohon”, pembuatan sumur biopori, sampai pe-masangan solar cell.

Program-program tersebut berha-sil melampaui target yang sudah dica-nangkan. Karena dianggap berhasil itu, perolehan PROPER pada 2012 meningkat dibandingkan sebelum-nya. Ada 11 Lapangan yang mempero-leh peringkat hijau dan 14 biru. Tak satupun yang berperedikat merah. Tahun sebelumnya predikat buruk ini masih diberikan terhadap satu la-pangan Pertamina EP, hijau 7, dan biru 17.” Kita improve terus. Kalau sampai merah dua kali berturut-turut kita bisa dipidana apalagi hitam bisa dibubarkan,” ujar Manajer Humas Pertamina EP, Agus Amperianto.

Tiga lapangan peraih hijau, ma-sing-masing, Rantau, Jambi, dan Papua secara khusus ditampilkan dalam buku Greeen: Kumpulan Praktek

L A P O R A N U T A M AD

WI

OB

LO

DW

I O

BLO

Pementasan Ketoprak Wado.

Page 9: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

9VOLUME 004 TAHUN I

Pengelo laan Lingkungan Terbaik Per-usahaan Peraih Peringkat PROPER Hijau Tahun 2012. (lihat Forum Mencontek Proper Hijau )

Dari semua program itu, “satu su-mur seribu pohon” boleh dibilang pa-ling kinclong. Pencapaian jauh me-lampai target. Pengeboran satu sumur, baik eksplorasi maupun produksi dii-kuti penanaman, lebih dari seribu pohon. Penanaman pohon itu tentu tak harus di lokasi sumur yang di bor. Be berapa sumur itu tak memungkin-kan ditanami karena letak nya di te-ngah permukiman.

Pada 2012 realisasi penanaman pohon hampir mencapai 200 ribu pohon, empat kali tahun sebelumnya yang hanya 46.000. Saat itu, program penanaman pohon masih sporadis. Padahal pengeboran pada 2012 hanya 172 (24 sumur eksplorasi dan 148 sumur eksplorasi). Jika berpedoman pada “satu sumur seribu pohon”, yang harus ditanam sekitar 172 ribu pohon. Penanaman yang masif saat itu dilaku-

kan di lereng Gunung Merapi yang baru meletus. “Kita tak hanya mena-nam, tapi juga pemeliharaan sam pai pohon itu besar,” ujar Agus Amperianto.

Untuk 2013, realisasi penanaman pohon pun akan melebihi angka 2012. Pada 2013, di sepanjang jalur Tempino- Plaju, sejauh 265 km rencananya akan ditanami pagar hidup, oleh kayu ber-akar tunggang sehingga tidak merusak pipa. Rencananya, penanaman akan di-lakukan tiap 1-1, 5 meter. Jadi untuk jalur itu saja dibutuhkan 176 ribu sam-pai 265 ribu pohon.

Program itu pun, selain dikhid-matkan untuk kelestarian lingkungan, juga ditujukan sebagai salah satu peng-aman pipa dari para begundal pencuri minyak. “Pohon itu bisa menjadi pagar hidup,” ujar Agus.

PT Pertamina EP beberapa waktu lalu menghentikan pengiriman mi-nyak mentah melalui jalur pipa dari Jambi menuju Plaju, Sumsel. Peng-hentian operasi dilakukan sejak 25 Juli 2013 lalu lantaran pencurian mi-

nyak (illegal tapping) dengan cara me-lobangi pipa minyak sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, Pertamina menemukan sedikitnya 400 titik lo-kasi pipa minyak yang dilubangi para pencuri. Kerugian ditaksir mencapai 300 miliar.

“Merajut Nusantara Melestarikan Indonesia” tentunya tak akan berhenti hanya sebatas perayaan ulang tahun, tapi akan terus menafasi setiap insan Pertamina EP dalam berkarya. Prog-ram-program CSR bukan hanya seba-gai tanggung jawab sosial perusahaan. “Kita ingin memberikan yang beyond eco nomic,” ujar Agus Amperianto. Le-wat program-proram tersebut, masya-rakat diberikan bekal untuk bisa terus hidup, tanpa bergantung pada kegiatan migas yang secara alamiah akan terus menurun. Beyond economic pun mem-berikan ruang kepada masyarakat untuk berkreasi dengan hati nurani.

Kelak generasi penerus akan me-ngenang Pertamina EP dengan penuh penghormatan, bukan sesal amarah.

KANAN KIRI HARUS TAHU porate Govern ance, yakni transparency (keterbukaan), Accountability (Res pon-sibility, independency, dan fairness).

Dalam pelaksanaan di lapangan. Menurut Agus, terjadi perubahan men-dasar, dalam penginformasian kepada pemangku kepentingan. “Dulu kalah tangan kanan memberi, tangan kiri gak usah tahu. Sekarang gak bisa lagi,” ujar-nya. Setiap program harus diinformasi-kan kepada instansi terkait, minimal Kepala Dinas di wilayah bersangkutan.

Ia mengakui pernah punya peng-alaman tidak menyenangkan terkait de-ngan informasi tak sampai ini. Agus me-nyebutnya sebagai pengalaman tak ter-lupakan. Saat bertemu dengan pejabat Bojonegoro beberapa waktu silam tiba-tiba ia disemprot, dikata-katai sebagai perusahaan yang tidak peduli pada ma-syarakat. “Saya tidak bantah” ujar Agus. Baru setelah kemarahan reda, ia papar-kan yang sudah dilakukan Pertamina EP. Salah satunya pembangunan jalan beton yang menghubungkan Desa Malao ke Bojonegoro. “Ternyata Beliau gak per-nah tahu apa yang pernah teman-teman bikin di lapangan,” ujarnya.

Direktur Pertamina EP Syamsu Alam, Pertamina EP akan semakin fokus pada upaya mencari cadangan minyak dan gas. “Salah satu yang dapat menjaga dan me-lestarikan Indonesia ini adalah keber-adaan energi agar roda perekonomian bangsa ini terus bergerak.

Dalam kaitan pengembangan eko-nomi tersebut, Pertamina mengembang-kan kegiatan CSR terintegrasi, lewat PPMP (Program Pengembangan Masya-rakat Pertamina) di setiap lapangan. Masyarakat di sekitar wilayah operasi per usahaan sebelum dilepas sepenuhnya dalam menjalankan sebuah program, Mereka diberikan pelatihan yang kom-prehensif, baik hard skill maupun soft skill sesuai dengan hasil social mapping yang dilakukan sebelumnya.

Menurut Manajer Humas Agus Amperianto, social mapping sudah di-lakukan di semua lapangan Pertamina EP. Setiap program CSR, menurut dia senantiasa berpegang pada TARIF, se-suai dengan prinsip-prinsip Good Cor-

BANYAK PR yang harus dilakukan untuk meneruskan pekerjaan “ Merajut Nusan-tara Melestarikan Indonesia”. Tak melulu berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan budaya, tapi juga memastikan roda perekonomian terus bergerak. Untuk itu, ke depan seperti dikatakan Presiden

DW

I O

BLO

Direktur Utama Pertamina EP, Syamsu Alam.

Page 10: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

10 TAHUN I VOLUME 004

L A P O R A N U T A M A

M ENTERI Ling-kungan Hi dup Prof Dr Balthasar Kambuaya, MBA merasa perlu mengutip per-

kataan CEO LNG Badak, Nanang Untung saat memberi kan pengan-tar untuk buku “Green: Kum pulan Praktek Pengelolaan Ling kung an Terbaik Perusahaan Peraih Peringkat Hijau Tahun ”. “Ung kapan terse-but sangat tepat kare na proses pem-belajaran yang paling cepat adalah langsung dari yang me lakukan,” kata Balthasar memuji.

Buku yang diterbitkan KLH terse-but beberapa waktu lalu baru dilun-curkan di Jakarta. Lalu apa yang dibi-carakan Nanang sampai seorang Men-teri mengutipnya? Dengan bahasa bersayap, Nanang menyebutkan PROPER adalah forum mencontek hal-hal baik yang dilakukan oleh per-usahaan lain untuk diadopsi dan di-k e m b a n g k a n d i p e r u s a h a a n ma sing- masing.

“Forum mencontek” memang menjadi daging buku tersebut. Ada tujuh hal yang dijadikan acuan dalam penilaian PROPER, yakni Efisiensi Energi, Pengurangan dan Peman faatan Limbah B3, Pengurangan dan Peman-faatan Limbah Non B3, Penurunan Emisi dan Pencemaran Udara, Konser-vasi Energi, Perlindung an Keaneka-ragaman Hayati, dan Pemberdayaan Masyarakat. Tiap-tiap parameter itu diwakili tiga perusahaan yang diang-

gap terbaik dalam kategori tersebut.Khusus untuk bidang Pertam-

bangan Energi dan Migas, tiga Field Pertamina EP terpilih untuk menjadi tempat mencontek, masing-masing Field Papua untuk Efisiensi Energi, Field Jambi untuk Konservasi Energi, dan Field Rantau untuk Pemberdayaan Masyarakat. Ketiga Area tersebut me-rupakan peraih penghargaan PROPER Hijau Periode 2011/2012.

FIELD PAPUA KEMBALI KE LAPTOP“KEMBALI ke Laptop” menjadi mantra gaib yang terus dirapalkan komedian Tukul Arwana, dalam acara talkshow “Bukan Empat Mata”, yang me lam-bungkan namanya dari pelawak biasa-biasa saja menjadi pelawak terdepan. Tak hanya Tukul, di Field Papua, “Kem-bali ke Laptop” juga mem bawa berkah.

Laptop menjadi salah satu faktor yang mengantarkan Field Papua me-raih PROPER Hijau, dianggap sebagai salah satu perusahaan yang berhasil melakukan efi sisensi energi. Ber dasar-kan penelitian, sebuah laptop dapat menghemat rata-rata 80 % listrik. Di Papua sendiri pergantian PC ke laptop itu bisa menghemat sekitar 114,4 kwh per hari. Sebuah laptop hanya menye-

dot daya sekitar 60 watt dibandingkan sebuah PC yang mencapai 300 watt. Ada sekitar 58 PC yang disubsitusi. Jadi per hari penghematannya, 58 x 240 watt x 8 jam.

Selain subtitusi PC ke Laptop, Field Papua juga melakukan pengen-dalian pemanfaatan energi dengan me manfaatkan foto cell sebagai saklar otomatis. Foto cell mampu menghe-mat listrik sampai 304 kwh/hari atau setara 111.069 kwh/tahun.

Efisiensi energi juga didapat de-ngan pengoperasian solar cell. Di Area sana sudah dipasang 2 unit panel solar cell untuk keperluan penerangan. Pe-manfaatan sumber energi terbarukan ini bisa menghemat sebesar 1,6 kwh atau setara 584 kwh/tahun.

Penghematan energi yang signifi -kan didapat dari optimasi produksi dengan mensubstitusi pompa dari Pumping Unit (PU) dengan Electrical Submersible Pump (ESP). Tanpa opti-masi pemakaian listrik pada 2012 bisa mencapai 4.268.377 Kwh, tapi dengan optimasi turun menjadi 2.508.938 Kwh. Selain pergantian pompa, optimasi juga dilakukan pada water injection plan, Jaringan listrik PLTD water injection plan yang tadinya 400 v ke 6.000 v. Optimasi ini bisa meng hemat listrik 435 kwh/hari.

“FORUM MENCONTEK” PROPER HIJAUKementrian Lingkungan Hidup meluncurkan buku kumpulan praktek pengelolaan lingkungan terbaik. Dari Pertamina EP, terpilih Rantau, Jambi, dan Papua. Jadi model bagi perusahaan lain.

Penghematan energi dengan solar cell.

Page 11: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

11VOLUME 004 TAHUN I

KONSERVASI AIR FIELD JAMBITANPA gembar-gembor, sejak 2011 UBEP Jambi Area Selatan yang kini disebut Area Jambil membuat 50 lubang biopori di Perumahan Kenali Asam dan Bajubang. Biopori merupa-kan sumur serapan sebagai ikhtiar untuk konservasi air tanah. Selain menaikkan daya serap tanah saat hujan, biopori juga menurunkan po-tensi run off . Kegiataan ini diteruskan pada 2012 dengan membuat 50 bio-pori dan akan dilanjutkan pada 2013. Setidaknya pada tahun ini akan diba-ngun 100 sumur biopori. Untuk me-nangani kegiatan tersebut, manaje-men memiliki tim khusus yang ber-kompeten di bidangnya

Konservasi air sangat vital seka-rang ini. Potensi ketersediaan air ber-sih di Indonesia terus menurun ka-rena rusaknya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan. Dari total ketersediaaan air di Indonesia hanya 23% yang termanfaatkan. Stra-tegi ketersediaan air bersih melalui proses konservasi merupakan priori-tas. Tak semata-mata mengenai bera-pa banyak volume air yang digunakan, tapi lebih penting lagi adalah upaya mengurangi beban pencemaran terha-dap air. Atas dasar itu pula Area Jambi

melakukan berbagai upaya konservasi air.

Selain pembuatan sumur biopori konservasi air juga dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan injeksi air (waterfl ood). Ini merupakan perolehan tahap kedua (secondary recovery) de-ngan menginjeksikan air kedalam res-ervoir yang mendekati batas produk-tif setelah perolehan tahap pertama (primary recovery).

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ALA RANTAU

WILAYAH Field Rantau terbentang dari Provisinsi Nanggroe Aceh Darus-salam dan Sumatera Utara, melintasi enam kabu paten, yakni Kabupaten Aceh Ta miang, Kabupaten Aceh Timur, Ka bupaten Aceh Utara, Kabupaten Gayo Lues, Kotamadya Langsa dan Ka-bu paten Langkat.

Pada 2012, Field Rantau mem-produksi minyak 3905 BOPD dan gas 4,6b MMMSCFD. Sejak 6 Desember 2011, semua air terproduksi didaur ulang dengan diinjeksikan ke dalam sumur, (Enhanced Oil Recovery dan Pressure Maintenace).

Untuk mengefektifkan pengem-bangan masyarakat melalui program

CSR, Field Rantau melakukan social mapping di wilayah kerja bekerjasama dengan lembaga independen dan per-guruan tinggi. Social mapping tersebut memberikan gambaran garis-garis hu-bungan antara kelompok/individu, mengidentifi kasi masalah sosial, dan kelompok rentan.

Dari situ, baru dirumuskan prog-ram yang menjawab kebutuhan ma-syarakat dengan orientasi kemandiri-an. Program dijalankan dengan meli-batkan masyarakat dan pemerintah. Program pengembangan ditetapkan lengkap dengan latar belakang, tujuan & indikator, metode pelaksanaan dan lingkup kegiatan untuk jangka waktu sampai lima tahun.

Beberapa program unggulan yang sedang berjalan yang didesain bisa mendongkrak kemandirian masyara-kat, antara lain budidaya ikan gurame di Kampung di Tanjung Seumentoh, ikan lele Dumbo di Kampung Kebun Tanjung, ternak sapi potong di Kam-pung Sukaramai, kerajinan menjahit dan bordir di Kampung Kebun Ran tau. Semua di Kabupaten Aceh Tamiang

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang pertanian, Field Rantau membangun Pusat Pem ber-dayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Pertamina EP Field Rantau per te-ngahan Januari 2013. Menurut Field Manager Rantau Sigit Gunanto, PPMP merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat sekitar daerah operasi Per-tamina Rantau,dengan memberi ke-sempatan belajar dan menimba ilmu di PPMP. Diharapkan masyarakat yang ikut dalam pembelajaran dapat menye-rap ilmu sekaligus mempraktekannya di lingkungan masing-masing.

Di tempat ini, masyarakat bisa be-lajar, budidaya ternak ikan lele, budi-daya keramba air tawar (ikan nila), bu-didaya jamur tiram, dan itik petelur. “Saya berharap PPMP ini tetap berja-lan dengan baik dan berkesinambung-an, agar manfaatnya bisa dan dapat di-rasakan oleh masyarakat sekitar dae-rah operasi Pertamina.” ujarnya.

Kembali menggunakan laptop dalam keseharian aktivitas di Field Papua.

Page 12: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

12 TAHUN I VOLUME 004

TATA

N A

GU

S R

ST

JEJAK SURGA KEANEKAAGAMAN HAYATI

DARI SANG PECINTA SAMPAI SI PEMALU

Page 13: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

13VOLUME 004 TAHUN I

L A P O R A N U T A M A

INDONESIA adalah surga keanekaragaman hayati. Dari dahulu kala, para pene-liti dari seantero jagat me-nyempatkan diri mencecap Nusantara, mereguk kein-

dahan flora dan faunanya, kemudi-an mendokumentasikannya. Banyak yang kemudian beroleh kemasyhuran.

Salah satunya, Afred Russell Wallace, ilmuwan pengelana asal Ing-gris. Setelah bertahun-tahun keluar masuk hutan di Indonesia, Wallace menulis The Malay Archipe lago, yang menggetarkan jagat pengetahuan Biologi.

Banyak species flora dan fauna, endemik asli Indonesia, dan hanya sa-tu-satunya di muka bumi. Misalnya Maleo, burung asli Sulawesi yang biasa disebut sang pecinta sejati ka-rena kesetiaaan kepada pasangan yang tiada tara. Jika Maleo punah, se-luruh insan di muka bumi akan me-ratapi kepunahannya.

Direktorat Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi memasukkan Maleo ke dalam daftar Peta Jalan Peningkatan Populasi 14 Spesies Prioritas Utama Terancam punah ber-sama-sama dengan Babi Rusa, Anoa, Ba dak Jawa, Badak Sumatera, Gajah Sumatera , banteng , Komodo, Orangutan Ka limantan, Owa Jawa, Bekan tan, Jalak Bali, Elang Jawa, dan Kakatua Kecil Jambul Kuning.

Tanpa upaya sungguh-sungguh dan nyata, upaya itu bisa dipastikan akan gagal. Jika itu terjadi untuk kes-ekian kali, elemen-elemen penanda Indonesia hilang satu per satu. Gene-rasi pendatang, hanya akan dapat cerita bahwa dahulu kala pernah ada ini dan itu di Indonesia .

“Generasi mendatang berhak men-dapat lebih dari itu,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam. Sejalan dengan value perusahaan un-tuk tumbuh bersama lingkungan, anak perusahaan Pertamina ini mulai mem-buka mata dan telinga keberadaan he-wan-hewan terancam punah itu. Untuk

Maleo, Orangutan Sumatera, Orangutan Kalimantan, Owa Jawa dan Bekantan menjadi saksi keseriusan Pertamina EP dalam menjaga dan melestarikan Indonesia

tahap awal, penyelamatan dilakukan terhadap hewan-hewan yang berada di wilayah kerja yang dimiliki Pertamina.

Pilihan pun jatuh kepada Maleo, Orangutan Kalimantan, Bekantan, Orangutan Sumatera dan Owa Jawa. Pertamina EP tak sekadar mengulur-kan dana, tapi ikut ke luar masuk hu-tan, menyiangi onak dan duri untuk men dokumentasikan kehidupan sat-wa-satwa yang terancacam punah.

Berikut catatan awak BALANCE, Tatan Agus Rst yang beberapa kali meng ikuti perjalanan pendokumenta-sian hewan-hewan langka tersebut.

JEJAK MORIO DI HUTAN KUTAIPERJALANAN mencari jejak ke-beradaan Morio direncanakan di Balai Taman Nasional Kutai (TNK) di Bontang, Kalimantan Timur, sambil dis kusi bersama tim TNK dengan memperhatikan slide show sekilas ten-tang kawasan taman nasional yang ada di Sangatta ini, diputuskan bahwa kami akan bermalam di home stay di dusun Kabo.

Usai melepas lelah semalam di dusun Kabo, selepas sarapan pagi per-jalanan dilanjutkan menuju bibir su-ngai Sangatta, dan satu ketingting de-ngan motor penggerak 10 PK pun telah menunggu, lalu kami menyusuri sungai yang menurut informasi ba-nyak buayanya ini, menuju Prevab, gerbang pencarian mamalia terbesar di Taman Nasional Kutai.

Kurang lebih setengah jam kami menyusuri sungai yang memisahkan ka wasan taman nasional yang tampak rindang dipenuhi pohon dan di sisi ka-nan kawasan pertambangan ba tu bara dengan tanah-tanah terbuka menga-nga, serta hunian penduduk yang tum-buh bak jamur di musim hujan.

Dermaga Prevab kali ini tampak menyusut, karena air sungai surut, po-hon-pohon arai tampak rindang de-ngan buah-buahnya menguning, per-sedian makanan Morio –Si Orangutan

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Induk morio bergantung di sulur-sulur pohon sambil menggendong anaknya.

Page 14: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

14 TAHUN I VOLUME 004

L A P O R A N U T A M A

Kalimantan, usai menurunkan per-bekalan di kamp kakap, dengan ket-ingting kami melanjutkan ke Mentoko, salah satu tempat pemantauan mama-lia endemik Kalimantan, perjalanan sekitar satu jam menuju Mentoko.

Berkali-kali kami harus turun dari ketingting tuk menghindari perahu karam, karena banyak riam dengan be-batuan menonjol membuat stoper jeram. Mentoko pun akhirnya sampai juga, Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Pandjie Galih ditemani tim peneliti Orangutan segera merangsek ke dalam hutan mencari keberadaan Morio, tapi tak tampak jejaknya. “Kita harus dapat morio kang,” tutur Panji dibawah pohon ulin yang berdiri kokoh, terlihat rasa khawatir menyelimutinya.

Ada perasaan pesimis, karena ka-bar nya ada turis dari Jerman sudah tiga hari di sini, tapi tak kunjung mene-mukan mamalia memukau ini. Karena peluang bertemu Morio lebih banyak di Prevab dibanding di Mentoko, lalu diputuskan kembali ke kamp kakap di Prevab.

Di tengah perjalanan di atas ke-tingting, Haryadi dan Edi pemandu kami dari TNK melihat gerak-gerik Morio di atas Pohon Aria di pinggir su-ngai, perahu pun di arahkan ke tepian. Tak ingin kehilangan kesempatan aku meloncat bebatuan mendekat ke ba-wah pohon sambil mencari-cari, be nar terlihat seekor induk Orangutan de-ngan anaknya, kamera pun saya arah-kan, tapi dia begitu cepat menghindar, namun beruntung 10 bidikan didapat, beban sedikit ringan karena bisa ber-temu dan memotretnya.

Menjelang sore hari, kabar baik datang dari kamp kakap di Prevab, “in-duk morio dengan anaknya di pohon arai, segera kembali ke Prevab,” Demi-kian panggllan dari radio terdengar.

Di Prevablah akhirnya kami bisa puas memotret morio, banyaknya po-hon arai yang berbuah di sekitar kamp yang kami tinggali menarik minat Orangutan datang.

Orangutan di Kalimantan ini dise-but juga Morio berbeda dengan Orang-utan yang ada di Sumatera. Morio me-

miliki bulu dengan warna coklat kehi-taman dan wajah yang lebih hitam, dan rahang paling besar serta otak yang kecil. Orangutan morio mampu bertahan dalama kondisi cuaca yang ekstrim, seperti kemarau panjang, pa-kan yang minim, bahkan lebih sering turun ke tanah, karena tidak ditemu-kannya predator besar di Kali man tan, beda dengan di Sumatera.

Morio sering sekali menguji kes-abaran, seperti disaat kami mendapat-kannya di atas pohon, tiba-tiba dia ber-gerak menuju sarang tempat tidurnya, padahal waktu masih pagi hari, Orangutan malah tidur-tiduran kurang lebih 3 jam. Jadi siapa yang duluan bosan menunggu, saya atau dia.

Tak mau kalah, saya pun ikut ti-dur-tiduran menunggu dia beranjak, terlihat dia pun mencuri pandang ke arah saya. Dan saya pun pura-pura tidur, akhirnya 3 jam kemudian Morio mengalah karena tuntutan perut, dan menuruni pohon, menuju pohon arai yang saat itu banyak buahnya, dan ka-mera pun tak berhenti memotretnya.

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Morio.

Page 15: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

15VOLUME 004 TAHUN I

SOS” ORANGUTAN SUMATERAANGIN bahorok malam itu cukup bergemuruh, meliuk menyusuri lem-bah, mengerakan dahan dan dedaunan, membawa hawa dingin menusuk tu-lang, tapi aku tetap mematung meman-dang kegelapan, menembus bukit nun di atas sana, itu lah Bukit Lawang, sa-lah satu pintu masuk ke Taman Nasio-nal Gunung Leuser (TNGL), yang terle-tak diantara Aceh dan Sumatera Utara.

Setelah berbincang dengan para jagawana, diputuskan esok subuh me-napaki hutan Leuser mencari jejak mamalia endemic Leuser –itulah Orangutan Sumatera (Pongo abelii)

Tidaklah mudah mencari keber-adaan mereka, yang hidup arboreal --hidup di atas pohon, tapi berkat ke-piawaian para jagawana TNGL, sete-lah dua jam perjalanan mendaki dan menuruni lembah, satu demi satu ma-malia memukau ini ditemukan, dari yang masih bayi, agresif dan menye-rang, hingga Sandra —nama Orang-utan-- dewasa dan bersahabat.

Saat ini populasinya hanya tersisa kurang dari 7000, dan jumlah ini terus mengalami penurunan setiap tahun-nya. Disamping sifat perkembang bi-akannya yang lama, pembukaan lahan serta pembalakan liar, juga perburuan, serta sering terjadinya konfl ik antara Orangutan dan manusia, karena habi-tatnya terancam, mamalia ini turun ke perkebunan masyarakat, untuk menc-ari bebuahan dan masyarakat merang-sek ke hutan, sehingga sering terjadi perburuan.

Bekerjasama dengan TNGL, Perta-mina EP disamping membantu opera-sional penyelamatan Orangutan, juga melakukan restorasi hutan dengan cara penanaman pohon buah di area TNGL, bila pohon-pohon buah ini ba-nyak tersedia di kawasan ini, tak perlu lagi Orangutan merangsek kebun pen-duduk, dan tak perlu terjadi lagi kon-fl ik, yang ada hanyalah hidup damai di habitatnya masing-masing.

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Page 16: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

16 TAHUN I VOLUME 004

L A P O R A N U T A M A

KEBERADAAN Owa Jawa yang me-rupakan endemik di Jawa bagian barat dan sebagian di Jawa bagian te-ngah, merupakan primata arborial yang sebagian besar waktu aktivitas-nya di pohon, populasinya di alam bebas berkisar antara 2000 hingga 4000 individu, sebagian mereka hidup dalam populasi kecil terisolasi di hutan yang tersisa di pulau jawa.

Pertamina EP menunjukkan kepe-duliaanya dengan cara ikut serta dalam upaya pelestariannya, seperti berperan serta aktif dalam pelepasliaran sepa-sang Owa Jawa di Gunung Puntang, Bandung pada 15 Juni 2013. rencanan-nya bukan hanya sepasang yang di-lepasliarkan, tapi akan ada beberapa pasang lagi menyusul untuk dilepas-kan. Sehingga kawasan Gunung Pun-tang ini akan menjadi habitat primata eksotis yang aktif bergerak.

Cara hidup Owa Jawa yang terito-rial, berkeluarga dengan sepasang jan-tan dan betina serta dua hingga tiga anak, dan sipat hidupnya memilih hutan yang harus masih dalam kondi-si baik, pemburuan liar karena menawan untuk dipelihara, membuat keber ada annya terancam kepunahan.

Bila kita semua tidak bergerak bersama untuk melindunginya, me-reka hanya akan ada dalam dongeng dan cerita saja.

PELEPASLIARAN OWA JAWA

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Page 17: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

17VOLUME 004 TAHUN I

TERLETAK di tengah kota Tarakan, hutan mangrove berdiri gagah. Dia bukan sekadar maskot tetapi sekali-gus paru-paru kota dan daerah tujuan wisata. Di sana, bukan hanya kerim-bunan hutan mangrove yang didapat tetapi ada primata pemalu yang cukup eksotis, Bekantan. Kera berhidung panjang dan besar dengan rambut merah kecoklatan tersebut asli Kalimantan.

Dibandingkan jenis kera lain, dia punya keunikan : pandai berenang. Dia bisa pindah dari satu pohon ke pohon lain yang terpisah oleh air. Bekantan hidup berkelompok, dipim-pin oleh satu atau dua jantan dewasa dengan sekitar empat betina dewasa dan bayi-bayi Bekantan, Satu kelom-pok kurang lebih berkekuatan 10 hingga 15 Bekantan.

Pemandangan menarik tersaji saat jamuan makan pagi dihidang-kan., Masing-masing kelompok berge-rak cepat menuju “meja” makan. Bila satu kelompok sudah sampai lebih dulu, kelompok lainnya sabar me-nunggu. Karena sering terjadi keri-butan bila tampak ada Bekantan dari kelompok lain menyerobot, tugas sang pemimpinlah untuk siaga men-jaga kelompoknya untuk menikmati jamuan makan.

Bekantan tak kemaruk. Mereka tahu batas perutnya, walau masih ter-saji makanan, bila sudah kenyang, Bekantan-bekantan itu satu persatu menyingkir, memberi kesempatan ke-lompok lain untuk menikmati pisang yang disajikan.

Bila Bekantan saja sanggup, apa-lagi kita manusia, harusnya bisa lebih bijaksana dan tidak rakus dan tahu mana miliknya dan mana yang bukan haknya.

JAMUAN MAKAN BEKANTAN

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Page 18: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

18 TAHUN I VOLUME 004

I N S P I R A S I

DIA lebih senang ber-kaos dan bersarung. Kaki nya lebih sering telanjang dibanding-kan dibungkus sepatu atau sandal. Sepatu

ha nya dikenakannya di sekolah. Itu pun saat mengajar, –profesi yang dila-koninya sejak puluhan tahun lalu. Dia pun lebih memilih membiarkan Pajero miliknya teronggok di garasi. Alhasil selama empat bulan mobil mewah itu, tetap km. “Istri saya gak mau. Katanya malu oleh tetangga,” ujarnya.

Mobil itu pun sebetulnya tak di-belinya. Tapi dikirim perusahaan di Kalimantan, yang dimilikinya dengan beberapa teman. Karena kinerja bagus, manajemen perusahaan memu tus kan membelikan kendaraan untuk Direksi dan Pemegang Saham.

Selama ini, lelaki itu lebih sering wara-wiri memakai motor yang menu-rutnya lebih praktis. Sesekali, ia juga masih berkeliling dengan sepeda ontel tuanya berkeliling desa, memungut bibit mangrove untuk memagari pesi-sir pantai dari hantaman ombak.

Pak De Karwo, Gubernur Jawa Ti-mur yang baru terpilih kembali untuk periode kedua memanggilnya “Bupati Tuban” untuk sekadar menggambar-kan besarnya pengaruh dan kepopu-leran namanya. Daftar untuk menun-jukkan bahwa lelaki ini bukan orang biasa bisa diperpanjang lagi. Duta Be-sar Amerika, dan beberapa orang pen-ting negri ini, mulai dari mantan peja-bat sampai menteri menyem patkan menyambangi kediamannya.

Siapa laki-laki yang namanya ber-gaung di seantero Tuban dan disebut dengan penuh ketakziman itu? Dialah Haji Ali Mansyur yang yang namanya berada di daftar teratas parpol setiap Pemilu untuk didekati karena diang-gap bisa mempengaruhi pemilih. Peng abdi lingkungan yang berpuluh tahun mem baui mangrove demi penyelamat an pesisir. Otodidak sejati yang sangat mempercayai kearifan alam.

Haji Ali Mansyur berhasil mengu-

MENUAI REZEKI MANGROVE“Cintailan Tanaman. Dia akan bertasbih mendoakanmu,” kata Haji Ali Mansyur. Hidupnya berkecukupan setelah berpuluh tahun merawat Mangrove. Menginspirasi pelestarian lingkungan di kawasan pesisir.

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Haji Ali Mansyur.

Page 19: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

19VOLUME 004 TAHUN I

bah desanya. Yang tadinya super miskin, menjadi di atas desa lain, baik ekonomi maupun SDM. Mereka yang tadinya hanya bisa “kerja hari ini untuk makan hari ini”, kini sudah bisa menyisihkan penghasilannya untuk masa depan. “Kesenjangan juga terlalu lebar,” ujar Ali Mansyur. Tanah di desa hanya dimiliki segelintir orang. “Satu orang bisa memi-liki 500-an hektar, sementara 500 orang, satu meter pun gak punya,” kata Ali Mansyur.

Kemiskinan pula yang menyebab-kannya menghentikan pendidikan SD sampai empat tahun, yang kemudian disambung kembali setelah ada biaya. Putus sambung ini berlanjut di jen-jang berikutnya. Alhasil, Mansyur baru bisa mengikuti pendidikan SMA pada umur 25 tahun, sampai akhirnya berhasil meraih sarjana Tarbiyah.

Pahit getir meangakses pendidik an merangsangnya untuk aktif di bidang pendidikan. Dia berjasa membangun Pondok Pesantren Manbail Futu se-hingga disegani sampai sekarang. Sebetulnya pesantren ini berdiri sejak zaman penjajahan Belanda pada 1925, tapi hanya pondok tradisional. Baru pada 1997, mulai diajarkan pendidikan formal yang berbasis kurikulum nasio-nal. Dari yang tadinya muridnya hanya 13 orang, kini siswanya mulai dari TK, MI, MTs, MA, berjumlah sekitar 4000 orang, terbesar di Tuban. Ali Mansyur kini menjadi Ketua Yayasan di situ.

Sejak dilahirkan 15 Agustus 1957, Ali Mansyur tak pernah keluar dari Desa Jenu, Kecamatan Jenu Kabupaten Tu ban. Suasana serba kekurangan tak membuatnya harus mengadu nasib di-tempat lain, jadi TKI di luar negri atau menyesaki Jakarta. “Tak pernah ber-pikir merantau. Saya ingin mengem-bangkan desa kelahiran saya,” ujar Ali Mansyur.

Alam membuka jalan mewujud-kan tekad tersebut. Mulai 1970, pan-tai yang berbatasan dengan desa mu-lai terkikis abrasi. Sedikit demi sedikit air laut mendekat. Sampai akhirnya Pada 1974, rob besar menghantam desanya. Jarak rumah yang tadinya

300-an meter ke pantai hanya tinggal beberapa meter saja. Kejadian itu menggugah Ali Mansyur. Saat itu umurnya 18 tahun. “Saya harus ber-buat sesuatu.” katanya.

Mulailah peri-ode “kegilaaan”. Ali Mansyur menapak-tilasi jejak banjir de-ngan menanami mang rove. “Banyak yang menyebut saya gila, tak ada ker-jaan,” ujarnya. Ber beda dengan di wilayah lain, mangrove tak pernah bersemi di Desa Jenu. Untuk bibit, Mansyur terpaksa berkeliling dengan sepeda ontel memungut dari desa-de-sa lain. Bibit itu kemudian ditanam-kan pada bibir pantai. Sebelumnya

pasir pantai diangkut dulu ke darat, kemudian dioplos dengan tanah,

Begitu terus dilakukan selama ber-tahun-tahun, “Pada dasarnya saya se-nang tanaman,” ujarnya. Dia mera wat

bayi-bayi mang-rove itu dengan tekun dan telaten. Satu per satu mulai tum buh. Dia mela-kukannya sendi-rian. Mangrove yang tadinya susah

tumbuh di Jenu ternyata bisa rin dang di tangan Ali Mansyur. Untuk urusan tanaman, dia rupanya bertangan dingin. Apapun yang ditanamnya akan tumbuh, sehingga timbul selorohan di antara teman-temannya, “Ditanam Mansyur, batu pun bisa berbuah.”

“Ditanam Mansyur,

batu pun bisa berbuah.”

Cikal bakal asri di pinggir pantai.

Page 20: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

20 TAHUN I VOLUME 004

I N S P I R A S I

Kegilaannya itu dilakukannya se-lama bertahun-tahun. Tetangga-te-tang ganya belum tergerak karena di-anggapnya pekerjaan sia-sia, seperti melukis di atas air. Baru dua puluh ta-huan kemudian setelah melihat ke-berhasil Mansyur merindangkan pan-tai, mereka mengikuti. Ada sekitar 18 orang yang aktif melakukan pena-naman. Mereka bekerja tanpa pamrih, tak ada yang melirik untuk mengulur-kan bantuan termasuk pemerintah.

Perhatian mulai didapat pada 1997. Mereka dikirim mengikuti pela-tihan. Untuk keperluan administrasi, Mansyur dan kawan-kawan memben-tuk kelompok Tani Wana Bahari. Saat itu memang pelatihan diadakan untuk kelompok tani. Setelah pelatihan, me-reka diberi order pengadaan 50 ribu bibit. Ada 12 anggota kelompok yang terlibat dalam pengerjaaan tersebut, Gajinya 6000 per hari. Mereka sepakat untuk memakai uang tersebut untuk modal kelompok, antara lain dipakai untuk membangun sekretariat dan ra-pat. Ali Mansyur menyebutnya gubug yang dipertahankan sampai sekarang.

Selain Wana Bahari pada 15 Agus-tus 2001, mereka juga menyatukan langkah dengan membentuk Forum Masyarakat Peduli Pesisir Tuban. Seiring dengan berkembangnya ke-giatan, empat tahun kemudian didiri-kan Yayasan Mangrove Centre. Lemba-ga inilah sekarang yang secara resmi mengelola Mangrove Centre Tuban yang luasnya mencapai 54 hektar, 32 hektarnya merupakan milik Mansyur.

Ali Mansyur dengan Mangrove Centre, kini tak ubahnya menjadi pen-jaga lingkungan Tuban. Dia tak segan men datangi perusahaan yang diang-gapnya melalaikan lingkungan. Per-nah tiga tahun lalu, dia mendatangi pabrik semen karena membiarkan bekas penggalian terlantar sehingga mirip danau. Dia bersurat akan mela-ku kan penghijauan. Tak mendapat tanggapan. Perusahaan hanya mem-balas dengan mengatakan itu menjadi kewajiban perusahaan.

Dua tahun kemudian perusahaan mengirimkan surat boleh dilakukan penanaman di situ dengan biaya di-tanggung perusahaan. Syaratnya Ali Mansyur harus punya badan usaha be-rupa CV. “Kami hanya ingin menanam. CV silakan ditunjuk perusaha an,” ujar Ali Mansyur, Sejak itu perusa haan mulai mendekat. Bahkan sering untuk program lingkungan rapat di Mang rove Centre sampai akhirnya tahun lalu per-usahaan tersebut me raih proper emas.

Sebagai pembina Ali Mansyur se-nantiasa menekankan prinsip amanah kepada pengurus yayasan. Dia memilih mengembalikan bantuan kalau ada dana sisa. Pernah sebuah bank mem-bantu membangunkan gapura dengan anggaran 50 juta. Cuma habis separuh-nya. Saat dikembalikan, bank bilang sudah jadi hak yayasan. Akhirnya dise-pakati sisa dana itu dipakai memba-ngun balai kesehatan.

Dengan pengelolaan yang amanah seperti itu, reputasi Mangrove Centre pun cepat meroket. Jika yang lain me-ngirim permohonan bantuan, untuk Yayasan Mangrove Centre justru banyak perusahaan yang antre me na war kan kerjasama termasuk Pertamina EP. “Ka mi berterima kasih kepada perusa-haan yang sangat peduli kepada ling-kungan,” ujar Ali Mansyur.

Cita-cita Ali Mansyur untuk mem-berdayakan masyarakat sudah terca-pai. Mangrove Centre membuka la-pangan kerja baru kepada warga desa

di situ. Ada sekitar 59 pekerja yang digaji di atas UMR. Selain itu warga juga bisa berjualan, mencukupi kebu-tuhan pengunjung yang datang, teru-tama yang berkemah. Kalau lagi mu-sim liburan, tempat itu disesaki ri-buan orang. Mereka tak dikutip bayar-an, hanya pengganti listrik yang nilai-nya ala kadarnya.

Mangrove Centre juga membuka diri untuk tempat pelatihan budidaya mangrove dan cemara laut. Yang da-tang, tak hanya dari Tuban, tapi juga dari Kabuapaten lain, termasuk dari luar Jawa. Bibit mangrove dan cemara yang sengaja disemai di situ dibagikan gratis kepada siapapun yang membutuhkan.

Padahal, harganya, terutama bibit cemara lumayan, per tangkai bisa men-capai Rp 9.000. Karena harga yang menggiurkan, lembaga pembibit an plat merah yang ada di Kabupaten lain, tak membuka akses kepada masyara-kat yang ingin belajar membudida-yakannya. Alasannya, jika masyarakat sudah bisa sendiri, bibit yang dipro-duksi lembaga itu tak akan laku.

Mangrove Centre kemudian terge-rak membuat pelatihan. Semua perwa-kilan Kabupaten di Jawa tengah dan Jawa Timur diundang. Semua peng-alaman tandas dibagikan kepada peserta, termasuk bibit yang baru disemaikan.

Mangrove Centre pun tumbuh me-wangi. Dia menjadi lembaga yang pa-

TATA

N A

GU

S R

ST

Menahan abrasi.

Page 21: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

21VOLUME 004 TAHUN I

ling otoritatif di Tuban untuk penye-lamatan lingkungan. Kini, sudah ber-anak pinak di berbagai tempat. Tak hanya di wilayah pesisir jawa, juga me-nyebrang ke lain Pulau, seperti Bon-tang di Kalimantan.

Bagi Ali Mansyur, mangrove ada-lah pembuka rezeki. “Saya bersyukur, setelah menanam itu rezeki selalu ada,” ujar Mansyur. Dengan sedikit fi -losofis, ia menjelaskan tanaman-ta-naman peliharaannya itu bertasbih mendoakan dirinya. Tak lupa ia juga mengutip beberapa hadis dan Al Qur’an. Salah satunya yang dianggap rezeki itu adalah berlipatnya harga tanah. Tanah yang di belinya murah, seiring kemajuan Tuban, nilai jualnya menjadi ber li pat-lipat.

Ali Mansyur terus merangkai mim-pi-mimpinya untuk menjadikan Mang-rove Centre Tuban sebagai tempat bela-jar lingkungan dan kehutanan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Saya nanti akan bangun menara untuk melihat burung. Bisa motret dari situ nanti,” kata Mansyur. Sekitar 15 hektar dari seluruh lahan Mangrove Centre diajangkan untuk keanekara-gaman hayati. Tak hanya Mangrove, di situ juga ditanam pohon jenis lain, seperti cemara, mahoni dan lain-lain. Hewan-hewan pun dibiarkan berkeli-aran bebas.

Burung laut, seperti camar dan bu-rung sawah, blekok menjadikan tem-pat itu sebagai tempat tinggalnya. Rin-dangnya pepohonan membuat mereka betah. Jika hari berganti pe tang, rom-bongan burung satu persatu hinggap di pucuk pohon. Saat senja, hamparan putih yang bertengger di puncak ber-kilatan. Sungguh pemandangan yang eksotis.

Di tengah usianya yang terus me-rembet Ali Mansyur tak ingin berhenti. Dia terus berlari, menggenapkan asa-nya, untuk terus berguna bagi orang lain, seperti yang selalu diingatkan guru ngajinya saat kecil dulu, “Sebaik-baiknya manusia, adalah yang berman-faat bagi orang lain.”

MEMBANGKITKAN SEMANGAT PENDENGAR PATAH ARANG

ATAS dedikasinya terhadap lingkungan, Ali Mansyur pada 2012 lalu dianugeraghi Kalpataru yang diserahkan Presiden SBY. “Saya tadinya mau menolak, Tapi di-minta Bupati untuk menerima,” ujarnya. Alasan Pak Bupati, dengan penghargaan tersebut, jejak pengabdiannya bisa dicontoh generasi berikutnya.

Dari yang tadinya tidak peduli, ia kemudian mencari tahu kesana kemari soal penghargaan tersebut, lewat internet ataupun bertanya ke kawan-kawan sesama penggiat lingkungan. Jawabannya mencengangkan. Penghargaan itu tak mem-buat peraihnya lebih bersemangat mengabdi seperti yang sebelumnya di lakukan, justru malah melorot.

Dari 43 peraih Kalpataru di Jawa Timur sejak penghargaan itu diberikan pada 1973, hanya dua orang yang masih terus berkarya di bidang lingkungan ter-masuk dirinya, empat orang sudah meninggal. Setelah meraih penghargaan itu, semangat malah jadi loyo. Jika tadinya tanpa pamrih, setelah meraih piala de-ngan mudah mereka menyalahkan pemerintah yang dianggapnya tak peduli pada yang mereka lakukan, Mereka pun patah arang. Para pendekar ini mundur dari ladang pengabdiannya kepada lingkungan.

Kondisi ini mengusik pikiran Ali Mansyur. “Malu, setelah dapat piala malah tak berbuat apa-apa,” ujarnya, Ia pun akhirnya mengumpulkan para pendekar lingkungan yang sudah mutung tersebut di Mangrove Centre. Selama tiga hari, sekalian berekreasi dengan keluarga, mereka saling menyemangati, setelah puas melemparkan uneg-uneg. Saat acara berlangsung Ali Mansyur berinisiatif meng-hubungi pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup. Setelah pertemuan, terben-tuklah Forum Peraih Kalpataru. Ali Mansyur ditunjuk sebagai koordinatornya.

Gayung berambut, dukungan datang. Para peraih kalpataru itu dimintai mengajukan proposal program senilai 50 juta. Ali Mansyur memilih tidak meng-ajukan bersama dua teman lainnya yang merasa mampu mendanai program de-ngan swadana. “Biar teman-teman saja.” ujarnya. Tak lupa ia mengingatkan te-man-temannya agar berupaya mandiri, jangan targantung pada pemerintah.

Tak hanya di Jawa Timur, forum ini diharapkan berdiri di provinsi lain. Sebagai embrio, Ali Mansyur mengajak delapan teman lainnya dari Provinsi lain, sesama peraih Kalpataru 2012 berkumpul. Tempatnya juga di Mangrove Center. Semuanya datang atas biaya sendiri, kecuali satu orang yang datang dari Aceh. “Dia nelayan. Hidupnya pas-pasan,” ujarnya. Ali Mansyurlah yang menanggung biaya perjalanan dia dan keluarganya.

Ali Mansyur memang mudah berempati kepada orang lain. Seorang pengajar di Pondok Pesantren Manbail Futu mengisahkan, pernah beberapa tahun silam, pen-gajar di situ diberi jatah dua orang untuk diangkat menjadi guru PNS. Sebagai guru senior, hak jadi PNS itu sebetulnya milik Ali Mansyur, tapi karena ada koleganya yang dipandang lebih membutuhkan, Ali Mansyur melepaskan haknya.

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 22: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

22 TAHUN I VOLUME 004

A P A & S I A P A

SENJATA SENJATA SERIOSA SERIOSA

VANIAVANIA

B AGI banyak anak muda, seriosa ada-lah musik jadul yang tak akrab di telinga. Musik nya kakek dan nenek.

Tapi ini tidak berlaku bagi Vania Larissa. Tak sekadar menik-mati, seriosalah yang membuka lempang jalan hidupnya. Dialah yang melambungkan namanya, menggenapkan kecantikan dan kecerdasaannya sehingga terpi-lih menjadi Miss Indonesia .

Dara kelahiran Pontianak 18 Novem ber 1995 ini memang piawai bernyanyi seriosa. Dia bisa melagukan karya agung Wolfgang Amadeus Mozart dengan indah seindah wajahnya. Liukan suaranya menggetarkan.

September ini, selama sebulan penuh Vania mengikuti kontes Miss World 2013 di Bali dan Jakarta. Dia bersiap segalanya, mulai dari mengasah kemampuan berbahasa sampai mempelajari adat istiadat asli Indonesia. Vania secara khusus mempelajari tarian Enggang, khas Dayak , suku asli yang banyak mendiami wilayah Kalimantan, termasuk Kalimantan Barat, tempat Vania dilahirkan dan dibesarkan. Vania juga getol berlatih memetik sasando, musik khas Flores.

Ketrampilan barunya akan dipakainya untuk memikat dewan juri selain seriosa yang sudah menjadi nafas hidupnya, dan menjadi senjata ampuh dalam berbagai festival. Apakah Vania menggoreskan sejarah baru bagi Indonesia dengan membawa pulang mahkota Miss World? “Saya akan tampil sebaik mungkin demi Indonesia,” ujar Vania. Yang pasti, di ajang itu Vania sudah mencatatkan rekor sebagai peserta termuda.

FOTO

-FO

TO:

KA

PAN

LAG

I.C

OM

Page 23: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

23VOLUME 004 TAHUN I

B UAH jatuh tak jauh dari pohon. Rifat Sungkar, tahun men-daki ketenaran dengan meng-ikuti jejak orang tuanya dan kakeknya sebagai pemba lap. Prestasinya jauh melampaui

pendahulunya. Jika Helmi Sungkar dan Ria Sungkar, hanya bergaung di tingkat nasio-nal, nama Rifat sudah go Internasional. Dia beberapa kali berhasil menaikkan bendera merah putih di arena balap mancanegara.

Dunia kini mencatat Indonesia sebagai negara yang mempunyai pereli tangguh. Terakhir, pria kelahiran Jakarta 22 Oktober 1978 ini berhasil naik podium pada seri kelima di arena rally bergengsi New England Forest Rally (NEFR, di Newry, Maine, Amerika Serikat, Dia berhasil mengibarkan bendera merah putih setelah menduduki podium ketiga. Ini pengibaran kedua setelah sebelumnya, Rifat yang tergabung dalam Fastron World Rally Team, juga meraih peringkat ketiga pada seri ketiga di Oregon.

Saat itu Rifat mencuri hati para peserta dan penonton NEFR. Bukan karena keberhasilannya menyabet podium ketiga, tapi sikapnya yang meletakkan sportivitas dan kemanusiaaan di atas kemenangan, seperti yang ditunjukkan Lightening Mc Queen dalam fi lm Th at Car, fi lm animasi yang bercerita tenang mobil balap. Si Kilat membuang kesempatan jadi juara pertama karena memilih tak memasuki fi nis dan kembali ke arena, mendorong pesaingnya “Th e King” yang mengalami kecelakaan.

Begitu juga Rifat, saat berlangsung seri ketiga NEFR di Oregon, dia menyempatkan diri berhenti saat mobil salah seorang peserta mogok. Dia mendorongnya memasuki area servis. Jika saja, Rifat terus melaju, dia bisa menduduki runner up di seri tersebut. Alhasil, Rifat hanya berhasil menduduki tempat ketiga, sama dengan yang

“Reli kan bukan hanya soal mencari kemenangan, tetapi juga ada hubungan kemanusiaan. Ini bukan hanya soal otak, tetapi juga soal hati. Kerusakan seperti itu mungkin saja dialami oleh saya, dan mungkin akan ada pereli lain yang membantu,” kata Rifat.

BUAH JATUH RIFAT SUNGKAR

RFT

_R

IOW

INTO

.FIL

ES.W

OR

DP

RES

S.C

OM

Page 24: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

24 TAHUN I VOLUME 004

W A W A N C A R AFO

TO-F

OTO

: TA

TAN

AG

US

RST

H ARAPAN para wong cilik berseli weran di lobi Standar Chartered, Selasa Septem ber lalu.

Siang itu, seusai berkeliling meninjau pameran foto, Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam secara khusus menye-diakan waktu untuk berdialog dengan para wong cilik itu. “Silakan menguta-rakan harapannya kepada Pertamina EP,” ujar pria kelahiran Purworejo, 2

April 1963 tersebut. Semua mitra binaan Asset 1 sam-

pai Asset 5 hadir di situ. Problem pe-masaran menjadi masalah laten yang mereka hadapi, mulai dari pengrajin lukisan sampai pengolah makanan.

Mendengar keluhan itu, Syamsu Alam berjanji akan memberikan ban-tuan. “Makanan saat rapat itu seharus-nya tak hanya kue-kue bikinan Jakarta saja, tapi juga olahan mitra binaan,” ujarnya,

Seusai rapat secara khusus ia

meng instruksikan Aji Prayudi, VP Legal dan Relation untuk menindak-lanjuti, kalau bisa mewujudkan harap-an-harapan yang dilontarkan para mitra binaan tersebut.

Kepada BALANCE, peraih gelar Doktor dari Texas A&M University ter-sebut menyebutkan ingin mitra-mitra binaan itu tumbuh terus “bukan hanya kita bikin terus selesai,” ujarnya. Alam tak ingin memutus harapan mitra bi-naan yang sudah mekar. Konsekuen-sinya tanggung jawab Pertamina EP

GANTUNG IMPIAN SETINGGI LANGIT

Syamsu Alam adalah seorang “pemimpi”, tapi bukan pengkhayal. Seperti juga pemimpi yang lain, mimpinya itu digantung setinggi langit seperti yang dianjurkan Bung Karno dalam pidatonya yang bergemuruh. Jika mimpi itu jatuh alias tak tercapai, masih ada di bintang-bintang. “Coba kalau kita menggantung mimpi itu hanya di atas jembatan tol, kalau jatuh akan ada di bawah kolong jembatan tol,” ujar Syamsu Alam.

Page 25: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

25VOLUME 004 TAHUN I

bertambah karena mencarikan pasar untuk pro duk mitra binaan. “Kalau perlu kita kolaborasi dengan Persero dan industri lain,” ujarnya. Dengan be-gitu, value perusahaan untuk tumbuh bersama lingkungan yang dideklarasi-kan pada 2012 tak hanya sekadar manis di atas kertas.

Meski begitu, Alam tetap realistis. Komitmen itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan sustain yang ditandai dengan penemuan cadangan baru me-lebihi yang diproduksi. “Tan pa itu bukan tumbuh bersama lingkungan, yang ada wafat bersama lingkungan,” ujarnya.

Anda selalu menyempatkan waktu bertemu mitra binaan ?

Kalau selalu, saya bohong, tapi se-tiap ada waktu, setiap management walktrough di fi eld atau event-event se-perti tadi, saya sempatkan untuk men-dengarkan sehingga bisa tahu harapan dan kendala yang mereka hadapi.

Paling tidak saya bisa memberikan guidelines. Prinsipnya kita ingin tum-buh bareng.

Bukan karena tidak percaya ke pada anak buah yang bertang-gung jawab di bidang tersebut ?

Saya kira tidak. Kalau saya sangat percaya dengan kawan-kawan, Saya sering sampaikan tidak mungkin seorang atasan mengerjakan sendiri, nggak akan jalan perusahaan ini. Tapi, kawan-kawan harus cepat belajar meng emban kepercayaan. Melaksana-kan mandat dengan bertanggungja-wab. Kita hanya memberikan guide-lines dan melakukan crosscheck seperti dialog tadi, apakah yang dikerjakan sudah benar atau belum.

Anda menikmati berdialog dengan mitra binaan?

Saya menikmati. Kita akan mene-mukan real problem di situ dibanding-kan meeting yang sangat high level yang kerap terjebak ke seremonial,

tapi esensinya sering terlupakan. Tapi kalau bertemu mereka, yang disam-paikan itu betul-betul need mereka Saya dari dulu lebih dekat dan lebih concern ke golongan lemah dibanding-kan dengan yang kuat. Sangat banyak masyarakat yang harus kita sentuh.

Dalam tataran kebijakan untuk pemberdayaan masyarakat apa yang akan dilakukan Pertamina EP?

Untuk mengembangkan kegiatan CSR yang sudah kami siapkan adalah PPMP (Program Pengembangan Masyarakat Pertamina) yang ada di setiap lapangan. Konsepnya masyara-kat di sekitar wilayah operasi perusa-haan sebelum dilepas sepenuhnya dalam menjalankan sebuah program, diberikan pelatihan yang komprehen-sif baik hard skill maupun soft skill di fasilitas yang sudah disiapkan oleh perusahaan.Kami memanfaatkan lahan perusahaan yang belum opti-

Page 26: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

26 TAHUN I VOLUME 004

W A W A N C A R A

mal, kami pakai dan dilengkapi de-ngan sarana penunjang sesuai dengan potensi yang ada di daerah sekitar wilayah operasi tersebut sesuai de-ngan hasil social mapping yang dilaku-kan sebelumnya.

Di PPMP ini berbeda di setiap la-pangan karena kami tahu bahwa Indo nesia sangat unik dan berbeda satu dengan lainnya, sehingga kami pun da lam pelaksanaan program memperhatikan aspek ini untuk penentuan sebuah program agar tepat guna dan sesuai dengan karak-teristik masyarakatnya.

Pada 2012, Pertamina EP men-deklarasikan value perusahaan tumbuh bersama lingkungan. Bisa dijelaskan ?

Kami ingin menjadi perusahaan penghasil energi yang diiringi per-tumbuhan dari lingkungan masyara-kat dan lingkungan alam. Karena bila kita beroperasi hanya fokus terhadap profit semata tanpa mempedulikan

lingkungan sekitar, tentu berat bagi kami untuk dapat sustain dan terus berjalan hingga kini dan mungkin nanti beberapa puluh tahun ke depan.

Kondisi masyarakat semakin ber-tambah sementara sumber daya alam tidak pernah bertambah, hal ini seja-lan dengan tingkat kesulitaan menca-ri minyak dan gas, sehingga wajib bagi kami untuk lebih bijak dan pandai mengoptimalkan apa yang sedang kami kerjakan untuk bisa menemu-kan sumber energi yang sustain bagi Indonesia, tanpa mengabaikan aspek manusia dan lingkungannya.

Apa ada pemicu khusus dibalik pendeklarasian tersebut ?

Terus terang sudah lama saya mengamati, sejak masuk Pertamina pertama kali pada 1989, dan ditugas-kan di Cirebon, lingkungannya sangat eksklusif. Kesenjangan sangat luar biasa dengan masyarakat di luar. Saya percaya perusahaan akan maju jika care terhadap society. Akrab dengan society,

jangan diartikan harus banyak keluar duit, nggak seperti itu. Jika masyarakat merasakan keber adaan kita, akan de-ngan mudah support. Tak akan ada lagi cerita rig yang, moving ditahan.

Kita berbuat baik kepada orang lain sebenarnya berbuat baik untuk kita. Manfaat keberadaan kita harus bida dirasakan oleh society, jangan ada dan nggak ada kita dianggap tak mem-beri pengaruh apa-apa.

Bagaimana pencapaian value perusahaan tersebut ?

Sejak dicanangkan tahun 2012, pencapaiannya sampai sejauh ini se-suai dengan yang ditargetkan, seperti misalnya program “1 Sumur 1000 Pohon” di tahun 2012 kemarin hampir 200.000 pohon atau tepatnya 199.128 pohon yang tertanam di seluruh wila-yah operasi kami, dan pemasangan solar cell juga sesuai dengan yang diha-rapkan sebanyak 207 unit solar cell di-mana dengan pemasangan tersebut Pertamina EP hemat 1.087 KWH per

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 27: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

27VOLUME 004 TAHUN I

hari dan 104 MBTU per hari. Dan yang paling terasa wujud dari

value Tumbuh Bersama Lingkungan adalah meningkatnya perolehan Proper Hijau di lapangan Pertamina EP dari yang awalnya kami memperoleh 7 Proper Hijau di Tahun 2011, menjadi 11 Proper Hijau di Tahun 2012.

***Syamsu Alam adalah seorang pe-

mimpi”, tapi bukan pengkhayal. Se per-ti juga pemimpi yang lain, mimpinya itu digantung setinggi langit seperti yang dianjurkan Bung Karno dalam pi-datonya yang bergemuruh. JIka mimpi itu jatuh alias tak tercapai, ma sih ada di bintang-bintang. “Coba kalau kita meng gantung mimpi itu hanya di atas jembatan tol, kalau jatuh hanya akan ada di bwah kolong jembatan tol,” ujar Syamsu Alam sambil terkekeh.

Untuk meraih impian tersebut, dia mempunyai resep menjalani setiap proses dengan sebaik-baiknya nya. “Kita hanya bisa mengontrol proses, bukan hasil,” ujarnya. Ia yakin jika pro-ses itu sudah dijalani dengan baik, akan memberikan hasil yang baik pula. Kalau hasilnya buruk, bisa karena pro-ses yang dilakukan buruk. Bisa juga prosesnya baik, tapi Yang Kuasa berke-hendak lain.

Salah satu mimpinya adalah mem -bawa Pertamina EP yang dipimpinnya menjadi world class company pada 2014 yang sudah didengungkan sejak Per-tamina EP berdiri 2005 lalu. Mungkin orang lain sudah menyerah. Beberapa tahap yang harus diraih tak terwujud. Bahkan pada 2013, tertampar dengan kenyataan produksi menukik pada level terendah dalam lima tahun terka-hir, tapi Syamsu Alam tak berniat me-nurunkan mimpinya. “Biar tetap hidup,” katanya.

Agar tetap hidup pula. Syamsu Alam juga tak mau terjebak pada hal-hal formalistik. Jas hanya dikenakan pada acara-acara resmi. Ia kerap me-mindahkan rapat BOD dari Lantai 27 ke tempat lain di lt 3 yang lebih santai. Lantai 27 memang diset untuk meeting

lengkap dengan in focus dan teleconfer-ence. Sementara lt 3 didesain melepas-kan penat. Ruang di situ malah dileng-kapi peralatan band lengkap.

Kisaran produksi Pertamina EP pada semester I 2013 jauh dari target. Apakah ini menggangu Anda ?

Kalau performance, itu memang jadi concern saya. Tapi saya lebih kha-watir dengan mindset kawan-kawan dalam mengelola asset. Kalau bicara in-dustri minyak, kita tidak bisa bicara short term. Apa yang dieksekusi tahun ini rencana tahun lalu. Kalau eksekusi pengeboran baik, artinya ada yang salah di rencananya.

Kalau bicara reservoir manaje-men kita bicara lima tahun, sepuluh tahun, bahkan dua puluh tahun. Ma-ka nya kita harus punya plan of devel-opment (POD) yang menunjukkan bagaimana kita me-manage aset kita dengan knowledge yang kita punya saat itu sehingga kita bisa mengambil manfaat secara maksimal

Saya beberapa kali samapaikan, Saya Direksi paling lama sejak 2008. Tapi secara personal saya merasa be-lum melakukan apa-apa. Yang dilaku-kan masih nol. Saya belum berhasil menyadarkan kawan-kawan bahwa yang dimanage itu asset. Kalau kita bi-cara yg dimanage itu asset, kita hrs tahu asset kita, kita sudah treat se-perti apa, potensi masih ada apa nggak? Seberapa besar? Kalau itu sudah bagus, baru bicara long term. Kalau sekarang kan bicara tahun depan aja masih bingung. Babak belur.

Padahal mestinya setelah sekian lama mengelola asset kita sudah bisa menyusun potensi asset sehingga bisa membuat rencana lebih baik, tiga tahun empat tahun ke depan, asset itu mau diapakan ?

Produksi sekarang paling jelek dalam sejarah EP ?

Sebetulnya tidak paling rendah. Pada 2005 dan 2006, kita masih 110 ribu, terus naik pada 2008 dan seterus-nya di atas 125 ribu. Tapi saya ambil hikmahnya. Mungkin Tuhan ingin

meng ingatkan kita, kalau mau declare world class company tidak bisa bekerja secara begini. Selain produksi turun, pada 2013 juga masih ada fatality yang sebetulnya sangat bisa dihindari.

Problem Indonesia ke depan adalah security energy. Sebagai pe-rusahan migas, apa yang bisa dibe-rikan Pertamina EP ?

Seperti tema ulang tahun sewindu EP “Merajut Nusantara Meles tarikan Indonesia”, kami berusaha mewujud-kan dengan semakin fokus pada upaya mencari cadangan minyak dan gas ka-rena salah satu yang dapat menjaga dan melestarikan Indonesia ini adalah keberadaan energi agar roda perekono-mian bang sa ini terus bergerak.

Kita harus menemukan cadangan yang lebih besar dari yang diproduksi. Jangan sama besar karena ada decline secara alamiah. Kalau saya ditanya te-man-teman apa yang dimaksud agres-sive upstream yang dicanangkan Per-sero, saya jawab kita harus punya re-placement ratio, perbandingan pene-muan cadangan dengan produksi. Ka-lau memproduksi 50 juta, kita harus menemukan 200 juta.

Anda yakin bisa tercapai ?Saya masih ada perasaaan optimis,

Tapi itu memang gak mudah. Mindset harus berubah. Misalnya dulu gak per-nah terbayang basement batuan dasar bisa sebagai reservoir, tapi sekarang ternyata bisa. Sekali lagi update potensi asset sangat penting, baik yang sudah eksisting maupun yang eksplorasi se-hinga bisa ngomong realnya potensi kita berapa. Sekarang masih susah. Saya targetkan update potensi asset, pada 2013 sudah selesai. Jadi perenca-naan 2014 sudah memakai data dari situ.

Kalau Anda diganti karena pro duksi turun ?

Gak ada masalah. Pada saat dimin-ta jadi Presiden Direktur, saya berpikir bahwa jabatan itu suatu saat akan habis, nggak mungkin selama-lamanya. Lagi pula dari dulu saya gak pernah ter-pikir karir harus begini, ha rus begitu. Biarkan semuanya mengalir saja.

Page 28: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

28 TAHUN I VOLUME 004

TAMAN ZAMRUD DANAU TOBA

Keindahannya dipindahkan penyair dalam bait-bait puisi. Menikmati lukisan pagi di Danau Toba menjadi pengalaman tak terlupakan.

W I S A T AKUNTORO

Page 29: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

29VOLUME 004 TAHUN I

P ULUHAN tahun Sitor Situmorang, penyair terkemuka Indonesia berkelana di Belanda dan Paris, toh ia tak bisa menahan rindu-

nya kepada Danau Toba yang terus-terusan memanggilnya. Dari negeri seberang, dia tumpahkan kerinduan-nyanya itu dalam bait-bait pusi: //… Aku rindu pada tebing hijau/ Tempat ikan emas bercengkerama/ Di antara lumut menggeliat bening/ Seperti taman zambrut dalam impian. //…Aku rindu pada batu-batu besar dan hitam/Muntahan lahar dari perut bumi/Pada pemandangan tua ribuan

dang dari sisi Timur terlihat seperti matahari, sedangkan dari sisi Barat tampak seperti bulan. Kein dahan nya saat bermandi cahaya mentari pagi dan

mentari senja tak terperikan.

Perbandingan ini sepertinya tak meng ada-ada, Saya yang besar di besar Jawa dan baru sekali ke Danau Toba me-rasakan “ taman zam rud” saat menik-mati matahari pagi yang sinarnya seper-ti berkejaran di per-mukaan air. Sudah

ba nyak sunrise yang saya cecap, baik di pegunungan maupun laut. Tapi kein-dahan di Danau Toba boleh disebut

Jika dipandang dari sisi Timur terlihat seperti

matahari, sedangkan

dari sisi Barat tampak seperti

bulan.

Teks: Arya Dwi Paramita tahun/Si gembala domba, termenung di atas batu.

Sitor Situmorang boleh jadi terke-nang tanah kelahirannya di Naibaho, dusun yang terletak persis di bibir Danau Toba.

Sebetulnya bukan hanya Sitor saja yang tersihir Danau Toba. Yang pernah berkunjung ke sana, banyak yang me rasakan sensasi serupa. Bahkan, ada yang membanding-kannya dengan Sun Moon Lake, danau alami terbesar di Taiwan yang diburu pel ancong seantero jagat, Disebut Sun Moon Lake karena danau ini jika dipan-

MO

SIST

A P

AM

BU

DI

Page 30: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

30 TAHUN I VOLUME 004

salah satu yang terbaik.Keindahan itu pula yang coba di-

tawarkan pemerintah pada Festival Danau Toba 8-14 September 2013. Sebelumnya event ini bertajuk “Pesta Danau Toba” yang digelar sejak 80-an. Pelaksanaan FDT 2013 direncanakan tanggal 8-14 September 2013 dengan Kabupaten Samosir sebagai tuan rumah. Festival ini bertemakan Arga do Bona ni Pinasa (Menghargai Tanah Leluhur) dengan logo rumah adat Batak berlanggam dompak. Ini adalah ukiran kayu yang berbentuk wajah manusia ditempatkan di bagian atas pintu rumah Batak, konon dianggap sebagai penjaga dari roh-roh jahat. Dompak ini sejajar dengan ulos, kain hasil tenunan yang dipakai sebagai lambang perlindungan dan doa, selalu dipakai dalam upacara adat Batak.

Danau Toba di pagi hari memang sangat menakjubkan, bagaikan se-buah lukisan pagi yang sangat indah dan tak terlupakan. Sinar matahari pagi hari itu menyeruak dari balik bukit, menembus kabut, dan pantul-annya di atas permukaan air meman-carkan cahaya bagaikan hamparan berlian yang sedang menari.

Suara satwa liar seperti kawanan burung, kera, dan satwa lainnya sa-yup-sayup terdengar di kejauhan seo-lah mengajak orang yang berada di situ untuk keluar dari kamar dan ber-sama-sama menikmati keindahan alam Danau Toba. Udara pagi yang sejuk khas penggunungan menambah

W I S A T A

suasana tentram bagi setiap orang yang berada di tempat itu.

”Lukisan Pagi”, lagu karya Tohpati yang dinyanyikan oleh Shakila yang populer menjelang akhir dekade 1990an, kembali terngiang saat meli-hat hamparan pemandangan Danau Toba dari bukit di Semenanjung Siuh-an yang letaknya sekitar 15 menit perjalaan dari kota Parapat.

...Fajar yang berkilau Datang membuka hari Sinarmu memberi harapan yang bersahaja. Lihatlah warna pada cahaya Menjadi lukisan pagi...

Di sisi kanan ”lukisan pagi” terse-

but tampak Tanjung Unta yang meru-pakan salah satu daya tarik wisata alam di sekitar Parapat. Sebuah tan-jung yang bentuknya menyerupai punggung unta. Sedangkan di sisi kiri tampak pulau Samosir sebuah pulau yang terdapat di tengah danau toba yang juga memiliki daya tarik wisata tersendiri. Keindahan Danau Toba me mang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan wisatawan domestik dan manca negara. Danau ini merupakan yang terbesar di Asia. Terletak di ke-tinggian 906 meter di atas permu-kaan laut dengan kedalaman rata-rata sekitar 300 meter, panjang 81 km, dan lebar 30 km.

...Fajar yang berkilau Datang membuka hari

Sinarmu memberi harapan yang bersahaja.

Lihatlah warna pada cahaya

Menjadi lukisan pagi...M

OSI

STA

PA

MB

UD

I

KU

NTO

RO

Page 31: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

31VOLUME 004 TAHUN I

MENUJU LOKASI ”LUKISAN PAGI” BANYAK cara untuk bisa menikmati pemandangan alam tersebut. Ada dua alternatif jalur yang sering dipa-kai oleh kebanyakan orang. Melalui jalur Tebing Tinggi, jarak yang harus ditempuh dari Medan ke Parapat sekitar 176 km atau 3 sampai 4 jam perjalanan menggunakan mobil. Pemandangan alam di sepanjang jalur tersebut cukup indah, hampar-an hutan karet, pinus, dan kebun ke-lapa sawit memberikan kesan tersen-diri bagi mereka yang melaluinya.

Alternatif kedua adalah melalui jalur Brastagi. Jalur ini memang agak jauh dibandingkan dengan jalur Tebing Tinggi. Jarak yang harus di-tempuh dari Medan ke Parapat me-lalui jalur ini adalah sekitar 219 km. Namun demikian, banyak objek wisa-

ta yang dapat disinggahi seperti ka-wasan Brastagi dan air terjun Sipiso-piso di wilayah Tongging. Brastagi terletak di kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan laut. Lokasinya berada di antara dua gunung berapi aktif, Gunung Sibayak (2.172 meter) dan gunung Sinabung (2.417 meter). Wilayah yang subur ini memiliki pasar buah dan peman-dian air panas yang menjadi daya tarik. Di beberapa lokasi di Brastagi, wisatawan dapat melihat satwa liar seperti kera dan babon yang berkeli-aran bebas di pinggir jalan.

Sementara itu, air terjun Sipiso-piso terletak di daerah Tongging me-miliki daya tarik wisata air terjun yang sangat indah. Airnya mengalir dari dinding jurang yang curam dan jatuh dari ketinggian sekitar 120 meter ke sungai yang mengalir lang-

sung ke Danau Toba. Pemandangan ke pulau Tao Silalahi di bagian utara Danau Toba yang sangat indah dapat dinikmati dari lokasi ini. Bagi wisa-tawan yang mendambakan kete-nangan dan privasi dalam menikmati pemandangan alam Danau Toba dapat memilih Patra Parapat Lake Resort yang terletak di Jl. Pertamina Siuhan Parapat. Hotel berbintang dua ini menawarkan fasilitas peman-dangan alam yang sangat luar biasa. Di sinilah wisatawan dapat menik-mati keindahan ”Lukisan Pagi” Danau Toba dari bukit di Semenanjung Siuhan. Hotel bintang dua ini dires-mikan pada tahun 1973 oleh Ibnu Sutowo Direktur Utama Pertamina saat itu dengan sebutan Wisma Inter-nasional. Jika melihat lokasinya dan fasilitas yang ada, bisa dipastikan wisma internasional Pertamina ini adalah yang terbaik di masanya.

MO

SIST

A P

AM

BU

DI

Page 32: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

32 TAHUN I VOLUME 004

K EDUA mata perempuan itu redup manja, terlihat menggoda namun juga sendu. Mimiknya mukanya yang tirus seakan meredam kesedihan, dan juga sikap berontak. Ia berusaha mempertahankan helai demi helai

kain di tubuhnya yang coba dibuka dan tarik paksa oleh lelaki berwajah dingin dan kejam, Dursasana.

Drupadi dipermalukan Dursasana atas perintah Suyudana, yang menyeret Drupadi dengan menjambak rambutnya. Drupadi pun dijalari dendam. Ia bersumpuh tidak mau menggelung rambutnya sampai dia mencuci rambutnya dengan darah Dursasana.

Kisah Drama dan sosok Drupadi itu kemudian

Maestro keramik F Widayanto membaca ulang Drupadi. Tradisi bersanding dengan aura modern. Memikat dan Sensual.

Teks dan Foto Galih Pramudita

GESTUR HOLLYWOOD DRUPADI

mengilhami F Widayanto untuk menggelar pameran tunggal yang menyuguhkan sosok Drupadi dalam berbagai wujud dengan tajuk “Drupadi Pandawa Diva” yang digelar di Galeri Nasional 22-30 Agustus 2013. Pameran ini sekaligus sebagai selebrasi atas 30 tahun bergelut di medan senirupa.

Pameran tersebut dibuka dengan pertunjukan Drupadi Puppet Show yakni kolaborasi wayang kulit Jawa dengan wayang Jepang, Bunraku, yang merupakan arahan Marky Jahjali. Pada pameran tunggal ke-16 nya kali ini ia menghadirkan 30 patung Drupadi dalam berbagai pose, warna dan ukuran.

Widayanto tetap berdiri pada kekhasan karya-karyanya, dengan mengeksplorasi mitos-mitos lokal. Selain itu patung-patungnya dibuat dengan teknik ‘stoneware’ (tanah liat dicampur batuan). Pamerannya kali ini mungkin bisa dikatakan sebagai pencapaian bagi seorang F Widayanto. Patung-patungnya kali ini terbilang besar dibanding karya-karya sebelumnya, bahkan ada yang tingginya mencapai 2.23 meter.

Saat masuk ke ruang pamer utama di Galeri Nasional, kita akan disambut sosok Drupadi yang beda. Ia berdiri di bawah cahaya terang, wajahnya menengadah seolah menatap kelopak bunga yang bergelantungan dan mengelilinginya. Kulitnya putih, tidak gelap seperti

S E N I

PAMERAN

“Drupadi Ngore”

Page 33: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

33VOLUME 004 TAHUN I

gelap Drupadi. Jeritan dan amarahnya terlihat pada raut mukanya kala berhadapan dengan Dursasana yang dingin dan kejam. Beberapa karya lain juga sangat kuat menggambarkan penderitaan Drupadi yakni “Kebrugan Jagad” (Kejatuhan Dunia) dan “Bedhah Nelangsa” (Meluapkan Derita). Di karya ini sosok Drupadi terlihat kuyu, duduk dilantai berselojor, dengan rambutnya yang terurai acak-acakan. Disekitar tubuhnya ada mata dadu yang berserakan, disini tubuhnyapun berwarna gelap

sebagaimana dalam kisah Mahabarata.Sementara, pada sebagian besar karya

lainnya ia mengeksplorasi kecantikan wajah dan kemolekan tubuh Drupadi.

Hal ini terlihat seperti dalam patung “Pandawa Diva”, “Ukel Ambyar”, dan Ngore Ngecucung”. Widayanto berhasil membangun citra eksotisme dan sensualitas Drupadi. Ia mendekatkan

karakter Drupadi dengan eksplorasi tradisi yang mungkin merapat ke

modern dan kosmopolitan. Drupadi banyak terlihat

dengan gaya dan gestural yang nampak berbau model ‘holywood’ walau dibalut dengan busana tradisi. Pun dengan

penamaan karya yang membaurkan nama Jawa dan kosa kata Inggris.

Di sana mata Drupadi terlihat redup dan menggoda, tulang

pipinya menonjol dengan muka yang tirus. Rambutnya tergerai panjang dengan leher jenjang, badannya yang seksi, pinggul kecil,

panggul dan dada yang besar membusung dengan jari-jari yang indah. Sangat menggoda. Drupadi menonjolkan sensualitasnya dengan

rambut acak terurai dilekukan tubuh yang

sensual mengundang setiap pasang mata untuk mendesir.

Sebagian terlihat lemah namun sebagian lagi menyala-nyala, gigih,

berontak, dan pantang menyerah.

***

dikisahkan dalam pewayangan. Seolah menggambarkan asal kehidupannya dari seberkas cahaya api, patung yang tingginya kira-kira satu setengah meter itu diberi judul “Drupadi Agni” atau Drupadi api.

Bagian dalam ruang pamer tata cahaya sengaja dibuat redup temaram, seolah menginterpretasikan sosok Drupadi yang terperangkap dalam keremangan. Patung solo Drupadi diletakkan di berbagai sudut dan juga tengah ruangan. Sedang patung yang melukiskan adegan dramatik dalam kisah Drupadi diletakkan di ruang tengah galeri. Dalam patung “Dru Vs Dur” digambarkan upaya Dursasana menelanjangi Drupadi dengan menarik kain Druppadi.

Lewat karya ini Widayanto sukses menghadirkan momen paling

VVVOLVVVOVVOVOVVOVVOOVOO UME 004 TAHUN I

terurai acak acakan. Disekitar tubuhnyang berserakan, disini tubuhnyapun

sebagaimana dalam kisah MSementara, pada seb

lainnya ia mengeksplwajah dan kemolekan

Hal ini terlihat sepert“Pandawa Diva”, “UkelNgore Ngecucung”. Wmembangun citra eksensualitas Drupadi.

karakter Drupadi dengtradisi yang mung

modern danDrupadi

denganyang moddibatrad

penammembaurkan nakata Inggris.

Di sana maredup dan men

pipinya menyang tirustergerai pleher jenyang sek

panggubesar dengaindahmenmensens

rambdileku

sensual mpasang mata

Sebagian tersebagian lagi me

berontak, dan pan

*

wayangan. kan asal berkasngtu setengahl “Drupadi pi.ang pamer ibuat

ah sosok

angkap Patung soloi berbagaih ruangan.melukiskan am kisah i ruang tengah “Dru Vs Dur”

Dursasanadi dengan adi.

en paling

“Drupadi Agni”

“Diva Uncovered”

Page 34: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

34 TAHUN I VOLUME 004

Kisah Drupadi dalam epos Mahabaratha adalah kisah tragedi tentang kesetiaan, kegetiran dan dendam seorang perempuan. Drupadi, puteri seorang raja, tidak dilahirkan dari rahim seorang ibu, melainkan dari seberkas cahaya hasil puja-samadi sang raja.

Ayahnya adalah Prabu Drupada, raja dari Pancahala. Kelahirannya adalah berkah, ia cantik luar biasa, tubuhnya tinggi semampai, rambutnya panjang dengan wewangian bak teratai. Pun sebagai seorang istri, ia begitu setia kepada suami (Yudhistira) dan empat Pandawa. Namun malangnya ia malah dijadikan ajang taruhan di meja judi. Di gelanggang perjudian Drupadi dijadikan taruhan oleh suaminya, Yudhistira, dalam permainan dadu dengan Korawa. Saat itu Yudhistira kalah, sehingga Drupadi jatuh ke tangan Korawa.

Dursasana, salah seorang anggota Korawa, mencoba menelanjangi Drupadi. Namun, keajaiban terjadi. Kain penutup tubuh Drupadi ternyata terus memanjang, meski Dursasana berusaha menariknya tanpa henti, hingga akhirnya Dursasana pingsan kelelahan. Sedangkan tubuh Drupadi tetap terbalut kain dan kesuciannya tetap terjaga.

Atas perlakuan itu, Drupadi bersumpah tidak akan mencuci rambutnya yang sempat dijarah Dursasana, sampai Dursasana mati dalam perang Baratayudha. Ia akan menggunakan darah Dursasana untuk mandi keramas. Kelak, dalam perang Baratayudha antara Pandawa dan Kurawa, Dursasana terbunuh oleh Bima, salah seorang ksatria Pandawa.

Dalam kisah Mahabarata, setelah sumpahnya mandi keramas dengan darah Dursasana terwujud dan perang Baratayudha berakhir, Drupadi bersama sang suami, Yudhistira, mati muksha, hilang bersama jasadnya menuju ke hadirat Sang Maha Pencipta.

Karakter kuat yang dimiliki Drupadi kemudian menjerat Widayanto untuk mengangkat Drupadi dalam karyanya. Widayanto beranggapan bahwa Drupadi merupakan tokoh yang memiliki karakter kuat, cantik, diamaui oleh banyak pria, juga sosok perempuan yang bisa tertawa lebar menertawai orang. Contohnya saat Drupadi menertawai Duryodana yang tercebur ke kolam istana Indrasprastha.

“Ia adalah sosok yang cantik dan kuat, ia mampu menghadapi penderitaanya dan rela berkorban serta mempunyai keberanian. Ia sangat dicintai oleh para dewa sehingga diselamatkan saat dipermalukan Dursasana,” kata perupa yang terjun ke dunia keramik dengan mendirikan studio keramik Maryans Clay Work setelah lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB pada tahun 1983 ini.

Sebelumnya Widayanto pernah menghadirkan sosok Dewi Sri di antara tumpukan padi di Galeri Nasional.

Kini ia kembali memilih sosok lain yang diambilnya dari epos, legenda, dan mitos cerita kerakyatan. Karya-karya yang dihasilkan Widayanto terkesan harmonis, anggun, bahkan feminis. Selain itu karyanya tidak banal dan meledak-ledak, karyanya detail dan lembut.

“Itulah yang saya terapkan, patung saya tidak ada yang kasar, berteriak, tetapi sensual. Ada gerak tarian di dalam karya saya. Saya juga memilih sosok lokal,” kata pemilik nama lengkap Fransiscus Widayanto yang lahir di Jakarta, 23 Januari 1953 itu.

Kenyataannya, di pasaran, patung-patung wanita

S E N I

“Dru VS Dur”

“Ndalu Rawuh” (tampak dekat).

Page 35: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

35VOLUME 004 TAHUN I

garapan Widayanto lebih digandrungi ketimbang patung pria. Tercermin dari kegagalan penjualan karyanya di pameran Narcissus (2007) dan Semarak 30 Semar (2009) yang meleset jauh dari target penjualan.

Patung-patung Drupadi terlihat lebih besar dibanding karya-karya Widayanto terdahulu. Selain itu bentuknya-pun lebih luwes dan dinamis, tentunya pencapaian ini membutuhkan teknik yang sangat rumit dan jam terbang tinggi. Untuk menghasilkan patung keramik dengan tubuh yang dinamis, Widayanto menyesuaikan karak-ter materialnya dengan sifat porselen yang lebih getas

dan mudah hancur dibandingkan stoneware yang lentur. Teknik ini ia pelajari saat ia bekerjasama dengan Noriaki Kobayashi, keramikus spesialis materi porselen dari Jepang.

Demi mendapatkan bentuk yang dinamis Widayanto juga membuat patung keramiknya menjadi sejumlah bagian, tidak seperti patung keramik lainnya yang diolah langsung dari satu gundukan lempung. Setelah dirakit ulang, barulah patung keramik tersebut dibakar hingga suhu 900 derajat celcius. Proses ini perlu kecermatan tinggi, karena pada temperatur yang tinggi patung bisa terdeformasi, mengerut secara tidak proporsional, ambruk, ataupun bengkok.

Agar tetap sesuai dengan model, patung-patung tersebut disangga dengan tonggak-tonggak terbuat dari bahan yang sama dengan pemasangan yang membutuhkan perhitungan matematis yang rumit. Usai didinginkan, patung-patung tersebut selanjutnya diolesi glasir dan dimasukkan kembali ke oven hingga suhu 1.250 derajat celcius. Di akhir proses, barulah patung-patung tersebut diberi warna pigmen pada bagian-bagian tertentu seperti rincian mata – alis, bibir, dan rias wajah. Selanjutnya, patung kembali dibakar agar pigmen yang dipoles melekat erat.

Widayanto juga tak lupa melekatkan sejumlah aksesori pada patung-patung Drupadi untuk meningkatkan kesan pada kisah yang ia ceritakan. Ada kupu-kupu di sekitar kain Drupadi yang menunjukkan betapa cantik dan harumnya tubuh Drupadi. Dadu-dadu yang menjadi simbol perjudian.

Ia juga menyelipkan serangkaian perhiasan bergaya Jawa kuno, seperti aksesoris perak yang hadir dalam tusuk konde sampai neraca di patung-patung Drupadi. Di sini ia berkolaborasi dengan desainer perhiasan muda Indonesia berbasis London, Alston Stephanus. Wijayanto mencoba menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah keramik dengan menghasilkan tak melulu patung keramik besar, namun kedinamisan bentuk stagen Drupadi yang keleleran.

Pameran “Drupadi Pandawa Diva” digelar sekaligus menandakan perayaan 30 tahun Widayanto berkarier sebagai pematung keramik. Dahulu fi gur-fi gur dalam kar-yanya terbilang cukup sederhana, beberapa kegemaran-nya adalah hewan dan tumbuhan. Namun demikian Widayanto masih menjaga ciri khas patung keramiknya yakni selalu menyisipkan simbol-simbol tradisi lokal.

Beberapa karya patungnya yang cukup dikenal yaitu Loro Blonyo (1990), Golekan (1997), Dewi Sri (2003) dan Fantastic Lady (2005). Karya-karyanya diminati oleh para kolektor tidak hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri antara lain Raja Yordania dan butik terkenal dari Prancis, Hermes.

“Kebrugan Jagad”

Page 36: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

36 TAHUN I VOLUME 004

R A N A

SIMPANG BAYAT MENJADI BUKTI

Page 37: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

37VOLUME 004 TAHUN I

HILANGNYA minyak mentah yang mengalir dari Jambi hingga Plaju bukanlah hal baru, itu sudah berlangsung bertubi-tubi, dan kerugian pun sudah lama terjadi, serta laporan adanya pencuriaan pun tak kunjung henti, tapi sepertinya sunyi sepi.

Hingga hari peringati kemerdekaan tahun pun berganti, ada yang tak bisa membiarkan itu terjadi, semua itu bakti untuk negeri, satuan setingkat kompi pun beraksi, unit pasukan Raiders Angkatan Darat pun menjalani misi.

Medio Agustus pun mereka berkolaborasi, TNI, Polisi, dan Pemda bergerak pasti, Simpang Bayat di Jambi jadi bukti, ratusan drum yang terisi dari puluhan kilang yang mencemari disapu bersih.

Bisakah misi ini menjadi penghenti, hingga pencurian minyak berhenti, kemudian kerugian pun tak lagi terjadi? Tapi minimal ini pernah terjadi dan menjadi bukti, lantas kita pun menjadi saksi. Akankah para penanggungjawab keamanan negeri ini tak berhenti disini?

Teks dan Foto: Tatan Agus RST.

Page 38: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

38 TAHUN I VOLUME 004

R A N A

Page 39: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

39VOLUME 004 TAHUN I

Page 40: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

40 TAHUN I VOLUME 004

L E N S A P E R I S T I W A

komitmennya terhadap pemberantasan pencurian mi-nyak yang telah merugikan negara ratusan milyar

Moeldoko, kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI di bawah Kodam II Sriwijaya untuk terlibat penuh dalam pengamanan aset negara, khususnya jalur produksi pipa minyak milik Pertamina di kawasan Jambi-Sumsel.

Ia menyebutkan Pertamina merupakan milik negara. Pencurian minyak milik Pertamina sama saja dengan

M USI BANYUASIN - Bayung Lencir, Musi Banyuasin Sumatera Selatan menjadi kunjungan kerja ter-akhir Jendral Moeldoko sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada Agustus lalu Dua hari kemu-

dian Jendral bintang empat peraih Adhi Makayasa se-bagai lulusan terbaik Akabri itu dilantik menjadi Panglima TNI. Dia berada di situ untuk menunjukkan

KASAD: SIKAT MAFIA MINYAK

Page 41: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

41VOLUME 004 TAHUN I

membantu Polri dalam pengamanan. Jika ada anggota yang terlibat, tidak akan kita tolerir,” tegasnya.

PERTAMINA EP GANDENG AD SALURKAN CSR

MUSI BANYUASIN – PT Pertamina EP berupaya menggunakan pendekatan lain dalam mengatasi pencurian minyak mentah di jalur Tempino – Plaju, Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini, anak perusahaan PT Pertamina EP menggalang kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna melakukan pembinaan teritorial dan menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat di sepanjang pipa Tempino-Plaju. Kerjasaama ini sebagai upaya untuk mengatasi pencurian minyak di jalur tersebut.

Perjanjian kerjasama itu ditandatangani oleh Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam dan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Mayjen TNI Meris Wiryadi, di

Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Rabu, 28 Agustus

2013, disaksikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dan KASAD Jenderal TNI Moeldoko.

Public Relation (PR) Manager Pertamina EP, Agus Amperianto menuturkan, penandatanganan perjanjian kerjasama ini, merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang diteken 18 Juni 2013 antara Pertamina dan TNI, tentang kerjasama pengamanan obyek vital nasional (obvitnas) strategis dan penyaluran bantuan CSR Pertamina.

Agus menyebutkan pembinaan teritorial dan penyaluran CSR di Sumsel khususnya Musi Banyuasin ini, merupakan komitmen Pertamina dalam penuntasan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju.

Dalam kesempatan yang sama, juga turut dilaksanakan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan Tempino – Plaju sepanjang 265 kilometer. Selanjutnya diberikan pula beberapa bantuan CSR dari Direktur Utama Pertamina dan KASAD, kepada

mencuri kekayaan negara. TNI sebagai prajurit pertahanan berkewajiban terlibat aktif mengamankan aset negara dari pencurian dan aktivitas mafi a minyak.

Jendral Moeldoko menegaskan tak akan memberi ampun dan mentolerir jika ada prajurit TNI yang terlibat dalam membekingi mafi a minyak. “Kita fokus bantu pengamanan. Jika ada prajurit terlibat, akan kita sikat,” tegasnya.

Ia menyebutkan TNI akan fokus membantu polisi dalam upaya membersihkan wilayah Jambi-Sumsel dari para mafi a minyak. Sehingga kasus pencurian minyak Pertamina bisa ditekan. “Kita fokus lakukan pengamanan di kawasan yang rawan pencurian. TNI akan digerakkan untuk membantu polisi,” tegasnya di dampingi Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S menambahkan, bahwa TNI dibawah komando Korem Gapu siap menjalankan instruksi dan tugas yang disampaikan Kasad. “Selama ini pun kita sudah fokus

FOTO

-FO

TO:

DW

I O

BLO

Page 42: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

42 TAHUN I VOLUME 004

L E N S A P E R I S T I W A

masyarakat di beberapa desa di sekitar jalur pipa.Bantuan yang diberikan berupa alat olahraga kepada

karang taruna, 100 buah handy talkie kepada aparat Koramil (Komando Rayon Militer) setempat, paket mainan kepada 64 lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di sepanjang jalur pipa, paket buku kepada 64 sekolah, dan 1.500 paket sembako (sembilan bahan pokok) senilai lebih dari Rp 600 juta kepada masyarakat

Ia berharap, ke depan masyarakat menjadi lebih proaktif turut mencegah dan melaporkan, bila di kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina. “Aset negara itu perlu kita jaga bersama, agar potensi hilangnya pendapatan negara dapat dihindarkan. Dan yang lebih penting, keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Agus Amperianto.

GCG&EKB DI TOWNHALL MEETINGJAKARTA - Good Corporate Governance (GCG) serta Etika Kerja dan Bisnis (EKB) menjadi topik utama Town Hall Meeting. Acara yang berlangsung di di ruang Serbaguna Pertamina EP, lantai 3 Menara Standard Chartered Jakarta, Senin (2/9) dihadiri oleh seluruh BOD Pertamina EP, Manajemen Pertamina EP, Pekerja kantor pusat Pertamina EP, dan diikuti oleh seluruh Asset Pertamina EP yang tersebar diseluruh Indonesia dengan menggunakan teleconference dan disokong dengan big screen sehingga seluruh pekerja Pertamina EP dapat meyaksikan dengan jelas town hall meeting tersebut.

Acara dimulai dengan pemaparan mengenai GCG & EKB Pertamina EP oleh VP Internal Audit sekaligus ketua komite GCG & EKB Pertamina EP, Firdaus Bambang. VP Internal Audit Pertamina EP ini memaparkan dengan gamblang mengenai GCG & EKB Pertamina EP. Bambang yang kurang lebih sudah 4 bulan berada di Pertamina EP dan menjabat sebagai VP Internal Audit

Menurut Bambang GCG merupakan praktek pengelolaan perusahaan secara amanah dan prudensial dengan mempertimbangkan keseimbangan semua stakeholder yang ada. Kalau dilakukan dengan baik, GCG akan memberikan pengelolaan yang lebih efektif, efi sien, ekonomis, produktif, tanpa mengabaikan tujuan utama perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. “Pandangan saya, untuk di PEP, GCG itu sudah berjalan dengan baik,” ujar Firdaus Bambang.

KSO FIELD CEPU UNTUK KEMAJUAN PERUSAHAAN JAKARTA Townhall Meeting, Senin 2/9, dimanfaatkan Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam untuk menjelaskan perihal KSO fi eld Cepu yang belakangan menjadi perbincangan di kalangan karyawan. Pro dan kontra langsung mengemuka setelah beberapa lalu ditandatangani KSO Field Cepu dengan Geo Corporation Ltd. Serikat Pekerja bahkan sempat memasang spanduk yang menyatakan penolakan terhadap aksi korporasi tersebut.

“Tolong dibedakan antara korporasi dengan rasa nasionalisme atau masalah emosi. Korporasi itu ada keputusannya, alurnya, dan prosesnya jelas,” ujar Syamsu Alam. Ia menyebutkan KSO ini sudah diteliti dengan baik, sehingga tidak merugikan perusahaan, Alam mengajak seluruh karyawan untuk introspeksi. “Kita memang belum mampu meyakinkan para pemegang saham, sehingga harus dilakukan shareholder ini,” ujarnya.

Senada dengan Presdir Pertamina EP, Direktur Keuangan Pertamina EP Lukitaningsih mengatakan bahwa KSO dilakukan demi kemajuan perusahaan. Menurutnya KSO dengan Geo Corporation Ltd ini tidak merugikan Pertamina EP. Sebaliknya, malah menguntungkan. “PEP nantinya hanya mengembalikan investment 80% dari gross produksi.” kata Lukitaningsih.

Pertamina EP juga tidak memberikan cek kosong dalam KSO. Dalam kurun waktu tiga tahun, Geo Corporation diberikan waktu untuk bisa berproduksi, minimal 1.510 BOPD. Jika tidak terpenuhi, PEP berhak memutuskan kontrak dengan Geo Corporation dan tanpa harus mengembalikan investment yang telah mereka keluarkan untuk kegiatan operasional mereka.

“KSO kali ini menurut saya, PEP akan lebih diuntungkan. Kita tidak harus mengembalikan biaya sepeserpun apabila Geo Corporation gagal dalam proyek ini,” ujar Lukita. Banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh para pekerja Pertamina EP perihal KSO yang dilakukan oleh Pertamina EP dengan Geo Corporation Ltd, ditanggapi dan dijawab dengan lugas, tegas, jelas, dan tuntas oleh manajemen Pertamina EP. “Kalau masih ada yang harus dibicarakan, ruangan saya terbuka untuk melakukan diskusi untuk kemajuan perusahaan,” ujar Syamsu Alam.

Page 43: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

tumbuh bersama masyarakat membangun bangsa

CSR Pertamina EP

pep.pertamina.com

Page 44: Merajut Nusantara - PERTAMINA EP · PDF fileVOLUME 004 TAHUN I 3 N USANTARA sudah dikenal sejak zaman Majapahit, Waktu itu dipakai untuk menyebut pulau-pulau di Luar Jawa – dalam

Keanekaragaman Hayati untuk

Masa Depan Bangsa

pep.pertamina.com