menterikeuangan republik indonesia salin anpmk.01~2015per.pdf · 15. peta proses bisnis adalah...

78
\ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA . NOMOR 1 3 1 /PMK.01/2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Menimbang DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik di lingkungan Keenterian Keuangan telah disusun prosedur kerja dalam standar operasional prosedur sebagaimana diatur dalam beberapa ketentuan, yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.0 1/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Pcedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM. 1/2007, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 344/KMK.0 1/20 12 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring an Evaluasi Penerapan Standar Operasional Prosedur, an Keputusan Menteri . Keuangan Nomor 347 /KMK.0 1/20 12 tentang Standar Penyusunan Layanan U nggulan (Quick Wins) Di Lingkungan Kementerian Keuangan; b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara an Rermasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 20 1 2 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan, dinyatakan bahwa standar operasional prosedur administrasi pemerintahan yang telah disusun oleh instansi pemerintah pusat an pemerintah daerah provins i kabupaten/kota, secara bertahap perlu menyesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; c·. bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.0 1/20 14 tentang Cetak Biru Transrmasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025, diperlukan perbaikan proses bisnis an penerapan kerangka pengambilan keputusan guna terwudnya program Transrmasi Kelembagaan Kementerian Keuangan; �( www.jdih.kemenkeu.go.id

Upload: dokhue

Post on 05-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

\.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALIN AN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

. NOMOR 131/PMK. 0 1 /20 1 5

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Menimbang

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

: a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik di lingkungan Kernen terian Keuangan telah disusun prosedur kerja dalam standar operasional prosedur sebagaimana diatur dalam beberapa ketentuan, yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1 39/PMK.0 1 /2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM. 1/2007, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 344/KMK.0 1/20 1 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring clan Evaluasi Penerapan Standar Operasional Prosedur, clan Keputusan Menteri . Keuangan Nomor 347 /KMK.0 1 /20 1 2 tentang Standar Penyusunan Layanan U nggulan (Quick Wins) Di Lingkungan Kementerian Keuangan;

b . bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara clan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 20 1 2 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan, dinyatakan bahwa standar operasional prosedur administrasi pemerintahan yang telah disusun oleh instansi pemerintah pusat clan pemerintah daerah provinsi kabupaten/kota, secara bertahap perlu menyesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

c· . bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.0 1/20 1 4 tentang Cetak Biru Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 20 1 4-2025, diperlukan perbaikan proses bisnis clan penerapan kerangka pengambilan keputusan guna terwujudnya program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan;

�( www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 2: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Mengingat

Menetapkan

MENTER IKEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

-2-

d . bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

. Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c serta guna menampung dinamika kebutuhan organisasi Kementerian Keuangan, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai penyusunan proses bisnis, kerangka pengambilan keputusan, dan penyusunan Standar Operasional Prosedur di lingkungan Kementerian Keuangan;

e . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan h.uruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman .Penyusunan Proses Bisnis, Kerangka Pengambilan Keputusan, · Dan Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Kementerian Keuangan;

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi . Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

3 . Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerj a Kementerian Keuangan;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1 . Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Keuangan yang

selanjutnya. disebut · Pegawai adalah setiap Pegawai Negeri Sipil Kementerian . Keuangan yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dan diangkat oleh pejabat yang ber-Wenang dan diserahi tugas-tugas di lingkungan Kementerian Keuangan dan digaji berdasarkan peraturan perundang­undangan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 3: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-3-

2. Proses Bisnis (Business Process) a tau Tata Laksana, yang selanjutnya disebut Proses Bisnis adalah sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3 . Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh badan dan/ atau pejabat · pemeriritahan atau penyelenggara negara lainnya untuk mengambil keputusan dan/ a tau tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

4. Kewenangan Pemerintahan yang selanjutnya disebut Kewenangan adalah kekuasaan badan dan/ atau pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam ranah hukum publik.

5 . Keputusan Administrasi Pemerintahan/ Keputusan Tata Usaha Negara/ Keputusan Administrasi Negara yang selanjutnya disebut Keputusan adalah ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan dan/ a tau pej abat pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

6 . Pengambilan Keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang · menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

7 . Responsible, Approval, Support, Consult, dan Informed yang selanjutnya disingkat RASCI adalah suatu metodologi terkait pendefinisian tugas dan tanggung jawab yang digunakan dalam mengelola program/ kegiatan, atau kerangka yang menghubungkan antara pengambilan keputusan dan tahapan aktivitas .

8 . Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, serta di mana dan oleh siapa dilakukan.

9. SOP pada unit organisasi Eselon I atau urtit organisasi ad-hoc yang selanjutnya disebut SOP Reguler, adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan atas pelaksanaan tugas dan fungsi pada unit organisasi Eselon I atau unit organisasi ad-hoc di lingkungan Kementerian Keuangan.

10 . SOP Yang Bertautan yang selanjutnya disebut SOP-Link·. ada.lah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang memiliki tautan antara satu unit organisasi Eselon I dengan unit organisasi Eselon. I lainnya di Kementerian . Keuangan atau basil dari kegiatan di satu unit organisasi Eselon I merupakan output antara atau menjadi input bagi unit organisasi Eselon I lainnya.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 4: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBLIK INDONESIA

-4-

1 1 . SOP Layanan Unggulan adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan yang· dibakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan eksternal dan/ atau internal sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan masyarakat atau para pemangku kepentingan lainnya atas jasa dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. ·

1 2 . Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleli penyelenggara pelayanan pµblik.

13. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan oleh unit-unit pendukung kepada seluruh unit-unit atau pegawai yang berada dalam lingkungan internal organisasi pemerintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

1 4 . Pelayanan Eksternal adalah berbagai Jen1s pelayanan yang dilaksanakan . unit-unit organisasi pemerintah yang langsung ditujukan kepada masyarakat atau kepada instansi pemerintah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

1 5 . Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu Proses Bisnis.

1 6 . Menteri Keuangan yang selanjutnya disebut Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan dan kekayaan negara.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan bagi semua unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan dalam membangun, menata, dan menyusun: a. Proses Bisnis; b . Kerangka Pengambilan Keputusan; dan c . SOP, sesuai dengan •tugas dan fungsi masing-masing unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan.

�,(:

. . . .. · ··----- ---�- ----- ·6 I

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 5: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONESIA

-5-

Pasal 3

Tujuan disusunnya Peraturan Menteri ini adalah: a. menciptakan tertib penyelenggaraan tugas dan fungsi setiap

unit kerja di lingkungan Kementerian Keuangan; . b . mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang; c. mendorong setiap unit kerja di lingkungan Kementerian

Keuangan memiliki proses bisnis dan prosedur baku pada setiap tugas dan fungsi; dan

d. memberikan pelayanan terbaik · dan memiliki kualitas tinggi kepada masyarakat pengguna layanan maupun para pemangku kepentingan.

·

BAB III

PROSES BISNIS

Pasal 4

( 1 ) Proses Bisnis di lingkungan Kementerian Keuangan terdiri atas: a. Proses Bisnis Kementerian Keuangan; dan b . Proses Bisnis unit organisasi Eselon I di lingkunga:n

Kementerian Keuangan. (2) Proses Bisnis Kementerian Keuangan sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf a memuat seluruh Proses Bisnis sesuai bidang tugas dan fungsi struktur organisasi yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna

. layanan maupun para pemangku kepentingan. ( 3) Proses Bisnis unit organisasi Eselon I sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b memuat seluruh Proses Bisnis sesuai bidang tugas dan fungsi unit organisasi Eselon I yang bersangkutan dengan berpedoman pada Proses Bisnis Kementerian Keuangan.

Pasal 5

( 1 ) Proses Bisnis di lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1 ) disusun dalam bentuk Pe�a Proses Bisnis.

(2) Peta Proses Bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (1). disusun den

.gan ketentuan sebagai berikut.

a. Peta Proses Bisnis Kementerian Keuangan disusun oleh Sekretariat Jenderal c .q . Biro . Organisasi · dan Ketatalaksanaan.

&.' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 6: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-6-

b. Penetapan Peta Proses Bisnis sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan oleh Menteri dalam Keputusan Menteri Keuangan tersendiri .

c. Peta Proses Bisnis unit organisasi Eselon I disusun oleh unit organisasi yang memiliki tugas dari fungsi bidang organisasi dan tata l.aksana dan/ atau transformasi proses bisnis.

d . Penetapan Peta Proses Bisnis unit organisasi Eselon I sebagaimana dimaksud pada huruf c dilakukan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I dalam Keputusan pimpinan unit organisasi Eselon I yang bersangkutan.

(3) Penyusunan Peta Proses Bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c unit organisasi Eselon I berkoordinasi

· dei:lgan Sekretariat .Jenderal c.q. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

(4) Setiap unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian · Keuangan harus memiliki Peta Proses Bisnis dan ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Menteri ini .

Pasal 6

Peta Proses bisnis digunakan sebagai dasar: a. penyusunan dan perbaikan SOP, termasuk pula standar

pelayanan; b. penataan organisasi; dan . c. penyusunan dan perbaikan uraian jabatan.

Pasal 7

Penyusunan Peta Proses Bisnis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Tugas dan fungsi organisasi. b . Struktur organisasi. c. Peraturan perundang-undangan yang terkait. d. Lingkungan operasiortal organisasi .

Pasal 8

Dalam melakukan penataan Proses Bisnis harus memenuhi . . . . pnns1p-prms1p :

a. defiriitif, suatu proses bisnis harus memiliki batasan, ·

masukan, serta keluaran yang jelas; b . urutan, suatu proses bisnis harus terdiri atas aktivitas yang

berurutan sesuai waktu dan ruang; c. pelanggan atau pengguna layanan, suatu proses bisnis

harus mempunyai penerima hasil proses;

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 7: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBLIK INDONESIA

-7-

d. nilai tambah, transformasi yang terj adi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima;

e. keterkaitan, suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi; dan

f. fungsi silang, suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa tugas dan fungsi .

Pasal 9

Pengelolaan dan metode penyusunan Peta Proses Bisnis adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

BAB IV

KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 1 0

Penyusunan seluruh Proses Bisnis di Kementerian Keuangan memuat dan menerapkan Pengambilan Keputusan dengan metode RASCI.

Pasal 1 1

Tujuan diterapkannya Pengambilan Keputusan dengan metode RASCI adalah untuk: a. mengidentifikasi tugas-tugas tertentu dan sequencing;

b. mengidentifikasi poin keputusan penting; c. merangkai Pengam1:Jilan Keputusan (matriks keputusan) ; d . secara eksplisit menunjuk tanggung · jawab dan

akuntabilitas; dan e. mengidentifikasi semua stakeholder pen ting.

Pasal 1 2

Penyusunan Pengambilan Keputusan dengari menggunakan metode RASCI dilakukan sesuai pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang rrierupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

�I www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 8: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

-8-

BABV

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Bagian Kesatu Unit Penyusun SOP

Pasal 1 3

( 1 ) SOP pada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan dikoordinasikan dan/ atau disusui:i oleh masing­masing unit organisasi yang memiliki tugas dan fungsi bidang organisasi dan tata laksana dan/ a tau transformasi proses bisnis.

(2) Penyusunan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dikoordinasikan dengan Sekretariat Jenderal c.q. Biro

· Organisasi dan Ketatalaksanaan guna mendapatkan persetujuan.

Bagian Kedua Jenis SOP

Pasal 1 4

SOP di lingkungan Kementerian Keuan.gan terdiri dari :

a. SOP pada unit organisasi Eselon I atau unit organisasi ad-hoc (SOP Reguler) ;

b . SOP Layanan Unggulan; dan c. SOP Bertautan (SOP-Link) .

Bagian Ketiga Penyusunan dan Pdaksanaan SOP

Pasal 1 5

SOP disusun sesuai dengan prinsip-pririsip : a. kemudahan dan kejelasan; b . efisiensi dan efektivitas; c. keselarasan; d . keterukuran; e . dinamis; f. berorientasi .pada pengguna a tau pihak yang dilayani; g. kepatuhan hukum; dan h. kepastian hukum.

�I www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 9: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN R EPUBLIK INDONES IA

-9-

Pasal 16

Pelaksanaan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip: a. konsisten; b . komitmen; c . perbaikan berkelanjutan; d . mengikat; e . seluruh unsur memiliki peran penting; dan f. terdokumen tasi dengan baik.

Pasal 17

Tahapan Penyusunan SOP terdiri dari :

a. persiapan; b . analisis kebutuhan; c . · pengembangan; d . integrasi atau penerapan; dan e . monitoring dan evaluasi .

Pasal 18

(1) SOP pada unit organisasi Eselon I atau unit organisasi ad-hoc sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a disusun dan diajukan oleh unit organisasi Eselon I pengusul disertai naskah konsep SOP.

(2) Naskah konsep SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang memuat: a. deskripsi, berisi gambaran umum atau ringkasan proses

kegiatan; b . dasar hukum, berisi peraturan perundang-undangan

yang relevan (terkait langsung) nienjadi acuan pelaksanaan atau operasional kegiatan;

c . ketertautan, berisi informasi ketertautan dengan antar SOP dengan SOP lainnya;

d. pihak-pihak yang terlibat, berisi para pemangku kegiatan yang menjadi bagian dari keseluruhan pihak/ subyek yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan;

e. persyaratan dan perlengkapan, berisi dokumen/ berkas/ naskah dinas dan bahan-bahan lainnya yang digunakan sebagai alat bantu pelaksanaan · ke·giatan;

f. keluaran, berisi output atau hasil dari pelaksanaan kegiatan yang terdapat dalam SOP;

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 10: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBLIK INDONESIA

-10-

"1

g. jangka waktu penyelesaian, berisi waktu keseluruhan sejak dimulainya suatu kegiatan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemangku kegiatan;

h. perhatian, berisi informasi berkaitan dengan manfaat dan implikasi/ akibat pe.laksanaan SOP;

1. matrik RASCI, berupa tabel berisi representasi visual dari peran masing-masing individu atau para pemangku kegiatan di dalam · proses kegiatan . untuk mengidentifikasi . siapa yang Responsible, Approval, Support, Consult, dart Informed;

J. prosedur kerja, berisi uraian lengkap keseluruhan tahapan aktivitas/ kegiatan; dan

k. bagan alir (flowchart) , berisi simbol-simbol yang umum digunakah dalam menggambarkan tahapan aktivitas/ kegiatan atau memvisualisasikan suatu aktivitas .

( 3) Naskah SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun . sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

·

Pasal 19

( 1) SOP Layanan Unggulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b diajukan oleh unit organisasi Eselon I pengusul disertai naskah konsep SOP.

(2) Naskah konsep SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang memuat:

·

a. deskripsi, berisi gambaran umum atau ringkasan proses pelayanan;

b. dasar hukum, berisi peraturan perundang-undangan yang relevan· (terkait langsung) menjadi acuan pelaksanaan atau operasional pelayanan;

c . pihak yang dilayani/ stakeholders, berisi para pihak yang dilayani atau pemangku kepentingan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan pelayahan;

d . janji layanan, berisi jangka waktu penyelesaian layapan, ada/ tidaknya biaya yang dipungut atas jasa layanan sesuai peraturan perundang-undangan, dan persyaratan administrasi ·atau dokumen/ berkas sebagai lampiran. dari permohonan pelayanan;

e . proses, berisi penjelasan awal · (mulai) dan akhir (selesai) dari aktivitas/ proses pelayanan;

f . keluaran/ hasil akhir (output) , berisi hasil akhir dari proses penyelesaian layanan; dan

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 11: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES I A

-11-

g. bagan arus (flowchart) , berisi bagan alir suatu proses pelayanan yang melibatkan/ disesuaikan pula dengan pemangku kepentingan.

( 3) Naskah SOP Layanan Unggulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan. dari Peraturan Menteri ini .

Pasal 20

(1) SOP Bertautan (SOP-Link) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c dapat diajukan oleh: a. unit organisasi Eselon I; atau b. Sekretariat Jenderal c .q . Biro· Organisasi dan

Ketatalaksanaan.

(2) Naskah konsep SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) · paling kurang memuat:

a. deskripsi, berisi gambaran umum atau ringkasan keseluruhan proses;

b . daftar istilah, berisi daftar dan pengettian istilah atau terminologi teknis yang sering digunakan dalam naskah SOP-Link;

c . ruang lingkup, berisi keselµruhan SOP pada masing­masing unit organisasi yang mempunyai keterkaitan atau bertautan dengan SOP pada unit organisasi lain;

d. dasar hukum, berisi peraturan perundang-undangan yang relevan (terkait langsung) menj adi acuan penyusunan SOP-Link;

e . pihak yang terlibat, berisi para pihak unit organisasi yang memiliki hubungan komunikasi dan koordinasi dalam penyelesaian proses;

f. keluaran (output) , berisi hasil akhir dari penyelesaian proses pada masing-masing SOP yang mempunyai keterkaitan atau bertautan dengan SOP lainnya;

g. jangka waktu penyelesaian kegiatan, berisi informasi norma waktu penyelesaian proses pada masing-masing SOP yang mempunyai keterkaitan atau bertautan dengan SOP lainnya;

· ·

h: bagan arus (flowchart), berisi bagan alir suatu proses pelayanan yang melibatkan/ disesuaikan pula dengan · pemangku kepentingan.

·

( 3) Naskah SOP Bertautan (SOP-Link) sebagaimana diniaksud pada ayat (2) disusun sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 12: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-12-

Bagian Keempat Prosedur Pengajuan dan Pengesahan SOP

Pasal 2 1

( 1 ) Pimpinan unit organisasi. Eselon I menyampaikan usulan SOP unit organisasi Eselon I berkenaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a kepada Sekretaris Jenderal dengan menyampaikan tembusan kepada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan sesuai dengan petunjuk teknis atau perencanaan kegiatan masing-masing unit organisasi Eselon I beserta naskah konsep SOP dan softcopy dalam bentuk cakram optik (compact disc).

(2) Sekretaris Jenderal c .q . Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan melakukan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP yang disampaikan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) .

(3) Reviu dan penelitian terhadap usulan SOP sebagaimana. dimaksud pada ayat (2) memuat hal-hal berikut: a. kesesuaian SOP dengan tugas dan fungsi serta peraturan

perundang-undangan; b . ketepatan konsep SOP dalam hal konsepsi dan

penamaan; dan c. kesesuaian format naskah SOP dengan pedoman

penyusunan SOP sebagairilana diatur dalam Peraturan Menteri ini .

(4) Berdasarkan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) , Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan: a. menyusun catatan koreksi dan masukan terhadap

konsep SOP untuk dikoordinasikan dan dibahas dengan unit organisasi Eselon I pengusul, dalam hal diperlukan adanya penyesuaian terhadap SOP yang diusulkan; dan

b . menyusun konsep surat dinas Sekretaris Jenderal mengenai persetujuan atau rekomendasi terhadap SOP yang diusulkan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I untuk ditandatangarii oleh Sekretaris Jenderal dan menyampaikan surat dinas tersebut kepada pimpinan unit organisasi Eselon I pengusul .

( 5) SOP yang diusulkan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I yang telah diberikan persetujuan oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a selanjutnya diparaf dan disahkan terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang dan kemudian ditetapkan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I pengusul dalam keputusan pimpinan unit organisasi Eselon I .

�I

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 13: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN REPUBL IK INDONESIA

- 1 3-

Pasal 22

(1) Khusus SOP unit-unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal, pimpinan unit organisasi Eselon II yang bersangkutan menyampaikan usulan SOP kepada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dan tembusan kepada Sekretaris J enderal beserta naskah konsep SOP dan softcopy dalC3_m bentuk cakram optik (compact disc).

(2) Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan melakukan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP yang disampaikan oleh pimpinan unit organisasi Eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Reviu dan penelitian terhadap usulah SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat hal-hal berikut: a. kesesuaian SOP dengan tugas dan fungsi serta peraturan

perundang-undangan; . b . ketepatan konsep SOP · dalam hal konsepsi dan

penamaan; dan c. kesesuaian format naskah SOP dengan pedoman

penyusunan SOP sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini .

·

(4) Berdasarkan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) , Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan: a. menyusun catatan koreksi dan masukan terhadap

konsep SOP untuk dikoordinasikan dan dibahas dengan unit organisasi Eselon II pengusul, dalam hal diperlukan adanya penyesuaian terhadap SOP yang diusulkan; dan

b. menyusun dan menyampaikan konsep Keputusan Sekretaris Jenderal yang memuat seluruh SOP yang diusulkan oleh unit organisasi Eselon II pengusul untuk selanjutnya ditetapkan oleh Sekretaris Jep.deral .

(5) SOP yang diusulkan oleh unit organisasi Eselon II diparaf dan disahkan terlebih dahulu oleh pimpinan unit organisasi Eselon II pengusul dan kemudian ditetapkan oleh Sekretariat Jenderal dalam Keputusan Sekretariat Jenderal .

Pasal 23

(1) Pimpinan unit organisasi Eselon I menyampaikan usulan SOP Layanan Unggulan · se bagaimana dimaksud dalam. Pasal 14 huruf b kepada Sekretaris Jenderal c .q . · Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan beserta naskah konsep SOP Layanan Unggulan dan softcopy dalam bentuk cakram optik (compact disc).

(2) Sekretaris Jenderal . c .q . Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan melakukan reviu dan penelitian terhadap

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 14: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

-14-

usulan SOP yang disampaikan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Usulan SOP Layanan Unggulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi materi sebagai berikut: a. merupakan layanan publik yang strategis; b. merupakan layanan yang memiliki intensitas dan

frekuensi permohonan yang tinggi; c . merupakan layanan yang dapat dilakukan perbedaan

perlakuan, misalnya percepatan jangka waktu penyelesaian; dan

d. merupakan layanan yang mampu memberi nilai tambah keberadaan organisasi di mata stakeholders.

(4) Berdasarkan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) , Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan mengoordinasikan penyusunan dan

. melakukan pembahasan atas usulan SOP Layanan Unggulan dengan unit organisasi Eselon I pengusul . maupun unit organisasi terkait lainnya di lingkungan

. Kementerian Keuangan.

( 5) SOP Layanan Unggulan yang telah disepakati berdasarkan hasil proses sebagaimana dimaksud pada ayat (4), selanjutnya diberikan paraf terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang untuk disahkan dan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan.

Pasal 24

(1) Pimpinan unit organisasi Eselon I menyampaikan usulan SOP Bertautan (SOP-Link) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c kepada Sekretaris Jenderal c .q . Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

(2) Penyusunan SOP Bertautan (SOP-Link) dapat juga dilakukan berdasarkan arahan pimpinan Kementerian Keuangan dan/ atau hasil analisis Sekretaris Jenderal c .q . Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

(3) Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan mengoordinasikan penyusunan dan melakukan pembahasan atas usulan SOP Bertautan (SOP-Link) dengan unit organisasi Eselon I pengusul maupun unit organisasi terkait lainnya di lingkungan Kementerian. Keuangan.

(4) SOP Bertautan (SOP-Link) yang telah disepakati berdasarkan hasil proses sebagaimana dimaksud pada ayat (3) , selanjutnya diberikan paraf terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang untuk disahkan dan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 15: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

- 1 5-

Bagian Kelima

Monitoring dan Evaluasi SOP

Pasal 25

( 1 ) Monitoring dan evaluasi SOP dilakukan setelah diterbitkannya keputusan mengenai penetapan SOP oleh pejabat yang berwenang dan SOP dilaksanakan oleh unit organisasi yang bersangkutan.

(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang berkaitan dengan pelaksartaan penyusunan, integrasi dalam tugas. dan fungsi sehari-hari, hambatan/ kendala,

· . sampai dengan analisis pengembangan SOP selanjutnya.

Pasal 26

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana . · dimaksud dalam Pasal 25 dilakukan terhadap beberapa aspek, meliputi : a. aspek administratif; b . aspek teknis; dan c . aspek capaian hasil atau manfaat.

Pasal 27

Aspek administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf a terdiri atas indikator: a. dasar hukum terkait dengan SOP; b . tugas dan fungsi unit yang melaksanakan SOP; dan c . keabsahan atau legalitas atas penetapan SOP. ·

Pasal 28

Aspek teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b terdiri atas indikator: a. tipe dan format yang digunakan dalam SOP; b . kemudahan proses kegiatan yang digambarkan dalam SOP; c . pelayanan dan risiko; d. kejelasan pihak-pihak yang .melaksanakan kegiatan; e . kesesuaian waktu yang digunakan dalam menyelesaikan

kegiatan; f. kesesuaian biaya kegiatan pelayanan; g_. penggunaan alat/ sarana; h. ketepatan terhadap hasil kerja (output) ; dan i. fleksibilitas dalam pelaksanaan tindakan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 16: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

- 1 6-

Pasal 29

Aspek capaian basil atau manfaat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c terdiri atas indikator: a. pemberitahuan, sejauh mana pegawai mengetahui SOP; b . distribusi dan aksesibilitas, sejauh mana pegawai memiliki

dan membaca SOP; c . pemahaman, sejauh mana pegawai memahami SOP; d. penerapan/ integrasi, sejauh mana pegawai menerapkan

SOP dalam melaksanakan tugas dan fungsi; dan e . peningkatan kinerja, sejauh mana manfaat SOP dalam

. pe:pingkatan kinerja pegawai dan organisasi.

Pasal 30

Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP dapat mengembangkan indiktor pada masirtg-masing aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Pasal 28 , dan Pasal 29, dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan kepada Sekretariat Jenderal c .q . Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Pasal 3 1

( 1 ) Monitoring dan evaluasi SOP dilaksanakan oleh tim/ satuan tugas atau unit organisasi yang mempuyai tugas dan fungsi

.

melakukan monitoring dan evaluasi SOP.

(2) Monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) untuk tingkat Kementerian . Keuangan dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan sesuai dengan tugas dan fungsi · sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri. Keuangan meng�nai Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

(3) Monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) untuk unit organisasi Eselon I atau unit organisasi lainnya di lingkungan Kernen terian Keuangan dilaksanakan oleh tim/ satuan tugas atau unit organisasi yang mempuyai tugas dan fungsi melakukan monitoring dan evahJ.asi SOP yang terdapat pada unit organisasi Eselon I atau unit organisasi berkenaan.

(4) Dalam hal diperlukan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi. SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan bersama-sama dengan melibatkan atau berkoordinasi dengan Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 17: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 1 7 -

Pasal 32

( 1 ) Pihak yang melaksanakan monitoring dan evaluasi SOP harus menyusun kerangka kerja kegiatan sebagai rencana kegiatan monitoring dan evaluasi SOP.

(2) Rencana kegiatan monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu diberitahukan kepada unit organisasi pelaksana SOP dan unit organisasi diatasnya secara berjenjang paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum penyelenggaraan monitoring dan evaluasi SOP.

·

(3) Dalam penyelenggaraan monitoring dan evaluasi SOP, pelaksana monitoring dan evaluasi SOP dilengkapi dengan Surat Tugas yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dan disampaikan kepada pimpinan unit organisasi pelaksana SOP di lokasi monitoring dan evaluasi SOP.

(4)' Surat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV ·

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

Pasal 33

( 1 ) Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP membuat Berita Acara Monitoring dan Evaluasi SOP sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini .

(2) Berita Acara monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditandatangani oleh 2 (dua) belah pihak yaitu Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP dan pimpinan atau pejabat yal?-g berwenang mewakili unit organisasi pelaksana SOP.

Pasal 34

( 1 ) Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi SOP.

(2) Laporan hasil monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) paling kurang memuat: a. unit organisasi obyek monitoring dan evaluasi; b . waktu pelaks::i.naan monitoring dan evaluasi; c . SOP yang dimonitoring dan dievaluasi; d . ringkasan hasil monitoring dan evaluasi; e . pelaksanaan dan catatan monitoring dan evaluasi; f. simpulan dan saran; dan g. lampiran pendukung.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 18: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

-' 18-

(3) Laporan hasil monitoring dan evaluasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan disampaikan kepada pimpinan unit organisasi Eselon I terkait.

BAB VI

KETENTUAN PERA:LIHAN

Pasal 35

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

1 . SOP yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Npmor 1 39/ PMK.0 1 / 2006 tentang Pedoman

· Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) Di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

.Keuangan Nomor 55/ PM. 1 / 2007, dinyatakan masih · tetap berlaku sepanjang $OP yang telah ditetapkan tersebut masih sesuai dengan tugas dan fungsi, serta struktur organisasi berkenaan; dan

Semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan secara bertahap harus menyesuaikan SOP yang telah ditetapkan dengan berpedoman pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Per:aturan Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: 1 . Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1 39/ PMK. 0 1 / 2006

tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Noinor 55/ PM. 1 / 2007;

2 . Keputusan Menteri Keuangan Nomor 344/ KMK.0 1 / 20 1 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Monitoring dan · Evaluasi Penerapan SOP; dan

3 . Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 / KMK.0 1 / 20 1 2. tentang Standar Penyusunan Layanan Unggulan (Quick · Wins) Di Lingkungan Kementerian Keuangan,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 19: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-19 -

Pasal 37

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 8 Ju 1 i 2O15

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Juli 2015,,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd .

BAMBANOP. S. BRODJONEGORO

MENTER! HUKUM DAN RAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd . YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1034

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 20: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER! KEUANGAN

R EPUBLIK I NDO N ES IA

LAMPIRANI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA· NOMOR 131 / PMK.01 /201 5 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS

A. Penataan Proses Bisnis

Penataan Proses Bisnis dilakukan untuk mendokumentasikan standar baku penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Standar baku ini tidak sekedar menuliskan langkah kerja. yang 'biasa' dilakukan, namun harus didahului dengan analisis Proses Bisnis. Salah satu hasil analisis Proses Bisnis ini adalah standar baku pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara tepat, cepat, dan efisien. Jadi bukan sekedar pembuatan SOP sebanyak mungkin yang mewakili semua hal yang dilakukan organisasi. Dalam hal penataan Proses Bisnis, perlu diperhatikan 2 (dua) hal , yaitu manaJemen (pengelolaan) dan metode penataan.

1 . Manajemen

Pendekatan yang banyak digunakan di lingkungan manajemen organisasi dan menjadi dasar dari proses penataan tata laksana adalah Manajemen Tata Laksana (Business Process Management) . Menurut pendekatari ini penataan tata laksana merupakan suatu siklus . Siklus dimaksud adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Siklus Penataan Proses Bisnis

Dalam siklus Gambar 1 tersebut penataan Proses Bisnis tercakup dalam aktivitas Analisis Kebutuhan yang kemudian dilanjutan dengan aktivitas perru;icangan dengan menggunakan pemodelan proses. Meski proses penataan Proses Bisnis sudah dilakukan, hal ini tidak berarti Proses Bisnis yang . disusun · telah memenuhi prinsip-prinsip dan manfaat suatu Proses Bisnis . Oleh karena itu, setelah tersusun modelnya, maka Proses Bisnis harus dapat ter-implementasi dengan baik dan diketahui keberhasilannya.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 21: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTEF�I KEUANGAN

REPUBLll<: I N D O N ES IA

-2-

Setelah teruji dan memenuhi kriteria yang diharapkan selama implementasi, berikutnya dilakukan pemberlakuan. Pemberlakuan dilakukan dengan dukungan infrastruktur teknologi informasi yang memadai .

Proses Bisnis ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya Proses Bisnis yang terbentuk dilakukan monitoring secara berkesinambungan dan berdasarkan fakta-fakta yang ada dilakukan evaluasi efektivitas dan kehandalannya.

2 . Metode

Metodologi penataan Proses Bisnis mencakup dua aspek yaitu teknik pengumpulan data dan analisis . Teknik pengumpulan data adalah cara-cara pengambilan data atau informasi sedemikian ·rupa sehingga data atau informasi yang diperoleh valid dan merepresentasikan seluruh aspek cakupan kaj ian. Analisis dalam kajian Proses Bisnis lebih fokus pada pemahaman, pemetaan, dan perbaikan seluruh Proses Bisnis yang ada dalam organisasi sehingga dapat disusun suatu rekomendasi yang aplikatif sekaligus efektif dalam penerapannya. Metode yang dipilih adalah metode yang memungkinkan hasil Proses Bisnis yang langsung dapat digunakan.

Masing-masing teknik pengambilan dan analisis data dapat dipilih dari salah satu atau kombinasi antara beberapa teknik. Sebagai panduan, berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing teknik pengambilan dan analisis data: a. Diskusi Kelompok Terarah (Focused Group Discussion)

Diskusi Kelompok Terarah (Focused Group Discussion) adalah diskusi terpandu membahas suatu topik dimana peserta adalah para pemimpin unit kerja atau nara sumber terkait topik dimaksud.

b . Wawancara (Interview) Wawancara (Interview) adalah proses tanya jawab secara terstruktur dan tidak terstruktur untuk menggali data dan informasi mengenai aspek­aspek suatu topik tertentu. Wawancara terstruktur adalah wawanca�a dimana semua pertanyaan yang akan ditanyakan telah · dipersiapkan terlebih dahulu secara fixed dan ditanyakan kepada semua responden dengan urutan yang sama untuk menj aga tingkat presisi dan realiabilitas . Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara dimana tidak diperlukan format pertanyaan yang baku seperti wawancara terstruktur. Namun demikian pewawancara dapat menyiapkan pertanyaan-pertanyaan kunci, yang mana dalam proses wawancara, pertanyaan-pertanyaan selanjutnya sangat bergantung pada respon atau jawaban dari responden .

c . Observasi (Observation) Pengumpulan data/ informasi mengenai pelaksanaan suatu kegiatan a tau serangkaian kegiatan dalam rentang waktu tertentu.

d . Telaah Dokumen (Analysis of Document/ Data) Penggalian data dan informasi dari berbagai dokumen baik berupa buku, surat-surat keputusan, peraturan perundang-undangan atau kebij akan tertulis .

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 22: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN

R EPUBLI K I N D O N ES IA

-3-

Teknik analisis data terkait langsung dengan teknik pengambilan data yang dilakukan. Uraian masing-masing teknik analisis data adalah sebagai berikut: a. Analisis Kausal

Telaah hubungan logis antara pernyataan, fakta atau data dan informasi yang diperoleh .

·

b. Klasifikasi Proses Memilah-milah data/ informasi atau fakta yang terkumpul sesuai dengan definisi proses inti atau proses pendukung.

c. Pemodelan Proses Pembuatan rumusan Proses Bisnis dengan teknik penggambaran alur baik secara manual maupun menggunakan program aplikasi .

B. Tipe Utama

Terdapat 3 (tiga) tipe utama Proses Bisnis, yaitu: 1 . Proses Operasibnal/ inti, merupakan proses yang meliputi bisnis inti clan

menciptakan aliran nilai utama. Proses operasional/ inti harus memenuhi kriteria: a) berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan pengguna eksternal, b) secara langsung berpengaruh terhadap keberhasilan organ1sas1

(pencapaian visi, misi, strategi organisasi) , clan c) memberikan respon permintaan clan memenuhi kebutuhan pengguna;

2 . Proses Manajemen, merupakan proses yang mengendalikan atau mengelola operasional dari suatu sistem (misal : pengelolaan kinerj a, pengelolaan risiko) atau proses yang memastikan proses operasional/ inti clan proses pendukung berjalan dengan baik

3 . Proses Pendukung, merupakan proses yang mendukung proses inti . Proses pendukung harus memenuhi kriteria: a) memenuhi kebutuhan internal, yaitu para pelaku ata� fungsi yang

berada di proses operasional/ inti, dan b) tidak memiliki kaitan langsung dengan nilai manfaat organisasi .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 23: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER! K EUANGAN

REPUBLI K I N D O N ES IA

-4-

Hubungan antara 3 (tiga) tipe utama Proses Bisnis dan tujuan organisasi, dapat digambarkan sebagaimana berikut

Gambar 2 Hubungan Proses Bisnis

'•

P ROSES TUJ UAN

� �

Proses B is n is I nti

· . : : j

-----

Pe la nggan/lnterested Parties/Stakeholders

- - - - -- ----- -----

Has i l/Ke l ua ran (Output) ----------

Man fa at (Outcome) - - - -· . - -

: .... � . '

Gambaran hubungan antara 3 (tiga) tipe utama Proses Bisnis dan tujuan organisasi Kementerian Keuangan, dapat diilustrasikan dalam Gambar 3 di bawah ini:

· Gambar 3 Peta Proses Bisnis Kementerian Keuangan

. BPK,NL Pemd.a

------- -----

' Has i l/l<e luara n (Output)

M;llt.iMUUlc��w"li,'*"lt'Jtt� ..... �.Jt'"'*" . .l?aftar lsian Pelaksan��DJl'Jl..,.,.-.. Pene_ri�.Jl.,fil

.f�l.�.� ............

P�nerimaan N.�gara ,Bukan Pajak

. . La oran Keuangan Pell)erintah P�sat ------------

Ma n fa at (Outcome) WTP .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 24: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! K EUANGAN

RE PUBLll<: I N D O N ES IA

-5-

C. Pemetaan dan Analisis

Pemetaan dan analisis Proses Bisnis dimulai dari suatu analisis kebutuhan dengan cara memahami visi, misi, tugas dan fungsi, struktur organisasi, dan pihak-pihak eksternal yang memerlukan dan mendapatkan layanan langsung dari organisasi . Pemahaman dapat dilakukan dengan mempelajari dokumen terkait dan diskusi dengan pimpinan organisasi, seperti Diskusi Kelompok Terarah (Focused Group Discussion) dan/ atau wawancara dengan pimpinan organisasi sampai dengan pimpinan unit organisasi terkecil .

Tujuan pemetaan dan analisis Proses Bisnis adalah untuk melihat secara utuh keseluruhan rangkaian proses yang mempengaruhi . kinerja dan pencapaian organisasi dalam melayani pemangku · kepentingan utama, baik eksternal maupun internal.

Langkah-langkah untuk melakukan pemetaan dan analisis Proses Bisnis, sebagai berikut: 1 . pahami arahan strategis organisasi (visi, misi, tugas dan fungsi organisasi) ; 2 . identifikasi Proses Bisnis yang akan dipetakan berdasarkan analisis

kebutuhan; 3 . identifikasi nama dan tipe Proses Bisnis; 4 . tentukan siapa saja pengguna atau pemakai utama dari Proses Bisnis; 5 . uraikan urutan kegiatan yang membentuk rantai Proses Bisnis; 6 . tentukan masukan utama Proses Bisnis; 7 . tentukan keluaran utama Proses Bisnis; 8 . tentukan pemilik (owner) Proses Bisnis; 9 . lakukan pemodelan Proses Bisnis; 1 0 . dapatkan pengesahan dari p1mpman lembaga/ organisasi untuk

pemberlakuan. Format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah-langkah di atas,

sebagai berikut: Tabel 1

Format Pemetaan dan Analisis Proses Bisnis Unit Organisasi : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

1 . Pencai ran anggaran belanja negara

Proses Inti Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar (PPS PM)

a. (Awai) : Pemeriksaan Berkas Permohonan dan Pengu­jian Surat Perintah Membayar (SPM)

b. (Tengah): Pembuatan dan Persetu­juan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D

a. Surat Perintah Menbayar (SPM)

b. Data Pen­dukung

c. ADK

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Pencai ran Dana dan Manajemen Satker

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 25: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

2. . . . dst.

MENTER! KEUANGAN

REPUBLI K INDONES IA

-6-

c. (Akhir) : Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana(SP20)

Petunjuk: a. Nama Proses Bisnis, diisi nama Proses Bisnis; b. 1Ype Proses Bisnis, diisi dengan salah satu. tipe Proses Bisnis: (i) Proses Manajemen, (ii) Proses Inti,

atau (iii) Proses Penduk:ung; c. Pemakai/ Pengguna, diisi pihak yang menikmati/ memakai/ menggunakan keluaran (jasa a tau

barang) yang dihasilkan dari Proses Bisnis yang bersangk:utan; d. Kegiatan Utama, diisi penjelasan ringkas dari aktivitas/kegiatan pada bagian (i) awal, (ii) tengah,

dan (iii) akhir yang merupakan bagian dari kesuluruhan Proses Bisnis yang bersangk:utan; e. Masukan Utama, diisi semua potensi berupa alat/ bahan/ data yang dimasukan dan kemudian

diolah/ dip roses sehingga menjadi keluaran/ hasil/ output; f Keluaran Utama, diisi hasil langsung dan segera dari aktifitas, kegiatan atau pelayanan dari

sebuah program, yang dapat diuk:ur dengan menggunakan takaran volume/ banyaknya; g. Pemilik Proses Bisnis, diisi nama pihak/ unit organisasi yang mempunyai/ memiliki peranan

dominan dari Proses Bishis.

Pemodelan Proses Bisnis yang digunakan dapat mengacu pada sistem yang sudah baku dan popular, yaitu Notasi Manajemen Tata laksana (business process) . Pada dasarnya pemodelan ini adalah pembuatan gambar diagram alir (flowchart) dari setiap Proses Bisnis yang teridentifikasi yang dihasilkan dari proses pemetaan (dapat dilihat pada bagian Penggambaran) .

D. Perbaikan

Perbaikan Proses Bisnis didasarkan pada evaluasi atas Proses Bisnis yang telah diimplementasikan, dan diperoleh dari masukan internal maupun laporan dari masyarakat dan/ atau pemangku kepentingan eksternal lainnya.

Tujuan perbaikan Proses Bisnis adalah untuk menyusun proses lebih efektif, efisien, dan adaptif. Sedangkan target perbaikan tata laksana adalah sebagai berikut, antara lain : 1 . kejelasan proses/ prosedur; 2 . · penurunan dan/ atau peniadaan biaya (sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan) ; 3 . peningkatan kualitas keluaran/ output;

4 . peningkatan kualitas layanan; dan 5 . peningkatan kecepatan proses dan/ atau penyampaian (delivery).

Langkah-langkah dalam melakukan perbaikan Proses Bisnis adalah · sebagai berikut:

·

1 . memahami harapan pengguna utama atas perbaikan dari Proses Bisnis dimaksud;

2 . memahami kebijakah atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur Proses Bisnis dimaksud;

3 . mengidentifikasi perbaikan Proses Bisnis yang diusulkan, yang biasanya melalui : a . penyederhanaan proses (streamlining/ �implification-S) ;

b. penghilangan proses ·yang tidak perlu · (elimination- E);

�I www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 26: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I K EUANGAN

R E PUB L I K I N D ONES IA

-7-

c. pembuatan proses yang sama sekali baru (reengineering-R) ; atau d . pengotomatisasian proses (automation-A) .

4 . memperbaiki model Proses Bisnis sesuai dengan perbaikan yang telah dilakukan; dan

5 . mendapatkan pengesahan dari pimpinan unit organisasi untuk pemberlakukan.

Format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah-langkah perbaikan Proses Bisnis adalah sebagai berikut:

Tabet 2 Format Perbaikan Proses Bisnis

Unit Organisasi : Pelayanan Perbendaharaan Negara

Pencairan anggaran belanja negara

2. . . . dst.

Peturlfuk:

Penurunan lamanya waktu penerbitan Surat Perintah Pencai ran Dana (SP2D)

a. Nama Proses Bisnis, diisi nama Proses Bisnis;

Peruabahan waktu pener­bitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dari semula rata­rata 3 jam menjadi 1 jam

s (streamlining! simplification)

• Sesuai peraturan/ keputusan mengenai pelaksana­an APBN tidak diatur secara eks­pl isit waktu penyelesai­an penerbit an SP2D.

• Mengubah proses atau aktivitas yg di lakukan secara manual dengan pengg!Jna­an apl ikasi berbasis TI K.

b. 1Ype Proses Bisnis, diisi memilih salah satu ti.pe Proses Bisnis: (i) Proses Manajemen, (ii) Proses Inti., atau (iii) Proses Pendukung;

c. Harapan Pengguna Utama/ Pemicu Perbaikan, diisi uraian ringkas keinginan atau hal yang lebih baik dan berbeda dibandingkan dengan periode waktu sebelumya;

d. Bentuk Perbaikan, diisi uraian mengenai sesuatu atau kondisi yang diinginkan; e. A nalisis Perbaikan, diisi dengan uraian perti.mbangan atau kajian sesuai dengan peraturan perundang­

undangan dan dinamika kebutuhan internal organisasi, sehingga perbaikan dapat a tau ti.dak dapat dilakukan;

·

f Kade Perbaikan, diisi dengan salah satu kode perbaikan: (i) penyederhanaan proses (SJ, �i) penghilangan proses yang ti.dak perlu (E}, (iii) pembuatan proses yang sama sekali baru (R}, a tau (iv) pengotomati.sasian proses (A); ·

. g. Simpulan Perbaikan, diisi apakah perbaikan Proses Bisnis dapat atau ti.dak dapat dilaksanakan dengan

memperhati.kan analisis perbaikan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 27: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

E. Penentuan

M ENTER ! KEUANGAN

R EPUBLI K INDONES IA

-8-

Penentuan standar Proses Bisnis adalah untuk memberikan suatu kepastian bagi para pengguna Proses Bisnis yang merupakan bagian dari proses analisis Proses Bisnis dan merupakan hal yang penting bagi suatu unit organisasi, terutama dalam melayani para pemangku kepentingan eksternal (publik/ masyarakat dan Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang lain) .

Penentuan standar Proses Bisnis dapat dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut (termasuk kombinasinya) , antara lain:

1 . Focused Group Discussion, dengan melibatkan sekurang-kurangnya penanggungjawab operasionalisasi proses yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya;

2 . Masukan dari pengguna langsung Proses Bisnis atau tata laksana dan/ atau atau survei kepuasan pengguna atas peniberian layanan proses bisnis atau tata laksana; dan

3 . Benchmark dengan Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah yang telah menetapkan standar untuk tata laksana yang sama atau sejenis .

Dalam implementasinya, penetapan atas standar suatu Proses Bisnis yang telah disetujui pada akhirnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari SOP atas Proses Bisnis tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

F. Penggambaran

Penggambaran Proses Bisnis ditentukan· oleh notasi dan pola hubungan notasi. Notasi ini merupakan penanda bagi masing-masing komponen suatu proses dalam suatu simbol .

Penggambaran model Proses Bisnis terdapat dalam beberapa tipe grafik yang dapat digunakan, antara lain: Flowchart, Value Added Chain Diagram, Business Process Management Notation (BPMN) , dan lainnya.

·

Dalam pedoman penataan Proses Bisnis sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 2 Tahun 20 1 1 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process) , notasi yang digunakan adalah BPMN. Notasi dalam BPMN terdiri dari : 1 . Notasi Inti merupakan notasi yang dapat menggambarkan suatu proses

secara sederhana, meliputi : a. event : penanda suatu kejadian; b . aktivitas : penanda suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu proses; . c . gateway : penanda pengambilan keputusan atau kontrol alur kegiatan; d . penghubung : penanda yang menunjukkan hubungan antar elemen

proses; dan e ., pool : suatu bidang gambar berupa kotak perseg1 panj ang yang

menjadi area penulisan diagram tata laksana.

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 28: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER I KEUANGAN

RE PUBLI K INDONES IA

-9-

2 . Notasi Peristiwa/ kejadian (event) , merupakan penanda suatu kejadian dan berdasarkan kejadian terbagi: a. mulai (start) ,

b. antar (intermediate) , dan c . berakhirnya (end) suatu proses . Sedangkan menurut tipenya, peristiwa/ kejadian sangat beragam. Peristiwa/ kejadian dapat berupa keluarnya suatu surat (message) , durasi, ada suatu pengeculian (exception) , atau bahkan kejadian pembatalan (cance� atau dihapuskan (terminate) .

0-Proses dimulai

@-Pesan awal

Deskripsi:

0 -0 Kejadian selama proses Proses selesai atau

berakhir

@ --@ Pesan Pesan berakhir / selesai

Sebuah pesan mulai datang dari pemangku kegiatan yang terlibat dan memicu dimulainya proses, atau proses terus berlanjut. ,Pesan akhir menunjukkan pesan yang dihasilkan pada akhir proses.

@- @ Waktu awal Waktu

Deskripsi: Waktu atau siklus tertentu (misal setiap hari Senin pada pukul 1 3 . 30) dapat diatur sebagai pemicu awal proses atau melanjutkan proses di tengah kegiatan/ aktivitas .

®- ® Aturan awal Aturan

Deskripsi: Pemicu ketika kondisi untuk aturan menjadi benar.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 29: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

@---Ketertautan awal

Deskripsi :

M ENTER I KEUANGAN

R EPUBLll< INDONES IA

-10-

@ Ketertautan

--@ Ketertautan berakhir

Sebuah ketertautan adalah mekanisme untuk menghubungkan peristiwa akhir dari satu aliran proses untuk awalan bagi alur proses lain .

@- @ -@ Mulai dari beberapa Banyak bagian Berakhir dari be berapa bagian bagian

Deskripsi: Untuk awal beberapa kejadian, terdapat beberapa cara yang memicu proses, atau melanjutkan proses dalam aktivitas antara. Hanya satu yang diperlukan. Beberapa atribut kejadian menentukan yang mana dari jenis lain yang berlaku sebagai pemicu. Untuk akhir beberapa kejadian, ada beberapa konsekuensi akhir dari proses yang akan terjadi (misalnya, beberapa pesan yang terkirim) .

3 . Notasi Aktivitas/ kegiatan. Kegiatan dalam suatu proses dapat merupakan suatu kegiatan tunggal (atomic) dapat pula merupakan suatu kumpulan kegiatan atau disebut sebagai sub-proses (non atomic) . Bentuk notasi aktivitas/ kegiatan, antara lain:

/ " / ""

'- � "" J �

Kegiatan (serangkaian kegiatan) Kegiatan benilang / " / "

'- [±] � "" I I [±] ,

Kegiatan yang ringkas Kegiatan beragam yang berlangsung secara serentak (tampilan ringkas yang ditunjukan dengan tanda +)

4 . Notasi Keputusan (gateway) , merupakan notasi yang menunjukkan diperlukannya pengendalian kelanjutan alur suatu proses . Notasi keputusan berperan mengatur apakah suatu proses dapat diteruskan atau tidak atau sebaliknya apakah suatu proses lanjutan baru dapat dilaksanakan bila kegiatan yang berbeda selesai bersamaan.

· .

r\' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 30: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN

REPUBLIK INDONES IA

-11-

Bila kedua kondisi tersebut ada, maka keputusan diperlukan. Terdapat tiga jenis notasi keputusan, yaitu:

a. exclusive decision adalah pengambilan keputusan karena tergantung dari kondisi atau masukan sebelumnya saja;

b . event adalah pengambilan keputusan . tergantung dari adanya event (misalnya harus ada surat keputusan) ; dan

c . paralel adalah pengembilan keputusan. hanya dilakukan bila seluruh kegiatan sebelumnya sudah diterima lengkap.

Bentuk notasi keputusan (gateway) , antara lain :

Mewakili pengambilan keputusan pertemuan simpangan (junctions)

temui dalam alur proses

5 . Notasi Penghubung, .terdiri atas : d . sequence flow, menunjukkan kegiatan yang dituju semata-mata

merupakan kelanjutan kegiatan sebelumnya; e . message flow, menunjukkan adanya aliran pesan dimana proses yang

· dituju bukan kelanjutan proses sebelumnya; dan f. association, menunjukkan bentuk hubungan antara dua proses atau

kegiatan.

Bentuk notasi penghubung, antara lain :

" 0- - - - - - - - - - - - - - � �

Sequence flow (alur berurutan) Message flow (alur pesan) merupakan penghubung antara

satu aktivitas dengan aktivitas yang lain .

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · �

Association

6 . Pool. Bagian inti merupakan kerangka yang menunjukkan suatu proses atau kegiatan dikerjakan oleh siapa. Satu pool untuk merepresentasikan . satu unit kerja, fungsi atau jabatan tertentu. Pool memiliki dua bentuk yaitu Swimlane dan Lane. Pada swimlane suatu proses dikerjakan oleh suatu unit kerja, fungsi atau jabatan tertentu. Sedangkan Lane (gabungan beberapa poon menunjukkan adanya beberapa proses pada suatu unit kerja yang rriasing-masing dikerjakan oleh satu jabatan unit kerja terse but.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 31: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M E NT E R ! KEUANGAN

R E P U BLIK I N D O N ES IA

- 1 2 -

Bentuk notasi pool:

CJ) _J CJ) 0 Q) <IJ (.) c: 0 ro e _J 0.. 0..

Pools Lanes

Merupakan kumpulan aktivitas Merupakan pihak yang ·bertanggung yang tergabung dalam se buah jawab terhadap proses Proses

Contoh penggambaran notasi inti dalam suatur proses :

Gambar 4 Pemesanan Produksi

: _5.f.····-. · r---�.·--.----:--. n_ . . .· · . l _ _ _ _ _ _ _ , .

_;, ;,.,,_ � LJ . . 1-".'.°,'mt111!!"S"- . · . • ·. '. f · . · ·· P•tHsanan Prcduksl · I ' ·

�-�---!--��--.......;,..-��-���--. · ·

M1nd1pmlluln P1rneNn1n

P911ywunan ' J1dw1I

Gambar 5 Penyusunan Strategi Utang Jangka Menengah

I I i l--4-----Mlll-t-i*an'--pmj-1P111--Mqlm--�---dlta---ANll<ls-----l------il-----M-tricloP-t-M-Slrltogi------j a j

l 1 j l

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 32: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN

R E PU BLI K INDONES IA

-13-

Dalam penyusunan peta (penggambaran) Proses Bisnis, masing-masing unit organisasi Eselon I dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari berberapa tipe grafik. Pemilihan tipe grafik perlu pula memperhatikan ruang lingkup dan kompleksitas tugas dan fungsi, serta keluaran (output) suatu unit organisasi sesuai dengan peraturan perundang...:undangan.

G. Dokumen Proses Bisnis

Dalam penyusunan peta Proses Bisnis, terdapat 4 (empat) tingkatan, yaitu: 1 . Level 0 : Peta Proses Bisnis . Level 0 ini memuat seluruh Proses Bisnis utama

di unit organisasi (Kementerian Keuangan -clan masing-masing unit organisasi Eselon I) yang ter:diri dari Proses Bisnis utama, Proses Bisnis pendukung, dan Proses Bisnis manajemen. Pada level ini menjadi dasar bagi proses yang lebih detil lagi;

2 . Level 1 : Model Bisnis atau Proses Kunci . Level 1 merupakan penjabaran dari Proses Bisnis utama di Kementerian Keuangan dan masing-masing unit organisasi Eselon I. Di level ini digambarkan proses yang dilakukan oleh organisasi dan bagaimana satu proses dengan proses yang lainnya berbeda. Level 1 merupakan level decomposisi pertama dan masih sama dengan level O ;

3 . Level 2 : Kelompok Proses Bisnis atau Subproses. Level ini menunjukkan end-to-end Proses Bisnis yang aktual pada level yang cukup tinggi . Level 2 memfokuskan pada interaksi dan perpindahan tq_nggung jawab antara aktor utama dalam Proses Bisnis; dan

4 . Level 3 : Proses atau aktivitas, menunjukkan detail informasi secara keseluruhan sehingga didapatkan pengertian yang menyeluruh mengenai Proses Bisnis tersebut. Level 3 ini berisi flow proses, flow informasi, (input dan output) , sistem informasi yang digunakan, dan pelaku yang melakukan aktivitas tersebut.

Struktur hirarki level peta Proses Bisnis, dapat digambarkan di bawah ini :

Gambar 6 Hirarki Level Peta Proses Bisnis

6 ' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 33: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 4-

Selanjutnya dalam gambaran pelaksanaan . tugas dan fungsi pada salah satu unit organisasi di Kementerian Keuangan di bidang pelaksanaan anggaran, maka penjabaran peta Proses Bisnisnya sebagai berikut:

'·' ' ,, " �

Keterangan:

Gambar 7 Contoh Peta Proses Bisnis Pelaksanaan Anggaran*

Pelaksanaan Anggaran

Penerimaan dan

Penatausahaa n Kas Negara

g $

· Koreksi/Ralat ], (SP2D) "§.

)§ � beserta dokumen '' � pendukung, dan · 1:1 !! p emeriksaan ADK � �" _ . ... .. . . . ·· · ·· � � Pencetakan kartu � if pengawasan serta � � pencetakan :;, �! konsep dan net � � SP2D .!' r .. . ' ';:��uji�·:,�··�···? · · ketersediaan pagu �

dan pengesahan � SP2D -�

:_-:1.::··11;!jJ� '-�' ... t�·,1s�.� .. !..�l '!£ Pencetakan dan i

penetapan Dafter \f � Penguji dan Surat � t Penegasan �

r�·

�:;���-;;:b�;.

-� Ii ke-1 SP2D ke BO dan lembar ke-2 SP2D ke Satker

*) sebagai ilustrasi contoh pemetaan Proses Bisnis operasional/ inti pada masing-masing tingkatan dan bukan menggambarkan kondisi nyata.

Tujuan dibuatnya format Proses Bisnis adalah untuk mendokumentasikan proses pemetaan dan pembuatan Proses · Bisnis sehingga dapat digunakan, antara lain untuk penyusunan pada level 3 yaitu SOP (SOP) secara efektif dan dapat disahkan oleh pimpinan unit organisasi .

;, "'- J . , ·.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA , ttd .

BAMBANG P. S. BRODJONEGORO

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 34: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

LAMPIRAN II PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 3 1 / PMK. 0 1 /2 0 1 5 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

MENTER! KEUANGAN

R EPUBLll< INDONES IA

KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa interaksi dalam proses pengambilan keputusan sering tidak menambah nilai dan melibatkan orang­orang yang tidak diperlukan (atau tidak memiliki pengaruh yang pen ting) . Sebaliknya, dengan merampingkan proses pengambilan keputusan dengan memperjefas peran akan dapat memiliki keuntungan yang signifikan terhadap kemampuan produktivitas, kecepatan keputusan dan kualitas, kepuasan karyawan, dan biaya.

Salah satu hasil dari diagnostik orgamsas1 yang dilakukan oleh McKinsey&Company (konsultan . Transformasi Kelembagaan) sebagaimana tertuang dalam cetak · biru Transformasi Kelembagaan, disampaikan bahwa rekomendasi mengenai pendekatan yang konsisten dengan menggunakan kerangka kerja dan hak untuk mengambil keputusan dengan prinsip Responsible, Approvql, Support, Consult, dan Inf armed (RASCI) pada masing­masing tahapan proses (level 2 dan level 3) .

RASCI adalah suatu metodologi terkait pendefinisian tugas tanggung jawab yang digunakan dalam manajemen proyek, terutama untuk mengindentifikasi peran dan tanggung jawab selama pelaksanaan proyek atau manajemen perubahan. Metode ini biasanya ditunjang dengan suatu bagan RASCI untuk membantu mengkomunikasikan pembagian aktivitas, peran dan tanggung jawab yang disepakati oleh seluruh pihak yang terkait dalam suatu proses pekerjaan.

RASCI merupakan sebuah rangka kerja yang menghubungkan antara pengambilan keputusan dan proses-proses kerja. Fungsinya adalah menyederhanakan pengambilan keputusan dan menetapkan hak-hak pengambilan keputusan pada langkah-langkah proses kerja.

Manfaat dalam pengambilan keputusan yang jelas : 1 . mengidentifikasi be ban kerja yang telah ditugaskan kepada karyawan tertentu

atau unit; 2 . memastikan bahwa proses tertentu tidak terlalu dominan; 3 . memastikan bahwa anggota baru mendapat penjelasan tentang peran dan

tanggung jawab; 4 . menemukan keseirnbangan yang tepat antara garis dan tanggung jawab

peiaksanaan tugas; 5 . mendistribusikan kerja antara kelompok untuk mendapatkan efisiensi kerja

yang le bih baik; ·

6 . terbuka untuk menyelesaikan konflik dan diskusi; dan 7 . mendokumentasikan . peran dan tanggung jawab orang-orang dalam

organ1sasi .

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 35: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN

R EPU B L l l< I N D ONESIA

-2-

RASCI dalam peta proses bisnis: 1 . mengidentifikasi tugas-tugas tertentu dan sequencing;

2 . mengidentifikasi poin keputusan penting; 3 . merangkai pengambilan keputusan (keputusan matriks) ; 4 . secara eksplisit menunjuk tanggung jawab dan akuntabilitas; dan 5 . mengidentifikasi semua stakeholder pen ting.

RASCI dimaksud meliputi :

1 . Responsible (R) : sebagai "Pelaksana" yang mengawal dan mengembangkan keputusan sampai keputusan tersebut akhirnya disetujui. Bersifat individual dan tanggung jawabnya harus bersifat end-to-end untuk menjaga kualitas kerja dan keputusan yang dibuat. Tergantung pada kompleksitas kegiatan atau aktivitas, sehingga bisa lebih dari satu individu/ pihak yang diidentifikasi sebagai R.

2 . Approval (A) : seseorang yang memberikan keputusan final sebelum tindakan lebih lanjut dilaksanakan. Berperan sebagai penanggung jawab akhir dalam keputusan dan outcome yang nantinya dihasilkan. Dapat juga dibuat sebagai "Accountable" j ika diperlukan membuat bagan tanggung jawab yang lebih sederhana. Seharusnya terdapat hanya satu individu/ pihak sebagai A untuk tiap aktivitas .

3 . Support (S) : · orang yang menyediakan input dalam bentuk informasi atau dalam bentuk tindakan pendukung.

4. Consult (C) : merupakan seorang spesialis yang memiliki keahlian dan ia bisa memberi kontribusi. Seharusnya pihak-pjhak terkait berkonsultasi pada orang ini (misal : pihak ini membantu mendorong agar pihak pengambil keputusan menyetujui keputusan) . Bisa lebih dari satu individu/ pihak sebagai C .

5 . Informed (I) : orang-orang yang perlu diberitahukan mengenai keputusan yang diambil tapi orang tersebut tidak perlu ikut serta dalam proses kerja (dan tidak punya hak veto) dan memberi saran perbaikan setelah keputusan dibuat.

Kerangka pengambilan keputusan dengan metode RASCI disusun melalui matrik RASCI. Matrik RASCI tersebut merupakan perangkat yang baik untuk membantu memilah isu-isu tanggung jawab di dalam suatu proses atau organisasi/ bagian . Dengan Matrik RASCI dapat merepresentasikan peran dari masing-masing individu di dalam proses mengidentifikasi siapa yang bertanggungjawab (Responsible) , pemutus (Approval atau Accountable) , pendukung/ penyedia informasi (Support) , pihak yang dimintai nasihat/ saran/ bimbingan (Consult) , dan pihak yang diberi tahu (Informed).

Matrik RASCI terdiri dari lajur yang memperlihatkan aktivitas atau tugas­tugas yang d.isusun secara menurun di sisi kiri dan peran-peran fungsional yang

· disusun secara mendatar pada bagian atas . Aktivitas atau tugas-tugas merupakan tahapan utama dalam suatu proses yang diambil dari peta proses bisnis atau Standar Operasional dan diuraikan dengan deskripsi ringkas/ singkat.

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 36: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER ! KEUANGAN

R EPU BLlf< I N D O N ES IA

-3-

Berikut contoh Matrik RASCI yang disusun berdasarkan SOP.

Gambar 1 SOP Penerbitan SP2D non Gaji

DRllN' Hukum - : I f'cn.tunan Mcntcd Kcu.a111an Humur 190/PMK.05/20l'i lcnbtnl 'Tlata Cl\!'._ J"l!mba,�nm Dalmn Ranch �Jakunnn Anwran f'md11.palln dan Bel.an!• Hepni;

2 Peri111tun1n Dlrf:ktm .�oc\ttal Ptt�ndahlfAan Nomor PER·-47/Pll/2009 k'nt•nJ lApcn-an Pn1maunsl«qban �ra:

J hl'll.turan Olrtkmr Jent� Ptr�1Mhd11U'*"n l'iomor PER-OJ/P0/2010 tm1tan1 Perkirun l�narikan Olln& Harilw S.tWU1 Ketju. dau �rkiruu1 �nc..u-.n O.nn ""�" KP.nhx· fltla)�M ��nc.h'11N1H.11 Nt'fp!'4';

4 Pmtt\lran Ofrrictur .Jmdmll �btndllhmium N'c:innrr PtR-&&/PB/101 l tf<ntana: PtNh.man Krdu• 111u Penn1n1n otrekm.r Jend!ra1 Pr.rbmdahlvlul.n Natrwr PER-�T/f'D/:2010 tcntan1 Tata Cara "'ncirbitlW 5urM i'wintM l<k-mba)'4l' don SUra1 Pttint11h Pt�ir"1.n n..na:

S Pmihnan Oll"l'lkttlT' .Jcndmll f"e:Tbtlndahar.un HCICMr PF.R-19/1'0/201l tmtan.i: Petunjuk Tek'nl1 Prnaap.m Tamla Tanpn Ekkuoo.Dt pada Anip Oat.a Komputer Sun.I l'crintah Menib.y-.r; ,

� f'!oraNran Olttkmr Jt-n6mll PttbeodllhArun Nocnor PER· 19/PH/2013 tcntan1 Tata Can l'nnb.)w.n dlli\ Pm.,embatilm Uang Mukll Alu Bi:ban i\nptNU'I Ptnd111patlU\ dAn At.1Anj111. � .

7 Surat EcJu.n Nomor SE-33/PB/2009 tentana u,; Dlba l'daklmlun Siatem Peup.11"1afWlll lftieri1nMn SUn1t l"nint11h Mentb.l,)11r R'IPM) d11n rten)'eT•IPin Surat Pmnlilh Pmaitllft !Mn• tsr:n>t paU Kantor l'l:la,.\11nan Pttbtrulal\mun H'tRU.A-

Prl•bu• lfcbt Pnwtr. »-a: •· Mil'ntrinui /'lQfftt'lt Anfriion. K1rtu ltfmn11u1

J\'ru""-' �1kN IM'IT'St rb.n mtnm(•lcb.Q (Ofo pt1Up$ pada J:IPI dcnpJt. pdUpi }11111 b:nanpu1an. Aplb&a. w:maJ rNkl prHn •l<�l'7)11llo•n,

l1, M,trtkuk•n p-rnind•••'ln KU<:t 11r1!1U.. nJoenuxokkan �tila1 pt'ILlp• pmcanw S1m•t l'r:nnl•h �brf.w ISPMI piMfJl AptlkMi J>:r'f'N. Ap.Nla 1icWc al'CUAI � lioku!IM'fl 1irl11• di1�ila• doln �UIM tRlktt" 1l>rrr.ibl11c1111 m"'�tkRn 1''0, jib r:t1111i nWui fl'llllW'S di.lon1utkiJR.

<". M'rlnfrikM � Mnkti unnik !,;F'M T.S 0.-1'1111\ho1r11 ,h'lol mdil("'l "''"'"" P""� .nkl!li, � va �rnm odP d11m,.. dl!n po:1up.1 •lkt'T chprnulilhbn mm1rv;pllican ro Af-biilri rsual pt'1l:ir111ti•1rvu1klan.

f\, Mrn..,imll SN.1 bnrt'IA 1k>k\Jnlf'n pr"f1t{>1kun11 J.Mlm nrinltk#il du• \ll:rik1.1t AD.- dari IX"'lflll' w.lk.otr. Vrk1kuhn 11ormin1l•ir1111 1irllt. ADK SPM, ""'IAku••n pr.- trw.n.•kr· ADJC SPM, mrmn.lid.t.t mt rrsrM. m� kt:'Ksu..i1n ant411'11 hrnlnlp,JI SPM dmpn AUK $.J'Pol mt1't�li J>elM'l!WaD 0..l'l"IHfto mcTJf(X'llnabll A�klllL Apabii• fKtJlk K'IUai n'll'oJol •Wnltnr.n 1tlkt'mh111:ihn 1\An pttu,p• flfllkr,r lflptt,. .. hlutn mM111�1d.n FO, jnta Y.W•f -'kM J'l'l"l"" lllllllJUlUn, L�.LLJ>k�·���hlL•�k,�lrn"2!1!!Jl"w!!"'*�"�""�"!L.l�·"""�"'l.L---'-�-1--�.l---'----'

.. DMWf 'llJIQfAfAJf = = : •11ta "':a' - �'lfi{�-;;;--·---+--· =+-==-+---+-='-l

u KrM ·LS /'Ion r�or t111mpi1r1 "'"k11 J"l'ICll'l&/wliw 881'/8!1'8/L'llW. ckn/•t.1 1i..rtitt 1)(1nt..WiCuro1uk �Hi1N1 .•'lnA lflNi d11fi <IOllU l'fktnln1<

;u Kht1.i11 ,.,,h•k Pf'")'ll�11 srM l."'- \tilhl.m =� �J-:,1::1,:a��.:·'::1�'::. dtnpn · . ...... "'"'' J4l'"lll!'Jl \l""' '""b; ti Ati l\IUI k1ut.N11 btm\llltrt.I rnk\lp Mii

rrtc kt'pAd.11 Kcpaa KrPN un111k mmnilrkfln)Mllnoln "'""' 11111b: 1h1n

c A• lcQflfiml«• tC'�u1111 c1 .. n rom,-...i ptne.llh )11fllll»n 111111'1' nrnb .ttiw.1 denpl f'rHnuan J'l'Nnd•111•u11daJll*t ntmfnl•I pmpd .. n ti.r.nal.tn-Pt"lnC'rinlah. •

JI :'ll'M·t.$ ,..,,., litrll\lmlo.:T d .. llll dau l'ttl.Jt J11111 dl1 ... ptrt r�ur lMJAk.

-ti Rl'!oM •• "t 1'1'1111' IL"'!N•ll dilll1'!plri buJdt 1w.1on11/w11.- Sl'IP/tl!ll"8(1'l3Rl1. cl•nbll"-.! .u.niu 11llftlll\A1il un\l.lk ptatnll'lll y.,,_ lirbih do"1 •h1 rria:nlnJ.

51 ��i'�:��-�� -:J:h·�:�=� }{M'tf. b\lkll l"Of'Gn«JltC"lll'I' 111111'/�'fl/fll'lfll', d•ll111· 1\111'11ht11rU urtl\IJI �II y11n1 ktJlh dMf lllN n"ln"nlnl• 1� Dnn.r J-'rrtii\unpn JuniW. M....._um l\!:'11t'ltinln tMl'I. �,.11•1h Mnirilt.1 krlw-nulll'I "4'1h1111,.._.rt lf11.IAM IWt11.r Pn"hlnan••n Jumlah MWlinum t'mrt11lr1111 ,....., .

g. llmf'titlk�nuan Sl'M, mfllplltl: 1 1 Mfnc•tt lrC'M'walan Wltlll. 11U1 .. n l"'Jal»c

l't'nlJ"jl d•u• l'r:n•nrl• .. "flJl" 11rM 1rr1n>M1 po1da SPM d� IY""'_,n 1a11d1i 1Mp11 l'f'!lt'.t,f pt'l<k l<M>Jt.

:AJ r.:w.1!t-;',..... 1:1�1u1:r7,:��;{r•-'-31 Mrmmlr• MIHT1*l'S1 pmuUMJI dli..

IJf'M, l"°nu1 ... 11! Udak bu•rh IM"Jtlpll r:w.r.it.I � pmul�.

h. T'mgujian JPM. mr\ipud: 11 Mt-1111'-UI krbmiano.n. rrrhltun•n juinlah

llflan!•/P"'ael .. nut 1llku11111a,1, dffl� Jllm,.h p<>illflp11/pnM'fflna•11 •lmllll'WI ju..,,.h b!'nih tliil•m SJ'M m�liliul •fi6iluuli .....

:lj Joknp.ijl lrrttrlltd"'-rl dllll• p!ld• Mtl•tM, ... 1 p111t, '"'" fMli• lrl11nja. tUl•in mrA 1trn�n fl'llC WrTMINM pn<\11. �JIM tlltlflllfl 11pflba& Kl1'tt.

:11 l<hu.u• mrtuil lll'>M· L8 l'Mllf' ""JOl.IMll kt'tn ........ llft 1'-'U! utlflln l>n"pf'l'"-tl � l)!l'i\. f\IJI' mfftl�lfl11lilr111n \lat111•n n1alr'llnW t't"ll".111ll•n \M.N'I l'l'IRP w1111u111ii �1a"N11n � 11i1rtbtik..n akh CJ\rtli111.r .�1utnlll i'Trbrfld•h•r-1111,

"I Mrn111uj1 r.PN US hffilP1' • � ktlHUM.n 1.111Pt1an drftAUI <111111.

po?rik11111n/konlr•lt l"'"IS wi..h d1Mrrtp1ikan krr-t11 Kl>l'l'l1 •fl•n

I.I! kr.WMllMllll j11mkh 1'fl'01'1•\l'I rti.JM y•n1 !nt.fll'llll.� .......,.,. 1U'W tlmpn. 1liMI JWU14:-lr.

""'lnkukM �htil11n SrM d11n d•lnlmni pmd11kunwt1 kepild• 15totlttt •P"Uik lll"frlll!l1Uh1' pmrfllilwl 1)1w1 polTllk\IJl•n liiWc mcnlC't\ulll pc1.,1u111u drllpn ll'lmrlll'llpitilwi b-rtiullr po"l'ICmll•h11 yan1 ttllah 1lit•ndn1•nlP'lu retii;.w. F'Q, t111n 111m:rlil"•nkan 1111•1111 bttluu1.ul1u6 .t...n1UUt D1:Nfilll n.tllfor.rf

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 37: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

..

.o;:;..,_---------.. �»n;-·--�1;i�liin· ··-'""'.""""'"'k·..,�1111"

I •JM1bU11 �l'M mnnrnuhl ptt�"1ll'llt.n, .. 1.lnj111nw11 tfil.,ltukAn ptllo'IM "'tnlm• .4.rn� Sl"l ' <11 m m 11n11k11n lilrr.Ht kl'f'�.

P1...._1t1 ,...._ lkJilat ,.._.Ina 1>9-: met1t'CIAlf llM �11mp11.ibft llW!dll fnimll lol'r1ul• 11<o1lrt1 """• ""l•i rl•ll• ""'"""'"' Ml'M d111'1 (!fllll 1""'lU""$/liHllOfftrt'

h t...,n.t't'ud1 kl'lrlu pr.njl'l•111111n ltt!nm1lt 11111111 "rM otimnk••nd. t.lrl1<'111<okn11 �Pillt •Lin 1Mmml'n rtnllulnln«J'IY"· lulnu l"f'flllJl111'"Mn knnm1.lt I :::.:"�·�=• 1=1r:,,m;:�" ��" � 1--T ... -���:a��-:!i=���':�.:=::� -- ·- ------ ·---

knmr fl'"llt'IW•.nl'l lln.1fr"'1r �It t•nllfl '"'lrrtll h'mh.r kf..:)

h Alrlnkuhn 1'"'"" tnrut klMlr t.nk, '"""'"""'"" Sf"'Jfl, JM'Tl"'l11Un krinwt1 il•n UM !U"JI),

�. Mml'rftilt bnu �-.n kft:dn 111u srM d"lfTl)l)t..,d.

•I M,.l11kl1k1u1 llC''"""'-..,Jt.1u1 •lril11 p111lt1 lmll"l'f' d�n "" !'11•/n 11rnitn" •lnm l"'•l• IWt�I �,, Ml•\11. l.l1"nR,11Ahun�bn hl'l•p d•I\ ntt l'f'Jl), k:.iorlu , .. n�-"''" k""111, krtr111 pttll'l\Tllflo'WI klMltrflk '"'" !!At hn�l itnkuMm pt11.dl.1kun111'1)'1I \lnluk dlta .. klln kcpMU Krpala !kb!. I\" 11it11n IJ>tn!I

ltit ..... ...... ... _.,. ... u. .... , 11. Mtnl'ti:rllo11 1'1ln l:nt'�li kd"•1-mt 1lnkurw.tn .

hrrllf* knfl"'tfl d11n "'' �,.JO, kllrm fl"'T' .. -wm IITT'd11, brh1 pm""""'ll-.1 k!!"'tlflk •l11n SPM (n;kul doikumm �dukunanr­hM1rtt11; 11ndo11 wnm• kmh•n fiif'·1.

b. M'o:nlfllll lce1cnnl.lamt PtlflV �n kanu t""'l"-MfT �lt. Mt"nrittl krwTa•inrl 11nl11r• ft� rknll'n k•.,lll'°r 1l11n nr"l f:..-lll lW'liJ""i: I J .l11Mhrih lw1 .. l'I:

J l 1'C•rri. p:nt"rtnu1; ll ""''"""' ""1':mfn11'"'1�tfm.,: .t11n '41 kMle- ltllnk l)fl�r111"'n11l J'lllllJ rli1t1njufri.

11 M"'rno:'!'OI .. \, �r>d k""""'r SPIU tkm Ki'lrlu ''°"""-wm K""U' orrl11 nw"n•nd1•l•npn1 r� �I'll> .

.... A1>11hihl 1rrrl'J'fl' ftrlrif )l'lnll tkllll< mm1maht Jl""fU•tan untuk ditrrbltlam Sl'JU·�·· '!Mb SM4 M..cn• ddn1mrn rr.ndulnl� 1l1fri .. n1t....llknn kt 1"111\ctt -uli !'IOI' l'm�tinll•m :<tt>i.t.

(, llt1\.111U11 \ll\h1k �P'"-1 ·1� 111'11""'1 IAf\Akll ptml•t'llf'lln t•mlNin uan« rnuka 1111• Jl"'rj11njlftn/k<'onnl'lk, k•ri11k �fl!ll l'tnaitn1n o.1n11 mtnylt1'l,..n ll11n �n111•u••h11luln:

A11M..urn1 jto1n1n11n un1111:muk,.;' A..tl llUtlll kllll""' 11rr1n111 ...... 1 .. uJmp llMI rn;: k't"fl'l.1 �r•lll l<f'f'tl un1uk tnf'IWl'lfrlcM j11mln11n u.,n11 mvb d•n: A•ll kUF1ft1m111!1 ln1Uh• dllri l'llmP"IOIM l'"'"'hn jflri111111n Uft"1t muk11 -•01 f'""'1urw" l""n1M11n1t 1111<lmtll!ln n�nlll pm..,.tn..n lJl'll'MllffiHl.: J'l'l'V'f'•lll•h.

" •"°""'l�bn ktopwitl �IAk•M �k�

MENTER I KEUANGAN

R EPUBLI K INDONES IA

M/10 llAnutll/ ...

-4 -

h::==="""===·---.. --11. "'"'"\tftmll 3l'M lwtikm dokumrn

pmduJnmP.•· l•ndll lf"fim11 liembflr kt"•J. kmtrj:> $1'211 JMI ttillh IHJ*lltl. K111t" rml(ftWllJtttl 1{"'1'1h dAl"I l<Arlll �11\'lll'flN!n KM1trnk ''lU>IC lf"ltth 11lp•u•r. ""'I" KP:Ul \1W•i11 1rW1 11l1andlitwn1t1U1l d..n KqWI.. Sek1l rmni1r11r1 Uan11.

Li. Nrlakullan pnnl111h1n 61'21), ktt1utdltm ITW'1U'"l""'n:

11"1'1111'M frtoo. I llf'1llo11 huk1l f*-lt/•tiot (r .. "lr/!'mf'0/55Df't �blor Jtco-...2 � :fttclll �nk. ktnbftt ft.2 d1"11"-tttl 6ml(11n �PM Jrmbtlr �·2 timlu1:1 I l•lu) mnp11p 1�kurnm :;;1�j��A;nrt .:,:�� tr· l;:.":!:�� lcir-3 � !ubb.( Unium unluk dlkemMNhn kr •11tun kl'fjn. ���:tt1�,dt'i:i:1·i:r;.:�= pmtf11k1,1n.,,,._, IN'ldoll t<rlmft k'mbl!r ln"·ll', bukfl P't•nt/�11' (9t'lr/�f6/!P.f:U'I 1t-111h1tr lft..4 .111n IU'>n.'lt'JI imw 11Hrtt111 brl\1 pmcll-Wln kh'ftlt. br'!U t':�::."...., ltuntrM ktp .. dll SubMJINI

hi.--.. , ... .. ,.,.I ... 'In n. MMMin� 1'1":10 lf'T!llJjW koo· I howllou bukll

ptitonlf•lor r.l!t'/9Sf'O/W..,DI'!. 1-.,_ • ..._l!l!Jl!:&l>ill ' I hhtrr..••1•... .. ... n ""'"""'lltJii l'>iln11r '"""lf\IJl 1""'1 l'i:UN1t l\'l'lt9•11111n. h lt'"'"ill Mn mmC"1w-11•bn h-tnlMF 9tt< · I !lt,..Jll

dmpn 0•11111' l'ml\lll d,1n Sur1t l"nqlltM. 1•. Jr.lf>nn!A\l"""h"'-itn hol1Jtfl p:Yl(lf>C/WI ......

f.l"P/A..'t�1l/J9::11Fd') tnnl""' kt:·l Ul\lllk JW'Rlf'IM,111 pMll �lrlll IW.k.

<t. "'"1CTUiili11rt �bn.r 1't"· l !l:r::u, dmll"f! th•""' ""'1i::nl• dnn l!tunot l�·n••I•"''" lltp�hl ·Kf't)ftlfl

.. ,., •ATKIPt/

• ••

K•;!i;-�!!il-,.-�--������-���-��·11---1--!�-f-��+-��� it. M°("l11Utibn la:1nxdlnlin d111111 ptdll. 1.lllnk

Ofwn•!nn.i. lottl"tR-""- flOP pr.n111nt,.,... lorb.uul1 io1 .t.,1.10

b. Mmdi1I d"" men�IPl'll lmtti.r lu:·l !MD 11-.n o.n11r f'ml'IJI dfW'I 1'11r111 �""'"· ;.-. :::u.::�Ei'lll F'tlnk•M &ok.i 8'ink. • -····---······ ·---

ll . Ml'nttlm11 m"2D YMlr rrlllh d1!11nrtamn�nl. Mn mrm!Nbuhl "lnnp:I lln'lbttl J"llf• lfmhnr h·l ,1'21'

tt. MmffU!lk11n kmbltr Jtt<.. I Sf"ll> d11n l'Wl.r l'tn11tJI .-rrl • 8tUnl l't" .. "'"'" k"J"'ldll Kt!Hll• lt1nlor,

JO. Kt,.,. K1111ton 11. Mrnu1t1111 tMnt111r kr·I !ll'JI), Dnfl.r f'ttlll\IJI.

1tm1 "Ufllll f'mtp!lllrl d11rl ""':111 nimk. b. Mt>nl!'llti �1�11111 •"'"" Jmillftr kt t lW,m

dt•t1•1l l>�nttl' f'mflll.li 'll'lt'llJUlllo II J\ltllll'lh lwto11lh1 lt11n JI Pl•irlll pennlm11. 1•frnand11t""'*""lt f)�flnr r1•1lJll.l)I llrln fh1tlll rm...,;.�.

•I Mt�tmUatr'I ticirro-i!a l"rkb1uu1 9ubhlil111n Vnmm.

__J_""-""'-"'Jl'"""�������...L��...L..:!!:.....L-��L..�--''---�--'

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 38: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

·MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

.\'? l'RAIA:f KJ:GIATAN nto.\'T · Mrnnt.lt tlrf/C'S j �IT'1f:« U J . ltO SATlltR.

· ""'•h•n.; ii.,hh�cl•11"i"ii i111"' ' ) .. ' . , " ' ' \ " ' • ' I'• ' l�I · ' I ' '. ·h • L ' · ' f 'o • > 1•,1 • ,

. , · , •, , t , . ,,, . . . , . , , ... . , . , lt • 1 . · 1 l . .. . '"' " ' ' • 1 1 , • - " r " 1;1-t • · r,':•J I

· •· ! . 1 , ; • ... ; •• i. . . • ' • • ,. • .. •• ' , .• " l ' . � " I >· . �··· . . . ' "• 1 • r , . I · I • . • I 1 1 1" 1·� l 1!o1< 1 ' ' W l � ' , , _.

r � , · : • . . • t ; • • . • • ,.! , ' 1 ··

..

;. '.1'.' �-. · •. [iV . !·· ,. . ' l l ' ' �' ' ' . • I •. "' 1, . . , . . _ ' • . · ' ' ' ' · · I , , .. , . 1 w1· I , .. , I , , · · �"· , . '" , ,, J • . 1 ,, . . 1 h • • '• 1 « 1 ' < • I •, , : 1 , . q · J t l , l • ' l 1 ' • ; • � ' ' ' · 1 ' � · " • I '"' , ,. '· I " I i , , . • h 1 I :• " >

• 1 I • ,. · • J 1 , , � I I •\ I ' • ' ' I • I " "· " ' '·

:· • •.·

·,·� . • • , 1 : ' ' "'' ' : : ! .' I : , . ,. , .,. ·: I 'l l • ··-+ �Vfi' I.·::: · . ,'./ . � -. I : . '.'1 ·, , · · : ·::1 '. ,1 ,! 1• ·. · � :.1.:1: ·�: : l ��

, , . . , . . . 1 · · r ·· l · >·l·l • ' • '. i ·t ·; ·, ,. , .,

' i · : • I I ' , i ' ' ' ' • �. l ' . I \ '

.. "" ., · •.•:) kr- / .· l:·•l'l• ;"·�t"" l . ' J\ �; •:1··-·: I , · ' · · " ' ' I ;•· � · : · � " ', · • ' I.:.'• o ! "' ., , . . . . - • ' , . '"I ' ····� "· '" " ' 1 . . . . ' . ..

··+''.:·:��i�·!!�'.':.;;�.;;.;;�:: ·---- -,-- - · ---

- - ·-- --

·

.. ·'

· . , ._, "' ' " ' I " ' " I ' ' " � "" I I , .. ".fl'' " � 1'•rtl ; � I I "' � I . · , < "

·� � I ' .; • .; , ' ! ! . ""'·) I • I ' � · 11• · l · •" • ' • • ' •• l • · · · " • " •' I · ·

, " ' · ' . .•. ;:.

':, ... ' ·. : I ', '. / .'' ' ' 1 < · 1•1 .• · l ''I , 1 , � : • ' • l "r

t

: :·.:·.'i:rJ : '!�'·1 �: .1 1 ,':r.. : \ '.,'r:�;; -r1, ,•,';.1', ;��

KPA

• .. . : � 11 � , \ p � 1> ' · 1 � r1 ' • \ ,l l n

!IT'" ' ::'.. :·�<:;:,:·:· :;· ; ,.·L·� . . ';:·: :-."::: : ;' 1 w ��.':'.'., :.�":'.";�;;:'.::· .. �:"':'.��i'1.:.;:.�· " ':. I : · ' �.l : · '. '

. I

.' ' 1 .'.1 r'. , . .''.�;;,; ! . ; , :_:'!' , '""• 1• " '' " ' 1 1 h . i,., , j I __ L_� t 1 I • I t 1 . I ' l • l ' . • I " I! '.'. 11 • • • ' 1 " 1 • > ' fl • " • '• 1 1' 1 • \ ' °' ' " " ! • : l l •!i '"' l'U ' ' 01-.10 \ ; M ' ' I. r •;

>" t " . " ' '' ,.f ;,r " 1 '." I !' I ! ' l 1:• �: i �':I J �

'.>r1.1�• r ! !" 1 1,11-,1· l \ · I � . , , . 1 ,.,1 > , . ,

-�;��::; . , .. , , . . . , , . . ..

- 5 -

Tabel 1 Matrik RASCI Penerbitan SP2D non Gaji

Bank dan Petugas Pelaksana Kepala Pelaksana Kepala Penerbitan SP2D non Gaji Satker Fci Sie. PD Sie. PD Sie. Bank Sie. Bank

Penelitian kelengkapan dan I RIA c kebenaran dokumen SPM serta Pemeriksaan ADK Pencetakan Kartu Pengawasan Kredit s R A I serta konsep dan net SP2D Pengujian ketersediaan pagu s RIA I c anggaran dan penetapan SP2D Pencetakan dan pengesahan Daftar I s RIA Penguji , Surat Penegasan, dan lembar ke-1 SP2D Pengiriman SP2D I c s

Kepala Pelaksana

Kantor Subbag. Um urn

I

c

RIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd .

BAMBANG P. S . BRODJONEGORO

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 39: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN REPUBL IK INDONESIA

LAMPIRAN III PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 /PMK. 0 1 /20 1 5 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS, KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LING KUN GAN KEMENTERIAN KEUANGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEMENTERIAN KEUANGAN

A. SOP pada unit organisasi Eselon I atau unit organisasi ad-hoc

Berdasarkan jenis tugas dan fungsi, · SOP di lingkungan organisasi Kementerian Keuangan dapat dikelompokkan sebagai: (i) SOP Substantif dan (ii) SOP Fasilitatif. SOP Substantif merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi tugas dan fungsi te:knis atau spesifik (core business) unit organisasi bersangkutari. Adapun SOP Fasilitatif merupakan serangkaian ins�ruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi tugas dan fungsi pendukung lainny� (supporting) . Sebagai contoh, SOP Substantif di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, yaitu SOP Penandatanganan Perjanj ian Pinjaman Multilateral/Tunai/ Bilateral. Adapun SOP Fasilitatif di Direktorat Jenderal Anggaran dan yang juga terdapat di unit Eselon I lainnya,, misal SOP Penyelesaian Usulan Kenaikan Pangkat Pegawai Golongan lb s .d . IId .

Guna memberikan kejelasan dan kepastian terhadap keseluruhan proses penyusunan dan/ atau penyempurnaan SOP pada semua unit organisasi atau satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan, maka diperlukan pengaturan periode waktu penyusurtan SOP dalam 1 (satu) tahun dengan ketentuan sebagai berikut.

1 . Periode waktu penyusunan SOP terbagi atas : a. Semester I, bulan Januari s .d . Juni; dan b. Semester II, bulan Juli s .d . Desember.

2 . Untuk usulan SOP tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan khusus, mendesak, dan strategis atau merupakan rekomendasi dari aparat pengawasan dan/ atau pelaksanaan ketentuan peraturan perundang­undangan diproses dalam kesempatan pertama dan dikecualikan dari periodisasi sebagaimana angka 1 di atas .

� I www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 40: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBUK INDONES IA

-2-

Selanjutnya, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada masing-masing unit di lingkungan kementerian Keuangan, SOP yang berlaku adalah SOP Reguler Kementerian Keuangan dan dapat dikembangkan menjadi SOP Bertautan (SOP-Link)

.

Pengaturan format SOP Reguler Kementerian Keuangan ditujukan untuk memberikan kekhasan bentuk dan pembakuan format. Adapun susunan format SOP Reguler Kementerian Keuangan, adalah sebagai berikut.

1 . Kepala/ kop naskah SOP Kepala/ kop naskah SOP, terdiri atas :

a. Jogo Kementerian Keuangan, dengan bentuk dan ukuran yang proposional sesuai dengan lebar nama unit organisasi dan nama SOP dengan warna hitam putih;

b . nama instansi/ unit organisasi, terdiri atas : ( 1) baris pertama, nama organisasi Itementerian Keuangan, (2) baris kedua, nama unit organisasi Eselon l sebagai pemilik SOP, dan (3) baris ketiga, nama unit organisasi pelaksana SOP;

c. nama SOP, berupa ringkasan dari pokok prosedur; d. nomor SOP, yaitu nomor urut naskah prosedur; e. tanggal penetapan, yaitu tanggal/waktu efektif pertama kali diberlakukan

prosedur; f. tanggal revisi, yaitu tanggal/waktu penetapan perubahan/ revisi SOP; dan g. rev1s1 ke berapa, yaitu keterangan · telah berapa kali (frekuensi)

perubahan/ revisi.

No. SOP: 1 -TU

Gambar 1 Format Kepala/ Kop SOP Kantor Pusat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK I DONESIA SEKREfARIAT JENDERAL

BIRO ORGANISASI DAN KEfATALAKS

Standar Operasional Prosedu

Pengelolaan Surat Masuk

Tanggal Penetapan: 0 1 -06-20 1 1 Tanggal Revisi: 0 1 -02-2 0 1 2 Revisi ke- 1

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 41: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

No. SOP: 1-BMN

MENTER I KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

-3-

Gambar 2 Format Kepala/ Kop SOP Instansi Vertikal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK I DONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN N GARA

KANTOR WILAYAH

Standar Operasional Prosedu

Penetapan Status Penggunaan BMN Berupa Tanah ·

Dan/ Atau Bangunan

Tanggal Penetapan: 0 1 -06-20 1 1 Tanggal Revisi: 0 1 -02 -2 0 1 2

• • Gambar 3

Revisi ke- 1

• Format Kepala/ Kop SOP Unit Pelaksana Teknis

No. SOP: 1 -RBG

-

2 . Isi naskah SOP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK I DONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN K ANGAN BALA! PENDIDIKAN DAN PELATIHAN K ANGAN

Standar Operasional Prosedur:

Penyusunan Modul Diklat

Tanggal Penetapan: 0 1 -06-20 1 1 Tanggal Revisi: 0 1 �02 -2 0 1 2 Revisi ke- 1

Isi naskah SOP, paling sedikit memuat: a. deskripsi, yaitu uraian singkat untuk menjelaskan gambaran suatu

proses; b . dasar hukum, yaitu peraturan perundang-undangan relevan (terkait

langsung) yang menjadi acuan pelaksanaan atau operasional kegiatan; c . ketertautan, yaitu informasi ketertautan dengan SOP lainnya; d. pihak-pihak yang terlibat, yaitu para pemangku kegiatan yang menj adi

bagian dari keseluruhan pihak/ subyek yang terlibat dalam peiaksanaan kegiatan;

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 42: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

-4-

e . persyaratan dan perlengkapan, yaitu dokumen/ berkas/ naskah dinas dan bahan-bahan lainnya yang digunakan sebagai alat bantu pelaksanaan kegiatan;

f. keluaran (output) , yaitu basil akhir dari pelaksanaan kegiatan; g. jangka waktu penyelesaian, yaitu waktu keseluruhan dari pada saat

dimulai sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau waktu dari masing-masing tahapan aktivitas/ kegiatan yang dilaksanakan oleh pemangku kegiatan;

h . perhatian, yaitu informasi yang berkaitan dengan manfaat terhadap pelaksanaan SOP ini maupun implikasi atau akibat yang rhungkin timbul apabila tahapan aktivitas/ kegiatan tidak dilakukan dengan baik;

I . matriks RASCI, · yaitu gambaran kerangka pengambilan keputusan dengan metode RASCI sesuai dengan uraian aktivitas utama dalam kegiatan yang diuraikan dalam SOP;

J . prosedur kerja, yaitu uraian lengkap keseluruhan tahapan aktivitas/ kegiatan; dan

k. bagan alir (flowchart) , yaitu bentuk lain dari prosedur kerja yang menggunakan simbol-simbol yang umum digunakan dalam menggambarkan tahapan aktivitas / kegiatan a tau :inemvisualisasikan suatu aktivitas .

3 . Pengesahan naskah SOP

Pengesahan naskah SOP merupakan bagian kolom penandatanganan setiap SOP oleh pejabat struktural pada unit organisasi pelaksana SOP atau pejabat struktural pada unit organisasi yang memiliki kewenangan untuk menandatangani SOP. Pengesahan naskah SOP diletakkan di sebelah kanan akhir halaman setelah bagan alir (flowchart) , yang terdiri atas rumusan: (i) baris pertama "Disahkan oleh:" , (ii) baris kedua nama jabatan ditulis dengan hurufawal kapital dan diakhiri tanda baca koma (, ) , (iii) ruang tanda tangan pejabat, dan (iv) nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital dan NIP. .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 43: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

*

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-5-

Gambar 4 Format SOP Reguler Kementerian Keuangan

KEMENTERIAN KEUANQAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

BIRO ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN

Standar Operasional Prosedur

Pengelolaan Surat Masuk

No. SOP: 1 -TU Tanggal Penetapan: 0 1 -06-20 1 1 I Tanggal Revisi: 0 1 -02 -2 0 1 2 I Revisi ke- 1

1 . Deskripsi: a . . . . ,

b. . . . dst;

2 . Dasar Hukum: a . . . . , b . . . . dst;

3 . Ketertautan: a . . . . ,

b. . . . dst;

4. Pihak-Pihak yang Terlibat: a . . . . , b . . . . dst;

5. Persyaratan dan Perlengkapan: a . . . . , b . . . . dst;

6 . Keluaran (Output) : . . .

7. Jangka Waktu Penyelesaian: . . . iam/hari keria efektif

8 . Perhatian: a . . . . , b . . . . dst;

9 . Matriks RASCI

1 0. Prosedur Kerja: a . . . . ,

b. . . . dst;

1 1 . Bagan Alir (Flowchart):

Pembuatan bagan alir (.flowchart) dapat menggunakan program software/ aplikasi yang· tersedia di komputer (misal: Microsoft Office Visio)

Disahkan oleh:

. (Nama jabatan),

o ' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 44: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-6-

4 . Pengetikan naskah SOP

SOP ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan unit arganisasi Eselan I. Oleh sebab itu, pengetikan SOP yang berkaitan dengan: (i) penggunaan kertas, (ii) marj in atau ruang pengetikan, dan (iii) jenis huruf (font) menyesuaikan dengan ketentuan pedaman penyusunan peraturan dan keputusan yang berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan. Sedangkan, ukuran huruf (font size) diatur sebagai berikut: a. nama instansi/ unit arganisasi : (i) baris pertama, nama arganisasi

Kementerian Keuangan: ukuran 1 3 , (ii) baris kedua, nama unit arganisasi Eselan I sebagai pemilik SOP: ukuran 1 2 , dan (iii) baris ketiga, nama unit arganisasi pelaksana SOP: ukuran 1 2 ;

b . nama SOP: (i) baris pertama: ukuran 1 2 dan (ii) baris kedua: ukuran 1 3 ; c . namar SOP, tanggal penetapan, tanggal revisi, dan revisi ke- . . . : ukuran 1 0 ; d . isi dan pengesahan naskah SOP: ukuran 1 2 ; dan e . penggunaaan marjin diatur dengan ketentuan:

1 ) marjin atas : 1 cm 2) marjin bawah : 2 cm 3) marjin kiri : 2 ,5 cm 4) marjin kanan : 2 cm.

Setiap SOP diberi namar sebagai bagian dari iderititas dan untuk membedakan dengan SOP lainnya. Susunan penamaran SOP, terdiri atas:

Namar urut - Kade Bidang Kegiatan/ Unit arganisasi

Cantah namar SOP:

Namar SOP: 1 - KEU

Namar urut adalah angka yang menunjukkan urutan SOP sesuai dengan pengelampakan masing-masing bidang kegiatan atau unit arganisasi. Kade Bidang Kegiatan/ Unit Organisasi adalah inisial huruf (singkatan atau akranim) dari jenis kegiatan atau dapat merujuk pada namenklatur unit arganisasi (misal : perencanaan dan pengembangan diklat (RBG) , pelayanan pencairan dana (SP2D) , administrasi kepegawaian (PEG) , administrasi keuangan (KEU) , pelayanan identitas Wajib Pajak (NPWP) , pelayanan dakumen impartasi (PIB) , pelayanan pita cukai (PCK) , dan seterusnya) .

Masing�masing unit arganisasi Eselan I dapat l'Il:enyusun dan menetapkan tersendiri Kade Bidang Kegiatari/ Unit arganisasi .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 45: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-7-

Dalam hal SOP diubah/ direvisi, penomoran SOP menjadi sebagai berikut:

1 . pemecahan/ pemisahan (split) satu SOP menjadi dua atau lebih SOP; nomor SOP berubah dengan menambahkan huruf kecil setelah angka nomor urut SOP dan dimulai dari SOP awal pada saat belum diubah/ direvisi; Contoh nomor SOP:

Nomor SOP: 1 - KEU

___. Noin.or SOP: l a- KEU

� Nomor SOP: 1 b- KEU

r---. N omor SOP: 1 c- KEU

SOP yang awal

• SOP hasil perubahan dengan .

memecah /memisahkan menjadi tiga SOP

2 . penghapusan SOP; apabila terdapat SOP yang sudah tidak relevan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, maka pada saat suatu SOP dinyatakan tidak berlaku seiring itu pula nomor urut yang menj adi identitas SOP tersebut juga tidak berlaku. Namun, apabila dilakukan pemutakhiran kembali nomor dan jumlah SOP suatu unit organisasi, maka pengurutan nomor SOP secara keseluruhan dapat dilakukan mulai dari awal .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 46: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

-8-

Gambar 5 Format SOP Reguler Kementenan Keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

BIRO ORGANIBABI DAN KETATALAKBANAAN Standar Operasional Prosedur

Penyusunan dan Penetapan SOP Vnit Organisasi Eselon II · di Lingkungan Sekretariat Jenderal

No. SOP: 75/ SOP Tanggal Penetapan:

28 De�mber 20 1 2 Tanggal ReVisi: 1 Ja:nuari 20 15 I

Revisi ke- 1

1. Deskripsi Merupakan SOP yang menggambarkan proses. pelaksanaan reviu at.as konsep SOP yang diusulkan oleh unit Eselon II di lingkungan Sekret;;uiat Jenderal dan penetapan atas SOP tersebut dalain bentuk Keputusan Sekretaris Jenderal.

2. Dasar Hukum a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK. 0 1 / 2006 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Prosedu:r; Operasi {standard Operating ,Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana . telah diubah dengan Peraturan Mented Keuangan Nomor 55/PM. 1 / 2007.

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK. 0 1 /20 1 4 tentang Organisasi dan Tata Kerja · Kementerian Keuangan,

3. Ketertautan SOP ini memiliki ketertautan dengan proses penyusunan SOP pada masing-masing unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal. · ·

4. Pihak-Pihak yang Terlibat a. Unit Eselon II b. Se.kretaris Jenderal c. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan d. Kepala Bagian Ketatalaksanaan I/ II e . Kepala Subbagian Ketatalaksanaan I A/B/C atau Kepala Subbagian

Ketatalakf>aoaan II A/B/C f. Pelaksana*:

1) Analis Ketatalaksanaan 2) Pengolah Data Ketatalaksanaan 3) Pengadministrasi Umum

5. Persyaratan dan Perlengkapan a. Nota dinas mengenai usulan SOP beserta konsep SOP unit Eselon II. b. Peraturan terkait konsep SOP yang diuslilkan .unit Eselon II. c . Peraturan Menteri Keuangan menegnai Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan

Kementerian Keuangan. ·

6. Keluaran (Output) Keputusan Sekretaris Jenderal Tentang Standar Operasional Prosedur Sekretariat Jenderal.

7. Jangka Waktu Penyelesalan 40 (em pat pliluh)hari kerja efokti.f.

8. Perhatlan SOP ini bermanfaat bagi kinerja Biro Organisasi dap_ Ketatalaksanaan dalam memberikan layanan kepada unit-unit E selon II di lingktingan Se.kretariat · Jenderal. Dalam hal SOP irii tidak terlaksana <lengan baik, maka SOP yang ada pada unit Eselon II tidak valid, andal, dan .efektif. ·

9. Matrlks RASCI

Pen:rmunan clan Unit Kuo Penetapan SOP Ullit F.eelon n

!!esjen Orpnta Ellelon II Setjen . Penyampaian usulan R/A I I

konsep SOP Persiapan reviu usuJan konsep SOP Analisis dan nenvusunan catatan

Pengolah Peng-Kuai Kasubl!ai An alls Data administraai

8

R c 8

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 47: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

hasil reviu SOP Pernbahasan atas hasil reviu SOP Pengesahan dokurnen SOP A

MENTER I KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

-9-

R c 8 8

Peneta""" $OP Setien I R/A I

10. Prosedur Kerj ... a. Pimpillan unit Eselon II di lingktmgan Sekretariat .Jenderal menyanipaikan tisulan

SOP kepada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal.

b. Biro Qrgauisasi dan Ketatalaksanaan melakukan reviu dan penelitian terhadap usulan SOP yang disampaikan oleh pimpinan unit Eselon II, dengan tahap�:

1) penyampaian disposisi atas nota dinas. mengenai usulan konsep SOP unit Eselon II oleh Kepala Biro kepada �epala Bagi.an Ketatalaksanaan I/II;

2) Kepala Bagian Ketatalaksanaan terkait menyampaikan arahan kepada Kasubbag terkait untuk melakukan reviu;

3) Kepala Subbagian terkait menugaskan Analis dart Pengolah Data Ketatalaksanaan untuk melakukan reviu atas usulan konsep SOP;

4) Pengolali Data Ketatalaksauaan mengumpulkan bahan dan/ atau data tetkait usulan konsep SOP;

5) Analis Ketatalaksanaan melakukan reviu atas usulan konsep SOP;

6) Analis Ketatalaksanaan IIl,enyusun k<;>nsep nota dinas Kepala . J3iro kepada pimpinan unit Eselon II pengusul beserta cat.at.an at.as hasil reviu SOP;

7) Pengadminisb.asi Umum Ketata1aksanaan mengadrililristrasikan dan menyampaikan permintaan tanda tangan at.as konsep nota dinas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II pengusul beserta catatan at.as hasil reviu SOP;

8) Kepala Subbagian terkait meneliti dan memaraf k01isep nota dinas Kepala Biro kepada pimpinan unitEselon II pengusul beserta catatan atas basil reviu SOP;

9) Kepala Bagian Ketatalaksanaan terkait memeriksa dan memaraf konsep nota dinas Kepali:i Biro kepada pimpinan umt Eseion H pengusu1 beserta catatan atas hasil reviu SOP; dan

·

lO) Kepala Biro menandatangani konsep nota dinas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II pengusul beserta catatan atas hasil reviu SOP�

·

c. Dalam hal diperlukan, dilakukan rapat pe;rnbahasan mehgenai nasil reviu atas usulan konsep SOP. Pembahasan clilakukan dalam rangka konfi.rmasi/pe;rmintaan keterangan tambahan atas usulan konsep SOP.

d. Perbaikan usulan konsep ' SOP oleh unit Eselon II pengustil sesuai dengan catatan atas basil reviu SOP

e. Finalisasi/reviu ulang atas konsep SOP, meliputi:

1) penyampaian disposisi atas nota dinas mengenai konsep SOP hasil perbaika:n dari writ Eselon II oleh Kepala Biro kepada l{epala Bagi.an Ketatalaksanaan If II;

2) Kepala Bagi.an Ketatalaksanaan terkait menyampaikail aral1an kepada Kasubbag terkait untuk melakukan reviu ulang;

·

3) Kepala Subbagian terkait menugaskan Analis dan Pengolah Data Ketatalaksanaan untuk melakukan :reviu ulang at.as usulan konsep SOP yang telah dilakukai1 perbaikan;

4) Pengolah bat.a, Ketatalaksanaan mengumpulkan bahan dan/ atau data terkait

usulan konsep SOP yang telah diperbaiki oleh unit Eselon II; 5) Analis Ketai:alaksanaan melakukan reviu ati:Ls usulart. konsep SOP yang telah

diperbaiki;

6) Analis Ketatalaksanaan menyusun konsep nota dihas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II pehgusul mengenai permintaan pengesahan SOP yang diusulkan;

7) Pengadministrasi · Umum Ketatalaksanaan mengadministrasikan dan menyampaikan permintaan tanda tangan atas konsep nota dinas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II mengenai permintaan pengesahan SOP yang

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 48: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

diusulkan;

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 1 0-

8) Kepala S�bbagian terkait meneliti dan memaraf konsep nota dinas Kepala Biro kepada pimpinan writ Eselon II pengusul mengenai permintaan pengesahan SOP yang diusulkan; · ·

9) Kepala Bagian Ketatalaksanaan terkait tnemeriksa dan memara£ konsep nota . dinas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II pengusul mengenai permintaan pengesahan SOP yang diusulkan;

10) Kepala Biro menan,datangani konsep now dinas Kepala Biro kepada pimpinan unit Eselon II mengenai permi:htaan pengesahan SOP yang diusulkan; dan

l l) pimpinan unit E selon II berkenaan mengesahkan SOP yang diusulkan. Penetapan SOP Sekretariat Jenderal, meliputi tahapan:

1) penyampaian disposisi atas not.a dinas ni.en:ge.nai SOP y1;lllg telah disahkan oleh pimpinan unit Eselon II terkait oleh Kepala Biro kepada Kepala Bagian Ketatalaksanaan I/II;

2) Kepala Bagian Ketatalaksanaan terkait menyampaikan arahan kepada Kasubbag terkait untuk menyiapkan penetapan SOP Sekretariat Jenderal;

3) Kepala Subbagian terkait menugaskan Analis dan Pengolah Data Ketatalaksanaan untuk menyusun Ranca:ngan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Standar Operasional Prosedur Sekretaiat Jenderal;

4) Analis Ketatalaksanqan menyusun;

a) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Standar Operasional Prosedur Sekretaiat Jenderal; dan

b) konsep nota dinas Kepala Biro kepada Sekretaris Jenderal m:engenai penetapan SOP Sekretariat Jenderal;

5) Pengadministrasi Umum Ketatalaksana.E!.n mengadminis1:rasikan dan menyampaikan permintaan tanda tangan atas kortsep nota dinas . Kepala Biro kepada Sekretaiis Jenderal mengenai penetapan SOP Sekretariat Jenderal beserta Rancanan Keputusan SektetariatJertderal sebagaiman butir 4 huruf a;

6) Kepala Subbagian terkait meneliti dan memaraf konsep nota dirias Kepala Biro kepada Sekretaris Jenderal beserta Rancangan Keputusan Sekretpriat Jenderal; ·

7) Kepala Bagian .Ket.atalaksanaan terkait memeriksl:!. dap .:rnemaraf konsep nota

dinas Kepala Biro kepada Sekretaris Jertderal beserta Rancangan Keputusan

Sekretar:iat Jenderal;

8) Kepala Biro menandatangani nota dinas kepada Sekretaris Jenderal dan memaraf Rancangan Keputusan Sekret.ariat Jenderal ten.tang Standar Operasional Prosedur SekretariatJenderal; dan

9) Sekret.aris Jenderal menandatangani l{eputusan Sekretariat Jenderal tentang Standar Operasional Prosedur Sekretadat Jenderal.

�I

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 49: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

1 1 . Bagan Alir (Flowchart)

MENTER I KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

Mtll'lt .... ..... lllW'll•fitf•t1M1!; 11oll

4 .. Hbp1dllhM�""'I 4ati iia\N ..... Ji.,

re\lli·

M•llll',.rll!ll.,, ktnHp ·ae; h•.• , ... 11 ..... ... ,11 ...

&.tt11f't/ntHt•W•n• ��MnY.

-11-

MW14H•11111n•"•.if .;,.bl.lri .il• ••r9f., 41ftkt1Wt'p MU 41nu

11er1•llbiw•,:t.r ·

Mtnj,.HftHl.t.n .W Ji••iotriii k�·· •or. ·�·Jt.11.hilJ,tP'f! ....

•11• ktp.llll1kttwtpltr

P•nW•h••tr'*ubn ktM•Ji SOP

M1111 .. dmt\ll"•k«i hl'IUl.Vr,dlll,11'1

Mt1¥.1,...11Jt• r1rmlti1.t.wtl•110

tane111ktpd1Eullo11 m t1u liul111ll

M11'1;1t1111ti�.ir�•· I----!-'-------+---------+_,. ktN'., lhla 41nH • ........ uuia .. 11m11

M•"'•'*'" A1u1llr "'" l".•n1.i•hD:at.

K.Utai.9'11111•11 untiJ( -·reYN SOP )'.int

t11ih.t1(1111hld

Mtnttltlah m.,nalsf ktN .• !'ll..ic�h 41nH

putrilnluli ptf1ttHh�ndolu1m1n . "01"

Mtny1111'vrlkoNIP n•lc•h dnll ·,eririh!Mil

perwt:i•h•_n .icurn•n iOP

M-.i•flri:and.11.1 •h*"" . ..... .... 111

SOP 141111! hnlf N¥1U

...... ..,.;i .... . p11mliit•wi t..nda

lu.fanktlM!4• Enf.·11 111·.iH

_&lltit ll

Mtn,Wmln .. 'H:ik.lfl 11,iM•p•ntll tlb•

M1ny.t.,..tk.tn ptirmlrrbin fln,.

t.,••n k1p.d1 1i;s•t.n UT UnEnt.in n

Mlmtirll1 . .t 4.tn rnirrnaiirfllonJt1'n•ll lo-I--------+---------!-----'---+-----'

41Mlper�rilH.tn p•tl•M .. �n 501"

.._, ..... Ati•lt ��aanuntllk -··Llllillt., S"OP JHt

. "hbh t:r"'*H

...... .... _.ca(

Mllnywutt ND pcnlJli.bt NT! llKSJ

Wl'll.a"" Sdl­SmdlTi.tJ1Mtir.ll .

:.�=�.� .. �-----' st1r .. t..t.1t .. W'ld.nil

Ml•nt•m'1lstr.:Sk1n .+-------�-+-tt hnn; rilll11 4'1n oi.tn ftl<OJ

M•ny1mp1lit"lln f1trm'1l111'1.ilnll1

t.n,ardttpl41 �u.1111 111 d.tn f:S elonll

Ma!lo••in d..-1 _...._., Mb •.llll• pmt.nbll.l 4m �!-------+--------+--------+-----' RKSJ T111t•t .SOI"

B<i!H

r adi 808 11 1983 1 1 1 00 1 www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 50: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

B. Pengembangan Ragam SOP

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 1 2-

Selain SOP yang tersusun mengacu kepada pelaksanaan tugas dan fungsi serta sesuai dengan ruang lingkup kewenangan yang telah diberikan oleh pimpinan Kementerian Keuangan, telah berhasil dikembangkan pula dari SOP reguler tersebut menjadi SOP yang berorientasi kepada pelayanan publik (SOP Layanan Unggulan) dan upaya peningkatan koordinasi dan sinergi antar unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan (SOP-Link) .

1 . SOP Layanan Unggulan

Dalam rangka memperbaiki citra orgariisasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat (public trust) , seluruh SOP yang mempunyai karakteristik layanan eksternal langsung bersentuhan dengan masyarakat penerima layanan dapat dikembangkan sebagai program prioritas Layanan Unggulan. Dengan program ini diharapkan berbagai bentuk pelayanan penting dapat · dilayani dengan pasti, cepat, singkat, transparan, dan akuntabel. Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh kemudahan dan . kepastian pelayanan, karena dalam layanan ini dicantumkan: jangka waktu penyelesaian, biaya yang diperlukan (sesuai dengan peraturan perundang­undangan yang berlaku) , dan persyaratan administrasi yang ditentukan.

Sasaran utama yang diharapkan dapat diperoleh dari Layanan Unggulan ini an tara lain :

a. Layanan Unggulan diharapkan mampu ineningkatkan transparansi sekaligus memotong jalur birokrasi yang tidak perlu atas proses bisnis di lingkungan Kementerian Keuangan.

Di dalam Layanan Unggulan, masyarakat akan dilayani dengan SOP yang baku, jelas, dan tertulis guna menjamin kepastian dalam · memperoleh layanan. Di dalam Layanan Unggulan juga secara jelas dicantumkan janji layanan waktu, dan biaya yang harus dikeluarkan. Upaya meningkatkan transparansi juga dilakukan melalui pencantuman· persyaratan administratif untuk setiap jenis layanan. Dengan demikian masyarakat tidak direpotkan oleh lambatnya layanan yang disebabkan karena persyaratan yang tak lengkap.

b . Layanan Unggulan dirancang untuk menyederhanakan proses bisnis di lingkungan Kementerian Keuangan.

Di dalam Layanan Unggulan, proses layanan yang dituangkan dalam SOP telah disederhanakan dengan menghilangkan proses yang tidak perlu. Dengan demikian bukan saja tahapan proses yang lebih pendek dan efisien, namun waktu penyelesaian proses tersebut juga menjadi lebih cepat. Namun perlu pula disadari bahwa dalam beberapa jenis layanan, prosesnya telah diatur . dengan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku; Untuk jenis layanan yang demikian, tahapan proses layanan (red tape) memang tetap harus dilaksanakan sesuai peraturan, namun janji layanan waktu yang dipersingkat.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 51: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

- 1 3-

c . · Layanan Unggulan dirancang untuk menghindari penyalahgunaan wewenang (abuse of power} dari aparat.

Dengan dibuatnya SOP yang mencantumkan prosedur dan alur layanan, jangka waktu layanan, persyaratan administrasi yang diperlukan, serta besarnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat, maka pencari layanan akan mengerti dengan jelas hak dan kewajibannya. Kondisi ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat pengguna layanan.

d . Layanan Unggulan dirancang untuk memberikan layanan yang didukung oleh aparat yang profesional dan kompeten.

Di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara telah dibentuk kantor-kantor modern yang telah dilengkapi dengan teknologi guna mendukung proses bisnis agar dapat berjalan lebih efisien dan optimal . Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih baik dengan dukungan aparatur yang profesional dan infrastruktur yang modern.

e . Layanan Unggulan dirancang untuk menghindari praktek KKN.

Jelasnya janji layanan waktu, waktu · penyelesaian, persyaratan administratif yang diperlukan, serta biaya yang dikeluarkan akan makin melindungi kepentingan masyarakat. Sementara itu, reformasi birokrasi Kementerian Keuangan telah meletakkan landasan yang kuat untuk penegakan disiplin dan penindakan pelanggaran yang dilakukan aparatnya, memberikan sanksi yang berat kepada . yang melanggar dan memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan memiliki kinerj a yang baik. D i samping itu, pada setiap unit Eselon I juga .telah memiliki Kode Etik Pegawai (code of conduct) yang baru, serta dilengkapi dengan Majelis Kode Etik yang akan melakukan penegakan pelaksanaan dan penyelesaian pelanggaran kode etik yang dilakukan pegawai.

Selain itu, masyarakat dapat melaporkan setiap pelanggaran termasuk perbuatan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh pegawai kepada · atasan pegawai atau Kepala Kantor setempat, serta selanjutnya ditindaklanjuti dan diproses sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Sementara itu, apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan hukum perdata atau hukum pidana, akan diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 52: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

M ENTER! K EUANGAN

REPUBLIK I N D O N ES IA

- 1 4-

Gambar 6 Format SOP Layanan Unggulan

STANDAR PROSEDDR OPERASI.(STANDARD OPER.;,3;.TING·PROCEDURE) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERBENOA�RAAN KEMENTERI:A.Nl<EUAN.GAN

1. Pelayanan . Penmibitan Siuat F.eriiitah Pencafrah Dama :(SP2D); Belanja Noh Pegawai: (UP/TUP/GUP/IS.) pada KPPN P.e:rcomtohan a. Desk;ripsi:

metupakan mekanisme peti.gu,jian yar:ig, betSifat s:ttbsl:alttif dan fottnal terhadap Sm.at Pfil.intah MeniJ:iayar (SRM) Bel�ja Ntirt Regttwai yaitg diaj\lkan olelt PMggunaMggarwi:J.I<itas:a P�rtggttoa Angtat�tniuttikditetbitk® sJ?2J).

h. Dasar i-Iukt:int" b.1. Petal;'Jlran ..M:.entEtti Keuai1gM Nmtt.Qr 134/FMK.O.q/WOS. tentang P,edoman

Pe1r1J�ay11:ra11 Dal.ant P.elak$'anaail A11,g:g�an:P�ndap:ata:tt Dan Bclartja N�g,ata; . b,2, Pg.rafUI'lln Ment� ':KeuMg® :N'G)n;.9;i: 9if1?MK!'.i�/�00't tei�tITTtg l?�gM Al<:tui

S, tati.da:t:;. b.3.. PetiitJtrlin OOels:tw f�nd�l:ll J?Qrl:):en,4,i,Jhai;aarr N'.omor PE:'R�66/PBJ2Q05

tentai1g M:eka_nism� P�lil'.k$;;lll�a1l Peniba¥a:t:an At�s l3elnU1. Angg,aran: Pendapatan D�i:Ifolcu;tj� N�.s-�ra,

c. Pihak y!llig.0.Uayaiii/ Sfiik.eh9l®r: Satµ.µt.K�rji;t ($litk�r).

¢!... J@ji Layaruu1: d . 1 : J�gk.Ji w� p¢:t)yelesaian p.ajmg laml?at 1 (satu) jam s.�j� SPM Qitermw.

len.@.<ap,. · · ·

q.2 . Tida.J.<;.�da bi�a:�tas:jl).� pel�y�;. d.�. Persya:i:atap l)dmin:tStra&i•

a) Surctl P�rihta.hMeinba.yar:. - Upf;:uk kepedµa:npenrbt1.-y�a.n Uang:Peisediaan (QP): . .

•YSW:�t :Pe:myca:�a;n. :r<um�t! B�iiggW.\a, A�)S:F�n/pej�_P.at yf,l.f1g ditut�l11<, Yal18' m�;i:ty�t@kan UP ti4<:lk mimk; membiayai: pengel;uat:art�p�pgeli;i.atan yang m:enurul k�tenwan l;iiarus dengan m . . .

-.

- tJnt:ul.< keperluqnp�bay.arM. Lan.���g. �)Bel�!}ja No;i.1 Pegaw,&1:, • R�$1}!11� I<9n4'9k/$PK �ta:tt ])aftc.tt Nontirta1:ff P��<[email protected] 0.4ias/ • 'S'tttMP�my_ataan TMgg:ttt1gJawab l3¢1�a (SP.TS)/ • Fakttrr'Pajak dan'S'utatSetp:ta:ttiiajak .(SSP),

- Ontdk �pe:rluij:t\p.�mbay:ara11 T�mhah$.i Uang_ Per�diaan (TUI?.): ' • :Rincian Rencana Rfililggµnaan-Dana; • Su:tat .dispensasi I<e:palaKati.wil Ditjen Pexbendaharaan unttik. TUP

di ataB,Rp200�000:000 .(dua ratus,_Ju:ta rupiah); • Surat Petnyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejahat

yangdftunjukyangmenyatakan bahwa: •:• Dana TUP te.rsebut :aka11 d�gunakan un:tnk.keperluan mehdesak

dan :akan habis · digm1akan.dcilam waktu :i. hulan te:rhitung sejak tanggal diterhltka:nSP2D;; .

•!• A,pabila tf;trdapat sisa. (iana TU-P haiils dis.eto.rkan ke. Rekemng Kas Negara;

•!' Tidak 1mhik mentbiayai pei"igeluata1t yang sehatasnya. dihayarkan!secat;ail:angs'Ung.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 53: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

- 1 5-

- 2 -

- Untuk keperluan Pembayatan Penggarttia.11 Uang Persediaan (GUP): • SPTB; • Fakttrr Pajak danSSP.

b) Arsip Data Komputer (AUK) e. Proses:

e.l. Awal : Satker terkail menyampaikanSPM, dokumen pendukung, dan ADK; e.2. Akhlr : SekSi Pencairan Dana (petugas .front office) pada KPPN

menyampaikan SP2D lembar ke-2 dan SPM lembar ke-2 kepada . Sa&er yang bersangkutan.

f. Keluaran/Hasil Akhir (output): Surat Perintah, Pencairan Dana (5P2D) Belal-lja Non.Pegawai.

g. Bagan Arns <flowchart):

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 54: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 1 6-

2 . SOP Bertautan (SOP-Link) Pengembangan lain dari SOP adalah SOP Bertautan atau selanjutnya

disebut SOP-Link. SOP-Link memiliki sifat: a. substansi tugas dan fungsi atas core business unit-unit organisasi

di lingkungan Kementerian Keuangan; b . terdapat keterkaitan/ tautan antara SOP di satu unit organisasi dengan

SOP unit organisasi lainnya di lingkungan Kementerian Keuangan; c . output atau basil dari SOP suatu unit organisasi Eselon I merupakan

output antara dan menjadi input pada SOP unit organisasi Eselon I lainnya; dan

d. ruang lingkup . SOP meliputi seluruh proses kegiatan pada semua unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan.

Tujuan dari penyusunan SOP-Link, adalah: a. peningkatan' kinerja dan koordinasi antar unit organisasi di lingkungan

Kementerian Keuangan; b . kesatuan pemahaman dan gerak seluruh unit organisasi di lingkungan

Kementerian Keuangan dalam aspek pelayanan kepada pemangku kepentingan; dan

c . upaya untuk menyempurnakan/ mengembangkan SOP yang telah ada sehingga setiap keputusan, langkah, atau tindakan, serta penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh · suatu unit organisasi dapat berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis sesuai dengan tugas dan fungsinya.

� ( www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 55: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

- 1 7-:

Format SOP-Link adalah sebagai berikut. ·

Gambar 7 Format SOP-Link

KEMENTERIA:N KEUANGAN REPiJBLIK INDONESIA

Tan'ggal Penetapan: 28 .Mei 261 2

A. Deskripsi Merupakan prose:s ke.sinll,Dlbungiui antar SOP te:rlmit ($OP - L'(nk) pada rn��ti,n:g­masirig urtit organisas:l. Eseldli t .di li.tigkiingan Kemente:cian I\ieua.ng� mengerutl penyelenggaraan konferensi pers dan/ atau siaran pers terkait dengan pelaksanaan tµ�as dan fQ.ngsi E:eme;titeria;n ;I<;�µa:rrgwh

B� Daft;� IstU�h 1 . Pers adalah lembaga sosial dan wahana kemunikasi ·massa yang melaksanakan

kl . tan ' a1i tik li ti ' 1 h miliki . . eg1a . . Jurn . . s . . ti'.le . pu:. m�:n;ei:1.1;1; me:r;npero .�· . . ; me .. . . . . . .. . · , · menyun;.ppn> mengolah, dan me:nyaoipaikan inf'oriilasi balk· d:a:larn b¢tituk tuiisan.,, suara� gam.bar, suara da:n gamba:r,, se1·ta data. dan gra:fik ma-upun dalam bentuk }a:iruiya, dengan menggunakan media Petak) m.edfrt. el�ktr.6.11.lk; dfu't se_:gala j¢nis salur:an yang tersedia (Pasal 1 ayat (1) Undan.g:.;:Uri.dang NomGr 40 T.ahun 1999 tentang Pers) .

2 . Konferensi pers ada1ah .stiatil pe·rtemuah (kontak} khusus derigan pihak pers yang bersifat resmi a�u sengaja. i;iiselengg�rElk::nL oleh Pejaba:t Hu.m,a�, dyiigan menghad.:ll;kan n;:;l,tasu:m.beJ' t.erten:tu �ap;g. tiettindak seb.��al Iiara$11tnbe'r' d$m upaya menjelaskan suatu rencana .ata.u permasalahan tertentu dengan men:gundang wartawan.. · seqa:r;:t resmi selak;µ. p¢i,;erta {Ruslan, Rosady; 1 998, Manajemen Public R.eJa-tiott.s & Media Koroun::ikasi) . ·

3 . Siaran Pers adafu.h sebuah tulisan resmi yang. ditu.ju:ka.n langsung pada

wart.a.wan media, ma,ssa dep;glUJ. tujuan untµk. m�fl.g•u..:m.:umkau $,eSJ,1.atu yang

memil:iki. nilai berita agar dipublikasikan di ruedia massa. 4. Wart.q.:wap adalaji prang Ja.I:i.g .sep1:)Ta t�rat.ut ,m�J.ak;�an�au kegii;ita:n jqn.:u;tlist:;ik

(Pasal 1 a:ya:t (4) Dndru1g�Uiidang Nolliot 40. Tahun ·1999 ten'ta.Ug Pets) . 5 . Narasumber adalah orang yang menjadi sumber informasi1 mengetahui se.cara

jelfts mengenai mateti 0.AA. J:'>ettan:ggUiigj.awt:tb a:ta.s pe,rpytt,� yang disampaikan.

c. Ruang Ungkup Ruang lingkup SOP Penyelenggaraan Konferensi Pers dan/ a:tau S:i.aran Pers, meliputi tahapan proses yat1g. t.e:rdhi dari:

1 , :P�nyfa.pan . . .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 56: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

- 1 8-. '

1 . Penyiapan dan p¢nyM!pai@ P;!;awri �l;:tks�r;:t:ap; konfe�si p¢;rs . dfil.P/ amu siaran pers meilgacu pada 'SOP terkait pada masing-masing unit :E·�efon I (Pengusul), terkait c;lengan ke:giatan · pen,yus,unan · surat permin4:Can pen:yele:nggaraan �konfetensi pe:rs dim./ atau $latan pers� pe�yiapan bahart materi da:larn bentiik hnrdoopy dan softcopy,. peneiituan narasum:ber, da:ftar pihak�pihak yan;E�� ·aJta:n cliunda.tt.g, dan. infott:nas:i-i:Iiformasi lairrqya, sanrpc:ii dengan penyampaian kepada Biro Romunikasi dan .Lay.anan Ihformasii Se,tj�n1 berdasarkan arahan Menteri Ke.uan,gan danl atau afas. :inisiatif·sendiri.

2 . Penyusunan agenda kegiatart Me.rited Reua:ngf.lli dan/ ata:u :Wa:ldl Mehteti Keuang;::m mengil-cu pa:da SOP terkait pada: Pusat. Analisis dan I::I�onisasi Keb i 'akan Setj'en . clan en ·a · .a.n fasili: s. ke 'at.an M nteri Keuan an ;dart/ . U . . . ' . . . . ' . . . . . P . . p. . ;p . . . . . . . . . . t:a . . iµ . . . e: . .. . . . . . . g . . atau Wakil Menteri Keuarrgan mengaou pad.a SOP terkait pad.a BiFo Umuin� Setjen, terkajt der:tgan kegiatan penyediaan �mpat penyelep;ggaraan konfo,ret,1.si pers dan ruang: tlll1ggµ Vll\ ilalam hal k¢gia.tan.· kontetens� p�ts 'lill:an dipiiPpm atau dihadiri Menteri lfouangan dan/ atau Wakil Menteri KeuangaLL

3 , Persia.pan dan peny�Je.ngai-a�Ji. ){q:pfelr¢h$i �.t,.$; dftrt/ amu �iara:n p¢r·s men�acn:i, pada SOP terkait pada Biro. :Komullikasi da:ti. Layanan Inf6rmasi1 Setjel'l, te:I:k.ait. dengan kegiatan penela.ah:an �rm:intaan penyelen;ggaraan ko:nferens:i pers da:q} ·

at.au siaran pers dari nnit Es.elon l (PengusulJ, per.i.y.iapa.n · materi/ bahan tayai:ig dan/ atau yang akan <libagikan, narasumber, ta.mu µndangan1. jadwal d.an

· tempat �.:oyeJ�nggi;i:nµtn, .$,Tget media,, s.atrrpai d�:P.gan pelaksil.tni:tan kGiiiferen:si I'ers dan/ · atau ·siaran pers ..

4. Penyusll.na:n laporan pela,ksan;.tfll konfe:i:.enS,i p!';:l;'S fJa:Al · ata:y: siarEm . pers men:gacu pada :SOP terkrut pada Biro Komun:ikasi clan Layanart Info:ttnasi, 1 Setjen, untuk disampaika:n kepada unit Eselorr I (Pengusrµ.l) dan Sekrefaris J e11<;leral.

D. Dasar Hukum 1 . Undang..:Undang Nomo1' 40 'l'ahUD', 1999° tentang Pers; 2. Undang-Un.dang Nn.wor $� Tanµ:n 20Cl2 tep�g F�:ti:Yi�":r�t 3 : Undang-Undang Nomor l 4T�u.n 20:08: tentang KeteFbrikaa.n Informasi Pub.l,ik;

4. Per.atura:Ii Menteri :keuangan Nbmar 184/PMl\:.01/2010 tent.ang · OFg,anisasL dan Tata.Kerj21: Ke�en.terian l<:�ua:i.12::uJ., ·

E. Pihak yang Tedibat 1 . Menteri I<:euap.gan danf at.a.µ Walt:il Menteri �eua.ngan;;. 2. Unit E.selon l (Pengusul)j 3 . Biro Komµ.nikasi dan Laya;nan Infbrmasi, Sekretarjat Jenc1eral;, 4 . Pm�at Analisis- ·4an Hatmonisasi I{¢.h:ij�1;1 ·Sekr�.tariatJend:¢ral; 5 . Biro Ui:num., Sekret.ariat Jenderal; 6. Wartawan.; 7 . Narasumber. dari Pihak Lua:r; 8 . Stakeholder yang diundang khusus ,

F. Keluaran . . .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 57: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

F. Keluaran (Output)

� MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

- 1 9-

- 3 -

Keluaran akhir SOP ini adalah Laporan Pdaksanaan Kegiat,an Konferensi Pers dan/ atau Siaran Pers, dan masing-masing ta.ha.pan proses mempunyai keluaran antara, sebagai berikut. ·

' I 1 ° [ 1 I

L

2. ·.

3 .

4.

-

i Penyiapan dan penyampaian materi konferensi pers dart/ atau siaran pers

Dalam hal kegiatan konferensi pers yang dipimpin ata.u dihadiri Menteri Keliangan dan/ at.au Wakil Menteri Keuangan a. Penyusu:nan agenda

Menteri Keuangan dan/ atau Wakil Menteri Keuangan.

b. Penyiapan fasilitas kegiatan Menteri Keuangan dan/ atau Wakil Menteri Keuangan

Persiapan dan penyelenggaraan kegiatan:

-- . a. Konferensi Pers

--

b. Siaran Pers

Penyusunan laporan pelaksanaa:n konforensi pers dan/ atau siaran pers

-:

Materi yang . akan Diketahui oleh disampaikan pada narasumber pelaksanaan konferensi pers dan/ ata.u siararr pers

Agenda. Menkeu dan/ -

ata.u Wamen

Huang -

penyelenggaraan dan ruang tunggu VIP

--

Undangan, keterangan Bahan clibagikan pers, daftar hadir setelah :Konferensi

Pem berakhir ........ _., ... --

Ma.teri Siaran Pers. Disam.paikan secara langsung dan/ at.au melalui .email kepada wartawan yang terdaftar se bagai an,ggota forum wartawan keuangan roonefi::r, serta. diunggah pada situs . depkeu. go. id.

La.poran Pela:ksanaan Disampaikan kepada Kegiatan unitE.selon I

Pengusul dan Sekr.eta.ris Jenderal

G. Jangka . . . .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 58: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

,-20-

. - 4 -

G. Jangka Waktu Penyelesaian Kegtat� Jangka · walctu penyelesaian SOP Penyelenggaraan Konferensi Pers dan/ a.tau

. Smran Pers, antara 4Un:

1 . Penyiapan dan penyampaian materi konferensi pets clan/ ati:t.u siaran. pers

2 . Dalam hal kegiatan konferensi pers dipimpin. atau dihadiri Menteri Keuangan dan/ atau Wakil Menteri Keua.n.gan

1 hari Unit Eselon I Peiigusul

t----------�---�-----�----�--��-�-1---�--��--t a. Penyusunan agenda kegiatan 2jam. Pushaka

Menteri Keuangan dan/ atau Wakil MenU<ri Keuangan

=--��---�-----�-c--�---�1--'--'--------1 b. Penyia:Pan fas:ijita.s kegiatan 1 hari Biro Utnmn Menteri Keuangan dan/ atau Wakil Menteri Keliangan

3. Persiapan dan penyelenggaraan kegiatan:

·---·----

a. Konferensi ·Pers

b. Siaran Pers

4. Penyusunan �poran pelak:;;anaan konferensi pers dan/ ata.u siaran pers

2 hari - Biro KLI - Unit Eselon I

(Pengusul) ��-�--�----l---'--..::.....------1

1 ha.ti Biro KLI

2 hari Biro KLI

H. Bagan . . .

6' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 59: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

H. Bagan Arus (Flowchart)

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

-2 1 -

- 5 -

SOP Pll'tl'llntll!in FasMK1'1mp1t RllptlPl\'flpl'l'lln,

u=:n"' N6tk:th iC9rJHirm illclll),-

"''"" -"'" .ICl?n!tUmli

Keterangan : Untuk perubabanjadwal Konfe:rensi Pe.rs, al.can disesuaikan dengan kesepakatan. !llltara unit Pengusul dan Biro KLI aeauai dangan kcsediaan war-an den narasumb01·. Sedangkan untuk pembataltm. bl!lrUS clisampailcan alasan pembatalan, at.au

digantikan dengim peIJYmnpaUm informasi melnlui siaran pell!. .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 60: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

C. Monitoring dan Evaluasi SOP

MENTER! KEUANGAN

REPUBLIK I NDONESIA

. -22-

Pelaksanaan penerapan SOP harus secara terus-menerus dipantau sehingga proses penerapannya dapat berjalan dengan baik. Masukah-masukan dalam monitoring akan menjadi umpan balik (feedback) dan bahan . yang cukup berharga da1am evaluasi, sehingga penyempurnaan dan/ atau pengembangan SOP dapat segera dila:kukan dengan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan. ·

a . Monitoring SOP

Sebagai bagian dari proses dalam penerapan · SOP, organisasi harus ··

mempersiapkan suatu mekanisme monitoring dan memastikan bahwa SOP telah diimplementasikan dengan baik. Proses m 1 diarahkan untuk · membandingkan dan memas.tikan kinerj a pegawai sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam .SOP, . mengidentifikasi permasalahan/ kendala yang mungkin timbul, dan menentukan cara untuk memperbaiki hasil penerapan SOP atau nienyediakan dukungan tambahan untuk semua pegawai.

Salah · satu kunci keberhasilan penerapan SOP adalah sampai sejauh mana setiap pegawai memahami SOP yang telah ditetapkan. Agar para pegawai memahami SOP, perlu dilakukan upaya pemberitahuan dan internalisasi serta integrasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari . Tujuannya adalah agar setiap pegawai dapat bertanggung jawab terhadap kinerja pelaksanaan tugasnya dengan SOP berkenaan.

Diperlukan instrumen yang terukur dan objektif agar penyelenggaraan monitoring SOP dapat berjalan efektif. Selanjutnya, dengan menggunakan instrumen tersebut dapat ditentukan metode-metode monitoring sebagai berikut.

1) Observasi Supervisi Metode ini menggunakan supervisor di setiap unit kerja sebagai observer yang memantau jalannya penerapan SOP.

2) Wawancara dan/ atau mengumpulkan pendapat pegawai Wawancara dapat d.ilakukan oleh tim atau satuari tugas yang telah dibentuk sebelumnya.

3) Wawancara dan/ atau mengumpulkan pendapat pihak yang dilayani atau stakeholders

Informasi dari pihak luar oganisasi, terutama para pihak yang dilayani . akan sangat bermanfaat sebagai bahan masukan monitoring SOP.

Informasi yang diperoleh dari pihak yang dilayani berkaitan dengan aspek kualitas pelayanan, kesesuaian dengan janji layana:ri, dan prosedur pelayanan.

4) Pertemuan dan diskusi dengan unit-unit organisasi yang terkait . Perlu dilakukan pertemuan dan diskusi dengan unit yang secara langsung terlibat dalam proses penyusunan dan/ atau pengembangan SOP serta dengan unit organisasi pelaksana atau pengguna SOP.

5) Pengarahan dalam tahap awal implementasi SOP

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 61: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-23-

Metode ini menjamin agar proses dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang telah dibakukari.

Seluruh kegiatan monitoring SOP tidak terlepas dari pencatatan dan ·

dokumentasi berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan implementasi SOP. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa SOP telah · dilaksanakan dengan benar . . Hasil monitoring SOP tersebut akan menjadi masukan dalain fase evaluasi .

b . Evaluasi SOP

SOP secara substansial akan membantu ·organisasi menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP, organisasi telah melakukan sebuah komitmen jangka panjang dalam rangka membangun sebuah organisasi yang modern, efektif, dan kohesif. Tidak selamanya SOP berlaku permanen karepa perubahan dan dinamika lingkungan organisasi selalu membawa pengaruh, baik · kecil maupun besar terhadap SOP yang telah ditetapkan. Oleh. karena itu, SOP perlu senantiasa .dievaluasi agar prosedur-prosedur dalam organisasi · selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja yang haik.

Tahapan evaluasi dalam siklus penyusunan SOP merupakan sebuah analisis yang sistematis terhadap serangkaian· proses operasi dan aktivitas yang te18:h dilakukan dalam · SOP dari sebuah organisasi, .dalam rangka menentµ�an efektivitas pelaksanaan tugas · dan fungsi orgariisasi secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk melihat kembali tingkat keakuratan dan ketepatan SOP yang tersusun dengan proses penyelenggaraan tugas dan ·. fungsi, sehingga organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Evaluasi yang dilakukan sebagai langkah tindak lanjut dari monitoring meliputi : 1 ) substansi SOP sendiri, yaitu kemampuan dalam mendorong kinerj a

pegawai dan organisasi, tingkat pemahaman pegawai terhadap SOP, baik tidaknya pekerjaan, perlu tidaknya penyempurnaari terhadap SOP yang ada, kemampuan SOP dalam mengatasi permasalahan yang muncul, kemampuan SOP menjawab tantangan perubahan lingkungan organisasi, dan kemampuan berjalan secara sinergis dengan SOP lainnya; dan

2) proses penerapan, yaitu meliputi strategi dalam penerapan SOP, tingkat penerimaan pegawai terhadap pemberlakuan SOP, bagaimana kemampuan bekerja unit organisasi atau tim yang ditunjuk untuk menyusun dan/ atau mengembangkan SOP, efektivitas superv1s1 SOP, pelatihan atau internalisasi penerapan SOP, risiko yang muncul pada saat terj adi perubahan SOP, dan bagaimana respon menanganinya.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 62: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK I NDONESIA

-24-. .

Dalam pelaksanaan dan pelaporari monitoring dan evah1asi SOP, terdapat beberapa hal yang pe:du . diperhatikan . antara lain pelaksana monitoring dan evaluasi SOP, metode dan iristrumen monitoring dan : evaluasi SOP, serta pelaporan monitoring dan. evaluasi SOP.

·

. . . . ;

a. Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP · Agar monitoring dan evaluasi SOP . dapat berjalan dengan baik dan efektif,

perlu dibentuk tim atau satuan tugas (satgas) ataupun juga unit organisasi yang secara khusus dibentuk dan mempunyai . tugas menyelenggarakan . monitoring dan evaluasi SOP. Tim atau . satgas akan dapat bekerja secara efektif apabila terdiri atas pegawai yang sebelumnya terlibat secara langsung dengan penyusunan dan/ atau pengembangan SOP dan mengikutsertakan pula pegawai yang berasal dari unit organisasi pengguna SOP dan mengetahui keseluruhan tuang lingkup kegiatan . pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang bersangkutan.

1 ) Tim atau satgas atau unit organisasi pelaksana monitoring dan evaluasi SOP mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut.

·

a) Tugas tim terdiri dari : ( 1 ) menyusun dan menetapkan kerangka kerja monitoring dan evalua�i

SOP; (2) melakukan monitoring dan evaluasi SOP; (3) mengumpulkan . dan menganalisis data dan informasi hasil

monitoring dan evaluasi SOP; dan (4) menyusun dan menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi

SOP.

b) Wewenang tim terdiri dari: ( 1 ) mengakses data dan informasi yang dibutuhkan terkait dengan

pelaksanaan monitoring dan evaluasi SOP; (2 ) meminta penjelasan dan penegasan kepada pihak-pihak terkait; dan (3) melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

monitoring dan evaluasi SOP.

Monitoring dan evaluasi SOP pada masing-masing unit organisasi Eselon I dilakukan dengan mengikuti kebijakan pengelolaan atau manajemen SOP yang telah ditetapkan, yaitu apakah dengan membentuk tim atau satgas tersendiri, atalipun dilaksanakan (built iri) oleh unit organisasi yangjuga mempunyai tugas dan fungsi melakukan monitoring dan evaluasi SOP.

Tim atau satgas atau unit organisasi melakukan monitoring dan evaluasi SOP secara periodik dan teratur sesuai dengan rencana kerja dan kegiatan masing-masing, serta sekurang-kurangnya · dilakukan sekali dalam setiap tahun.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 63: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

-25 - .

b. Metode dan lnstrumen monitoring dan evaluasi SOP Rangkaian kegiatan monitoring dan evahiasi SOP pada semua unit organisasi di lingkuhgan Kemehterian Keuangan untuk memperoleh data/ inform<itsi . ·

Pelaksanaan monitoring · dan evaluasi SOP dilakukan dengan mengamati se.cani . langsung · prosedur kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi serta pelayanan yang sedang terjadi pada unit organisasi yang bersangkutan.

Kegiatan atau metode monitoring dan evaluasi SOP dilakukan dengan: a. melakukan pengamatan secara langsung/ supervisi di lapangan; b . melakukan wawancara mendalam atau diskusi dengan pimpinan unit

organisasi dan · atau pemangku/ pelaksana kegiatan pelayanan yang mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan SOP; . ·

c . melakukan identifikasi atas permasalahan dan/ atau ketidaksesuaian dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana tercantum dalam SOP; dan

d. mencari data/ informasi lain dari sumber sekunder, baik berupa pendapat/ laporan.

Data/ informasi berupa pendapat ditujukan guna mendapatkan gambaran mengenai aspek capaian basil atau manfaat atas diterapkannya SOP dan dapat dilakukan dengan cara menyebarkan serta mengumpulkan kuesioner

· yang diisi oleh para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan dan pihak yang dilayani (stakeholders) yang secara langsung merasakan implikasi atas penerapan SOP di unit organisasi Kementerian Keuangan.

·

Jumlah responden sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari masing-masing total jumlah populasi pegawai clan total jumlah populasi stakeholders unit organisasi yang bersangkutan. Hasilnya berupa rata-rata persentase pendapat responden terhadap setiap unsur yang dinyatakan/ ditanyakan berkaitan dengan penerapan SOP.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 64: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Nama u nit organisasi T anggal . monev Nama dan Nomor SOP*

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK I NDONESIA

-26-

FORMAT 1 Matriks Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan/ Penerapan

Standar Operasional Prosedur Kementerian Keuangan

1 . Judul SOP (nomor SOP) 2. Judul SOP (nomor SO P) 3 . . . . dst

1 . I Administratif I a. Dasar hukum , yaitu peraturan 1 ) Dasar hukum yang tercantum dalam perundang-undangan sebagai petunj uk operasional yang mempunyai hubungan atau keterkaitan langsung dengan SOP

b. Tugas dan Fungsi , yaitu kesesuaian SOP dengan ruang l ingkup tugas dan fungsi serta uraian jabatan unit organisasi dan/ atau pejabat yang bersangkutan

SOP , sudah tersebutkan semua

2) Terdapat dasar hukum yang tidak mempunyai/ tidak langsung mem punyai hubungan/ korelasi dengan SOP

3) Terdapat dasar hukum yang sudah tidak berlaku

4) Penulisan dasar hukum yang kel iru

1 ) SOP sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi

2) Terdapat tugas dan fungsi unit organisasi yang belum ada SOP-nya

3) Terdapat SOP yang tidak sesuai dengan tug;:is dan fungsi unit organisasi ·

I I I · <

� J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 65: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

-

c. Keabsahan, yaitu rekomenda.si/ persetujuan tertul is Sekretaris Jenderal , pengesahan SOP (sementara ataupun akhir) o leh pimpinan unit penanggung jawab kegiatan atau pejabat yang berwenang, dan penetapan oleh pimpinan unit organisasi Eselon I

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-27-

4) SOP sesuai dengan uraianjabatan masing-masing pegawai/ pemangku kegiatan sebagaimana tercantum dalam SOP

5) Terdapat uraian jabatan yang belum ada SOP-nya

6) Pemangku kegiatan atau subyek SOP sesuai dengail sfn.iktur . organisasi

7) Terdapat SOP yang tidak sesuai dengan uraian jabatan

1 ) SOP bersangkutan sudah mendapatkan rekomendasi/ persetujuan tertul is Sekretaris Jenderal

2) SOP bersangkutan sudah disahkan · (sementara ataupun akhir) oleh

pimpinan unit penanggung jawab kegiatan atau pejabat yang berwenang

. 3) SOP bersangkutan sudah ditetapkan oleh pim pinan unit organisasi Eselon I

4) Penetapan SOP menggunakan Keputusan pimpinan unit Eselon I

. . . . ..

:"

. •' ' .,:

6 J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 66: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

2. Teknis a . tipe dan format, yaitu ketaatan dan konsistensi unit organisasi dalam rnenyusun dan/ atau m engembangkan SOP sesuai dengan tipe dan format sebagaimana diatur dalam peraturan terkait mengenai

. pedoman penyusunan SOP

b. kemudahan, yaitu SOP yang .· tersusun m engikuti alur proses

kegiatan yang sederhana, mudah dan transparan, dan cepat (tidak berbel it-bel it)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK _1�g9NESIA

1 ) Tipe SOP sesuai dengan t ipe dasar yang diatur dalam pedoman SOP

2) Format SOP sesuai dengan format dasar yang diatur pedoman SOP

3) Kerangka susunan SOP mem uat sekurang-kurangnya sebagaima�a diatur dalam pedoman SOP (Uraian prosedur, syarat-syarat, dan gambar format SOP)

4) Terdapat variasi atau unsur tam bahan dalam kerangka susunan SOP

5) Kesesuaian jenis simbol pada SOP berformat graphic, flowchart, atau gabungan

6) Konsistensi penggunaan simbol pada SOP berformat graphic, flowchart, atau gabungan

1 ) Gambaran SOP secara keseluruhan m udah d i laksanakan

2) Gambaran SOP secara keseluruhan mudah dipahaml/ dimengerti

3) Banyaknya tahapan prosedur yang naik turun

- · · - · - - ·

, .;'·' ·•

r(J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 67: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

c. pelayanan dan risiko, yaitu dalam SOP tergambarkan tahapan kegiatan/ prosedur yang berorientasi kepada kecepatan dan ketepatan aktivitas dan hasi l , serta

· mem perhatikan

kemungkinan munculnya risiko -

d . kejelasan, yaitu terl i hatnya pejabat/pegawai yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan uraian aktivitas/gambaran proses yang mudah dimengerti

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK_ �9NESIA

1 ) Tahapan aktivitas atau uraian kegiatan menggambarkan kepada prosedur pelayanan prim a

2) Tahapan aktivitas atau uraian kegiatan dalam SOP menggambarkan antisipasi apabi la terjadi risiko

1 ) Tahapan aktivitas atau uraian kegiatan dalam SOP menggunakan bahasa yang mudah dipahami/dimengerti

2) Tahapan aktivitas/kegiatan secara berurutan merigal ir

3) Dapat diketahui awal dan akhir proses

4) Dapat diketahui hasil atau output akhir dari proses dan untuk siapa hasil atau output akhir tersebut digunakan

5) Tum pang ti ndih antar aktivitas kegiatan oleh beberapa pemangku kegiatan

6) Duplikasi aktivitas oleh seorang pemangku kegiatan

. . . ..

. . :: •' . ,.

c< www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 68: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

e. waktu, yaitu kesesuaian waktu yang digunakan dalam menyelesaikan masing-m asing atau seluruh tahapan aktivitas/keg iata n

f. biaya U ika ada) , yaitu kesesuaian biaya pelayanan sebagaimana

- diatur dalam peraturan perundang-undangan

g . alaUsarana, yaitu penggunaan alaUsarana secara optimal (misal : form ulir, apl ikasi/program komputer, bahan referensi kerja/ dokumen, dan lain-lain)

h. hasil , yaitu ketepatan terhadap hasil kerja (output) sesuai dengan janj i pelayanan

MENTERI KEUANGAN REPUBLI K_�{J9NES1A

1 ) Pencantuman waktu penyelesaian seluruh prosedur

2) Ketepatan waktu penyelesaian, antara real isasi dan rencana waktu penyelesaian

1 ) Pencantuman biaya dalam SOP

2) Kesesuaian biaya, antara yang tercantum dalam sbp' dan kenyataan

3) Terdapatnya biaya dil uar sebagaimana tercantum dalam SOP

1 ) Terdapat informasi berkaitan dengan penggunaan alaU sarana dalam SOP

2) Kesesuaian penggunaan alaUsarana dalam SOP dalam pelaksanaannya

3) Ketaatan menggunakan alaUsarana dalam SOP

1 ) Adanya prasyarat untuk menghasilkan output dalam SOP

2) Kesesuaian hasi l kerja, antara yang tercantum dalam SOP dan kenyataan

· - - ·

c

�J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 69: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

i . fleksibi l itas, yaitu berkaitan dengan tindakan atau upaya segera yang dilakukan secara formal pada saat implementasi SOP diperoleh kendala/perm asalahan

-

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK_l��9NESIA

1 ) Tindakan atau upaya segera yang di lakukan secara formal pada saat implementasi SOP diperoleh kendala/perrnasalahan

2) Sering tidaknya perm asalahan muncul pada saat implementasi SOP . . - -

3) Adanya standarisasi tindakan atau upaya segera yang harus di lakukan dalam SOP

. · · · · - ·

Keterangan: * Diisi dengan sampel j udul dan nomor SOP yang telah ditentukan secara acak sampling sebagai obyek monitoring dan evaluasi .

Kolom "Kondisi" mengikuti dengan · j um lah sam pel SOP dan diisi dengan tanda centang (../) sesua i dengan kondisi nyata dari " l ndikator Parameter" **

� www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 70: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 32 -

Adapun monitoring dan evaluasi terhadap aspek capaian hasil atau manfaat atas diterapkannya. SOP dilakukan dengan menggunakan formulir kuesioner sebagaimana tercantum dalam Format 2 .

FORMAT 2 Kuesioner Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan/ Penerapan

Standar Operasiorial Prosedur Kementerian Keuangan

A. Kuesioner untuk pegawai Kementerian Keuangan P E R T A N Y A A N

Pem beritahuan/Kom unikasi

1 . Apakah Sa udara mengetahui bahwa pelaksanaan keg iata n tugas dan fungsi?

tela h d itetapkan da n d iterapkan SOP dafam setiap

D Tidak mengetahui D Mengetahui D Kurang mengetahui D Sangat mengetahui

2 . J i ka Saudara meiljawab "mengetahui" pada pertanyaan nomor 1 , menurut pengetahuan Saudara , apakah diseminasi/sosial isasi penerapan S O P terse but?

D Tidak d i lakukan dise m i nasi/sosial isasi D Di fakukan d isem i nasi/sosial isasi tetap i saya Tidak tahu

D Kurang d i lakukan d isem i nasi/sosial isasi D Di fakukan d ise m i nasi/sosia l isasi

D istribusi dan Aksesib i l itas

3 . Bagaimana Saudara mem perofeh dokumen S O P tersebut?

D Pinjam Atasan fangsung D Pustaka ka ntor D Pinjam teman satu unit D l nternet/i ntranet

Pemahaman

4. Apakah uraian dan proses keg iatan dafam SOP secara keseluruha n m udah d ibac;:a?

D Tidak m udah d ibaca D M udah d ibaca D Kurang m udah d ibaca D Sangat m udah d ibaca

5 . Menurut Saudara , apakah uraian dan proses keg iatan dalam SOP m udah d imengerti?

D Tidak m udah d imengerti D M udah d imengerti D Kurang m udah dimengerti D Sangat m udah d imengerti

Penerapan/I nteg rasi

6. Apakah Saudara menerapkan SOP dalam setiap pelaksanaan keg iatan tugas dan fungs i sehari-hari?

·

0 Ya D Tidak

7. J i ka :Saudara menjawab "Ya" pada pertanyaan nomor 6, mohon jelaskan a lasan Saudara?

D Praktis D Tersedia sarana kerja D Efisien D Alasan la innya, sebutka n :

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 71: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN REPUBL IK INDONES IA

- 33 -

8. J ika Saudara menjawab "Tidak" pada pertanyaan no mor 6 , mohon jelaskan a lasa n Sa udara?

D Rumit D Alasan lainnya , sebutka n : D Tidak praktis d a n efisien . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pening katan Kinerja

9. Menurut pendapat Saudara , apakah dengan menerapkan SOP dapat mening katkan kinerja organisasi?

D Tidak dapat mening katkan kinerja D Kurang dapat mening katkan kinerja.

D Dapat mening katkan kinerja D Sangat dapat mening katkan kinerja

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 72: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 34 -

B. Kuesioner untuk pihak yang dilayani (stakeholders) .

P E R T A N Y A A N

. Pem beritahuan/Kom unikasi

1 . Apakah Saudara . mengetahui bahwa unit organisasi atau kantor ini te lah menerapkan SOP pada saat melayani Saudara?

D Tidak mengetahui D Kurang mengetahui

D Mengetahui D Sangat mengetahui

2 . Menurut pengetahuan Saudara , apakah telah d i lakukan sosial isasi atau memampangkan SOP (di papan, banner, da n lain-lain) berkaita·n dengan penerapan SOP pada unit organisasi atau kantor in i?

D Tidak d i lakukan diseminasi/sosial isasi D Kurang d i lakukan. diseminasi/sosia l isasi

Pemahaman

D D i lakukan diseminasi/sosial isasi D Sering di lakukan dise m inasi/sosial isasi

3. Apakah proses keg iatan atau prosedur pelaya nan ya ng d ipampang ka n/d icantum kan di papan/banner/d l l . unit organisasi ata u kantor in i m udah d ibaca dan d imengerti?

D Tidak m udah D M udah D Kurang m udah D Sangat m udah

4. Apakah proses keg iatan ata u prosedur pelaya nan u nit organisasi atau ka ntor in i m udah d imengerti?

D Tidak m udah d imengerti D M udah d imengerti D Kurang m udah d imengerti D Sangat m udah d imengerti

Penerapan/I nteg rasi

5. Menurut pendapat Saudara , apakah pegawai atau petugas yang sering d itemui beraktiv itas sesuai dengan SOP ata upun prosed ur pelayana n yang tela h d itetapkan?

·

D Tidak sesuai D Sesuai D Kadang-kadang sesuai Sangat sesuai

Manfaat

6. Apakah dengan menerapkan SOP, pelayana n organisasi atau kantor in i semakin ba ik (efektif dan efisien)?

D Tidak baik D Kurang ba ik

D Baik D Sangat baik

7. Menurut pendapat Saudara , apakah waktu penyelesaian pelayana n sesuai dengan janj i layanan?

D Tidak ses uai D Sesuai D Kadang-kada ng sesuai Sangat sesuai

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 73: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBLIK INDONESIA

- 35 -

8. Menurut pendapat Saudara , apakah biaya pelayanan sesuai dengan ja nj i pelayanan/peratura n ?

D Tidak sesuai D Sesuai D Kadang-kada ng sesuai Sangat sesuai

9. Menurut pendapat Saudara , apakah hasi l kerja (output) penyelesaian pelayanan sesuai dengan janj i pelayanan?

D Tidak ses uai D Sesuai D Kadang-kada ng sesuai Sangat sesuai

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 74: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER I KEUANGAN R EPUBL IK INOONES IA

- 36 -

Pada saat monitoring dan evaluasi SOP, apabila ditemukan hal-hal yang menjadi permasalahari/ kendala dalam penerapan SOP, Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP dapat mencatat dengan menggunakan kertas kerja (formulir) dengan format sebagaimana tercantum dalam Format 3 .

FORMAT 3 Dokumen Pelaksanaan Dan Pelaporan Monitoring Dan Evaluasi

·

Standar Operasional Prosedur Kementerian Keuangan

C. Kertas Kerja Catatan Permasalahan/Kendala

- - ---- - -- - - - �-- - -- - - - - - - - -- -- - - - - - --- -- - -- ------- �- - - - -- -

'

Dibuat d i . . . Tanggal . . . Disusun o leh: 1 . . . . (nama) . . .

2 . . . . (nama) . . . 3. . . . dst.

. . . (tanda tangan) . . .

. . . (tanda tangan) . . .

�' www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 75: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER ! KEUANGAN R EPUBL IK INDONES IA

- 37 -

Format outline Laporan Monitoring dan Evaluasi SOP.

LAPO RAN HASIL MONITORI NG DAN EVALUASI PELAKSANAAN/PENERAPAN STANDAR OPERASIO NAL PROSEDUR (MONEV SOP)

TAHUN . . .

Unit Organisasi Obyek Monev 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.

Waktu Pelaksanaan Monev

A. SOP yang Dimonev

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Ri ngkasan 1-(asl l Monev

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·. · · · · · · · · · · · ·

C. Pelaksanaan dan Catatan Monev

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ; . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

D. Simpulan dan Saran

E. Lampiran Pendµkung

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 • • •

. . . (tempat pembuatan laporan) . . . , . . . (tanggal pembuatan laporan) . . .

. . . Nama dan tanda tangan anggota Sub Tim . . .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 76: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 38 -

c . Pelaporan Monitoring dan Evaluasi SOP

Laporan monitoring dan evaluasi SOP terdiri atas : 1 ) laporan monitoring dan evaluasi per unit organisasi pelaksana atau

pengguna SOP (locus) ; dan · 2) laporan akhir yang memuat data/ informasi berkenaan dengan

monitoring dan evaluasi SOP secara keseluruhan atau merupakan rangkuman dari seluruh laporan monitoring dan evaluasi SOP yang disusun oleh masing-masing Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP pada setiap unit organisasi pelaksana atau pengguna SOP (locus) .

Laporan monitoring dan evaluasi SOP menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Format 3 .

Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP tingkat Kementerian Keuangan menyampaikan hasil laporan kepada pimpinan Kementerian Keuangan dan masing-masing unit organisasi Eselon I yang bersangkutan .

Pelaksana monitoring dan evaluasi SOP tingkat unit organisasi Eselon I menyampaikan hasil laporan kepada pimpinan unit organisasi Eselon I yang bersangkutan dan kepada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan selaku pelaksana monitoring dan evaluasi SOP tingkat Kementerian Keuangan.

Hasil laporan monitoring dan evaluasi SOP dijadikan referensi oleh : a. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dalam meneliti, memeriksa,

memberikan koreksi dan masukan, serta menyusun konsep rekomendasi/ persetujuan tertulis Sekretaris Jenderal terhadap usulan SOP semua unit organisasi di lingkungan Kementerian; dan

b. masing-masing Unit organisasi Eselon I dalam menyusun dan/ atau mengembangkan (membuat baru, menambah, dan merevisi) SOP pada periode berikutnya.

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA , ttd .

BAMBANG P. S . BRODJONEGORO

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 77: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

-..

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

,§JP NOMOR 1 3 1 /PMK. 0 1 /20 1 5 TENTANG

�.p- , 7i i\ �.,. PEDOMAN PENYUSUNAN PROSES BISNIS,

''�-.,· KERANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN, r v" ,

DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENTERI KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN

. A. Format Surat Tugas ·Monitoring dan Evaluasi SOP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBL IK I N DONES IA SEKRETARIAT J E N DERAL

B I RO ORGAN ISAS I DAN KETATALAKSANAAN

GEDUNG DJUANDA I LANTAI 16 --1 7, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 1 07 1 0, KOTAK POS ;21 TELEPON (02 1 ) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (02 1 ) 351 22 1 5; SITUS www.kemenkeu.go.id

SU RAT TUGAS NOMOR ST- /SJ .2/20 . .

Dalam ra ng ka mon ito ring dan eva luasi pe laksanaan/pe nerapan Standar Operasiona l Prosed u r . . . (na ma un it o rganisasi) . . . , dengan in i ka mi menugasi :

. 1 . na ma/N I P pang kat/gol . : . . . ja batan . . . .

2 . na ma/N I P pang kat/go l . : . : . ja batan . . . .

u ntuk me laksa na kan . . . pada . . . mulai ta ngga l . . . s .d . . . .

Segala b iaya ya ng timbul sebagai akibat d i laksana kan Surat Tugas i n i d i beba n ka n pada D I PA Sekreta riat Jendera l Keme nterian Keuangan Tahun Anggara n 20 . . .

S u rat Tugas in i d ibuat untuk d i laksa nakan dengan penuh ta ngg u ng jawab dan setelah selesa i melaksanakan tugas agar menyampaikan lapo ra n . Kepada instansi terka it, ka m i mohon bantua n de m i ke lanca ra ri pela ksa riaan tugas tersebut.

Jaka rta , . . . (tangga l, bu Ian , tah u n ) . . .

KEPALA B I RO,

. : . (na ma peja bat) . . . N I P . . .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 78: MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN ANPMK.01~2015Per.pdf · 15. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2-

B. Format Berita Acara Monitoring dan Evaluasi SOP

KE M E NTERIAN KE UAN GAN R E P U B L I K I N DO N E S IA SE KRETARIAT J ENDERAL

B I RO ORGAN ISAS I DAN KETATALAKSANAAN

GEDUNG DJUANDA I LANT Al 1 6 --1 7, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 1 0710 , KOT AK POS 21 TELEPON (02 1 ) 3846995, 3849623; FAKSIMILE (02 1 ) 351 2215; SITUS www. kemenkeu.go. id

BERIT A A CARA NOMOR BA- /SJ .2/20 . . .

Pada h a ri i n i . . . , ta ngga l . . . , b u lan . . . , ta hun . . . , ka mi masing-masing :

1 . . . . (na ma pejabat) . . . , . . . ( N I P dan jabata n ) . . . sebagai Koo rd inato r Pelaksana Mon ito ring dan

Eva l uas i , selanjutnya d isebut Pihak Perta ma ,

dan

2 . . . . (nama peja bat) . . . , . . . (N IP dan jabatan) . . . , selanjutnya d isebut Pihak Ked ua ,

te lah mela ksanaka n keg iatan Mon itoring dan Eva luasi Pela ksanaa n/Penera pa n Standar

Operasional P rosed u r tah u n . . . pada . . . ya ng mel iputi keg iata n :

a . wawa nca ra mendalam (indepth interview) dengan p impinan dan staf u n it yang

bersang kuta n , dan ata u pihak la in yang memp unya i keterka ita n , dan rile nca ri data/info rmasi

la in d a ri su mbe r seku nder ba ik berupa pendapat, lapora n , pengad ua n , dan te muan la in nya ,

d a n ;

b . s u rvey denga n mengg unakan kuesioner ke pada pa ra pegawa i dan pengg una jasa ya ng

d ipandu o leh pe la ksa na mon ito ring dan eva luasi SOP;

c. penga mbi lan sa mpel bukti pe laksanaan SOP, d i laku kan mela l u i penga matan seca ra

langsung dan ide ntifikasi atas doku men sebagai hasi l pela ksa naan keg iatan sesuai dengan

SOP terka it.

De m i kian Serita Aca ra pela ksa naan Monev SOP d i buat dengan sesungg uh nya dan dapat

d iperta nggu ngjawa b ka n sebagaimana mestinya

P ihak Ked u a ,

N a ma Leng ka p

N I P . . .

(

Dibuat d i . . . . . . . pada tangga l . . .

P ihak Pe rta ma,

Nama Lengka p

N I P . . .

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd .

BAMBANG P. S . BRODJONEGORO

www.jdih.kemenkeu.go.id