menteri dalam negeri - … · penyelarasan program & kegiatan k/l dan ... melimpahkan perizinan...
TRANSCRIPT
2
SINERGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PUSAT DAN DAERAH DALAM RKP 2014
PENYELARASAN PROGRAM &
KEGIATAN K/L DAN PROVINSI
PRAMUSRENBANGNAS RKP 2014
22 s.d 26 April 2013
KESEPAKATAN• Sharing APBD prov, kab/kota
• Program/kegiatan RKP 2014
Musrenbang
desa/kelurahan,
kecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi
(Januari s.d. minggu
ketiga April 2013)
Usulan Kegiatan
dan Pendanaan
Pemerintah
Daerah
(UKPPD)
MEMECAHKAN ISU ISU STRATEGIS
NASIONAL 2014 SESUAI TEMA RKP 2014
“Memantapkan Perekonomian Nasional
Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Yang Berkeadilan”
Zpeningkatan
pertumbuhan ekonomi
antara 6,5 – 6,9%
penurunan tingkat
pengangguran
antara 5-6%
penurunan tingkat
kemiskinan menjadi
8-10%
3
• PENYELESAIAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA SKPD
1
• OPTIMALKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRO-RAKYAT, KEADILAN UNTUK SEMUA, DAN MDG’s MELANJUTKAN INPRES NOMOR 3 TAHUN 2010.
2
• PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)3
• TINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN TERPADU SATU PINTU(PTSP)
4
• PENANGANAN STABILITAS POLITIK DALAM NEGERI5
• PENEGASAN BATAS ANTAR DAERAH6
• DUKUNGAN TERHADAP PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
7
• TINGKATKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH8
• PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI9
ISU STRATEGIS PEMERINTAHAN DAERAH
MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN RKP TAHUN 2014
4
• Tetapkan Perda RPJPD 2005-2025 agar visi dan misi calonkepala daerah terpilih memiliki landasan hukum dan tetapkanPerda RPJMD tepat waktu, agar penyusunan & penetapanRKPD, KUA-PPAS dan APBD Tahun 2014 memiliki landasanhukum.
• Tetapkan Perkada RKPD 2014 tidak melampaui batas waktusehingga APBD TA 2014 dilaksanakan 1 Januari 2014 agar dayaserap serta target kinerja setiap triwulan dapat dicapai sesuaidengan rencana yang ditetapkan.
• Tetapkan Renstra SKPD selaras dengan RPJMD, Renja 2014dgn RKPD 2014 sebagai tolok ukur akuntabilitas kinerja sesuaitugas & fungsi masing-masing.
KEWAJIBAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA BERSAMA DPRD, SESUAI DGN AMANAT UU NO 32 THN 2004
PENYELESAIAN DOKUMEN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA SKPD
94% 91% 89% 88%
6% 9% 11,2% 12,3%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
RPJPD RPJMD RENSTRASKPD
RENJA SKPD
PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI
SUDAH MENETAPKAN BELUM MENETAPKAN
66%78% 83% 82%
34%22% 17% 18%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
RPJPD RPJMD RENSTRASKPD
RENJA SKPD
PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KAB/KOTA
SUDAH MENETAPKAN BELUM MENETAPKAN
70%
47%
30%
53%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
PENETAPAN DOKUMEN RKPD 2013
TEPAT WAKTU TIDAK TEPAT WAKTU
Kelengkapan tersedianya dokumen rencana pembangunan daerah dan rencana SKPD akan menjadi kriteria utama
pemberian alokasi dana insentif kepada daerah dan perolehan opini atas hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK RI
5
OPTIMALKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRO-RAKYAT, KEADILAN UNTUK
SEMUA, DAN MDG’s MELANJUTKAN INPRES NOMOR 3 TAHUN 2010
PEMANTAUAN LAPANGAN
ATAS PELAPORAN RENAKSI INPRES NOMOR 3 TAHUN 2010
“PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN”
10 ProvinsiDgn fokus 1 renaksi mencapai target 100%
1 renaksi lainnya berkisar 0 s.d 97 %
6 Kabupaten dan 5 KotaDgn fokus 1 renaksi mencapai target 100%
1 renaksi lainnya berkisar 0 s.d 93 %
Dukungan 10 APBD PROV, 6 KAB, 5 KOTA
Pada Checkpoint B09
• Gubernur tetap menyusun dan menetapkan rencana
aksi 2014 dan menugaskan Bappeda provinsi
melaporkan pencapaian renaksi prov serta
memverifikasi rencana aksi provinsi, dan kab/kota.
• Bupati/walikota ttp menyusun dan menetapkan
renaksi 2014 kab/kota dan menugaskan Bappeda
melaporkan realisasi pencapaian rencana aksi
kab/kota.
• Pelaporan menggunakan format F8K pada
checkpoint B03, B06, B09, B12 kepada Mendagri
melalui website UKP4.
Untuk kelangsungan INPRES No 3 Thn 2010 pada tahun 2014
CAPAIAN SASARAN
• Keterlambatan penerbitan juklak kegiatan dan
pencairan dana
• Keterlambatan pelelangan dan terbatasnya pihak
ketiga yang berminat
• Perubahan lokasi kegiatan dan perubahan
kontrak
• Kelangkaan material dan/atau keterlambatan
pengiriman ke lokasi kegiatan
• Keterbatasan ketersediaan alat berat
PERMASALAHAN
6
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
PEMERINTAH TELAH MENETAPKAN SPM 15 Bidang untuk 65 Jenis pelayanan dan 192 indikator
TUJUAN menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
• Laksanakan sosialisasi pada seluruh jajaran DPRD dan SKPD serta parapemangku kepentingan terkait;
• Bentuk Tim percepatan penerapan dan pencapaian SPM di daerah;• Fasilitasi kabupaten/kota untuk mengintegrasikan SPM dalam
perencanaan dan penganggaran;• Monev penerapan SPM di daerah untuk memastikan pencapaian target
SPM di setiap kabupaten/kota di wilayah masing-masing.
Langkah –langkah yang harus dilakukan Gubernur, Bupati/Walikota:
PENERAPAN TAHUN 20149 SPM di PROVINSI dan 15 SPM di KABUPATEN/KOTA
7
TINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
Unsur Pokok Tema RKP Tahun 2014
peningkatan daya saing daerah, pemantapan ketahanan ekonomi, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif
(Salah satu prioritas )
Bentuk dan tingkatkan kualitas PTSP untuk memulai berusaha baik di provinsi maupun di
kabupaten/kota jika kita ingin meningkatkan daya saing dalam memberikan kemudahan memulai
berusaha dibandingkan dengan negara-negara lainnya khususnya menghadapi persaingan merealisasikan
kerjasama Masyarakat Ekonomi Asean pada Tahun 2015
NO NEGARAPERINGKAT BERUSAHA PENYELESAIAN
IZINKEMUDAHAN MEMULAI
1 SINGAPURA 1 4 <2 jam
2 THAILAND 17 85 <14 hari
3 MALAYSIA 18 54 <30 hari
4 BRUNAI DARUSSALAM 83 135
5 VIETNAM 98 108
6 INDONESIA 129 166 47 hari
7 PHILIPINA 136 161
8 KAMBOJA 138 175
9 LAOS 163 81
10 TIMOR TIMUR 168 147
sumber : survey doing business oleh International Finance Coorporation (IFC)-World Bank Tahun 2012 diolah
PERINGKAT KEMUDAHAN BERUSAHA DAN MEMULAI BERUSAHA
NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2012
8
Daerah Jmlh
Membentuk PTSPMelimpahkan perizinan dan
non perizinanMenetapkan SOP
SUDAH BELUM SUDAH BELUM SUDAH BELUM
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %
Provinsi 33 26 79% 7 21% 11 33% 22 67% 3 9% 30 91%
Kabupaten 399 345 86% 54 14% 138 35% 261 65% 56 14% 343 86%
Kota 98 96 98% 2 2% 41 42% 57 58% 17 17% 81 83%
JUMLAH 530 467 88% 63 12% 190 36% 340 64% 76 14% 454 86%
HASIL EVALUASI PTSP S.D. TAHUN 2013
Masih rendah komitmen membentuk, melimpahkan kewenangan perizinan dan non
perizinan kepada PTSP, serta menetapkan SOP PTSP sehingga belum sepenuhnya
menjamin adanya kepastian ketepatan waktu penyelesaian dan biaya perizinan dan non
perizinan memulai berusaha di beberapa provinsi, kabupaten/kota.
HAMBATAN
Bentuk PTSP sekaligus melimpahkan kewenangan perizinan dan non perizinan kepada
PTSP, serta tetapkan SOP , paling lambat akhir Tahun 2013
Tingkatkan peran gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melalui pembinaan dan
pengawasan untuk mendorong kabupaten/kota menyelesaikan pembentukan dan
pelimpahan kewenangan perizinan dan non perizinan kepada PTSP, serta tetapkan SOP
TINDAK LANJUT
9
PEMILU anggota DPR, DPD, dan DPRD
serta pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 .
PENANGANAN STABILITAS POLITIK DALAM NEGERI
Mewujudkan kondisi aman, tenteram dan tertib menjadi prioritas utama
khususnya dalam rangka menarik minat pelaku usaha berinvestasi
di masing-masing daerah
Dasar HukumINPRES Nomor 2 Tahun 2013
tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2013
Pencegahan dan penanganan gangguan keamanan serta penyelesaian konflik secara sistematis,
terkoordinasi dan terstruktur melalui penegakan hukum, akan dapat memacu peningkatan
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan daerah di segala bidang
Frekuensi konflik sosial 2010 -2012 :
• Tahun 2010 terjadi 93 peristiwa
• Tahun 2011 turun menjadi 77 peristiwa
• Tahun 2012 meningkat menjadi 128
peristiwa
ISU UTAMA
Pemantapan perekonomian nasional bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang
berkeadilan pada akhir Tahun 2014 dapat dicapai
HASIL
SASARAN
TUJUAN
10
PENEGASAN BATAS ANTAR DAERAH
16,39%
8,04%
27,11%
8,56%
39,90%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Permendagri Proses PenyusunanPermendagri
Proses Pengukurandan Pelacakan
Batas
Dilaporkan adaPerselisihan Batas
Belum di Tegaskan
REALISASI PENEGASAN BATAS s.d APRIL 2013
Ketidaktegasan batas daerah:
• Memicu munculnya perselisihan antar
daerah
• Menghambat penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di
daerah
PENYEBAB:
Pemekaran daerah dan ketidaksinkronan antara
undang-undang pembentukan satu daerah dengan
daerah lainnya.
AKIBAT:
Konflik perebutan SDA dan potensi ekonomi
wilayah
Gubernur dan Bupati/Walikota agar meningkatkan koordinasi untuk mengatasi hambatan dan
memecahkan permasalahan, sehingga penegasan batas daerah di wilayah masing-masing dapat
diselesaikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan berpedoman pada Permendagri
Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah.
11
DUKUNGAN TERHADAP PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
pembangunan infrastruktur dan perluasan kegiatan ekonomi perdesaan
perluasan penyediaan infrastruktur pendidikan dan kesehatan masyarakat Mempercepat
pengentasan kemiskinan dlm rangka peningkatan
kesejahteraan rakyat
JENIS 2012 2013 Perkiraan 2014
PNPM Mandiri Perdesaan
Rp9,961 T untuk 5100 kecamatan
Rp9,482 T untuk 5146 kecamatan
Rp10,574 T untuk 5250 kecamatan
PNPM IntegrasiRp547,95 M untuk 83
Kabupaten di 30
Provinsi
Rp336 M untuk 80
Kabupaten di 30 Provinsi
Rp190 M untuk 80
Kabupaten di 30
Provinsi
PNPM Mandiri
Perdesaan Generasi Sehat dan Cerdas
Rp431,96 M untuk
369 kecamatan
Rp309,81 M untuk 369 kecamatan
Rp541,700 M
untuk 500 kecamatan
integrasi perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan ke dlm sistem renbangda
prevalensi stunting (penderita gizi buruk akut/bertubuh pendek)
SASARAN
TUJUAN
• Tingkatkan binwas mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pencapaian
sasaran seluruh PNPM dan laporkan mulai camat, bupati/walikota, gubernur, kepada Mendagri.
• Alokasikan melalui APBD mendukung PNPM, sesuai dgn Permenkeu No168/PMK.07/Tahun 2009 ttg
Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat Dan Daerah Untuk Penanggulangan Kemiskinan.
12
Penetapan Perda APBD Tepat Waktu
(2010-2013)
131 Daerah(26,68%)
160 Daerah(32,59%)
257 Daerah(52,34%)
PROVINSI KABUPATEN DAN KOTA
21 Daerah(63,64%)
28 Daerah(84,85%)
29 Daerah(87,88%)
Sampai saat ini masih terdapat 9 kabupaten yang belum
menetapkan Perda APBD 2013
TINGKATKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
306 Daerah(62,32%)
27 Daerah(81,82%)
13
(dalam trilyun rupiah)
Struktur Pendapatan APBD Lima Tahun Terakhir
Catatan:Diolah dari beberapa sumber (Data APBD Ditjen Keuangan Daerah dan www.djpk.depkeu.go.id)*) Untuk tahun 2013 menggunakan data 454 daerah Kabupaten/Kota
TAHUN TOTAL PENDAPATAN PAD %DANA
PERIMBANGAN%
LAIN2 PD YG
SAH%
NASIONAL
2009 388,34 62,69 16% 283,50 73% 42,15 11%
2010 403,93 71,91 18% 292,61 72% 39,42 10 %
2011 477,76 90,15 19% 327,16 68% 60,45 13 %
2012 577,08 122,74 20% 381,07 66% 83,26 14%
2013* 563,34 127,59 23% 343,70 61% 92,05 16%
PROVINSI
2009 95,91 42,51 44% 43,63 45% 9,77 10%
2010 102,43 47,33 46% 45,02 44% 10,07 10 %
2011 119,04 59,60 50% 47,43 40% 12,01 10 %
2012 162,76 75,07 46% 54,69 34% 33,00 20%
2013 198,20 92,45 47% 62,88 32% 42,87 22%
KABUPATEN
/KOTA
2009 292,43 20,18 7% 239,87 82% 32,38 11%
2010 301,51 24,58 8% 247,58 82% 29,35 10%
2011 358,72 30,55 9% 279,73 78% 48,44 14%
2012 414,32 37,67 9% 326,38 79% 50,26 12%
2013* 365,14 35,14 10% 280,81 77% 49,18 14%
14
Tahun
Total
Belanja
APBD
Belanja
Pegawai%
Belanja
Barang &
Jasa
%Belanja
Modal%
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
2009 429,33 180,31 42 79,58 19 114,52 27
2010 444,00 198,54 45 82,51 19 96,36 22
2011 513,34 228,34 44 103,83 20 113,57 22
2012 617,54 261,38 42 122,30 20 137,69 22
2013* 604,99 239,11 40 122,81 20 138,50 23
Provinsi
2009 105,60 27,18 26 24,49 23 25,80 24
2010 113,13 29,83 26 26,95 24 26,30 23
2011 127,92 31,55 25 33,80 26 26,43 21
2012 174,02 35,53 20 41,99 24 31,82 18
2013 213,02 39,03 18 50,94 24 43,04 20
Kabupaten/
Kota
2009 322,72 151,44 47 54,92 17 87,30 27
2010 358,94 168,70 47 55,55 15 70,06 20
2011 385,42 196,80 51 70,04 18 87,14 23
2012 443,53 225,85 51 80,31 18 105,88 24
2013* 391,97 200,07 51 71,87 18 95,46 24
(dalam trilyun rupiah)
Struktur Belanja APBD Lima Tahun Terakhir
Catatan:Diolah dari beberapa sumber (Data APBD Ditjen Keuangan Daerah dan www.djpk.depkeu.go.id)*) Untuk tahun 2013 menggunakan data 454 daerah Kabupaten/Kota
16
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TA 2014
1. Alokasi anggaran Fungsi Pendidikan minimal 20% dari
Belanja Daerah.
2. Alokasi anggaran Urusan Kesehatan minimal 10% dari
Belanja APBD di luar gaji.
3. Alokasi Belanja Modal dalam APBD TA 2014 minimal 30%
dari Belanja Daerah.
4. Alokasi Belanja Pegawai maksimal 50% dari total belanja
APBD
17
285 daerah (58,04%
)226 daerah
(46,03%)
297 daerah (60,49%
)
Jumlah Kabupaten-Kota yang Belanja Pegawai
Diatas 50% dari Belanja APBD
Catatan:Diolah dari beberapa sumber (Data APBD Ditjen Keuangan Daerah dan www.djpk.depkeu.go.id)*) Untuk tahun 2013 menggunakan data 454 daerah Kabupaten/Kota
293 daerah (60,79%
)
Rentang belanja pegawai terhadap belanja APBD kabupaten-kota Tahun 2013:
- Terendah 15,65% - Tertinggi 73,34%
257 daerah (52,34%
)
18
Perkembangan Opini BPK Hasil Audit LKPD
Tahun 2008-2011
Sumber: Diolah dari data BPK- RI
TAHUNOPINI LKPD
JUMLAHWTP % WDP % TW % TMP %
2008 13 3% 323 67% 31 6% 118 24% 485
2009 15 3% 330 65% 48 10% 111 22% 504
2010 34 7% 341 66% 26 5% 115 22% 516
2011 67 15% 322 74% 6 1% 43 10% 438
19
DAERAH
LKPD TAHUN 2011
JMLHWTP WDP TW TMP
PROVINSI 10 30% 19 58% 0 0 4 12% 33KAB/KOTA 57 14% 303 75% 6 1% 39 10% 405JUMLAH 67 15% 322 74% 6 1% 43 10% 438
Opini BPK Hasil Audit LKPD Provinsi, Kabupaten/Kota
Tahun 2011
20
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
• PERPRES No 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Jangka Panjang Tahun 2012–2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012–2014.
• INPRES No 1 Tahun 2013 ttg Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2013.
• SE MENDAGRI No 356/5152/SJ tanggal 12 Desember 2012 tentang Penyusunan Aksi Pencegahan
dan Pemberantaran Korupsi (PPK) Pemerintah Daerah Tahun 2013.
7 RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD PPK) PEMDA TAHUN 2013
1. Pembentukan PTSP bagi pemerintah daerah yang belum membentuk PTSP;
2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan di daerah kepada
PTSP;
3. Publikasi standar PTSP (bagi pemerintah daerah yang sudah membentuk PTSP;
4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan penanganan pengaduan layanan
PTSP;
5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah;
6. Publikasi dokumen rencana pembangunan daerah dan rencana kerja satuan kerja
perangkat daerah;
7. Pelaksanaan transparansi proses pengadaan barang dan jasa.
Peningkatan nilai indeks persepsi korupsi Indonesia
dari 3 pada Tahun 2012 menjadi 5 pada Tahun 2014.
TUJUAN
SASARAN
DASAR HUKUM
21
EVALUASI PELAKSANAAN RAD PPK PEMDA TAHUN 2013
Daerah pelaksana 97 daerah:
33 provinsi, 34 kabupaten dan 30 kota
ditetapkan oleh Gubernur
• 27 (dua puluh tujuh) gubernur telah menyampaikan penetapan pelaksana RAD-PPK Tahun
2013 , pada 25 kabupaten dan 23 kota
• 6 (enam) gubernur, belum menetapkan pelaksana RAD-PPK Tahun 2013 pada 9 kabupaten
dan 7 kota.
Sampai dengan checkpoint B03 (Maret 2013) 6 (enam) provinsi, 9 kabupaten dan 7 kota belum
melaporkan RAD-PPK Tahun 2013
• Gubernur Bali, NTB, NTT, MALUT, Papua, dan Papua Barat segera menetapkan
kabupaten/kota pelaksana RAD-PPK Thn 2013 dan melaporkan pada checkpoint B03
kepada Mendagri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas paling lambat tanggal 5 Mei 2013.
• Bappeda prov memverifikasi laporan RAD-PPK Tahun 2013 kab/kota serta RAD-PPK
provinsi Tahun 2013 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
• Optimalkan Tim Koordinasi Aksi PPK prov/kab/kota untuk kelancaran pelaporan RAD-
PPK Tahun 2013.
• Bappeda prov agar melakukan sosialisasi kepada seluruh pejabat kab/kota terkait tentang
teknis penyusunan dan pelaporan RAD-PPK Tahun 2014.
Tindak lanjut pelaksanaan RAD PPK Tahun 2013 dan 2014