meninjau permasalahan dpr dalam melaksakan tugasnya

Upload: zamrony-achmad

Post on 01-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Meninjau Permasalahan DPR Dalam Melaksakan Tugasnya

    1/3

    NAMA : A.Zamroni

    NPM : 21401091070

    FAKULTAS : Ilmu Admnisrasi N!"ara

    M!nin#au $!rmasala%an &P' dalam M!la(sa(an Tu"asn)a

    Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu Lembaga Negara di Indonesia dengan kekuasaan

    Legislatif. DPR ini memiliki kewenangan yang sangat tinggi dan vital dalam proseskenegaraan. DPR

    adalah Lembaga yang didalamnya adalah wakil-wakil dari masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

    DPR ini sangat penting dalam proses kenegaraan ini dapatditun!ukan dengan fungsi yang dimiliki oleh

    DPR yaitu fungsi Legislasi "nggaran danPengawasan.

    Dalam kenyataanya banyak sekali penyelewengan yang dilakukan oleh "nggota-anggotaDPR.

    #ewenangan yang sangat besar terkadang dimanfaatkan oleh anggota DPR untuk mencari keuntungan

    untuk diri sendiri ataupun kelompoknya. $isa kita lihat dari kasus yang riil yang belum lama ter!adi yaitu

    konflik antara Pemda D#I dengan "hok mengenai "P$D D#I. %erdapatdana-dana yang tidak !elas

    ditu!ukan untuk apa yang dimasukan kedalam "P$D D#I. Ini membuktikan penyelewengan kewenangan

    yang dimiliki oleh anggota DPR baik DPR-RI DPRProvinsi ataupun DPR #ota-#abupaten.

    Dalam undang-undang yang mengatur DPR sudah tertulis secara !elas tentang susunan tugas

    wewenang hak kewa!iban yang dimiliki oleh DPR. &ndang-undang sudah memberikan batas-batas

    kewenangan yang dimiliki DPR. Dari yang di!elaskan didalam &&D '()* bisa !elas tergambar bahwa

    dalam rangka fungsi legislatif dan pengawasan lembaga yang utama adalah DPR. Dimana pada pasal +,

    ayat ' &&D '(()* menegaskan /Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-

    undang/

    Pada && 0D1 diper!elas lagi mengenai apa sa!a tugas susunan wewenang hak dan kewa!iban DPR

    dalam proses kenegaraan. 2adi apabila dilihat dari sisi undang-undang yang mengatur tentang DPR

    undang-undang sudah mengatur dengan benar walaupun terkadang ada beberapa kalimat atau kata

    didalam undang-undang yang belum !elas namun secara garis besar undang-undang sudah mengatur

    dengan baik.

  • 7/26/2019 Meninjau Permasalahan DPR Dalam Melaksakan Tugasnya

    2/3

    Pasal +," ayat ' &&D '()* menegaskan bahwa DPR memiliki fungsi legislasi anggaran dan

    pengawasan. 3ungsi legislasi adalah fungsi untuk membentuk undang-undang bersama presiden.

    #emudian fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetu!uan atau tidak

    memberikan persetu!uan terhadap rancangan undang-undang tentang "P$N yang dia!ukan oleh Presiden.

    %erakhir adalah fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang

    dan "P$N. 3ungsi-fungsi yang dimiliki DPR ini menurut saya sangat besar dan sangat memungkinkan

    ter!adinya penyalahgunaan wewenang. 4ering timbul anggapan bahwa sekarang sering ter!adi ge!ala yang

    berkebalikan dari keadaan sebelum Perubahan &&D '()*. Dulu sebelum &&D '()* diubah yang ter!adi

    adalah ge!ala executive heavysedangkan sekarang setelah &&D '()* berubah men!adi legislative heavy.

    5al ini membuktikan bahwa di masa sekarang ini DPR memiliki kekuasaan dan kewenangan yang sangat

    besar dan menurut saya dibutuhkan suatu lembaga yang mengawasi DPR dalam men!alankan fungsi-

    fungsinya secara khusus untuk men!amin tidak ada penyalahgunaan kewenangan ini.

    0enurut saya masalah yang ter!adi di DPR baik itu korupsi atau penyelewengan wewenang itu

    salah satunya dimulai dari pemilihan anggota DPR tersebut. DPR adalah lembaga yang memiliki

    kewenangan yang sangat besar yang berarti memiliki pengaruh yang besar !uga maka dari itu orang-

    orang yang duduk di DPR haruslah benar-benar orang yang layak dan berkompeten. #enyataanya

    sekarang ini orang-orang yang duduk di DPR ini banyak orang-orang yang tidak berkompeten bahkan

    !auh dari kata layak. 0enurut saya harus ada standar atau tes terlebih dahulu untuk menga!ukan diri untuk

    ma!u men!adi calon legislative terlebih dahulu kemudian partai politik pun harus menyaring lagi siapa-

    siapa yang akan ma!u men!adi calon legislatif. 4yarat-syarat men!adi calon legislatif harus dituliskan

    secara tegas dan syarat-syarat itupun harus berhubungan dengan tugas apa yang akan didapat nanti ketika

    terpilih men!adi anggota DPR. 0isalnya6 &ntuk men!adi anggota DPR harus benar-benar orang yang

    mengerti dan ahli dalam bidangnya. 0isal pendidikan minimal sar!ana dalam bidang ilmu hukum atau

    ilmu pemerintahan dengan minimal IP# sekian. &ntuk sar!ana diluar bidang hukum dan ilmu

    pemerintahan dapat men!adi anggota DPR namun hanya pada bagian yang berhubungan dengan ilmu

    yang dia kuasai misalnya untuk lulusan sar!ana ekonomi ditempatkan pada komisi 7I yang membahas

    tentang hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian. #emudan adanya tes !asmani dan rohani

    karena tidak bisa dipungkiri !asmani dan rohani seseorang akan berpengaruh dengan keputusan atau

    perlakuan yang akan dilakukan nantinya. Penghitungan harta kekayaan dan peker!aan dari calon legislatif

    tersebut sebelum terpilih atau mencalonkan men!adi anggota DPR agar nantinya akan terlihat

    perkembangan atau perubahan harta yang ia miliki sebelum dan setelah men!adi anggota DPR. Pada

    nyatanya sekarang ini orang-orang yang duduk men!adi anggota DPR ini tidak !arang berlatar belakang

    orang yang tidak mengerti ilmu hukumilmu pemerintahan atau bahkan sama sekali tidak punya keahlian

    untuk men!adi anggota DPR. 8ntertainer tukang o!eg dan tukang pi!it pun pada nyatanya terpilih men!adi

  • 7/26/2019 Meninjau Permasalahan DPR Dalam Melaksakan Tugasnya

    3/3

    anggota DPR. 5anya bermodalkan terkenal atau dikenal oleh masyarakat dia bisa terpilih men!adi

    anggota DPR. 0aka dari itu daerah pemilihan untuk calon legislatif pun harus dipertimbangkan. 2adi

    permasalahan awal dari penyalahgunaan wewenang dari DPR adalah kelayakan orang-orang yang duduk

    di kursi DPR ini.

    4elain tentang kelayakan dari anggota DPR itu untuk duduk di kursi DPR menurut saya ada hal

    lain yang menyebabkan ter!adinya korupsi di DPR yaitu hubungan timbal balik dari anggota DPR dengan

    partai pengusung9partai yang menga!ukan. #orupsi ini biasanya tidak sepenuhnya dilakukan untuk

    kepentingan pribadi namun untuk menambah kas dari partai tersebut. 0enurut saya seharusnya orang

    yang independen atau tidak memiliki latar belakang partai bisa ma!u men!adi calon legislatif walaupun

    pasal :; && 0D1 tahun +,') menyebutkan bahwa /DPR terdiri atas anggota partai politik peserta

    pemilihan umum yang dipilih melalui pemilhan umum/ yang berarti hanya orang yang berasal dari partai

    politik sa!a yang bisa ma!u men!adi anggota legislatif. 0ungkin maksud dari pasal ini yang menyebutkan

    berasal dari partai politik berarti orang yang berasal dari partai politik ini sudah benar-benar berkompeten

    dalam bidang politik namun pada kenyataanya orang-orang yang memiliki uang banyak dan tidak

    mengerti politik pun bisa ma!u dan terpilih men!adi calon legislatif. 0elihat konsep kampanye dari para

    calon legislatif pun patut disalahkan dimana kampanye di masa sekarang ini bukanlah kampanye yang

    memberi tahu visi misi tu!uan dan membuktikan dia layak untuk dipilih men!adi anggota legislatif

    melainkan memberikan !an!i-!an!i palsu dan uang kepada masyarakat bawah yang dimaksudkan agar

    masyarakat memilih dia pada pemilihan umum.

    2adi menurut saya !ika melihat dari proses terbentuknya dari pencalonan sampai terpilihnya pun

    apabila seperti ini sangat wa!ar apabila ter!adi korupsi atau penyalahgunaan wewenang di DPR. 4aya

    berpendapat disamping permaslahan diatas sebenarnya ada faktor yang lebih mendasar yaitu akar

    permasalahan dari masalah ini bahkan semua masalah yang ter!adi di pemerintahan sekarang adalah

    kembali ke dasar setiap manusianya itu sendiri yaitu kekuatan moral setiap orang-orangnya. Di Indonesia

    di