meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui...

13
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH SANGGIR, PAULAN, COLOMADU, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 DisusunOleh ; EVY SETYOWATI A520100040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: lykhue

Post on 05-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI

PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH

SANGGIR, PAULAN, COLOMADU, KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1

DisusunOleh ;

EVY SETYOWATI

A520100040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di
Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di
Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI

PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK B DI TK AISYIYAH

SANGGIR, PAULAN, COLOMADU, KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2013/2014

Evy Setyowati, A.52010040, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta:

2014, 76 Halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif melalui pembelajaran sains pada kelompok B di TK Aisyiyah Sanggir, Paulan, Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Subyek penelitian anak kelompok B dengan jumlah anak 26 terdiri dari 12 laki-laki dan 14 perempuan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini bersifat kolaborasi antara peneliti dan guru. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus yang terdiri dari 6 pertemuan, dalam 1 siklus 3 pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah kemampuan kognitif dan penggunaan pembelajaran sains.Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik analisa komperatif dengan cara membandingkan kemampuan anak dengan indikator kinerja pada setiap siklus. Hasil penelitian dari kemapuan kognitif melalui pembelajaran sains sebelum ada tindakan pencapaian prosentase sebesar 35,57%, pada Siklus I prosentasenya sebesar 68,65%, yang atrinya kemampuan kognitif anak mulai berkembang, karena peneliti mentargetakan pada Siklus I sebesar 65%. pada Siklus II prosentasenya mencapai 86,42% yang artinya kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains sudah berkembang sesuai harapan, karena peneliti mentargetkan pada Siklus II sebesar 85%. Dengan hasil yang diperoleh membuktikan bahwa pembelajaran sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak di TK Aisyiyah Sanggir, Paulan, Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran 2013/1014. Kata kunci : kemampuan Kognitif, Pembelajaran Sains

Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

A. PENDAHULUAN

Menurut juwita dalam Yulianti (2010:9) menyatakan bahwa usia 4-

7 tahun merupakan usia anak prasekolah, pada masa itu anak

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pada masa itu terjadi

pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi

yang diberikan oleh lingkungan.

Kemampuan kognitif sangat penting dikembangkan karena dalam

kehidupan manusia tidak terlepas dari kemampuan berfikir. Pada dasarnya

sejak usia dini, manusia sudah memiliki kemampuan berpikir kritis.

Kemampuan tersebut merupakan kemampuan kognitif yang harus

dikembangkan sedini mungkin. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi terhadap benda yang ada disekitarnya. Sehingga anak berusaha

mencari tahu apa yang mereka lihat dan apa yang mereka ketahui dengan

memberikan pembuktian dan berusaha menyimpulkan. Melalui

pembelajaran sains anak diberikan kesempatan untuk melakukan

percobaan sendiri dan anak dapat melakukanya melalui lingkungan sekitar

anak. Menurut Orlich dalam Sumaji (2007:118) pembelajaran sains

disekolah diharap memberikan berbagai pengalaman pada anak yang

mengizinkan mereka untuk melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang

relevan, anak juga didorong untuk memberikan penjelasan atas

mengamatan mereka.

Pembelajaran sains merupakan salah satu kegiatan yang

menyenangkan sehingga tidak membosankan bagi anak. Karena dalam

pembelajaran sains anak diberi kesempatan untuk terlibat langsung dan

dapat menggali rasa ingin tahu anak. Program pendidikan yang dapat

memberikan pengalaman yang menarik bagi anak melalui kegiatan

bereksplorasi. Dalam pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan

anak untuk melatih kemampuan berfikir.

Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di aspek kognitif pada lingkup

perkembangan pengetahuan umum dan sains kelompok B sesuai dengan

kemampuan yang harus dicapai anak antara lain pengetahuan mengenal

Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

warna, ukuran, membedakan bentuk, mengurutkan pola, membedakan

bermacam-macam rasa, mengenal sebab akibat, dan anak mulai bisa

menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur atau biji-bijian ditanam

dengan bahasa yg sederhana,konsep-konsep itu merupakan dasar bagi

pembelajaran kognitif.

Pada kenyataanya anak-anak kelompok B TK Aisyiyah Sanggir

terdapat banyak anak yang kemampuan kognitifnya masih rendah terdapat

73,07 % sebanyak 19 anak dari 26 anak. Dan yang memiliki kemampuan

kognitif hanya 26.92 % sebanyak 7 anak dari 26 anak. Banyak anak-anak

yang ketika diminta untuk menjawab pertanyaan tentang konsep-konsep

sederhana seperti membedakan rasa, pencampuran warna, mengenai

magnit anak masih banyak yang binggung. Kondisi ini disebabkan karena

faktor keterbatasan sarana dan prasarana, guru juga masih melakukan

proses belajar bersifat informasi sepihak dengan metode ceramah dan guru

cenderung memberikan tugas melakui lembar kerja. Sehingga anak tidak

diberi kesempatan untuk mempraktekkan sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud mengadakan

penelitian pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Sanggir untuk

meningkatkan kemampuan kognitif melalui pembelajaran sains, agar

memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan anak dapat

bereksplorasi.

Berdasarkan masalah di TK Aisyiyah Sanggir, maka peneliti mencari

solusi untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan menggunakan

pembelajaran sains. Peneliti menggunakan pembelajaran sains karena

untuk melatih berfikir anak, dan menjadikan pembelajaran yang

menyenangkan, agar anak mau mengungkapkan pendapatnya secara

sederhana apa yang mereka ketahui dan mereka lihat, dan memberikan

pengalaman secara nyata bagi anak. Maka peneliti mengadakan penelitian

berjudul “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui

Pembelajaran Sains pada kelompok B di TK Aisyiyah Sanggir, Paulan,

Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014”.

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Sanggir yang

beralamatkan di desa Sanggir, kelurahan Paulan, kecamatan Colomadu,

kabupaten karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B.

Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014 dilakukan pada

semester genap. Penelitian dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan dilakukan pada bulan Januari 2014.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan(action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya (Arukinto, 2006:58). Menurut Darmadi (2011:4) penelitian

tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam

mengorganisasi sesuatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari

mengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses

orang lain. Dimana pada penelitian ini menggunakan subyek 1 kelas

dimana dalam satu kelas ini akan diberi tindakan melalui pembelajaran

sains yang diharap dapat mengatasi masalah yang dihadapi saat ini yaitu

rendahnya kemampuan kognitif anak.Dalam penelitian ini yang bertindak

sebagai subyek adalah kelompok B TK Aisyiyah Sanggir kelurahan

Paulan, kecamatan Colomadu, kabupaten Karanganyar. Dengan jumlah

anak 26 diantaranya 14 perempuan dan 12 laki-laki . Dengan jumlah kelas

1 kelas pada kelompok kelompok B. Terdapat 2 guru yang mengajar di

kelompok B di TK Aisyiyah Sanggir.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kemampuan kognitif

dan penggunaan pembelajaran sains :

1. Kemampuan Kognitif

Untuk mengetahui kemampuan kognitif melalui pembelajaran sains

pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi yaitu dengan cara mengamati secara langsung pada setiap

proses pembelajaran. Pengamatan pada kemampuan kognitif anak

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Indikator pada

penelitian ini mengacu pada indikator kemampuan kognitif dalam

Permendiknas No.58 tahun 2009.

2. Penggunaan pembelajaran sains

Data penggunakan pembelajaran sains, yang digunakan untuk

mengetahui keberhasilannya adalah dengan melakukan observasi

yaitu mengamati secara langsung dengan jelas dan teliti tentang

pelaksanaan kegiatan. Proses pengamatan pada pelaksanakannya

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran sains ditujukan

kepada peneliti sebagai pelaksana penelitian. Hal–hal yang diamati

meliputi respon anak pada pembelajaran, kegiatan yang diberikan

dalam pembelajaran.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi,

catatan lapangan dan dokumentasi. Observasi ini meliputi pengamatan

pada kemampuan kognitif anak sesuai dengan indikator pencapaian

yang telah ditetapkan melalui penggunaan pembelajaran sains.

Observasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yaitu

pedoman observasi. Pada catatan lapangan digunakan untuk mencatat

hal-hal yang terjadi pada pembelajaran sains. Dan dokumentasi

digunakan untuk menyimpan gambar pada saat pembelajaran

dilaksanakan.

Analisis data adalah teknik yang digunakan untuk

menganalisis data hasil penelitian yang membuktikan hipotesa yang

telah dirumuskan. Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian

ini adalah menggunakan analisis komperatif dengan cara

membandingkan kemampuan rata-rata kemampuan anak dengan

indikator pencapaian pada setiap siklus.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif

anak melalui pembelajaran sains pada kelompok B di TK Aisyiyah

Sanggir, Paulan, Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 Siklus, dengan jumlah pertemuan 6,

pada setiap Siklus terdapat 3 pertemuan. . Pencapaian prosentase

kemampuan anak sebelum dilakukan tidakan sebesar 35,58%, pada Siklus

I prosentasenya sebesar 68,65% yang artinya kemampuan kognitif anak

mulai berkembang, pada Siklus II prosentasenya mencapai 86,42% yang

artinya kemampuan kognitif anak sudah berkembang sesuai dengan

harapan.

Pembelajaran sains dengan melakukan percobaan sederhana

merupakan kegiatan yang baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif

anak karena dapat membantu anak untuk mengenal benda-benda yang

dilihat, mengetahui sebab akibat, menyimpulkan suatu kejadian dan

menceritakan apa yang sudah dilihatnya. Pembelajaran sains Anak

menjadi dapat berfikir dan berani untuk mencoba untuk membuktikan rasa

penasaranya, dengan pembelajaran sains dengan percobaan sederhana juga

dapat menumbuhkan rasa semangat anak yang besar.

Dalam penggunaan pembelajaran sains pada Siklus I peneliti

melakukan refleksi setelah melakukan observasi peneliti menyimpulkan

pada siklus 1, penerapan pembelajaran sains dalam membedakan rasa,

membedakan macam-macam suara, dan membedakan macam-macam bau,

dikatakan belum berhasil dari keseluruhanya. Anak senang dengan

pembelajaran ini karena anak terlibat langsung dan dapat mencobanya

sendiri dan anak mengenal alat permainan yang beragam,tapi ada anak

yang pasif, dan ada anak yang ketika ditanya anak masih binggung dan

hanya bengong, mungkin dikarenakan anak tidak mendengarkan apersepsi

dari guru sebelum melakukan kegiatan, dan anak masih banyak yang

bicara sendiri , tetapi banyak pula yang antusiasnya tinggi untu mencoba

sendiri karena penasaran dengan alat yang telah disiapkan oleh peneliti.

Dari keseluruhanya semua anak kemampuan kognitifnya ada yang belum

berkembang.Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I, maka

peneliti dan guru dapat merefleksi bahwa kegiatan untuk meningkatkan

kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains menurut peneliti

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

dan guru hasilnya sudah meningkat tetapi kurang maksimal. Oleh karena

itu perlu adanya perbaikan guna mendapatkan hasil yang lebih baik untuk

siklus berikutnya.

Dalam penggunaan pembelajaran sains pada Siklus II peneliti

melakukan refleksi Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka

peneliti melakukan analisis data sesuai dengan yang sudah direncanakan

oleh peneliti. Setelah melakukan observasi peneliti menyimpulkan pada

siklus II, penerapan pembelajaran sains tenatang magnet, kaca pembesar

dan tenggelam, terapung, melayang. adapun analisis dari pelaksanaan

siklus II adalah anak sangat antusias dengan kegiatan yang diberikan,

karena anak belum pernah mencobanya dan anak menjadi mengetahui apa

yang telah dipraktekan dan yang telah dilihatnya, anak dapat lebih

bereksplorasi dengan leluasa, semangat anak dan konsentrasi anak pun

menjadi lebih fokus, karena adanya media pembelajaran yang menarik.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II maka

peneliti dan guru dapat merefleksi bahwa kegiatan untuk meningkatkan

kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains menurut peneliti

dan guru hasilnya sudah mengalami peningkatan sesuai target yang

diinginkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mulai dari

Siklus I sampai dengan Siklus II menunjukan hasil yang meningkat pada

Siklus I mengasilkan 68,65%, pada siklus II menghasilkan 86,42%.

Dikarenakan menggunakan pembelajaran yang tepat dan mudah untuk

dimengerti oleh anak. Pembelajaran sains melalui percobaan sederhana

telah merangsang kemampuan kognitif anak. Kerena pembelajaran yang

diberikan kepada anak menarik dan di dukung dengan alat dan media

belajar yang menarik sehingga mendorong dan memberi kesempatan

kepada anak untuk lebih bereksplorasi dengan leluasa. Walaupun masih

ada anak yang belum mencapai indikator yang telah ditentukan oleh

peneliti.

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

Pada Siklus I peneliti menargetkan 65%, pada Siklus I sudah dapat

dikatakan meningkat karena pada Siklus I prosentase pencapaian mencapai

68,65%. Dan pada Siklus II juga sudah dikatakan meningkat karena

peneliti menargetkan prosentase pencapaian 85%, kemampuan kognitif

anak pada Siklus II mencapai prosentase 86,42%. Pencapaian prosentase

yang meningkat dapat disebabkan karena anak belum pernah melakukan

permainan sains yang telah diberikan oleh peneliti, sehingga antusias anak

menjadi tinggi, rasa ingin tahu anak yang tinggi, sehingga anak

bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

melalui beberapa tindakan antaranya, tindakan Siklus I, Siklus II. Serta

dari hasil keseluruhan dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. “ Pembelajaran sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada

kelompok B di TK Aisyiyah Sanggir, Paulan, Colomadu, Karanganyar

Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukan pada setiap tindakan dari

Siklus I sampai dengan Siklus II mengalami prosentase peningkatana

pada setiap siklusnya. Pencapaian prosentase kemampuan anak

sebelum dilakukan tidakan sebesar 35,58%, pada Siklus I

prosentasenya sebesar 68,65%, pada Siklus II prosentasenya mencapai

86,42%. Dengan demikian pembelajaran sains dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak pada kelompok B di TK Aisyiyah Sang,

Paulan, Colomadu, Karanganyargir Tahun Ajaran 2013/2014”.

2. Kemampuan kognitif yang dapat ditingkatan dengan pembelajaran

sains pada penelitian ini adalah kemampuan kognitif dalam berfikir

kritis antara lain anak dapat membedakan fakta dan non fakta, anak

dapat mengambil keputusan dalam hasil percobaan, anak mampu

menjelaskan kesimpulan, anak mampu menjelaskan sebab akibat.

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka. Arifin, Zainal. 2011.Penelitian Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsini. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta : Qinant. Habsari. Febri. 2013.”Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Bermain

Bowling pada Anak Kelompok B RA Nurul Hikmah Banyurip Sragen Tahun Ajaran 2012/2013”(Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Handayani, Wahyu. 2012.”Upaya /meningkatkan Pembelajaran Sains Dengan

/media Gambar pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Joton III Tahun Ajaran 2012/2013”(Skripsi S-1 Progdi PG-PAUD). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Komalasari, Kokom. 2013.pembelajaran kontekstual.Bandung:refika Aditama.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008.Cerdas Melalui Bermain.Yogyakarta : PT.

Gramedia

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas.

Permendiknas. 2009.Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: depdiknas. Rismawati. 2010.Menstimulasi Perkembangan Otak dengan Permainan

.Yogyakarta: Pedagogia Sagala, syaiful. 2008. konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : alfabeta. Sujiono, yuliani, Nurani. 2004. Metode Pengembangan Kognitif.

Jakarta:universitas Terbuka.

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/28861/24/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · anak untuk melatih kemampuan berfikir. Pembelajaran di TK Aisyiyah Sanggir di

Sumaji, Dkk. 2007. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.

Yulianti, Dwi. 2010. Bermain sambil belajar sains. Jakarta: indeks.

http://mutmainnahlatief.wordpress.com/2012/01/18/pendekatan-dan-metode-pembelajaran-sains/. Diunduh pada hari Jumat, 15 November 2013 pada pukul 17.30 wib.

http://animeholic-animeforall.blogspot.com/2013/01/sains-untuk-anak.html Diunduh pada hari Selasa, 21 Januari 2014 pada pukul 21.57 wib

http://tentangpaud.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html Diunduh pada hari senin, 3 Maret 2014 pada pukul 20.12 WIB