menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) s e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) peneri...

13
.§ , »!?Is §is|pils > ÿ s-s§§ §s|ss*s liasfsSiÿ issis!"!"! Ss-g& BUPATI KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOLAKA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka daerah diberikankewenangan untuk melakukan Pun gutan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; b . bahwa untuk melakukan Pungutan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, maka harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah; l Mengingat :1. Undang -undangNomor 29 Tahun 1959tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2 . Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lemabaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844 ); 3 . Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan anatara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lemabaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lemabaran Negara RI Nomor 4438); 2

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

.§,»!

?Is

§is|pil

s>ÿ

s-s§

§ §

s|s

s*sli

asf

sSiÿis

sis!"!"!

Ss-g

&

BUPATI KOLAKA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA

NOMOR 14 TAHUN 2014

TENTANG

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOLAKA,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunyaUndang-undang Nomor 28Tahun 2009 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah, makadaerah diberikankewenanganuntuk melakukan Pun gu tanRetribusi Penggantian Biaya CetakPeta;

b. bahwa untuk melakukan

Pungutan Retribusi PenggantianBiaya Cetak Peta, maka harusditetapkan dengan PeraturanDaerah;

l

Mengingat :1. Undang -undangNomor 29 Tahun1959tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 74,

Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1822);

2.Undang - undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah( Lembaran Negara RI Tahun 2004Nomor 125, Tambahan LembaranNegara RI Nomor 4437);sebagaimana telah diubah dua kaliterakhir dengan Undang-undangNomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah(Lemabaran Negara RI Tahun 2008Nomor 59, Tambahan LembaranNegara RI Nomor 4844 );

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun2004 tentang PerimbanganKeuangan anatara PemerintahPusat dan Daerah ( LemabaranNegara RI Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lemabaran Negara RINomor 4438);

2

Page 2: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

i aoH

H

sn

CO*»Is

H4

.

| § a£l M 5|

3S

s&sp

si 1 :§"

£ * is

4.Undang-undang Nomor 28 Tahun2009 tentang Pajak Daerah danretribusi Daerah (Lembaran NegaraRI Tahun 2009 Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara RINomor 5049 );

5.Peraturan pemerintah Nomor 38Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintah an antara

Pemerintah, PemerintahdaerahProvinsi dan

PemerintahDaerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara RI Tahun 2008Nomor 82, Tamabahan LembaranNegara RI Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69

Tahun 2010 tentang Tata CaraPemberian dan Pemanfaatan

Insentif Pemungutan Pajak Daerahdan Retribusi Daerah ( LembaranNegara RI Tahun 2010 Nomor 516,Tambahan Lembaran Negara RINomor 1190);

7.Peraturan Daerah Kab. Kolaka

Nomor 1 Tahun 2009 tentangUrusan Pemerintahan yang menjadiKewenangan Daerah Kab. Kolaka;

8.Peraturan Daerah KabupatenKolaka Nomor 4 Tahun 2011

tentang Retribusi Jasa Umum;

3

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KOLAKA

dan

BUPATI KOLAKA

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATENKOLAKA TENTANG RETRIBUSI

PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan.

1. Daerah adalah Kabupaten Kolaka;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah daerah

Kabupaten Kolaka;3

. Bupati adalah Bupati Kolaka;4

. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah DewanPerwkilan Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka;

5. Peraturan Daerah adalah Peraturan perundang-

undangan yang dibentuk oleh DPRD KabupatenKolaka dengan persetujuan bersama KepalaDaerah;

6. Dinas adalah Dinas Kabupaten Kolaka;

4

Page 3: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

I13+j

wj

iCO3£>

*C-M<U

ÿa3

5

35co

cb

s\2.S

3J

.SJ

"

13

<«W

) r? Wcn

H3IJ1

S3

m

J3 H $

«S*§ >O O

5h -H

S

,D

OS*

A5

H*

w> B

II

Ni£

if *Scuÿa-M0

)Ocd

. 2£>

*3. S

o>O g.

§£

a|

gto.£*55

«3

«a t3

.ÿ§

,§ "SK £

8c

o>

hi

7. Lembaga Tekhnis adalah Lembaga Tekhnis

Kabupaten Kolaka;8

. Jasa adalah Kegiatan Pemerintah Daerah berupaUsaha dan Pelayanan yang menyebabkan Barang,fasilitas, atau Kemanfaatan lainnya yang dapatdinikmati oleh orang Pribadi atau Badan;

9. Retribusi Daerah adalah Pungutan Daerah sebagai

Pembayaran atas Jasa atau Pemberian Izin Tertentuyang IGiusus disediakan dan atau diberikan olehPemerintah Daerah untuk Kepentingan OrangPribadi atau Badan;

10. Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi atau Jasa

yang disediakan atau yang diberikan olehPemerintah Daerah untuk Tujuan kepentinganKemanfaatan Umum serta dapat dinikmati olehOrang Pribadi atau Badan;

11. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnyadisingkat SKRD adalah Surat Keputusan yangmenentukan Besarnya Jumlah Retribusi yangTerutang;

12. Surat Ketetapan RetribusiDaerah Kurang Bayaryang selanjutnya disingkat SKRDKB dalah SuratKeputusan yang menentukan BesarnyaJumlahRetribusi yang Terutang, jumlah KreditRetribusi,Jumlah Kekurangan PembayaranPokokRetribusi, besarnya Sanksi Administrasidan Jumlahyang masih harus dibayar;

13. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayartambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBTadalah Surat Keputusan yang menentukan

Tambahan atas jumlah Retribusi yang telahdibayarkan;

14. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah Surat untuk melakukanTagihan Retribusi dan atau Sanksi AdministrasiBiaya dan atau Denda.

15. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatanmenghimpun dan mengolah data, keterangan,dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektifdan professional berdasarkan suatu standarpemeriksaan untuk menguji kepatuhan kewajibanperpajakan daerah dan retribusi dan/atau untuktujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerahdan retribusi daerah.

16. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidikuntuk mencari serata mengumpulkan bukti yangdengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang teijadi sertamenemukan tersangkanya.

BAB n ÿNAMA, OBYEK, SUBYEK DAN WAJIB RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta,dipungut Retribusi atas Pelayanan Penyediaan Peta olehPemerintah Daerah.

6

Page 4: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

ct fma

iii

ffl 13

cti

3

co c

fl'E

tJ ÿ

® ga

iii§"1

"

00etfa&

ÿa s

$§ 8

|"S

«

ÿ§|l. ° * fi

00

Pasal 3

Obyek Retribusi adalah Penyediaan Peta yang dibuatoleh Pemerintah Daerah.

Pasal 4

Subyek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badanyang menggunakan/menikmati Pelayanan Penyediaandan atau Cetak Peta yang dibuat oleh PemerintahDaerah.

Pasal 5

Wajib Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan yangmenurut ketentuan Perundang - Undangan Retribusidiwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusitermasuk pemungut atau pemotong Jasa Umum.

BAB in

GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 6

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta termasukGolongan Retribusi Jasa Umum.

7

BAB IV

CARA MBNGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 7

Tingkat Penggunaan Jasa Retribusi Penggantian BiayaCetak Peta diukur berdasarkan frekuensi pencetakan,

Jenis dan bah an pencetakan serta sarana danprasarana yang digunakan dalam pemberian lay an an.

BAB V

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8

Prinsip dan Sasaran Penetapan besarnya tarif Retribusiditetapkan dengan memperhatikan biaya pencetakandan pengadministrasian dokumen peta, kemampuanmasyarakat, aspek keadilan, serta efektifitaspengendalian atas pelayanan tersebut.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 9

(1) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi PenggantianBiaya Cetak Peta digolongkan berdasarkan jenispelayanan percetakan, ukuran, serta bahan cetakanyang digunakan

8

Page 5: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

W>

GODms

2

43

w &*2aS5DSg

<0

£

ÿs-Ma>

O

-m

3

ii<d

aCOcd

ÿda>

E?0)

o

cu

43vIIT3

Ck

.a §.cCO

42<u

8

3

W)

ef l >

,§* S 9

C

H

OU

"Si -P ÿ

W

W

#A

CO 0)

w

W

0) ct f

co O

h T3

3

<0

1 * &X

I £ 3

illC H*C i>

sCQ

vO-i

"3 2ÿ3 i1

3s"

&0

4)

(D

8 c

* §

§COs

"S z ® §

1 H

cdX

)- MlisW

«h

M»5

-P "3

COcdG3T*

« . &

"57§ sW

) >

>s ~

rs s .§?

MU

V

s1 §

g 'ts

>>!£ *§

iiccdCO ÿH

S3 *

ÿf

*3(0

£b

O

(2) Struktur dan besarnya tarif Retribusi tercantumdalam lampiran Peraturan Daerah ini danmerupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandengan Peraturan Daerah ini.

Pas&l 10

(1) Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal9 akan ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahunsekali

(2) Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkanindeks harga dan perkembangan perekonomian.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 11

Retribusi yang terutang dipungut di wilayah DaerahKabupaten Kolaka.

BAB VIII

MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 12

(1) Masa Retribusi adalah sekali dalam per lembarhasil cetakan

(2) Retribusi terutang teijadi sejak diterbitkannyaSKRD

9

BAB IX

PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 13

(1) Retribusi dipungut oleh SKPD terkait yangpemberian pelayanan Penyediaan dan atau CetakPeta;

(2) Seluruh penerimaan Retribusi harus disetorkan keKas Daerah melalui Bendahara Penerima atau

Bendahara Penerima Pembantu pada SKPD yangbersangkutan

(3) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasisekaligus;

(4) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannyaSKRD atau dokumen lain yang dipersamakan atauSTRD.

BAB X

PEMBAYARAN RETRIBUSI

Bagian KesatuPenentuan Pembayaran dan Tempat Pembayaran

Pasal 14

(1) Pembayaran retribusi dilakukan langsung kepadapetugas pemungut dengan menggunakan SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan;

10

Page 6: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

ÿ *35 'c

-X

2P 2

??*« Q

& § I * P J

1 &3 r f t M

|r t g

U § « §ÿ M

2 ÿ

ÿ 1 - 5P

>>

Vtu

ÿ

. id 0

S-

h ÿ

"2

53

a liit

*1 B ||U

»& "

§§ s ÿ

ell

11 S

1 f f Is1! 3

J2 -5 3 (Tj <u

ÿM

4) b

S . *

K

a!lif e 1

f f-9

" ÿ

g

t iTJ-,l*

J ÿ0

&£ -y -

c t

ÿ S-g' £ « -

.ÿ

"ÿa

spÿ-4

«< »-*

P

t fcd

cop

-wEJ

rSS

*1?

cd2

33

!3J°ÿ

*P®

E3>ÿ

(2) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atauDokumen lain yang dipersamakan sebagimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganPeraturan Bupati.

Pasal 15

(1) Setiap pembayaran retribusi dicatat dalam bukupenerimaan;

(2) Penerimaan retribusi sebagimana dimaksud padaayat (1) harus disetor ke kas daerah oleh BendaharaPenerima paling lambat 1 (hari) Kerja;

(3) Bentuk, Isi, kualitas dan ukuran bukusebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkandengan Peraturan Bupati;

Bagian KeduaAngsuran dan Penundaan Pembayaran

Pasal 16

(1) Bupati dapat memberikan keringan pembayaranretribusi berupa angsuran atau penundaanpembayaran;

(2) Pemberian keringanan pembayran retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) denganmemperhatikan kemampuan wajib retribusi;

(3) Tata cara pemberian keringanan pembayaranretribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dengan Peraturan Bupati.

u

BAB XI

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 17

Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat padawaktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksiadministrate nerupa bunga sebesar 2% (dua persen)setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidakatau kurang bayar.

BAB XII

PENAGIHAN RETRIBUSI

Pasal 18

(1) Apabila Wajib Retribusi tidak membayar atau kurangmembayar retribusi yang terutang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19, Bupati atau Pejabat yangditunjuk dapat melaksanakan penagihan atas retribusiyang terutang tersebut dengan menggunakan STRDatau surat lain yang sejenis.

(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) didahului dengan Surat Teguran.

(3) STRD atau surat lain yang sejenis sebagai awaltindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkansegera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo.

(4) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah STRD atau suratlain yang sejenis, Wajib Retribusi harus melunasiretribusi yang terutang.

12

Page 7: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

m Ji

§g . g 1

1"°

PQ 2 jg nJ a!

as

-as

ÿ5 S"

CD 0< c3

« _

ljj C

.D -

»Xp .p

g

<5 JSish

Bo g>5

!|11(t i J) w 5*

?ÿ §!

S &S S

.-

ill

BAB XIII

KEBERATAN

Pasal 19

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanyakepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam BahasaIndonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam hal wajib retribusi mengajukan keberatan atasketetapan retribusi, wajib retribusi harus dapatmembuktikan ketidak benaran ketetapan retribusitersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu palinglama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD atau dokumenlain yang dipersamakan diterbitkan, kecualiapabilawajib retribusi tertentu dapat menunjukkanbahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karenakeadaan di luar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) pasalini tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehinggatidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajibanmembayar retribusi dan . pelaksanaan penagihanretribusi.

Pasal 20

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulansejak tanggal surat keberatan diterima harus memberikeputusan atas keberatan yang diajukan.

13

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupamenerima seluruhnya atau sebagian, menolak ataumenambah besarnya retribusi terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) telah lewat dan Bupati tidak memberikan suatukeputusan, keberatan yang diajukan tersebutdianggapdikabulkan.

Pasal 21

(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atauseluruhnya, kelebihan pembayaran retribusidikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 12 (duabelas) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dihitung sejak bulan pelunasan sampai denganditerbitkannya SKRDLB.

BAB XII

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 22

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusidapat mengajukan permphonan pengembalian kepadaBupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulansejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihanpembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus memberikan keputusan.

14

Page 8: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

*«7308

&

93

?.§

*0 £VX

§.a 3i& £

*.d

gV*s

a

ÿ£.§

O*

C*cd

u3 a

. H

X>

4-J.S

2u

qÿ

CO

§13X5

6

00 3

cs

XJ

*43

ÿ3-3

X)

Xl

ct f

.eÿ

d"3

S S § a. S-g

,oi

.I I S

qo cd

3ÿ c

f

i E § 3

§ 8. | -3* &I «

&"

S -f

-

C

ct fS "21 &

tH

E gp

§a 8,

- q

r T"C

ct f P 0

3 U

.ÿ

f t"

3-

.*H

rAl

, 0<u»ÿÿÿ*

0)

XiS

» si£ " 33

£>

3 -S

§§

1ioa o<wÿ

10«*3«£

tj -S *3l

-aS. IU

"S 00 +j

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikankeputusan, permohonan pengembalian retribusidianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkandalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusilainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkanuntukmelunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalamjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggalditerbitkannyaSKRDLB.

(6) Apabila pengembalian pembayaran retribusi dilakukansetelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Bupatimemberikan imbalan bunga 2 % {dua persen) sebulan.

Pasal 23

(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengansekurang-kurangnya menyebutkan :a. Nama dan alamat wajib retribusi;b

. Masa retribusi;c. Besarnya kelebihan pembayaran;d

. Alasan yang singkat dan jelas. ÿ

(2) Permohonan pengambilan kelebihan pembayaranretribusi disampaikan secara langsung atau melalui postercatat.

(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau buktipengiriman pos tercatat merupakan bukti saatpermohonan diterima oleh Bupati.

15

Pasal 24

(1) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan denganmenerbitkan surat perintah membayar kelebihanretribusi;

(2) Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkandengan utang retribusi lainnya, pembayaran dilakukandengan cara pemindahbukuan dan buktipemindahbukuan juga berlaku sebagai buktipembayaran.

BAB XIII

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 25

(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadikedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahunterhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali jikaWajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidangRetribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) tertangguh jika:a. Diterbitkan Surat Teguran; ataub

. Ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi,baik langsung maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihandihitung sejak tanggal diterimanya Surat Tegurantersebut.

16

Page 9: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

!S3

si

Ȥn f a

£I-*

Hf eHCO55

Is*

.IIP8 ÿ 5

"f i2 €

xS, t

lJlM

P*

<0

§ &§

3 is.

ÿIll

g =3 o3Q

* W

o

3

P

r o

ill IIi ÿ* S g B

:S > «>(2

lllif

h

*

4)

II 2OTJU

CO

CO

qj

eto**

M i

ill l£ 8 a I

£3

00

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalahWajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakanmasih mempunyaiutang Retribusi dan belummelunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapatdiketahui dari pengajuan permohonan angsuran ataupenundaanpembayaran dan permohonan keberatanoleh Wajib Retribusi.

Pasal 26

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagikarena hak untuk melakukan penagihan sudahkedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan PiutangRetribusi Kabupaten Kolaka yang sudah kedaluwarsasebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudahkedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIV

PEMANFAATAN

Pasal 27

(1) Pemanfaatan dari penerimaan Retribusi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 diutamakan untuk mendanai

kegiatan yang berkaitan langsungdenganpenyelenggaraan pelayanan yang terkait denganpemungutan Retribusi.

(2) Besarnya penerimaan Retribusi yang digunakan untukmendanai kegiatansebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan melalui mekanisme anggaran yangberlaku dan ditetapkan dengan Peratusran Daerah.

17

BAB XV

INSENTIF PEMUNGUTAN

Pasal 28

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusidapat diberi insentif atas dasar pencapaian kineijatertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.

(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Bupati dengan berpedoman padaketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVI

PEMERIKSAAN

Pasal 29

(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untukmenguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusidalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah dan Retribusi.

(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib:a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau

catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dandokumen lain yang berhubungan dengan objekRetribusi yang terutang;

b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat

atau ruangan yang dianggapperlu dan memberikanbantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

18

Page 10: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

c. Memberikan keterangan yang diperlukan.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan

Retribusi diatur denganPeraturan Bupati.

BAB XVII

PENYIDIKAN

Pasal 30

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagaiPenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadibidang Retribusi, sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Hukum AcaraPidana.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalahpejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabatyangberwenang sesuai dengan ketentuan peraturanpe rU ndang-Undangan.

(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(2) adalah:a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang Retribusi agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan

mengenai orang pribadi atau Badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana Retribusi Daerah;

c. Meminta keterangan dan bah an bukti dari orangpribadi atau Badan sehubungan dengan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah;

19

d. Memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain

berkenaan dengan tindak pidana di bidang RetribusiDaerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap bahanbukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka

pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;

g. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang, benda, dan/atau dokumen yangdibawa;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak

pidana Retribusi Daerah;i

. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan; dan/atauk

. Melakukan tindakan lain yang perlu untukkelancaran penyidikan tindak pidana di bidangRetribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)memberitahukan dimulainyapenyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum melaluiPenyidik pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia, sesuai dengan ketentuan yangdiatur dalamUndang-Undang Hukum Acara Pidana.

20

Page 11: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

T3

a§ÿ s8IfBAB XVIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 31

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikanKeuangan Daerah dapat dipidanadengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulanataupidana denda paling banyak 3(tiga) kali jumlah retribusiterutang yang tidak ataukurang dibayar.

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakanPenerimaan Negara.

BAB XII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 32

Pelanggaran terhadap Ketentuan-ketentuan dalamPeraturan Daerah ini dapat diancam Pidana Kurunganpaling lama 3 (tiga) Bulan atau Denda Setinggi-tingginya4 (empat) kali Retribusi Terutang.

BAB XIII ÿ

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

(3) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, makaPeraturan Daerah Nomor 3 Tahum 1998 tentangRetribusi Penggantian Biaya Cetak Peta dicabut dandinyatakan tidak berlaku lagi.

21

(4) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diUndangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkanPengundangan Peraturan Daeah ini denganPenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenKolaka.

Ditetapkan diKolakaPada tanggal.. 5 September 2014

ta A .

Diundaoakan di Kolaka\5 September 2014IDAERAH

fftOLAKA,

1TOPO.

AFEI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2014NOMOR 14

NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN

KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR 14TAHUN 2014

22

Page 12: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

£! c3

c3 c3

& a a a

a ju ju jd

GOCOo

O O

o o

OCO

Ooo

8 o

t; m°°

ooo0o

ooo010

CO.

Ha<uof<u

CQ

CO

<N

d d

c* a

*

c3 (3

, 0 ,o

a

ajLJ

OO

O O

o o

o o

o o

o o

o

10C

Md a

f t t t

SS

ind

\od

-H O

X

x

x m

*-I

t-H o

"

O

trH

<N< < <

ÿa.dPI § u u5

3

2 ÿ«=i CO«. o

°

x* 10

m

cm

*s

#s

O O

s §<ccdu

c3 c3

- Q

,Q

..

a a

uM

M<Da

o o

Jo o

03 -

T -

TCX

O O

. ° O

ÿ9 9

S o

o. 2 m

oO ÿ

ÿCO

a a

a o

n

c3 c3

c3. O

JD x

>a

a

aM

iJ M

00

000

0

o d

d00

000

0

00

0m

om

CO

CO

CM

ad

d$Vco

.-..-

,*§*3

s *

ÿS

Sw

cog

~ CM v£

> O O *

m

rS

H O

X

X

1/35

x x m

in cm

CO

*

*

hJ tH h O O O

<U

O

CM

CODQ <

< <

< <

$4>„ § § i §

0)

0

0

3 3

30

00

00

0.

#>,

#<,

00

00

00

00

0

00

0m m m

co

{h

.

.

.

5 a a

aÿ ct;« «ti

&s

cu

113 ll I

'sJP H

_

&a ÿ cd"3.aT

J.

3b

O>

> &

p

g3 a

.&§

S .§q

kx

ÿ§t

UD

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH

KABUPATEN KOLAKANOMOR : 14 TAHUN 2014TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2014

TENTANG :RETRIBUSI PENGGANTIAN B1AYA CETAKPETA

Besarnya tarif retribusi penggantian biaya cetak petaditetapkan sebagai berikut:

I. Keperluan Umum:

a. Cetak Peta Tidak Berwarna, Jenis Kertas Biasa (HVS)

- Ukuran Ao (1 x 1,2 M) Rp. 250.000,00/lembar- Ukuran A1 (1 x 0,6 M) Rp. 200.000,00/lembar- Ukuran A2 (0,5 x 0,5 M) Rp. 150.000,00/lembar- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M) Rp. 100.000,00/lembar- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M) Rp. 75.000,00/lembar

b. Cetak Peta Berwarna, Jenis Kertas Biasa (HVS) :

- Ukuran Ao (1 x 1,2 M) Rp. 300.000,00/lembar- Ukuran A1 (1 x 0,6 M) Rp. 250.000,00/lembar- Ukuran A2 (0,5 x 0,5 M) Rp. 200.000,00/lembar- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M) Rp. 150.000,00/lembar- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M) Rp. 100.000,00/lembar

23

Cetak Peta Tidak Berwarna,- Ukuran Ao (1 x 1,2 M)- Ukuran A1 (1 x 0,6 M)- Ukuran A2 (0,5 x 0,5 M)- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M)- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M)

lis Kertas Glossy papper:Rp. 350.000,00/lembarRp. 300.000,00/lembarRp. 250.000,00/lembarRp. 200.000,00/lembarRp 150.000,00/lembar

Cetak Peta Berwarna, Jenis !- Ukuran Ao (1 x 1,2 M)- Ukuran A1 (1 x 0,6 M)- Ukuran A2 (0,5 x 0,5 M)- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M)- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M)

tas Glossy papper :Rp. 450.000,00/lembarRp. 400.000,00/lembarRp. 350.000,00/lembarRp. 300.000,00/lembarRp. 250.000,00/lembar

Cetak Digitasi Peta :- Ukuran Peta Topograpi/Rupa Bumi

(60 x 60 Cm) Minimal 5 Layer Rp. 350.000.00/file- Tambahan perlayer Rp. 50.000,00/file- Editing peta yang sudah ada Rp. 50.000,00/file

24

Page 13: Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya...(1) S e ti ap m by rn r us dc l k penerimaan; (2) Peneri maan retri busi sebagimana dimaksud pada ay t(1) h ru s di eok l B n Peneri ma paling

II. Keperluan Persyaratan Kelengkapan DokumenPermohonan Penerbitan Izin Mendirikan

Bangunan (1MB):

a. Cetak Peta Berwarna, Jenis Kertas Glossy papper :- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M) Rp. 50.000,00/lembar- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M) Rp. 30.000,00/lembar

b. Cetak Peta Berwarna, Jenis Kertas Biasa (HVS) :

- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M) Rp. 30.000,00/lembar- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M) Rp. 15.000,00/lembar

c. Cetak Peta Berwarna, Jenis Kertas Biasa (HVS) :- Ukuran A3 (0,5 x 0,3 M) Rp. 10.000,00/lembar- Ukuran A4 (0,25 x 0,3 M) Rp. 5.000,00/lembar

BUPATI KOLAKA,

H. AHMAD SAFEI

25