mengurangi deforestasi melalui sumber pasokan yang...

4
Pendahuluan Karet dan minyak sawit adalah dua komoditas yang menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi Pemerintah Indonesia dan produsen, baik perusahaan maupun petani kecil, melalui ekspor produk-produk tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk karet dan minyak sawit yang ramah lingkungan meningkat, namun produksi dari komoditas ini juga menjadi pendorong utama dari deforestasi. Menanggapi meningkatnya permintaan dari konsumen, semakin banyak perusahaan karet dan minyak kelapa sawit yang membuat komitmen publik untuk mengurangi atau meniadakan deforestasi dari rantai pasokan mereka dan memilih sumber yang lebih bertanggungjawab. Petani yang memproduksi bahan baku, seringkali tidak memiliki kapasitas yang memadai dan modal finansial yang dibutuhkan untuk membuat perubahan dalam praktik produksinya. Mereka memiliki risiko tinggi untuk dikeluarkan dari rantai pasok yang berkelanjutan. Dalam kerangka pengelolaan lanskap berkelanjutan, tim pakar pertanian dan kehutanan global SNV melalui proyek KELOLA Sendang telah mengembangkan pendekatan rantai pasok bebas deforestasi untuk sumber karet dan minyak sawit yang bertanggungjawab dari para petani. Pendekatannya melibatkan aktor rantai pasok pada lanskap untuk meningkatkan penghidupan petani, meningkatkan manfaat ekonomi untuk perusahaan, serta mitigasi deforestasi dan degradasi ekosistem. Diharapkan para petani akan mendapatkan hasil panen serta pendapatan yang meningkat dari lahan yang dimiliki, dan didorong untuk terlibat dalam proses sertifikasi yang akan mengurangi tingkat perambahan dari hutan yang tersisa. Diharapkan tingkat deforestasi yang disebabkan perluasan lahan oleh petani akan berkurang. Pendekatan ini digunakan oleh Proyek KELOLA Sendang untuk mengurangi deforestasi akibat perluasan lahan oleh petani di dalam lokasi proyek, Sumatera Selatan, dikombinasikan dengan program untuk konservasi dari Hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT), serta program reforestasi dan restorasi dari hutan yang mengalami kerusakan. Proyek KELOLA Sendang, melakukan pengembangan dan implementasi dari tiga kunci intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan sektor produksi karet dan minyak sawit Proyek KELOLA Sendang Proyek KELOLA Sendang Kemitraan Pengelolaan Lanskap Sembilang Dangku (KELOLA Sendang) dirancang untuk mendukung visi Pertumbuhan Hijau Gubernur Sumatera Selatan. Proyek KELOLA Sendang mempromosikan Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan sebagai pendekatan dalam pembangunan berkelanjutan pada tingkat lanskap dan desa yang meliputi 1.6 juta hektar dari lanskap, meminimalkan trade off antara tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan. Proyek ini bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk membangun rencana multipihak dan kegiatan kolaboratif dengan melalui kemitraan publik- swasta-masyarakat. Proyek lanskap sesuai dengan Lanskap Sembilang Dangku dari Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, terdiri dari DAS Banyuasin dan sub-DAS lainnya yang mengalir ke arah timur melalui Taman Nasional Berbak-Sembilang. Proyek ini dipimpin oleh Zoological Society of London (ZSL) dan bekerjasama dengan beberapa mitra yaitu SNV, Daemeter Consulting, Deltares, Forest People Programme (FPP) dan IDH - The Sustainable Trade Initiative. 1 KELOLA Sendang Mengurangi Deforestasi melalui Sumber Pasokan yang bertanggungjawab dari Petani Minyak Kelapa Sawit dan Karet di Sumatera Selatan F a c t s h e e t Kemitraan Pengelolaan Lanskap Sembilang Dangku South Sumatra Partnership for Landscape Management Support Project Factsheet SNV 01-IND.indd 1 02/09/2017 00.55.14

Upload: lyhuong

Post on 11-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Karet dan minyak sawit adalah dua komoditas yang menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi Pemerintah Indonesia dan produsen, baik perusahaan maupun petani kecil, melalui ekspor produk-produk tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk karet dan minyak sawit yang ramah lingkungan meningkat, namun produksi dari komoditas ini juga menjadi pendorong utama dari deforestasi. Menanggapi meningkatnya permintaan dari konsumen, semakin banyak perusahaan karet dan minyak kelapa sawit yang membuat komitmen publik untuk mengurangi atau meniadakan deforestasi dari rantai pasokan mereka dan memilih sumber yang lebih bertanggungjawab.

Petani yang memproduksi bahan baku, seringkali tidak memiliki kapasitas yang memadai dan modal finansial yang dibutuhkan untuk membuat perubahan dalam praktik produksinya. Mereka memiliki risiko tinggi untuk dikeluarkan dari rantai pasok yang berkelanjutan.

Dalam kerangka pengelolaan lanskap berkelanjutan, tim pakar pertanian dan kehutanan global SNV melalui proyek KELOLA Sendang telah mengembangkan pendekatan rantai pasok bebas deforestasi untuk sumber karet dan minyak sawit yang bertanggungjawab dari para petani. Pendekatannya melibatkan aktor rantai pasok pada lanskap untuk meningkatkan penghidupan petani, meningkatkan manfaat ekonomi untuk perusahaan, serta mitigasi deforestasi dan degradasi ekosistem. Diharapkan para petani akan mendapatkan hasil panen serta pendapatan yang meningkat dari lahan yang dimiliki, dan didorong untuk terlibat dalam proses sertifikasi yang akan mengurangi tingkat perambahan dari hutan yang tersisa. Diharapkan tingkat deforestasi yang disebabkan perluasan lahan oleh petani akan berkurang.

Pendekatan ini digunakan oleh Proyek KELOLA Sendang untuk mengurangi deforestasi akibat perluasan lahan oleh petani di dalam lokasi proyek, Sumatera Selatan, dikombinasikan dengan program untuk konservasi dari Hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT), serta program reforestasi dan restorasi dari hutan yang mengalami kerusakan.

Proyek KELOLA Sendang, melakukan pengembangan dan implementasi dari tiga kunci intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan sektor produksi karet dan minyak sawit

Proyek KELOLA Sendang

Proyek KELOLA Sendang Kemitraan Pengelolaan Lanskap

Sembilang Dangku (KELOLA Sendang) dirancang untuk

mendukung visi Pertumbuhan Hijau Gubernur Sumatera

Selatan. Proyek KELOLA Sendang mempromosikan

Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan sebagai pendekatan

dalam pembangunan berkelanjutan pada tingkat lanskap

dan desa yang meliputi 1.6 juta hektar dari lanskap,

meminimalkan trade off antara tujuan ekonomi, sosial dan

lingkungan. Proyek ini bekerjasama dengan stakeholder

terkait untuk membangun rencana multipihak dan

kegiatan kolaboratif dengan melalui kemitraan publik-

swasta-masyarakat. Proyek lanskap sesuai dengan Lanskap

Sembilang Dangku dari Kabupaten Musi Banyuasin dan

Banyuasin, terdiri dari DAS Banyuasin dan sub-DAS lainnya

yang mengalir ke arah timur melalui Taman Nasional

Berbak-Sembilang. Proyek ini dipimpin oleh Zoological

Society of London (ZSL) dan bekerjasama dengan beberapa

mitra yaitu SNV, Daemeter Consulting, Deltares, Forest

People Programme (FPP) dan IDH - The Sustainable Trade

Initiative.

1KELOLA Sendang

Mengurangi Deforestasi melalui Sumber Pasokan yang bertanggungjawab dari Petani Minyak Kelapa Sawit dan Karet di Sumatera Selatan

F a c t s h e e t

K e m i t r a a n P e n g e l o l a a n L a n s k a p S e m b i l a n g D a n g k u South Sumatra Partnership for Landscape Management Support Project

Factsheet SNV 01-IND.indd 1 02/09/2017 00.55.14

2 KELOLA Sendang

yang berkelanjutan: (1) identifikasi lokasi karet dan kelapa sawit yang dapat berkembang secara berkelanjutan; (2) memberikan peningkatan kapasitas serta konsultasi untuk sektor swasta/pemangku lahan dalam pengelolaan praktik terbaik, sumber yang bertanggungjawab dari petani, serta bisnis yang inklusif; dan (3) mendukung petani karet dan minyak sawit untuk menerapkan praktik pengelolaan lanskap berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas, mengurangi dampak lingkungan dan mendorong akses pasar.

Penggunaan Kriteria Lokasi yang Berkelanjutan Berbagai perangkat dan metode digunakan untuk memahami resiko terkait dengan pemilihan lokasi yang tidak tepat untuk perkebunan karet dan kelapa sawit. Siting Tool telah dikembangkan untuk mengidentifikasi lokasi yang sesuai dan dapat dikelola secara lestari untuk produk karet dan/atau kelapa sawit, serta mengeluarkan lokasi yang tidak sesuai. Hal ini merupakan dasar dari strategi sumber yang bertanggungjawab. Siting tool telah digunakan untuk mengidentifikasi area yang sesuai berdasarkan kriteria biofisik dan konservasi dari inisiatif berkelanjutan yang terkemuka (contoh RSPO, ISCC, ISPO).

Kesesuaian dari area bergantung pada kemungkinan risiko dalam pelanggaran kriteria. Perangkat yang digunakan membedakan empat kategori risiko yang ditunjukkan oleh berbagai warna pada peta indikator risiko:

Risiko rendah: Tidak ada kendala. Area cocok untuk produksi komoditas yang lestari. Risiko sedang: Kendala minor teridentifikasi, namun dapat dikelola dan kriteria dapat dipenuhi. Risiko tinggi: Kendala utama teridentifikasi. Adanya tantangan dalam pengelolaan untuk memenuhi kriteria.Tidak sesuai: Area tidak sesuai berdasarkan satu atau lebih kriteria. Area ini tidak dapat diperbaiki melalui pengelolaan.

Membangun Rantai Pasok yang Inklusif, Legal dan Berkelanjutan

Perusahaan di seluruh dunia telah mengadopsi secara sukarela sertifikasi pertanian sebagai mekanisme jaminan untuk memperlihatkan rantai pasok perusahaan yang bebas dari deforestasi. Akan tetapi, mekanisme ini tidak mudah untuk dilaksanakan oleh petani karena kurangnya kapasitas serta modal yang dimiliki terhadap persyaratan yang cukup rumit untuk

menjalankan skema tersebut. Hal ini menyebabkan perusahaan yang sudah berkomitmen untuk memasok produk bersertifikasi terpaksa mengeluarkan petani dari rantai pasok. Bagi rantai pasok yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial, mengeluarkan petani bukan pilihan yang baik bagi aspek sosial.

Dalam rangka mendukung peran serta petani, KELOLA Sendang mengimplementasikan Pendekatan Pasokan Bertanggungjawab dari Petani atau Responsible Sourcing from Smallholder (RSS), yang dikembangkan bersama dengan Kemitraan Akselerasi Petani melalui Produksi dan Sumber yang Bertanggungjawab atau Smallholder Acceleration through Responsible Production and Sourcing (SHARP) Partnership sebagai langkah awal menuju sertifikasi secara utuh.

Sumber yang Bertanggungjawab dari Petani Kecil

Kerangka RSS membantu perusahaan dalam melibatkan petani pada basis pasokan perusahaan. Pendekatannya meliputi pengujian risiko dan kebutuhan petani, peningkatan hasil produksi yang bertanggungjawab, serta proses pelaporan. Kerangka kerja RSS dapat menjadi acuan umum bagi perusahaan untuk mendemonstrasikan kemajuan dalam memenuhi komitmen sumber yang bertanggungjawab dan cara bagi petani dalam meningkatkan penghidupan.

Kerangka kerja RSS terdiri dari dua pilar, yaitu:

• Pilar 1: menetapkan isu utama yang perlu diselesaikan oleh perusahaan dalam memenuhi komitmen bersama dalam sumber yang berkelanjutan.

• Pilar 2: petani membutuhkan dukungan perusahaan untuk meningkatkan panen melalui praktik pertanian yang lebih baik serta membangun institusi petani yang kuat.

Dua Pilar RSS

Factsheet SNV 01-IND.indd 2 02/09/2017 00.55.15

3KELOLA Sendang

Proyek KELOLA Sendang, bekerja dengan perusahaan karet dan kelapa sawit yang terpilih, dan terdapat lebih dari 1000 petani serta koperasi yang terlibat di dalam desa percontohan, Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, untuk mengimplementasikan kerangka kerja RSS. Implementasi dilakukan melalui program pelatihan dalam praktik pengelolaan yang lebih baik, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta pembangunan koperasi.

Pelatihan Praktik Pengelolaan yang Lebih Baik

Dalam rangka memberikan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan oleh petani karet dan kelapa sawit untuk melakukan transisi sistem produksi yang berkelanjutan, dikembangkan modul pelatihan Praktik Pengelolaan yang Lebih Baik atau Better Management Practices (BMP) untuk petani karet dan kelapa sawit. Pendekatan pendidikan bagi orang dewasa digunakan bagi petani yang menerima pelatihan langsung pada bidang agronomi, pengembangan kelembagaan, serta manajemen lingkungan. Pelatihan berfokus pada penguatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam meningkatkan panen dari perkebunan yang dimiliki sehingga menghilangkan kebutuhan akan pembukaan lahan dan deforestasi. Pelatihan ini diupayakan dalam meningkatkan kesadaran dampak lingkungan serta nilai jasa lingkungan.

Dengan menggunakan pendekatan ‘training of trainers’ (ToT) untuk melipatgandakan dampak dari program pelatihan dan memperluas pembelajaran di luar peserta pelatihan. Petani yang sudah diberikan pelatihan akan kembali ke masing-masing desa dan menyampaikan apa yang telah dipelajari kepada anggota dari kelompok tani. Perempuan juga menjadi target dalam pelatihan, karena pada dasarnya perempuan juga membantu keluarga dalam membangun, merawat, memanen dan melakukan pengelolaan hama dan penyakit. Selain itu, pelatihan diberikan kepada penyuluh pemerintah dan perusahaan.

KELOLA Sendang telah bekerja dengan perusahaan dan lebih dari 1.000 petani kecil karet dan kelapa sawit

di Sumatera Selatan

Pelatihan Pembangunan Koperasi

Pengelolaan terhadap petani didalam koperasi yang berfungsi dengan baik merupakan langkah yang penting dalam meningkatkan efisiensi serta menciptakan skala ekonomi. Untuk membangun dan memperkuat koperasi, pelatihan keterampilan manajemen mengenai manajemen keuangan kolektif dan kelembagaan diberikan kepada petani. Melalui pengembangan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara petani, perusahaan rantai nilai, dan pemasok input. Koperasi dan kelompok lainnya yang telah terbangun memungkinkan adanya komunikasi yang lebih efektif mengenai standar sertifikasi, prosedur operasional serta dampak yang dihasilkan. Sistem kontrol internal juga dibentuk pada tingkat koperasi untuk mengajarkan petani mengenai prinsip dan kriteria dari skema sertifikasi dan pemantauan kesesuaian. Melalui cara ini, petani akan dipersiapkan untuk proses audit. Pencapaian sertifikasi akan mendukung petani melalui akses pasar yang stabil dan keamanan berjangka panjang.

Factsheet SNV 01-IND.indd 3 02/09/2017 00.55.15

4 KELOLA Sendang

Sistem Keterlacakan

Terdapat peningkatan pada komitmen publik oleh perusahaan pada sektor karet dan minyak kelapa sawit dalam menjual produk yang tidak menyebabkan deforestasi. Untuk memastikan akuntabilitas diperlukan sistem yang transparan untuk menentukan dari mana produk pertanian tersebut berasal dan dampaknya terhadap kawasan hutan. Proses ini seringkali kompleks dan membutuhkan biaya yang tinggi, karena pada dasarnya produk karet dan kelapa sawit melibatkan banyak rantai (sepanjang rantai pasokan) sebelum sampai pada pabrik ataupun pengguna akhir.

AKVO FLOW

KELOLA Sendang bekerjasama dengan AKVO, telah mengembangkan sistem efektif dan rendah biaya yang disebut dengan AKVO Flow.

AKVO Flow merupakan sistem keterlacakan berbasis geografis untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan menampilkan data panen,

serta input pengelolaannya berdasarkan referensi geografis. Sistem terdiri dari aplikasi yang dapat digunakan oleh smartphone dan

memungkinkan staf lokal untuk melakukan survei secara langsung melalui telepon genggam. Data dapat secara otomatis dipindahkan ke sistem online, DASH, yang dapat digunakan untuk mengelola data dan membuat survei untuk pengumpulan data. Hasil dapat dikombinasikan dengan peta interaktif untuk memvisualisasi dan menyebarluaskan hasil.

Sistem ini juga dapat digunakan sebagai fitur tambahan dalam skema sertifikasi maupun sistem yang berdiri sendiri. Proyek KELOLA Sendang mengimplementasikan sistem ini untuk melacak tandan buah segar sampai ke perkebunan dan mengawasi tutupan hutan di sekitar perkebunan. Informasi yang didapatkan melalui survei meliputi lokasi, luas plot dari setiap petani yang memasok buah ke pabrik pengolahan, produksi dalam ton per hektar per tahunnya, dan penggunaan input. Apabila sumber yang digunakan oleh pabrik pengolahan sudah diketahui, hutan di sekitar area dapat dipantau untuk mendeteksi deforestasi dan mengidentifkasi area pendukung.

The Zoological Society of London (ZSL) Indonesia Jalan Papandayan No.18, Bogor, Jawa Barat, IndonesiaPhone: +62 251 8339222 Mobile: +62 81318020106

The Zoological Society of London is incorporated by Royal Charter Principal Office England. Company Number RC000749Registered address:Regent’s Park, London, England NW1 4RYRegistered Charity in England and Wales no. 208728

This material has been funded by UK aid from the UK government; however the views expressed do not necessarily reflect the UK government's official policies.

Proyek KELOLA Sendang

Durasi Proyek Fase insepsi: November 2015 - Agustus 2016Fase Implementasi: September 2016 - Maret 2018

Lokasi Sembilang - Dangku, Kabupaten Banyuasin & Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Mitra

IDH – The Sustainable Trade InitiativeDeltares – Enabling Data LifeSNV Netherlands Development OrganizationDaemeter ConsultingFPP Forest Peoples Programme

KontakProf. Dr. Damayanti Buchori – KELOLA Sendang Project Director - [email protected] www.zsl.org

Factsheet SNV 01-IND.indd 4 02/09/2017 00.55.16