mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

6
Mengidentifikasi & menganalisis unsur-unsur syair

Upload: rudi-santoso

Post on 17-Jan-2017

188 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

Mengidentifikasi & menganalisis unsur-unsur

syair

Page 2: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

PengertianSyair tergolong sebagai jenis puisi lama. Syair diadopsi dari bentuk puisi Arab.Dari segi bentuk, syair memiliki perbedaan dengan jenis puisi lainnya.

Page 3: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

Perhatikan contoh syair berikut !

Berhentilah kisah raja HindustanTersebutlah pula suatu perkataanAbdul Hamid Syah paduka sultanDuduklah baginda bersuka-sukaan

Abdul Malik Putera bagindaBesarlah sudah bangsawan mudaCantik menjelis usulnya syahdaTiga belas tahun umurnya ada

Contoh pantun:Akika kuka kahuka kuSusi anti similikitiMarilah kita mencari ilmuUntuk menggapai mimpi

Page 4: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

Ciri-ciri syairNo. Ciri-ciri fisik syair Keterangan

1. Jumlah kata tiap baris Satu baris biasanya terdiri dari 4 – 6 kata.

2. Jumlah baris tiap bait Tiap bait terdiri dari 4 baris.

3. Pola persajakan/rima a – a – a - a

4. Baris yang merupakan sampiran

Tidak ada baris sampiran. Semuanya adalah baris isi

Page 5: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

Unsur-unsur syair Tema

Gagasan pokok yang menjadi ide penulisan syair tersebut

AmanatPesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembacanya.

Page 6: Mengidentifikasi menganalisis-unsur-unsur-syair

Dengarkanlah pembacaan syair berikut!

Inilah gerangan suatu madahMengarangkan syair terlalu indahMembetuli jalan tempat berpindahDi sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda, kenali dirimuIalah perahu tamsil hidupmuTiadalah berapa lama hidupmuKe akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budimanHasilkan kemudi dengan pedomanAlat perahumu jua kerjakanItulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

Syair Perahu (Hamzah Fansuri)