mengenal psikologi dalam manajemen pendidikan

8
Mengenal Psikologi dalam Manajemen Pendidikan RINGKASAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Psikologi Pendidikan Yang Dibina Oleh: Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M. Pd Dr. H. Triyono, M. Pd Oleh : Retnaning Tyas (12013239642)

Upload: retnaning-tyas

Post on 31-Oct-2014

394 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

Mengenal Psikologi dalam Manajemen Pendidikan

RINGKASAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Psikologi PendidikanYang Dibina Oleh:

Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M. PdDr. H. Triyono, M. Pd

Oleh :

Retnaning Tyas (12013239642)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGPROGRAM PASCASARJANA

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKANDesember 2012

Page 2: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

Mengenal Psikologi dalam Manajemen Pendidikan

Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan

praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan

manajemen pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan

efisien. Menurut Stephen J. Knezeich Manajemen pendidikan merupakan sekumpulan

fungsi-fungsi organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin efisiensi dan

efektivitas pelayanan pendidikan, sebagaimana pelaksanaan kebijakan melalui

perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber

daya, stimulus dan koordinasi personil, dan iklim organisasi yang kondusif, serta

menentukan perubahan esensial fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan

masyarakat di masa depan. Sesuai dengan tujuan utama dari manajemen pendidikan yang

telah dipaparkan maka seorang manajer sekolah perlu mempertimbangkan beberapa hal

untuk mengelola sekolahnya. Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip

manajemen pendidikan sebagai berikut :

1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme

kerja.

2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab

3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-

sifat dan kemampuannya

4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia

5. Relativitas nilai-nilai

Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan

praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai. Tujuan

dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman, dan nilai-nilai

yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi dan

sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang

memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan organisasi.

Salah satu hal yang cukup kompleks dalam penegakkan prinsip dari manajemen

pendidikan adalah mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia. Woolfok (1995:

Page 3: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

11) menegaskan educational psychology the discipline concerned with teaching and learning

processes; applies the method and theories of psychology and has its own as well.

Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik dan

peserta didik sebagai pelaku utamanya. Pendidik berperan sebagai facilitator terjadinya

perkembangan peserta didik dan peserta didik merupakan subjek pembelajaran yan sedang

mengembangkan dirinya.

Seluruh kegiatan interaksi pendidikan diciptakan bagi kepentingan siswa, yaitu

membantu pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimiliki setinggi-tingginya.

Sehubungan dengan hal itu maka hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan, potensi

dan kecakapan, dinamika perilaku, serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar menjadi

kajian utama dalam psikologi pendidikan.

Dalam pengelolaan sekolah kepala sekolah merupakan manajer puncak yang

mempunyai wewenang mengambil keputusan strategis untuk sekolahnya, bertanggung

jawab para agar tujuan utama dapat tercapai serta sebagai pemimpin para guru dan

seluruh entitas sekolah. Guru sebagai orang pertama yang terlibat langsung dalam

interaksi pendidikan dengan siswa, menduduki tempat selanjutnya dalam interaksi ini.

Berbagai bentuk aktivitas mendidik, mengajar, melatih, dan membimbing yang dilakukan

guru, tuntutan kemampuan profesional serta latar belakang sosial pribadi dari guru

menjadi bahan studi selanjutnya dalam landasan psikologis pendidikan. Ketiga I ingkungan

pendidikan, yaitu sekolah yang terlibat langsung dalam interaksi pendidikan, keluarga yang

memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan siswa, dan masyarakat yang walaupun

tidak terlibat secara langsung dalam interaksi belajar-mengajar di sekolah tetapi

mempunyai peranan penting cukup besar, jugs menjadi lingkup kajian psikologi

pendidikan

Prinsip-prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan

landasan berpikir dan bertindak dalam mengelola proses belajar-mengajar. Menurut

Muhibbin Syah (1995) setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak

memerlukan prinsip-prinsip psikologis, yakni: 1) seleksi penerimaan siswa baru; 2)

perencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4) penelitian kependidikan; 5)

Page 4: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

administrasi pendidikan; 6) pemilihan materi pelajaran; 7) interaksi belajar-mengajar; 8)

pelayanan bimbingan dan konseling; 9) metodologi mengajar; 10) pengukuran dan

evaluasi.

Guru yang memiliki kompetensi dalam prespektif psikologi pendidikan adalah

mereka yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab. Adapun guru

yang bertanggung jawab adalah guru yang mampu mengelola proses belajar-mengajar

sehingga ada bebrapa aspek yang perlu diperhatikan oleh guru:

1. Siswa

Di kalangan para guru dan orang tua siswa terkadang timbul pertanyaan apakah

perbedaan usia antara siswa satu dengan lainnya membuat perbedaan substansial

dalam merespon pengajaran. Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui

pemahaman tentang tahapan-tahapan perkembangan siswa dan ciri-ciri khas yang

mengiringi tahapan perkembangan tersebut. Woolfolk (2008) membagi menjadi

beberapa aspek yaitu perkembangan fisik berhubungan dengan perubahan-

perubahan pada tubuh, perkembangan pribadi istilah yang secara umum digunakan

untuk perubahan-perubahan pada kepribadian individu, perkembangan sosial

mengacu pada perubahan-perubahan dalam cara individu berhubungan dengan

orang lain dan perkembangan kognitif mengacu perubahan-perubahan dalam

berfikir. Mereka berbeda dalam tingkat kinerja, kecepatan belajar, gaya belajar,

kesukuan, budaya, kelas sosial, jender, dan bahasa dalam keluarga (Slavin,

2006:132). Aneka ragam perbedaan tersebut tentunya membawa dampak dalam

proses pendidikan di sekolah

2. Pengajaran

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya,

tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun

perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik

dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara

efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian

tujuan pendidikan di sekolah. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang

Page 5: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat, Syah

(2003):

(1) Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. (2) Memilih strategi atau

metode pembelajaran yang sesuai. (3) Memberikan bimbingan atau bahkan

memberikan konseling. (4) Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. (5)

Menciptakan iklim belajar yang kondusif. (6) Berinteraksi secara tepat dengan

siswanya. (7) Menilai hasil pembelajaran yang adil

3. Pembelajaran

Teori-teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum

pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian ahli-ahli psikologi pendidikan.

Melalui teori-teori pembelajaran ini, guru akan memahami pelbagai cara pelajar-

pelajar belajar dan seterusnya menghubungkaitkan prinsip dan hukumnya dengan

kaedah dan teknik mengajar untuk mencapai objektif pelajaran dengan berkesan.

Berdasarkan teori diatas berkembang teori yang dikembang kan dari teori yang

dikemukakan J. Piaget, teori tersebut sering disebut teori konstruktifvitik.

Konstruktivisme Vygotskian memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara

kolaboratif antar individual dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap

individu. Proses dalam kognisi diarahkan memalui adaptasi intelektual dalam

Page 6: Mengenal Psikologi Dalam Manajemen Pendidikan

konteks social budaya. Proses penyesuaian itu equivalent dengan pengkonstruksian

pengetahuan secara intra individual yakni melalui proses regulasi diri internal.

Daftar Pustaka

Syah, Muhibbin.1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, edisi Revisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya,

Degeng, N.S. 1999. Paradigma Baru Pendidikan Memasuki Era Desentralisasi dan

Demokrasi. Jurnal Getengkali Edisi 6 Tahun III 1999/2000.

Hurlock B, Elizabeth. Perkembangan Anak. Edisi Bahasa Indonesia Editor Dharma

Agus. Jakarta: Erlangga

Woolfolk, Anita. 2008. Educational Psychology Active Learning Edition. Alih Bahasa

Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Slavin, E, Robert. 2006. Educational Psychology Theory and Practice. Terjemahan

Marianto Samosir tahun 2008 . Jakarta : PT Indeks

Kumpulan Makalah Psikologi Pendidikan S3 MPD 2012