mengenal obat antibiotik
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
1/9
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat ALLAH SWT, karena dengan karunia-Nya saya
dapat menyelesaiakan makalah ini. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam
proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan tugas Pengantar Farmakologi ini
tepat pada waktunya..
Makalah ini saya tulis untuk memenuhi tugas terstruktur. Makalah ini berisi tentangJenis-jenis antibiotic dan klasifikasinya, juga bagaimana mekanisme kerja antibiotic dalam
tubuh yang diterangkan per golongan.
Akhir kata, penulis mengharap saran dari para pembaca untuk perbaikan makalah ini
di masa yang akan datang. Perbaikan ini sangat penting untuk memberikan kemajuan di
masa yang akan datang.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
2/9
BAB I
PENDAHULUAN
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur,
yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.Banyak antibiotika saat ini
dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik
tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon).Antibiotika yang akan digunakan
untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mememiliki sifat toksisitas
selektif setinggi mungkin. Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk
mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia.
Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan
secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan
berbagai mudharat. Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif
membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat
diobati dengan antibiotika adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang terutama adalah karena penggunaan
antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis. Tidak tepat sasaran,
salah satunya adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit
infeksi bakteri. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus
dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu. Setiap
antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena itu,
antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting diperhatikan. Tidak
tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat merangsangnya
untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten terhadap
antibiotika. Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk
pemakaiannya dan harus diminum sampai habis. Pemakaian antibiotika tidak bolehsembarangan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak
boleh dijual bebas melainkan harus dengan resep dokter. Terlalu sering mengonsumsi
antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-bakteri baik'' yang menghuni saluran
pencernaan kita. Bakteri-bakteri tersebut dapat terbunuh, padahal mereka bekerja membuat
zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita. Pemakaian antibiotika atau kemoterapetika yang
dahulu amat efektif terhadap spesies kuman tertentu, sekarang menjadi kurang efektif. Oleh
karena itu perlu adanya pemantauan antibiotika/ kemoterapeutika yang luas pemakaiannya
dalam masyarakat.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
3/9
BAB II
ISI
Mengenal Obat Antibiotik, Golongan Dan Penggunaannya
1. Antibiotika Golongan AminoglikosidAntibiotika golongan aminoglikosid bekerja dengan menghambat sintesis protein dari
bakteri. Aminoglikosid merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino
yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa. Aminoglikosid merupakan produk
streptomises atau fungus lainnya. Seperti Streptomyces griseus untuk Streptomisin,
Streptomyses fradiae untuk Neomisin, Streptomyces kanamyceticus untuk Kanamisin,
Streptomyces tenebrarius untuk Tobramisin, Micromomospora purpures untuk Gentamisin
dan Asilasi kanamisin A untuk Amikasin. Aminoglikosid dari sejarahnya digunakan untuk
bakteri gram negatif. Aminoglikosid pertama yang ditemukan adalah Streptomisin.
Antibiotika lain untuk bakteri gram negatif adalah golongan Sefalosporin generasi 3 yanglebih aman, akan tetapi karena harganya masih mahal banyak dipakai golongan
Aminoglikosid. Aktivitas bakteri Aminoglikosid dari Gentamisin, Tobramisin, Kanamisin,
Netilmisin dan Amikasin terutama tertuju pada basil gram negatif yang aerobic (yang hidup
dengan oksigen). Masalah resistensi merupakan kesulitan utama dalam penggunaan
Streptomisin secara kronik misalnya pada terapi Tuberkulosis atau endokarditis bakterial
subakut. Resistensi terhadap Streptomisin dapat cepat terjadi, sedangkan resistensi terhadap
Aminoglikosid lainnya terjadi lebih berangsur-angsur. Efek samping dari antibiotic
aminoglikosida adalah gangguan ginjal dan ototoksik atau gangguan telinga.
2. Antibiotika Golongan Sefalosforin
Bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada
dinding sel bakteri. Sefalosporin termasuk golongan antibiotika betalaktam. Seperti antibiotik
betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat
sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam
rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Sefalosporin yang aktif terhadap kuman gram
positif diantaranya sefalotin, sefaleksin, sefazolin, serta sefradin. Kelompok yang aktif
terhadap kuman gram negative seperti sefaklor, sefamandol, mokasalatam, sefotaksim, dan
sefoksitin.
Penggolongan SefalosporinBerdasarkan khasiat antimikroba dan resistensinya terhadap betalakmase, sefalosporin
lazimnya digolongkan sebagai berikut :
1.
Generasi ke I, yang termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan sefazolin,
sefradin, sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci Gram
positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H. Influenza, Bacteroides dan
Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap laktamase.
2. Generasi ke II, terdiri dari sefaklor, sefamandol, sefmetazol, dan sefuroksim lebih
aktif terhadap kuman Gram-negatif, termasuk H.influenza, Proteus, Klensiella,
gonococci dan kuman-kuman yang resisten untuk amoksisilin. Obat-obat ini agak
kuat tahan-laktamase. Khasiatnya terhadap kuman Gram-positif (Staph dan Strep)lebih kurang sama
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
4/9
3. Generasi ke III, Sefoperazon,sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon, sefotiam, sefiksim,
sefpodoksim, dan sefprozil. Aktivitasnya terhadap kuman Gram-negatif lebih kuat
dan lebih luas lagi dan meliputi Pseudomonas dan Bacteroides, khususnya seftazidim.
Resistensinya terhadap laktamase juga lebih kuat, tetapi khasiatnya terhadap
stafilokok jauh lebih rendah.
4.
Generasi ke IV, Sefepim dan sefpirom. Obat-obat baru ini (1993) sangat resistenterhadap laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap Pseudomonas.
PenggunaannyaSebagian besar dari sefalosporin perlu diberikan parenteral dan terutama digunakan di rumah
sakit.
1. Generasi I, digunakan per oral pada infeksi saluran kemih ringan dan sebagai obat
pilihan kedua pada infeksi saluran napas dan kulit yang tidak begitu parah dan bila
terdapat alergi untuk penisilin.
2. Generasi II atau III, digunakan parenteral pada infeksi serius yang resisten terhadap
amoksisilin dan sefalosporin generasi I, juga terkombinasi dengan aminoglikosida(gentamisin, tobramisin) untuk memperluas dan memperkuat aktivitasnya. Begitu
pula profilaksis pada antara lain bedah jantung, usus dan ginekologi. Sefoksitin dan
sefuroksim (generasi ke II) digunakan pada gonore (kencing nanah) akibat gonokok
yang membentuk laktamase.
3. Generasi III, Seftriaxon dan sefotaksim kini sering dianggap sebagai obat pilihan
pertama untuk gonore, terutama bila telah timbul resistensi terhadap senyawa
fluorkuinon (siprofloksasin). Sefoksitin digunakan pada infeksi bacteroides fragilis.
4. Generasi IV, dapat digunakan bila dibutuhkan efektivitas lebih besar pada infeksi
dengan kuman Gram-positif.
Obat oral dapat menimbulkan terutama gangguan lambung-usus (diare, nausea, dan
sebagainya), jarang terjadi reaksi alergi (rash, urticaria). Alergi silang dengan derivat penislin
dapat terjadi. Nefrotoksisitas terutama terdapat pada beberapa senyawa generasi ke 1,
khususnya sefaloridin dan sefalotin (dosis tinggi). Senyawa dari generasi berikutnya jauh
kurang toksis bagi ginjal daripada aminoglikosida dan polimiksin. Beberapa obat
memperlihatkan reaksi disulfiram bila digunakan bersama alkohol, yakni sefamandol dan
sefoperazon.
3. Antibiotika Golongan KloramfenikolBekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri yang diisolasikan pertama
kali pada tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Kloramfenikol mempunyai daya
antimikroba yang kuat maka penggunaan Kloramfenikol meluas dengan cepat sampai pada
tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol dapat menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
Efek antimikroba dalam Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein
kuman. Yang dihambat adalah enzim peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator
untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman. Efek toksis
Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem hemopoetik/darah dan diduga
berhubungan dengan mekanisme kerja Kloramfenikol. Kloramfenikol digunakan untuk
mengatasi H.influenzae dan S. thypi karena bersifat toksit terhadap sumsum tulang.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
5/9
4. Antibiotika Golongan Makrolida
Bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri. Antibiotika golongan Makrolida
mempunyai persamaan yaitu terdapatnya cincin lakton yang besarnya dalam rumusmolekulnya. Golongan Makrolida menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan
secara reversibel dengan ribosom, dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari
jenis kuman dan kadar obat Makrolida. Sekarang ini antibiotika Makrolida yang beredar di
pasaran obat Indonesia adalah Eritomisin, Spiramisin, Roksitromisin, Klaritromisin dan
Azithromisin. Eritromisin banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit legionnaires dan
infeksi pneumonia atipik. Efek samping yaitu ketidaknyamanan pencernaan, mual, dan diare
adalah beberapa efek samping dari makrolida.Selain itu, wanita hamil dan menyusui tidak
boleh mengonsumsi makrolida karena antibiotic ini dapat menembus plasenta bayi.
5. Antibiotika Golongan PenisilinBekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan. Penisilin merupakan kelompok
antibiotika Beta Laktam yang telah lama dikenal. Penisilin yang digunakan dalam pengobatan
terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik. Penisilin semisintetik diperoleh
dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari inti
Penisilin.
a. Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin
Penisilin menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis
dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif, Penisilin akan menghasilkan efek
bakterisid (membunuh kuman) pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam
keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis tidak dipengaruhi oleh Penisilin,
kalaupun ada pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat perkembangan).
b. Efek Samping Penisilin
1) Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal sampai serum sickness dan reaksi alergi
sistemik yang serius
2) Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare
3) Mudah marah, halusinasi, kejang
6. Antibiotika Golongan Beta Laktam
Bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisispada dinding sel bakteri. Efek samping yang terpenting adalah reaksi alergi akibat
hipersensitasi, yang (jarang sekali) dapat menimbulkan shock anafilaktis (dan kematian).
Padaprokain-benzilpenisilindiduga prokain memegang peranan pada hipersensitasi tersebut.
Pada penisilin broad-spectrumagak sering terjadi gangguan-gangguan lambung-usus (diare,
mual, muntah). Diare dapat dicegah dengan pemberian probiotik (Lactobacillus,
bifidobacterium) selama masa terapi, pada dosis (amat) tinggi dapat terjadi reaksi-reaksi
nefrotoksis dan neurotoksis, seperti pada aminoglikosida. Untuk wanita hamil dan laktasi
semua penisilin dianggap aman bagi wanita hamil dan yang menyusui, walaupun dalam
jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan air susu ibu.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
6/9
7. Antibiotika Golongan KuinolonBekerja dengan menghambat satu atau lebih enzim topoisomerase yang bersifat
esensial untuk replikasi dan transkripsi DNA bakteri. Asam Nalidiksat adalah prototip
antibiotika golongan Kuinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun 1960. Penggunaan obat
Kuinolon lama ini terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja. Pada awal tahun 1980,
diperkenalkan golongan Kuinolon baru dengan atom Fluor pada cincin Kuinolon ( karena itudinamakan juga Fluorokuinolon ). Perubahan struktur ini secara dramatis meningkatkan daya
bakterinya, memperlebar spektrum antibakteri, memperbaiki penyerapannya di saluran cerna,
serta memperpanjang masa kerja obat.
Golongan Kuinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. Yang termasuk golongan ini
antara lain adalah Spirofloksasin, Ofloksasin, Moksifloksasin, Levofloksasin, Pefloksasin,
Norfloksasin, Sparfloksasin, Lornefloksasin, Flerofloksasin dan Gatifloksasin.
a. Mekanisme Kerja Kuinolon
Pada saat perkembangbiakan kuman ada yang namanya replikasi dan transkripsi
dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini
akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah.Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase. Peranan
antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan
bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.
Efek sampingnya golongan antibiotika Kuinolon umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
yang terpenting ialah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat.
Manifestasi pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan
efek samping yang paling sering dijumpai.
Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala,
vertigo, dan insomnia.
Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang
jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih
cenderung mengalami efek samping ini.
Enoksasin menghambat metabolisme Teofilin dan dapat menyebabkan peningkatan kadar
Teofilin. Siprofloksasin dan beberapa Kuinolon lainnya juga memperlihatkan efek ini
walaupun tidak begitu dramatis.
8. Antibiotika Golongan TetrasiklinBekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri. Tetrasiklin pertama kali
ditemukan oleh Lloyd Conover. Tetrasiklin merupakan antibiotika yang memberi harapan
dan sudah terbukti menjadi salah satu penemuan antibiotika penting. Antibiotika golongan
tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah Klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces
aureofaciens. Kemudian ditemukan Oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus. Tetrasiklin
sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies
Streptomyces lain.
Pada pemberian lama atau berulang-ulang, kadang-kadang terjadi super infeksi bakteri atau
jamur seperti:enterokolitis dan kandidiasis.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
7/9
- Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen dan diare.
- Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis.
- Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan eosinofilia .
a. Mekanisme Kerja TetrasiklinGolongan Tetrasiklin termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan bekerja
dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Golongan Tetrasiklin menghambat sintesis
protein bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotika
Tetrasiklin ke dalam ribosom bakteri gram negatif; pertama yang disebut difusi pasif melalui
kanal hidrofilik, kedua ialah sistem transportasi aktif. Setelah antibiotika Tetrasiklin masuk
ke dalam ribosom bakteri, maka antibiotika Tetrasiklin berikatan dengan ribosom dan
menghalangi masuknya komplek tRNA-asam amino pada lokasi asam amino, sehingga
bakteri tidak dapat berkembang biak.
Pada umumnya efek antimikroba golongan Tetrasiklin, namun terdapat perbedaan
kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat terhadap kuman tertentu. Hanya mikroba
yang cepat membelah yang dipengaruhi antibiotika Tetrasiklin.
9. Kombinasi AntimikrobaKarena kerja dari dua antimikroba Trimetropim dan Sulfametoksazol dalam
menghambat reaksi enzimatik obligat berurutan sehingga kombinasi antimikroba ini
memberikan efek sinergi. Kombinasi ini lebih dikenal dengan nama Kotrimoksazol.
Aktivitas kombinasi antimikroba Kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada dua
tahap yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam tetrahidrofolat.
Sulfometoksazol menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam folat dan
trimetropim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari asam dihidrofolat menjadi
tetrahidrofolat. Trimetropim menghambat enzim Dihidrofolat reduktase mikroba secara
sangat selektif. Hal ini penting, karena enzim tersebut juga terdapat pada sel manusia.
Efek samping yaitu dapat terjadi interaksi antar obat terutama jika obat sama sama
terikat kuat protein maka akan mengalami kompetisi.
10. Antibiotika Golongan LainAntiobiotika golongan lain yang ada di Indonesia adalah klindamisin, metronidazol,
colistin, tinidazol, fosfomycin, teicoplanin, vancomycin dan linezolid.
a. Klindamisin
Digunakan untuk infeksi bakteri anaerob. Seperti infeksi pada saluran nafas,
septikemia, dan peritonitis. Untuk pasien yang sensitif terhadap penisilin Klindamisin juga
dapat digunkan untuk infeksi bakteri aerobik. Klindamisin juga dapat digunakan untukinfeksi pada tulang yang disebabkan staphylococcus aureus. Sediaan topikalnya dalam bentuk
Klindamisin posfat digunkan untuk jerawat yang parah.
Klindamisin efektif untuk infeksi yang disebabkan mikroba sebagai berikut:
- Bakteri aerobik gram positif seperti golongan Staphylococus dan Streptococus
(pneumococcus)
- Bakteri anaerobik gram negatif termasuk golongan Batericoides dan Fusobacterium
b. Metronidazol
Metronidazol efektif untuk bakteri anaerob dan protozoa yang sensitif karena
beberapa organisme memiliki kemampuan untuk mengurangi bentuk aktif metronidazol di
dalam selnya. Secara sistemik metronidazol digunakan untuk infeksi anaerobik, trikomonasis,
amubiasis, lambiasis dan amubiasis hati.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
8/9
c. Colistin
Colistin digunakan dalam bentuk sulfat atau kompleks sulfomethyl, colistimetate.
Tablet Colistin sulfat digunakan untuk mengobati infeksi usus atau untuk menekan flora di
kolon. Colistin sulfat juga digunakan dalam bentuk krim kulit, bubuk dan tetes mata.
Colistimethat digunakan untuk sedian parenteral dan dalam bentuk aerosol untuk pengobatan
infeksi paru-paru.
d. Tinidazol
Tinidazol merupakan kelompok antibiotika azol. Mekanisme kerjanya dengan cara
masuk ke dalam sel mikroba dan berikatan dengan DNA. Dengan cara ini mikroba tidak
dapat berkembang biak. Tinidazol adalah antibiotika khusus yang digunakan untuk
menghentikan penyebaran bakteri anaerob. Bakteri ini biasanya menginfeksi lambung,
tulang, otak dan paru-paru.
e. Teicoplanin
Teicoplanin merupakan kelompok antibiotika dari glikopeptida. Bakteri memiliki
dinding sel luar yang dipertahankan oleh molekul peptidoglikan. Dinding sel sangat vitaluntuk mempertahankan pada lingkungan normal di dalam tubuh di mana bakteri hidup.
Teicoplanin bekerja dengan mengunci formasi dari peptidoglikan. Dengan cara tersebut
dinding bakteri menjadi lemah sehingga bakteri mati. Teicoplanin digunakan untuk infeksi
serius pada hati dan darah. Teicoplanin tidak dapat diserap di lambung sehingga hanya
diberikan dengan cara infus atau injeksi.
f. Vancomycin
Vancomycin bekerja dengan membunuh atau menghentikan perkembangan bakteri.
Vancomycin digunakan untuk mengobati infeksi pada beberapa bagian tubuh. Kadangkala
digabung dengan antibiotika lain. Vancomycin juga digunakan untuk penderita dengan
gangguan hati atau prosthetic (artificial) hati yang alergi dengan penisilin. Dengan kondisi
khusus, antibiotika ini juga dapat digunakan untuk mencegah endocarditis pada pasien yang
telah melakukan operasi gigi atau operasi saluran nafas atas (hidung atau tenggorokan).
Vancomycin diberikan dalam bentuk injeksi untuk infeksi serius kalau obat lain tidak
berguna. Walaupun demikian, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping yang
serius, termasuk merusak pendengaran dan ginjal. Efek samping ini akan sering terjadi pada
pasien yang berumur lanjut.
g. Linezolid
Linezolid digunakan untuk mengobati infeksi termasuk pneumonia,infeksi saluran
kemih dan infeksi pada kulit dan darah. Linezolid termasuk golongan antibiotikaoxazolidinon.Cara kerja dengan menghentikan perkembang biakan bakteri.
11. Golongan LinkosamidGolongan ini kadang digunakan sebagai pelengkap dalam mengatasi kuman yang tahan
terhadap penisilin.
-
8/11/2019 Mengenal Obat Antibiotik
9/9
12. Golongan PolipeptidaGolongan polipeptida dikenal aktif terhadap bakteri gram negative seperti pseudomonas.
Golongan ini diantaranya terdiri dari polimiksin, A, B, C, D, E.
Polipeptida berasal dari Bacillus polymixa. Bersifat bakterisid berdasarkan kemampuannya
melekatkan diri pada membran sel bakteri sehingga permeabilitas meningkat dan akhirnya selmeletus
Spektrumnya sempit polimiksin hanya aktif terhadap bakteri gram negatif. Sebaliknya
basitrasin dan gramisidin aktif terhadap kuman gram positif
13. Golongan AntimikobakteriumBanyak digunakan untuk melawan mikobakterium. Diantaranya yang termasuk dalam
golongan ini adalah etambutol, dapson, streptomisin, INH, dan rifampisin, yang dikenal
untuk menyembuhkan TBC dan penyakit lepra. Kelainan hati. Antibiotik yang sering
menimbulkan efek ini adalah obat tuberkulosis seperti INH, rifampisin, dan pirazinamid.