mengenal daerah kingdom tmbhan

34
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geografi merupakan ilmu mengenai perbedaan fenomena alam tentang sebaran makhluk hidup yang ada di bumi serta mencakup semua faktor yang dapat mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi secara fisik, perubahan iklim, dan berbagai proses kegiatan makhluk hidup dengan lingkungannya. Salah satu cabang geografi adalah biogeografi atau geografi biologi Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah.Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda Biogeografi dibagi atas geografi hewan (zoogeografi). dan geografi tumbuhan(fitogeografi). Fitogeografi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena distribusi tumbuhan diseluruh

Upload: cinthya-larassati

Post on 24-Nov-2015

113 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

kingdom

TRANSCRIPT

I

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geografi merupakan ilmu mengenai perbedaan fenomena alam tentang sebaran makhluk hidup yang ada di bumi serta mencakup semua faktor yang dapat mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi secara fisik, perubahan iklim, dan berbagai proses kegiatan makhluk hidup dengan lingkungannya. Salah satu cabang geografi adalah biogeografi atau geografi biologiBiogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah.Dalam biogeografi dipelajari bahwa penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu, faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran organisme. Akibat dari hal tersebut di atas maka di permukaan bumi ini terbentuk kelompok-kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati daerah yang berbeda-beda

Biogeografi dibagi atas geografi hewan (zoogeografi). dan geografi tumbuhan(fitogeografi). Fitogeografi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena distribusi tumbuhan diseluruh permukaan bumi termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor fisik,iklim atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Fitogeografi juga membicarakan mengenai komposisi, produktifitas dan khususnya mengenai agihannya. Agihan atau dispersal bisa diartikan sebagai penyebaran atau pemencaran. Pada tumbuhan tingkat tinggi, pemencaran untuk menghuni suatu tempat merupakan suatu faktor yang merupakan suatu agihan. Pemencaran merupakan suatu mata rantai dalam kesinambungan kehidupan di bumi, suatu penghunian tempat secara terus menerus. Pemencaran dimulai dengan penyediaan unit pemencaran (termasuk pembukaan buah dan pelepasan biji) pada waktu dan tempat yang tepat (Pijl, 1990).Keanekaragaman flora di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab.Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi ahli geografi tumbuhan.

Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya berevolusi, kemampuanya dalam menyesuaikan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara luas.Berdasarkan terdapat atau tidak terdapat jenis-jenis tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 3 kelompok taksa tumbuhan, yaitu tumbuhan yang tersebar luas, tumbuhan endemik dan tumbuhan discontinue. Contoh tumbuhan tersebar luas (wides) antara lain, plantago mayor, atau agathis australis; tumbuhan endemik adalah Ginko biloba atau Rafflesia arnoldii, dan tumbuhan discontinue adalah Empetum nigrum atau Larrea trdentata.

Tumbuhan tersebar luas atau yang sering dinamakan juga tumbuhan kosmopolit adalah kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir di seluruh dunia. Untuk tumbuhan yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan dan dinamakan tumbuhan pantropis. Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang penyebarannya terbatas di wilayah yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barier. Terdapat macam-macam tumbuhan endemik, antara lain tumbuhan endemik benua, endemik regional dan lokal atau setempat.

Tumbuhan discontinue adalah taksa tumbuhan yang kehadirannya di suatu wilayah yang luas terpisah-pisah dalam kantong-kantong taksa tumbuhan tertentu. Terbentuknya taksa tumbuhan discontinue antara lain disebabkan oleh faktor barier ekologi, gagal bermigrasi, dan gagal beradaptasi pada lingkungan tertentu.1.2 Tujuan PraktikumMemahami dasar pembagian kingdom tumbuh-tumbuhan dan mengetahui daerah-daerah kingdom tumbuhan, negara tempat agihannya dan tumbuhan khas yang ada pada daerah agihan tersebut.II. TINJAUAN PUSTAKA

Cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu disebut Biogeografi. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya.

Pola penyebaran spesies pada tingkatan ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasi, kepunahan, continental drift, glaciation (yang berhubungan juga dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta river capture dan ktersediaan sumber daya alam (Tivy, joy. 1964).

Salah satu cabang geografi adalah biogeografi atau geografi biologi. Biogeografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesial makhluk hidup pada saat yang lalu dan saat ini. Untuk tujuan praktis sesuai dengan pembagian makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan, biogeografi pada umumnya dibagi atas geografi tumbuhan (fitogeografi) dan geografi hewan (zoogeografi). Fitogeografi dan zoogeografi adalah bagian dari ilmu pengetahuan biogeografi yang mempelajari studi dan deskripsi perbedaan fenomena distribusi vegetasi di bumi termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor fisik, iklim atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya (Tivy, joy. 1964).Agihan flora dan fauna terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa bumi masih menjadi dua benua besar yang bernama Laurasia dan Gondwana. Kira-kira 280-225 juta tahun lalu semua benua masih tergabung dalam satu daratan yang sangat luas yang disebut dengan Pangea. Lalu sekitar 200 juta tahun yang lalu Pangea terbelah menjadi dua yakni Gondwana dan Laurasia. Gondwana kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika,australia, Amerika Selatan, dan sub benuaIndia. Sedangkan Laurasia terbelah menjadiEurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Terbentuknya daratan baru tersebut menyebabkan flora dan fauna yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis. Secara umum dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka bumi ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan populasi, persaingan, dan perubahan habitat (Solomon. 1969)Setiap jenis tumbuhan yang berbeda mempunyai daerah agihannya atau pemukimannya sendiri yang tergantung pada sejarah, kemampuan bermigrasi dan kemampuan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Area yang ditempati oleh suatu jenis tumbuhan berbanding langsung dengan umurnya (waktu eksistensi tumbuhan). Bila dua jenis tumbuhan atau lebih dengan kemampuan yang identik, dalam hal memulai perpindahan pada waktu yang berlainan, tumbuhan yang lebih dulu mulai bermigrasi, akan ditemukan meluas lebih jauh dari jenis yang mulai berpindah belakangan. Kecuali bila sangat terbatas, wilayah agihan suatu takson atau suatu vegetasi tidak pernah benar-benar bersifat kontinyu dalam realitasnya terjadi segala bentuk gangguan, yang berakibat terjadinya beberapa topografi yang khas (Polunin, 1994).

Menurut Polunin (1994) daerah agiahan berdasarkan Pola agihan geografi atas reaksi fisiologi terhadap faktor-faktor ekologi sampai suatu derajat yang cukup banyak bergantung pada iklim. Masing-masing daerah agihan memiliki beberapa jenis yang mempunyai tempat tersendiri, agihan geografi yang luas atau sempit maupun berkesinambungan atau terpututs-putus membentuk pola yang rumit. Dan pola itu akan terkait pada suatu faktor khusus atau sejumlah faktor-faktor lingkungan, pada kemampuan iki tumbuhan untuk berpindah dan atau pada sejarah evolusi dan geologi. Daerah yang ditempati oleh suatu tumbuhan tertentu akan bergantung pada sifat fisiologi dan reaksi faktor faktor komponennya. Sedangkan agihan setiap tumbuhan dipengaruhi oleh sejarah tumbuhan selama masa lampau dan masa sekarang, kemampuan untuk bermigrasi, yang tergantung pada keefisienan pemencaran, daya adaptasi secara fisiologis atau dengan cara lain terhadap kondisi-kondisi baru.Menurut konsep dinamika fitogeografi, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi pola dasar distribusi vegetasi, yaitu: a) kondisi habitat, b) respon tumbuhan, c) sifat adaptasi, d) migrasi dan e) kelangsungan hidup yang sebagian besar tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan bermigrasi. Sesuai dengan sifat toleransi dan adaptasi terhadap kondisi habitat dan iklim, dikenal beberapa kelompok distribusi tumbuhan, yaitu kelompok: a) tumbuhan kosmopolit dan sub-kosmopolit (Gnamineae), tumbuhan wilayah tropis (Araceae), tumbuhan wilayah subtropis (Salicaceae), tumbuhan discontinue (Papaveraceae), tumbuhan endemis (Bixaceae) dan tumbuhan wilayah ekstrim, misalnya gurun (Pedaliaceae) (Tivy, joy. 1964).

Suatu jenis tumbuhan berbanding langsung dengan umurnya (waktu eksistensi tumbuhan) berdasarkan area yang ditempati. Apabila dua jenis tumbuhan atau lebih dengan kemampuan yang identik, dalam hal memulai perpindahan pada waktu yang berlainan, tumbuhan yang lebih dulu mulai bermigrasi, akan ditemukan meluas lebih jauh dari jenis yang mulai berpindah belakangan. Kecuali bila sangat terbatas, wilayah agihan suatu takson atau suatu vegetasi tidak pernah benar-benar bersifat kontiniu dalam realitasnya terjadi segala bentuk gangguan, yang berakibat terjadinya beberapa topografi yang khas. Agihan yang mencakup pemencaran meliputi seluruh wilayah secara kontinyu sekurang-kurangnya asal berbagai stasiun tidak terpisah lebih jauh dari pada kemampuan pememncaran normal tumbuhan bersangkutan (Polunin, 1994).Tumbuhan dengan wilayah agihan interkontinental yang kontinu, dapat kita bedakan dalam empat tipe utama: yangkosmopolitan, sirkumpolar, sirkumboreal (atau sebagai alternatifnyasirkum austral), dan yangpantropik. terpencar luas diwilayah tropika di Asia, Afrika, dan Amerika. Contoh yang bagus adalah suku Palmae. Dalam wilayah agihan yang diskontinu atau merupakan disjungsi, tumbuhan terpisah-pisah oleh jarak yang lebih jauh daripada yang normal dapat dijembatani oleh kemampuan pemencaran propagulnya (Tivy, joy. 1964).Bagi tipe-tipe yang lebih spesifik yang mempunyai daerah agihan yang diskontinu. kita dapat menyebut berikut ini sebagai yang paling dikenal dan paling penting yaitu : Jenis-jenis Arktik-Alpin, yang teragih di daerah Kutub Utara dan di pegunungan-pegunungan dengan iklim sedang dan bahkan mintakat-mintakat yang lebih panas, sebagai contoh tanaman tundra, terbatas di daerah dingin yang bersalju. Jenis-jenis Atlantik Utara, yang teragih di Amerika Utara dan Eropa dan kadang-kadang juga bersifat setempat diAsia, contohnya adalah sejenis paku rambat rawa (Lycopodium inundatum) dan Spiranthes romenzoffiana. Jenis-jenis Pasifik Utara, yang terutama teragih di Amerika Utara dan Asia Timur, meskipun kadang-kadang ditempat lain, contoh-contoh diberikan oleh jenis tumbuhan Pinus Torrey (Torreya) yang berbeda-beda yang merupakan salah satu kelompok jenis tumbuhan yang biasa terdapat diAsiabagian Timur dan Amerika Utara bagian Timur Jenis-jenis Amerika Utara-Selatan, yang teragih di Amerika Utara dan Selatan tetapi di antara kedua daerah itu tidak ditemukan adanya kontinuitas, suatu contoh diberikan oleh warga suku tumbuhan pemakan serangga (Sarraceniaceae) (Tivy, joy. 1964).

Jenis-jenis Eropa-Asia, yang teragih di Eropa danAsia, tetapi tidak ada kontinuitas di antara kedua wilayah itu, contoh-contonya adalah Leontice altaica dan Cimicifuga foetida. Jenis laut tengah (Mediteranean), berbagai tipe tumbuhan, termasuk yang menghuni daerah pantai Laut Tengah di Eropa dan Afrika, cekungan Laut Tengah dan beberapa tempat di darat yang jauh seperti pada Platanus sp. Jenis-jenis Tropika, yang teragih dalam dua daerah tropika atau lebih yang terpisah-pisah seperti yang terdapat antara Benua Lama. Jenis-jenis pasifik Selatan sekurang-kurangnya teragih di Amerika Selatan dan Selandia Baru, seperti halnya dengan marga jovellana dan sering pula di pulau-pulau samudra Pasifik lainnya dan diAustralia. Jenis-jenis Atlantik Selatan yang teragih sekurang-kurangnya di Amerika selatan dan Afrika ( Sering kali mencakup madagasar). Jenis-jenis Antarktika ( Kutub Selatan ), teragih di daratan Kutub selatan ( biasanya sudah menjadi fosil) dan di bagian selatan Amerika Selatan, Selandia Baru dan di beberapa pulau Australia lainnya, seperti halnya dengan marga Nthofagus ( yang di sebut Fagus dari belahan bumi selatan) (Polunin, 1994).Berdasarkan wilayah agihan yang diskontiniu atau disjungsi, tumbuhan terpisah

oleh jarak yang lebih jauh daripada normal yang dapat dijembatani oleh kemampuan penyebaran propagul. Biarpun demikian dalam banyak hal daerah yang pernah diduga sama sekali terpisah ternayata kemudian tidak demikian setelah diadakan eksplorasi terhadap jalur-jalur yang terletak diantaranya, dimana tumbuhan atau hewan-hewan bersangkutan yang ditemukan, dan demikian berarti tidak ada lagi jarak-jarak pemisahnya. Dalam hal lain daerah-daerah agihan bila perlu dianggap bersifat kontiniu asal tidak ada satu habitat pun yang cocok antara penghuni daerah tumbuhan itu, meskipun disini sekali lagi harus diterapkan pengertian proporsi secara hati-hati dan diakui adanya perintah utama seperti samudra dan penutup permukaan bumi yang berupa es (Polunin, 1994).

Sifat-sifat topografi, iklim, tanah atau makhluk hidup yang menyebabkan daerah-daerah terpisah satu sama lain oleh lintasan-lintasan dengan sifat yang berbeda yang dipengaruhi oleh diskontinuitas. Tipe-tipe daerah agihan diskontinuitas terbagi atas enam yaitu: Disfus, bila daerah terpecah-pecah menjadi sejumlah besar bagian-bagian yang kecil dan kurang lebih sama; Terbelah dua, bila daerah terbagi atas dua bagian yang terpisah dibelahan bumi yang sama, salah satu dari keduanya luas dan merupaka bagian penting sedang bagian lainnya tidak begitu penting; Bipolar, bila tersusun atas dua bagian

yang terpisah sangat jauh masing-masing dibelahan bumi utara dan selatan; Autitudinal, daerah agihan tersusun atas suatu bagian yang terletak dalam suatu antitudinal dan bagian lain dalam mintakat lain yang tidak langsung berbatasan; Homogen, bila disfus belah dua atau yang lain lagi dihuni oleh bentuk-bentuk tumbuhan yang identik; Heterogen, bentuk-bentuk yang sekerabat atau bentuk-bentuk pengganti yang menempati bagian penyusun daerah agihan berbeda (Polunin, 1994).III. PROSEDUR KERJA2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 januari 2013 diLaboratorium Pendidikan 1 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Andalas Padang.

2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah peta daerah kingdom tumbuh-tumbuhan, peta dunia, buku gambar dan alat tulis.

2.3 Cara Kerja

Disiapkan kedua buah peta yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dibandingkan antara keduanya dengan seksama. Kemudian diperhatikan pembagian kingdom tumbuhan pada peta pertama, ada berapa subkingdom pada daerah Holarktik, Negara mana sajakah yang termasuk daerah subkingdom 1, 2 dan seterusnya. Dilanjutkan kegiatan tersebut sampai kepada subkingdom ke-43 di daerah Kingdom Antartika. Kemudian dirangkumlah, mana negara yang dilewati oleh lebih dari satu kingdom. Juga dihitung berapa negara yang berada pada lebih dari satu subkingdom Kemudian ditulis pendapat mengenai pembagian kingdom tumbuhan tersebut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel. 1 Penyebaran daerah-daerah kingdom tumbuh-tumbuhan

NoKingdomSubkingdomNegara Sebaran

1Holarktis ArktikGreenland, Alaska, Canada, Pulau Banks, Pulau Victoria, Pulau Prince of Wales, Pulau Bafin, Pulau Wrangel, Kepulauan svalbard, Pulau Sauthampron, Godhaven, Godthap, Yunahab, Rusia, Pulau Konsomoi, Pulau Bolsywik, Pulau Kotelny, Kepulauan Nowosibirsk, Pulau Bolsyoi dan Pulau Faddeyen

Siberia baratNorwegia, Swedia, Finlandia, Polandia

dan Jerman

Siberia timurMongolia, Rusia

Daerah

MediteraniaTurki, France, Yunani, Belgia, Italia,

Albania, Bulgaria, Spanyol, Yugoslavia, Rumania, Hongaria, Portugal, Swiss, Luxemburg, Irlandia dan Monaco.

Kep.

MakaronesiaPulau kenari, Kepulauan Azores

Asia Barat dan

TengahKazakstan, Montugolia, Tajikistan, Kirgistan, Urbekistan, Iran, Turki, Afganistan, Cina bagian Barat, Irak

Asia TimurRRC, Korea Selatan, Korea Utara, Jepang dan Pulau Sakalin.

Atlantik Utara di

daerah utara AmerikaKanada, Amerika Serikat

Pasifik utara di

daerah utara

amerikaAlaska, Kanada, Amerika Serikat

Atlantik Selatan

di bagian utara

AmerikaAmerika Serikat

Pasifik Selatan di bagian utara

AmerikaMexico dan Amerika Serikat

2Paleotropis

A. AfrikaAfrika utaraMauritania, Maroko, Aljazair, Lybia, Rio

De Oro, Mesir, Sudan, CHAD, Tunisia,Niger, Mali dan Arab Saudi.

Senegal, Zambia

dan SudanVolta, Sinegal, Refguinea, Ghana, Nigeria, Kamerun, Afrika dan Sudan.

Afrika barat bagian utaraJibouti, Somali, Ethiopia, Kenya dan Afars & Assas

Afrika BaratKamerun, Nigeria, Ghana, Repchonbo, Angola, Rwanda, Burundi dan Zambia.

Afrika timurKenya, Tanzania, Rwanda, Malawi, Zambia, Botswana, Mozambiqui, Rhodesia dan Angola.

Afrika selatanAfrika Barat Daya, Lesotho, Uniafrika selatan dan Swaziland.

St. HelenaSt. Helena

MadagaskarMalagasi, Mautitus dan Reunion.

B. IndomalayaIndiaBombay, Colombo, Srilangka, Madras dan Pulau Sudan.

Asia TenggaraKhmer, Burma, Rangon, Kepulauan Andaman, Muangthai, Phenomphen, Bangkok, Vietnam, Laos, Hanoi, Pulau Hainaan dan Pulau Formesa.

Semenanjung Malaya Indonesia, Philiphina, Malaysia, Kuala Lumpur dan Brunei Darussalam.

IrianIrian Jaya, Papua Nugini

C. PolynesiaHawaiHawai, Laut Pasifik

PolynesiaPolynesia, Selandia Baru, , Hawai , Kep.

Tokealu, kep.Gilbert Fernando da Magelhans.

Melanesia dan

MikronesiaSolomon, Pulau Guan (AS) dan Pulau

Yap (AS).

Kaledonia BaruKaledonia baru, vanoatu, Kepulauan Fuji.

Selandia Baru

bagaian utaraNew Zealand

3NeotropisKepulauan. KaribiaMexico, Cuba, Republik Dominica,

Yamaica, Guatemala, Handuras, El

Savador, Costarica, Panama, Nicaragua

Venezuela dan

GuayanaVenezuela, Republik Guyana, Suriname,

Guayana (Ing)

Daerah amazonBazil, Columbia, Peru

Brazil selatan

dan timurBrazil, Bolivia, Paraguay

Daerah andesColumbia, Peru, Chili, Equador,

Argentina

Kep. Juan

FernandezKep. Fernandez, Chili

Daerah pampaParaguay, Uruguay dan Argentina

4Capensis/ CapelandKep. CapelandKep. Capeland, Afrika Selatan

5AustralisAustralia utara

dan timurQufensland dan New South Wales.

Australia tengahAustralia Selatan, Australia Barat,

Australia Utara dan Kepulauan Tazmania.

Australia barat

DayaAustralia barat daya

6.Antartika

A. Sub

AntartikaSelandia baru

bagian selatanselandia Baru bagian Selatan.

Kep. FalklandCili, Argentina, kep. Falkland

Kutub selatan

bagian utaraKutub selatan bagian utara

B. Daratan

antartikaDaratan kutub

SelatanDaratan kutub selatan

Tabel 2. Data Persebaran Tumbuhan Pada Masing-masing Kingdom

NoFamiliHolarktisPaleotropisNeotropisCapensisAustra

lisAntar

Tika

1Alangiaceae-----

2Amaryllidaceae-----

3Aracaceae----

4Araliaceae-----

5Azorella-----

6Bixaceae-----

7Balsaminaceae-----

8Betulaceae-----

9Bromeliaceae-----

10Brunoniaceae-----

11Cactaceae-----

12Cannaceae-----

13Caryopilaceae----

14Casuarinaceae-----

15Connaraceae-----

16Crasulaceae-----

17Crucifereae-----

18Cyclanthaceae-----

19Dichapetalaceae-----

20Dipterocarpaceae-----

21Droceraceae-----

22Epacridaceae-----

23Eriocaulaceae-----

24Euphorbiaceae-----

25Fagaceae-----

26Flagellariaceae-----

27Goodeniaceae-----

28Graminae-----

29Iridaceae-----

30Juglandaceae-----

31Lauraceae-----

32Leguminaceae-----

33Loasaceae-----

34Lorantaceae-----

35Malphigiaceae-----

36Maregraviaceae-----

37Melastomataceae-----

38Moringaceae-----

39Mosaceae-----

40Myristicaceae-----

41Myrtaceae----

42Moraceae-----

43Nepentaceae-----

44Pandaniaceae-----

45Pedaliaceae-----

46Penacaceae-----

47Polemoniaceae-----

48Primulaceae-----

49Proteaceae----

50Qurinaceae-----

51Ranunculaceaea-----

52Rapateaceae----

53Restionacee-----

54Rosaceae-----

55Salicaceae-----

56Saxifragaceae-----

57Sonneratiaceae----

58Stylidaceae----

59Tovariaceae-----

60Tropaeolaceae-----

61Turperaceae-----

62Tremandraceae-----

63Umbeliferae-----

64Velloziaceae-----

65Vochysiaceae-----

66Xanthorrhoedaceae-----

67zingiberaceae-----

Keterangan: = ada

= tidak ada

Dari tabel di atas diketahui bahwa penyebaran tumbuhan berbeda pada masing-masing kingdom. Menurut Solomon (1969) penyebaran tumbuhan dipengaruhi oleh suhu. Suhu pada masing-masing kingdom berbeda sehingga keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di dalamnya berbeda satu sama lain. Pada tumbuhan yang ditemukan pada beberapa kingdom, tumbuhan ini memiliki adaptasi yang cukup tinggi terhadap lingkungan yang ditempatinya.

Kemudian terlihat bahwa kingdom Holarktis memiliki sebaran yang paling banyak sedangkan yang paling sedikit adalah kingdom Capensis. Setiap jenis tumbuhan yang berbeda mempunyai daerah agihannya atau pemukimannya sendiri yang tergantung pada sejarah, kemampuan bermigrasi dan kemampuan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Area yang ditempati oleh suatu jenis tumbuhan berbanding langsung dengan umurnya (waktu eksistensi tumbuhan) (Solomon, 1969).

Dari tabel 1 dapat dilihat, negara-negara yang dilewati lebih dari satu kingdom adalah Faqkland, yaitu negara yang lewati oleh kingdom Antartika dan kingdom Holarktis, Afrika Selatan yang dilewati oleh kingdom Capeland dan Paleotropi, Newzealand yang dilewati oleh kingdom Antartika dan Paleotropi, Meksiko yang dilewati oleh kingdom Holarktis dan Neotropis, dan RRC yang dilewati loeh kingdom Holarktis dan Paleotropis. Dan negara-negara yang dilewati oleh lebih dari satu subkingdom adalah Indonesia, Canada, Brazil, Rusia, dan Chili.

Bila dua jenis tumbuhan atau lebih dengan kemampuan yang identik, dalam hal memulai perpindahan pada waktu yang berlainan, tumbuhan yang lebih dulu mulai bermigrasi, akan ditemukan meluas lebih jauh dari jenis yang mulai berpindah belakangan. Kecuali bila sangat terbatas, wilayah agihan suatu takson atau suatu vegetasi tidak pernah benar-benar bersifat kontinyu dalam realitasnya terjadi segala bentuk gangguan, yang berakibat terjadinya beberapa topografi yang khas. Agihan yang mencakup pemencaran meliputi seluruh wilayah secara kontinyu sekurang-kurangnya asal berbagai stasiun tidak terpisah lebih jauh dari pada kemampuan pememncaran normal tumbuhan bersangkutan (Polunin, 1994).

Ada dua faktor yang mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di permukaan bumi, yaitu : Faktor Abiotik dan Faktor Biotik. Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian permukaan bumi, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.contohnya : Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. berbeda dengan tanaman yang berada di daerah tundra (Sukarno, 1995).

Perbedaaan jenis tanah, seperti pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang terkandung dalam humus mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun atau bersalju hanya akan hidup tumbuhan tertentu. Tumbuhan kaktus salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan keadaan tanah di gurun pasir. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur (Sukarno, 1995).

Walaupun terjadi persebaran kingdom tumbuh-tumbuhan, namun ada beberapa famili tumbuhan yang sama pada kingdom yang berbeda akibat adanya interkasi dengan lingkungannya. Pada tabel 2. Dapat dilihat beberapa jenis Famili yang terdapat lebih dari satu lokasi, diantaranya Araceae pada kingdom Paleotropis dan Neotopis, Famili Myrtaceae pada kingdom Neotropis dan Australis, Famili Restionaceae pada kingdom Australis dan Capeland, Famili Proteaceae pada kingdom Capeland dan Australis, serta Famili Caryophyllaceae pada kingdom Holarktis dan Antartika.

Interaksi individu-individu dari suatu spesies dengan lingkungan abiotik dan biotik menghasilkan pola-pola agihan atau sebaran tertentu pada habitat yang ditempatinya. Pola tersebut bervariasi, ada yang beragihan acak (random), yaitu individu-individu menyebar ke seluruh ruangan yang ditempatinya. Pola yang lain adalah menyebar pada jarak yang sama atau beragihan teratur (uniform). Selain kedua pola di atas diantara individu-individu tersebut ada yang mengumpul atau mengelompok disebut beragihan mengelompok. Anggota kebanyakan species cenderung menunjukkan distribusi yang mengelompok, hal ini terjadi karena tumbuhan umumnya berekembangbiak dengan alat reproduksi biji pada buah yang cenderung jatuh dekat induknya maupun rimpang yang menghasilkan anakan vegetataif yang masih dekat dengan induknya. Nisbah variasi dan rata-rata ini beragam, niali 1,0 untuk ppulasi yang beragihan acak lebih kecil dari satu untuk populasi yang beragihan acak lebih kecil dari satu untuk populasi yang beragihan teratur dan nilai akan lebih besar dari satu untuk populasi yamng beragihan mengelompok (Tim Dosen, 2009).

Menurut konsep dinamika fitogeografi, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi pola dasar distribusi vegetasi, yaitu: a) kondisi habitat, b) respon tumbuhan, c) sifat adaptasi, d) migrasi dan e) kelangsungan hidup yang sebagian besar tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan bermigrasi. Sesuai dengan sifat toleransi dan adaptasi terhadap kondisi habitat dan iklim, dikenal beberapa kelompok distribusi tumbuhan, yaitu kelompok: a) tumbuhan kosmopolit dan sub-kosmopolit (Gnamineae), tumbuhan wilayah tropis (Araceae), tumbuhan wilayah sub-tropis (Salicaceae), tumbuhan discontinue (Papaveraceae), tumbuhan endemis (Bixaceae) dan tumbuhan wilayah ekstrim, misalnya gurun (Pedaliaceae) (Weis, 1963).

Pola distribusi vegetasi berlangsung secara alamiah atau melalui proses seleksi alam atau mutasi sebagai hasil respon toleransi dan adaptasi vegetasi terhadap amplitudo ekologi habitat dan iklim. Respon tersebut dapat bersifat luas (eurytopic) atau bersifat sempit (stenotopic) yang ditentukan oleh faktor perangkat genetik (genetic set up) yang dimiliki oleh setiap jenis, sekelompok suku atau taksa tumbuh-tumbuhan tertentu. Amplitudo ekologi yang menjadi penentu pola distribusi tumbuhan di bumi (Weis, 1963). Menurut Brown dan Gibson (1983) amplitude di tentukan oleh jenis-jenis tumbuhan, keperakaan dan sifat adaptasi terhadap cahaya, prefensi tumbuhan terhadap sifat tanah (habitat), kemampuannya menghadapi gangguan (cathastrophe), dan interaksi-spesifik antara tumbuhan dengan tumbuhan atau tumbuhan dengan hewan.

Perangkat genetik mempunyai peranan dalam mengatur dan menentukan sifat toleransi dan adaptasi terhadap perubahan amplitudo ekologi yang berlangsung dalam proses seleksi alam dan mutasi selama evolusi. Hasil seleksi alam atau mutasi menghasilkan tumbuhan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan habitat, iklim dan kondisi lingkungannya. Tumbuhan demikian dinamakan tumbuhan ekotip (Myer and Giller, 1998).V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Kingdom yang mempunyai sebaran paling luas adalah Kingdom Holarktis sedangkan kingdom yang mempunyai sebaran paling sempit adalah Kingdom Capensis.

2. Negara yang dilewati oleh lebih dari satu kingdom adalah Faqkland, Afrika Selatan, Newzealand, Meksiko, dan RRC

3. Negara-negara yang dilewati oleh lebih dari satu subkingdom adalah Indonesia, Canada, Brazil, Rusia, dan Chili.

4. Famili tumbuhan yang terdapat pada lebih dari satu Kingdom adalah Araceae, Myrtaceae, Restionaceae, Proteaceae, dan Caryophyllaceae 5.2 Saran

Diharapkan kepada praktikan selanjutnya untuk lebih memperhatikan dalam penggambaran batasan wilayah antar kingdom serta ketelitian dalam pembuatan peta.DAFTAR PUSTAKABrown, M.E., Trevino, L.K., Harrison, D.A., 2005. Ethical leadership: a social learning perspective for construct development and testing. Organizational behavior and Human Decision Processes. McGraw-Hill Irwin. Boston.Myers, A. A. And P. S. Giller (Eds). (1998).Analytical Biogeography: An integrated approach to the study of animal and plant distributions.Chapman and Hall. London.

Polunin, N. 1994. Pengantar Geografi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Sukarno, Moh Amin. 1995.Biolog. Jakarta.Balai pustakaSolomon. 1969. Conservafation Biology. Hilliry shipham. LondonTim Dosen. 2009.Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.Tivy, joy. 1964. Biogeography. Longman Scientific and Technical. New york.Weis, M. (1963). Fitogeografi. Sumber Djay: BandungLAPORAN PRATIKUM BIOGEOGRAFI

MENGENAL DAERAH DAERAH KINGDOM TUMBUH TUMBUHANOLEH

KELOMPOK : V GENAP

ANGGOTA : 1. HUSNUL FIKRI 0910423112

2. HIDAYATUL FAJRI 1010422010

3. GITA FADHILA 1010423004

4. MELISA AINIL FAJRI 1010423024

5. EMIL SAPUTRA YARTA 1010423044

LABORATORIUM PENDIDIKAN I

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2013