mengembangkan proposal penelitian pendidikan matematika...
TRANSCRIPT
MENGEMBANGKAN PROPOSAL PENELITIANPENDIDIKAN MATEMATIKA
YANG BERMUTU
Utari SumarmoPascasarjana Pendidikan Matematika
STKIP Siliwangi dan UPI2015
MENGEMBANGKAN PROPOSAL PENELITIANPENDIDIKAN MATEMATIKA
YANG BERMUTU
Utari SumarmoPascasarjana Pendidikan Matematika
STKIP Siliwangi dan UPI2015
1
A. Judul Proposal
a) Judul harus singkat, jelas, dan dirumuskandalam frasa yang menarik perhatianpembaca
b) Judul memuat doing math atau kemampuanmatematis tertentiu, aspek afektif tertentu(keduanya yang esensial untuk pesertadidik pada jenjang pendidikan tertentu),tentang pendekatan pembelajaran tertentu,dan subyek jenjang sekolah tertentu
2
A. Judul Proposal
a) Judul harus singkat, jelas, dan dirumuskandalam frasa yang menarik perhatianpembaca
b) Judul memuat doing math atau kemampuanmatematis tertentiu, aspek afektif tertentu(keduanya yang esensial untuk pesertadidik pada jenjang pendidikan tertentu),tentang pendekatan pembelajaran tertentu,dan subyek jenjang sekolah tertentu
2
c) Beberapa contoh kemampuan matematisyang dapat dikembangkan antara lain:pemahaman, komunikasi, dan koneksimatematis (tingkat tinggi); penalaran,pemecahan masalah, representasi, berpikirkritis dan kreatif matematis, daya matematik,berpikir reflektif matematis, berpikir intuitifmatematis, kemampuan spasial matematik,mathematical modeling , kemampuanmembuktikan.
3
c) Beberapa contoh kemampuan matematisyang dapat dikembangkan antara lain:pemahaman, komunikasi, dan koneksimatematis (tingkat tinggi); penalaran,pemecahan masalah, representasi, berpikirkritis dan kreatif matematis, daya matematik,berpikir reflektif matematis, berpikir intuitifmatematis, kemampuan spasial matematik,mathematical modeling , kemampuanmembuktikan.
3
d) Beberapa aspek afektif yg dapatdikembangkan antara lain: disposisimatematis, konsep diri (self concept),kemampuan diri (self efficacy),kerpercayaan diri (self esteem), kemandirianbelajar (SRL/ self regulated learning, selfdirected learning), kebiasaan berfikir (habitof mind), disposisi berfikir logis, kritis dankreatif, reflektif, emotional intelegence, selfmotivation, motif berprestasi (achievementmotive), motivasi belajar, kecemasanterhadap matematik
4
d) Beberapa aspek afektif yg dapatdikembangkan antara lain: disposisimatematis, konsep diri (self concept),kemampuan diri (self efficacy),kerpercayaan diri (self esteem), kemandirianbelajar (SRL/ self regulated learning, selfdirected learning), kebiasaan berfikir (habitof mind), disposisi berfikir logis, kritis dankreatif, reflektif, emotional intelegence, selfmotivation, motif berprestasi (achievementmotive), motivasi belajar, kecemasanterhadap matematik
4
e) Beberapa pendekatan pembelajaran yangdikembangkan antara lain: pembelajaranberbasis masalah (PBM), pembelajarankontekstual; induktif-deduktif, langsung-taklangsung, metakognitif, inkuiri, diskursif,penemuan; pembel berbasis teori APOS,pembelajaran berbasis metode Moore,IMPROVE, transactional teaching andlearning, metaphorical thinking,pembelajaran dg menggunakan ICT antaralain: software Cabri, software Cinderella,software Autograph; berbagai strategibelajar kooperatif.
5
e) Beberapa pendekatan pembelajaran yangdikembangkan antara lain: pembelajaranberbasis masalah (PBM), pembelajarankontekstual; induktif-deduktif, langsung-taklangsung, metakognitif, inkuiri, diskursif,penemuan; pembel berbasis teori APOS,pembelajaran berbasis metode Moore,IMPROVE, transactional teaching andlearning, metaphorical thinking,pembelajaran dg menggunakan ICT antaralain: software Cabri, software Cinderella,software Autograph; berbagai strategibelajar kooperatif.
5
Contoh judul:1. Perbandingan Hasil Belajar Matematika
antara Siswa yang Belajar denganKooperatif tipe STAD dan yang Belajardengan Kooperatif tipe JIGSAW
Analisis:a) Judul tidak singkat, ada kata yang diulang
yaitu: “belajar dengan kooperatif tipe”.
b) Memuat istilah perbandingan.Pada hakekatnya setiap penelitian berdisaineksperimen sudah memuat kegiatanmembandingkan. 6
Contoh judul:1. Perbandingan Hasil Belajar Matematika
antara Siswa yang Belajar denganKooperatif tipe STAD dan yang Belajardengan Kooperatif tipe JIGSAW
Analisis:a) Judul tidak singkat, ada kata yang diulang
yaitu: “belajar dengan kooperatif tipe”.
b) Memuat istilah perbandingan.Pada hakekatnya setiap penelitian berdisaineksperimen sudah memuat kegiatanmembandingkan.
6
c) Memuat istilah hasil belajar.Istilah hasil belajar terlalu umum dan tidakoperasional dan tidak jelas kemampuanmatematik yang akan diukur.
d) Sudah memuat perlakuan bahkan duamacam yaitu belajar dengan kooperatif tipeSTAD dan tipe JIGSAW. Implikasinya harusmenyusun dua macam bahan ajar yangsesuai untuk perlakuan yang bersangkutan.Ini akan menyita waktu persiapan penelitian,yang dapat mengakibatkan kurang baiknyakualitas bahan ajar.
7
c) Memuat istilah hasil belajar.Istilah hasil belajar terlalu umum dan tidakoperasional dan tidak jelas kemampuanmatematik yang akan diukur.
d) Sudah memuat perlakuan bahkan duamacam yaitu belajar dengan kooperatif tipeSTAD dan tipe JIGSAW. Implikasinya harusmenyusun dua macam bahan ajar yangsesuai untuk perlakuan yang bersangkutan.Ini akan menyita waktu persiapan penelitian,yang dapat mengakibatkan kurang baiknyakualitas bahan ajar.
7
e) Dalam istilah belajar kooperatif tipe STADatau tipe JIGSAW, tidak jelas petunjuk untukmenyusun bahan ajar karena tidak adapendekatan atau metode pembelajarannya.
f) Sudah memuat subyek sampel yaitu siswa.Namun tidak jelas jenjang sekolahnya,apakah siswa dari SD sampai SMA?
Alternatif judul yang disarankan:1. Pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman dankomunikasi matematik, dan kepercayaan dirisiswa SMP
8
e) Dalam istilah belajar kooperatif tipe STADatau tipe JIGSAW, tidak jelas petunjuk untukmenyusun bahan ajar karena tidak adapendekatan atau metode pembelajarannya.
f) Sudah memuat subyek sampel yaitu siswa.Namun tidak jelas jenjang sekolahnya,apakah siswa dari SD sampai SMA?
Alternatif judul yang disarankan:1. Pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman dankomunikasi matematik, dan kepercayaan dirisiswa SMP
8
Alternatif judul lainnya:2. Pembelajaran berbasis masalah disertai
dengan belajar kooperatif tipe STAD untukmeningkatkan kemampuan pemahaman danpemecahan masalah matematik dan habit ofminds siswa SMA
3. Pembelajaran berbasis masalah untukmeningkatkan kemampuan pemecahanmasalah dan disposisi matematik siswaSMA
4. Meningkatkan kemampuan dan disposisiberpikir kritis matematik siswa SMA melaluipendekatan IMPROVE 9
Alternatif judul lainnya:2. Pembelajaran berbasis masalah disertai
dengan belajar kooperatif tipe STAD untukmeningkatkan kemampuan pemahaman danpemecahan masalah matematik dan habit ofminds siswa SMA
3. Pembelajaran berbasis masalah untukmeningkatkan kemampuan pemecahanmasalah dan disposisi matematik siswaSMA
4. Meningkatkan kemampuan dan disposisiberpikir kritis matematik siswa SMA melaluipendekatan IMPROVE
9
2. Pendahuluan proposal penelitian
1) Latar belakanga) Memuat rasional pentingnya varabel
penelitian (kognitif, afektif, danpembelajaran) yang akan diteliti secarasingkat dan disertai sumber yang relevan .
b) Informasi dalam latar belakang akandijadikan rujukan/pedoman dan dibahasdalam uraian selanjutnya. Pilih informasiyang benar-benar berkaitan denganvariabel yang akan diteliti. 10
2. Pendahuluan proposal penelitian
1) Latar belakanga) Memuat rasional pentingnya varabel
penelitian (kognitif, afektif, danpembelajaran) yang akan diteliti secarasingkat dan disertai sumber yang relevan .
b) Informasi dalam latar belakang akandijadikan rujukan/pedoman dan dibahasdalam uraian selanjutnya. Pilih informasiyang benar-benar berkaitan denganvariabel yang akan diteliti.
10
c) Uraikan secara singkat keterkaitan antaravariabel yang akan diteliti.
d) Memuat uraian singkat hasil penelitianyang relevan baik berhasil atau yangkurang berhasil disertai dengan sumberyang relevan (usahakan dari sumberpertama)
e) Susun uraian secara sistimatis dankomprehensif, tidak berulang-ulang.Hati-hati menggunakan kata sambung danatur panjang paragraf (tidak terlalu pendek/panjang), disertai sumber utama yangrelevan
11
c) Uraikan secara singkat keterkaitan antaravariabel yang akan diteliti.
d) Memuat uraian singkat hasil penelitianyang relevan baik berhasil atau yangkurang berhasil disertai dengan sumberyang relevan (usahakan dari sumberpertama)
e) Susun uraian secara sistimatis dankomprehensif, tidak berulang-ulang.Hati-hati menggunakan kata sambung danatur panjang paragraf (tidak terlalu pendek/panjang), disertai sumber utama yangrelevan
11
f) Uraian dalam latar belakang benar-benarmemberi rasional dilakukannya penelitiandengan judul yang dimaksud atau masalahyang akan diteliti. Tidak terkesan judul ataumasalah muncul tiba-tiba.
g) Susun uraian secara sistimatis dankomprehensif, tidak berulang-ulang. Hati-hati menggunakan kata sambung dan aturpanjang paragraf (tidak terlalu pendek/panjang).
12
f) Uraian dalam latar belakang benar-benarmemberi rasional dilakukannya penelitiandengan judul yang dimaksud atau masalahyang akan diteliti. Tidak terkesan judul ataumasalah muncul tiba-tiba.
g) Susun uraian secara sistimatis dankomprehensif, tidak berulang-ulang. Hati-hati menggunakan kata sambung dan aturpanjang paragraf (tidak terlalu pendek/panjang).
12
2. Rumusan masalaha) Rumuskan dengan singkat dan jelas dan
dapat diukur (jelas alat ukurnya) dan jelaspengujiannya
b) Rumusan dalam bentuk pertanyaansebaiknya memihak sesuai dengan prediksiteoritis.
Contoh rumusan masalah:1. Apakah pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan pemahamanmatematik siswa?
Analisis:Peneliti seolah-olah tidak paham kelebihanatau keunggulan pembelajaran kontekstual.
13
2. Rumusan masalaha) Rumuskan dengan singkat dan jelas dan
dapat diukur (jelas alat ukurnya) dan jelaspengujiannya
b) Rumusan dalam bentuk pertanyaansebaiknya memihak sesuai dengan prediksiteoritis.
Contoh rumusan masalah:1. Apakah pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan pemahamanmatematik siswa?
Analisis:Peneliti seolah-olah tidak paham kelebihanatau keunggulan pembelajaran kontekstual.
13
Contoh rumusan masalah:3. Apakah kemampuan pemahaman matematik
siswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada siswa yangmendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Yang dibandingkan adalah kemampuandengan siswa
4. Apakah kemampuan pemahaman matematiksiswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada kemampuanpemahaman matematik siswa yangmendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Rumusan terlalu panjang 14
Contoh rumusan masalah:3. Apakah kemampuan pemahaman matematik
siswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada siswa yangmendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Yang dibandingkan adalah kemampuandengan siswa
4. Apakah kemampuan pemahaman matematiksiswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada kemampuanpemahaman matematik siswa yangmendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Rumusan terlalu panjang14
5. Apakah kemampuan pemahaman matematiksiswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada kemampuansiswa yang mendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Rumusan masalah memadai
Contoh rumusan masalah (yang lengkap)1. Apakah pencapaian dan peningkatan
kemampu-an komunikasi matematik siswayang mendapat pembelajaran kontekstuallebih baik daripada yang mendapat pembelbiasa, ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM 15
5. Apakah kemampuan pemahaman matematiksiswa yang mendapat pembelajarankontekstual lebih baik daripada kemampuansiswa yang mendapat pembelajaran biasa?
Analisis:Rumusan masalah memadai
Contoh rumusan masalah (yang lengkap)1. Apakah pencapaian dan peningkatan
kemampu-an komunikasi matematik siswayang mendapat pembelajaran kontekstuallebih baik daripada yang mendapat pembelbiasa, ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM
2. Apakah pencapaian dan peningkatankemampuan berpikir kritis matematik siswayang mendapat pembelajaran kontekstual lebihbaik daripada yang mendapat pembelajaranbiasa, ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM
2. Apakah disposisi matematik siswa yangmendapat pembelajaran kontekstual lebih baikdaripada yang mendapat pembelajaran biasa,ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM
16
2. Apakah pencapaian dan peningkatankemampuan berpikir kritis matematik siswayang mendapat pembelajaran kontekstual lebihbaik daripada yang mendapat pembelajaranbiasa, ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM
2. Apakah disposisi matematik siswa yangmendapat pembelajaran kontekstual lebih baikdaripada yang mendapat pembelajaran biasa,ditinjau secara: a) keseluruhan dan b)berdasarkan KAM
16
4) Adakah asosiasi antara: a) kemampuankomunikasi matematik dan kemampuan berpikirkritis matematik; b) kemampuan komunikasimatematik dan disposisi matematik; c)kemampuan berpikir kritis matematik dandisposisi matematik
5) Bagaimana gambaran kegiatan belajar siswaselama pembelajaran kontekstual dan kesulitanapa yang dialami dalam menyelesaikan soal-soal komunikasi matematik dan berpikir kritismatematik.
17
4) Adakah asosiasi antara: a) kemampuankomunikasi matematik dan kemampuan berpikirkritis matematik; b) kemampuan komunikasimatematik dan disposisi matematik; c)kemampuan berpikir kritis matematik dandisposisi matematik
5) Bagaimana gambaran kegiatan belajar siswaselama pembelajaran kontekstual dan kesulitanapa yang dialami dalam menyelesaikan soal-soal komunikasi matematik dan berpikir kritismatematik.
17
Catatan:1) Lama penelitian hendaknya jangan terlalu
pendek, tetapi misalnya 2 bulan (termasukuntuk pre-tes dan postes) dengan materimatematika cukup luas
2) Tes disusun untuk tiap kemampuan dan denganbanyaknya butir tes dan lama waktu tes yangmemadai , didasarkan pada definisi operasionaldan kisi-kisi tes
3) Dalam analisis tes uji coba (anates) diawalidengan penyusunan pedoman penskoran tesmasing-masing (berdasarkan langkah-langkahpengerjaan dalam alternatif jawaban).
18
Catatan:1) Lama penelitian hendaknya jangan terlalu
pendek, tetapi misalnya 2 bulan (termasukuntuk pre-tes dan postes) dengan materimatematika cukup luas
2) Tes disusun untuk tiap kemampuan dan denganbanyaknya butir tes dan lama waktu tes yangmemadai , didasarkan pada definisi operasionaldan kisi-kisi tes
3) Dalam analisis tes uji coba (anates) diawalidengan penyusunan pedoman penskoran tesmasing-masing (berdasarkan langkah-langkahpengerjaan dalam alternatif jawaban).
18
Catatan:4) Dalam rumusan masalah pencapaian dan
peningkatan kemampuan dalam satu nomor.Dalam rumusan hipotesis harus ditulis sendiri-sendiri
6) Kalau akan melibatkan kemampuan awalmatematik siswa, sebaiknya instrumen disusunsendiri oleh peneliti berkaitan dengan materiprasyarat dari materi penelitianPengelompokan KAM didasarkan pada aturanpatokan (misalnya KAM tinggi : x > 70% SI ;KAM sedang: 60% SI < x < 70% SI; dan KAMrendah : x < 60% SI)Kriteria yang sama untuk perhitungan asosiasiantar variabel. 19
Catatan:4) Dalam rumusan masalah pencapaian dan
peningkatan kemampuan dalam satu nomor.Dalam rumusan hipotesis harus ditulis sendiri-sendiri
6) Kalau akan melibatkan kemampuan awalmatematik siswa, sebaiknya instrumen disusunsendiri oleh peneliti berkaitan dengan materiprasyarat dari materi penelitianPengelompokan KAM didasarkan pada aturanpatokan (misalnya KAM tinggi : x > 70% SI ;KAM sedang: 60% SI < x < 70% SI; dan KAMrendah : x < 60% SI)Kriteria yang sama untuk perhitungan asosiasiantar variabel.
19
3. Tujuan penelitiana) Rumuskan dengan jelas sesuai dengan
rumusan masalahb) Tidak sekadar untuk mengetahui saja
Contoh tujuan penelitian• Menelaah peranan pembelajaran kontekstual
terhadap pencapaian dan peningkatankemampuan komunikasi matematik siswaSMP
• Menelaah kesulitan atau jenis kesalahansiswa dalam menyelesaikan soal komunikasimatematik
20
3. Tujuan penelitiana) Rumuskan dengan jelas sesuai dengan
rumusan masalahb) Tidak sekadar untuk mengetahui saja
Contoh tujuan penelitian• Menelaah peranan pembelajaran kontekstual
terhadap pencapaian dan peningkatankemampuan komunikasi matematik siswaSMP
• Menelaah kesulitan atau jenis kesalahansiswa dalam menyelesaikan soal komunikasimatematik
4. Manfaat penelitiana) Uraikan manfaat yang akan diperoleh untuk
berbagai pihak misalnya untuk siswa, gurusekolah, dan peneliti
b) Tidak sekadar untuk menambah wawasan
Contoh manfaat penelitianUntuk Siswaa) Belajar mengembangkan kemampuan
komunikasi matematik melalui pembelajarankontekstual.
b) Menelaah kekurangan/kekuatan siswa dalammenyelesaikan soal komunikasi matematikdan upaya memperbaikinya
21
4. Manfaat penelitiana) Uraikan manfaat yang akan diperoleh untuk
berbagai pihak misalnya untuk siswa, gurusekolah, dan peneliti
b) Tidak sekadar untuk menambah wawasan
Contoh manfaat penelitianUntuk Siswaa) Belajar mengembangkan kemampuan
komunikasi matematik melalui pembelajarankontekstual.
b) Menelaah kekurangan/kekuatan siswa dalammenyelesaikan soal komunikasi matematikdan upaya memperbaikinya
5. Definisi operasionala) Rumuskan definisi operasional tiap
variabel yang terlibat secara singkat,jelas, terukur dan menjadi panduandalam menyusun instrumen dan bahanajar sesuai perlakuan yang diberikan.
b) Diturunkan dari uaraian dalam Bab II,namun tidak memuat nama pakar yangdirujuk.
c) Pilih indikator variabel yang didefini-sikan sesuai dengan jenjang sekolahsubyek sampel
22
5. Definisi operasionala) Rumuskan definisi operasional tiap
variabel yang terlibat secara singkat,jelas, terukur dan menjadi panduandalam menyusun instrumen dan bahanajar sesuai perlakuan yang diberikan.
b) Diturunkan dari uaraian dalam Bab II,namun tidak memuat nama pakar yangdirujuk.
c) Pilih indikator variabel yang didefini-sikan sesuai dengan jenjang sekolahsubyek sampel
Contoh rumusan definisi operasional1. Kemampuan pemahaman matematik dalam
penelitian ini adalah kemampuan yangpenting dimiliki siswa karena akanmembantu dalam menyelesaikan soal.
Analisis:• Definisi operasional berlaku hanya dalam
penelitian yang akan atau sedangdilaksanakan. Jadi kata-kata dalampenelitian ini tidak perlu dicantumkan.
• Pernyataan di atas memang benar. Namun,definisi tersebut tidak memuat indikatorpemahaman matematik yang jelas sehinggatidak dapat disusun alat ukurnya (tes). 23
Contoh rumusan definisi operasional1. Kemampuan pemahaman matematik dalam
penelitian ini adalah kemampuan yangpenting dimiliki siswa karena akanmembantu dalam menyelesaikan soal.
Analisis:• Definisi operasional berlaku hanya dalam
penelitian yang akan atau sedangdilaksanakan. Jadi kata-kata dalampenelitian ini tidak perlu dicantumkan.
• Pernyataan di atas memang benar. Namun,definisi tersebut tidak memuat indikatorpemahaman matematik yang jelas sehinggatidak dapat disusun alat ukurnya (tes).
23
Alternatif definisi operasional:Kemampuan pemahaman matematik adalahkemampuan yang meliputi:a) Menerapkan konsep, prinsip, dan atau
rumus matematika dalam soal matematikadisertai alasannya.
b) Melakukan intrapolasi dan ekstrapolasic) Menginterpretasi suatu pernyataan
matematika
Analisis:Definisi tersebut sudah memuat indikator yangjelas sehingga dapat disusun butir tesnya.
24
Alternatif definisi operasional:Kemampuan pemahaman matematik adalahkemampuan yang meliputi:a) Menerapkan konsep, prinsip, dan atau
rumus matematika dalam soal matematikadisertai alasannya.
b) Melakukan intrapolasi dan ekstrapolasic) Menginterpretasi suatu pernyataan
matematika
Analisis:Definisi tersebut sudah memuat indikator yangjelas sehingga dapat disusun butir tesnya.
24
Contoh rumusan definisi operasional2. Kemampuan pemecahan masalah matematik
adalah kemampuan yang meliputi:a) memahami masalah: mengidentifikasi unsur
yang diketahui, unsur yang ditanyakan,kecukupan unsur, menyususn modelmatematika masalah.
b) Memilih strategi yang sesuaic) Melaksanakan strategi (menyelesaikan
model matematika, atau mengelaborasi) danmemeriksa kebenaran tiap langkahnya
d) Memeriksa kebenaran solusi disesuaikandengan masalah awal.
25
Contoh rumusan definisi operasional2. Kemampuan pemecahan masalah matematik
adalah kemampuan yang meliputi:a) memahami masalah: mengidentifikasi unsur
yang diketahui, unsur yang ditanyakan,kecukupan unsur, menyususn modelmatematika masalah.
b) Memilih strategi yang sesuaic) Melaksanakan strategi (menyelesaikan
model matematika, atau mengelaborasi) danmemeriksa kebenaran tiap langkahnya
d) Memeriksa kebenaran solusi disesuaikandengan masalah awal.
25
6. Hipotesis• Rumuskan hipotesis sesuai dengan teori
dan rasional keunggulan variabel yangterlibat serta estimasi berdasarkan hasilpenelitian yang relevan
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)
Contoh hipotesis nol yang kurang baik:1. Tidak ada perbedaan antara kemampuan
pemecahan masalah matematik siswa yangmendapat pembelajaran berbasis masalahdan yang mendapat pembelajaran biasa.
26
6. Hipotesis• Rumuskan hipotesis sesuai dengan teori
dan rasional keunggulan variabel yangterlibat serta estimasi berdasarkan hasilpenelitian yang relevan
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)
Contoh hipotesis nol yang kurang baik:1. Tidak ada perbedaan antara kemampuan
pemecahan masalah matematik siswa yangmendapat pembelajaran berbasis masalahdan yang mendapat pembelajaran biasa.
26
Analisis Hipotesis• Seolah-olah peneliti tidak memahami
keunggulan pembelajaran berbasis masalahdari pembelajaran biasa (ekspositori)
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)tetapi memihak sesuai prediksi teori
Alternatif hipotesis yang lebih sesuai:Kemampuan pemecahan masalah matematiksiswa yang mendapat pembelajaran berbasismasalah lebih baik daripada yang mendapatpembelajaran ekspositori
27
Analisis Hipotesis• Seolah-olah peneliti tidak memahami
keunggulan pembelajaran berbasis masalahdari pembelajaran biasa (ekspositori)
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)tetapi memihak sesuai prediksi teori
Alternatif hipotesis yang lebih sesuai:Kemampuan pemecahan masalah matematiksiswa yang mendapat pembelajaran berbasismasalah lebih baik daripada yang mendapatpembelajaran ekspositori
27
Analisis Hipotesis• Seolah-olah peneliti tidak memahami
keunggulan pembelajaran berbasis masalahdari pembelajaran biasa (ekspositori)
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)tetapi memihak sesuai prediksi teori
Alternatif hipotesis yang lebih sesuai:Kemampuan pemecahan masalah matematiksiswa yang mendapat pembelajaran berbasismasalah lebih baik daripada yang mendapatpembelajaran ekspositori
28
Analisis Hipotesis• Seolah-olah peneliti tidak memahami
keunggulan pembelajaran berbasis masalahdari pembelajaran biasa (ekspositori)
• Sebaiknya hipotesis penelitian bukanhipotesis nol (Tidak ada perbedaan ........)tetapi memihak sesuai prediksi teori
Alternatif hipotesis yang lebih sesuai:Kemampuan pemecahan masalah matematiksiswa yang mendapat pembelajaran berbasismasalah lebih baik daripada yang mendapatpembelajaran ekspositori
28
Contoh Hipotesis nol yang baik:2. Tidak ada perbedaan antara kemampuan
berpikir kritis matematik siswa yangmendapat pembelajaran kontekstual danyang mendapat pembelajaran penemuan
Analisis hipotesis :a) Peneliti beranggapan kedua jenis pembel-
ajaran sama baiknya dalammengembangkan dan meningkatkankemampuan berpikir kritis matematik siswa
b) Hipotesis di atas sudah memadai karenamemuat dua perlakuan pembelajaran 29
Contoh Hipotesis nol yang baik:2. Tidak ada perbedaan antara kemampuan
berpikir kritis matematik siswa yangmendapat pembelajaran kontekstual danyang mendapat pembelajaran penemuan
Analisis hipotesis :a) Peneliti beranggapan kedua jenis pembel-
ajaran sama baiknya dalammengembangkan dan meningkatkankemampuan berpikir kritis matematik siswa
b) Hipotesis di atas sudah memadai karenamemuat dua perlakuan pembelajaran
29
2. Bab II (Telaah Kepustakaan) ProposalPenelitian
a) Judul Bab II dapat berupa variabel-variabelyang akan diteliti, telaah kepustakaan, ataulandasan teoritik
b) Uraian Bab II akan menghasilkan definisioperasional tiap variabel (yang berkaitandengan judul dan masalah penelitian
c). Uraikan tiap variabel yang terlibat dalampenelitian berdasarkan teori yang relevandengan merujuk sumber yang relevan. 30
2. Bab II (Telaah Kepustakaan) ProposalPenelitian
a) Judul Bab II dapat berupa variabel-variabelyang akan diteliti, telaah kepustakaan, ataulandasan teoritik
b) Uraian Bab II akan menghasilkan definisioperasional tiap variabel (yang berkaitandengan judul dan masalah penelitian
c). Uraikan tiap variabel yang terlibat dalampenelitian berdasarkan teori yang relevandengan merujuk sumber yang relevan.
30
d) Usahakan gunakan sumber utama.Tiap sumber yang dirujuk harus tercantumpada daftar referensi (pustaka) dansebaliknya yang dicantumkan dalam daftarpustaka harus pernah dirujuk dalam uraian.Tulis sesuai dengan aturan yang berlaku.
e) Susun uraian secara rasional, sistimatik,dan komprehensif berdasarkan urutantahun sumber utama yang dirujuk
31
d) Usahakan gunakan sumber utama.Tiap sumber yang dirujuk harus tercantumpada daftar referensi (pustaka) dansebaliknya yang dicantumkan dalam daftarpustaka harus pernah dirujuk dalam uraian.Tulis sesuai dengan aturan yang berlaku.
e) Susun uraian secara rasional, sistimatik,dan komprehensif berdasarkan urutantahun sumber utama yang dirujuk
31
f) Paragraf• Tiap paragraf hendaknya memuat satu
kesatuan tema yang sama.• Paragaraf hendaknya tidak terlalu pendek
atau terlalu panjang.• Hati-hati dalam menggunakan kata
sambung pada tiap awal kalimat dan awalparagraf.
• Uraian hendaknya tidak berulang-ulang
32
f) Paragraf• Tiap paragraf hendaknya memuat satu
kesatuan tema yang sama.• Paragaraf hendaknya tidak terlalu pendek
atau terlalu panjang.• Hati-hati dalam menggunakan kata
sambung pada tiap awal kalimat dan awalparagraf.
• Uraian hendaknya tidak berulang-ulang
g) Penelitian yang relevan• Rujuk penelitian yang relevan dengan tiap
variabel yang terlibat.
• Susun laporan secara singkat, jelas,sistimatis serta memuat hal yang esensialdari artikel yang dirujuk.
• Gabungkan laporan yang setema secarakomprehensif sehingga tidak bertele-tele(tidak satu per satu laporan)
• Hati-hati menggunakan kata sambung33
g) Penelitian yang relevan• Rujuk penelitian yang relevan dengan tiap
variabel yang terlibat.
• Susun laporan secara singkat, jelas,sistimatis serta memuat hal yang esensialdari artikel yang dirujuk.
• Gabungkan laporan yang setema secarakomprehensif sehingga tidak bertele-tele(tidak satu per satu laporan)
• Hati-hati menggunakan kata sambung
3. Metode Penelitian (Bab III)a) Kemukakan maksud /tujuan penelitian
secara singkat diikuti dengan disainpenelitian dan penjelasan simbol yangdigunakan.
b) Uraikan siapa subyek sampel, ukurannyadan bagaimana cara menetapkannya.
c) Kalau tidak dilakukan acak terhadapsubyek, jangan dicantumkan simbol acakpada disain.Contoh:
O X O
O O34
3. Metode Penelitian (Bab III)a) Kemukakan maksud /tujuan penelitian
secara singkat diikuti dengan disainpenelitian dan penjelasan simbol yangdigunakan.
b) Uraikan siapa subyek sampel, ukurannyadan bagaimana cara menetapkannya.
c) Kalau tidak dilakukan acak terhadapsubyek, jangan dicantumkan simbol acakpada disain.Contoh:
O X O
O O
d) Lama perlakuan yang akan dilaksanakanhendaknya tidak terlalu singkat (memadai utkmengembangkan kemamp yg diteliti) danmateri tidak terlalu sempit (representatifmewakili bidang studi matematika)
e) Tuliskan jenis instrumen yang digunakanuntuk mengukur varibel terikat. Periksavaliditas dan reliabilitas instrumen melalui ujicoba. Laporkan rangkuman karakteristikinstrumen ybs (validitas dan reliabilitasinstrumen ) sesuai dengan hasil uji coba.Perhitungan lengkap cantumkan di lampiran
35
d) Lama perlakuan yang akan dilaksanakanhendaknya tidak terlalu singkat (memadai utkmengembangkan kemamp yg diteliti) danmateri tidak terlalu sempit (representatifmewakili bidang studi matematika)
e) Tuliskan jenis instrumen yang digunakanuntuk mengukur varibel terikat. Periksavaliditas dan reliabilitas instrumen melalui ujicoba. Laporkan rangkuman karakteristikinstrumen ybs (validitas dan reliabilitasinstrumen ) sesuai dengan hasil uji coba.Perhitungan lengkap cantumkan di lampiran
2.1 Validitas Butir Tes:
a. r = x : skor siswa pd suatubutir
y : skor siswa pada seluruhbutir
b. Dengan rpbis
2222 )(()((
))((
yynxxn
yxxyn
q
p
S
MM
t
tprpbis : koefisien korelasi point biserialMp : rerata skor pada suatu butirMt : rerata skor totalSt : simpangan baku skor totalp : derajat kesukaran butir tesq : 1 - p
rpbis =q
p
S
MM
t
tprpbis : koefisien korelasi point biserialMp : rerata skor pada suatu butirMt : rerata skor totalSt : simpangan baku skor totalp : derajat kesukaran butir tesq : 1 - p
36
2.2. Reliabilitas Tes
a.Keajegan tes, melalui tes-retesDiukur dengan menggunakan korelasi skorpada tes (x) dan skor pada retes (y)
r = n : banyak teste
b. Kekonsistenan tes, dengan tes paralelDiukur dengan menggunakan korelasi skorpada tes (x) dan skor pada tes paralel (y)
r = n : banyak teste
})(}{)({
))(
2222 yynxxn
yxxyn
2.2. Reliabilitas Tes
a.Keajegan tes, melalui tes-retesDiukur dengan menggunakan korelasi skorpada tes (x) dan skor pada retes (y)
r = n : banyak teste
b. Kekonsistenan tes, dengan tes paralelDiukur dengan menggunakan korelasi skorpada tes (x) dan skor pada tes paralel (y)
r = n : banyak teste
})(}{)({
))((
2222 yynxxn
yxxyn
37
c. Kekonsistenan internal:1. Tes objektif
Dg metode paruhan, korelasi skor padabutir ganjil (x) dan genap (y)
r = n : setengahbanyaknya butir tes
Harus dikoreksi dengan rumus: rk =2. Tes objektif
Dengan Rumus KUDER-RICHARDSON
r = dg k : banyaknya butir soals : simpangan baku
p : proporsi teste yang menjawab benarq : proporsi teste yang menjawab salah (q = 1 – p)
r
r
1
2
})(}{)({
))(
2222 yynxxn
yxxyn
c. Kekonsistenan internal:1. Tes objektif
Dg metode paruhan, korelasi skor padabutir ganjil (x) dan genap (y)
r = n : setengahbanyaknya butir tes
Harus dikoreksi dengan rumus: rk =2. Tes objektif
Dengan Rumus KUDER-RICHARDSON
r = dg k : banyaknya butir soals : simpangan baku
p : proporsi teste yang menjawab benarq : proporsi teste yang menjawab salah (q = 1 – p)
r
r
1
2
1k
k s2 – Σpqs2
38
c. Kekonsistenan internal:
Tes Uraian (dengan rumus Cronbach Alpha)
r =
k : banyaknya butir soalsi : simpangan baku butir tes ke-ist : simpangan baku seluruh butir tes
1k
k st2 – Σ si
2
st2
c. Kekonsistenan internal:
Tes Uraian (dengan rumus Cronbach Alpha)
r =
k : banyaknya butir soalsi : simpangan baku butir tes ke-ist : simpangan baku seluruh butir tes
39
Faktor yang mempengaruhi Reliabilitas Tes:a) Tes terlalu pendekb) Kecepatanc) Tes terlalu mudah atau terlalu sukard) Objektivitas
3. Keterpakaiana) Mudah dilaksanakan dan mudah diberi skorb) Mudah diinterpretasikan dan diaplikasikanc) Ada kesesuaian waktu, dan ada
bandingannyad) Biaya memadai
Faktor yang mempengaruhi Reliabilitas Tes:a) Tes terlalu pendekb) Kecepatanc) Tes terlalu mudah atau terlalu sukard) Objektivitas
3. Keterpakaiana) Mudah dilaksanakan dan mudah diberi skorb) Mudah diinterpretasikan dan diaplikasikanc) Ada kesesuaian waktu, dan ada
bandingannyad) Biaya memadai
40
g) Uraikan bagaimana bahan ajardikembangkan sesuai dengan pendekatanpembelajaran yang diberikan
h) Sertakan sampel instrumen dan bahan ajaryang akan digunakan
i) Tuliskan rencana analisis data denganrencana pengujian hipotesis yang relevan
j) Usahakan ilustrasikan tabel Wiener darimasalah yang akan diteliti
41
g) Uraikan bagaimana bahan ajardikembangkan sesuai dengan pendekatanpembelajaran yang diberikan
h) Sertakan sampel instrumen dan bahan ajaryang akan digunakan
i) Tuliskan rencana analisis data denganrencana pengujian hipotesis yang relevan
j) Usahakan ilustrasikan tabel Wiener darimasalah yang akan diteliti
41
Contoh Tabel Wiener
Statis-tik
Pembelajaran Berbasismasalah
Pembelajarankonvensional
Pretes
Postes
N-Gain Pretes
Postes
N-Gain
Kemampuan Pemahaman Siswa padaKelas Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kelas
Konvensional
42
Statis-tik Pre
tesPostes
N-Gain Pretes
Postes
N-Gain
Rerata
SB
Catatan: Skor ideal kemampuan pemahaman : 6042
5. Temuan Dan Diskusi
a) Sajikan temuan dalam bentuk yang palingmudah dibaca misalnya bentuk tabelWiener yang telah diisi dengan data
b) Kalau dalam disain ada pretes dan postes,dalam tabel langsung sajikan gain darivariabel ybs, nyatakan dalam gainternormalisasi agar dapat diinterpretasi-kankualitasnya.
c) Interpretasikan data temuan secarabermakna dan metakognitif
43
5. Temuan Dan Diskusi
a) Sajikan temuan dalam bentuk yang palingmudah dibaca misalnya bentuk tabelWiener yang telah diisi dengan data
b) Kalau dalam disain ada pretes dan postes,dalam tabel langsung sajikan gain darivariabel ybs, nyatakan dalam gainternormalisasi agar dapat diinterpretasi-kankualitasnya.
c) Interpretasikan data temuan secarabermakna dan metakognitif
d) Rasional interpretasi data temuan didukungdengan hasil uji persyaratan yang relevanmisalnya uji normalitas sebaran data, sertauji statistik lainnya
e) Lakukan uji hipotesis, dan uji hubunganantar variabel dengan statistik yang relevan.Misalnya ANOVA satu dan dua jalur, uji-t, uji-F, uji Sceffe, Uji untuk asosiasi dua variabel
e) Lengkapi temuan dengan tabel dandiagram/gambar yang mudah dibaca
44
d) Rasional interpretasi data temuan didukungdengan hasil uji persyaratan yang relevanmisalnya uji normalitas sebaran data, sertauji statistik lainnya
e) Lakukan uji hipotesis, dan uji hubunganantar variabel dengan statistik yang relevan.Misalnya ANOVA satu dan dua jalur, uji-t, uji-F, uji Sceffe, Uji untuk asosiasi dua variabel
e) Lengkapi temuan dengan tabel dandiagram/gambar yang mudah dibaca
g) Diskusikan hasil temuan untukmemperoleh simpulan yang komprehensif
h) Usahakan simpulan/interpretasi data tidakhanya hasil uji hipotesis, misalnya tidakada perbedaan atau ada perbedaan dsb,.
i) Lengkapi hasil pengolahan data dengananalisis kualitatif. Misalnya, tidak adaperbedaan pencapaian siswa yangmendapat pemebelajaran kontekstual danpembelajaran berbasis masalah. Namunkedua kemampuan tersebut tergolongkurang
45
g) Diskusikan hasil temuan untukmemperoleh simpulan yang komprehensif
h) Usahakan simpulan/interpretasi data tidakhanya hasil uji hipotesis, misalnya tidakada perbedaan atau ada perbedaan dsb,.
i) Lengkapi hasil pengolahan data dengananalisis kualitatif. Misalnya, tidak adaperbedaan pencapaian siswa yangmendapat pemebelajaran kontekstual danpembelajaran berbasis masalah. Namunkedua kemampuan tersebut tergolongkurang
6. Kesimpulan, Implikasi, Dan Saran
1) Kesimpulan :
a) Simpulkan temuan sesuai denganrumusan masalah
b) Dalam rumusan kesimpulan tidakdicantumkan numerik namun dalambentuk kualitatif atau narasi
c) Simpulan harus singkat dan jelasmenjawab masalah penelitian
46
6. Kesimpulan, Implikasi, Dan Saran
1) Kesimpulan :
a) Simpulkan temuan sesuai denganrumusan masalah
b) Dalam rumusan kesimpulan tidakdicantumkan numerik namun dalambentuk kualitatif atau narasi
c) Simpulan harus singkat dan jelasmenjawab masalah penelitian
2) ImplikasiBerdasarkan temuan dan simpulan,rumuskan implikasi teoritis dan empiris(kalau ada)
3) SaranRumuskan saran berdasarkan hasildiskusi, sehingga tidak bersifat umum(misalnya tanpa penelitian yangdilakukan saran tersebut berlaku)
47
2) ImplikasiBerdasarkan temuan dan simpulan,rumuskan implikasi teoritis dan empiris(kalau ada)
3) SaranRumuskan saran berdasarkan hasildiskusi, sehingga tidak bersifat umum(misalnya tanpa penelitian yangdilakukan saran tersebut berlaku)
7. Daftar pustaka:1. Susun sesuai aturan yang berlaku2. Tiap sumber yang tercantum pada daftar
pustaka, dalam uraian harus pernahdirujuk.
3. Semua yang pernah dirujuk dalam uraian,harus tercantum pada daftar pustaka
8. Lampirana) Data mentah dan analisisnya dan
pengujian hipotesis dicantumkan padalampiran dan yang dicantumkan dalamuraian hasilnya saja.
48
7. Daftar pustaka:1. Susun sesuai aturan yang berlaku2. Tiap sumber yang tercantum pada daftar
pustaka, dalam uraian harus pernahdirujuk.
3. Semua yang pernah dirujuk dalam uraian,harus tercantum pada daftar pustaka
8. Lampirana) Data mentah dan analisisnya dan
pengujian hipotesis dicantumkan padalampiran dan yang dicantumkan dalamuraian hasilnya saja.
b) Lampirkan instrumen, bahan ajar, danpendukung lain yang sesuai
8. Contoh menulis pendapat penulis :1) Berdasarkan sifatnya yang unik,
matematika mempunyai beberapa nama,misalnya matematika sebagai “extentionlanguage” atau matematika sebagai“formal language” atau sebagai “symboliclanguage” (Usiskin, dalam Elliott danKenney, 1996, h.231).
49
b) Lampirkan instrumen, bahan ajar, danpendukung lain yang sesuai
8. Contoh menulis pendapat penulis :1) Berdasarkan sifatnya yang unik,
matematika mempunyai beberapa nama,misalnya matematika sebagai “extentionlanguage” atau matematika sebagai“formal language” atau sebagai “symboliclanguage” (Usiskin, dalam Elliott danKenney, 1996, h.231).
9. Contoh menulis daftar pustakaSusun daftar pustaka sesuai dengan aturanyg berlaku
• Tiap sumber yang tercantum pada daftarpustaka, dalam uraian harus pernah dirujuk.
• Semua yang pernah dirujuk dalam uraian,harus tercantum pada daftar pustaka
Cooney, T.J., Shanchez, W.B, dan Ice, N.F(2001).“Interpreting Teachers’ Movementtoward Reform in Mathematics”. dalamThe Mathematics Educator. Vol.11-No.1Winter 2001. (contoh artikel dalam jurnal )
50
9. Contoh menulis daftar pustakaSusun daftar pustaka sesuai dengan aturanyg berlaku
• Tiap sumber yang tercantum pada daftarpustaka, dalam uraian harus pernah dirujuk.
• Semua yang pernah dirujuk dalam uraian,harus tercantum pada daftar pustaka
Cooney, T.J., Shanchez, W.B, dan Ice, N.F(2001).“Interpreting Teachers’ Movementtoward Reform in Mathematics”. dalamThe Mathematics Educator. Vol.11-No.1Winter 2001. (contoh artikel dalam jurnal )
Duch, B.J.(2001). “Models for Problem BasedInstruction in Undergraduate Courses”.dalam Duch,S.E. Groh, dan D Allen (Eds):The Power of Problem Based Learning.Virginia: America: Stylus Pubhishing.(contoh artikel dalam Handbook)
Sumarmo,U. (2006). High Level MathematicalThinking: Experiments with High Schooland Under Graduate Students usingVarious Approaches and Strategies.Makalah disajikan pada The FirstInternational Conference in Mathematicsand Statistics, 9th June, 2006 in Bandung,Indonesia.(contoh artikel disajikan dalamseminar) 51
Duch, B.J.(2001). “Models for Problem BasedInstruction in Undergraduate Courses”.dalam Duch,S.E. Groh, dan D Allen (Eds):The Power of Problem Based Learning.Virginia: America: Stylus Pubhishing.(contoh artikel dalam Handbook)
Sumarmo,U. (2006). High Level MathematicalThinking: Experiments with High Schooland Under Graduate Students usingVarious Approaches and Strategies.Makalah disajikan pada The FirstInternational Conference in Mathematicsand Statistics, 9th June, 2006 in Bandung,Indonesia.(contoh artikel disajikan dalamseminar)
Hendriana, H. (2009). Pembelajaran denganPendekatan Methaporical Thinking untukMeningkatkan Kemampuan PemahamanMatematik, Komunikasi Matematik danKepercayaan Diri Siswa SekolahMenengah Pertama. Disertasi padaSekolah Pasca Sarjana UPI : tidak diterbit-kan. (contoh sumber berupa disertasi)
Kendal, M. (2001). Teaching and LearningIntroductory Differential Calculus withComputer Algebra System. Disertation:tidak dipublikasikan. [Online]. Tersedia:archive/00001525/01/Margaret_Kendal. pdf.Tuliskan kapan diunduh (artikel di website)
52
Hendriana, H. (2009). Pembelajaran denganPendekatan Methaporical Thinking untukMeningkatkan Kemampuan PemahamanMatematik, Komunikasi Matematik danKepercayaan Diri Siswa SekolahMenengah Pertama. Disertasi padaSekolah Pasca Sarjana UPI : tidak diterbit-kan. (contoh sumber berupa disertasi)
Kendal, M. (2001). Teaching and LearningIntroductory Differential Calculus withComputer Algebra System. Disertation:tidak dipublikasikan. [Online]. Tersedia:archive/00001525/01/Margaret_Kendal. pdf.Tuliskan kapan diunduh (artikel di website)
Langrehr, J. (2006). Thinking Skill. Jakarta: ElexMedia Komputindo Kelompok Gramedia.(contoh sumber dari buku)
Lowry, C. M. (2000). Supporting and FacilitatingSelf-Directed Learning. ERIC Digest No93,1989-00-00 . Tuliskan kapan diunduh(contoh artikel di website)
Meissner,H. (2006). Creativity and MathematicsEducation [Online]. Tersedia:www.math.ecnu.cn/earcome3/sym1/sym104.pdf. [2 Februari 2007](contoh artikel di website)
53
Langrehr, J. (2006). Thinking Skill. Jakarta: ElexMedia Komputindo Kelompok Gramedia.(contoh sumber dari buku)
Lowry, C. M. (2000). Supporting and FacilitatingSelf-Directed Learning. ERIC Digest No93,1989-00-00 . Tuliskan kapan diunduh(contoh artikel di website)
Meissner,H. (2006). Creativity and MathematicsEducation [Online]. Tersedia:www.math.ecnu.cn/earcome3/sym1/sym104.pdf. [2 Februari 2007](contoh artikel di website)
Qohar, A. (2010). “Mengembangkan kemam-puan komunikasi matematis dankemandirian belajar siswa SMP melaluiReciprocal Teaching”. (Publisheddisertation). In Journal on MathematicsEducation, Vol.4, No.1, pp 1-128, 2013.
(contoh sumber dalam jurnal)
54
Qohar, A. (2010). “Mengembangkan kemam-puan komunikasi matematis dankemandirian belajar siswa SMP melaluiReciprocal Teaching”. (Publisheddisertation). In Journal on MathematicsEducation, Vol.4, No.1, pp 1-128, 2013.
(contoh sumber dalam jurnal)