mengelola wakaf dengan penuh amanah

26

Upload: sman-4-tambun-selatan

Post on 23-Jul-2015

1.231 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 2: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Kelompok 1 Nama Anggota:

Dwi Endri Mei

Hana Juniawati

Laila Safitri

Nandya Purbaningrum

Sulaisa Difa Riskama

Ulfah Nur Islami

Page 3: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH

AMANAH

Page 4: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 5: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Pengertian Wakaf

Secara bahasa, wakaf berasal dari bahasaarab yang artinya menahan (al-habs) danmencegah (al-man’u). Maksudnya adalahmenahan untuk tidak dijual, tidak hadiahkanatau diwariskan.

Menurut syar’i adalah suatu ungakapan yang mengandung penahanan harta miliknya.

Page 6: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 7: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 8: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

2. SYARAT DAN RUKUN WAKAF

Syarat Wakaf1) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu

tertentu (disebut takbid).2) Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa

yang akan datang. Misalnya, “Saya wakafkan bila dapatkeuntungan yang lebih besar dari usaha yang akan datang”. Hal ini disebut tanjiz.

3) Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisadimiliki barang yang diwakafkan (mauquf) itu

Page 9: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Rukun wakafRukun wakaf ada empat, seperti berikut. 1) Orang yang berwakaf (wakif), syaratnya; a. Kehendak sendirib. Berakalc. Baligh2) Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf), syaratnya; a. Harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif)b. Miliki sendiri walaupun hanya sebagian yang diwakafkan atau musya (bercampur

dan tidak dapat dipindahkan dengan bagian yang lain3) Tempat berwakaf (yang berhak menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang

memilki sesuatu, anak dalam kandungan tidak syah.a. Tertentu (’ayyan), orang yang menerima waqaf harus jelasb. Tidak tertentu (gaira mu’ayyan), tempat berwaqaf itu tidak ditentukan4) Akad, misalnya: “Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak

mampu dan sebagainya” tidak perlu qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi

Page 10: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

3. HARTA WAQAF DAN PEMANFAATANNYA

By: Nandya Purbaningrum

Page 11: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

2. Waqaf benda bergeraka. logam mulia, logam yang sifatnya memilliki manfaatjangka panjang.

b. surat berharga.c. kendaraan.d. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI mencakup hak cipta, hak paten, merek, dan desainproduk industri.

e. hak sewa rumah seperti waqaf bangunan dalambentuk rumah.

By: Nandya Purbaningrum

Page 12: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 13: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 14: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Landasan1. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977

tentang Perwakafan Tanah Milik.

2. Peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 Tahun

1977 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah

mengenai Perwakafan Tanah Milik.

3. Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1978

Tentang Peraturan Pelasanaan Peraturan

Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang

Perwakafan Tanah Milik.

4. Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam No. Kep/P/75/1978 tentang Formulir dan

Pedoman Peraturan-Peraturan tentang Perwakafan

Tanah Milik .

TATA CARA?

Page 16: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 17: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH
Page 18: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

5. NADIR

• Siapakah Nadir itu?

Nadzir berasal dari kata kerja bahasa Arab nadzara-yandzuru-nadzaran yang mempunyai arti, menjaga, memelihara, mengelola dan mengawasi. Adapunnadzir yang kemudian dapat diartikan dalam bahasaIndonesia adalah orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurusharta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaftersebut.

Page 19: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

• Nadir berhak menerima penghasilan dari hasil tanah wakaf yang biasanya ditentukan oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kotamadya. Dengan ketentuan tidak melebihi dari 10 % ari hasil bersih tanah wakaf

• Nadir dalam menunaikan tugasnya dapat menggunakan fasilitas yang jenis dan jumlahnya ditetapkan oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kotamadya.

Page 20: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Kewajiban Nadir

• Menyimpan dengan baik lembar kedua salinan AktaIkrar Wakaf

• Memelihara dan memanfaatkan tanah wakaf sertaberusaha meningkatkan hasilnya

• Menggunakan hasil wakaf sesuai dengan ikrarwakafnya.

• membagikan hasil dari harta wakaf tersebut kepadayang berhak menerimanya sesuai denganperuntukannya

Page 21: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

6. MENGGANTI BARANG WAKAF

Barang yang diwakafkan tidak bolehdiganti atau dijual.

Persoalannya akan jadi lainjika barang wakaf itu sudah tidak

dapatdimanfaatkan, kecuali denganmemperhitungkan harga

atau nilai jual setelahbarang tersebut dijual. Artinya, hasil

jualnyadibelikan gantinya. Dalam keadaan demikian, mengganti

barang wakaf dibolehkan. Sebabdengan cara demikian, barang

yang sudahrusak tadi tetap dapat dimanfaatkan dantujuan wakaf

semula tetap dapatditeruskan, yaitu memanfaatkan barang yang

diwakafkan tadi.

Page 22: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangandari wakif dengan status wakaf sesuai dengan syariah.

Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu. Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan

sebagaimana yang diperkenankan oleh syariah . Jumlah harta Wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja

yang akan dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telahditentukan olehWakif

Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannyauntuk tujuan-tujuan yng telah ia tentukan .

By: Laila Safitri

Page 23: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Wakaf memiliki banyak hikmah baik bagi yang mewakafkan atau untuk pengguna wakaf. Adapun hikmah wakaf yakni:

1) Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya.

2) Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah menjadi milik seseorang secara sah, tetapi masih ada di dalamnya harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat.

3) Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan yang cukup . Maka persiapan bekal itu diantaranya adalah harta yang pernah diwakafkan

4) Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan umat islam, baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.

By: Laila Safitri

Page 24: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

By: Laila Safitri

Page 25: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH

Thanks to Allah Swt

Thanks to Nabi Muhammad Saw

Thanks to Mrs. Nunun

Members of group:

Dwi E

Hana J

Laila S

Nandya P

Sulaisa D

Ulfah N

Thanks for attention My Friends^^

Page 26: MENGELOLA WAKAF DENGAN PENUH AMANAH