mengapa lubang ozon ada di kutub selatan

3
5/11/2018 MengapaLubangOzonAdaDiKutubSelatan-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/mengapa-lubang-ozon-ada-di-kutub-selatan 1/3 Perubahan Iklim Global Mengapa Lubang Ozon Ada di Kutub Selatan Disusun oleh Novi Pipin

Upload: novipipin

Post on 12-Jul-2015

290 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan

5/11/2018 Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mengapa-lubang-ozon-ada-di-kutub-selatan 1/3

Perubahan Iklim Global

Mengapa Lubang Ozon Ada di Kutub Selatan

Disusun

oleh

Novi Pipin

Page 2: Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan

5/11/2018 Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mengapa-lubang-ozon-ada-di-kutub-selatan 2/3

Mengapa Lubang Ozon ada di Kutub Selatan

Ada dua alasan, mengapa Lubang Ozon Ada di Kutub Selatan. Dengan kata lain,

CFCs dilepaskan oleh sebagian besar negara industri seperti Amerika Serikat dan

 Jepang, akan tetapi lubang ozon justru terbentuk di daerah Antartika.

September 18, 1979 September 21, 1989 September 10, 2000

Pertama, molekul CFCs yang dilepaskan ke udara tidak akan tinggal diam di

atmosfer dimana dia dilepaskan. CFCs yang bersifat sangat stabil, tidak reaktif dan

tidak mudah terurai akan bergerak menuju stratosfer dalam waktu yang cukuplama, yaitu selama beberapa tahun. Dengan begitu, angin di troposfer dan

stratosfer memiliki waktu yang cukup untuk mendistribusikan molekul CFCs yang

berasal dari bumi. Karena sifatnya itulah, maka di troposfer, CFCs tidak bereaksi

dengan substansi lainnya. CFCs hanya terurai dan menjadi tidak stabil serta reaktif 

saat memasuki stratosfer ketika mereka bertemu radiasi ultraviolet dari sinar

matahari yang memiliki gelombang pendek tapi energinya sangat besar.

Kedua,  proses pembentukan dan penguraian ozon berlangsung secara

kesetimbangan (reaksi Chapman). Dengan begitu, penguraian CFCs tidak terjadi

secara spontan tapi ada kondisi tertentu. Ketika CFCs memasuki stratosfer dan ter-

ekspos pada sinar ultraviolet, CFCs terurai menjadi klor (Cl), Fluoro (F), dan Carbon(C). Bahan-bahan itu bereaksi dengan ozon dengan membentuk radikal bebas yang

sangat kuat yaitu golongan halogen: fluorida (F), klorida (Cl), dan bromida (Br).

Sementara itu, radikal bebas yang mampu menguraikan ozon adalah Oksida

hidrogen (HOx), nitrogen (NOx), klorin (ClOx), dan bromin (BrOx). Satu atom klor

mampu menguraikan lebih dari 100.000 molekul ozon. Di Antartika ini, level ozon

berada dibawah 100 Dobson unit yang sekarang telah diobservasi secara frekuentif 

pada akhir September dan awal Oktober. Kondisi cuaca yang sangat dingin di

Antartika juga memungkinkan terbentuknya banyak awan yang disebut dengan

polar stratospheric clouds (PSCs). Meskipun PSCs juga ditemukan di Artik, tetapi

karena cuacanya tidak selalu dingin akibat musim dingin yang lebih hangat, maka jarang ditemukan awan PSCs. PSCs ini merupakan tempat terjadinya reaksi-reaksi

heterogen yang mengubah klor (dan brom) yang tadinya tidak aktif menjadi atom-

atom yang aktif (reaktif). Reaksi ini terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Pada

permukaan awan yang sangat dingin ini, klor yang sudah terurai menjadi lebih aktif 

lagi dan terbentuklah Cl2. Ketika periode temperature paling dingin dan gelap

sekitar 80°C atau 193 K (Mother of Pearl), yaitu pada bulan Agustus-September,

terdapat banyak sekali klor atau Cl2 yang terakumulasi dan aktif. Ketika sinar

Page 3: Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan

5/11/2018 Mengapa Lubang Ozon Ada Di Kutub Selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mengapa-lubang-ozon-ada-di-kutub-selatan 3/3

matahari pertama yang memancarkan gelombang ultraviolet mulai menyinari

Antartika pada bulan Oktober, akumulasi Cl2 ini terurai menjadi 2 atom klor (2 Cl).

Klor ini pun makin reaktif memecah dan mengurai ozon hingga terlihat seperti

berlubang. Inilah sebabnya penipisan ozon paling parah ditemukan di daerah Benua

Antartika.

Bahan: Berbagai Sumber