mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus 11 mei 2016

MENGAPA KESELAMATAN

HANYA DALAM NAMA

YESUS?

Tuhan Pencipta Semesta Alam

Bonggas L. Tobing

Jl. Perjuangan 9, Tj. Rejo, Medan 20122

Mengapa Keselamatan Hanya ….. 2

I. PENDAHULUAN

Dalam kitab Kisah Rasul 4: 11-12 tertulis: “Yesus adalah batu yang

dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --,

namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada

di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah

kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada

manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.

Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa keselamatan manusia hanya

dalam nama Yesus. Mengapa keselamatan kita hanya dalam nama

Yesus? Mengapa bukan dalam nama Musa, Daud, atau Paulus?

Tulisan ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan di atas.

Dengan harapan, pembaca kelak dapat menjelaskan kepada seisi

rumah maupun kepada orang lain, bahwa keselamatan manusia

hanya dalam nama Yesus.

II. KESELAMATAN DI TANGAN

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM

Dalam Alkitab tercatat, bahwa manusia yang sangat sempurna

menurut pandangan manusia, ia tetap tidak sempurna di mata

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM. Sebab hanya TUHAN

PENCIPTA SEMESTA ALAM yang maha sempurna, dan tidak ada

manusia yang dapat menyamai kesempurnaan TUHAN. Kitab

Matius 19:16–22, Markus 10:17–23 dan Lukas 18:18–23 mencatat

pembicaraan seorang kaya yang sangat baik dengan Tuhan Yesus.

Orang kaya itu bertanya kepada Tuhan Yesus: “Guru yang baik, apa

yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

Jawab Tuhan Yesus: ”Jangan membunuh, jangan berzinah,

jangan mencuri, jangan berdusta, hormatilah ayahmu dan ibumu


dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Orang

kaya itu berkata: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa

mudaku.” Tuhan Yesus berkata: “Jikalau engkau hendak

sempurna, juallah segala milikmu dan bagikan kepada orang-

orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian

datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Sejak masa mudanya, orang kaya itu tidak pernah membunuh, tidak

pernah berzinah, tidak pernah mencuri, tidak pernah berdusta,

menghormati oangtua dan mengasihi manusia seperti dirinya sendiri.

Menurut ukuran manusia, orang kaya itu sudah sangat-sangat baik.

Tetapi, di mata Tuhan Yesus, orang kaya itu tetap tidak sempurna.

Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata kepadanya: “Jika engkau hendak

sempurna ..... “. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sesempurna-sempurnanya manusia, ia tetap tidak sempurna di mata

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM.

Cerita di atas menunjukkan, bahwa sekalipun orang kaya itu sudah

sangat baik, ia masih bertanya: “ .. apa yang harus kuperbuat untuk

memperoleh hidup yang kekal?” Pertanyaan ini merupakan

pertanda, bahwa ia tidak yakin menerima kehidupan yang kekal

bersama TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM, atau tidak yakin

selamat dari kebinasaan kekal, meskipun ia sudah sangat baik

menurut ukuran manusia. Artinya, kebaikan seorang manusia tidak

menjamin ia selamat dari kebinasaan kekal!

Jika demikian, siapakah yang dapat menyelamatkan manusia dari

kebinasaan kekal?

Penyelamat manusia hanya TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM. Tidak ada pribadi lain yang dapat menyelamatkan manusia


selain TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM. Semua manusia,

apapun agamanya, pasti setuju bahwa:

Kelamatan manusia hanya di tangan kuasa atau otoritas

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM!

Seandainya kita mengetahui bahwa nama TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM adalah si Dapot, maka kita akan berkata:

“Keselamatan manusia hanya di tangan otoritas TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM, yang namaNya Dapot!”

Oleh karena itu, supaya kita dapat bersaksi dengan benar tentang

nama penyelamat manusia, maka sangat penting mengetahui nama

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM yang benar. Hal ini akan

dijelaskan berikut ini.

III. NAMA TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM

Manusia adalah debu di hadapan TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM. Bagaimana mungkin debu mengetahui nama TUHAN

PENCIPTA SEMESTA ALAM. Makin tidak mungkin lagi, karena

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM adalah Roh, tidak berwujud

dan tidak pernah terlihat oleh mata manusia. Tidak seorangpun yang

pernah melihat TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM Yoh. 1: 18

.

Mengetahui nama manusia yang terlihat mata saja adalah sulit,

apalagi mengetahui nama TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM

yang tidak terlihat mata.

Hal kedua yang perlu kita sadari bahwa ciptaan tidak berhak

membuat nama bagi Penciptanya. Yang belakangan ada, tidak pernah

membuat nama kepada yang terdahulu ada. Ibaratnya, seorang anak

tidak pernah membuat nama kepada orangtuanya. Nama orangtuanya


sudah ada sebelum anak itu lahir. Artinya, yang kemudian ada (anak)

tidak membuat nama kepada yang terdahulu daripadanya (orangtua).

Oleh karena itu, adalah tidak benar jika manusia sebagai ciptaan

membuat nama kepada PenciptaNya. TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM yang berdaulat penuh untuk menentukan

namaNya, bukan manusia yang berdaulat menetapkan namaNya.

Adakah haknya sebutir debu menetapkan nama TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM?

Hal ketiga yang perlu kita ketahui adalah bahwa manusia tidak

pantas memaksa TUHAN menerima nama yang dibuat manusia.

Ilustrasi berikut ini akan memudahkan kita memahaminya. Suatu

waktu, saya bertemu dengan seorang anak SD, namanya Imer. Dia

saya panggil dengan nama Imor. Dia berkata: “Namaku Imer, bukan

Imor!”. Lalu, saya paksa dia menerima nama yang saya berikan tadi.

Dia tetap tidak mau bernama Imor. Padahal, hanya saya hanya

mengganti satu huruf saja dari namanya, yaitu e menjadi o. Artinya,

orang dewasa, yang nota bene lebih kuat secara fisik daripada anak

SD itu, tidak boleh memaksa anak SD itu, untuk menerima nama

yang dikehendaki orang dewasa tadi. Apalagi anak-anak SD, yang

lebih lemah daripada orang dewasa, mereka tidak pantas memaksa

orang dewasa untuk menerima nama buatan anak-anak itu. Dengan

kata lain, seorang manusia yang nota bene adalah debu, tidak patut

memaksa TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM menerima nama

buatan manusia.

Jika demikian halnya, bagaimana manusia dapat mengetahui nama

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM?

Orang Kristen mengaku bahwa TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM pernah datang ke dunia mengambil rupa manusia. Ketika itu,

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM menyandang nama Yesus.


Dengan demikian, dapat kita simpulkan, bahwa nama yang

dikehendaki TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM bagiNya

adalah Yesus!

Yang menjadi masalah adalah, kita sering menganggap Yesus adalah

nama dari tubuh daging yang digunakan TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM pada waktu itu. Seharusnya, yang bernama Yesus

adalah TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM yang mengambil

rupa manusia itu. Bukan tubuh daging itu! Ilustrasi berikut ini dapat

menolong kita untuk memahaminya.

Seorang wanita mengambil rupa gorilla, seperti gambar di bawah ini.

Dari mulut gorilla itu, terdengar suara: “Namaku adalah Betty”.

Menurut Anda, siapakah yang memiliki nama Betty? Daging gorilla

itu kah? Atau wanita yang datang mengambil rupa gorilla itu? Bagi

saya, yang nama Betty, adalah wanita yang mengambil rupa gorilla

itu! Yang bernama Betty adalah wanita yang datang mengambil rupa

gorilla.

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM pernah datang ke bumi, dan

mengambil rupa manusia. Dalam wujud manusia, IA menyandang

Namaku Betty


nama Yesus. Maka yang bernama Yesus adalah TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM, yang datang mengambil rupa manusia itu!

Bukan daging manusia itu yang bernama Yesus!

Ilustrasi lain yang dapat menolong kita untuk mengetahui nama

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM adalah sebagai berikut.

Ada suatu benua, namanya benua Indah. Benua ini dihuni seorang

raja yang sangat kaya, sangat perkasa dan mempunyai kenderaan

yang dapat membawanya kemana saja ia mau pergi. Ada satu benua

lain, namanya benua Miskin, dihuni oleh sekelompok orang-orang

miskin, lemah, dan tidak mempunyai kemampuan untuk keluar dari

benua tempat mereka tinggal. Orang-orang miskin ini ingin

berkenalan dengan raja benua Indah, tetapi mereka tidak memiliki

kemampuan untuk menemui raja itu. Suatu waku, raja benua Indah

datang berkunjung ke benua Miskin dan tinggal dan hidup bersama-

sama dengan penduduk benua Miskin itu, beberapa tahun lamanya.

Dengan demikian, penduduk benua Miskin mengetahui nama raja

benua Indah yang sesungguhnya!

Seandainya raja benua Indah tidak pernah menemui penduduk benua

Miskin, maka penduduk benua Miskin tidak akan pernah mengenal

pribadi raja benua Indah itu, atau tidak akan pernah mengenal nama

raja benua Indah dengan benar!

Raja benua Indah itu adalah gambaran TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM, raja yang berkuasa melakukan segala perkara.

Penduduk benua Miskin mengibaratkan kita, manusia yang tidak

memiliki kemampuan untuk menemui TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM, sehingga mustahil bagi manusia dapat mengenal

pribadi TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM. Syukurlah,


TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM berkenaan datang menemui

manusia, sehingga manusia mengenal pribadi TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM dan mengenal nama pribadiNya, yaitu Yesus!

Seandainya TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM tidak pernah

datang menemui manusia, maka manusia tidak akan pernah

mengenal nama TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM.

Jelaslah sekarang, bahwa nama TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM adalah Yesus.

IV. PENUTUP

Sebelumnya sudah kita katakan bahwa keselamatan manusia hanya

ditangan kuasa atau otoritas TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM. Sedang nama TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM

adalah Yesus. Maka keselamatan manusia hanya dalam nama Yesus!

Dengan demikian, jika ada orang bertanya: “Mengapa keselamatan

hanya dalam nama Yesus?” Jawabannya menjadi sederhana, yakni

sebagai berikut:

Keselamatan manusia hanya di tangan kuasa atau otoritas TUHAN

PENCIPTA SEMESTA ALAM. Nama TUHAN PENCIPTA

SEMESTA ALAM adalah Yesus. Maka keselamatan manusia hanya

di tangan kuasa atau otoritas TUHAN PENCIPTA SEMESTA

ALAM, yang namaNya adalah Yesus.

Seandainya ada orang yang bertanya: “Bagaimana Anda tahu bahwa

nama TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM adalah Yesus?”


Jawabannya adalah: “Saya tahu namaNya adalah Yesus, karena

TUHAN PENCIPTA SEMESTA ALAM pernah datang ke dunia

mengambil rupa manusia. Ketika itu, Dia menyandang nama Yesus.

Artinya, nama yang dikehendakiNya bagi diriNya adalah Yesus!”

Medan, Mei 2016

mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus 11 mei 2016

Spiritual