menerapkan konsep kesalahan pengukuran

30
Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

Upload: phylicia-fauna

Post on 30-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Probolinggo. SMK Negeri 2. APROKSIMASI. Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran. APROKSIMASI. Standart Kompetensi :. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi kesalahan. Kompetensi Dasar :. Menerapkan konsep kesalahan pengukuran. Indikator :. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

Page 2: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 2 Aproksimasi

APROKSIMASI

Standart Kompetensi :Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi kesalahan

Kompetensi Dasar :Menerapkan konsep kesalahan pengukuran

Indikator :1. Membedakan pengertian membilang dan mengukur

2. Menghitung kesalahan (salah mutlak dan salah relatif), prosentase kesalahan, toleransi hasil suatu pengukuran

Page 3: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 3 Aproksimasi

Ruang Lingkup

Pengertian Aproksimasi

Pembulatan

Macam-macam Kesalahan

Toleransi

Operasi Hasil Pengukuran

Pecahan Berantai

Page 4: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 4 Aproksimasi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Pengertian Aproksimasi

Bagaimana perbedaan bilangan dari kalimat. misalnya: Panjangnya uang kertas seratus ribuan adalah 15 cm. Rombongan yang datang kemarin sebanyak 15 orang.

Page 5: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 5 Aproksimasi

Aproksimasi

Menyatakan suatu bilangan atau ukuran yang diperoleh dari kegiatan yang berdasar hasil pendekatan atau pembulatan

Mengukur :

Memperkirakan

Hasilnya tidak pasti ( pendekatan)

Membilang :

Hasilnya eksak ( pasti )

Page 6: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 6 Aproksimasi

Pembulatan

Semua hasil pengukuran menyatakan nilai “pendekatan “ Hasil-hasil pengukuran panjang, massa, waktu, luas dan sebagainya harus diberikan menurut ketelitian yang diperlukan.

Pembulatan dilakukan dengan aturan: Jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu

Jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya tetap.

Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu :

a. pembulatan ke satuan ukuran terdekat

b. pembulatan ke banyaknya angka desimal

c. pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan

Page 7: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 7 Aproksimasi

Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat

Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur

Contoh :

165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat

2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat

14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat

14,16 detik = 14,2 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat

14,149 detik = 14,1 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat

Page 8: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 8 Aproksimasi

Pembulatan ke Banyaknya Angka Desimal

Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian

banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang dikehendaki

5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal

= 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal = 5,47 dibulatkan sampai dua tempat desimal

= 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal

Bagaimana hasilnya apabila 5,44735 dibulatkan sampai satu tempat desimal

5,44735 = 5,4 dibulatkan sampai satu tempat desimal

Page 9: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 9 Aproksimasi

Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka yang Signifikan

Pembulatan dengan cara menetapkan banyaknya angka yang signifikan. Significant berarti “ bermakna “ penting

64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan

Jika diketahui suatu bilangan, berikut adalah aturan-aturan untuk menentukan angka-angka mana yang signifikan :

1). Angka yang tidak nol selalu signifikan, mis: 472,513 6 angka signifikan

2). Angka “0” signifikan jika letaknya di antara angka-angka yang signifikan, mis: 807003 6 angka signifikan 3) Angka “ 0 “ signifikan jika muncul setelah tanda tempat desimal dan angka- angka lain yang signifikan, mis: 20,080 5 angka signifikan

5) Angka “ 0 “ signifikan jika ditandai “strip “ atau “ bar

4). Angka “ 0 “ itu tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang bukan nol meskipun muncul setelah tanda tempat desimal, mis: 043,00 m 4 angka signifikan; 0,0720 km 3 angka signifikan

Page 10: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 10 Aproksimasi19 April 2023

Macam-macam Kesalahan

Panjangnya lebih dekat ke 15 cm dari pada 14 cm atau 16 cm

Panjang sebenarnya terletak antara 14,5 cm dan 15,5 cm.

Hal ini kesalahan yang masih diterima dari pengukuran ini adalah 0,5 cm

atau salah mutlaknya ialah 0,5 cm.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Page 11: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 11 Aproksimasi

Macam-macam Kesalahan

Salah Mutlak =

pengukuranhasilmutlaksalah

½ x satuan ukuran terkecil.

Salah relatif x 100 %

Salah Relatif =

Persentase Kesalahan =

Batas Atas = Hasil Pengukuran + Salah Mutlak

Batas Bawah = Hasil Pengukuran – Salah Mutlak

Page 12: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 12 Aproksimasi

Toleransi

Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran

terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil

yang dapat diterima.

Page 13: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 13 Aproksimasi

Contoh 1 :

Diketahui hasil pengukuran tinggi tiang bendera 3,5 meter, carilah satuan pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan dan toleransi

Jawab :Hasil pengukuran 3,5m

Satuan pengukuran terkecil : 0,1m

Salah mutlak : 0,5 x 0,1m = 0,05m

Salah relatif : 0,05 / 3,5 = 0,014

Prosentase kesalahan : 0,014 x 100% = 1,4%Batas atas pengukurn : (3,5 + 0,05)m = 3,55mBatas bawah pengukuran : (3,5 – 0,05)m = 3,45m

Toleransi pengukuran : (3,55 – 3,45)m = 0,10m

Page 14: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 14 Aproksimasi

Operasi Hasil Pengukuran :

Jumlah hasil PengukuranJika dua pengukuran atau lebih dijumlahkan , maka salah mutlaknya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran-pengukuran asal

Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran IIJumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II

Selisih hasil PengukuranJika dua pengukuran atau lebih dikurangkan , maka salah mutlak selisihnya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran asal

Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II

Hasil kali dua PengukuranHasil kali maksimum = b. a pengukuran I x b. a pengukuran IIHasil kali minimum = b. b pengukuran I x b. b pengukuran II

Page 15: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 15 Aproksimasi

Contoh 2 :

Suatu hasil pengukuran dinyatakan dengan ( 15 ± 0,5 ) gram. Berikan pengukuran maksimum dan minimum yang dapat diterima, kemudian carilah toleransinya ?

Jawab :

Toleransi yang diperkenankan adalah ( 15 ± 0,5 ) gram, berarti:

Pengukuran maksimum yang dapat diterima:15 + 0,5 = 15,5 gram

Pengukuran minimum yang dapat diterima: 15 – 0,5 = 14,5 gram

Sehingga toleransinya adalah 1 gram

Page 16: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 16 Aproksimasi

Contoh soal

Diketahui dua hasil pengukuran yaitu : 12cm dan 19cmTentukan :a. Jumlah maksimum dan minimum

Selisih maksimum dan minimumHasil kali maksimum dan minimumJumlah salah mutlak dan selisih salah mutlak dari pengukuran-pengukuran diatas

Page 17: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 17 Aproksimasi

Jawab :

Hasil pengukuran I = 12cmHasil pengukuran II = 19cmSalah mutlak pengukuran I = 0,5cmSalah mutlak pengukuran II = 0,5cmBatas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cmBatas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cmBatas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cmBatas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm

Jumlah Maksimum : (12,5 + 19,5)cm = 32cmJumlah Minimum : (11,5 + 18,5)cm = 30cm

a.

Selisih Maksimum : (19,5 - 11,5)cm = 8cmSelisih Minimum : (18,5 + 12,5)cm = 6cm

b.

Page 18: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 18 Aproksimasi

Hasil pengukuran I = 12cmHasil pengukuran II = 19cmSalah mutlak pengukuran I = 0,5cmSalah mutlak pengukuran II = 0,5cmBatas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cmBatas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cmBatas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cmBatas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm

Hasil kali Maksimum : (12,5 x 19,5)cm = 243,75cm2

Hasil kali Minimum : (11,5 x 18,5)cm = 212,75cm2 c.

Jumlah salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cmSelisih salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm

d.

Jawab :

Page 19: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 19 Aproksimasi

APROKSIMASI

Kompetensi DasarMenerapkan konsep operasi hasil pengukuran

Indikator1. Menghitung jumlah dan selisih hasil

pengukuran2. Menghitung hasil kali maksimum dan minimum

hasil pengukuran

Page 20: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 20 Aproksimasi

Aproksimasi Pecahan

Pecahan dapat didekati nilainya dengan pecahan lain dengan teknik pecahan berantai

...1

1

32

1

aa

ax

Misal : dapat ditulis dengan pecahan

berantai sbb:

q

px

Untuk pendekatan ke-nn

nn q

px

dengan pn=anpn-1+pn-2 dan qn=anqn-1+qn-2

Page 21: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 21 Aproksimasi

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel

Hasil bagi pecahan berantai

a1 a2 a3 …... an-1 an

0 1

1 0

a1a2.a1 +1

pn

qn

Page 22: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 22 Aproksimasi

Contoh: 1

Tentukan pecahan yang mendekati: 99

224

Page 23: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 23 Aproksimasi

Kita Buat Pembagian Bersusun

99 / 224 \ 2 = a1

198 26 / 99 \ 3 = a2

78 21 / 26 \ 1 = a3

21 5 / 21 \ 4 = a4

20 1 / 5 \ 5 = a5

5 0

99

224

5

14

11

13

12

Dapat ditulis:

Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 3

72

4

9

19

43

99

224

Page 24: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 24 Aproksimasi

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel

Hasil bagi pecahan berantai

2 3 1 4 5

0 1

1 0

2 7 9 43 224

1 3 4 19 99

x

2+

2

x0

+1

Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 3

72

4

9

19

43

99

224

Page 25: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 25 Aproksimasi

Contoh: 2

Tentukan pecahan yang mendekati:

213

7979 / 213 \ 2 158 55 / 79 \ 1 55

24 / 55 \ 2 48 7 / 24 \ 3 21

3 / 7 \ 2 6 1 / 3\ 3

3 0

Page 26: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 26 Aproksimasi

Dengan Tabel

Hasil bagi pecahan berantai

2 1 2 3 2 3

1 0

0 1

1 1 3 10 23

2 3 8 27 62

x0

+1

x2

+2

79

213

Jadi Pecahan yang mendekati adalah :3

1

8

3

27

10

62

232

1

213

79

Page 27: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 27 Aproksimasi

Contoh:

Pada mesin bubut yang mempunyai kisar transportir 5 mm akan dibuat ulir dengan kisar 2,06 mm. Persediaan roda gigi pengganti mempunyai gigi 20-120 dan merupakan kelipatan

dari 5. Tentukan perbandingan roda gigi penggantinya sehingga menghasilkan ulir yang paling mendekati ukuran

sebenarnya dan berapa persentase kesalahannya!

Page 28: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 28 Aproksimasi

Penyelesaian :

Jika roda gigi yang menggerakkan adalah DR dan roda gigiyang digerakkan DN, maka:

250

103

5

06,2

mm

mm

DN

DR

Untuk mencari harga yang mendekati harga asal kita gunakan pecahan berantai sebagai berikut:

103 / 250 \ 2 206 44 / 103 \ 2 88

15 / 44 \ 2 30 14 / 15 \ 1

14 1 / 14 \ 14

14 0

Page 29: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 29 Aproksimasi

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel

Hasil bagi pecahan berantai

2 2 2 1 14

1 0

0 1

1 2 5 7 103

2 5 12 17 250

x

0+

1

x

1+

0

Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 5

2

12

5

17

7

250

1032

1

Page 30: Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran

AdaptifHal.: 30 Aproksimasi