mendorong pertumbuhan profesorhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/warta-des... · 2020....

25
www.humas.unsyiah.ac.id EDISI 242 . DESEMBER 2019 ISSN 0215-2916 MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESOR

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

EDISI 242 . DESEMBER 2019IS

SN 0

215

-29

16

MENDORONGPERTUMBUHAN

PROFESOR

Page 2: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 230 . DESEMBER 2018

IFTITAH2 XXX 3

UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) lagi-lagi menarik perhatian publik dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Unsyiah tengah berupaya mendorong pertumbuhan guru besar atau profesor agar mencapai target yang telah ditetapkan. Alasan lain juga dikarenakan beberapa dari profesor akan memasuki masa purnabakti.

Kenaikan gra�k pertumbuhan ini memang sangat signi�kan. Namun, mereka yang dikukuhkan tentunya telah melewati proses penilaian yang sangat ketat. Tim penilai pastinya telah mengikuti Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Akademik/Pangkat Dosen yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Beratnya proses penilaian tak mematahkan keinginan para dosen dengan masa bakti dan publikasi yang tinggi untuk mengikuti proses seleksi. Saat ini, jumlah profesor di Unsyiah telah mencapai pada

angka 73 orang dari semua fakultas. Walaupun belum memadai,tetapi jumlah tersebut telah mendekati 10 persen dari jumlah dosen Unsyiah secara keseluruhan.

Optimisme Unsyiah untuk terus menambah jumlah profesor di tahun mendatang sangat tinggi. Hal ini disertai semangat Rektor untuk terus mendorong laju pertumbuhan profesor di Unsyiah. Profesor merupakan salah satu indikator penguat akan kualitas sebuah perguruan tinggi. Melalui profesor lahirlah pakar-pakar profesional berdasarkan keilmuan yang luas.

Para profesionalime di bidang akademik ini diharapkan mampu memberikan kontribusi tersendiri bagi perguruan tinggi dan masyarakat. Kepakaran yang dimiliki para professor merupakan legacy bagi masa depan anak-anak bangsa. Dan ini merupakan tanggung jawab besar bagi mereka untuk mentransformasikan ilmunya dalam wujud publikasi dan penelitian. (Redaksi)

Optimis MenambahJumlah ProfesorChairil Munawir MT, S.E. M.M.Kepala Humas Unsyiah

Page 3: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

IZIN TERBIT

DITERBITKAN OLEH

PERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG

ADMINISTRASI & PENGEMBANGAN

KETUA PENGARAH

PEMIMPIN REDAKSI

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

REDAKTUR PELAKSANA

SEKRETARIS REDAKSI

EDITOR

PEWARTA

FOTOGRAFER

LAYOUTER

ADMINISTRASI & KEUANGAN

LOGISTIK

SIRKULASI

WEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987

Humas Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.);

T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah

Kuala)

Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur

BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)

Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)

Abdul Rochim, S.Sos. M.Pd

Chairil Munawir MT, S.E. M.M.

Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.

Rika Marlia, S.E. M.M.

Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.

Ferhat, S.E. M.M.

Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |

Muksalmina, S.Sos.I.

Syahri Afrizal, S.I.Kom.

Sayed Jamaluddin

Nadia Ulfa, A.Md.

Munawar, S.H.

Ispandiar

Muhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEdisi 242 Desember 2019

ISSN 0215-2916Tebal Isi 48 Halaman

DITERBITKAN OLEHHumas UniversitasSyiah Kuala

TWITTER@univ_syiahkuala

YOUTUBEUnsyiah TV

WEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.id

[email protected]

INSTAGRAM@univ_syiahkuala

[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email: [email protected] (600-700 kata)

REDAKSI

DAFTAR ISI

IFTITAH 3Optimis Menambah Jumlah Profesor

EDUKASI 6-7Meniti Jabatan Profesor

MAHASISWA 8-9UKM Leuser; Peduli Krueng Aceh Menuai Apresiasi

FOKUS 10-15Mendorong Pertumbuhan Profesor

Kepakaran untuk Solusi Persoalan Bangsa

PAKAR 16Guru Matematika Profesional di Era Digital

PENGABDIAN 18-19CIMSA FK Unsyiah; Bakti Sosial dari Anggota Baru

KREATIF 20-21Perempuan yang Menjual Mimpinya untuk Tuhan

PROFIL 22-23Profesor Rayap Kelas Dunia

SEHAT 28-29Khasiat VCO bagi Penderita Diabetes

PERSPEKTIF 30-31Benarkah Tempe Produk GMO?

RISET 32-34Menguak Sejarah Rekam Jejak Tsunami Aceh di Guha Ek Luntie

FAKULTAS 36-37Kerja Sama untuk Profesi Apoteker

ENGLISH 38-39Cheating Habits Among Students

MUTU 42-43Survei sebagai Sarana Peningkatan Mutu Unsyiah

RELIGIA 40-41Jadi Pemuda Istikamah di Era Digital

KABAR 46Unsyiah Kembali Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2019

Unsyiah Kembali Kukuhkan Empat Profesor

32

Page 4: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

EDUKASI 76 EDUKASI

nilai kum 400-500-700, sampai akhirnya

menjadi profesor setelah mencapai nilai

kum 850-1050.

Proses seorang dosen untuk menjadi

profesor bukanlah hal yang instan.

Seperti yang telah ditetapkan pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PERMENPAN RB) No.17/2013

jo No.46/2013 pada pasal 26 ayat 3,

kenaikan jabatan akademik dosen

untuk menjadi profesor harus memiliki

ijazah Dokter (S3) atau yang sederajat;

paling singkat 3 (tiga) tahun setelah

memperoleh ijazah doktor (S3); karya

ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal

internasional bereputasi, dan memiliki

pengalaman kerja sebagai dosen paling

singkat 10 (sepuluh) tahun.

Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal

internasional dengan kriteria tambahan

terindeks oleh database internasional

bereputasi seperti Web of Science,

Scopus, atau Microsoft Academic Search)

dan mempunyai faktor dampak (impact

factor) dari ISI Web of Science (Thomson

Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR).

Jurnal ini mempunyai urutan tertinggi

dalam penilaian karya ilmiah dengan

nilai maksimal 40. Dosen yang sedang

mengusulkan kenaikkan jabatan menjadi

profesor harus menjadi penulis pertama

di karya ilmiah yang dimasukkan dalam

penilaian.

Salah seorang profesor dalam bidang

Kimia Fisika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam di

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah),

yang akan dikukuhkan pada awal

tahun mendatang, Prof. Rahmi, M.Si,

menjelaskan pengusulan kenaikan

jabatan fungsional profesor berawal dari

pengusulan berkas ke tim Panitia Penilai

Angka Kredit (PPAK) Jabatan Fungsional

Fakultas. Setelah disetujui, akan diajukan

ke Tim PPAK Jabatan Fungsional Unsyiah

yang diketuai Prof. Dr. Mustanir, M.Sc.

Ketentuan Penilaian Angka Kredit

Kenaikan Jabatan Akademik tersebut

telah diberikan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam

bentuk pedoman operasional.

Prof. Dr. Mustanir, M. Sc memaparkan,

pedoman tersebut oleh PPAK

Jabatan Fungsional Universitas telah

disosialisasikan ke fakultas-fakultas

di lingkungan Unsyiah dan beberapa

universitas di Aceh. Hal tersebut

dilakukan agar para dosen benar-benar

memahami proses kenaikan pangkat

dan universitas dapat memiliki banyak

profesor dari berbagai bidang ilmu.

Di Indonesia, profesor bukanlah

gelar akademik, melainkan

jabatan fungsional. Hal

tersebut tertuang dalam

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen. Pada pasal

1 butir ketiga, disebutkan bahwa guru

besar atau profesor merupakan jabatan

fungsional tertinggi bagi dosen yang

masih mengajar di lingkungan satuan

pendidikan tinggi.

Di kalangan akademik pun masih banyak

yang beranggapan bahwa profesor

adalah gelar akademik di perguruan

tinggi. Perihal gelar ini sempat menyita

publik di akhir bulan Mei lalu karena

beberapa media memberitakan bahwa

Universitas Gadjah Mada (UGM)

mencabut gelar profesor Amien Rais.

UGM secara tegas menjelaskan terdapat

kesalahpahaman terkait pemberitaan

tersebut. UGM tidak mencabut jabatan

profesor Amien Rais dan tidak pula

dicabut dikarenakan sanksi atas suatu

tindakan. Hal tersebut dikarenakan

Amien Rais sudah pensiun sebagai dosen

di UGM. Artinya sejak pensiun, beliau

bukan lagi profesor di UGM.

Adapun gelar akademik tersebut

adalah sarjana, magister, dan

doktor. Sedangkan jabatan

fungsional akademik adalah asisten

cukup berat karena mereka harus

memberikan kontribusi lebih bagi

negara. Profesor juga memiliki kewajiban

melaksanakan tridarma perguruan tinggi,

seperti mengajar, meneliti, menulis

karya ilmiah, membimbing mahasiswa−

terutama mahasiswa doktoral−serta

melakukan pengabdian kepada

masyarakat.

Jabatan fungsional akademik bagi dosen

bermula sebagai tenaga pengajar.

Setelah angka kredit kumulatif mencapai

nilai kum 100-50, dosen tersebut dapat

naik pangkat menjadi asisten ahli.

Selanjutnya naik menjadi lektor setelah

mencapai nilai kum 200-300, lalu naik

menjadi lektor kepala setelah mencapai

MENITI JABATAN

PROFESORahli, lektor, lektor kepala, dan

profesor. Dosen sebagai sivitas

akademika memiliki tanggung jawab

untuk mentransformasikan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang

dikuasainya kepada mahasiswa. Hal

tersebut untuk mewujudkan suasana

belajar dan pembelajaran, sehingga

mahasiswa aktif mengembangkan

potensinya. Selain itu, dosen juga

disarankan melakukan pengabdian

kepada masyarakat sebagai upaya

pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta pembelajaran.

Setelah dikukuhkan sebagai profesor,

bukan berarti seorang pendidik berhenti

menghasilkan karya. Beban profesor

Secara umum, laju pertumbuhan

profesor di Unsyiah cukup baik. Unsyiah

pun memiliki target minimum yang

memadai bagi perguruan tinggi, yaitu

10 persen dari total jumlah dosen secara

keseluruhan. Hingga tahun 2019, Unsyiah

telah mengukuhkan profesor sebanyak 73

orang. Di mana jumlah terbanyak berasal

dari Fakultas Teknik yaitu 19 orang, lalu

Fakultas Pertanian sebanyak 12 orang.

Peran dan dukungan profesor di

perguruan tinggi menjadikan institusi

tersebut sebagai institusi unggulan.

Beberapa profesor baru Unsyiah sedang

menunggu untuk dikukuhkan dalam

waktu dekat ini. Di sisi lain, beberapa

orang lainnya sedang mengusulkan berkas

usulan kenaikan jabatan profesor mereka.

Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,

M.Eng berharap rentetan peristiwa seperti

ini dapat terus berlangsung dalam waktu

yang relatif lama. Ini bertujuan agar

kualitas Unsyiah sebagai kampus tertua di

Aceh semakin unggul. []

Page 5: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

MAHASISWA 9

Isu selamatkan lingkungan adalah

isu yang harus dikampanyekan

tanpa henti agar kesadaran

masyarakat terus terbentuk.

Sebab menjaga lingkungan merupakan

kepentingan dan tanggung jawab

bersama yang menuntut komitmen

tinggi.

Kawasan sungai merupakan satu

kawasan yang sangat penting dijaga

dan dikontrol kebersihannya. Apalagi

sungai tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan masyarakat, begitu

juga di Aceh. Selain sebagai

sumber irigasi dan transportasi,

sungai juga sumber kehidupan

bagi pemenuhan kebutuhan hidup

sehari hari. Pemikiran inilah yang

melatarbelakangi mahasiswa Unsyiah

yang tergabung dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa Pecinta Alam Leuser

(UKM Leuser). Mereka tergerak untuk

melakukan kampanye hidup bersih

dan bebas sampah. Gerakan ini

dibungkus dalam kegiatan Aksi Peduli

Konsumsi plastik secara berlebihan

pun mengakibatkan jumlah sampah

plastik semakin meningkat. Karena

plastik berasal dari senyawa kimia

sehingga sulit terurai secara alami.

Untuk informasi, satu buah plastik

membutuhkan waktu 100 hingga

500 tahun agar dapat terurai dengan

sempurna.

“Gerakan zero waste ini harus terus

digaungkan ke seluruh elemen

masyarakat hingga ke pelosok Aceh.

Terlebih lagi sampah plastik sangatlah

berbahaya bagi keberlangsungan

lingkungan hidup anak cucu kita

kelak,” katanya.

Dyah berharap gerakan ini dapat terus

dijalankan dan dipertahankan untuk

menghadirkan lingkungan bersih, tidak

kumuh, dan jauh dari sampah.

Aksi Peduli Krueng Aceh ini mendapat

apresiasi besar dari Wali Kota Banda

Aceh, Aminullah Usman. Aminullah

Krueng Aceh yang dilakukan di pusat

Kota Banda Aceh.

Aksi Peduli Krueng Aceh yang digelar

pada Minggu, 29 Desember 2019 ini

menuai banyak apresiasi dari berbagai

kalangan. Bagaimana tidak, ini

merupakan gerakan nyata dari pemuda-

pemudi Aceh selaku agen perubahan

untuk terlibat aktif mengontrol dan

menjaga lingkungan. Gerakan sosial

ini melibatkan lebih dari 1.000 orang

relawan dari berbagai kalangan.

Ketua Umum UKM Leuser Unsyiah,

Gaung Adly Wicaksana mengatakan,

aksi peduli Krueng Aceh ini merupakan

langkah awal dan upaya bersama

selaku generasi muda Aceh untuk

mengampanyekan hidup sehat, bersih,

dan bebas plastik.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Ketua

Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti

Idawati di Kodam Iskandar Muda.

Dyah yang juga dosen Fakultas

Teknik Unsyiah sangat mengapresiasi

gerakan yang digagas oleh mahasiswa

Unsyiah ini. Menurutnya aksi ini tidak

hanya bermakna untuk menunjukkan

kepedulian mahasiswa pada Krueng

Aceh, tapi juga bagian edukasi bagi

masyarakat agar menjaga Daerah

Aliran Sungai (DAS).

Berdasarkan data Balai Wilayah

Sungai Sumatra, terdapat 11 wilayah

sungai Aceh yang mengalirkan air

ke 481 anak sungai lainnya. Krueng

Aceh merupakan salah satu di

antaranya. Sungai ini juga memiliki

sejarah panjang yang turut mewarnai

perjalanan Kerajaan Aceh silam.

“Krueng Aceh merupakan urat nadi

untuk pengembangan wilayah,” tegas

Dyah.

Ia juga mengungkapkan menjaga

lingkungan juga dapat dilakukan

dengan mengurangi sampah plastik.

Saat ini, Indonesia tercatat sebagai

negara penyumbang sampah terbesar

kedua di dunia. Sampah plastik juga

dapat mencemari tanah, air, laut,

bahkan udara karena sulit terurai.

UKM LEUSER;PEDULI KRUENG ACEHMENUAI APRESIASI

8 MAHASISWA

mengatakan Krueng Aceh mempunyai

peranan penting dalam menunjang

aktivitas warga kota. Sungai ini

telah menjadi lokasi favorit warga

kota, bahkan telah menjadi sumber

ekonomi. Selain itu, Krueng Aceh juga

sangat bersejarah bagi rakyat Aceh

karena pernah menjadi jalur masuk

dan keluar kapal-kapal dagang dari

berbagai belahan dunia. Saat itu,

Krueng Aceh menjadi salah satu sungai

dengan lintasan tersibuk.

Selama ini tambahnya, Pemkot Banda

Aceh terus berupaya mengembalikan

keasrian sungai layaknya zaman

kerajaan dulu. Penataan sudah mulai

dilakukan di sepanjang area sungai.

“Sekarang yang terpenting adalah

kampanye untuk membuat masyarakat

ikut menjaga dan tidak membuang

sampah sembarangan. Karena itulah

aksi seperti ini perlu dilakukan rutin

untuk menumbuhkan kesadaran

bersama”.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa

juga membagikan ratusan tumbler

sebagai upaya mengurangi

penggunaan sampah plastik sekali

pakai. Aksi peduli lingkungan ini

mendapatkan dukungan penuh dari

berbagai pihak, di antaranya Kodam

Iskandar Muda, Poltabes Banda Aceh,

BNPB, dan dinas terkait lainnya.

Sebelum kegiatan ini berlangsung,

mahasiswa UKM Leuser ini juga

telah melakukan kegiatan serupa di

beberapa lokasi. Salah satunya adalah

di Bukit Jalin, Jantho. []

Sekarang yang terpenting adalah kampanye untuk membuat masyarakat ikut menjaga dan tidak membuang sampah sembarangan.

Page 6: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

MENDORONGPERTUMBUHANPROFESOR

Page 7: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

FOKUS12 FOKUS 13

Pertumbuhan jumlah profesor di Universitas Syiah Kuala cukup menggembirakan tahun ini. Jumlahnya

terus meningkat dan sekarang telah mencapai 73 orang. Angka ini tumbuh cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah profesor terbanyak masih berada di Fakultas Teknik yaitu 19 orang. Disusul Fakultas Pertanian sebanyak 12 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 9 orang. Lalu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 8 orang.

Sementara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Kedokteran Hewan, masing-masing berjumlah 7 orang. Kemudian Fakultas Hukum memiliki 5 orang. Fakultas Kedokteran sebanyak 3 orang. Fakultas Kelautan dan Perikanan sebanyak 2 orang, serta Fakultas Kedokteran Gigi sebanyak 1 orang.

Sementara itu, beberapa profesor baru Unsyiah sedang menunggu untuk dikukuhkan dalam waktu dekat ini. Di sisi lain, beberapa orang lainnya sedang mengusulkan berkas usulan kenaikan jabatan profesor mereka.

Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng berharap, rentetan peristiwa seperti ini dapat terus berlangsung dalam waktu yang relatif lama.

“Paling tidak hingga jumlah profesor Unsyiah mencapai target minimum yang memadai bagi perguruan tinggi, yaitu 10 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan,” ungkap Rektor.

Prediksi dan harapan tersebut menurut Rektor, tidaklah terlalu naif. Mengingat kondisi Unsyiah saat ini berada dalam keadaan yang mirip

dengan kondisi negara Indonesia, yaitu bonus demografi. Di mana jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional lektor dan lektor kepala sangat mendominasi.

Jumlah dosen Unsyiah yang berjabatan fungsional Lektor Kepala saat ini sebanyak 438 orang. Sebagian besar dari mereka berpendidikan terakhir S3 yang

menjadi syarat utama untuk menuju ke jenjang profesor. Oleh sebab itu, Rektor optimis jika pada tahun 2022 nanti jumlah profesor Unsyiah dapat mencapai 200 orang.

“Jika separuh saja dari jumlah tersebut berhasil memperoleh gelar profesor mereka dalam dua atau tiga tahun mendatang, target kita insyaallah akan menjadi kenyataan,” ucap Rektor.

Meski pertumbuhan jumlah profesor Unsyiah mulai membaik dan usaha serta komitmen Unsyiah mempercepat pertumbuhan semakin kuat, tetapi Rektor mengakui jika jumlah profesor Unsyiah masih berkutat di angka 4 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena adanya penambahan dosen baru di beberapa program studi yang memperbesar faktor pembagi.

Oleh karena itu untuk memenuhi target minimal, sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis riset, paling tidak Unsyiah membutuhkan penambahan sekitar 90 profesor lagi guna mencapai persentase 10 persen jumlah profesor. Sementara ini, perguruan tinggi yang sudah berhasil memenuhi syarat minimal tersebut masih sangat terbatas, yaitu

Institut Pertanian Bogor (17 persen), Universitas Hasanuddin (15 persen), Institut Teknologi Bandung (13 persen), Universitas Gadjah Mada (12 persen), dan Universitas Indonesia (11 persen).

“Bagaimanapun kita tetap optimis bahwa jumlah profesor di Unsyiah akan terus bertambah secara signifikan di tahun-tahun mendatang, sehingga segera bisa memenuhi syarat minimal 10 persen,” ucap Rektor.

Jumlah profesor merupakan salah satu indikator kualitas sebuah perguruan tinggi. Namun begitu, Unsyiah masih terus berupaya untuk memenuhi target lainnya dengan indikator kinerja yang berbeda. Karena kualitas institusi ini tidak hanya bergantung pada jumlah profesor saja.

Untuk itu, Rektor bersyukur karena secara perlahan Unsyiah berhasil mencapai target demi target yang telah ditetapkan. Rektor mengimbau civitas akademika Unsyiah untuk saling mendukung dan bergerak sinergis.

“Sinergi seluruh anggota keluarga besar institusi ini menjadi kunci utama yang akan memudahkan seluruh upaya empirik demi mewujudkan Unsyiah yang inovatif, mandiri, dan terkemuka,” ucap Rektor.[]

Paling tidak hingga jumlah profesor Unsyiah mencapai target minimum yang memadai bagi perguruan tinggi, yaitu 10 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan.

Page 8: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

FOKUS14 FOKUS 15

KEPAKARAN UNTUKSOLUSI PERSOALAN BANGSA

Gelar profesor merupakan

level tertinggi dalam

karier profesional seorang

dosen di perguruan

tinggi. Meskipun

banyak sekali dosen yang berjuang

dan bermimpi untuk sampai ke gelar

tersebut, tetapi tidak banyak yang

berhasil mewujudkannya.

Saat ini, sekitar 5.300-an orang saja

di antara 290.000 lebih dosen di

Indonesia yang berhasil meraih titel

istimewa ini. Dari jumlah tersebut,

hampir separuhnya terkonsentrasi di

11 perguruan tinggi berbadan hukum

saja, seperti Institut Teknologi Bandung

(ITB), Universitas Indonesia (UI), dan

Universitas Gajah Mada (UGM).

Gelar profesor memiliki makna yang

penting dalam karier akademik

seseorang. Dengan gelar profesor,

artinya orang tersebut memiliki

keilmuan yang luas. Secara

tidak langsung ia dituntut untuk

berkontribusi lebih besar bagi

kemajuan bangsa ini.

Oleh sebab itu, setiap kali memberikan

sambutan dalam sidang terbuka senat

Unsyiah dalam rangka pengukuhan

profesor. Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir.

Samsul Rizal M.Eng selalu menjelaskan,

betapa pentingnya kepakaran profesor

yang baru dikukuhkan tersebut dalam

menyelesaikan persoalan bangsa.

Misalnya saat pengukuhan Prof.

Dr. Faisal, S.T., M. Eng yang fokus

penelitiannya tentang pengolahan

limbah padat industri kelapa sawit

untuk menghasilkan bahan-bahan

yang bermanfaat.

Menurut Rektor, kajian Prof. Faisal ini

sangat krusial untuk Indonesia yang

merupakan salah satu negara dengan

produksi kelapa sawit terbesar di dunia.

Ketersediaan limbah cangkang kelapa

sawit ini dapat dimanfaatkan sebagai

bahan baku boiler, sumber selulosa,

hingga menjadi bahan timbunan jalan.

Namun, kajian Prof. Faisal lebih

terfokus kepada pemanfaatan

cangkang kelapa sawit sebagai

bahan baku pembuatan asap cair.

Produk asap cair yang diperoleh

dapat digunakan sebagai pengawet

menggantikan formalin untuk

produk pangan, pengumpal karet,

dan biopestisida. Kepakaran Prof.

Faisal sangat dibutuhkan untuk

terus mengembangkan teknologi

pengolahan, pengawetan, dan

penyimpanan menggunakan bahan-

bahan limbah ini.

“Penggunaan asap cair produk

penelitian ini memberikan dampak bagi

peningkatan kesehatan masyarakat,

karena bahan-bahan yang terkandung

di dalam asap cair relatif lebih aman

bagi kesehatan,” ungkap Rektor.

Begitu pula dengan kepakaran Prof.

Dr. Kartini Hasballah, M.S., Apt

dalam bidang farmasi berbasis bahan

alam yang sangat potensial untuk

dikembangkan. Terlebih lagi Indonesia

merupakan negara kedua di dunia yang

memiliki kekayaan biodiversitas flora

dan fauna. Fokus penelitian salah satu

dari 12 profesor perempuan di Unsyiah

ini adalah pencarian obat kanker dan

anti bakteri alami. Rektor menilai riset

Prof Kartini ini sangat penting. Karena

jika merujuk data WHO, satu dari enam

kematian di dunia disebabkan oleh

penyakit kanker.

Sementara itu, terapi kanker yang

berkembang saat ini masih berbasis

bahan kimia mahal dan berbahaya,

seperti Cis-Platin yang ternyata

memberikan efek samping negatif yang

signifikan. Bahkan, obat-obat kanker

cenderung tidak hanya menyerang sel-

sel kanker, tetapi juga merusak sel-sel

sehat dalam tubuh.

Prof. Kartini kemudian berhasil

mengeksplorasi tumbuhan biduri atau

Calotropis gigantean. Ia menemukan

bahwa beberapa bahan kimia dari

tumbuhan ini secara in vitro berpotensi

sebagai anti kanker.

“Kita semua berharap Prof. Kartini

Hasballah dapat terus fokus di bidang

ini, mengingat potensi flora Aceh

yang luar biasa. Bahkan tumbuhan

biduri yang digunakan sebagai objek

utama penelitian beliau sangat mudah

ditemukan di seluruh Aceh,” ungkap

Rektor.

Penjelasan Rektor terhadap kepakaran

dua profesor ini, setidaknya

membuktikan bahwa kajian yang

mereka lakukan sangat spesifik dan

mampu menjawab persoalan. Oleh

karena itu, Rektor terus mendorong

dosen Unsyiah untuk mampu

meraih gelar profesor. Dengan

demikian, kepakaran mereka menjadi

jalan penerang untuk menjawab

permasalahan bangsa yang sangat

kompleks. []

Page 9: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019

PAKAR16 PAKAR 17

Era digital ditandai dengan

hadirnya komputer dan internet

yang tersedia di mana-mana.

Dampak dari teknologi ini

mampu mengubah cara orang belajar,

berkomunikasi, dan berperilaku.

Perubahan telah merasuki masyarakat

di seluruh dunia dalam berbagai aspek,

seperti pembelajaran, pengajaran,

komunikasi, politik, ekonomi, budaya, dan

karakter.

Seharusnya revolusi informasi dengan

akses online tanpa batas dapat

meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun, jika teknologi tidak dikendalikan

dengan baik justru dapat memberikan

pengaruh negatif terhadap dunia

pendidikan. Pertanyaannya adalah,

bagaimana menjadi guru yang profesional

di era digital untuk mencapai harapan

tersebut.

Berikut wawancara khusus Warta Unsyiah

bersama guru besar dari Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Rahmah Johar, S.Pd., M.Pd., untuk melihat sejauh

mana profesionalisme guru matematika di

era digital saat ini.

Masalah apa yang paling sering dihadapi guru matematika dalam proses belajar mengajar?Kondisi yang paling sering dihadapi guru

matematika dalam proses belajar mengajar

saat ini adalah merancang pembelajaran

yang menarik bagi siswa dengan tampilan

yang modern dan mengikuti era digital

sesuai teknologi. Selain daya konsentrasi

anak-anak yang menurun akibat

mata mereka lelah karena radiasi dari

handphone atau laptop, problem lainnya

adalah siswa terbiasa dengan pelayanan

yang cepat dan instan. Akibatnya ketika

dalam belajar matematika yang menuntut

siswa untuk berpikir, seperti menemukan

strategi penyelesaian masalah, pola atau

GURU MATEMATIKA PROFESIONALDI ERA DIGITAL

Prof. Dr. Rahmah Johar, S.Pd., M.Pd.Ketua Pusat Riset dan Pengembangan PendidikanMatematika Realistik Indonesia

rumus, dan menyelesaikan masalah yang

melibatkan banyak simbol matematis,

maka siswa terkesan kurang sabar.

Mereka sering meminta, ‘Kasih carcepnya

(cara cepat) aja, Bu’ atau mereka

mengeluh ‘Kenapa harus dibuktikan’,

‘Kenapa matematika seperti ini harus

dipelajari’, dan sebagainya. Karenanya

guru perlu bekerja keras untuk membuat

siswa nyaman dan fokus belajar.

Perlukah guru menyesuaikan strategi pembelajaran di era digital?Sangat perlu, sebagaimana diketahui

siswa yang lahir di akhir era 20-an sering

disebut sebagai digital native karena

mereka terbiasa berkomunikasi dengan

menggunakan istilah-istilah teknologi.

Karenanya guru atau dosen sebagai

digital immigrant perlu berupaya keras

menyesuaikan strategi pembelajaran

dengan perilaku siswa sebagai

digital native. Guru perlu merancang

pembelajaran yang memaksimalkan

berbagai sumber belajar karena digital

native bisa memanfaatkannya dalam

waktu yang sama secara multitasking.

Sumber belajar bisa dalam bentuk cetak

atau dalam bentuk digital. Sebagai

contoh, guru menyediakan lembar

kerja dalam versi cetak yang digunakan

sebagai tempat bagi siswa untuk

menuliskan hasil penyelidikan mereka

berkaitan dengan grafik fungsi kuadrat,

sedangkan penyelidikan siswa tentang

ciri-ciri grafik fungsi kuadrat dilakukan

dengan bantuan teknologi software

GeoGebra. Lalu siswa mengomunikasikan

penyelidikan mereka dengan bantuan

Powerpoint. Presentasi juga bisa

dilakukan secara on line, misalnya

mengirimkan photo hasil kerja mereka

melalui e-learning atau setidaknya

melalui grup WhatsApp, lalu siswa dari

kelompok lain memberikan tanggapan.

Apakah teknologi mengubah cara siswa berpikir?Teknologi telah mengubah cara siswa

berpikir dan memproses informasi.

Sulit bagi siswa untuk unggul secara

akademis dengan menggunakan metode

pengajaran yang sudah usang (zaman

dulu). Guru perlu menyesuaikan cara

mengajar dengan cara siswa belajar.

Guru di era digital mempunyai banyak

ruang dan kesempatan untuk meng-

update pengetahuan, misalnya mengikuti

pelatihan offline atau online, seminar,

dan pendidikan singkat seperti Pendidikan

Profesi Guru (PPG).

Adakah pendekatan-pendekatan tertentu dalam penanaman konsep matematika?Proses penanaman konsep matematika

yang objek kajiannya abstrak perlu

dilaksanakan dengan melibatkan siswa

secara aktif, salah satunya melalui

pendekatan Realistic Mathematics

Education (RME) atau di Indonesia dikenal

dengan Pendekatan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI).

Menurut pandangan Hans Freudenthal

sebagai pencetus RME, matematika

merupakan aktivitas manusia (human

activity). Siswa diberikan kesempatan

menemukan kembali (re-invention)

matematika dengan cara memulai

pembelajaran dengan masalah yang real

(nyata).

Selanjutnya siswa menggunakan strategi

atau penalaran mereka sendiri dalam

memodelkan masalah nyata tersebut,

yang dikenal dengan matematisasi

horizontal atau proses ‘model of’. Secara

bertahap guru membimbing siswa untuk

sampai pada penalaran yang sifatnya

lebih tinggi dan lebih formal, yang dikenal

dengan matematisasi vertikal atau proses

‘model for’. Lintasan belajar menurut RME

ini dapat disajikan dalam bentuk ice berg

(gunung es).

Setelah siswa memahami konsep, mereka

perlu mengerjakan latihan-latihan,

misalnya latihan tentang bilangan,

aljabar, geometri, dan aritmatika.

Namun, kegiatan latihan tersebut tidak

hanya dikerjakan pada kertas, tapi dapat

berupa permainan, seperti ular tangga

aljabar, domino aljabar, atau melalui

game matematika on line. Mereka akan

serius mengerjakan latihan tersebut, tapi

terkesan santai.

Adakah dampak dari penerapan RME yang dikaji oleh Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Unsyiah?Ada banyak dampak dari penerapan

RME yang dilakukan oleh Pusat Riset dan

Pengembangan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PRP-PMRI) Universitas

Syiah Kuala, seperti ada dua guru dari

Banda Aceh yang pernah mengikuti

pelatihan RME berhasil menjadi guru

berprestasi tingkat nasional, teacher

concern (tingkat kepedulian) guru

terhadap PMRI berada pada kategori baik,

upaya guru mengembangkan karakter

siswa meningkat, nilai rata-rata siswa SMP

peserta Kontes Literasi Matematis (KLM)

yang dilaksanakan mulai tahun 2013

mengalami peningkatan.

Kompetensi apakah yang harus dimiliki guru dalam pencapaian kompetensi siswa?Kompetensi yang harus dimiliki guru

untuk mencapai kompetensi siswa

adalah kompetensi pedagogik (memiliki

ilmu mendidik), kompetensi profesional

(menguasai materi pelajaran, teknologi,

dan teori belajar), kompetensi kepribadian

(menjadi teladan bagi siswa), dan

kompetensi sosial (berinteraksi untuk

berbagi dan belajar sepanjang hayat). []

Page 10: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

PENGABDIAN 19

CIMSA (Center for Indonesian

Medical Students’ Activities)

Fakultas Kedokteran Unsyiah,

baru saja melaksanakan bakti

sosial pada tanggal 13-14 Desember

2019, yang berlangsung di Kota Banda

Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan ini dipusatkan di MAN 3

Banda Aceh, MTsN 4 Banda Aceh,

Bakti sosial ini bertujuan untuk

mengembangkan skill dan

pengalaman calon anggota dalam

menyelenggarakan kegiatan,

mengaplikasikan ilmu yang didapat

diperkuliahan, serta sebagai bentuk

pengabdian mahasiswa kedokteran

untuk memberikan dampak positif

kepada masyarakat. Hal ini tercantum

sesuai visi CIMSA, yaitu “Empowering

Medical Students, Improving Nation’s

Health” dan mewujudkan poin-poin

SDGs yang didukung CIMSA tersebut.

Pada tanggal 13 Desember 2019,

berlangsung tiga rangkaian acara yang

dilaksanakan oleh tiga kelompok.

Pertama di MAN 3 Banda Aceh,

berlangsung acara Sadari (Periksa

Payudaran Sendiri) oleh Kelompok

Hocus Pocus. Kegiatan ini berupa

penyuluhan kesehatan payudara dalam

mencegah risiko penyakit tumor dan

kanker payudara bagi wanita yang

diikuti 20 siswi MAN.

Kemudian di MTsN 4 Banda Aceh,

berlangsung acara EGG (Elephant

Good Games) oleh Kelompok

Transylvania. Kegiatan berupa

pelatihan mengenai eksperimen

sederhana menggunakan ragi, botol

bekas, dan baking soda yang diikuti

oleh 40 siswa dan siswi.

Terakhir di SDN Tanjung Selamat,

berlangsung acara Texas (Teaching

English with Extraordinary System)

oleh Kelompok Corpse Bride. Kegiatan

ini mengajari bahasa Inggris sambil

CIMSA FK Unsyiah;Bakti Sosial dari Anggota Baru

SDN Tanjung Selamat, Panti Asuhan

Nirmala, dan Car Free Day Banda Aceh.

Bakti sosial ini dibagi menjadi

enam rangkaian acara yang terdiri

dari penyuluhan dan pemeriksaan

kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan

oleh calon anggota baru CIMSA yang

terbagi dalam enam kelompok. Selain

AMIRUL HAIDI AL-SIDDIQVice Local Coordinator for External A�airs CIMSA FK Unsyiah 2019/2020

18 PENGABDIAN

bermain yang diikuti 16 siswa dan siswi

kelas 6 SD. Seluruh peserta sangat

antusias dalam mengikuti kegiatan

yang diadakan.

Pada tanggal 14 Desember 2019,

terdapat tiga rangkaian acara yang

dilaksanakan oleh tiga kelompok

lainnya. Kegiatan pertama dilaksanakan

bersamaan dengan Car Free Day, yaitu

acara Guten Morgen (Glucocheck and

Tensi Morning) oleh kelompok Coraline,

berupa pemeriksaan gula darah dan

tekanan darah gratis, juga edukasi

keliling mengenai diabetes, dengan

jumlah pengunjung mencapai 53 orang.

Kemudian di Panti Asuhan Nirmala,

terlaksananya dua acara dari dua

kelompok, yaitu Breeze (Bully Free

Zone) oleh Kelompok Beetle Juice,

dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) oleh Kelompok Frankenweenie.

Acara Breeze merupakan penyuluhan

bahaya bullying bagi kesehatan jiwa

untuk meningkatakan kepedulian

anak-anak panti asuhan mengenai

perannya dalam pencegahan tindakan

bullying yang diikuti 81 anak panti

asuhan. Sedangkan, PHBS merupakan

penyuluhan mengenai perilaku hidup

bersih dan sehat, seperti langkah

mencuci tangan yang benar yang

dihadiri 25 anak panti asuhan.

Dengan terlaksananya bakti sosial ini,

diharapkan calon anggota akan menjadi

anggota yang aktif di CIMSA. Skill dan

pengalaman yang telah didapatkan

bermanfaat untuk kehidupan sebagai

mahasiswa dan pelaku organisasi, serta

saat menjadi dokter kelak. Kegiatan

ini juga diharapkan bermanfaat

bagi masyarakat, serta dapat

mengaplikasikan ilmu yang didapat

dalam kehidupan sehari-hari. []

bagian dari rangkaian kaderisasi, bakti

sosial ini juga merupakan bentuk

implementasi dari poin-poin SDGs

(Sustainable Development Goals) yang

didukung oleh CIMSA, yaitu poin ke-3

(Good Health and Well-being), poin

ke-4 (Quality Education), poin ke-5

(Gender Equality), dan poin ke-13

(Climate Action).

Page 11: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

KREATIF20 KREATIF 21

Tak ada yang tahu ke mana

Nan membawa seluruh

hartanya. Berlimpah warisan

yang diterima dari orang

tuanya juga tak terlihat. Nan yang dulu

hidup serba ada, di mata masyarakat

kini ia terlihat seperti orang yang layak

menerima zakat dan kurban. Nan bekerja

di salah satu kantor asuransi. Gajinya

lebih dari cukup untuk dirinya sendiri

yang masih melajang. Umurnya masih

belum tiga puluh.

Sebelumnya, Nan pergi kerja dengan

mobil, tapi kini ia hanya memakai motor

tua yang dibeli bekas. Motor yang

dikendarainya lebih cocok dibawa oleh

cleaning service di kantornya. Selain itu,

dulu Nan sangat maksimal dengan make

up, tapi kini cuma lipstik tipis dan bedak

ala kadarnya.

Sore. Nan menghentikan motor di

warung murah yang dekat dengan

rumahnya. Ia hendak membeli lauk untuk

makan malam.

“Seperti biasa ya, Bu.” Katanya ramah.

“Ikan goreng dan sayur bening!” Tegas

Bu Jainab sudah yang hapal.

“Dek Nan kan kantoran, kok selalu beli

ikan, enggak pernah beli ayam?” Bu

Jainab penasaran.

“Ikan goreng dan sayur bening Ibu

beda. Enak banget.” Jawab Nan sambil

tersenyum menggoda. Bu Jainab sadar

ternyata Nan tak mau menjawab

pertanyaannya. Walaupun penjaga

warung, Bu Jainab tahu sopan santun

dalam bertanya.

Nan lalu menyodorkan uang lima ribu

untuk Bu Jainab. Begitu setiap harinya

Nan makan malam. Jika di kantor, menu

yang dipilihnya juga menu termurah.

Untuk uang makan selama sebulan, bagi

Nan tiga ratus ribu cukup. Padahal gaji

Nan berlimpah.

“Sudah saya jual,” jawab Nan ramah.

“Mau ganti dengan yang baru ya, Nan?”

“Enggak.”

“Terus televisi, kulkas, sofa, dan lain-lain

apa enggak dipakai juga?”

“Saya jarang pakai, Bu. Saya kan pergi

pagi pulang sore. Sayang kalau cuma

jadi pajangan. Sekalian biar hemat listrik.

Saya masuk dulu ya, Bu. Mau nyuci

mumpung hari libur.” Padahal Nan

hanya tak mau mendengar pertanyaan-

pertanyaan selanjutnya.

Nan memasuki rumahnya yang sudah

kosong melompong. Di rumahnya hanya

tersisa barang-barang kebutuhan saja.

Nan merasakan kelegaan yang luar biasa.

Ia tak sabar menyetor uangnya untuk

tabungan haji. Dua kali gajian lagi, Nan

akan segera bisa haji plus.

JulianiAlumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unsyiah

Ia sangat iba dengan foto-foto duka

yang dibagikan warga net. Ia tak tahan

melihat wajah orang tua dan anak-anak

bersimbah darah. Wajah ibu-ibu yang

digenangi air mata. Bangunan-bangunan

hancur yang dibom oleh musuh Allah.

Nan makin merasa ditarik hatinya ketika

membaca caption temannya di foto

tersebut: mereka berjuang dengan

nyawa. Kita berjuang dengan keringat.

Kata-kata itu seperti one a minute word

bagi Nan. Maka, keesokan harinya Nan

membatalkan hajinya dan menyumbang

seluruh uangnya untuk saudaranya yang

lebih membutuhkan. Andai semua hati

spontan seperti Nan!

Nan menghibur dirinya bahwa ia akan

bekerja lebih giat untuk menabung lagi.

Namun, rezeki siapa yang tahu? Dua

minggu setelah itu, Nan memperoleh

kejutan tak terduga. Namanya tertera di

kertas undian haji gratis yang setiap dua

tahun diadakan di kantornya. []

Perempuan yang Menjual Mimpinya untuk Tuhan

Nan juga menolak ajakan kawannya yang

dua minggu sekali pasti mengajaknya

nongkrong di restoran elit. Tak

dipedulikan beberapa temannya yang

menganggap dirinya sudah kuno.

Dan ketika Nan mengajak temannya

ikut pengajian, temannya malah balik

menolak dengan segudang alasan.

“Waktu tua aja deh, Nan. Salam ya buat

Pak Ustaznya.” Dengan enteng kata-kata

itu terucap dari salah satu temannya.

***

Tetangga Nan yang melihat, bertanya-

tanya hendak dibawa ke mana perabotan

rumah yang diangkut dengan mobil

pikap.

“Mau dibawa ke mana itu, Nan?” Tanya

Bu Lili yang baru dari pasar.

Nan sangat menyesal dulu ia sempat

berfoya-foya dengan gajinya. Tapi

setelah Nan rajin ikut pengajian, ia

tergerak ingin ke Kakbah. Itulah alasan

kenapa hidup Nan berubah drastis. Dari

kehidupan sang putri menjadi seorang

babu. Nan memang sering spontanitas.

Melakukan apa yang ada di pikirannya

selama menurutnya itu baik.

***

Betapa bahagianya Nan siang itu setelah

mengetahui tahun berapa ia bisa

berangkat haji. Malamnya, saat Nan

sedang santai-santai di kasur, tangannya

sedang mondar-mandir di media sosial.

Page 12: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

Profesor RayapKelas Dunia

PROFIL 23

Orasi ilmiah Syaukani tentang

rayap saat pengukuhannya

sebagai Profesor, berhasil

menarik perhatian

publik. Syaukani berhasil mengubah

paradigma keliru banyak orang

terhadap rayap. Serangga yang selama

ini dikenal sebagai perusak itu, ternyata

memiliki banyak manfaat.

Salah satu manfaat rayap tersebut

adalah sebagai indikator laju

kerusakaan hutan. Rayap dikenal

sangat sensitif terhadap perubahan

lingkungan. Berbeda dengan mamalia

lain seperti primata yang reaksinya

tidak sesensitif serangga sosial ini.

“Metode ini ternyata cukup efektif

dan telah digunakan di berbagai

belahan dunia untuk membandingkan

dampak kerusakan hutan di suatu

habitat,” ucapnya.

Syaukani tidak hanya berhasil

mengungkap manfaat rayap, ia juga

berhasil menemukan berbagai jenis

baru rayap. Di antaranya merupakan

rayap endemik yang hanya terdapat di

hutan tropis tertentu saja.

Termasuk jenis rayap tertentu yang

berpotensi sebagai petunjuk untuk

menemukan emas, uranium, serta

dapat dikembangkan sebagai penganti

bahan bakar fosil (biofuel). Hingga

Karena kepakarannya pula, Syaukani

pernah ditawari kewarganegaraan di

Kanada. Namun karena pertimbangan

keluarga dan lainnya, ia menolak

secara profesional. Meski demikian,

hubungan Syaukani dengan mereka

dalam penelitian rayap masih terjalin

sampai saat ini.

“Jadi bukan sok nasionalislah, karena

kalau ikut ego tentu sangat nyaman

tinggal di sana,” ucapnya sambil

tertawa.

Pernah pula dalam salah satu

kunjungan risetnya ke Florida

University, Amerika. Ahli taksonomi

rayap memberikan secara cuma-cuma

data risetnya selama 50 tahun kepada

Syaukani. Ada banyak spesies langka

dan informasi penting rayap lainnya

yang diserahkan dalam flasdisk 10

GB.

“Kenapa dia berikan kepada saya?

Karena profesor ini sedih, di Amerika

sendiri langka sekali orang yang

konsisten dengan taksonomi,”

ujarnya.

Nama Syaukani dikenal luas di

kalangan taksononomi rayap dunia.

Jika mengunjungi The Natural

History Museum di London, Syaukani

mendapatkan akses khusus untuk

mengecek berbagai koleksi spesimen

rayap (khususnya type-specimens),

yang telah berusia ratusan tahun.

Lokasinya ada di bawah tanah dan

merupakan koleksi spesimen rayap

terlengkap di dunia.

Namun di sanalah ironisnya, di antara

ribuan jenis rayap tersebut ternyata

banyak yang berasal dari Indonesia,

termasuk duplikat spesimen rayap

yang dikoleksi Syaukani juga banyak

di simpan di museum tersebut. Pihak

museum memercayai Syaukani, tetapi

mereka tidak mengizinkan specimen

itu dibawa ke Indonesia.

“Padahal itu dari hutan kita. Alasannya

karena Indonesia masih dikategorikan

sebagai negara yang kurang

menghargai biodiversitas,” ucapnya.

Untuk itulah, Syaukani ingin

kepakarannya ini tidak hanya

miliknya saja. Ia pun mulai mengajak

mahasiswanya untuk meneliti rayap.

Kini, banyak mahasiswa Unsyiah yang

mulai tertarik meneliti rayap. Bahkan

salah satu mahasiswanya, berhasil lulus

cumlaude dengan tesisnya tentang

teknologi baru dalam pengendalian

rayap.

“Saya usahakan untuk melibatkan

mahasiswa semaksimal mungkin.

Menelusuri belantara hutan,eksperimen

di laboratorium, serta publikasi

bersama merupakan suatu rutinitas

yang sangat menyenangkan,” ucapnya.

Upaya-upaya regenerasi peneliti

ini adalah wujud dari kegelisahan

Syaukani terhadap masa depan

biodiversitas Indonesia. Syaukani tidak

ingin, kekayaan hayati negeri ini tak

ubahnya sebatang kayu yang habis

dimakan rayap, lenyap hanya tinggal

nama. []

22 PROFIL

kini, ada 13 jenis rayap baru yang telah

dipublikasikannya. Hanya saja, ia tidak

bisa menambalkan namanya pada jenis

baru tersebut.

“Ada regulasi taksonomi yang harus

kita patuhi,” ungkapnya.

Syaukani telah mengoleksi lebih dari

200 jenis rayap dari berbagai habitat.

Penemuan inipun tidak mudah.

Syaukani harus berkeliling dunia.

Berbulan-bulan menelusuri hutan

belantara. Bertemu dengan suku-suku,

termasuk saat ia melakukan risetnya di

hutan Papua. Syaukani bertemu dengan

anggota Operasi Papua Merdeka (OPM).

Belum lagi ancaman binatang buas.

Pernah sekali, saat ia menelusuri

pedalaman hutan Kalimantan, Syaukani

mengorek sebongkah tanah dengan

parangnya. Betapa terkejutnya ia, saat

tanah diangkat terlihat ujung ekor ular

sebesar gagang sapu.

Kegigihan dan konsistensinya selama

lebih 20 tahun meneliti rayap,

membuat Syaukani diakui oleh

peneliti taksonomi rayap dunia. Rektor

Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,

M.Eng., sampai memberikan apresiasi

khusus kepadanya.

“Kepakaran beliau tentang rayap bukan

saja dikenal di Indonesia, tetapi juga

diketahui dunia, karena beliau berada

di antara sepuluh ahli rayap terbaik

di seluruh dunia,” ucap Rektor saat

mengukuhkan Syaukani sebagai profesor

pada pertengahan Desember lalu.

Prof. Dr. Syaukani, S.Si., M.Sc | Ahli Taksonomi Unsyiah

Page 13: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dengan Presiden Prince of Songkla University (PSU) Thailand, Prof. Dr. Niwat Keawpradub menandatangani nota kerja sama dalam bidang pengembang akademik di ruang Balai Senat Unsyiah.

MIPA Unsyiah menjalin kerja sama dengan empat perusahaan farmasi

untuk mendirikan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA). Kesepakatan ini

ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Dekan FMIPA Unsyiah Dr. Teuku

Mohamad Iqbalsyah, S.Si, M.Sc bersama perwakilan perusahaan tersebut di Ruang

Dekan FMIPA Unsyiah.

Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat Unsyiah, Prof. Dr. Said Muhammad MA, di Gedung AAC Dayan Dawood dalam rangka pengukuhan profesor. Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. M. Faisal, ST., M.Eng (Fakultas Teknik), Prof. Dr. Ir. Rosnani Nasution, M.Si, Prof. Dr. Ir. Marlina, M.Si, dan Prof. Syaukani, S.Si., M.Sc yang ketiganya berasal dari Fakultas MIPA

Unsyiah dan Pemerintah Aceh melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh (Kominsa) melakukan launching Aceh Smart Province di Hotel Hermes, Banda Aceh.

Unsyiah kembali meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik tahun 2019 dari Komisi Informasi Aceh (KIA), dalam kategori Badan Publik yang Cukup Informatif. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua KIA, Drs. Yusran, M.Si kepada Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Marwan di Kantor Gubernur Aceh

Page 14: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

TIM Humas dari Universitas Syiah Kuala melakukan sosialisasi masuk perguruan tinggi baik itu SNMPTN, SBMPTN maupun pelaksanaan UTBK, sejak tanggal 3-6 Desember 2019 untuk sekolah tingkat SMA/MA/SMK sederajat pada empat Kabupaten di Aceh.

Kepala Humas Unsyiah Chairil Munawir MT, S.E. M.M menjelaskan, pada kegiatan ini Tim Humas Unsyiah terbagi atas dua Tim. Mereka disebar untuk melakukan sosialisasi pada empat kabupaten di Aceh yaitu Pidie, Pidie Jaya, Gayo Lues dan Kutacane. Chairil mengatakan, kegiatan ini sangatlah penting khususnya bagi kepala sekolah, operator dan siswa. Sebab setiap tahunnya selalu ada perubahan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.

“Meskipun ini kegiatan tahunan, namun kegiatan ini tetaplah penting. Karena ada beberapa perubahan baru dari proses seleksi masuk perguruan tinggi ini yang harus diketahui pihak sekolah dan siswa,” ujar Chairil.

Chairil mengungkapkan, proses seleksi masuk perguruan tinggi terus mengalami perubahan untuk penyempurnaan. Saat ini, seleksi masuk dilakukan serentak melalui satu pintu oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Lembaga ini diberi mandat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk menyelenggarakan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 11-25 Februari 2019, pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 30 Maret -11 April 2020, dan pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) pada 2-13 Juni 2020 nanti.

Adapun salah satu perubahan baru pada seleksi masuk perguruan tinggi 2020 nanti adalah, calon peserta SNMPTN, SBMPTN maupun pelaksanaan UTBK 2020 telah mulai menerapkan kebijakan Single Sign On (SSO).

“Proses ini bisa dikatakan, merupakan tahap awal dari pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN 2020. Proses ini baru pertama kali diterapkan di seleksi masuk PTN,” ujar Chairil.

Selain itu, pemeringkatan siswa pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dilakukan oleh pihak sekolah. Jumlah siswa yang masuk dalam pemeringkatan ini, akan disesuaikan dengan kuota akreditasi sekolah.

“Bagi sekolah dengan nilai akreditasi A memiliki kuota 40 persen, akreditasi B kuota 25 persen, dan akreditasi C kuota 5 persen. Sedangkan pengisian PDSS akan dimulai pada 13 Januari-6 Februari 2020,” jelas Chairil.

Selain melakukan sosialiasi pada empat kabupaten tersebut. Tim Humas Unsyiah juga melakukan sosialisasi untuk tiga kabupaten/kota di Aceh lainnya, yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang. []

Page 15: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

SEHAT28 SEHAT 29

tidak terjadi penimbunan lemak

dalam jaringan tubuh. Madu sendiri

umumnya telah banyak digunakan

pada penanganan luka. Hasil penelitian

bahwa osmolaritas yang tinggi dari

agen perawatan luka diyakini dapat

mencegah infeksi dan mempercepat

penyembuhan. Madu mempunyai

osmolaritas yang tinggi dan memiliki

sifat antibakteri, yakni hydrogen

perioksida. Kandungan madu lainnya

tersusun atas 17,1 persen air, 82,4

persen karbohidrat total, dan 0,5

persen protein, asam amino, vitamin,

dan mineral. Dengan kandungan

tersebut madu memiliki kemampuan

untuk membersihkan luka, menyerap

cairan edema, memicu granulasi

jaringan, epitelialisasi, dan peningkatan

nutrisi.

Aceh merupakan salah satu daerah

penghasil madu dan kelapa sawit.

Dibuktikan dengan salah satu warga

di Buloh Seuma yang mendapat

Anugerah Wali Nanggroe 2015

untuk Anugerah Tudong Nanggroe

kategori Papah Seulingka Nanggroe.

Anugerah ini diberikan oleh Lembaga

Wali Nanggroe Aceh. Kategori Papah

Seulingka Nanggroe merupakan

kategori pelestari lingkungan hidup

berbasis kearifan lokal. Penghargaan

ini diberikan karena usaha Iman

Mukim Buloh Seuma yaitu Sambiya

(25) yang telah melestarikan

lingkungan dengan madu lebah

sebagai upaya menjaga lingkungan

untuk generasi mendatang.

Potensi pengembangan kelapa sawit

di Aceh sangat besar. Selain banyak

lahan yang masih kosong, tanaman

tersebut juga dapat digarap di lahan

kritis sehingga memberikan dampak

besar bagi peningkatan perekonomian

Aceh. Selama ini, banyak pakar

mengklaim jika tanaman kelapa

sawit merusak lingkungan dan

menganggu keseimbangan alam.

Dengan banyaknya potensi madu

dan minyak kelapa sawit di Aceh,

masyarakat dapat memanfaatkan

dan mengembangkannya untuk

pengobatan secara komplimentari

penyakit diabetes melitus.

Salah satunya pada tahun 2016 lalu,

saya dan teman-teman dari Fakultas

Keperawatan telah mengajukan

proposal program kreativitas

mahasiswa dengan judul program

‘VCO versus Madu’. Proposal

program ini untuk melihat efektifitas

penggunaan virgin coconut oil dan

madu dalam percepatan penumbuhan

granulasi pada pasien diabetes

melitus. []

mengendalikan kadar glukosa darah,

upaya mempertahankan konsistensi

jumlah kalori dan karbohidrat yang

dikosumsi pada jam-jam makan

berbeda merupakan hal penting.

Amputasi tidak perlu terjadi apabila

luka penyandang diabetes melitus

ditangani dengan baik dan mampu

dirawat dengan melakukan perawatan

luka secara holistik. Perawatan luka

yang baik dapat mencegah kejadian

amputasi sekitar 50 persen sampai 75

persen. Perawatan luka pada diabetik

dapat dilakukan secara kimiawi

maupun secara komplementari dengan

menggunakan bahan alami yang ada

di sekitar. Saat ini, banyak penelitian

membahas pengobatan DM dengan

menggunakan bahan alami, salah

satunya Virgin Coconut Oil (VCO)

atau minyak kelapa murni dengan

campuran madu.

Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak

kelapa murni merupakan minyak

kelapa yang diekstrak dari buah kelapa

segar yang sudah matang. Kemudian

diproses melalui fermentasi tanpa

menggunakan bahan kimia atau secara

enzimatik tanpa pemanasan. Proses

ini menghasilkan asam lemak jenuh

rantai sedang atau Medium Chain Fatty

Acids (MCFA) yang tinggi, vitamin E,

antioksidan, dan enzim-enzim yang

ada di buah kelapa.

VCO terbukti dapat menurunkan kadar

trigliserida dalam darah. Kandungan

Medium Chain Triglycerides (MCT)

dalam VCO lebih cepat terhidrolisa

dan lebih cepat terserap sehingga

Khasiat VCObagi Penderita Diabetes

penyebab kematian ke-6 di dunia dan

telah menyebabkan 1,3 juta orang

meninggal dan 4 persen meninggal

sebelum usia 70 tahun.

Pada tahun 2030, diperkirakan DM

menempati urutan ke-7 penyebab

kematian dunia. Indonesia diperkirakan

pada tahun 2030 akan memiliki

pasien DM sebanyak 21,3 persen

juta jiwa. Hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2013 menyatakan

berdasarkan diagnosis dokter atau

Yuni Shelma, S. KepAlumni Fakultas Keperawatan

Universitas Syiah Kuala

tenaga kesehatan, Aceh merupakan

provinsi pasien diabetes ke-6 dengan

presentase 2,6 persen.

Cara pengontrolan kadar gula darah

pada pasien diabetes yaitu dengan

diet, pendidikan, kesehatan, latihan

fisik, pemantauan melakukan kadar

glukosa darah, dan terapi insulin.

Diet dan pengendalian berat badan

merupakan dasar dari penatalaksanaan

diabetes. Bagi pasien yang

memerlukan insulin untuk membantu

Diabetes Melitus (DM) merupakan

suatu kelainan metabolik yang ditandai

dengan peningkatan kadar glukosa

dalam darah atau dikenal dengan

istilah hiperglikemia yang disebabkan

oleh rusaknya sekresi insulin dan

resistensi insulin. International Diabetes

Federation (IDF) menyatakan prevalensi

penduduk dunia yang menderita

diabetes melitus sebanyak 8,3 persen

dari total penduduk 4572,7 juta jiwa.

Indonesia termasuk ke dalam sepuluh

negara tertinggi di dunia yang

penduduknya mengidap diabetes.

Indonesia menduduki urutan ke

tujuh dengan presentase 8,5 persen.

Data dari World Health Organization

(WHO) tahun 2010 (Kemenkes,

2013), menyebutkan DM merupakan

DDiabetes Melitus (DM) merupakan DDiabetes Melitus (DM) merupakan

suatu kelainan metabolik yang ditandai Dsuatu kelainan metabolik yang ditandai

dengan peningkatan kadar glukosa Ddengan peningkatan kadar glukosa

dalam darah atau dikenal dengan Ddalam darah atau dikenal dengan

VCO atau minyak kelapa murni merupakan minyak kelapa yang diekstrak dari buah kelapa segar yang sudah matang.

Page 16: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

PERSPEKTIF30 PERSPEKTIF 31

BENARKAH TEMPEPRODUK GMO?

dan menghasilkan residu berupa ampas yang sangat banyak sehingga menimbulkan kerugian.

Selain itu masyarakat pada umumnya lebih memilih tempe yang kedelainya berukuran besar dan empuk, sehingga pengusaha tempe cenderung menggunakan kedelai impor yang merupakan produk GMO. Namun, beredarnya berita bahwa tempe GMO merupakan makanan yang membahayakan menyebakan keresahan dalam kalangan masyarakat.

Hal penting yang harus diperhatikan, sampai saat ini belum ada sumber yang menyatakan bahwa produk GMO termasuk produk yang berbahaya bagi manusia. Hal ini juga dilansir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bahwa tempe kedelai yang berwarna putih itu termasuk kedelai GMO dan tempe tersebut berbahaya bagi kesehatan adalah hoax. Hal ini diluruskan oleh POM dan Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetika Pertanian, bahwa produk hasil GMO tidak berbahaya bagi kesehatan termasuk kedelai hasil rekayasa genetika. Bahkan, produk GMO memiliki manfaat yang besar yakni dapat mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia.

Dikarenakan tempe GMO tidak berbahaya, hal lain yang harus diperhatikan oleh pengonsumsi

tempe adalah kandungan gizinya. Saya sebagai mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian yang mempelajari perihal masalah pangan dan gizi, menyatakan bahwa sejauh yang saya pelajari dan berdasarkan jurnal yang saya baca, kandungan gizi tempe yang berasal dari kedelai GMO dengan tempe yang berasal dari petani lokal memiliki perbedaan kandungan gizi yang hanya berbeda tipis.

Masyarakat juga tak perlu khawatir akan keamanan tempe dari kedelai GMO karena pihak pemerintah Indonesia memeriksa produk GMO sebelum diedarkan. Selain itu, untuk mencegah ancaman dari luar negeri, dunia juga mempunyai lembaga FAO dan Codex yang akan menjamin produk yang diedarkan aman dari bahaya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tempe tidak berbahaya bagi kesehatan, sehingga para pecinta tempe tak perlu ragu lagi untuk mengonsumsi tempe. []

kedelai yang dimodifikasi sehingga mengandung lebih banyak protein dan zat besi. Salah satu penemuan baru saat ini yakni ilmuan Eropa telah berhasil memasukkan vitamin A dalam padi.

Banyaknya keuntungan yang sudah kita ketahui, ternyata produk GMO juga memiliki kekurangan. Produk GMO dapat menyebabkan gangguan keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dan terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi.

Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi kedelai. Akhir-akhir ini,

tempe menjadi trending topik karena disebut-sebut sebagai salah satu produk Genetically Modified Organism (GMO). Di mana gen-gennya telah diubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetika (Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, 2015).

Produk GMO memiliki kelebihan berupa hasil panen yang tinggi, sehingga dapat mengatasi masalah ketahanan pangan nasional. Selain itu, produk GMO juga dapat memperbaiki nutrisi produk seperti

PERMATA SALSA ASSYIFAMahasiswi Jurusan Teknologi Hasil

Pertanian, Fakultas Pertanian, Unsyiah/ Wakil Ketua Divisi Profesi

Himatekh 2019

Kedelai sebagai bahan baku tempe dapat berpotensi menjadi salah satu produk hasil GMO. Kedelai yang sudah mengalami proses rekayasa genetika (PRG) memiliki kelebihan yakni menjadi tahan penyakit dan hama serta menghasilkan biji yang lebih besar. Produksi kedelai di Indonesia menghasilkan kedelai dengan ukuran yang kecil dan tidak seragam. Selain itu, minimnya produksi kedelai dalam negeri menyebabkan pemerintah harus menyuplai 70 persen kebutuhan kedelai dari Amerika Serikat dan Malaysia.

Seperti yang kita ketahui bahwa produk Amerika Serikat 100 persen murni adalah merupakan produk hasil GMO. Sehingga sebagian besar tempe yang kita konsumsi selama ini merupakan tempe yang dibuat dari kedelai yang sudah mengalami proses modifikasi genetik. Hal ini akan meresahkan para konsumen dikarenakan berdasarkan sumber yang ada, produk GMO merupakan produk yang berbahaya.

Berdasarkan hasil pengamatan saya, tempe di Aceh umumnya memiliki tekstur yang empuk dan memiliki kedelai yang berukuran besar. Setelah disurvei produk tempe yang dihasilkan oleh industri tempe di Aceh berasal dari kedelai impor yang dibeli dari Medan. Pemilik usaha menyatakan jika tempe yang diolah dari kedelai hasil produksi petani lokal mengakibatkan tempe yang dihasilkan tidak mengembang

Dr Gilles Eric Seralini dari University of Caen mengatakan masalah kesehatan akibat mengonsumsi hasil tanaman transgenetic juga pernah dialami petani di Amerika Serikat. Masalah itu berupa penurunan kesuburan pada hewan ternak setelah diberi makanan jagung transgenetic.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat apakah olahan tempe yang selama ini menjadi makanan sehari-hari warga Indonesia merupakan produk hasil GMO.

Produk GMO dapat menyebabkan gangguan keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik.

Page 17: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

RISET 33

Tentu kita masih belum lupa dengan peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember

2004 silam. Bagaimana dahsyatnya tsunami mampu memporak-porandakan Aceh dan menimbulkan banyak korban jiwa. Namun, siapa

Gua di tebing gunung yang berlokasi tidak begitu jauh dari bibir pantai, terletak di pesisir Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, tepatnya di Desa Meunasah Lhok. Gua yang berjarak sekitar 35 km ke arah Barat-Selatan dari Banda Aceh ini, ternyata menyimpan sejarah tsunami yang

pernah menerjang Aceh sejak tahun 7.400 tahun silam.

Guha Ek Luntie, begitu masyarakat setempat menamakan gua tersebut dalam bahasa Aceh. Guha dalam bahasa Indonesia berarti gua, ek bermakna kotoran, sedangkan luntie adalah kelelawar. Dinamakan Guha Ek Luntie karena adanya keberadaan lapisan guano (kotoran kelelawar) di dalam gua batu tersebut yang dihasilkan oleh kelelawar yang bersarang di dalamnya. Masyarakat setempat mendatangi Guha Ek Luntie untuk mengambil guano (kotoran kelelawar) yang jatuh di dalam gua untuk dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman.

Lokasi gua pantai ini yang terlindung dan tidak adanya aktivitas manusia menjamin bahwa lapisan-lapisan pasir di dalam gua terawetkan dengan baik dan menyajikan rekaman sejarah gempa lengkap untuk Samudera Hindia antara 7.400 dan 2.900 tahun silam. Interior gua tersebut juga melindungi endapan-endapan tsunami dari proses erosi. Dari dalam Guha Ek Luntie terungkap bahwa bencana tsunami tahun 2004 bukan yang pertama kalinya terjadi di Aceh. Sejak ribuan tahun silam telah terjadi beberapa kali tsunami besar di Aceh dan bencana tersebut berulang. Peristiwa itu disebut dengan tsunami purba

(Paleotsunami), termasuk tsunami yang terjadi di akhir tahun 2004 lalu. Hal itu terungkap setelah para pakar meneliti lapisan-lapisan tanah dan pasir atau endapan lumpur di dalamnya. Usia lapisan itupun sudah puluhan abad lamanya. Kejadian tsunami di Aceh ternyata berulang dengan periode perulangannya yang sangat beragam.

Pada saat penulis mengunjungi Guha Ek Luntie, masih terdapat beberapa peneliti yang melakukan penelitian terhadap lapisan-lapisan sedimen tanah di dalam gua. Patrick Daly, salah seorang peneliti dari Nanyang Technological University, bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan dan menjelaskan informasi seputar penelitian yang sedang mereka kerjakan terkait rekam jejak tsunami purba.

Patrick menjelaskan bahwa kejadian tsunami di Aceh berulang dalam rentang waktu yang berbeda. Dari puluhan tahun hingga ratusan tahun, bahkan ribuan tahun. Hal itu bisa terlihat dari lapisan-lapisan sedimen tanah yang berbeda. Stratigrafi tersebut terlihat jelas dengan adanya kontras warna antara berbagai lapisan pasir, lumpur, dan pasir bercampur organik pada lubang galian.

Patrick mengatakan ada sepuluh lubang yang sudah digali untuk

melihat perbandingan lapisan-lapisan sedimennya. Pada lubang galian di dalam gua, lapisan-lapisan sedimen tanah terlihat jelas dari adanya perbedaan warna antarlapisan. Lapisan-lapisan endapan tersebut dibatasi oleh lapisan guano organik yang berwarna hitam yang dihasilkan dari kelelawar yang menghuni gua pantai tersebut. Umur lapisan tersebut diketahui melalui penentuan radiocarbon. Umur radiocarbon (carbon dating) dapat memberi informasi mengenai umur kejadian tsunami atau batas umur maksimum dan minimum dari suatu tsunami.

Lapisan pasir yang paling tipis mempunyai interval-interval perulangan terkecil, sedangkan lapisan-lapisan pasir yang tebal memiliki interval perulangan yang besar. Tanah yang berada di lapisan paling bawah lubang galian diperkirakan berumur 7.400 tahun, sedangkan tanah di lapisan paling

32 RISET

sangka peristiwa tsunami tersebut dan kejadian tsunami sebelumnya di Aceh, meninggalkan jejak di dalam sebuah gua. Hal itu diketahui setelah keberadaan gua tersebut menjadi bahan penelitian pakar geofisika di Aceh beberapa tahun silam.

MalahayatiAlumni Magister Biologi, Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam Unsyiah

Menguak SejarahRekam Jejak Tsunami Acehdi Guha Ek Luntie

Guha dalam bahasa Indonesia berarti gua, ek bermakna kotoran, sedangkan luntie adalah kelelawar.

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

Page 18: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

XXX34 RISET 35

atas merupakan sedimen yang dibawa gelombang tsunami tahun 2004 lalu.

Selain pasir, lumpur, dan guano organik, pada sedimen-sedimen tersebut juga ditemukan mikrofosil yang ikut terbawa oleh gelombang tsunami. Lapisan pasir tsunami 2004 banyak mengandung Foraminifera yang masih utuh. Kumpulan Foraminifera dari lapisan-lapisan pasir tersebut didominasi oleh spesies-spesies dari intertidal, subtidal sampai laut lepas. Lapisan-lapisan sedimen tersebut juga dapat menginformasikan seberapa kuat gelombang tsunami yang menerjang dilihat dari material sedimen yang terbentuk.

Mengenai wacana tentang akan dibuatnya kawasan geopark Guha Ek Luntie oleh Pemerintah Aceh, Patrik mengaku sangat setuju. Mengingat perulangan tsunami di Aceh tidak beraturan, maka kemungkinan perulangan kembali tsunami dahsyat di Aceh sangat besar. Menurutnya, sangat penting bagi masyarakat luas untuk mengetahui informasi terkait Paleotsunami Guha Ek Luntie sehingga masyarakat paham akan kesiapsiagaan bencana. Dia juga mengatakan ide mengenai geopark, tanah tidak boleh diinjak untuk mencegah terjadinya kerusakan sedimen tanah tsunami purba di dalam gua. Sebaiknya dibuat jembatan gantung di situs geopark tersebut sehingga pengunjung yang

EDISI 242 . DESEMBER 2019

datang dapat melihat langsung lapisan sedimen tanah Paleotsunami dari atas tanpa harus menginjak permukaan tanah. Sebab jika itu terjadi dapat menyebabkan tanah rapuh dan merusak situs tersebut.

Patrick juga menambahkan pentingnya peletakan infografis dan foto-foto yang menyediakan detail infomasi terkait Paleotsunami sehingga pengunjung dapat memperoleh pengetahuan dan informasi penuh mengenai Paleotsunami. Semoga pembentukan kawasan geopark Guha Ek Luntie dapat segera dilakukan sebelum kawasan tersebut rusak akibat aktivitas manusia dan ikut mengubur sejarah bukti tsunami. []

Page 19: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

Rencana Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FMIPA) Universitas Syiah

Kuala mendirikan Program

Studi Profesi Apoteker (PSPA) di tahun

2020 bukan sekadar mimpi belaka.

Berbagai persiapan sudah mulai

dilaksanakan oleh jajaran pimpinan

fakultas itu. Salah satunya menjalin

kerja sama dengan empat perusahaan

farmasi terkemuka di Indonesia. Ke

empat perusahaan tersebut adalah PT.

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

Rencana Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FMIPA) Universitas Syiah

Kuala mendirikan Program

Studi Profesi Apoteker (PSPA) di tahun

2020 bukan sekadar mimpi belaka.

Berbagai persiapan sudah mulai

dilaksanakan oleh jajaran pimpinan

fakultas itu. Salah satunya menjalin

kerja sama dengan empat perusahaan

farmasi terkemuka di Indonesia. Ke

empat perusahaan tersebut adalah PT.

FAKULTAS 37

Kimia Farma Trading dan Distributor

Aceh, PT. Kimia Farma Apotek Unit

Bisnis Banda Aceh, PT Anugrah

Argon Medica Cabang Aceh dan PT.

Indofarma Global Medika Cabang

Aceh. Kesepakatan kerja sama ini

ditandai dengan penandatanganan

MoU oleh Dekan FMIPA Unsyiah Dr.

Teuku Mohamad Iqbalsyah, S.Si, M.Sc

dengan perwakilan dari masing-masing

perusahaan pada 12 Desember 2019

lalu.

Dengan gamblang Iqbal menerangkan,

“Kerja sama ini merupakan salah

satu persiapan FMIPA Unsyiah untuk

mendirikan Program Studi Profesi

Apoteker di bawah Jurusan Farmasi,

yang ditargetkan akan berdiri tahun

2020”.

Salah satu butir kesepakatannya adalah

ke empat perusahaan ini bersedia

menerima mahasiswa FMIPA Unsyiah

untuk kegiatan PKPA. Selama kegiatan

tersebut, mereka akan memfasilitasi

mahasiswa FMIPA Unsyiah untuk

mempelajari tata kelola hingga

pendistribusian obat. Iqbal sangat

mengapresiasi kesepakatan ini karena

sejalan dengan tanggung jawab FMIPA

Unsyiah terhadap Jurusan Farmasi

yang belum tuntas, yaitu membuka

peluang kerja seluasnya bagi para

alumni. Tersedianya program studi ini

di Unsyiah tentu akan memudahkan

mahasiswa sarjana lulusan farmasi

FMIPA untuk melanjutkan pendidikan

profesinya.

Koordinator Program Studi S-1

Farmasi, Lydia Septa Desiyana,

S.Farm mengatakan, saat ini alumni

farmasi Unsyiah harus bersaing ketat

di berbagai perguruan tinggi untuk

melanjutkan Pendidikan Profesi

Apoteker. Mereka mampu bersaing

hingga lolos ke berbagai perguruan

tinggi terkemuka di Indonesia

seperti Universitas Indonesia,

Institut Teknologi Bandung,

Universitas Padjajaran, dan berbagai

perguruan tinggi lainnya, termasuk

mancanegara seperti di Prince of

Songkla University.

Meski demikian, sebagian besar

alumni Unsyiah tetap berharap dapat

melanjutkan pendidikannya di Unsyiah.

Oleh karena itu, ia berharap dengan

adanya kerja sama ini, Program Studi

Profesi Apoteker segera bisa berdiri

di Fakultas MIPA Unsyiah. Selain itu,

Lydia menilai kerja sama ini sangat

penting karena membuka kesempatan

KERJA SAMAUNTUK PROFESI APOTEKER

bagi mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman kerja di perusahan

farmasi.

“Di Program Profesi Apoteker ini,

mahasiswa akan lebih banyak praktik

lapangannya dari pada belajar di ruang

kuliah,” ucap Lydia.

Kepala Cabang PT. Indofarma Global

Medika Cabang Aceh Jonan, S.Pd,.

MM. mengatakan, pihaknya sangat

terbuka bagi siapapun yang ingin

mengunjungi pabrik untuk belajar dan

memahami tata kelola industri farmasi.

Namun ada beberapa hal penting

yang harus dipahami mahasiswa jika

terjun ke dunia industri obat-obatan

ini. Pertama, mereka harus siap jika

nanti di tempatkan di mana saja.

Kedua, calon apoteker tidak cukup

36 FAKULTAS

menguasai cara membuat obat saja,

tapi juga harus memahami bagaimana

regulasi obat yang ada. Ketiga, jika

calon apoteker Unsyiah ini berkarier di

internasional, mereka harus menguasai

minimal dua bahasa asing.

“Jadi apoteker itu tidak cukup hanya

tahu membuat obat saja. Ada banyak

skill lain yang harus mereka kuasai,

termasuk bahasa jika mereka ingin go

international,” ucap Jonan.

Hadir dalam kegiatan ini Manajer

Bisinis PT. Kimia Farma Trading dan

Distributor Aceh Linara Putra S.Farm.

Apt, Manajer Bisnis PT. Kimia Farma

Apotek Unit Bisnis Banda Aceh Drs.

Roy Mustaqim, Apt, Kepala Cabang PT

Anugrah Argon Medica Cabang Aceh

Rawiyanto.

EDISI 242 . DESEMBER 2019

Page 20: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019

ENGLISH 39

opinion, the lecturer has an important

role to prevent it. The lecturers for the

values of honesty in the students such

as appreciating them whenever answer

lecturers’ questions according to their

knowledge capacity, rather than the

correct answer. The point is the lecturer

is not only judging from the results but

also from the process.

In addition, the lecturer must be

able to map out a potential cheating

activity such as using a smartphone

or similar answers. The lecturers must

be observant and put an end to any

chance of possible fraud. The lecturers

can also use unique and creative ways

to prevent students from cheating

such as putting students’ heads into

a cardboard box and their faces

perforated so students are guaranteed

that they will not be able to glance left

and right or just ask a friend next to

them.

This article is not intended to be used

but as an introspection material for

me as a student and for all readers

in general. And I believe “what you

reap is what you sow”. If one gets

used to doing bad things, then the

results will be bad. If we are used to

cheating, these habits will shape our

personality. []

Cheating Habits Among Students

38 ENGLISH

Cheating is one of the

despicable behaviors

in Islam and the

perpetrators are

threatened with a very

painful punishment of hell as mentioned

in surah al-Muthaffifin which means

people who are cheating. The cheating

mentioned by Allah SWT in His words is

not only about cheating in the practice

of buying and selling carried out by the

community of Yastrib just as explained

by Imam An-Nasai and Ibnu Majah with

the authentic sanad in Asbabun Nuzul’s

book. But also in family life, community,

state and especially in the university.

Cheating is something that is

commonplace and even becomes

a tradition among the students

themselves, such as cheating on exams,

absenteeism, copy-paste in doing

assignments, etc. I once asked a student

a question “why are you cheating when

you know it’s a bad deed?” she told me

that we live in Indonesia where a high

GPA is more valued to enter the world

of work than with honesty and also the

standard for graduation is getting higher

and higher so that some students are

forced to cheat.

As a result of such a mindset, students

see that a high GPA is more important

than an understanding of their field

of study. That is one example of the

factor students cheat. Another factor

according to my observation is a little

fear of Allah and a lack of awareness

that Allah is omniscient even the

smallest of our actions. In addition,

lacking in confidence in answering test

questions, being lazy to learn, and too

ambitious to get perfect grades also

motivate them to cheat.

Cheating in science is very dangerous

and has a very large negative impact.

Scholars state that a diploma which is

obtained in a dishonest way and using

it to get a job, then the assets collected

are included in the illicit assets. And

then the family blessed with ill-gotten

wealth became the fuel of hellfire.

Not only that, students who are already

accustomed to cheating when entering

into work will also continue to cheat

like making corruption, nepotism, and

collusion. The practice of cheating in

examinations is a “disaster” for the

world of education. Education should

shape human beings into honest people

with high integrity instead of creating

producers of waste in the community.

After knowing the causes and effects

of fraud committed by students. In my

38 ENGLISH

ABOUT WRITER

Dedek Marlaini

Student of Chemistry Department Unsyiah

[email protected]

ACHIEVEMENT

n Runner Up Essay Competition in Sumatera, 2019

n Runner Up of Quiz (Cerdas Cermat) Competition, 2016

n Gold Medal of Tarung Derajat Provincial Level Championship, 2016

n Champion of KEMSAMA Pramuka at Regency Level, 2015

n 3th Place Speech Competition at Regency Level, 2014

n Runner Up of Short Story Writing Competition, 2012

n Champion of Kasti Bali Competition at Sub-district Level, 2009

n Bidikmisi Scholarship Awardee, 2017

EXPERIENCE

n Volunteer at Indonesian Care, 2018-now

n Volunteer at Baitul Maqdis Chapter Aceh, 2018-now

n English World Platform, 2018-now

n HIMKA (Student Association of Chemistry), 2018-2019

n Tarung Derajat Laskar Mea Putih, 2014-2017

Page 21: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

MUTU40 MUTU 41

Pendidikan tinggi sekarang diarahkan untuk berorientasi pada pasar. Di banyak

negara, khususnya negara-negara berkembang, semakin khawatir dengan tren ketidaksesuaian antara pendidikan dengan pekerjaaan. Selain karena jumlah rasio lowongan pekerjaan dengan lulusan perguruan tinggi yang

(SKP) terhadap fasilitas dan layanan Unsyiah oleh mahasiswa, dan Survei Kepuasan Pengguna (SKP) terhadap fasilitas dan layanan Unsyiah oleh tenaga kependidikan.

Survei EPBM dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Desember untuk evaluasi proses belajar mengajar di semester ganjil dan bulan Juli untuk evaluasi proses belajar mengajar di semester genap. Survei ini menilai kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar dan mengajar yang dilaksanakan setiap dosen yang mengampu mata kuliah di setiap semesternya.

Survei SKP oleh mahasiswa dilaksanakan setiap tahun bersamaan dengan pengisian KRS mahasiswa di semester ganjil yaitu di bulan Agustus. Berbeda dengan survei EPBM, survei SKP lebih fokus kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas dan layanan yang diberikan oleh Unsyiah. Sama halnya dengan SKP oleh mahasiswa, SKP oleh dosen juga dilaksanakan setiap tahun yaitu bersamaan dengan jadwal pengisian Sistem Informasi Pengevaluasian Kinerja Dosen (SIPKD).

Masa pengisian SKP oleh tenaga kependidikan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di awal bulan September. Berkat bantuan dan dukungan Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Teknologi (UPT TIK) dan Bagian Kepegawaian Unsyiah, keempat

survei ini dilakukan secara online dan melekat pada sistem informasi yang mewajibkan pengguna sistem informasi tertentu untuk mengisi survei. Hasil dari mekanisme survei seperti ini berhasil menjaring banyak responden sehingga beragam respon pengguna Unsyiah dapat diperoleh. Hasil survei ini dimanfaatkan oleh unit dan lembaga di lingkungan Unsyiah sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas fasilitas dan layanan. Sekaligus sebagai bukti pelaksanaan penjaminan mutu untuk keperluan akreditasi.

Pelaksanaan survei yang dilaksanakan oleh LP3M selama ini mewajibkan pengguna sistem informasi tertentu untuk mengisi survei. Sulitnya memperoleh responden dalam kegiatan survei, LP3M memanfaatkan sistem informasi yang ada untuk menjaring responden. Hasilnya dari segi jumlah responden sangat memuaskan, dan dari sisi hasil survei cukup representatif. Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Unsyiah diharapkan mencurahkan waktu dan pikiran untuk mengisi survei. Karena melalui respon kritik dan saran yang membangun dari para pengguna Unsyiah, mutu dapat dimonitor dan dikembangkan. Semoga perbaikan fasilitas dan layanan yang dilakukan oleh unit-unit kerja dan lembaga yang ada di Unsyiah mampu mengantarkan Unsyiah menjadi salah satu universitas unggul di Indonesia pada tahun 2020. []

SURVEI SEBAGAI SARANA PENINGKATAN MUTU UNSYIAH

tinggi merupakan hal yang sangat penting. Pengguna perguruan tinggi terbagi menjadi dua kelompok yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal. Pengguna internal yaitu dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Sedangkan pengguna eksternal adalah orang tua mahasiswa, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah melakukan upaya untuk peningkatan kepuasan pengguna. Melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Penjaminan Mutu (LP3M), Unsyiah setiap tahun mengevaluasi kepuasan pengguna internal terhadap fasilitas dan pelayanan universitas. Untuk kepuasan pengguna eksternal dilakukan oleh unit dan lembaga lainnya di lingkungan Unsyiah.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi untuk kebutuhan akreditasi program-program studi juga dilakukan survei kepuasan pengguna baik internal dan eksternal. Dengan adanya pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2018 yang baru, dan perubahan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Instrumen Akreditasi Program Studi (APS) yang lebih mengarah ke outcome base, Unsyiah perlu merevisi mekanisme survei dan instrumen survei serta menyediakan berbagai survei yang menjaring respon dari para orang tua, pengusaha, pemerintah, masyarakat, mitra, dan komunitas keilmuwan agar sesuai dengan pedoman SPMI dan instrumen akreditasi.

LP3M saat ini telah melaksanakan secara rutin empat survei di lingkungan internal. Keempat survei tersebut, yaitu Survei Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM), Survei Kepuasan Pengguna (SKP) terhadap fasilitas dan layanan Unsyiah oleh dosen, Survei Kepuasan Pengguna

Rahmaddiansyah, S.Si, M.ScPusat Informasi dan Evaluasi LP3M Unsyiah/Dosen Fakultas Pertanian Unsyiah

tidak seimbang, kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh perguruan tinggi harus menjadi prioritas. Untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas, tentu mutu fasilitas dan layanan pendidikan di perguruan tinggi harus baik dan terus ditingkatkan.

Usaha untuk menyenangkan dan memuaskan pengguna perguruan

Page 22: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

RELIGIA42 RELIGIA 43

Pemuda adalah sosok yang diharapkan untuk dapat melanjutkan perjuangan dari generasi sebelumnya.

Sejak zaman dulu hingga Indonesia merdeka, pemuda adalah sosok yang memiliki keberanian serta semangat tinggi dalam menciptakan suatu perubahan.

Perilaku yang ada di dalam diri seorang pemuda juga tidak bisa

dipisahkan dari kebiasaan sejak kecil yang berpedoman pada ajaran agama. Agama mengatur segalanya termasuk perilaku-perilaku yang baik yang harus ada dalam diri seorang pemuda.

Ingat suatu kisah perjuangan tujuh pemuda ashabul kahfi yang terjebak di dalam gua demi mempertahankan agamanya. Kisah pemuda ini tertulis dalam Surah Al-Kahfi yang

menceritakan semangat mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pemuda ini tidak seperti pemuda pada umumnya. Inilah pemuda yang dikisahkan oleh nabi melalui satu hadis yang cukup panjang dan nabi memberi jaminan kepada mereka karena sifatnya yang luar biasa.

Singkat cerita, sekelompok pemuda ini kompak untuk membentuk

sebuah kelompok. Kelompok yang dapat mendekatkan diri mereka kepada Tuhan-Nya. Namun, perjuangan itu tidak semulus dan semudah membalikkan telapak tangan. Dalam waktu bersamaan pula, tujuh pemuda ashabul kahfi ini mendapat ancaman yang luar biasa dari seorang raja, hingga lahirlah sebuah peraturan yang menyudutkan mereka. Peraturan yang mengancam kecintaan kepada Rabb-Nya. Gua adalah tempat yang aman bagi mereka untuk menjaga keimanan kepada Allah Subhanallahu wata’ala.

Kisah seperti di atas sulit untuk ditemui di zaman sekarang. Saat ini, kita merasa aman dan damai dalam beribadah. Apalagi di Aceh, negeri yang tunduk pada ajaran agama Islam. Namun, semakin majunya dunia dan hadirnya beragam alat teknologi membuat perjuangan pemuda dalam menjaga keistikamahannya terguncang. Ini ancaman yang sifatnya tersirat dan lebih berbahaya dibandingkan yang terlihat langsung. Kecanggihan teknologi mampu mengantarkan seorang pemuda seperti diperbudak oleh teknologi itu sendiri.

Lalu apa yang harus dilakukan seorang pemuda untuk menghadapi kecanggihan teknologi yang kerap mengganggu ibadah kepada Sang Pencipta?

Saya, kamu, dan kita semua yang tumbuh dan sedang menyandang gelar pemuda tentu ujian teknologi ini lebih berat. Keputusan yang kita ambil sekarang akan berdampak besar terhadap masa yang akan datang. Jika itu adalah keputusan benar, maka berhasillah seorang pemuda dalam menentukan goals dalam hidupnya. Namun jika itu salah, maka pergaulan bebas, minum khamar, penggunaan narkoba, tentu akan membawa masa depan menjadi lebih suram.

Sahabat, iman inilah yang harus kita pertahankan di tengah maraknya perkembangan teknologi. Kita

benar-benar di uji dan tertantang. Istikamah dalam mempertahankan iman memang tidaklah mudah. Apalagi setiap insan sudah memiliki gadget yang mampu mengantarkan kita untuk bebas mengakses apapun, termasuk kajian islami maupun situs pornografi.

Menentukan goals dalam hidup adalah hal yang terpenting. Lalu tentukan breakdown untuk dunia yang ingin kita pilih di masa depan. Cara seperti ini akan membuat kita mudah dalam memilih suatu keputusan, yakni keputusan yang akan membawa kita untuk tetap istikamah di jalan Allah Swt.

Selanjutnya, kita harus benar-benar fokus pada bidang yang ditekuni. Jadikan teknologi sebagai alat penunjang di bidang yang ditekuni. Contohnya saja di Banda Aceh di kota pelajar ini, beberapa pemuda hijrah telah membuktikan. Mereka istikamah menjaga keimanan, tetapi sukses dalam bidang yang ditekuninya. Sebab segala petunjuk dan pedoman hidup ini sesungguhnya sudah ada di dalam Alquran dan hadis.

Jika di zaman dulu ada tujuh pemuda ashabul kahfi yang berjuang menjaga keimanannya terhadap Allah Swt, maka saat ini kita harus menjadi pemuda yang tidak diperbudak oleh kecanggihan teknologi demi istikamah di jalan-Nya. []

JADI PEMUDA ISTIKAMAH DI ERA DIGITAL Menentukan

goals dalam hidup adalah hal yang terpenting. Lalu tentukan breakdown untuk dunia yang ingin kita pilih di masa depan.

Astina RiaAlumni FKIP Unsyiah/

Pegiat FLP Aceh

Page 23: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 242 . DESEMBER 2019

XXX 4545ASPIRASI

EDISI 230 . DESEMBER 2018

ASPIRASIAspirasi

EDISI 242 . DESEMBER 2019

Universitas Syiah Kuala@Unsyiah

@univ_syiahkuala

@univ.syiahkuala.id

@univ_syiahkuala

Unsyiah TV

[email protected]

www.humas.unsyiah.ac.id

Page 24: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX46 KABAR 47

UNIVERSITAS Syiah Kuala kembali meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik tahun 2019 dari Komisi Informasi Aceh (KIA), dalam kategori Badan Publik yang Cukup Informatif. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua KIA, Drs. Yusran, M.Si kepada Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Marwan di Kantor Gubernur Aceh, Selasa 3 Desember 2019.

Penganugerahan itu diberikan dalam rangka implementasi UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Ini merupakan kali kedua Unsyiah menerimanya setelah di tahun 2017 juga menerima penghargaan serupa.

Ketua KIA, Drs. Yusran, M.Si mengatakan, penganugerahan ini merupakan salah satu dukungan Pemerintah Aceh dalam mewujudkan reformasi pemerintah yang bersih dan berwibawa. Penilaian telah dilakukan sejak Agustus silam dengan melibatkan 159 badan publik di seluruh Aceh.

“Penilaian setiap badan publik ini melewati beberapa tahap seleksi, seperti penilaian mandiri, veri�kasi, hingga visitasi,” ujar Yusran.

Ia menambahkan penganugerahan ini bukanlah kontestasi badan publik, tetapi sebagai tolok ukur keterbukaan informasi di Aceh agar semakin berkualitas.

UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) kembali menambah jumlah profesor. Penambahan profesor ini dikukuhkan dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat Unsyiah, Prof. Dr. Said Muhammad MA, Kamis (12/12) di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. M. Faisal, ST., M.Eng (Fakultas Teknik), Prof. Dr. Ir. Rosnani Nasution, M.Si, Prof. Dr. Ir. Marlina, M.Si, dan Prof. Syaukani, S.Si., M.Sc yang ketiganya berasal dari Fakultas MIPA.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU mengungkapkan kebanggaannya kepada empat profesor baru Unsyiah yang telah berhasil mencapai jabatan fungsional tertinggi di bidang kepakaran yang digelutinya. Hingga saat ini, jumlah profesor di Unsyiah berjumlah 72 orang dengan jumlah terbanyak di Fakultas Teknik 19 orang, disusul Fakultas Pertanian 12 orang.

Prof. Dr. Ir. Marwan mengapresiasi kepercayaan KIA yang telah memilih Unsyiah sebagai salah satu penerima penghargaan. Keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi Unsyiah untuk terus menyajikan informasi yang tepat dan terbuka bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Humas Unsyiah, Chairil Munawir ST, SE. MM mengatakan ini kali kedua Unsyiah menerima penghargaan dari KIA. Sebelumnya di tahun 2017, Unsyiah juga pernah mendapatkan penghargaan serupa. Bahkan, beberapa waktu lalu Unsyiah juga meraih anugerah yang sama dari Komisi Informasi Pusat terkait dengan keterbukaan informasi publik.

“Penghargaan ini setidaknya menjadi bukti jika Unsyiah sangat berkomitmen dengan keterbukaan informasi publik, dan ini menjadi penyemangat bagi kita semua,” ujar Chairil.

Ia juga menambahkan jika saat ini, Unsyiah terus berusaha memberikan pelayan informasi kepada publik secara baik. Beberapa fasilitas telah hadir melengkapi pelayanan tersebut, seperti Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang dikelola Humas Unsyiah yang dapat diakses secara terbuka melalui portal website dan aplikasi smartphone. []

UNSYIAH KEMBALI RAIH PENGHARGAANKETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK 2019

UNSYIAH KEMBALI KUKUHKAN EMPAT PROFESORWalau laju pertumbuhan profesor di Unsyiah semakin membaik, tetapi menurut Rektor penambahan ini belum memuaskan. Sebab hingga saat ini, jumlah profesor di Unsyiah masih berada di angka 4,5 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan. Salah satu penyebabnya karena beberapa profesor memasuki masa purnabakti dan adanya penambahan dosen baru di beberapa program studi yang memperbesar faktor pembagi.

Meski demikian, segala upaya tetap dilakukan Unsyiah untuk mencapai target 200 profesor dalam dua atau tiga tahun ke depan. Terlebih lagi Unsyiah berupaya masuk dalam jajaran 10 besar PTN terkemuka di Indonesia, 200 besar Asia, dan 1.000 besar di dunia. Untuk itu, Rektor menaruh harapan besar kepada keempat profesor baru ini untuk berkontribusi optimal bagi Unsyiah. Salah satunya berpartisipasi aktif dalam membantu Unsyiah meraih nilai akreditasi unggul. []

Page 25: MENDORONG PERTUMBUHAN PROFESORhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Warta-Des... · 2020. 3. 6. · dengan banyaknya kegiatan pengukuhan guru besar di tahun 2019 ini. Hal

EDISI 242 . DESEMBER 2019