membuka 10 tahun data mikro indonesia -...

24
Membuka 10 Tahun Data Mikro dari Indonesia B A N K D U N I A

Upload: truongtuyen

Post on 23-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Membuka

10 TahunData Mikro

dari Indonesia

B A N K D U N I A

Desainer Grafis Bentuk

2017 BANK DUNIA — Local Solutions to Poverty, Jakarta, Indonesia

Karya ini merupakan produk staf Bank Dunia, melalui Dana Amanah Local Solutions to Poverty, dengan kontribusi eksternal. Temuan, interpretasi, dan kesimpulan yang diungkapkan dalam karya ini belum tentu mencerminkan pandangan Bank Dunia, Dewan Direktur

Eksekutif Bank Dunia, atau berbagai pemerintah yang diwakilinya. Bank Dunia tidak menjamin keakuratan data yang masuk dalam karya ini. Batas-batas, warna, denominasi, dan informasi lainnya yang ditampilkan pada peta mana pun dalam karya ini tidak menyiratkan posisi

Bank Dunia mengenai status hukum suatu wilayah atau dukungan atau penerimaan atas batas-batas tersebut.

Hak & Izin Materi dalam karya ini tunduk pada hak cipta. Karena Bank Dunia mendorong penyebaran pengetahuannya, karya ini dapat direproduksi, seluruhnya atau sebagian, untuk tujuan non-komersial selama pertalian penuh terhadap karya

ini diberikan. Tidak ada sesuatu pun di sini yang merupakan atau dianggap sebagai pembatasan atau pengabaian atas hak istimewa dan kekebalan Bank Dunia, yang semuanya dilindungi secara khusus.

KataPengantar

Selama lebih dari 16 tahun, Bank Dunia telah mendukung pembangunan masyarakat dan desa di Indonesia. Local Solutions to Poverty (LSP), sebuah dana amanah multi-donor yang dikelola oleh Global Practice on Social, Urban, Rural and Resilience/GSURR Bank Dunia, telah membiayai bantuan teknis, kegiatan analitis dan konsultasi, serta kegiatan yang mendukung Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan prakarsa penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat, termasuk program unggulan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Perdesaan).

Program ini, seperti pendahulunya, Program Pengembangan Kecamatan (PPK), mendapat manfaat dari berbagai kegiatan pemantauan dan evaluasi (M&E) dan berbagai studi analitis saksama yang dilakukan oleh tim analitik LSP bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Studi-studi tersebut turut memperkaya dan memengaruhi rancangan operasional PNPM Perdesaan dan program-program terkait, serta kebijakan Pemerintah mengenai berbagai program penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat.

Sebagai bagian dari kegiatan M&E dan studi ini, LSP merancang beberapa survei unik dan Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan. Kumpulan data ini, serta dokumentasi teknis dan berbagai laporan yang menyertainya, tersedia di katalog data mikro Bank Dunia. Brosur ini menampilkan kumpulan data mikro tersebut sehingga pemerintah, peneliti dan praktisi di Indonesia dan dunia dapat menggunakannya untuk memperkaya penelitian tentang pembangunan pada tingkat lokal.

Daftar Isi

Halaman

3–4

Halaman

5–6

Halaman

7–8

Halaman

9–10

1

2

3

4

Survei Reintegrasi & Penghidupan Aceh (2008)

Survei Rumah Tangga Perempuan (2011 & 2014/15)

Evaluasi Dampak PPK & PNPM Perdesaan (2007 & 2010)

Evaluasi DampakPNPM Generasi (2007, 2008/09 & 2009/10)

EvaluasiBagian 1

Halaman

11–12

Halaman

13–14

Halaman

15–16

Halaman

17–18

5

6

7

8 Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (1997—2014)

Studi Kelembagaan Tingkat Lokal – Gelombang 3 (2012)

Sensus InfrastrukturDesa (2011)

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur (2008—2009)

Survei Infrastruktur Perdesaan

Lain-lain

Bagian 2

Bagian 3

Page 1—2

Survei Reintegrasi& PenghidupanAceh

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2617

Sampel

7 5 4 2008

754 desa di seluruh Aceh

Halaman 3—4

1M E N G A M B I L P E L A J A R A N dari proyek pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia, Program BRA - KDP untuk Korban Konflik (Community-Based Reintegration Assistance for Conflict Victims Program) bertujuan untuk mendukung kesejahteraan korban konflik seraya membangun kohesi sosial dan kepercayaan pada pemerintah. Untuk menilai apakah program tersebut berhasil mencapai tujuan ini dan tujuan lainnya, Survei Reintegrasi dan Penghidupan Aceh mengumpulkan data tentang penghidupan dan reintegrasi dari kelompok sampel representatif dari mantan kombatan dan kelompok kontrol dari warga sipil laki-laki.

Tahun

Pengumpulan Data

1.075 756 3.046Mantan Kombatan Kepala Desa Warga Sipil

Jenis Responden

Publikasi

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2617

01. Understanding the Livelihoods of Former Insurgents: Aceh, Indonesia

02. Community-based Reintegration in Aceh: Assessing the Impacts of BRA–KDP

Cakupan Geografis

Aceh

TemuanUtama

VariabelUtama

Rincian sejarah konflik dan migrasi antar desa

Rincian tentang integrasi mantan milisi dan tahanan di desa-desa

Insiden kekerasan dalam desa dan dampak ekonominya

Kerusakan yang terjadi karena konflik antar desa

Program dan penerima bantuan desa

Pendapat tentang kepemimpinan desa dan pengambilan keputusan

Rumah tangga miskin dan yang berkepala keluarga perempuan memiliki kecenderungan yang sama untuk menghadiri pertemuan program seperti rumah tangga lainnya.

Rumah tangga yang berpartisipasi melihat adanya peningkatan kesejahteraan dan memiliki persepsi kesejahteraan yang lebih baik.

Tahun Pengumpulan Data

Baseline —2011Endline —2014/15

Survei Rumah Tangga Perempuan

Halaman 5—6

2

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/cata-log/1805 (2011)

http://microdata.worldbank.org/index.php/cata-log/2787 (2014—2015)

S U RV E I D UA P U TA R A N I N I

mengumpulkan data tentang kebutuhan dan kerentanan rumah tangga perempuan di wilayah-wilayah termiskin di Indonesia, dikumpulkan dari sensus tingkat desa, kuesioner tingkat desa, dan survei tingkat rumah tangga pada tahun 2011 dan 2014/15. Survei-survei tersebut menawarkan gambaran rinci tentang karakteristik rumah tangga yang dikepalai perempuan dan rumah tangga jenis lainnya di perdesaan, termasuk tentang kesejahteraan, jejaring sosial, modal sosial, serta akses keuangan mereka.

Dari empat provinsi dan empat kabupaten, dipilih 24 desa untuk evaluasi. Dari masing-masing desa, 100 rumah tangga disurvei.

Sampel

2.400 —Rumah Tangga

Rumah tangga yang dikepalai perempuan maupun laki-laki memiliki pengeluaran per kapita dan akses yang sama terhadap layanan keuangan dan program sosial pemerintah.

Kepala rumah tangga perempuan memiliki kesejahteraan subjektif yang lebih rendah dan pandangan yang lebih suram tentang masa depan mereka daripada kepala rumah tangga laki-laki dan pasangannya.

Indikator kesejahteraan ekonomi dan sosial rumah tangga perempuan dan non perempuan, termasuk konsumsi, pendapatan, kesejahteraan subjektif, gangguan ekonomi, pengendalian risiko, akses finansial, dan preferensi risiko dan waktu

Rincian tentang partisipasi dalam organisasi masyarakat di antara rumah tangga perempuan dan non perempuan, termasuk partisipasi dalam kelompok keagamaan atau tradisional, kelompok layanan sosial, kelompok rekreasi, dan kelompok kredit atau keuangan

Bentuk dan tingkat keterlibatan warga di antara rumah tangga, termasuk dalam pemilihan umum dan partisipasi dalam kelompok politik

Karakteristik jejaring sosial rumah tangga yang dikepalai perempuan, termasuk hubungan dengan pemimpin lokal dan jejaring diskusi dan akses pinjaman masyarakat

Jenis Responden

Cakupan Geografis

SumateraBarat

KalimantanSelatan

Banten

Yogyakarta

Rumah tangga miskin yang dikepalai perempuan

Rumah tangga tidak miskin yang dikepalai perempuan

Rumah tangga miskin yang dikepalai laki-laki

Rumah tangga tidak miskin yang dikepalai laki-laki

Rumah tangga yang dikepalai oleh tokoh masyarakat di dusun sampel

VariabelUtama

Temuan Utama

pekka Impact Evaluation Baseline Report(Laporan Baseline Evaluasi Dampak PEKKA)

Publikasi

http://mi-crodata.worldbank.org/index.php/cata-log/1805

Evaluasi Dampak PNPM Generasi

3

01 2007

02 2008 - 2009

03 2009 - 2010

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1047 (2007)

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1048 (2008—2009)

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1049 (2009—2010)

Tahun Pengumpulan Data

P N P M G E N E R A S I adalah program bantuan tunai bersyarat berbasis masyarakat di Indonesia yang berfokus pada 12 indikator perilaku kesehatan ibu dan anak dan perilaku pendidikan. Program ini dimulai pada pertengahan 2007 di 129 kecamatan di wilayah perdesaan lima provinsi di Indonesia, yang diperluas untuk mencakup 176 kecamatan pada pertengahan tahun 2008, dan berjalan di 499 kecamatan di 11 provinsi pada tahun 2016.

Publikasi

PNPM Generasi Program : Laporan AkhirEvaluasi Dampak 2011

http://micro-data.worldbank.org/index.php/catalog/1049

Cakupan Geografis

Jawa Barat

NusaTenggaraTimur

Gorontalo

SulawesiUtara

Jawa Timur

45.000

Sampel

Randomisasi pada tingkat kecamatan300 kecamatan dari 20 kabupaten

Responden

Anggota rumah tangga, kepala desa, dan staf fasilitas sekolah dan kesehatan

Halaman 7—8

Temuan Utama

VariabelUtamaFasilitas kesehatan dan ketersediaan layanan kesehatan dan obat-obatan

Rincian kehamilan, fasilitas yang dikunjungi, layanan kesehatan yang diterima, dan kesehatan anak baru lahir

Ukuran antropometri anak kecil

Rincian fasilitas kesehatan, termasuk jenis dan jumlah personel dan pasien

Karakteristik desa, termasuk karakteristik demografi, sosial ekonomi, kesehatan, dan pendidikan

Karakteristik sekolah, termasuk pendaftaran siswa, jumlah guru, karakteristik guru, fasilitas sekolah, dan tingkat putus sekolah

Partisipasi sekolah dan tingkat kehadiran

Belanja rumah tangga dan subsidi untuk pendidikan anak-anak

Karakteristik rumah tangga, termasuk ukuran keluarga, aset rumah tangga, dan konsumsi rumah tangga

Setelah 2,5 tahun, dampak program yang paling signifikan adalah:

Anak-anak kecil lebih sering mendapatkan pemeriksaan berat badan.

Lebih banyak ibu hamil yang mendapat suplemen zat besi.

Penurunan pada tingkat anak kurang gizi, terutama di Nusa Tenggara Timur.

Evaluasi Dampak PPK &PNPM Perdesaan

4Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/cata-log/1802 (2007)

http://microdata.worldbank.org/index.php/cata-log/1803 (2010)

RUMAH TANGGA

Tahun Pengumpulan Data

Sampel

2007 &2010 Di 17 provinsi, survei panel

yang terdiri dari 6.319 rumah tangga dan 26.811 orang dari 300 kecamatan diwawancarai pada awal tahun 2007 dan sekali lagi pada tahun 2009/2010

6.319S U RV E I ini dirancang untuk mengevaluasi dampak dan efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM Perdesaan) dan pendahulunya, Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Keduanya adalah program pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia yang berfokus pada pengurangan kemiskinan melalui proses perencanaan masyarakat yang menciptakan lapangan kerja dan investasi dalam proyek infrastruktur berskala kecil.

Rumah tangga sampel mengalami peningkatan kesejahteraan, peningkatan peluang untuk keluar dari kemiskinan, dan akses yang lebih besar terhadap layanan kesehatan.

Meskipun kelompok terpinggirkan tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan yang sama, mereka mendapat manfaat dari peningkatan akses terhadap layanan kesehatan.

Jenis Responden

Cakupan Geografis

Publikasi

Laporan Evaluasi Dampak PNPM Perdesaan 2012

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1803

Kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lainnya

Jenis masalah kesehatan responden, termasuk batuk, malaria, diare, dan penyakit lainnya

Frekuensi kunjungan ke fasilitas perawatan yang berbeda, termasuk panti werdha, rumah sakit pemerintah, dan poliklinik

Karakteristik rumah tangga termasuk konsumsi, kepemilikan barang tahan lama, kondisi hunian, status pekerjaan, dan ukuran keluarga

Jambi

SumateraUtara

Riau

Sumatera Barat

Lampung

Jawa Barat Jawa Timur

Yogyakarta

Nusa TenggaraBarat

Sulawesi Selatan

SulawesiTenggara

KalimantanSelatan

Banten

JawaTengah

Bali

Sulawesi Utara

Halaman 9—10

Akses terhadap informasi mengenai dana pembangunan, partisipasi dalam pertemuan desa, dan persepsi tentang penanganan pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat

Pandangan responden terhadap kepercayaan mereka terhadap anggota masyarakat dan pemerintah

Bentuk dan jenis partisipasi politik responden

Temuan UtamaVariabel Utama

Tahun Pengumpulan Data

Sampel

2011

Semua desa dan kelurahan di Indonesia

SensusInfrastrukturDesa 5S E L A M A S AT U D E K A D E T E R A K H I R , Pemerintah Indonesia telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pendekatan pembangunan berbasis masyarakat terhadap penyediaan infrastruktur skala kecil di wilayah perdesaan. Atas permintaan Pemerintah, PNPM Support Facility menjalankan sensus infrastruktur dasar (fasilitas kesehatan, sekolah, jalan utama, dan jembatan) di seluruh 76.000 desa di Indonesia.

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/cata-log/1826

Jenis Infrastruktur & Layanan

Publikasi

Sensus Infrastruktur:Laporan tentang Kesiapan Suplai Infrastruktur di Indonesia – Capaian dan Kesenjangan yang Masih Terjadi

Fasilitas kesehatan dasar (Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, Posyandu) dan fasilitas sekolah umum (sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA/SMK))

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1826

Cakupan Geografis Nasional

Halaman 11—12

Wilayah Papua, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan daerah terpencil di Kalimantan dan Sulawesi memiliki kesenjangan infrastruktur terbesar.

Wilayah perdesaan memiliki akses layanan publik yang jauh lebih sedikit (dan jauh lebih rendah kualitasnya).

Lebih dari 6 juta orang di Indonesia tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan primer.Temuan

Utama

Jenis dan frekuensi pelayanan kesehatan yang ditawarkan, termasuk rawat inap, bidan, keluarga berencana, dan layanan pemeriksaan kehamilan

Jenis dan jumlah praktisi kesehatan, termasuk dokter umum, bidan, perawat, dan dokter gigi

Fitur-fitur utama fasilitas kesehatan, seperti fasilitas penyimpanan vaksin, sumber penerangan, dan sumber air

Jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang terdaftar di sekolah per kelas

Jumlah guru laki-laki dan perempuan per sekolah, dan latar belakang pendidikan mereka

Karakteristik sekolah, termasuk jumlah ruang kelas, jumlah ruang laboratorium, dan fitur bangunan

VariabelUtama

Tahun Pengumpulan Data

2008–2009 Sampel

3.840Anggota rumah tangga di 3.840 rumah tangga terpilih di 32 desa sampel di lima provinsi

Dilakukan dalam 4 gelombang setiap 3 bulan

Studi Sumber Daya Desa & Infrastruktur Perdesaan 6 Data Mikro

Gelombang 1 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1804

Gelombang 2 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1807

Gelombang 3 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1809

Gelombang 4 http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1810

STUDI SUMBER DAYA DESA DAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN

meneliti kemampuan dan kesediaan warga di desa-desa miskin untuk menyediakan sumber daya untuk memelihara infrastruktur di desa mereka. Kumpulan data longitudinal unik ini mencakup indikator biaya pemeliharaan infrastruktur dasar, kesediaan untuk berkontribusi dalam pemeliharaan, kesejahteraan rumah tangga, jejaring sosial, serta keuangan dan pemerintahan desa.

Kesediaan responden untuk berkontribusi terhadap pemeliharaan infrastruktur dan estimasi biaya pemeliharaan

Karakteristik rumah tangga, termasuk ukuran rumah tangga, tingkat pendidikan, pekerjaan, kepemilikan aset, dan konsumsi

Jenis dan frekuensi partisipasi responden dalam kegiatan kemasyarakatan

Village Capacity in Maintaining Infrastructure Evidence from Rural Indonesia November 2010(Kapasitas Desa dalam Memelihara InfrastrukturBukti dari Pedesaan Indonesia November 2010)

Publikasi

http://microdata.worldbank.org/index.php/cat-alog/1810

Cakupan Geografis

Seluruh anggota rumah tangga, termasuk anak-anak 0-59 bulan

Responden

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi

Kalimantan

Sumatra

Jawa

Halaman 13—14

Temuan Utama

VariabelUtama

Karakteristik desa, termasuk populasi desa, tingkat pendidikan, dan modal sosial

Rincian tentang fasilitas desa, termasuk sumber air, sanitasi, dan prasarana dasar

Rincian hubungan responden dengan anggota masyarakat lainnya

Hanya sebagian kecil desa yang mengumpulkan sumber daya memadai untuk membiayai pemeliharaan jalan desa, jembatan, dan Sarana Air Bersih (SAB) Perpipaan.

Kesediaan anggota masyarakat untuk membayar pemeliharaan jalan meningkat saat mereka menerima tanggapan yang memuaskan terhadap keluhan terkait masalah jalan.

di

40

1.200

Tahun Pengumpulan Data

Sampel

Desa di Provinsi

Jambi

Jawa Tengah

Nusa Tenggara Timur

Rumah Tangga

2012

JAMBI 16 desa di 7 kecamatan di 3 kabupaten

JAWA TENGAH 16 desa di 8 kecamatan di 2 kabupaten

NUSA TENGGARA TIMUR 8 desa di 4 kecamatan di 2 kabupaten

Di setiap desa, tim survei mengunjungi 30 rumah tangga panel.

Studi Kelembagaan Tingkat Lokal —Gelombang 3 7

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1799

STUDI KELEMBAGAAN TINGKAT LOKAL adalah gelombang ketiga dari studi longitudinal yang mencatat perubahan dalam kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah seiring waktu dalam konteks reformasi desentralisasi dan demokratisasi dan perluasan program partisipatif yang telah berlangsung sejak tahun 2001 di Indonesia. Pada tahun 2012, tim peneliti kembali ke daerah yang disurvei pada tahun 1996 dan 2000/01, dan menggabungkan instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menilai upaya pemecahan masalah masyarakat.

Cakupan Geografis

Nusa Tenggara Timur

JawaTengah

Jambi

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1799

Publikasi

Studi Kelembagaan Tingkat Lokal ke-3: Laporan Akhir

Jenis Responden Kepala Rumah Tangga, pasangan Kepala Rumah Tangga, atau anggota keluarga yang sudah dewasa (di atas 15 tahun)

Halaman 15—16

Sejak tahun 2001, hampir setengah dari desa-desa yang diteliti mempertahankan kapasitas lokal (didefinisikan sebagai kemampuan kolektif untuk memecahkan masalah bersama), sekitar sepertiga mengalami penurunan, dan seperempat mengalami peningkatan.

Peningkatan kapasitas terutama disebabkan oleh usaha penduduk desa itu sendiri untuk memperbaiki penghidupan mereka, meningkatkan kendali terhadap sumber daya alam, dan mendorong para pemimpin desa untuk secara bersama-sama memecahkan masalah.

Karakteristik sosial dan politik desa dan jenis dan frekuensi kegiatan sosial dan politik

Persepsi kapasitas, akuntabilitas, dan transparansi pemerintah desa

Kesulitan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh responden

Pola kepemilikan tanah dan sumber daya lainnya

Temuan Utama

VariabelUtama

Sampel

117 Surat Kabar

Tahun Pengumpulan Data

1997–2014

Sistem Nasional PemantauanKekerasanIndonesia (SNPK)

8S I S T E M N A S I O N A L P E M A N TAUA N K E K E R A S A N

I N D O N E S I A mengumpulkan informasi tentang insiden/kekerasan dari tingkat desa sampai tingkat provinsi sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar setempat. Untuk setiap kejadian, basis data mencakup informasi tentang jenis insiden kekerasan, pemicu dan akibatnya, selain informasi lainnya. Ini adalah salah satu kumpulan data insiden kekerasan sub-nasional terbesar di dunia.

Data Mikro

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2626

Halaman 17—18

Memonitor dan menganalisis surat kabar lokal (lebih dari 117 surat kabar)

Kumpulkan arsip

Data LSM, sumber akademis, survei pemerintah untuk mengisi senjang

Konflik dengan kekerasan

Kejahatan dengan kekerasan

Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan oleh aparat keamanan

Mengumpulkan insiden dari berbagai sumber

Laporan tindak lanjut untuk memutakhirkan fakta

Kode untuk variabel utama

Buat basis data

Tampilkan data

Jenis dan lokasi insiden kekerasan

Rincian mengenai pihak dan afiliasi yang terlibat dalam insiden kekerasan

Karakteristik otoritas yang mengintervensi dan jenis intervensi

Rincian tentang insiden kematian dan kerugian ekonomi

Jenis senjata yang digunakan dalam konflik berkekerasan

Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam kekerasan berskala besar sejak tahun 2004.

Intervensi keamanan yang efektif oleh pemerintah, terutama di provinsi-provinsi yang memiliki konflik tinggi, berkontribusi terhadap penurunan ini .

How LargeConflicts Subside :

Evidence from Indonesia

Identifikasi & Kumpulkan Sumber

Pilih Laporan Insiden Kekerasan

Buat Insiden Data Entri & Koding

01 02 03 04

Publikasi

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2626

Nasional

Cakupan Geografis

Metodologi Pemberian Kode untuk Suatu Kejadian

dalam Basis Data Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK)

Temuan Utama

VariabelUtama

Links to Data & Publications

Survei Integrasi & Penghidupan Aceh 2008

Survei Rumah Tangga Perempuan 2011

Female-Headed Household Survey 2014

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi, Gelombang Satu, Survei Dasar

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi 2008–2009, Gelombang 2

Evaluasi Dampak Penerapan PNPM Generasi, Gelombang Tiga

Evaluasi Dampak PPK & PNPM Perdesaan 2010

Evaluasi Dampak PPK & PNPM Perdesaan 2007

Sensus Infrastruktur Desa 2011

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 1

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 2

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 3

Kapasitas Desa dalam Memelihara Infrastruktur 2008–2009, Gelombang 4

Studi Kelembagaan Tingkat Lokal 2012

Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan 2014

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2617

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1805

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2787

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1047

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1048

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1049

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1803

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1802

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1826

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1804

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1807

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1809

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1810

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/1799

http://microdata.worldbank.org/index.php/catalog/2626