membangun dunia kembali pidato presiden republik ......membangun dunia kembali pidato presiden...

75
http://kiriituindah.blogspot.com/2008/01/pidato-bung-karno-membangun-dunia.html MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik Indonesia Dimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua, Para Yang Mulia, Para Utusan dan Wakil yang terhormat, Hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung-jawab yang besar. Saya merasa rendah hati berbicara dihadapan rapat agung daripada negarawan-negarawan yang bijaksana dan berpengalaman dari timur dan barat, dari utara dan dari selatan, dari bangsa-bangsa tua dan dari bangsa-bangsa muda dan dari bangsa-bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama. Saya telah memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdo'a agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya. Saya merasa gembira sekali dapat mengucapkan selamat kepada Tuan Ketua atas pengangkatannya dalam jabatannya yang tinggi dan konstruktif. Saya juga merasa gembira sekali untuk menyampaikan atas nama bangsa saya ucapkan selamat datang yang sangat mesra kepada keenambelas Anggauta baru dari Perserikata Bangsa-Bangsa. Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Qur'an berkata: "Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia diantara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu". Dan juga Kitab Injil agama Nasrani beramanat pada kita. "Segala kemuliaan bagi Allah ditempat yang Mahatinggi, dan sejahtera diatas bumi diantara orang yang diperkenanNya". Saya sungguh-sungguh merasa sangat terharu melepaskan pandangan saya atas Majelis ini. Disinilah buktinya akan kebenaran perjuangan yang berjalan bergenerasi. Disinilah buktinya, bahwa pengorbanan dan penderitaan telah mencapai tujuannya. Disinilah buktinya, bahwa keadilan mulai berlaku, dan bahwa beberapa kejahatan besar sudah dapat disingkirkan.

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

http://kiriituindah.blogspot.com/2008/01/pidato-bung-karno-membangun-dunia.html

MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik Indonesia Dimuka SidangUmum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960

Tuan Ketua, Para Yang Mulia, Para Utusan dan Wakil yang terhormat,Hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa,saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung-jawab yang besar. Saya merasa rendah hatiberbicara dihadapan rapat agung daripada negarawan-negarawan yang bijaksana danberpengalaman dari timur dan barat, dari utara dan dari selatan, dari bangsa-bangsa tua dan daribangsa-bangsa muda dan dari bangsa-bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama.

Saya telah memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapatmenemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telahberdo'a agar kata-kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengarnya.

Saya merasa gembira sekali dapat mengucapkan selamat kepada Tuan Ketua ataspengangkatannya dalam jabatannya yang tinggi dan konstruktif. Saya juga merasa gembira sekaliuntuk menyampaikan atas nama bangsa saya ucapkan selamat datang yang sangat mesra kepadakeenambelas Anggauta baru dari Perserikata Bangsa-Bangsa.

Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Qur'an berkata: "Hai,sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki danseorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekaliankenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia diantara kamu sekalian, ialah yanglebih taqwa kepadaKu".

Dan juga Kitab Injil agama Nasrani beramanat pada kita. "Segala kemuliaan bagi Allah ditempatyang Mahatinggi, dan sejahtera diatas bumi diantara orang yang diperkenanNya".

Saya sungguh-sungguh merasa sangat terharu melepaskan pandangan saya atas Majelis ini.Disinilah buktinya akan kebenaran perjuangan yang berjalan bergenerasi. Disinilah buktinya,bahwa pengorbanan dan penderitaan telah mencapai tujuannya. Disinilah buktinya, bahwakeadilan mulai berlaku, dan bahwa beberapa kejahatan besar sudah dapat disingkirkan.

Page 2: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Selanjutnya, sambil melepaskan pandangan saya kepada Majelis ini, hati saya diliputi dengansuatu kegirangan yang besar dan hebat. Dengan jelas tampak dimata saya menyingsingnya suatuhari yang baru, dan bahwa matahari kemerdekaan dan emansipasi, matahari yang sudah lamakita impikan, sudah terbit di Asia dan Afrika.

Sekarang, hari ini, saja berbicara dihadapan para pemimpin bangsa-bangsa dan para pembangunbangsa-bangsa. Namun, secara tidak langsung, saya juga berbicara kepada mereka yang Tuan-tuan wakili, kepada mereka yang telah mengutus Tuan-tuan kemari, kepada mereka yang telahmempercayakan hari depan mereka ditangan Tuan-tuan. Saya sangat menginginkan agar kata-kata saya akan bergema juga didalam hati mereka itu, didalam hati nurani ummat manusia,didalam hati besar yang telah mencetuskan demikian banyak teriakan kegembiraan, demikianbanyák jeritan penderitaan dan putus-harapan, dan demikian banyak cinta-kasih dan tawa.

Hari ini presiden Soekarno-lah yang berbicara dihadapan tuan-tuan. Namun lebih dari itu, iaadalah seorang manusia, Soekarno, seorang Indonesia, seorang suami, seorang Bapak, seoranganggauta keluarga ummat manusia. Saya berbicara kepada Tuan-tuan atas nama rakyat saya,mereka yang 92 juta banyaknya disuatu nusantara yang jauh dan luas, 92 juta jiwa yang telahmengalami hidup penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, 92 juta jiwa yang telahmembangun suatu Negara diatas reruntuhan suatu Imperium.

Mereka itu, dan rakyat Asia dan Afrika, rakyat-rakyat benua Amerika dan benua Eropa sertarakyat benua Australia, sedang memperhatikan dan mendengarkan serta mengharap-harap.Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bagi mereka merupakan suatu harapan akan masa-depan dan suatu kemungkinan-baik bagi zaman sekarang ini.

Keputusan untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ini bukanlah merupakan suatu keputusanyang mudah bagi saya. Bangsa saya sendiri menghadapi banyak masalah, sedangkan waktuuntuk memecahkan masalah-masalah itu selalu sangat terbatas. Akan tetapi sidang ini mungkinmerupakan sidang Majelis yang terpenting yang pernah dilangsungkan dan kita semuanyamempunyai suatu tanggung-jawab kepada dunia seluruhnya disamping kepada bangsa-bangsakita masing-masing.

Tak seorangpun diantara kita dapat menghindari tanggungjawab itu, dan pasti tak seorangpuningin menghindarinya. Saya sangat yakin bahwa pemimpin-pemimpin dari negara-negara yanglebih muda dan negara-negara yang lahir kembali dapat memberikan sumbangannya yang sangatpositif untuk memecahkan demikian banyak masalah-masalah yang dihadapi Organisasi ini dandunia pada umumnya. Memang, saya percaya bahwa orang akan mengatakan sekali lagi bahwa:"Dunia yang baru itu diminta untu memperbaiki keseimbangan dunia yang lama".

Jelaslah bahwa pada dewasa ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Kolonialismemempunyai hubungan dengan keamanan; keamanan mempunyai hubungan dengan persoalanperdamaian dan perlucutan senjata; perlucutan senjata berhubungan dengan perkembangansecara damai dari negara-negara yang belum maju. Yah, segala itu saling bersangkut-paut. Jikakita pada akhirnya berhasil memecahkan satu masalah, maka terbukalah jalan untuk penyelesaianmasalah-masalah lainnya. Jika kita berhasil memecahkan misalnya masalah perlucutan senjata,

Page 3: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

maka akan tersedialah dana-dana yang diperlukan untuk membantu bangsa-bangsa yang sangatmemerlukan bantuan itu.

Akan tetapi, yang sangat diperlukan ialah bahwa masalah-masalah semuanya itu harusdipecahkan dengan penggunaan prinsip-prinsip yang telah disetujui. Setiap usaha untukmemecahkannya dengan mempergunakan kekerasan, atau dengan ancaman kekerasan, ataudengan pemilikan kekuasaan, tentu akan gagal bahkan akan mengakibatkan masalah-masalahyang lebih buruk lagi. Dengan singkat, prinsip yang harus diikuti ialah prinsip persamaankedaulatan bagi semua bangsa, hal mana tentunya tidak lain dan tidak bukan, merupakanpenggunaan hak-hak azasi manusia. dan hak-hak azasi nasional. Bagi semua bangsa-bangsaharus ada: satu dasar, dan semua bangsa harus menerima dasar itu, demi perlindungan dirinyadan demi keselamatan ummat manusia.

Bila saya boleh mengatakannya, kami dari Indonesia menaruh perhatian yang khusus sekali atasPerserikatan Bangsa-Bangsa. Kami mempunyai keinginan yang sangat khusus agar Organisasiini berkembang dan berhasil baik. Karena tindakan- tindakannya, perjuangan untuk kemerdekaandan kehidupan nasional kami sendiri telah dipersingkat. Dengan berkepercayaan penuh sayamengatakan, bahwa perjuangan kami, bagaimanapun juga, akan berhasil baik, namun tindakan-tindakan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu telah mempersingkat perjuangan dan telah mencegahbanyak pengorbanan dan penderitaan serta kehancuran, baik dipihak kami maupun dipihaklawan-lawan kami.

Apakah sebabnya saya percaya, bahwa perjuangan kami akan berhasil baik, dengan atau tanpakegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa? Saya yakin akan hal itu kerena dua sebab. Pertama, sayamengenal rakyat saya; saya mengetahui kehausan mereka yang tiada terhingga akankemerdekaan nasional, dan saya mengetahui akan tekadnya. Kedua, saya yakin akan hal itukarena jalannya sejarah.

Kita semua, dimanapun didunia ini, hidup di zaman pembangunan bangsa-bangsa dan runtuhnyaimperium-imperium, Inilah zaman bangkitnya bangsa-bangsa dan bergejolaknya nasionalisme.Menutup mata akan kenyataan ini adalah membuta terhadap sejarah, tidak mengindahkan takdirdan menolak kenyataan. Sekali lagi saya katakan, kita hidup dizaman pembangunan bangsa-bangsa.

Proses ini tidak dapat dielakkan dan merupakan sesuatu yang pasti; kadang-kadang lambat dantidak dapat dielakkan, bagaikan lahar menurun lereng sebuah guning-api di Indonesia; kadang-kadang cepat dan tidak terelakkan, bagikan dobrakan airbah dari balik sebuah bendungan yangdibangun tidak sempurna. Lambat dan tak terelakkan, atau cepat dan tak terelakkan, kemenanganperjuangan nasional adalah suatu kepastian.

Bila perjalanan menuju kebebasan itu sudah selesai diseluruh dunia, maka dunia kita akanmenjadi suatu tempat yang lebih baik; akan merupakan suatu tempat yang lebih bersih dan jauhlebih sehat. Kita tidak boleh berhenti berjuang pada saat ini, manakala kemenangan telahmenampakkan diri, sebaliknya kita harus melipat-gandakan usaha kita. Kita telah berjanji kepadamasa-depan dan itu harus dipenuhi. Dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk kepentingankita sendiri, melainkan kita berjuang untuk kepentingan ummat menusia seluruhnya, ya,

Page 4: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

perjuangan kita bahkan untuk kepentingan mereka yang kita tentang.

Lima tahun yang lalu, dua puluh sembilan bangsa-bangsa Asia dan Afrika telah mengirimkanutusannya kekota Bandung Indonesia. Dua puluh sembilan bangsa Asia dan Afrika. Kini,berapakah jumlah bangsa yang merdeka disana? Saya tidak akan menghitungnya, tetapi silahkanmelihat disekeliling Majelis ini sekarang! Dan katakanlah apakah saya benar, bila saya berkatabahwa kinilah saatnya pembangunan bangsa, dan saat bangkitnya bangsa-bangsa. Kemarin Asia,dan itu merupakan suatu proses yang belum selesai. Kini Afrika, itupun merupakan suatu prosesya, belum selesai.

Lagi pula, belum semua bangsa-bangsa Asia dan Afrika diwakili disini. Organisasi bangsa-bangsa ini telah dilemahkan selama masih menolak perwakilan satu bangsa, dan teristimewasuatu bangsa yang tua dan bijaksana serta kuat.

Saya maksudkan Tiongkok. Saya maksudkan yang sering disebut Tiongkok Komunis, yang bagikami adalah satu-satunya Tiongkok yang sebenarnya. Organisasi bangsa-bangsa ini sangatdilemahkan justru karena ia menolak keanggautaan bangsa yan terbesar didunia.

Setiap tahun kami menyokong diterimanya Tiongkok kedalam Perserikatan Bangsa-Bangsasebagai anggauta. Kami akan terus melakukannya. Kami tidak memberikan sokongan itu sematamata karena kami mempunyai hubungan baik dengan negara tersebut. Dan pasti sokongan itutidak kami berikan karena sesuatu alasan partisan. Tidak, pendirian kami mengenai persoalan inidi bimbing oleh realisme politik. Dengan secara picik mengecualikan suatu bangsa yang besar,bangsa agung dan kuat dalam arti kwantitet, kebudayaan, ciri-ciri suatu peradaban kuno, suatubangsa yang penuh dengan kekuatan dan daya ekonomi, dengan mengecualikan bangsa itu kitalebih melemahkan Organisasi internasional ini, dan dengan demikian, lebih menjauhkannya darikebutuhan dan cita-cita kita.

Kita bertekad untuk menjadikan Perserikatan Bangsa-Bangsa kuat dan universil serta mampuuntuk memenuhi fungsinya yang layak. Itulah sebabnya mengapa kami senantiasa memberikansokongann atas ikut-sertanya Tiongkok dalam lingkungan kita. Lagi pula, perlucutan senjatamerupakan suatu keperluan yang mendesak dalam dunia ini. Persoalan yang terpenting ini darisemua masalah harus dirundingkan dan dipecahkan dalam rangka Organisasi ini. Namunbagaimana dapat tercapai suatu perlucutan realistis mengenai perlucutan senjata, bila Tiongkokyang merupakan salah satu negara terkuat dalam dunia ini, tidak diturut sertakan dalammusyawarah-musyawarah itu?

Diwakilinya Tiongkok dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengikut sertakan negara itudalam masalah dunia yang konstruktif dan dengan demikian akan betul-betul memperkuatlembaga ini.

Ditahun sembilan belas enam puluh ini, Majelis Umum kembali berkumpul dalam sidangtahunannya. Namum Majelis Umum ini janganlah hanya dianggap sebagi suatu sidang routinelainnya, dan bila dianggap demikian, bila dianggap sebagai suatu sidang routine, makakemungkinan besar Organisasi intemasional seluruhnya iri akan terancam dengan kehancuran.

Page 5: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Camkanlah kata-kata saya, itulah permohonan saya! Janganlah memperlakukan masalah-masalahyang akan Tuan-tuan perbincangkan sebagai masalah routine. Bila diperlakukan demikian,Organisasi ini yang telah memberikan kita suatu harapan untuk 'masa-depan, suatukemungkinan-baik akan adanya persesuaian internasional, mungkin akan pecah. Ia mungkinakan lenyap perlahan-lahan dibawah gelombang pertikaian, sebagimana dialami oleh organisasiyang digantikannya. Bila hal ini terjadi, maka ummat manusia sebagai keseluruhan akanmenderita, dan suatu impian yang agung, suatu cita-cita yang agung, akan hancur. Ingatlatbukanlah hanya kata-kata yang Tuan-tuan hadapi. bukanlah pion-pion diatas papan catur yangTuan-tuan hadapi. Yang Tuan-tuan hadapi adalah manusia, impian-impian manusia, cita-citamanusia dan hari-depan semua manusia.

Dengan segala kesungguhan, saya katakan: kami bangsa bangsa yang baru merdeka bermaksudberjuang untuk kepentingan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami bermaksud memperjuangkansuksesnya dan menjadikannya effektif. Badan itu dapat dijadikan effektif, dan akan dijadikaneffektif, hanya bila anggauta-anggauta seluruhnya mengakui tiada terelakkannya jalan sejarah.Badan itu hanya dapat menjadi effektif, bila badan tersebut mengikuti jalannya sejarah, dan tidakmencoba untuk membendung atau mengalihkan ataupun menghambat jalannya itu.

Telah saya katakan, bahwa inilah saat pembangunan bangsa-bangsa dan runtuhnya imperium-imperium. Itulah kebenaran yang sesungguhnya. Berapa banyaknya bangsa-bangsa yang telahmemperoleh kemerdekaannya sejak terciptanya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa? Berapabanyak bangsa-bangsa telah melemparkan rantai penindasan yang membelenggunya? Berapabanyaknya imperium-imperium yang dibangun atas penindasan manusia telah hacur-lebur? Kamiyang tadinya tiada bersuara, tidak membisu lagi. Kami yang tadinya membisu dialamkesengsaraan imperalisme tidak membisu lagi. Kami yang perjuangan hidupnya tertutupdibawah selubung kolonialisme, tidak tersembunyikan lagi.

Sejak hari bersejarah ditahun Sembilanbelas Empatpuluh Lima dunia telah berobah, dan dia telahberobah kearah perbaikan. Dari zaman pembangunan bangsa-bangsa ini telah munculkemungkinan - ya, keharusan - akan suatu dunia yang bebas dari ketakutan, bebas darikekurangan, bebas dari penindasan-penindasan nasional. Kini, saat ini juga, di Majelis Umumini, kita dapat mempersiapkan diri untuk menempatkan diri kita didunia masa-depan itu, duniayang telah kita pikirkan dan impikan serta bayangkan.

Hal itu dapat kita lakukan, tetapi hanya bila kita tidak memperlakukan sidang ini sebagai suatusidang routine. Kita harus mengakui, bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadapai suatupenimbunan masalah-masalah, masing-masing mendesak, masing-masing mengandungkemungkinan ancaman terhadap perdamaian dan kamajuan secara damai.

Kita bertekad, bahwa nasib dunia, dunia kita, tidak akan ditentukan tanpa kita. Nasib itu akanditentukan dengan keikut-serta dan kerjasama kita. Keputusan-keputusan yang penting bagiperdamaian dan masa-depan dunia dapat ditentukan disini den sekarang ini juga. Disiniberkumpul Kepala-Kepala Negara den Kepala-Kepala Pemerintah. Itulah rangka Organisasi kita.Saya sangat mengharapkan agar soal-soal protokol yang kaku serta perasaan sakit hati yangpicik, - perasaaan-perasaan perorangan maupun nasional, - tidak akan menghalangidipergunakannya kesempatan itu sebaik-baiknya. Kesempatan seperti ini tak akan sering ada.

Page 6: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Hal itu harus dipergunakan sebaik-baiknya. Kita pada saat ini mempunyai kesempatan unikuntuk menggabungkan diplomasi perseorangan dengan diplomasi umum. Marilah kitapergunakan kesempatan itu. Kesempatan tak akan kembali lagi!

Saya menyadari sedalam-dalamnya bahwa hadirnya demikian banyak Kepala Negara dan KepalaPemerintahan, memenuhi harapan berjuta-juta orang. Mereka itu dapat mengambil keputusan-keputusan yang vital untuk menentukan wajah baru bagi dunia kita ini dan dengan sendirinyajuga wajah baru bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Layaklah pada saat ini untuk mempertimbangkan kedudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalamhubungan dengan zaman pembangunan dan bangkitnya bangsa-bangsa hari ini.

Ini saya kemukakan: bagi suatu bangsa yang baru lahir atau suatu bangsa yang baru lahir-kembali milik yang paling berharga adalah kemerdekaan dan kedaulatan.

Mungkin - saya tidak tahu, tapi mungkin - bahwa rasa untuk memegang teguh permatakedaulatan dan kemerdekaan yang berharga ini, hanya terdapat dilingkungan bangsa-bangsayang baru bangkit kembali. Mungkin setelah berlalunya beberapa generasi perasaan kebanggaandan tercapainya cita-cita itu menjadi pudar. Mungkin demikian, tetapi saya rasa tidak.

Bahkan sekarang ini, duaratus tahun kemudian, adalah seorang Arnerika yang tidak tergetarjiwanya mendengarkan kata-kata Declaration of Independence? Adalah seorang Italia yang kinitidak menyambut penggilan Mazzini? Adalah seorang warga Amerika Latin yang tidak lagimendengar gemahnya suara San Martin?

Benar, adakah seorang warga dunia yang tidak menyambut panggilan dan suara-suarai tu? Kitasemua tergetar, kita semua menyambut, karena suara-suara itu adalah universil, baikmengengenai waktu maupun tempatnya. Suara-suara itu adalah suara ummat manusia yangmenderita, suara masa depan, dan kita masih mendengarnya sepanjang zaman.

Tidak, saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa didalam kedaulatan dan kemerdekaan nasional adasesuatu yang kekal, sesuatu yang sekeras dan secerlang permata, dan jauh lebih berharga.

Banyak bangsa-bangsa didunia ini telah lama memiliki permata ini. Mereka telah biasamemilikinya, tetapi saya yakin, bahwa mereka masih tetap menganggapnya yang paling dicintaidiantara milik-miliknya, dan mereka akan lebih baik mati daripada melepaskannya.

Bukankah begitu? Apakah bangsa saudara sendiri akan pernah bersedia melepaskankemerdekaannya? Setiap bangsa yang patut dinamakan bangsa akan memilih mati! Setiappemimpinya yang patut disebut pemimpin dari bangsa manapun, juga akan memilih mati!

Betapa lebih berharga hal itu bagi kami, yang pernah suatu waktu memiliki permatakemerdekaan dan kedaulatan nasional itu, dan kemudian merasakan dirampasnya dari tangankami oleh bandit-bandit yang bersenjata lengkap, dan yang kini telah kami rebut kembali!

Perserikatan Bangsa-bangsa ini adalah suatu organisasi dari Negara-Negara Bangsa yang

Page 7: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

masing-masing menggenggam permata itu kuat-kuat sebagai sesuatu yang berharga. Kitasemuanya telah berhimpun dengan sukarela, sebagai saudara dan sederajat dalam Organisasi ini.Sebagai suadara dan sederajat, karena kita semua memiliki kedaulatan yang sederajat dan kitasemua menganggap kedaulatan yang sederajat itu sama-sama berharga.

Ini adalah suatu badan international. Badan ini belumlah super-nasional ataupun supra-nasional.Badan ini merupakan suatu organisasi Negara-Negara Bangsa, dan hanya dapat bekerjasepanjang Negara-Negara Bangsa menghendakinya.

Apakah kita semuanya dengan suara bulat telah menyetujui untuk menyerahkan suatu bagiandari kedaulatan kita kepada badan ini? Tidak, tidak pernah. Kita telah menerima baik Piagam danPiagam itu telah ditandatangani oleh Negara-Negara Bangsa yang berdaulat penuh dan sederajatpenuh.

Ada kemungkinan, bahwa badan ini harus mempertimbangkan, apakah anggauta-anggautanyaharus menyerahkan sesuatu bagian dari kedaulatan mereka kepada badan internasional ini. Tetapijika keputusan yang semacam itu diambil, keputusan itu harus diambil secara bebas, dan dengansuara bulat, dan sederajat. Harus diuputuskan sederajat oleh semua bangsa, yang kuno dan yangbaru, bangsa yang baru muncul dan yang sudah lama maju dan yang belum maju.

Hal ini bukannya sesuatu yang dapat dipaksakan pada bangsa manapun juga. Selanjutnya, dasarsatu-satunya yang mungkin bagi badan semacam itu ialah persamaan yang sejati. Kedaulatandari bangsa yang paling baru atau bangsa yang paling kecil sama berharganya, sama tidak dapatdilanggarnya, seperti kedaulatan bangsa yang paling besar atau bangsa yang paling tua. Danselain daripada itu, sesuatu pelanggaran terhadap kedaulatan sesuatu bangsa merupakan suatuancaman potensiil terhadap kedulatan semua bangsa.

Dalam gambaran dunia inilah, kita harus melihat dunia sekarang ini. Dunia kita yang satu initerdiri dari Negara-Negara Bangsa, masing-masing sama berdaulat dan masing-masingberketetapan hati menjaga kedaulatan itu, dan masing-masing berhak untuk menjaga kedaulatanitu. Dan sekali lagi saya katakan - dan saya ulang ini karena merupakan dasar dari pengertianterhadap dunia dewasa ini - kita hidup dalam zaman pembangunan bangsa.

Kenyataan ini jauh lebih penting daripada adanya senjata-senjata nuklir, lebih eksplosif daripadabom-bom hidrogin, dan mempunyai harga potensiil yang lebih besar untuk dunia daripadapemecahan atom.

Keseimbangan dunia telah berobah sejak hari itu dalam bulan Juni, limabelas tahun yang lalu,ketika Piagam ditandatangani dikota San Franciscco di Amerika, pada saat manusia sedangbangkit kembali dari neraka peperangan.

Nasib umat manusia tidak dapat lagi ditentukan oleh beberapa bangsa besar dan kuat. Juga kami,bangsa-bangsa yang lebih muda, bangsa yang sedang bertunas, bangsa-bangsa yang lebil kecil,kamipun berhak bersuara dan suara itu pasti akan berkumandang disepanjang zaman.

Yah, kami insyaf akan pertangungan jawab kami terhadap masa-depan semua bangsa, dan kami

Page 8: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

dengan gembira menerima pertanggung-jawab itu. Bangsa saya berjanji pada diri sendiri untulbekerja mencapai suatu dunia yang lebih baik, suatu dunia yang bebas dari sengketa danketegangan, suatu dunia dimana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, suatu duniadimana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang. Adakah sesuatu bangsa akanmenolak janji semacam itu?

Beberapa bulan yang lalu, sesaat sebelum pemimpin-pemimpin Negara-Negara Besar bertemusesingkat itu di Paris, tuan Khrushchov menjadi tamu kami di Indonesia. Saya jelaskan padanyasejelas-jelasnya, bahwa kami menyambut baik Konperensi Tingkat Tertinggi, yang kamiharapkan berhasil, tetapi bahwa kami skeptis.

Empat Negara Besar itu saja, tidak dapat menentukan masalah perang dan damai. Lebih tepat,barangkali, mereka mempunyai kekuatan untuk merusak perdamaian, tetapi mereka tidakmempunyai hak moril, baik secara sendirian maupun bersama-sama, untuk mencoba menentukanhari-depan dunia.

Selama lima belas tahun ini Barat telah mengenal perdamaian, atau sekurang-kurangnnyaketiadaan perang. Tentu saja, ada ketegangan-ketegangan. Memang, ada bahaya. Tetapi tetapmerupakan kenyataan, bahwa ditengah-tengah suatu revolusi yang meliputi tiga perempat daridunia, Barat tetap dalam keadaan damai. Kedua blok besar, sebetulnya, telah berhasilmempraktekkan koeksistensi selama bertahun-tahun itu, sehingga dengan demikian membantahmereka yang menyangkal kemungkinan adanya koeksistensi.

Kami di Asia tidak pernah mengenal keadaan damai! Setelah perdamaian datang untuk Eropah,kami merasai akibat bom-bom atom. Kami merasai revolusi nasional kami sendiri di Indonesia.Kami merasai penyiksaan Vietnam. Kami menderita penganiayaan Korea. Kami masihsenantiasa menderita kepedihan Aljazair. Apa sekarang ini seharusnya giliran Saudara-saudarakita di Afrika? Apakah mereka harus disiksa, sedang luka-luka kami masih belum sembuh?

Toh masih saja Barat dalam keadaan damai. Herankah Tuan-tuan bahwa kami sekarangmenuntut, ya, menuntut batalnya siksaan terhadap kami? Herankah Tuan-tuan, bahwa kini suarasaya diperdengarkan sebagai protes?

Kami, yang dulu tidak bersuara, mempunyai tuntutan-tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan; kamiberhak untuk didengar. Kami bukannya barang perdagangan, tetapi adalah bangsa-bangsa yanghidup dan yang perkasa, yang mempunyai peranan didunia ini, dan yang harus memberikansumbangannya.

Saya pergunakan kata-kata yang keras, dan saya pergunakan kata-kata itu dengan sengaja, karenasaya punya pendirian yang tegas mengenai soal itu. Dengan sengaja saya pergunakan kata-katakeras, karena saya bicara untuk bangsa saya dan karena saya bicara di muka pemimpin-pemimpin bangsa-bangsa.

Selain dari pada itu, saya tahu bahwa Saudara-saudara saya di Asia dan Afrika mempunyaipendirian yang sama tegasnya, walaupun saya tidak berani berbicara atas nama mereka.

Page 9: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Majelis Umum ini tentunya akan menghadapi banyak hal-hal yang penting. Tetapi tidaklah adahal yang lebih penting dari pada perdamaian. Mengenai ini, saya pada saat ini tidakmembicarakan soal-soal yang timbul antara Negara-Negara Besar didunia. Soal-soal demikianitu sangat vital bagi kami, dan saya nanti kembali pada soal-soal tersebut. Tapi tengoklahsekeliling dunia kita ini. Dibanyak tempat terdapat ketegangan-ketegangan dan sumber-sumbersengketa potensiil. Perhatikanlah tempat-tempat itu dan tuan akan jumpai, bahwa hampir tanpaperkecualian, imperialisme dan kolonialisme didalam salah satu dari banyak manifestasinyaadalah sumber ketegangan atau sengketa itu. Imperialisme dan kolonialisme dan pemisahanterus-menerus secara paksa dari bangsa-bangsa merupakan sumber dari hampir semua kejahataninternasional yang mengacam didunia kita ini.

Sebelum kejahatan-kejahatan dari masa-lampau yang terkutuk itu diakhiri, tidak akan adaketenangan atau perdamaian diseluruh dunia ini.

Imperialisme, dan perjuangan untuk mempertahankannya, merupakan kejahatan yang besardidunia kita ini. Banyak diantara Tuan-tuan dalam Sidang ini tidak pernah mengenalimperialisme. Banyak diantara Tuan-tuan lahir merdeka dan akan mati merdeka. Beberapadiantara Tuan-tuan lahir dari bangsa-bangsa yang telah menjalankan imperialisme terhadap yanglain, tetapi tidak pernah menderitanya sendiri. Akan tetapi Saudara-saudara saya di Asia danAfrika telah mengenal cambuk imperialisme. Mereka telah menderitanya. Mereka mengenalbahayanya dan kelicikannya serta keuletannya.

Kami di Indonesia mengenalnya juga. Kami adalah ahli-ahli dalam soal ini! Berdasarkanpengetahuan itu dan berdasarkan pengalaman itu, saya katakan pada Tuan-tuan bahwaberlanjutnya imperialisme dalam setiap bentuknya merupakan suatu bahaya yang besar dan yangberlarut-larut.

Imperialisme belum lagi mati. Ya, sedang dalam keadaan sekarat; ya, arus sejarah sedangmelanda bentengnya dan menggerogoti pondamen-pondamennya; ya, kemenangan kemerdekaandan nasionalisme sudah pasti. Akan tetapi - dan camkanlah perkataan saya ini - imperialismeyang sedang sekarat itu berbahaya, sama berbahayanya dengan se-ekor harimau yang lukadidalam rimba raya tropik.

Ini saya tegaskan pada Tuan-tuan - dan saya sadar bahwa sekarang berbicara untuk Saudara-saudara saya di Asia dan Afrika - perjuangan untuk kemerdekaan senantiasa dibenarkan danbenar. Mereka yang menentang gerakmaju yang tidak terelakan dari kemerdekaan nasional danhak menentukan nasib sendiri, adalah buta; mereka yang berusaha untuk mengembalikan apayang tidak dapat dikembalikan merupakan bahaya bagi mereka sendiri dan bagi dunia.

Sebelum kenyataan-kenyataan ini - dan ini memang kenyataan-kenyataan - diakui, tidak akanada perdamaian dunia ini, dan tidak akan lenyaplah ketegangan. Saya serukan kepada Tuan-tuan:tempatkanlah kewibawaan dan kekuatan moril dari Organisasi Negara-Negara ini dibelakangmereka yang berjuang untuk kemerdekaan. Lakukanlah itu secara jelas dan tegas. Lakukanlah itusekarang! Lakukanlah, dan Tuan-tuan akan memperoleh dukungan bulat dan tulus-ikhlas darisemua orang yang berkemauan baik. Lakukanlah sekarang, dan generasi-generasi yang akandatang akan menghargai Tuan-tuan. Saya serukan kepada Tuan-tuan, kepada semua anggauta

Page 10: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Perserikatan Bangsa-Bangsa : Bergeraklah bersama arusnya sejarah; janganlah mencobamembendung arus itu.

Perserikatan Bangsa-bangsa sekarang ini juga berkesempatan untuk membangun bagi dirinyasendiri reputasi dan gengsi yang besar. Mereka yang berjuang untuk kemerdekaan akan mencarisokongan dan sekutu-sekutu dimana saja dapat diperolehnya; alangkah baiknya bilamana merekaberpaling kepada badan ini dan kepada Piagam kita daripada kepada sesuatu kelompok ataubagian dari badan ini.

Lenyapkanlah sebab-sebab peperangan, dan kita akan merasa damai. Lenyapkanlah sebab-sebabketegangan dan kita akan merasa tenang. Jangan ditunda-tunda. Waktunya singkat. Bahayanyabesar.

Umat manusia diseluruh dunia berteriak minta perdamaian dan ketenangan, dan hal-hal ituadalah dalam kekuasaan kita. Jangan mencegahnya, karena nanti badan ini akan dicemarkannamanya dan ditinggalkan. Tugas kita bukannya untuk mempertahankan dunia ini, akan tetapiuntuk membangun dunia kembali! Hari depan - andai-kata ada hari depan - akan menilai kitaberdasarkan berhasilnya tugas kita ini.

Saya minta kepada bangsa-bangsa yang sudah lama berdiri, janganlah menganggap remehkekuatan nasionalisme. Jika tuan menyangsikan kekuatannya, tengoklah disekitar Majelis ini danbandingkanlah dengan San Francisco lima belas tahun yang lalu. Nasionalisme, nasionalismeyang mencapai kemenangan dengan gemilang, telah menyebabkan perobahan ini, dan ini adalahbaik. Dewasa ini dunia diperkaya dan dimuliakan oleh kebijaksanaan dari para pemimpin-pemimpin bangsa-bangsa berdaulat yang baru dibentuk. Untuk menyebut enam dari banyakcontoh-contoh, yakni seorang Norodom Sihanouk, seorang Nasser, seorang Nehru, seorangSekao Toure, seorang Mao Tse Tung dan seorang Nkrumah. Bukankah dunia menjadi lebih baik,jika mereka berada disini daripada mereka mempergunakan seluruh hidupnya dan seluruhkekuatannya untuk menggulingkan imperialisme yang membelenggu mereka? Dan bangsa-bangsa merekapun sudah merdeka, dan bangsa saya merdeka, dan lebih banyak lagi bangsa yangmerdeka. Bukankah dengan demikian dunia menjadi suatu tempat yang lebih baik dan lebihkaya?

Memang, saya tidak perlu membentangkan kepada Tuan-tuan, bahwa kami dari Asia dan Afrikamenentang kolonialisme dan imperialisme. Lebih daripada itu, siapakah dalam dunia sekarangini masih akan membela hal-hal itu? Secara universil hal-hal itu telah dikutuk, dan sudahsepantasnya, dan alasan-alasan sinis yang usang itu tidak terdengar lagi. Pertentangan sekarangberpusat pada persoalan kapankah daerah-daerah jajahan akan merdeka, dan bukan padapersoalan apakah mereka akan merdeka.

Tetapi saya hendak menegaskan soal ini. Oposisi kami terhadap kolonialisme dan imperialismetimbul baik dari hati maupun dari kepala kami. Kami menentangnya atas dasar kemanusiaan, dankami menentangnya pula dengan alasan bahwa hal ini merupakan suatu ancaman yang besar danmakin besar lagi terhadap perdamaian.

Tiadanya persesuaian pendapat dengan kekuatan-kekuatan kolonial berkisar pada soal-soal

Page 11: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

waktu dan keamanan, karena sekarang setidak-tidaknya mereka beromong-kosong tentang cita-cita kemerdekaan nasional.

Oleh karena itu renungkanlah dalam-dalam mengenai nasionalisme dan kemerdekaan, mengenaipatriotisme dan mengenai imperialisme. Renungkanlah dalam-dalam, demikian permohonansaya, jangan sampai arus sejarah melanda Tuan-tuan.

Dewasa ini, kita banyak mendengar dan membaca mengenai perlucutan senjata. Perkataan itubiasanya dipakai dalam hubungan perlucutan senjata nuklir dan atom. Maafkanlah saya. Sayaseorang sederhana dan seorang yang cinta damai. Saya tidak dapat bicara mengenai detail-detailperlucutan senjata. Saya tidak dapat memberikan penilaian mengenai pendapat-pendapat yangbersaing tentang pengawasan, mengenái percobaan-percobaan dibawah tanah dan mengenaicatatan-catatan seismografik.

Mengenai persoalan-persoalan imperialisme dan nasionalisme saya seorang ahli, sesudah seumurhidup mempelajarinya dan berjuang, dan mengenai soal-soal ini saya bicara dengan kewibawaan.Tetapi mengenai persoalan-persoalan peperangan nuklir, saya hanya seorang biasa saja, mungkinseperti tetangga tuan atau seperti saudara tuan atau bahkan seperti ayah tuan. Saya ikutmerasakan kengerian mereka, saya ikut merasakan ketakutan mereka.

Saya ikut merasakan kengerian dan ketakutan, itu karena saya adalah bagian dari dunia ini. Sayapunya anak-anak, dan hari depan mereka terancam bahaya. Saya seorang Indonesia, dan bangsaitu terancam bahaya.

Mereka yang mempergunakan senjata penghancur masal itu sekarang harus menghadapi hatinurani mereka sendiri, dan akhirnya, mungkin dalam keadaan hangus menjadi debu radio aktif,mereka harus menghadapi Al Chaliknya. Saya tidak iri terhadap mereka.

Mereka yang mempersoalkan perlucutan senjata nuklir jangan lupa bahwa kami, yang dalam halini sebelumnya tidak dapat bersuara, sedang memperhatikan dan mengharap-harap.

Kami sedang memperhatikan dan mengharap-harap, toh kami diliputi oleh kecemasan, karenajika perang nuklir menghancurkan dunia kita ini, kami juga ikut menderita.

Tidak seorang mahlukpun berhak untuk menggunakan hak hak prerogatif dari Tuhan Yang MahaEsa Kuasa. Tidak seorangpun berhak mempergunakan bom-bom hidrogin. Tidak satu bangsapunberhak untuk menyebabkan kemungkinan hancurnya semua bangsa-bangsa.

Tiada suatu sistim politik, tiada suatu organisasi ekonomi yang layak untuk menyebabkanmusnahnya dunia, termasuk sistem maupun organisasi itu sendiri.

Jika hanya negara-negara yang bersenjata hidrogin yang tersangkut dalam persoalan ini, makakami bangsa-bangsa Asia dan Afrika tidak akan menghiraukannya. Kami hanya akan melihatsaja sambil menjauhkan diri, dengan perasaan heran mengapa negara-negara, darimana kamibelajar sedemikian banyaknya itu, serta yang sangat kami kagumi itu, pada dewasa ini harustenggelam dalam rawa immoralitet. Kami akan dapat berseru: "Terkutuklah kalian!", dan kami

Page 12: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

akan dapat kembali ke dalam dunia kami sendiri yang lebih berimbang dan damai.

Tetapi kami tak dapat, berbuat demikian. Kami bangsa Asia telah menderita akibat bom atom.Kami bangsa Asia terancam lagi, dan selain itu kami merasa sebagai suatu kewajiban moraluntuk memberikan bantuan dimana mungkin. Kami bukanlah musuh Timur maupun Barat. Kamimerupakan suatu bagian dari dunia ini dan kami ingin membantu.

Ini adalah suatu jeritan dari hati-sanubari Asia. Biarkanlah kami membantu memecahkanmasalah-masalah ini. Mungkin Tuan-tuan memperhatikannya terlampau lama, dan tak lagimelihatnya secara jelas. Biarkanlah kami membantu Tuan-tuan, dan dalam membantu Tuan-tuan,kami bantu diri kami sendiri, dan semua generasi yang akan datang diseluruh dunia.

Jelaslah, bahwa masalah perlucutan senjata bukan hanya perselisihan pendapat tentang dasar-dasar teknis yang sempit. Ini adalah pula persoalan saling mempercayai. Sebetulnya telah jelas,bahwa dalam bidang teknik dan dalam cara-cara berunding dan berdiplomasi, sesungguhnyaantara kami dari Asia-Afrika dan kedua blok itu tidaklah banyak berbeda. Soalnya sebenarnyalebih merupakan soal saling tidak mempercayai. Ini adalah suatu masalah yang dapat dipecahkandengan cara-cara itu. Negara-negara lain yang tidak tergabung dalam suatu blok, bisa memberibantuan dalam hal ini! Kami tidak kurang pengalaman dan kepandaian untuk mengadakanpembicaraan-pembicaraan. Mungkin perantaraan kami dapat juga berharga. Mungkin kami dapatpula memberikan bantuan dalam mencari suatu penjelesaian. Mungkin - siapa tahu - kami dapatmemperlihatkan kepada Tuan-tuan jalannya menuju kearah satu-satunya perlucutan senjata yangsesungguhnya, yaitu perlucutan senjata di dalam hati manusia, perlucutan ketidak percayaan dankebencian manusia.

Tidak sesuatupun lebih mendesak daripada hal ini. Dan persoalan ini adalah demikian vital bagiseluruh umat manusia, sehingga seluruh ummat manusia harus dikut sertakan dalampemecahannya. Saya kira pada saat ini kita boleh berkata, bahwa sebenarnya hanyalah desakandan usaha dari negara-negara non blok akan memberikan hasil yang diperlukan seluruh dunia.Pembicaraan yang sungguh-sungguh tentang perlucutan senjata, di dalam rangka organisasi ini,dan didasarkan pada suatu harapan yang sungguh-sungguh akan suksesnya, adalah. yangessensiil sekarang ini.

Saya tekankan "dalam rangka organisasi ini", karena hanya Majelis inilah yang mulai mendekatisuatu cerminan yang sebenarnya dari dunia dimana kita hidup.

Renungkan, renungkan sejenak, apa yang mungkin terjadi jika kita dapat meletakkan suatu dasarbagi perlucutan senjata yang sejati. Ingatlah akan dana-dana yang sangat besar yang dapatdigunakan untuk perbaikan dunia dimana kita hidup ini. Ingatlah akan daya gerak yang mahahebat yang dapat diberikan kepada perkembangan mereka yang kurang maju, sekalipun hanyasebagian saja dari anggaran belanja pertahanan dari Negara-Negara Besar disalurkan kearah itu.Ingatlah akan bertambahnya secara hebat kebahagiaan manusia, produktivitet manusia dankesejahteraan manusia jika hal itu diselenggarakan.

Perlu saja tambahkan sesuatu lagi pada hal ini. Jika ada suatu immoralitet yang lebih besardaripada memperagakan senjata-senjata hidrogin, maka hal itu adalah melakukan percobaan-

Page 13: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

percobaan dengan senjata-senjata tersebut. Saya tahu bahwa ada suatu perbedaan pendapatilmiah tentang akibat genetik daripada percobaan-percobaan itu. Akan tetapi perbedaan ini hanyamengenai jumlah korban-korban. Tentang adanya akibat genetik yang buruk terdapat persesuaianpendapat. Pernakah mereka yang mengesahkan percobaan-percobaan itu membayangkan akibat-akibat perbuatan mereka? Pernakah mereka melihat kepada anak-anak mereka sendiri danmerenungkan akibat-akibat itu? Pada dewasa ini percobaan-percobaan dengan senjata-senjatanuklir ditangguhkan, - perhatikan tidak dilarang, tetapi hanya ditangguhkan. Maka, marilah kitapergunakan kenyataan ini sebagai permulaan. Marilah kita pergunakan kenyataan ini sebagaidasar untuk melarang percobaan, dan kemudian untuk pelucutan senjata yang sungguh-sungguh.

Sebelum meninggalkan persoalan perlucutan senjata, saya hendak memberikan suatu ulasan lagi.Berbicara tentang perlucutan senjata memang baik. Tetapi berusaha dengan sungguh-sungguhmenyusun suatu persetujuan perlucutan senjata akan lebih baik. Dan yang terbaik adalahpelaksanaan daripada persetujuan perlucutan senjata itu.

Akan tetapi marilah kita realistis. Bahkan pelaksanaan dari pada suatu persetujuan perlucutansenjatapun tidak akan merupakan jaminan bagi perdamaian didunia yang dalam kesengsaraandan kesukaran. Perdamaian hanya akan datang, jika sebab-sebab ketegangan dan bentrokandisingkirkan.

Jika ada suatu sebab untuk bentrokan, maka manusia akan berjuang dengan bambu runcing, jikatidak terdapat senjata lain. Saya tahu oleh karena bangsa saya sendiri melakukannya dalamperjuangan kami untuk kemerdekaan. Kami telah berjuang dengan menggunakan pisau danbambu runcing. Untuk mencapai perdamaian, kita harus menyingkirkan sebab-sebab ketegangandan sebab-sebab bentrokan itu. Itulah sebabnya saya berbicara dari lubuk hati saya mengenaiperlunya bekerja sama untuk menyebabkan matinya yang hina dari imperialisme.

Dimana terdapat imperialisme, dan dimana terdapat penyusunan kekuatan bersenjata yangserentak, maka keadaan memang berbahaya, Sekali lagi saya berbicara berdasarkan pengalaman.Begitulah keadaannya di Irian Barat. Begitulah keadaannya diseperlima wilayah nasional kamiyang pada dewasa ini masih tetap membungkuk di bawah belenggu imperialisme.

Disanalah kami menghadapi imperialisme dan kekuatan bersenjata dari imperialisme.Diperbatasan daerah itu tentara kami berbicara di darat maupun di lautan. Kedua kekuatanbersenjata itu saling berhadapan, dan dapat saya katakan bahwa hal itu merupakan suatu keadaanyang eksplosif. Belum lama berselang tentara di Irian Barat yang masih muda serta tersesat itudan yang membela suatu faham yang telah ketinggalan zaman, diperkuat dengan datangnyakapal induk Karel Doorman dari tanah airnya yang jauh itu. Maka saatitulah keadaan menjadibetul-betul berbahaya.

Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia duduk dalam delegasi saya ini: Namanya JenderalNasution. Ia adalah prajurit profesional dan seorang perajurit yang ulung. Seperti halnya dengananak buah yang dipimpinnya, dan seperti juga halnya dengan bangsa yang dibelanya, ia pertama-tama adalah seorang yang cinta damai. Tetapi lebih daripada itu, ia dan anak buahnya sertabangsa saya mengabdi untuk mempertahankan tanah air kami.

Page 14: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Kami telah berusaha untuk menyelesaikan masalah Irian Barat. Kami telah berusaha dengansungguh-sungguh dan dengan penuh kesabaran dan penuh toleransi dan penuh harapan. Kamitelah berusaha untuk mengadakan perundingan-perundingan bilateral. Kami telah berusahadengan sungguh-sungguh dan bertahun-tahun. Kami telah berusaha dan tetap berusaha. Kamitelah berusaha menggunakan alat-alat Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kekuatan pendapat duniayang dinyatakan disini. Kami telah berusaha dan dalam hal inipun kami tetap berusaha.

Harapan lenyap; kesabaran hilang; bahkan toleransipun mencapai batasnya. Semuanya itu kinitelah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif lainnya kecuali memperkeras sikap kami.Jika mereka gagal untuk secara tepat menilai arus sejarah, maka kita tidaklah dapatdipersalahkan. Akan tetapi akibat dari pada kegagalan mereka ialah timbulnya ancaman terhadapperdamaian dan, sekali lagi, hal ini menyangkut pula Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Irian Barat merupakan pedang kolonial yang diancamkan terhadap Indonesia. Pedang inidiarahkan pada jantung kami, akan tetapi disamping itu mengancam pula perdamaian dunia.

Usaha-usaha kami dewasa ini yang sungguh-sungguh untuk mencapai penyelesaian dengan cara-cara kami sendiri, adalah bagian dari sumbangan kami kearah terjaminnya perdamaian dunia ini.Ini adalah bagian dari usaha kami untuk mengakhiri masalah dunia ini yang merupakankejahatan yang usang. Usaha kami adalah usaha pembedahan yang sungguh-sungguh untukmenyingkirkan kanker imperialisme dari daerah di dunia, dimana kami hidup dan berada.

Saya katakan dengan segala kesungguhan bahwa keadaan di Irian Barat adalah keadaan yangberbahaya, suatu keadaan yang eksplosif, suatu hal yang merupakan sebab ketegangan dan suatuancaman bagi perdamaian. Jenderal Nasution tidak bertanggung-jawab atas hal itu. Tentara kamitidak bertanggung jawab atas hal itu. Soekarno tidak bertanggung jawab atas hal itu. Indonesiatidak bertanggung jawab atas hal itu. Tidak! Ancaman terhadap perdamaian berasal langsungdari adanya imperialisme dan kolonialisrne itulah.

Singkirkan pengekangan terhadap kemerdekaan dan emansipasi, dan ancaman terhadapperdamaian akan lenyap. Tumbangkan imperialisme, dun segera dengan sendirinya dunia akanmenjadi suatu tempat yang lebih bersih, suatu tempat yang lebih baik dari suatu tempat yanglebih aman.

Saya tahu bahwa jika saya kemukakan hal ini, banyak pikiran akan beralih kepada keadaan diKonggo. Tuan-tuan mungkin bertanya, bukankah imperialisme telah diusir dari Konggo denganakibat bahwa didaerah itu sekarang terjadi persengketaan dan pertumpahan darah? Tidakdemikian halnya! Keadaan di Konggo yang sangat disesalkan adalah langsung disebabkan olehimperialisme, dan tidak disebabkan oleh berakhirnya imperialisme itu. Imperialisme berusahauntuk mempertahankan kedudukannya di Konggo; berusaha untuk dapat memutungkan danmelumpuhkan Negara baru itu. Itulah sebabnya Konggo berkobar.

Ya, di Konggo, terdapat penderitaan. Akan tetapi penderitaan itu merupakan kesakitan kelahirandari kemajuan dan kemajuan yang eksplosif senantiasa membawa kesakitan. Mencabut sampaike-akar-akarnya kepentingan nasional dun internasional yang sudah bercokol selalumenyebabkan kesakitan dun kegoncangan.

Page 15: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Kami mengetahuinya. Kami mengetahui pula dari pengalaman-pengalaman kami sendiri bahwaperkembangan itu sendiri menimbulkan pergolakan. Suatu bangsa yang sedang bergolakmembutuhkan pimpinan dan bimbingan, dan akhirnya akan menghasilkan pimpinan sertabimbingannya sendiri.

Kami bangsa Indonesia berbicara berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pahit. MasalahKonggo, yang merupakan masalah kolonialisme dan imperialisme, harus diselesaikan denganmenggunakan prinsip-prinsip yang telah saya uraikan tadi. Konggo adalah Negara yangberdaulat. Hendaknya kedaulatan itu dihormati. Ingatlah kedaulatan Konggo tidak kurangdaripada kedaulatan setiap bangsa yang diwakili dalam Majelis ini, dan kedaulatan ini harusdihormati secara sama.

Dalam soal-soal dalam negeri Konggo tidak boleh ada cumpur tangan dan sama sekali tidakboleh ada bantuan, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, untuk menghancurkannegara ini.

Ya, memang bangsa itu akan membuat kesalahan-kesalahan, kita semua membuat kesalahan-kesalahan dan kita semua belajar dari kesalahan-kesalahan. Ya, pergolakan akan timbul, akantetapi itupun biarlah berlangsung, karena ini merupakan tanda bagi pertumbuhan danperkembangan yang cepat. Sampai mana pergolakan itu adalah soalnya bangsa itu sendiri.

Marilah kita, baik secara perseorangan, maupun secara bersama-sama, membantu disana apabilakita diminta oleh pemerintah yang sah dari bargsa itu. Akan tetapi tiap-tiap bantuan semacam ituharus jelas didasarkan atas kedaulatan Konggo yang tidak boleh diganggu-gugat.

Akhirnya, taruhlah kepercayaan pada bangsa itu! Mereka sedang mengalami masa percobaanyang besar dan sedang sangat menderita. Taruhlah kepercayaan pada mereka sebagai bangsayang baru merdeka, dan mereka akan menemukan jalannya sendiri kearah penyelesaiannyasendiri daripada masalah-masalahnya sendiri.

Disini hendak saya kemukakan peringatan yang sangat serius. Banyak anggauta organisasi inidan banyak pejabat organisasi ini mungkin tak begitu menyadari perbuatan-perbuatanimperialisme dan kolonialisme.

Mereka tak pernah mengalaminya; mereka tak mengenal keuletannya dan kebengisannya danbanyaknya mukanya, dan kejahatannya.

Kami dari Asia dan Afrika mengenalnya. Saya katakan pada Tuan-tuan: Janganlah bertindaksebagai alat yang tak tahu apa-apa dari imperialisme. Janganlah bertindak sebagai tangan kananyang buta dari kolonialisme. Jika tuan bertindak demikian, maka tuan pasti akan membunuhOrganisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, dan dengan begitu tuan akan.membunuh harapandari berjuta-juta manusia, yang tiada terhitung itu dan mungkin tuan akan menyebabkan haridepan mati dalam kandungan.

Sebelum meninggalkan persoalan-persoalan ini, saya hendak, menyinggung pula suatu persoalan

Page 16: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

besar lain yang kira-kira sama sifatnya. Yang saya maksud ialah Aljazair. Disini terdapat suatugambaran yang menyedihkan, dimana kedua belah fihak sedang berlumuran darah dandihancurkan karena ketiadaan penyelesaian. Itu merupakan suatu tragedi!

Sudah jelas sekali bahwa rakyat Aljazaïr menghendaki kemerdekaan. Hal itu tidak dapatdibantah lagï. Andaikata tidak demikan, maka perjuangan yang lama dan pahit dan berdarah itusudah akan berakhir bertahun-tahun yang lalu. Kehausan akan kemerdekaan serta ketabahanuntuk memperoleh kemerdekaan itu merupakan faktor-faktor pokok dalam situasi ini.

Apa yang belum ditentukan, hanyalah betapa akrab dan selaras suatu kerjasama dihari depandengan Perancis seharusnya. Kerjasama yang sangat akrab dan sangat selaras tidak akan sukardicapai, bahkan pada taraf sekarang ini, meskipun barangkali ia akan bertambah sukardicapainya dengan terus berlangsungnya perjuangan itu.

Maka, adakanlah suatu plebisit di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Aljazairuntuk menentukan kehendak rakyat akan betapa akrab dan selaras hubungan-hubungan ituseharusnya. Plebesit itu hendaknya jangan mengenai soal kemerdekaan. Kemerdekaan itu sudahditentukan dengan darah dan air mata dan pastilah akan berdiri suatu Aljazair yang merdeka.

Plebesit seperti yang saya sarankan, jika diselenggarakan dalam waktu singkat, akan merupakanjaminan yang terbaik bahwa antara Aljazair merdeka dan Perancis akan terdapat suatu kerjasamayang akrab dan baik untuk keuntungan bersama. Sekali lagi saya berbicara berdasarkanpengalaman. Indonesia tadinya tida kmengandung niat untuk merusak hubungan-hubungan yangerat dan selaras dengan Belanda. Akan tetapi, rupa-rupanya bahkan dewasa ini, seperti generasi-generasi yang sudah-sudah, pemerintah bangsa itu berpegang teguh pada "memberi terlalusedikit dan meminta terlampau banyak". Baru ketika hal itu tak tertahankan lagi, hubungan-hubungan tersebut diputuskan.

Ijinkanlah saya beralih kemasalah yang lebih luas tentang perang dan damai didunia kita ini.Yang pasti adalah bahwa negara-negara yang baru lahir dan yang dilahirkan kembali tidakmerupakan ancaman terhadap perdamaian dunia. Kami tidak mempunyai ambisi-ambisiteritorial; kamipun tidak mempunyai tujuan-tujuan ekonomi yang tidak bisa disesuaikan.Ancaman terhap perdamaian tidak datang dari kami, tetapi malahan dari fihak negara-negarayang lebih tua, yang telah lama berdiri dan stabil itu.

O, ya, dinegara-negara kami terdapat pergolakan. Sebenarnya, pergolakan itu seakan-akanmerupakan suatu fungsi dari jangka waktu pertama daripada kemerdekaan. Apakah itumengherankan? Coba, marilah saya ambil contoh dari sejarah Amerika. Dalam satu generasiharus dialami Perang Kemerdekaan dan Perang Saudara antara Negara-Negara Bagian.Selanjutnya dalam generasi itu juga harus dialami timbulnya perserikatan-perserikatan buruhyang militant, - masa dari Internasional Workers of the World (I.W.W.), "Wobblies". Harus puladialami hijrah ke Barat. Harus pula dialami Revolusi Industri dan, ya, bahkan masa "pedagang-pedagang aktentas". Harus pula diderita akibat orang-orang á la Benedict Arnold. Dan sepertisering saya katakan, kami desakkan banyak revolusi dalam satu revolusi dan banyak generasidalam satu generasi.

Page 17: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Maka herankah Tuan-tuan jika terdapat pergolakan pada kami? Bagi kami hal itu adalah biasadan kami telah menjadi biasa untuk menunggang angin pusar. Saya mengerti benar bahwa untukorang luaran hal ini seringkali tampak seperti gambaran kekacauan dan kerusuhan dan rebut-merebut kekuasaan. Bagaimanapun juga pergolakan itu adalah merupakan urusan kami sendiridan tidak merupakan suatu ancaman bagi siapapun, meskipun hal itu sering memberikesempatan-kesempatan untuk mencampuri urusan kami.

Meskipun demikian, kepentingan-kepentingan yang bertentangan dari Negara-Negara Besaradalah soal lain: Dalam hal ini masalah-masalah dikaburkan oleh ancaman-ancaman denganbom-bom hidrogin dan oleh diulang-ulanginya slogan-slogan lama yang telah usang.

Kami tak dapat mengabaikannya karena masalah-masalah itu mengancam kami. Toh; terlalusering masalah-masalah tersebut nampak seakan-akan tidak sungguh. Dengan terus terang dantanpa ragu-ragu hendak saya katakan kepada Tuan-tuan bahwa kami menempatkan hari-depankami sendiri jauh di atas percekcokan-percekcokan di Eropah.

Ya, kami banyak belajar dari Eropah dan Amerika. Kami telah mempelajari sejarah Tuan-tuandan penghidupan orang-orang besar dari bangsa tuan. Kami telah mengikuti contoh dari Tuan-tuan, bahkan kami telah berusaha melebihi Tuan-tuan. Kami berbicara dalam bahasa-bahasaTuan-tuan dan membaca buku-buku tuan-tuan. Kami telah diilhami oleh Lincoln dan Lenin, olehCromwell dan Garibaldi. Dan memang masih banyak yang harus kami pelajari dari Tuan-tuandibanyak bidang. Tetapi pada dewasa ini bidang-bidang yang kami harus pelajari lebih banyaklagi dari Tuan-tuan, adalah bidang teknik dan ilmiah, dan bukan faham-faham atau gerakan yangdidiktekan oleh ideologi.

Di Asia dan Afrika pada dewasa ini masih hidup, masih berpikir, masih bertindak, mereka yangmemimpin bangsanya kearah kemerdekaan, mereka yang mengembangkan teori-teori ekonomiyang agung dan membebaskan, mereka yang telah menumbangkan kelaliman, mereka yangmempersatukan bangsanya dan mereka yang menaklukkan perpecahan bangsanya.

Oleh karena itu dan memang selayaknya, kami dari Asia-Afrika saling mendekati untukmemperoleh bimbingan dan inspirasi dan kami mencari pada diri sendiri pengalaman dankebijaksanaan yang telah terhimpun pada bangsa-bangsa kami.

Apakah Tuan-tuan tidak berpendapat bahwa Asia dan Afrika mungkin mempunyai suatu amanatdan suatu cara untuk seluruh dunia?

Ahli filsafah Inggeris Bertrand Russell yang ulung itulah yang pemah berkata bahwa ummatmanusia sekarang terbagi dalam dua golongan. Yang satu menganut ajaran Declaration ofAmerican Independece dari Thomas Jefferson. Golongan lainnya menganut ajaran ManifestoKomunis.

Maafkan, Lord Russell, akan tetapi saya kira tuan melupakan sesuatu. Saya kira Tuan melupakanadanya lebih dari pada seribu juta rakyat, rakyat Asia dan Afrika, dan mungkin pula rakyat-rakyat Amerika Latin, yang tidak menganut ajaran Manifesto Komunis ataupun Declaration ofIndependence. Camkanlah, kami mengagumi kedua ajaran itu, dan kami telah banyak belajar

Page 18: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

dari keduanya itu dan kami telah diilhami, oleh keduanya itu.

Siapakah yang tidak akan dapat ilham dari kata-kata dan semangat Declaration of Independenceitu! "Kami menganggap kebenaran-kebenaran ini sebagai suatu, yang tak dapat disangkal lagi :bahwa manusia diciptakan dengan hak-hak yang sama, bahwa mereka diberikan oleh AI Chalikhak-hak tertentu yang tak dapat diganggu-gugat, dan bahwa diantara hak-hak itu terdapat hakuntuk hidup, hak kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan". Siapakah yang terlibat dalamperjuangan untuk kehidupan dan kemerdekaan nasional; tak akan diilhami! Dan sekali lagi,siapakah diantara kita, yang berjuang menegakkan suatu masyarakat, yang adil dan makmurdiatas puing-puing kolonialisme, tak akan diilhami oleh bayangan kerjasarna dan perkembanganekonomi yang dicetuskan oleh Marx dan Engels!

Sekarang telah terjadi suatu konfrontasi diantara kedua pandangan itu, dan konfrontasi itumembahayakan, tidak hanya untuk mereka yang berhadapan tetapi juga untuk bagian dunialainnya.

Saya tidak dapat berbicara atas nama negara-negara Asia dan Afrika lainnya ? saya tidak diberikuasa untuk itu, dan bagaiamanapun juga mereka sendiri cakap untuk mengemukakanpandangannya masing?masing. Akan tetapi saya diberi kuasa ? bahkan ditugaskan ? untukberbicara atas nama bangsa saya yang berjumlah sembilan puluh dua juta itu.

Sepeirti saya katakan; kami telah membaca dan mernpelajari kedua dokumen yang pokok itu:Dari masing-masing dokumen itu banyak yang telah kami ambil dan kami buang apa yang takberguna bagi kami, kami yang hidup dibenua Iain dan beberapa generasi kemudian. Kami telahmensintesekan apa yang kami perlukan dari kedua dokumen itu, dan ditinjau dari pengalamanserta dari pengetahuan kami sendiri, sintese itu telah kami saring dan kami sesuaikan.

Jadi, dengan minta maaf kepada Lord RusselI yang saya hormati sekali, dunia ini tidaklahseluruhnya terbagi dalam dua fihak seperti dikiranya.

Meskipun kami telah mengambil sarinya, dan meskipun kami telah mencoba mensintesekankedua dokumen yang peting itu; kami tidak dipimpin oleh keduanya itu saja. Kami tidakmengikuti konsepsi liberal ataupun konsepsi komunis. Apa gunanya? Dari pengalaman kamisendiri dan dari sejarah kami sendiri tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai,sesuatu yang jauh lebih cocok.

Arus sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua bangsa memerlukan sesuatu konsepsidan cita-cita. Jika mereka tak memilikinya atau jika konsepsi dan cita-cita itu menjadi kabur danusang, maka bangsa itu ada dalam bahaya. Sejarah Indonesia kami sendiri memperlihatkannyadengan jelas, dan demikian pula halnya dengan sejarah seluruh dunia.

"Sesuatu" itu kami namakan "Panca Sila". Ya, "Panca Sila" atau Lima Sendi Negara kami. LimaSendi itu tidaklah langsung berpangkal pada Manifesto Komunis ataupun Declaration ofIndependence. Memang, gagasan-gagasan dan cita?cita itu, mungkin sudah ada sejak berabad-abad telah terkandung dalam bangsa karni. Dan memang tidak mengherankan bahwa faham-faham mengenai kekuatan yang besar dan kejantanan itu telah timbul dalam bangsa kami selama

Page 19: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

dua ribu tahun peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa, sebelum imperialismemenenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan nasional.

Jadi berbicara tentang Panca Sila dihadapan Tuan-tuan, saya mengemukakan intisari dariperadaban kami selama dua ribu tahun.

Apakah Lima Sendi itu? la sangat sederhana : pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, keduaNasionalisme, ketiga Internasionalisme, ke-empat Demokrasi dan kelima Keadilan Sosial.Perkenankanlah saya sakarang menguraikan sekedarnya tentang kelima pokok itu.

Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa saya meliputi orang-orang yang menganutberbagai macam agama. Ada yang Islam, ada yang Kristen ada yang Budha dan ada yang tidakmenganut sesuatu agama. Meskipun demikian untuk delapan puluh lima persen dari sembilanpuluh dua juta rakyat kami, bangsa Indonesia terdiri dari para pengikut Islam. Berpangkal padakenyataan ini, dan mengingat akan berbeda-beda tetapi bersatunya bangsa kami, kamimenempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai yang paling utama dalam filsafah hidup kami.Bahkan mereka yang tidak percaya kepada Tuhanpun, karena toleransinya yang menjadipembawaan, mengakui bahwa kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa merupakan karakteristikdari bangsanya, sehingga mereka menerima Sila pertama ini.

Kemudian sebagai nomor dua ialah Nasionalisme. Kekuatan yang membakar dari nasionalismedan hasrat akan kemerdekaan mempertahankan hidup kami dan memberi kekuatan kepada kamisepanjang kegelapan penjajahan yang lama, dan selama berkobarnya pejuangan kemerdekaan.Dewasa ini kekuatan yang membakar itu masih tetap menyala-nyala didada kami dan tetapmemberi kekuatan hidup kepada kami! Akan tetapi nasionalisme kami sekali-kali bukanlahChauvinisme. Kami sekali-kali tidak menganggap diri kami lebih unggul dari bangsa-bangsalain.

Kami sekali-kali tidak pula berusaha untuk memaksakan kehendak kami kepada bangsa-bangsalain. Saya mengetahui benar-benar bahwa istilah "nasionalisme" dicurigai, bahkan tidakdïpercayai di negara-negara Barat. Hal ini disebabkan karena Barat telah memperkosa danmemutar balikan nasionalisme. Padahal nasionalisme yang sejati masih tetap berkobar-kobar dinegara-negara Barat. Jika tidak demikian, rnaka Barat tidak akan menantang dengan senjatachauvinisme Hitler yang agresif.

Tidakkah nasionalisme ? sebutlah jika mau, patriotisme - mempertahankan kelangsungan hidupsemua bangsa? Siapa yang berani menyangkal bangsa, yang melahirkan dia? Siapa yang beraniberpaling dari bangsa, yang menjadikan dia? Nasionalisme adalah mesin besar yangmenggerakkan dan mengawasi semua kegiatan internasional kita; nasionalisme adalah sumberbesar dan inspirasi agung dari kemerdekaan.

Nasionalisme kami di Asia dan Afrika tidaklah sama dengan yang terdapat pada sistem Negara-negara Barat. Di Barat, nasionalisme berkembang sebagai kekuatan yang agresif yang mencariekspansi serta keuntungan bagi ekonomi nasionalnya. Nasionalisme di Barat adalah kakek dariimperialisme, yang bapaknya adalah Kapitalisme. Di Asia dan Afrika dan saya kira juga diAmerrka Latin, nasionalisme adalah gerakan pembebasan, suatu gerakan protes terhadap

Page 20: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

imperialisme dan kolonialisme, dan suatu jawaban terhadap penindasan nasionalisme-chauvinisyang bersumber di Eropah. Nasionalisme Asia dan Afrika serta Nasionalisme Amerika Latintidak dapat ditinjau tanpa memperhatikan inti sosialnya.

Di Indonesia kami menganggap inti sosial itu sebagai pendorong untuk mencapai keadilan dankemakmuran. Bukankah itu tujuan yang baik yang dapat diterima oleh semua orang? Saya tidakberbicara hanya tentang kami sendiri di Indonesia, juga tidak hanya tentang Saudara-saudarasaya di Asia dan Afrika serta Amerika Latin. Saya berbicara tentang seluruh dunia. Masyarakatadil dan makmur dapat merupakan cita-cita dan tujuan semua orang.

Mahatma Gandhi pernah berkata: "Saya seorang nasionalis, akan tetapi nasionalisme saya adalahperikemanusiaan". Kamipun berkata demikian. Kami nasionalis, kami cinta kepada bangsa kamidan kepada semua bangsa. Kami nasionalis karena kami percaya bahwa bangsa-bangsa adalahsangat penting bagi dunia dimasa sekarang ini, dan kami tetap demikian, sejauh mata dapatmemandang kemasa depan. Karena kami nasionalis, maka kami mendukung dan menganjurkannasionalisme dimana saja kami jumpainya.

Sila ketiga kami adalah Internasionalisme. Antara Nasionalisme dan Internasionalisme tidak adaperselisihan atau pertentangan. Memang benar, bahwa internasionalisme tidak akan dapattumbuh dan berkembang selain diatas tanah yang subur dari nasionalisme. Bukankah OrganisasiPerserikatan Bangsa-Bangsa itu merupakan bukti yang nyata dari hal ini? Dahulu ada LigaBangsa-Bangsa. Kini ada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Nama-nama itu sendiri menunjukanbahwa bangsa-bangsa mengingini dan membutuhkan suatu badan internasional, dimana setiapbangsa mempunyai kedudukan yang sederajat. Internasionalisme sama sekali bukankosmopolitanisme, yang merupakan penyangkalan terhadap nasionalisme, yang anti-nasional danmemang bertentangan dengan kenyataan.

Sila keempat adalah Demokrasi. Demokrasi bukanlah monopoli atau penemuan dari aturan sosialBarat. Lebih tegas, demokrasi tampaknya merupakan keadilan asli dari manusia, meskipundiubah untuk disesuaikan dengan kondisi-kondisi sosial yang khusus.

Selama beribu-ribu tahun dari peradaban Indonesia, kami telah mengembangkan bentuk-bentukdemokrasi Indonesia. Kami percaya bahwa bentuk-bentuk ini mempunyai pertalian dan artiinternasional. Ini adalah soal saya bicarakan kemudian.

Akhirnya, Sila yang penghabisan dan yang terutama ialah Keadilan Sosial. Pada Keadilan Sosialini kami rangkaikan kemakmuran sosial, karena kami menganggap kedua hal ini tidak dapatdipisah-pisahkan. Benar, hanya suatu masyarakat yang makmur dapat merupakan masyarakatyang adil, meskipun kemakmuran itu sendiri bisa bersemayam dalam ketidak-adilan sosial.Demikianlah Panca Sila kami. Ketuhanan Yang Maha Esa, Nasionalisme, Internasionalisme,Demokrasi dan Keadilan Sosial.

Tidaklah termasuk tugas saya hari ini untuk menguraikan bagaimana kami berusaha, dalamkehidupan dan urusan nasional kami, menggunakan dan melaksanakan Panca Sila. Jika sayamenguraikan hal ini, maka ini akan mengganggu keramah-tamahan badan internasional ini.Akan tetapi saya sungguh-sungguh percaya bahwa Panca Sila mengandung lebih banyak

Page 21: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

daripada arti nasional saja. Panca Sila mempunyai arti universal dan dapat digunakan secarainternasional.

Tidak sorangpun akan membantah unsur kebenaran dalam pandangan yang dikemukakan olehBertrand Russell itu. Sebagian besar dari dunia telah terbagi menjadi golongan yang menerimagagasan dan prinsip-prinsip Declaration of American Independence dan golongan yangmenerima gagasan dan prinsip-prinsip Manifesto Komunis. Mereka yang menerima gagasanyang satu menolak gagasan yang lain, dan terdapatlah bentrokan atas dasar ideologis maupunpraktis.

Kita semuanya terancam oleh bentrokan ini dan kita merasa khawatir karena bentrokan ini.Apakah tidak ada sesuatu tindakan yang dapat diambil terhadap ancaman ini? Apakah hal iniharus berlangsung terus dari generasi ke generasi, dengan kemungkinan pada akhirnya akanmeletus menjadi lautan api yang akan menelan kita semuanya? Apakah tidak ada suatu jalankeluar?

Jalan keluar harus ada. Jika tidak ada, maka semua musyawarah kita, semua harapan kita, semuaperjuangan kita akan sia-sia belaka.

Kami bangsa Indonesia tidak bersedia bertopang dagu, sedangkan dunia menuju kejurangkeruntuhannya. Kami tidak bersedia bahwa fajar cerah dari kemerdekaan kami diliputi oleh awanradio-aktif. Tidak satupun diantara bangsa-bangsa Asia atau Afrika akan bersedia menerima halini. Kami memikul pertanggungan jawab terhadap dunia, dan kami siap menerima sertamemenuhi pertanggungan jawab itu. Jika itu berarti turut-campur dalam apa yang tadinyamerupakan urusanurusan Negara-Negara Besar yang dijauhkan dari kami, maka kami akanbersedia melakukannya. Tidak ada bangsa Asia dan Afrika manapun juga yang akan menyingkiritugas itu.

Bukankah jelas, bahwa bentrokan itu timbul terutama karena ketidak-samaan? Di dalam suatubangsa, adanya yang kaya dan miskin, dan dihisap dan yang menghisap, menimbulkanbentrokan. Hilangkan penghisapan, dan bentrokan itu akan lenyap, karena sebab yangmenimbulkan bentrokan itu telah tidak ada,

Diantara bangsa-bangsa, jika ada yang kaya dan yang miskin, yang menghisap dan dihisap, akanpula ada bentrokan. Hilangkan sebab yang menimbulkan bentrokan, dan bentrokan itu akanlenyap. Hal ini berlaku, baik internasional maupun didalam suatu bangsa. Dilenyapkannyaimperialisme dan kolonialisme meniadakan penghisapan demikian daripada bangsa oleh bangsa.

Saya percaya, bahwa ada jalan keluar daripada konfrontasi ideologi-ideologi ini. Saya percayabahwa jalan keluar itu terletak pada dipakainya Panca Sila secara universil !

Siapakah diantara Tuan-Tuan menolak Panca Sila? Apakah wakil-wakil yang terhormat dariBangsa Amerika yang besar menolaknya? Apakah wakil-wakil yang terhormat dari bangsa Rusiayang besar menolaknya? Ataukan wakil-wakil yang terhormat dari Inggris atau Polandia, atauPerancis atau Cekoslowakia? Ataukah memang ada diantara mereka yang agaknya telahmengambil posisi yang statis dalam Perang Dingin antara gagasan-gagasan dan praktek-paktek,

Page 22: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

dan yang berusaha tetap berakar sedalam-dalamnya sedangkan dunia menghadapi kekacauan-kekacauan?

Lihatlah, lihatlah delegasi yang mendukung saya ! Delegasi itu bukan terdiri dari pegawai-pegawai negeri atau politikus-politikus profesional. Delegasi ini mewakili bangsa Indonesia.Dalam delegasi ini ada prajurit-prajurit. Mereka menerima Panca Sila, ada seorang ulama islamyang besar, yang merupakan soko guru bagi agamanya. Ia menerima Panca Sila. Selanjutnya dapemimpin Partai Komunis Indonesia yang kuat. Ia menerima Panca Sila. Seterusnya ada wakil-wakil dari Golongan-golongan Katolik dan Protestan, dari Partai Nasionalis dan organisasi-organisasi buruh dan tani, ada pula wanita-wanita, kaum cendekiawan dan pejabat-pejabatpemerintahan. Semuanya ya menerima Panca Sila.

Mereka bukannya menerima Panca Sila semata-mata sebagai konsepsi ideologi belaka,melainkan sebagai suatu pedoman yang praktis sekali untuk bertindak. Mereka diantara bangsasaya yang berusaha menjadi pepmimpin tetapi menolak Panca Sila, ditolak pula oleh bangsaIndonesia.

Bagaimanakah penggunaan secara internasional daripada Panca Sila? Bagaimana Panca Sila itudapat dipraktekan? Marilah kita tinjau kelima pokok itu satu demi satu.

Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Tidak seorangpun yang menerima Declaration OfAmerican Independence sebagai pedoman untuk hidup dan bertindak, akan menyangkalnya.Begitu pula tidak ada seorang pengikutpun dari Manifesto Komunis, dalam forum internasionalini akan menyangkal hak dan untuk percaya kepada Yang Maha Kuasa. Untuk penjelasan lebihlanjut mengenai hal ini, saya persilahkan Tuan-tuan yang terhormat bertanya kepada tuan Aidit,ketua Partai Komunis Indonesia, yang duduk dalam Delegasi saya yang menerima sepenuhnyabaik Manifesto Komunis mapun Panca Sila.

Kedua : Nasionalisme. Kita semua adalah wakil-wakil bangsa-bangsa. Bagaimana kita akandapat menolak nasionalisme? Jika kita menolak nasionalisme, maka kita harus menolakkebangsaan kita sendiri dan menolak pengorbanan-pengorbanan yang telah diberikan olehgenerasi-generasi. Akan tetapi saya peringatkan Tuan-tuan : jika Tuan-tuan menerima prinsipnasionalisme, maka Tuan-tuan harus menolak imperialisme. Tetapi pada peringatan itu sayaingin menambahkan peringatan lagi : Jika Tuan-tuan menolak imperialisme, maka secaraotomatis dan dengan segera Tuan-tuan lenyapkan dari dunia yang dalam kesukaran ini sebabterbesar yang menimbulkan ketegangan dan bentrokan.

Ketiga : Internasionalisme. Apakah perlu untuk berbicara dengan panjang lebar mengenaiinternasionalisme dalam badan in ternasional ini? Tentu tidak ! Jika bangsa-bangsa kita tidak"Internationally minded", maka bangsa-bangsa itu tidak akan menjadi anggauta organisasi ini.Akan tetapi, internasionalisme yang sejati tidak selalu terdapat disini. Saya menyesal harusmengatakan demikian, akan tetapi hal ini adalah suatu kenyataan. Terlalu sering perserikatanbangsa-bangsa dipergunakan sebagai forum untuk tujuan-tujuan nasional yang sempit atautujuan-tujuan golongan saja. Terlalu sering pula tujuan-tujuan yang agung dan cita-cita yangluhur dari piagam kita dikaburkan oleh usaha untuk mencari keuntungan nasional atau prestigenasional. Internasionalisme yang sejati harus didasarkan atas persamaan kehormatan, persamaan

Page 23: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

penghargaan dan atas dasar penggunaan secara praktis dari pada kebenaran, bahwa semua orangadalah saudara. Untuk mengutip piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa - dokumen yang sering kalidilupakan orang itu - internasionalisme itu harus "meneguhkan kembali keyakinan……berdasarkan hak-hak-yang sama bagi …… bangsa-bangsa, baik besar maupun kecil".

Akhirnya, dan sekali lagi, internasionalisme akan berarti berakhirnya imperialisme dankolonialisme, sehingga dengan demikian berakhirnya banyak bahaya dan ketegangan.

Keempat : Demokrasi. Bagi kami bangsa Indonesia, demokrasi mengandung tiga unsur yangpkok. Demokrasi mengandung pertama-tama prinsip yang kami sebut Mufakat yakni : kebulatanpendapat. Kedua, demokrasi mengandung prinsip Perwakilan.

Akhirnya demokrasi mengandung, bagi kami, prinsip musyawarah. Ya, demokrasi Indonesiamengandung ketiga prinsip itu, yakni : mufakat, perwakilan dan musyawarah antara wakil-wakil.

Perhatikanlah. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini adalah organisasi dari bangsa-bangsayang sederajat, organisasi dari negara-negara yang merupakan kedaulatn yang sederajat,kemerdekaan yang sederajat dan rasa bangga yang sederajat tentang kedaulatan sertakemerdekaan. Satu-satunya cara bagi organisasi ini untuk dapat menjalankan fungsinya secaramemuaskan, ialah dengan jalan mufakat yang diperoleh dalam musyawarah. Musyawarah harusdilakukan sedemikian rupa, sehingga, tidak ada saingan antara pendapat-pendapat yangbertentangan, tïdak ada resolusi-resolusi dan resolusi-resolusi balasan, tidak ada pemihakan-pemihakan, melainkan hanya usaha yang teguh untuk mencari dasar umum dalarn memecahkansesuatu masalah. Dari musyawarah semacam ini timbullah permufakatan, suatu kebulatanpendapat, yang lebih kuat dari pada suatu resolusi yang dipaksakan melalui jumlah suaramayoritet, suatu resolusi yang mungkin tidak diterima, atau yang mungkin tidak disukai olehminoritet.

Apakah saya berbicara idealistis? Apakah saya memimpikan dunia yang ideal dan romantis?

Tidak ! Kedua kaki saya dengan teguh berpijak ditanah ! Betul saya menengadah kelangit untukmendapatkan inspirasi akan tetapi pikiran saya tidak berada diawang-awang. Saya tegaskanbahwa cara-cara musyawarah demikian ini dapat dïlaksanakan. Cara-cara itu bagi kami dapatdijalankan. Cara-cara itu dapat dijalankan dalam D.P.R. kami, cara-cara itu dapat dijalankandalam D.P.A. kami, cara-cara itu dapat dijalankan dalam Kabinet kami.

Cara musyawarah ini dapat dijalankan, karena wakil-wakil bangsa kami berkeinginan agar cara-cara itu dapat berjalan. Kaum Komunis menginginkannya, kaum nasionalïs menginginkannya,golongan Islam menginginkannya, dan golongan Kristen menginginkannya. Tentaramenginginkannya, baik warga kota maupun rakyat di desa-desa yang terpencilmenginginkannya, kaum cendekiawan menginginkannya dan orang yang berusaha dengan sekuattenaga memberantas buta huruf menginginkannya. Semua menginginkannya, karena semuanyamenginginkannya tercapainya tujuan jelas dari Panca Sila, dan tujuan yang jelas itu ialahmasyarakat adil dan makmur.

Tuan-tuan boleh berkata: "Ya, kita akan menerima kata-kata Presiden Soekaro dan kita akan

Page 24: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

menerima bukti-bukti yang kita lihat dalam susunan delegasinya di Perserikatan Bangsa-Bangsapada hari ini, akan tetapi kita adalah kaum realis dalam dunia yang kejam. Cara satu-satunyauntuk menyelenggarakan pertemuan internasional ialah cara yang dipergunakan dalammenyelenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu dengan resolusi-resolusi, amandemen-amandemen, suara-suara mayoritet dan minoritet".

Perkenankanlah saya menegaskan sesuatu. Kami tahu dari pengalaman yang sama pahitnya,sama praktisnya dan sama realistisnya, bahwa cara-cara musyawarah kami dapat puladiselenggarakan dibidang intrnmasional. Dibidang itu cara-cara itu berjalan sama baiknya sepertidibidang nasional.

Seperti Tuan-tuan ketahui, belum begitu lama berselang, wakil-wakil dari dua puluh sembilanbangsa-bangsa dari Asia dan Afrika berkumpul di Bandung. Pemimpin-pemimpin bangsa-bangsaitu bukan pemimpin pengelamun yang tidak praktis. Jauh dari itu! Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang keras dan realistïs dari rakyat dan bangsa-bangsa, sebagian besar diantaramereka lulus dari perjuangan kemerdekaan nasional, semuanya mengetahui benar akan realitet-realitet dari pada kehidupan serta kepemimpinan baik politik maupun internasional.

Mereka mempunyai pandangan politik yang berbeda-beda, dari ekstrim kanan sampai ekstrimkiri.

Banyak orang dinegara-negara barat tidak dapat percaya bahwa konperensi semacam itu dapatmenghasilkan sesuatu yang berguna. Banyak orang bahkan berpendapat bahwa konperensi ituakan bubar dalam keadaan kacau dan saling tuduh-menuduh, terpecah-belah di atas karangperbedaan faham politik.

Konperensi Asia-Afrika diselenggarakan dengan cara-cara musyawarah.

Dalam konperensi itu tidak terdapat mayoritet dan minoritet. Tidak pula diadakan pemungutansuara. Dalam konperensi itu hanya terdapat musyawarah dan keinginan umum untuk mencapaipersetujuan. Konperensi itu menghasilkan komunike yang dibuat dengan suara bulat, komunikeyang merupakan salah suatu yang terpenting dalam windu ini atau mungkin salah satu dokumenyang terpenting dalam sejarah.

Apakah Tuan-tuan masih sangsi terhadap faedah dan efisiensi daripada cara musyawarahsemacam itu?

Saya yakin bahwa pemakaian dengan tulus ikhlas dari cara-cara musyawarah demikian ini, akanmempermudah pekerjaan organisasi internasional ini. Ya, berangkali cara ini akanmemungkinkan pekerjaan yang sebenarnya dari organisasi ini. Cara musyawarah ini akanmenunjukkan jalan untuk menyelesaikan banyak masalah-masalah yang makin bertumpuk-tumpuk bertahun-tahun. Cara musyawarah ini akan memungkinkan terselesaikannya masalah-masalah yang tampaknya tidak terpecahkan.

Dan saya minta dengan hormat, hendaknya Tuan-tuan ingat bahwa sejarah memperlakukanmereka yang gagal tanpa mengenal ampun.

Page 25: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Siapakah yang sekarang ini ingat kepada mereka yang membanting-tulang dalam Liga Bangsa-Bangsa? Kita hanya ingat kepada mereka yang telah menghancurkan suatu organisasi negara-negara dari sebagian dunia saja. Kita tidak bersedia bertopang dagu dan melihat organisasi ini,organisasi kita sendiri, dihancurkan karena tidak flexible, atau karena lambat menyambutkeadaan dunia yang berobah.

Apakah tidak patut dicoba? Jika Tuan-tuan berpendapat tidak, maka Tuan-tuan harus bersediauntuk mempertanggung jawabkan keputusan Tuan-tuan dihadapan mahkamah sejarah.

Akhirnya, di dalam Panca Sila terkandung Keadilan Sosial. Untuk dapat dilaksanakan di bidanginternasional, mungkin hal ini akan menjadi keadilan sosial internasional. Sekali lagi, menerimaprinsip ini akan berarti menolak kolonialisme dan imperialisme.

Selanjutnya, diterimanya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa keadilan sosial sebagai suatu tujuan,akan berarti diterimanya pertanggungan jawab dan kewajiban-kewajiban tertentu.

Ini akan berarti usaha yang tegas dan berpadu untuk mengakhiri banyak dari kejahatan-kejahatansosial, yang menyusahkan dunia kita. Ini akan berarti bahwa bantuan kepada negara-negara yangbelum maju dan bangsa-bangsa yang kurang beruntung akan disingkirkan dari suasana PerangDingin. Ini akan berarti pula pengakuan yang praktis bahwa semua orang adalah saudara danbahwa sernua orang mempunyai tanggung-jawab terhadap saudaranya.

Apakah ini bukan tujuan yang mulia! Apakah ada yang berani menyangkal kemuliaan dankeadilan daripada tujuan ini? Jika ada yang berani menyangkalnya, maka suruhlah iamenghadapi kenyataan! Suruh ia menghadapi si-lapar, suruh ia menghadapi sibuta huruf, suruhia mengahapi si-sakit dan suruhlah ia kemudian membenarkan sangkalannya!

Perkenankanlan saya sekali lagi mengulangi lima sila itu. Ketuhanan Yang Maha Esa;Nasionalisme; Internasionalisme; Demokrasi; Keadilan Sosial.

Marilah kita selidiki apakah hal-hal itu sebenarnya merupakan suatu sintese yang dapat diterimaoleh kita semua. Marilah kita bertanya pada diri sendiri, apakah penerimaan prinsip-prinsip ituakan memberikan suatu pemecahan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh organisasi ini.

Benar, Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak hanya terdiri dari pada piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa saja. Meskipun demikian, dokumen yang bersejarah itu tetap merupakan bintangpembimbing dan ilham organisasi ini.

Dalam banyak hal piagam mencerrninkan konstelasi politik dan kekuatan dari pada saatdilahirkannya. Dalam banyak hal piagam itu tidak mencerminkan kenyataan?kenyataan masasekarang.

Oleh karena itu rnarilah kita pertimbangkan apakah lima sila yang telah saya kemukakan, dapatmemperkuat dan memperbaiki piagam kita.

Page 26: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saya yakin, ya, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dandicantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sajayakin, bahwa Panca Sila akan menempatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejajar denganperkembangan terakhir dari dunia. Saya yakin bahwa Panca Sila akan memungkinkanPerserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dankepercayaan. Akhirnya, saya yakin bahwa diterimanya Panca Sila sebagai dasar piagam, akanmenyebabkan piagam ini dapat diterima lebih ikhlas oleh semua anggauta, baik yang lamamaupun yang baru.

Saya akan ajukan satu soal lagi dalam hubungan ini. Adalah suatu kehormatan besar bagi suatunegara bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa berkedudukan di dalam wilayahnya. Kita semuabenar-benar bersyukur bahwa Amerika Serikat telah memberi tempat yang tetap bagi Orgasisasikita. Tetapi, mungkin dapat dipersoalkan apakah itu memang tepat.

Dengan segala hormat, saya kemukakan bahwa ia mungkin tidak tepat. Bahwasanya kedudukanPerserikatan Bangsa-Bangsa berada dalam wilayah salah satu negara yang terkemuka dalamPerang Dingin, berarti Perang Dingin telah merembes bahkan sampai kepekerjaan danadministrasi serta rumah-tangga Organisasi kita ini. Sedemikian luasnya perembesan itu,sehingga hadirnya pemimpin sesuatu bangsa yang besar dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa ini saja sudah menjadi persoalan Perang Dingin dan senjata Perang Dingin, serta alatuntuk mempertajam cara kehidupan yang berbahaya serta yang sia-sia itu.

Marilah kita tinjau apakah tempat kedudukan Organisasi kita tidak perlu dipindahkan darisuasana Perang Dingin. Marilah kita tinjau apakah Asia atau Afrika atau Jenewa akan dapatmemberi tempat yang permanen kepada kita, yang jauh dari Perang Dingin, tidak terikat padasalah suatu blok dan dimana para Delegasi dapat bergerak dengan leluasa dan bebas sekehendakmereka.

Dengan demikian, mungkin akan diperoleh pengertian yang lebih luas tentang dunia danmasalah-masalahnya.

Saya yakin, bahwa suatu negara Asia atau Afrika, mengingat akan keyakinan dankepercayaannya, dengan senang akan mengunjukkan kemurahan hatinya kepada PerserikatanBangsa-Bangsa, mungkin dengan menyediakan suatu daerah yang cukup luas, dimana Organisasiitu sendiri akan berdaulat dan dimana perundirgan-perundingan yang penting bagi pekerjaanvital itu dapat dilaksanakan secara aman dan dalam suasana persaudaraan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak lagi merupakan badan seperti yang menandatangani Piagamlima belas tahun yang lalu. Dunia inipun tidak sama dengan yang dahulu. Mereka yang dengankebijaksanaan berjerih-payah untuk menghasilkan Piagam Organisasi ini, tidak dapat menyangkaakan terjelmanya bentuk yang sekarang ini. Diantara orang-orang yang bijaksana dan jauhpandangannya itu, hanya beberapa yang sadar, bahwa akhir imperialisme sudah tampak danbahwa bila Organisasi ini harus hidup terus, maka ia mesti memberi kemungkinan kepadabangsa-bangsa yang lahir kembali untuk masuk beramai-ramai, berduyun-duyun danbersemangat.

Page 27: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa seharusnya ialah memecahkan masalah-masalah. Untukmenggunakannya sebagai forum perdebatan belaka, atau sebagai saluran propaganda, atausebagai sambungan dari politik dalam negeri, berarti memutar-balikkan cita-cita mulia yangseharusnya meresap di dalam badan ini.

Pergolakan-pergolakan kolonial, perkembangan yang cepat dari daerah-daerah yang belum majudi lapangan teknis, dan masalah perlucutan senjata, semuanya merupakan masalah-masalah yangtepat dan mendesak untuk kita pertimbangkan dan musyawarahkan. Akan tetapi, telah menjadijelas, bahwa masalah-masalah yang vital ini tidak dapat dibicarakan secara memuaskan olehOrganisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sekarang ini. Sejarah badan ini menunjukkankebenaran yang menyedihkan dan yang jelas daripada apa yang telah saya katakan.

Sungguh tidak mengherankan bahwa demikianlah jadinya. Kenyataannya ialah bahwa Organisasikita mencerminkan dunia tahun Sembilanbelas Empatpuluh Lima, dan bukan dunia zamansekarang. Demikianlah halnya dengan semua badan-badannya - kecuali satu-satunya Majelisyang agung ini - dan dengan semua Lembaga-lembaganya.

Organisasi dan keanggautaan Dewan Keamanan - badan yang terpenting itu - mencerminkanpeta ekonomi, militer dan kekuatan daripada dunia tahun Sembilanbelas Empatpuluh Lima,ketika Organisasi ini dilahirkan dari inspirasi dan angan-angan yang besar. Demikian pula halnyadengan sebagian besar daripada Lembaga-lembaga lainya. Mereka itu tidak mencerminkanbangkitnya negara-negara Sosialis ataupun berkembangnya dengan cepat kemerdekaan Asia danAfrika.

Untuk memodernisir dan membuat efisien Organisasi kita, barangkali juga Sekretariat di bawahpimpinan Sekretaris Jenderalnya, mungkin membutuhkan peninjauan kembali. Denganmengatakan demikian, saya tidak - sama sekali tidak - mengeritik atau mencela dengan caraapapun Sekretaris Jenderal yang sekarang, yang senantiasa berusaha, dalam keadaan-keadaanyang tak dapat diterima lagi, melakukan tugasnya dengan baik, yang kadang-kadang tampaknyatidak mungkin dilaksanakan.

Jadi, bagaimanakah mereka bisa efisien? Bagaimanakah anggauta-anggauta kedua golongandalam dunia ini - yakni golongan-golongan yang merupakan suatu kenyataan dan yang harusditerima - bagaimanakah anggauta-anggauta kedua golongan itu bisa merasa tenang di dalamOrganisasi ini dan mempunyai kepercayaan penuh yang diperlukan terhadapnya.

Sejak perang kita telah menyaksikan tiga gejala-gejala besar yang permanen.

Pertama ialah bangkitnya negara-negara sosialis. Hal ini tidak disangka dalam tahunSembilanbelas Empatpuluh Lima. Kedua ialah gelombang besar daripada pembebasan nasionaldan emansipasi ekonomi yang melanda Asia dan Afrika serta Saudara-saudara kita di AmerikaLatin. Saya kira bahwa hanya kita, yang langsung terlibat di dalamnya, dapat menduganya.Ketiga ialah kemajuan ilmiah besar, yang semua bergerak dilapangan persenjataan danpeperangan, akan tetapi yang dewasa ini berpindah kelapangan rintangan dan perbatasan ruangangkasa. Siapakah yang dapat meramalkannya ketika itu?

Page 28: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Benar, Piagam kita dapat dirubah. Saya menyadari, bahwa ada prosedure untuk melakukan halini dan akan tiba waktunya ini dapat dilakukan. Akan tetapi persoalan ini mendesak. Hal inimungkin merupakan persoalan mati atau hidup bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Janganlahsampai pandangan legalistik yang picik dapat menghalangi dikerjakannya usaha itu dengansegera.

Adalah sama pentingnya bahwa pembagian kursi dalam Dewan Keamanan dan badan-badanserta lembaga-lembaga lainnya harus dirobah. Dalam hal ini saya tidak berpikir dalam istilahblok-blokan, tetapi saya memikirkan betapa sangat perlunya Piagam dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, dari badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sekretariat Perserikauan Bangsa-Bangsa, semuanya itu mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari dunia kita sekarang ini.

Kami dan Indonesia memandang organisasi ini dengan harapan yang besar, tetapi juga dengankekhawatiran yang besar. Kami memandangnya dengan harapan besar, karena pernah berfaedahbagi kami dalam perjuangan untuk kehidupan nasional kami. Kami memandanginya denganharapan besar, karena kami percaya bahwa hanya organisasi semacam inilah dapat memberikanrangka bagi dunia yang sehat dan aman sebagaimana kami rindukan.

Kami memandanginya dengan kekhawatiran besar, karena kami telah mengajukan suatu masalahnasional yang besar, masalah Irian Barat, kehadapan Majelis ini, dan tiada suatu penyelesaiandapat dicapai. Kami memandanginya dengan kekhawatiran, karena Negara-Negara Besar didunia telah memasukkan permainan Perang Dingin mereka yang berbahaya itu ke dalamruangan-ruangannya.

Kami memandanginya, dengan kekhawatiran, kalau-kalau Majelis ini akan menemui kegagalandan akan mengikuti jejak organisasi yang digantikannya, dan dengan demikian melenyapnya daripandangan mata ummat manusia suatu gambaran daripada suatu masa depan yang aman danbersatu.

Marilah kita hadapi kenyataan bahwa Qrganisasi ini, dengan cara-cara yang dipergunakannyasekarang in dan dalam bentuknya sekarang, adalah suatu hasil sistem Negara Barat. Maafkansaya, tetapi saya tidak dapat menjunjung tinggi sistim itu. Bahkan saya tidak dapatmemandanginya dengan rasa kasih, meskipun saya sangat menghargainya.

Imperialisme dan kolonialisme adalah buah dari sistem negara Barat itu, dan seperasaan denganmayoriteit yang luas dari pada Organisasi ini, saya benci pada imperialisme, saya jijik padakolonialisme, dan saya khawatir akan akibat-akibat perjuangan hidupnya yang terakhir yangdilakukan dengan sengitnya. Dua kali didalam masa hidup saya sendiri sistim Negara Barat itutelah merobek-robek dirinya sendiri dan pernah hampir saja menghancurkan dunia dalam suatubentrokan yang sengit.

Herankah Tuan-tuan, bahwa banyak diantara kami memandang Organisasi yang juga merupakanhasil sistim Negara Barat itu dengan penuh pertanyaan? Janganlah Tuan-tuan salah mengerti.Kami menghormati dan mengagumi sistim telah di-ilhami oleh kata-kata Lincoln dan Lenin, olehperbuatan-perbuatan Washington dan oleh perbuatan-perbuatan Garibaldi. Bahkan, mungkin,kami melihat dengan irihati kepada beberapa diantara hasil-hasil fisik yang dicapai oleh Barat.

Page 29: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Tetapi kami bertekad bahwa bangsa-bangsa kami, dan dunia sebagai keseluruhan, tidak akanmenjadi permainan dari satu bagian kecil dari dunia.

Kami tidak berusaha mempertahankan dunia yang kami kenal, kami berusaha membangun suatudunia yang baru, yang lebih baik !

Kami berusaha membangun suatu dunia yang sehat dan aman. Kami berusaha membangun suatudunia, dimana setiap orang dapat hidup dalam suasana damai. Kami berusaha membangun suatudunia, dimana terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua orang. Kami berusahamembangun suatu dunia, dimana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh.

Telah dikatakan bahwa kita hidup di tengah-tengah suatu Revolusi Harapan Yang Meningkat. Initidak benar ! Kita hidup di tengah-tengah Revolusi Tuntutan Yang Meningkat. Mereka yangdahulunya tanpa kemerdekaan, kini menuntut kemerdekaan. Mereka yang dahulunya tanpasuara, kini menuntut, agar suaranya di dengar.

Mereka yang dahulunya kelaparan, kini menuntut beras, banyak-banyak dan setiap hari. Merekayang dahulunya buta huruf, kini menuntut pendidikan.

Seluruh dunia ini merupakan suatu sumber-sumber tenaga Revolusi yang besar, suatu gudangmesiu revolusioner yang besar.

Tidak kurang dari tiga-perempat ummat manusia terlibat di dalam Revolusi Tuntutan YangMeningkat, dan inï adalah Revolusi Maha hebat sejak manusia untuk pertama kalinya berjalandengan tegak disuatu dunia yang murni dan menyenangkan.

Berhasil atau gagalnya Organisasi ini akan dinilai dari hubungannya dengan Revolusi TuntutanYang Meningkat itu. Generasi-generasi yang akan datang akan memuji atau mengutuk kita atasjawaban kita terhadap tantangan ini.

Kita tidak berani gagal. Kita tidak berani membelakangi sejarah. Jika kita berani, kita sungguhtidak akan tertolong lagi. Bangsa saya bertekad tidak akan gagal. Saya tidak berbicara kepadaTuan-tuan karena lemah, saya berbicara karena kuat. Saya sampaikan kepada Tuan-tuan dalamdari sembilan puluhdua juta rakyat dan saya sampaikan kepada Tuan-tuan tuntutan bangsa itu.Kita mempunyai kesempatan untuk bersama-sama membangun suatu dunia yang lebih baik,suatu dunia yang lebih aman. Kesempatan ini mungkin tidak akan ada lagi. Maka peganglah,genggamlah kuat-kuat, dan pergunakanlah kesempatan itu.

Tidak seorangpun yang mempunyai kemauan baik dan kepribadian, akan menolak harapan-harapan dan keyakinan-keyakinan yang telah saya kemukakan atas nama bangsa saya, dansesungguhnya atas nama seluruh ummat manusia. Maka marilah kita berusaha, sekarang jugadengan tidak menunda lagi, mewujudkan harapan-harapan itu menjadi kenyataan.

Sebagai suatu langkah yang praktis kearah ini, maka merupakan kehormatan dan tugas bagi sayauntuk menyampaikan suatu Rancangan Resolusi kepada Majelis Umum ini.

Page 30: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Atas nama Delegasi-Delegasi Ghana, India, Republik Persatuan Arab, Yugoslavia dan Indonesia,saya sampaikan dengan ini resolusi sebagai berikut :

"MAJELIS UMUM,"MERASA SANGAT CEMAS berkenaan dengan memburuknya hubungan-hubunganinternasional akhir-akhir ini, yang mengancam dunia dengan konsekwensi-konsekwensi berat;

"MENYADARI harapan besar dari dunia ini bahwa Majelis ini akan membantu dalam menolongmempersiapkan jalan kearah keredaan ketegangan dunia;

"MENYADARI tanggung jawab yang berat dan mendesak yang terletak di atas bahuPerserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mengambil inisiatif dalam usaha-usaha yang dapatmembantu;

"Minta sebagai langkah pertama yang mendesak, agar Presiden Amerika Seríkat dan KetuaDewan Menteri Republik-Republik Sovyet Sosialis memulai kembali kontak-kontak merekayang telah terputus baru-baru ini, sehingga kesediaan yang telah mereka nyatakan untuk mencaridengan perundingan-perundingan pemecahan masalah-masalah yang terkatung-katung dapatdilaksanakan secara progresif".

Tuan Ketua, perkenankanlah saya memohon, atas nama Delegasi-Delegasi kelima negaratersebut di atas, supaya resolusi ini mendapat pertimbangan Tuan yang segera. Sepucuk suratdengan maksud itu, ditandatangani oleh para Ketua Delegasi-Delegasi dari Ghana, India,Republik Persatuan Arab, Yugoslavia dan Indonesia, telah disampaikan kepada Sekretariat.

Saya sampaikan Rancangan Resolusi ini atas nama kelima Delegasi itu dan atas nama jutaanrakyat yang hidup di negara-negara itu.

Menerima Resolusi ini merupakan suatu langkah yang mungkin dan langsung dapatdiselenggarakan. Maka hendaknya Majelis Umum ini menerima Resolusi ini secepat-cepatnya.Marilah kita mengambil langkah praktis itu kearah peredaan ketegangan dunia yangmembahayakan. Marilah kita menerima Resolusi ini dengan suara bulat, sehingga segenaptekanan dari kepentingan dunia dapat dirasakan. Marilah kita mengambil langkah pertama ini,dan marilah kita bertekad untuk melanjutkan kegiatan dan desakan kita sampai tercapainya duniayang lebih baik dan lebih aman seperti yang kita bayangkan.

Ingatlah apa yang telah terjadi sebelumnya. Ingatlah akan perjuangan dan pengorbanan yangdialami oleh kami, anggauta-anggauta baru dari Organisasi ini. Ingatlah bahwa usaha keras kitatelah disebabkan dan diperpanjang oleh penolakan dasar-dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa.Kami bertekad agar hal ini tidak akan terjadi lagi.

Bangunlah dunia ini kembali! Bangunlah dunia ini kokoh dan kuat dan sehat! Bangunlah suatudunia dimana semua bangsa hidup dalam dunia damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yangsesuai dengan impian dan cita-cita ummat manusia. Putuskan sekarang hubungan dengan masalampau, karena fajar sedang menyingsing. Putuskan sekarang hubungan dengan masa-lampau,sehingga kita bisa mempertanggung jawabkan diri terhadap masa depan.

Page 31: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saya memanjatkan do'a hendaknya Yang Maha Kuasa memberi Rachmat dan Bimbingan kepadapermusyawaratan Majelis ini.Terima kasih!

Read More..

15:51Categories: Pidato Ir. Soekarno. Author: negerisenja

0 komentar

PIDATO BUNG KARNO : Pembukaan Kongres Nasionalke-8 BAPERKI

Pidato Bung Karnopada pembukaan Kongres Nasional ke-8 BAPERKI

di Istana Olahraga Gelora "Bung Karno"pada 14 Maret 1963.

"Baperki Supaya Menjadi Sumbangan BesarTerhadap Revolusi Indonesia".

Saudara-Saudara dan Anak-Anakku sekalian,Lebih dahulu saya menyatakan terima-kasih saya serta rasa haru hati saya berhubung dengandibuatnya dan dinyanyikanaya lagu "Hidup lah Bung Karno" yang beberapa detik yang lalu kitabersama telah mendengar. Terima kasih. Di samping mengucapkan terima kasih itu sayamenyatakan kekaguman saya atas kemahiran komponis lagu itu, yang dari Saudara Siauw GiokTjhan saya mendengar bahwa komponisnya ialah seorang puteri, komponiste, yaitu Saudari EvieCoa. Terima kasih.

Page 32: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saudara-Saudara sekalian, sekarang saya diminta untuk memberi sambutan amanat sekadarnyakepada resepsi pembukaan Kongres Baperki yang ke-VIII ini.

Tadi Bapak Roeslan Abdulgani telah berkata, bahwa beliau bicara sebagai voorrijder dari saya.Saudara tahu, kalau saya resmi sebagai presiden berkendaraan mobil ke sesuatu tempat, lantasada voorrijdernya. Orang-orang yang mendahului perjalanan mobil saya itu untuk membukajalan, voorrijder. Malah ada yang lebih lagi mendahului perjalanan saya, itu bukan voorrijder,tetapi sweeper, penyapu bersih.

Presiden harus diadakan voorrijder, harus diadakan sweeper. Sering saya berkata, mbok yazonder voorrijder, zonder sweeper, tidak perlu pakai sirene mengaung-ngaung. Tetapi anggota-anggota pemerintah dan semua staf Istana berkata: "Menurut aturan harus demikian, Pak." Jadi,ya, saya nurut saja. Maunya itu kadang-kadang saya mau ngluyur sendiri, Saudara-Saudara, tapitidak boleh! Selalu harus dengan voorrijder, harus dengan sweeper.

Nah, ini tadi Pak Roeslan bicara, kata beliau, sebagai voorrijder saya. Pada waktu sayamendengar pidato Pak Roeslan, saya kok ingat kepada kerbau dan gudel. Tahu gudel itu apa?Anak kerbau. Anak kerbau itu dalam bahasa Jawa dinamakan gudel. Anak ayam dinamakankuthuk.

Anak ikan bandeng dinamakan nener. Anak kuda dinamakan belo. Dalam bahasa Jawa anakkerbau dinamakan gudel. Ada peribahasa Jawa "kebo nyusu gudel", kerbau menyusu kepadaanaknya sendiri. Kerbau menyusu kepada gudel, kepada anaknya sendiri.

Pak Roeslan itu dulu murid bapak, murid saya. Terutama sekali di dalam ilmu politik. Waktubelakangan ini, beberapa tahun belakangan ini tiap kali saya mendengar Cak Roeslan Abdulganiberpidato, saya mendapat perasaan, wah ini, gudelnya ini bukan main! Gudel ini ngalahkankebo! Tapi saya senang dan bergembira atas hal yang demikian itu, moga-moga malahan CakRoeslan dari gudel Menjadi lah banteng yang sehebat-hebatnya! Dan juga pemuda-pemuda,pemudi-pemudi yang duduk di situ supaya semuanya menjadi banteng-banteng Indonesia!

Saudara-Saudara, Baperki sekarang mengadakan pembukaan kongresnya yang ke-VIII, masuktahun yang ke-X, kata Cak Siauw. Dengan lentong Jawa Timur Cak Siauw tadi berkata, Baperkisekarang masuk usia yang ke-X. Jawa Timur-nya Cak Siauw, "Demokrasi Terpempin". Malahmengeluarkan perkataan tiap- tiap kali yang dimaksudkan itu alasan, beliau berkata "Alesan." .....Oo, itu dapat dari mana itu, perkataan "alesan"?!

Saudara-Saudara, Baperki sekarang mengadakan kongres yang ke-VIII, saya diundang datang disini. Jauh-jauh sebelum ada kongres ini, dan pada waktu pertama kali ditanya kepada saya: "Sudiapa kah kiranya PYM Presiden datang di kongres Baperki?" -saya menjawab, mau. Insya Allah,mau. Apa sebab? Sebabnya ya, Baperki itu satu perkumpulan yang baik. Baperki tegas berdiri diatas Pancasila. Baperki tegas membantu terlaksananya Amanat Penderitaan Rakyat. Baperkitegas berdiri di atas Manipol-Usdek dan lain-lain sebagainya. Baperki adalah salah satu dariRevolusi Indonesia. Oleh karena itu saya datang.

Ya, kita sekalian ini sebenarnya, Saudara-Saudara, untuk menyelesaikan Revolusi. Kalau, baik

Page 33: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Nyonya Lie maupun Cak Siauw berkata: "Bung Karno yang tercinta", saya mengerti itusebenarnya bukan tercinta kepada persoon saya, meski pun hal ini ada ceritanya ini. Tetapitercinta, cinta kepada Revolusi Indonesia, yang saya ini oleh MPRS dijadikan Pemimpin BesarRevolusi. Dan saya pernah berkata, saya tidak menganggap diri saya menjadi pemimpin. Sayatidak lah mengangkat diri saya menjadi Pemimpin Besar Revolusi. Tidak!

Di dalam salah satu pidato saya berkata, bahwa pemimpin itu, pemimpin yang pemimpin, bukankarena angkatan sendiri, tidak. Tetapi dia itu adalah perasan --wartawan, perasan! Dulu adawartawan yang menulis perasaan, bukan, perasan, diperas..nah keluar. Satu rakyat berjoang,dalam perjoangan itu seperti memeras. Nah, keluar lah pemimpinnya. Pemimpin yang benarpemimpin adalah perasan dari perjoangan. Saya, Saudara-Saudara, dinamakan oleh MajelisPermusyawaratan Rakyat, Pemimpin Besar Revolusi. Saya, barangkali saya ini adalah salah satuperasan dari Revolusi itu. Maka oleh karena itu manakala Cak Siauw atau Nyonya Liemengucapkan kata tercinta kepada saya, saya kembalikan itu kepada Revolusi. Yang dicintai ituadalah Revolusi Indonesia. Yang dicintai itu adalah perjoangan untuk menyelesaikan RevolusiIndonesia.

Nah, Baperki itu demikian. Berulang-ulang Baperki berkata, aktif menyelesaikan RevolusiIndonesia, tetap berdiri di atas segala hal yang mengenai Revolusi Indonesia, tetap berdiri di atasPancasila, tetap berdiri di atas segala unsur-unsur untuk menyelesaikan Amanat PenderitaanRakyat. Oleh karena itu saya dengan gembira dan senang hati datang di kongres-resepsi Baperkiini. Saudara-saudara, saya ini diangkat menyadi Presiden Republik Indonesia berdasarkanUndang-undang Dasar 1945. Undang-undang Dasar 1945 itu begini, Saudara-saudara. Pada 17Agustus 1945 dibacakan Proklamasi di Pegangsaan Timur yang sekarang berdiri di sana GedungPola. Maka di muka Gedung Poa itu ada tugu, tugu itu ditaruh persis di tempat yang dulu sayainjak membacakan Proklamasi itu. Jadi kalau Saudara-Saudara ingin mengetahui tempat yangsaya membacakan Proklamasi 17 Agustus 1945, tugu Pegangsaan Timur 56 itu lah tempatnya.

Di atas tugu itu diadakan gambarnya petir, gambar bledek, oleh karena di tempat itu duludibacakan naskah proklamasi. Dan naskah proklamasi itu memang boleh dikatakan petir,geledek, yang didengarkan oleh 5 benua dan 7 samudera!

Tempo hari saya pernah pidato, nama Indonesia itu terkenal dan termasyhur, pertama kali padatahun 1883, tatkala gunung Krakatau, tatkala gunung Indonesia lah pertama kali mengorbitkanbatu dan pasir Indonesia ke angkasa. Krakatau meledak, batu dan pasirnya disemburkan ke atasoleh Krakatau itu masuk ke dalam orbit mengelilingi dunia bertahun-tahun, sehingga tiap-tiapmusim waktu senja, sore, langit di Amerika, langit di Eropa kelihatan warna dari pengorbitanbatu-batu dan pasir-pasir Indonesia itu. Pada 1883 pertama kali Indonesia mengagumkan dunia.

Kemudian di dalam pidato, yaitu pidato Front Nasional 13 Februari yang lalu saya berkata, kedua kalinya nama Indonesia termasyhur, yaitu 17 Agustus l945. Nah, Saudara-Saudara, sayamenghendaki agar supaya nama Indonesia itu sering menjadi sebutan orang di dunia ini. Bukankarena perbuatan-perbuatan Indonesia yang jelek, tidak, tetapi hendaknya karena perbuatan-perbuatan bangsa Indonesia, rakyat Indonesia sebagai mercusuar, kataku, dari umat manusia didunia ini.

Page 34: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saudara-Saudara, di dalam keadaan yang demikian itu lah kita sekarang ini berada, kita telahdapat memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan Republik, akan nanti terlaksana padatanggal 1 Mei yang akan datang, tinggal puluhan hari lagi. Itu pun seperti satu ledakan darigunung Krakatau, dilihat dan disaksikan oleh seluruh dunia. Kita telah dapat menyelesaikan soalkeamanan dalam garis besarnya.

Tinggal satu yang belum, yaitu program ke tiga dari Triprogram Pemerintah, Sandang-pangan.Dan di sini kita sekalian harus mencurahkan kita punya tenaga agar supaya soal sandang-panganini lekas bisa terpecahkan.

Dan tadi Pak Roeslan, Cak Roeslan, telah menggambarkan pada Saudara-Saudara, tekaddaripada Pemerintah Republik Indonesia, bahwa Republik Indonesia, Pemerintahnya tetapmemegang teguh kepada Triprogram ini. Tetap hendak menyelesaikan Triprogram ini. Tetap dusakan menyelesaikan program ke tiga dari Triprogram yang berbunyi sandang-pangan Bukanmeninggalkan Triprogram ini, tetapi tetap berpegang teguh kepada Triprogram ini sambilmengintegrasikan segenap tenaga rakyat, apa yang dimaksudkan oleh Panca Program FrontNasional.Nah ini, maka oleh karena Baperki dengan tegas menyokong, bukan saya menyokong, bahkanikut serta, ingin ikut serta, ingin dibawa ikut serta di dalam pelaksanaan Panca Program FrontNasional itu, maka saya merasa amat sekali berbahagia dan memberi restu saya kepada Baperki.

Saya tadi berkata, saya berpidato di sini bukan saya sebagai Bung Karno yang tercinta, tetapisebagai Presiden Republik Indonesia, Presiden dari Republik Indonesia, yang di dalam Undang-Undang Dasar 45 --saya tadi belum ceritakan, dibacakan Proklamasi tanggal 17 Agustus 45,keesokan harinya, 18 Agustus 45, diterima lah dengan resmi oleh Musyawarah Pemimpin-Pemimpin, UUD 45. Jadi UUD 45 itu sebetulnya resmi lahirnya pada tanggal 18 Agustus 1945.Nah, Di dalam UUD 45 ini ada ditullis satu hal. Dan hanya sekali itu disebut, Saudara-Saudara,perkataan "asli", yaitu bahwa Presiden Republik Indonesia harus seorang Indonesia asli.Dituliskan di dalam UUD 45, Presiden harus orang Indonesia asli. Saya orang Indonesia asli..Garis tiga di bawah perkataan "dianggap" itu. Nah, taruh garis tiga di bawah perkataan"dianggap". Dianggap, strip, strip, strip, "drie strepen onder dat woord" 'dianggap' orangIndonesia asli.

Saya sendiri menanya diri saya kadang-kadang. He Sukarno, apa kowe iki bener-bener asli? Ya,engkau itu dianggap asli Indonesia. Tetapi apakah saya betul-betul asli itu? Mboten sumerep(tidak tahu -red.). Saya tidak tahu, Saudara-Saudara. Coba lah, siapa bisa menunjukkan asli atautidak asli dari darahnya itu. Saya ini tidak tahu, Saudara-Saudara, dianggap asli. Tetapi mungkinsaya itu juga 10%, 5%, 2%, ada darah Tionghoa di dalam badan saya ini!

Kalau melihat sifat saya, Saudara-Saudara, saya ini sedikit-sedikit rupa Tionghoa. Nah, terang-terangan, saya ini kan rupanya saya sudah kelibatan sedikit Tionghoa! Lain dengan Cak Roeslan,sedikit Keling dia itu! Jadi siapa bisa menyebutkan dirinya asli atau tidak, itu sebetulnya,Saudara-Saudara.

Kalau melihat jaman dekat saya, Saudara-Saudara, jaman dekat, saya ini adalah anak hasilperkawinan dari orang suku Jawa dengan orang suku Bali. Ibu saya itu orang Bali, bapak saya

Page 35: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

orang Jawa. Saya sudah belasteran antara Bali dan Jawa. Belasteran. Ya maklum, Cak Siauwbicara Jawa Timur, saya juga Jawa Timur Jawa Timuran, arek Suroboyo!

Ibu saya itu orang Bali. Katanya orang Bali itu ada darah dari Majapahit. Majapahit itu ada darahdari Hindu. Bahkan orang Majapahit itu banyak sekali turunan dari Campa, Saudara-Saudara.Barangkali Saudara-Saudara pernah baca di dalam kitab sejarah, di Majapahit itu banyak sekaliputeri-puteri dari Campa. Putri Cempo, kata orang Surabaya. Jadi mungkin di dalam tubuh ibuitu sudah mengalir darah Campa. Saya pun katanya dari suku Jawa, tapi bapak itu siapa tahu,campuran, campuran.

Ayo, aku tanya kepada Saudara yang dudak di sini dengan dasi yang baik itu. Apa Saudara bisamengatakan dengan jelas, darah apa yang mengalir di dalam tubuh Saudara? Tidak bisa. Makaitu, Saudara-Saudara, kalau saya sendiri, lho, sebagai persoon, saya sendiri tidak tahu asli atautidak asli itu. Saya sendiri tidak mengadakan perbedaan antara asli dengan tidak asli. Tidak.

Saya mau cerita satu rahasia, tatkala saya masih muda, Saudara-Saudara, hampir-hampir saya inikawin dengan orang Nio! Saya cuma sebut nama, she-nya tidak saya sebutkan. Saya tidaksebutkan she-nya ya, ada she, lantas Thiam Nio. Hampir-hampir saja. Tapi, yaitu, pada waktu itumasih berjalan alam kolonial, alam pra-merdeka. Orang tunya Thiam Nio --she-nya tidak sayasebutkan-- dia berkata: "Masak kawin sama orang Jawa!" Saya dikatakan orang Jawa. Sepihakdari orang tua saya berkata: "Masak kawin sama orang Tionghoa, Peranakan Tionghoa!"

Alam demikian pada waktu itu, sehingga tidak terjadilah perkawinan antara Sukarno denganThiam Nio itu. He, tapi satu rahasia, lho! Jadi saya, Saudara-Saudara, saya sendiri tidak berdiri diatas asli atau tidak asli, tidak, tidak, sama sekali tidakl

Karena itu maka saya pada tanggal 1 Juni 1945, sebelum kita mengadakan kemerdekaan padatanggal 17 Agustus 1945, bahkan pada waktu itu di bawah ancaman bayonet Jepang, Saudara-Saudara, saya telah ucapkan "Lahirnya Pancasila", yang tadi diterangkan pada pokok-pokoknyaoleh Cak Roeslan Abdulgani. Lantas Cak Roeslan Abdulgani bertanya kepadamu sekalian,engkau anggota-anggota Baperki, apa kah betul-betul engkau memegang teguh kepadanasionalisme?! Memegang teguh kepada Pancasila?! Sebagai diucapkan beberapa kali.

Jawab Saudara-Saudara sekalian ialah, ya, kita berpegang teguh kepada Pancasila. Kita olehkarenanya cinta kepada tanah-air, bangsa Indonesia ini dari Sabang sampai ke Meraluke.

Di dalam "Lahirnya Pancasila" memang saya terangkan hal yang demikian itu. Saya citeer ErnestRenan. Kemudian saya koreksi. Ernest Renan adalah terlalu sempit. Saya koreksi dengan OttoBauer, yang mengatakan, bahwa "Eine nation ist eine aus Schickselgemeinschaft erwachseneKaraktergemeinschaft", sebagai yang diterangkan oleh Cak Roeslan. Ya, tapi Otto Bauer punsaya koreksi, saya bawa lanjut kepada persatuan dari tanah-air, hubungan antara manusia denganbuminya

Itu tahun 45, Saudara-Saudara. Sekarang bagi saya sendiri, bahkan lebih dari itu. Saya adalahnasionalis Indonesia. Saya ada lah orang Indonesia. Saya adalah pencinta bangsa dan tanah-airIndonesia ini, bukan hanya oleh karena nasionalisme-ku ada lah satu jiwa ingin bersatu, Renan,

Page 36: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

'le desir d'etre ensemble' yaitu keinginan untuk bersatu. Ingin kah kita bersatu ini, aku denganengkau, dengan engkau, dengan engkau, dengan engkau, dengan engkau, dengan kita sekaliandari Sabang sampai Merauke? Lebih dari itu, kataku.

Otto Bauer berkata, bakan sekadar ingin bersatu, bukan sekadar satu jiwa, un ame, artinya jiwa,tidak. Bukan sekadar itu, tetapi adalah persatuan perangai. Karaktergeimeinchaft. Kitamempunyai kepribadian sendiri, karakter, karakter Indonesia. Ada kah engkau dari kepribadianini?! Ada kah engkau dari karakter ini? Ada kah karaktermu, karakterku, karaktermu sama?Lebih dari itu sekarang, Saudara-Saudara.

Di dalam "Lahirnya Pancasila" sudah saya tambahkan lagi persatuan antara manusia denganbuminya, yang bumi Indonesia ini oleh Tuhan Yang Maha Esa telah dikumpulkan menyadi satuantara dua benua dan dua samudra. Ini satu petunjuk. Dan bukan saya itu, kita dilahirkan di bumiini, kita hidup di bumi ini, kita akan mati di bumi ini. Ada kah persatuan antaramu dengan bumiyang disatukan oleh Tuhan ini dari Sabang sampai ke Merauke? Satu pernyataan pula.

Sekarang aku tambah lagi, bagiku sendiri bukan sekadar persatuan antaraku dengan bumiku,dengan Sabangku, dengan Sumtateraku, dengan Jawaku, dengan Kalimantanku, dengan Baliku,dengan Lombokku, dengan Surabayaku, dengan Malukuku, dengan Irian Baratku, tidak. Bukansekadar hubunganku, dus hubunganmu, mu, mu, mu, dengan geografi yang bernama Indonesia.Tidak.

Aku sudah naik kelas yang lebih tinggi dari itu, naik kelas kepada apa yang saya pernah ucapkandi sini, di gedung ini, Sport Hall Senayan, bahwa bagiku Indonesia adalah sudah lebih lagidaripada satu geografi, bahwa bagiku Indonesia sudah lebih lagi daripada rasa d'etre ensemble,bahwa bagiku Indoaesia sudah lebih daripada satu Karaktergemeinschaft. Sebab apa, kataku?Aku berkata secara poetis di dalam pidatoku itu waktu, kalau aku mencium, Indonesia. Kalauaku berdiri di pinggir pantai selatan dan aku menutupkan aku punya mata dan aku mendengarkanlautan sana itu berombak, bergelora membanting di pantai itu, aku mendengarkan Indonesia.Jikalau aku melihat awan putih berarak di atas gunung Tangkubanprahu, aku melihat awan-awanIndonesia, yang lain dengan awan-awan di Zwitzerland atau awan-awan di Amerika. Kalau akumendengarkan burung perkutut menyanyi di pepohonan, aku mendengarkan Indonesia. Kalaumelihat sinar matanya anak-anak yang berdiri di pinggir jalan, sinar mata anak-anak yangberteriakkan "Merdeka Pak, Merdeka, Merdeka", aku melihat Indonesia. Bahkan aku melihathari depan Indonesia.

Indonesia bagiku adalah sudah satu totaliteit bukan sekadar satu geografi,bukan sekadar satudesir d'etre ensemble, bukan sekadar satu Gemeinschaft karakter. Nah, Indonesia sudah satutotaliteit bagiku. Awan, awan Indonesia. Bumi, bumi Indonesia. Laut, laut Indonesia. Geloranyalaut itu, geloranya laut Indonesia. Suara burung, burung Indonesia. Sinar mata manusia, sinarmata Indonesia. Segala angin yang berbisik mengelilingiku ini, angin Indonesia. Dan itusemuanya kucintai.

Nah, aku bertanya kepada anggota-anggota Baperki, sudah kah Saudara-Saudara sekaliandemikian? Sebab kita ini semuanya sudah seia-sekata mengabdi Revolusi, mengabdi kepadaAmanat Penderitan Rakyat yang harus dilaksanakan berdasarkan atas Manilpol, berdasarkan atas

Page 37: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Usdek dan lain-lain sebagainya.Persatuan Bangsa yang saya sebutkan berulang-ulang itu sebenarnya sekadar alat, Saudara-Saudara. Saya berkata di JAREK.. JAREK itu singkatan dari "Jalannya Revolusi Kita", yangsaya katakan sepertimalaikat-, di dalam JAREK saya sudah berkata, persatuan adalah mutlak,absolut untuk mencapai tujuan kita. Jikalau kita benar-benar hendak menyelesaikan Revolusikita, kita harus bersatu. Jikalau kita hendak benar-benar ingin menjadi mercusuar didalam hidupmanusia di dunia ini, kita-harus. bersatu. Dan di dalam hal persatuan ini saya berkata, sayamenghendaki supaja di dalam persatuan segala unsur bangsa Indonesia itu disatukan. Suku apapun, ya suku Sumatera, ya suku Jawa, ya suku Kalimantan, ya suku Bali, ya suku apa pun,bersatu lah. Agama apa pun yang dipeluk oleh rakjat Indonesia ini, bersatu lah, dan jangan lahberpecah-belah di atas perlainan-perlainan agama itu. Asli atau tidak asli, bersatulah. Persatuanadalah mutlak, Saudara-Saudara.

Nah, maka oleh karena itu di dalam kita sekarang hendak melanjutkan Revolusi kita iniberlandaskan Manipol dan Usdek, dalam hal ini saya berkata, persatuan tetap mutlak, maka sayamenghendaki agar supaja seluruh waragnegara, tanpa perbedaan asli atau tidak asli, tanpaperbedaan agama, tanpa perbedaan suku, semuanya di-Manipol-kan; semuanya kita mengerjakanManipol dan Usdek itu!

Sampai kepada sekolah-sekolah, yangan pun universitas-universitas, kepada sekolah-sekolahyang sedang melatih kita punya cindil-cindil abang (anak tikus --red.). Saudara-saudara, harussudah di-Manipol-kan. Cindil-cindil kita yang duduk di bangku sekolah, Manipol-kan. Apalagiyang sudah gerang-gerang (besar), tua bangka seperti kita ini, Manipolkan semuanya! Nah itulah, Saudara-Saudara, sebabnya, maka saya di sini pun minta kepada Baperki supaja bekerjakeras di lapangan ini. Sekarang ini, sebagai tadi sudah saya katakan, Triprogram pemerintah itusatu belum terlaksana. Sandang-pangan. Dan memang ini adalah satu soal yang sulit, tetapi haruskita atasi. Dan sebagai dikatakan oleh Cak Roeslan tadi, pemerintah, dan terutama sekalipresidennya, perdana menterinya, Bung Karno-nya telah berketetapan hati untuk terutama sekaliberdiri di atas pengerahan tenaga rakyat.

Oleh karena itu maka Panca Program Front Nasional yang sudah saya katakan harusdilaksanakan oleh Front Nasional itu diintegrasikan di dalam usaha kita melaksanakanTriprogram Pemerintah ini. Baperki saya harap benar-benar membantu terlaksananyaPancaprogram Front Nasional itu, oleh karena dengan terlaksananya Panca Program FrontNasional, kita membantu juga terlaksananya seluruh Triprogram Pemerintah. Saudara-Saudara,Revolusi berjalan terus, dan revolusi kita ini sebagai yang sudah saya katakan bukan revolusikecil-kecilan, revolusi Pancamuka kataku, bahkan jikalau dipikir lebih luas, sebetulnya kataku,pada waktu aku berpidato kemarin-kemarin dulu---apa waktu itu ya, di Istana Negara, seminarHukum Nasional--sebetulnya revolusi kita ini bukan lagi Pancamuka, panca itu lima, bukancuma lima, jaitu Revolusi Politik Revolusi Nasional, Revolusi Ekonomi, Revolusi Sosial,Revolusi membentuk Manusia Baru, lima, tidak, sebenarnya revolusi kita itu ada lebih dari limamuka. Maka boleh dikikatakan Revolusi Saptamuka, sapta itu artinya tujuh. Bisa dinamakanhastamuka, hasta itu delapan. Boleh dinamakan dasamuka, dasa yaitu sepuluh.

Pendek kata revolusi kita ini adalah benar dikatakan satu revolusi multikompleks. "A summingup of many revolutioes in one generation".

Page 38: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Revolusi Indonesia itu adalah satu "nation building" Indonesia yang sehebat-hebatnja. Itu, nationbuilding Indonesia yang sehebat-hebatnya. Dan didalam hal usaha nation building itu, segalaunsur-unsur darispada nation buiIding harus diilaksanakan. Apa unsur nation building? Bukansekadar soal ekonomi bukan sekadar soal politik, bukan sekadar soal kultur, bukan soal nama,tidak nation building adalah satu pekerjaan yang multikompleks pula. Tujuan dari RevolusiIndonesia adalah nation building In donesia. Nation building bukan didalam arti yang sempit,sekadar membentuk satu "nation" Indonesia. Tidak lebih dari itu pula.

Nation Indonesia yang bahagia, nation Indonesia yang berkepribadian tinggi, nation Indonesiayang hidup di dalam satu masyarakat adil dan makmur tanpa exploitation de l'homme parl'homme. Nation building dalam arti yang seluas-luasnya. Nah, ini yang kita kerjakan sekarangini, Saudara-Saudara. Oleh karena itu saya berkata, jangan lah kita-jikalau kita hendakmendirikan nation Indonesia dalam arti yang luas itu- jangan kita masih berdiri di atas dasar-dasar yang usang, yang tadi disebutkan oleh Pak Roeslan Abdulgani. Sudah pernah sayaterangkan, kekuasaan imperialisme dulu di Indonesia apa? Negeri Belanda yang pada waktu iturakyatnya hanya 6 juta, telah mengalahkan satu bangsa yang 40 juta. 6 Menjadi 7, 40 menjadi 50.7 Menjadi 8, 50 menjadi 70. 8 juta menjadi 9 juta, sini menjadi 80 juta. Sekarang di sana 10 juta,sini 100 juta.

Pada waktu, imperialisme Belanda mengekang, mengereh, mengalahkan Indonesia, rakjat kecilmengalahkan Indonesia dengan apa? Saya sudah berkata, baca lah kitab dari Sir John Seeley. He,mahasiswa-mahasiswi, Sir John Seeley, menulis satu kitab yang ia beri judul 'The Expansion ofEngland". Dan di situ persis ia terangkan juga, bangsa Inggris di India itu berapa orang? Hanya40 ribu orang Inggris di India bisa mengalahkan satu rakyat yang 230 juta orang. 40 ribumengalahkan 230 juta orang, dengan apa? Dengan alat-alat terutama sekali memecah-belahbangsa India itu, divide and rule, divide et impera.

Persis di sini pun gterjadi demikian. Di sini pun berjalan pemecah- Belahan. Di sini pun berjalandivide and rule. Oleh karena itu pernah saya beberkan segala usaha dari imperialisme ini denganberkata, kekuasaan imperialisme itu ada dua macam. Dalam bahasa asingnya machtsfactor.Macht yaitu kekuasaan. Factor kekuasaan imperialisme itu dua macam. Ada yang riil, ada yangabstrak. Ada yang bisa dilihat, bisa diraba, ada yang tak bisa dilihat, tidak bisa diraba. Yang riilyaitu machtsfactor, power factor yang riil. Apa itu? Angkatan perangnya, polisinya, penjara-penjaranya, bedil-bedilnya, meriam-meriamnya, itu ada lah power factor, machtsfactor yang riil.Tapi ini tidak besar, Saudara-Saudara; lebih besar daripada machtsfactor yang riil ini adalahmachtsfactor yang abstrak, yang tidak bisa dilihat, yang tidak bisa diraba. Dan machtsfactor yangabstrak ini apa kah, Saudara-Saudara? Terutama sekali ialah divide and rule policy, pemecah-belahan suku dihasut benyci kepada suku yang lain. Tidak ada persatuan, tidak boleh adapersatuan antara suku-suku Indonesia. Dan tidak boleh ada persatuan antara mayoritas danminoritas. Dipisah-pisahkan majoritas dari minoritas. Malahan dibentuk minoritas yang bencikepada mayoritas dan dibuat majoritas ini benci kepada minoritas.

Kalau Saudara ingin mengetahui terjadinya minoritas, yang dinamakan minoritas PeranakanTionghoa, minoritas Tionghoa di Indonesia ini, pemuda-pemuda, baca lah kitabnya Prof deHaan. Prof de Haan menulis kitab tebal, tiga jilid, titelnya yaitu "Priangan", ditulis oleh Prof de

Page 39: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Haan. Dan di situ Prof de Haan menerangkan, bahwa pihak Belanda dari jaman Jan PieterszoonCoen membentuk satu minoritas untuk kepentingan mereka itu. Satu minoritas yang terdiri dariorang-orang Tionghoa dan Peranakan Tionghoa. Dengan sengaja dipisahkan dari mayoritas.Dengan sengaja dipergunakan untuk kepentingan pibak Belanda sendiri. Dan ini merembesterus-menerus sampai jaman yang akhir-akhir ini, rasa tidak senang antara minoritas danmajoritas, majoritas terhadap minoritas. Sampai-sampai yang Thiam Nio itu tadi tak bisa kawindengan Bung Karno! Ya, dari pihaknya tidak mau, tidak boleh kawin sama orang Jawa, daripihak saya pun tidak boleh kawin dengan Peranakan Tionghoa.

Saudara-Saudara, bagaimana pun juga ini adalah akibat dari kolonialisme, akibait dariimperialisme. Maka oleh karena itu, Saudara-Saudara, kita didalaml Republik Indonesia, didalam alam baru ini kita harus sama sekali tinggalkan dasar yang salah ini. Kita membentuknation Indonesia yang baru, yaitu sebetulnya pun kelima dari Pancamuka Revolusi Indonesia ini.Dan di dalam hal ini Beperki bisa bekerja keras, bisa memberi sumbangan yang sebesar-besarnya. Terus terang saya, Saudara-saudara, saya pernah bicara dengan, bukan saja bicara,saya pernah berada di beberapa negara sosialis. Ya di Soviet Uni, ya di Rumania, ya di Bulgaria,ya di Vietnam Utara, ya di Cekoslowakia, ya di Polandia Malah saya di negara-negara ituberkata, hhh, Republik Indonesia lebih jauh dari kamu di sini. Pernah di kota Hanoi, ibukotanegara Vietnam Utara, saya dengan Pak HO, Paman Ho, Ho Chi Minh. Datang lah suatudelegasi, Saudara-Saudara, satu delegasi dari satu golongan minoritas. Dan kelihatan, memangini tidak sama dengan rakyat Vietnam yang lain. Ini kelihatannya agak kemelaju-melajuan,potongan badannya, roman mukanya, pakaiannya dan lain-lainnya kelihatan benar, ini adalahbeda dari rakjat Vietnam Utara yang lain-lain. Pak Ho, Ho Chi Minh, Paman Ho dengan banggaberkata kepada saya: "Bung Karno, ini adalah delegasi dari minoritas, ingin bertemu mukadengan Bung Karno". Saya berkata kepada delegasi itu, dan kepada Pak Ho saya berkata,sebetulnya di Indonesia kita tidak mengenal minoritas. Dan saya tidak mau mengenal minoritasdi lndonesia. Di Indonesia kita hanya mengenal suku-suku. Saya tidak akan barkata, suku ituadalah minoritas, suku itu adalah minoritas, suku itu adalah minoritas, suku Dajak adalahminoritas, suku Irian Barat adalah minoritas, suku yang di Sumatera Selatan itu -suku Kubu-adalah minoritas, suku Tionghoa adalah minoritas, tidak! Tidak ada minoritas, hanya ada suku-suku, sebab mnanakala ada minorltas, ada mayoritas. Dan biasanya kalau ada majoritas, dialantas exploitation de la minorite par la majorite, exploitatie dari minoriteit majoriteit.

Saya, tidak mau apa yang dinamakan golongan Tionghoa, Peranakan Tionghoa itu di-exploitation oleh golongan yang terbesar dari rakyat Indonesia ini, tidak! Tidak! Engkau adalahbangsa Indonesia, engkau adalah bangsa Indonesia, engkau adalah bangsa Indonesia, kitasemuanya adalah bangsa lndonesia.

Itu, yang duduk di sana, jenggot ganteng ubel-ubel itu .... Bung dari mana, Bung? Dari Medan?Dari mana? Coba sini! Siapa namanya? Jawabnya, Amar Singh, katanya. Anggota Baperki.Warga Indonesia. Haa, Indonesia! For me you are not a minority, you are just an Indonesian.Haa, ini orang Indonesia, Saudara-saudara, bukan minoriteit! Saya kata Sama Paman Ho, diIndonesia itu paling-paling ada suku-suku. Suku itu apa artinya? Suku itu artinya sikil, kaki. Ja,suku artinya kaki. Jadi bangsa Indoaesia itu banyak kakinya, seperti luwing, Saudara-Saudara.Ada kaki Jawa, kaki Sumatera, kaki Dayak, kaki Bali, kaki Sumba, kaki Peranakan Tionghoa,kaki Peranakan. Kaki dari satu tubuh, tubuh bangsa Indonesia.

Page 40: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Nah, Pak Ho, kataku, demikian lah Indonesia. "Ja, that is better", kata Pak Ho. Ya memang, itulebih baik, Saudara-Saudara, karena itu aku tadi berkata, ya kami baagga, Indonesia lebih, lebihdari di negara-negara sosialis atau negara-negara yang kita kenal sebagai sosialis. Tetapi,Saudara-Saudara, segala hal itu sebagai saya katakan di dalam pidato Front Nasional, adalah satuperjoangan. Jangan mengharap segala sesuatu itu beres, datang dari langit seperti embun diwaktu malam, tidak! Perjoangan! Jikalau umpamanja Saudara-Saudara atau rakyat Indonesiasemuanya ingin supaya di dalam UUD 45, UUD kita sekarang ini jangan lah ditulis "PresidenRepublik Indonesia haruis orang Indonesia asli", berjoang lah agar supaya hilang perkataan ini!Rakyat Indonesia berjoang bersama-sama supaya perkataan "asli" dari UUD 45 ini dicoret samasekali. Begitu pula kalau saudara-saudara menghendaki sdekarang ini hilangnya perasaan tidakenak dari mayoritas atau minoritas, kalau Saudara merasakan dirinya minoritas, itup unmemerlukan perjoangan. Perjoangan agar supaya hilang rasa tidak senang kepada minoritas.Sebaliknya pun minoritas saya minta berjoang, berjoang, sekali lagi berjoang, agar supaya tidakada rasa kebencian dari minoritas kepada majoritas.

Terus terang saja, Saudara-Saudara, saya pernah di dalam Gedung Senat Washington, CapitolWashington, saya pernah menggugat, apa kah benar Amerika itu berdiri di atas demokrasi."Yes", kata orang-orang yang ada di situ, senator-senator, Saudara-Saudara, orang-orang biasa."Amerika berdiri di atas dasar demokrasi. Yes." Amerika menulis di dalam "Declaration ofIndependence"-nya, yang ditulis oleh Thomas Jefferson dalam 1776, bahwa semua manusia itudilahirkan sama. "That all men are created equal". Benar kah begitu?! "Yes. This is written in ourDeclaration of Independence, that all men are created equal." Sama. Tidak ada perbedaan antaramanusia dengan manusia. Bahwa manusia itu karena samanya, tiap tiap manusia mempunyai hakuntuk life, liberty, the pursuit of happiness. Demikian lah tertulis di dalam "Declaration ofIndependence" Amerika. Bahwa manusia created equal, bahwa manusia semuanya itumempunyai hak, hak yang primordial, hak yang terbawa dari sebelum ia lahir di dunia ini, sudahmembawa hak tiga: life, liberty, kemerdekaan; the pursuit of happiness, mencari, mengejarkebahagiaan.

Manusia tidak dilahirkan untuk tidak "life", manusia tidak dilahirkan di dunia ini untuk "tidakhidup". Manusia tidak dilahirkan untuk tidak "liberty", untuk tidak "merdeka". Manusia tidakdilahirkan di dunia ini untuk dari kecilnya sudah membawa rantai di kakinya, tidak bisa bergerakke mana-mana oleh karena ia orang tidak merdeka. Manusia tidak dilahirkan di dunia ini untuktidak boleh pursuit of happiness, mengejar kebahagiaan. Is it true, in your declaration ofindependence is written, life, liberty and the pursuit of happiness? "Yes, it is true", kata senator-senator itu. Jadi diakui.

Ada pertanyaan; bahwa all men are created equal, manusia dilahirkan sama, that all men bolehmengejar life, liberty, and the pursuit of happiness. Boleh, semuanya sama. Waktu itu,perdebatan antara saya dengan senator-senator itu mengenai Irian Barat, Saudara-Saudara, sebabsalah satu senator itu kulitnya agak hitam, memang dia adalah kulitnya agak hitam, diamembantah, kenapa kok Indonesia mau mengclaim Irian Barat? Sebab orang Irian Barat itukulitnya hitam, lain ras dari Indonesia yang kebanyakan, kata senator itu.

Saya berkata, ha, Amerika mengatakan all men are created equal. Amerika mengatakan that all

Page 41: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

men boleh mengejar life, liberty, and the pursuit of happiness. Kenapa kok mengadalkanpernyataan demikian, kataku. Apa kah bangsa itu terdiri dari satu warna kulit? Sebaliknyakubertanya kepadamu, kenapa di Amerika masih ada segregation? Segregation yaitu orangNegro di beberapa tempat masih dianggap sobagai orang jang inferior. Restoran, only tor whitemen, orang hitam tidak boleh masuk restoran. Movie, only for white men, tidak boleh orangbitam masuk di dalam movie itu. Autobus ditulis, only for white men. Tidak boleh orang Negronaik di autobus itu. Saya berkata demikian. Jawbnya bagaimana? Jawabnya ialah, ya, segala halittu harus kami perjoangkan. Itu kan undang-undang yang mengatakan, bahwa all men arecreated equal. Di dalam "Declaration of Independence" itu dia punya mukaddimah daripernyataan kemerdekaan ialah ditulis, tulis zwart op wit, tetapi toh kertas, Saudara-Saudara, thatall men are created equal. Di atas kertas ditulis, bahwa tiap-tiap manusia itu mempunyai hak ataslife, 1iberty, and the pursuit of happiness, di atas kertas, but in the reality of life masih harusdiperjoangkan. Segala itu adalah hasil dari perjoangan. Dan senator itu berkata: "Ya, kamisenator-senator --kami yang duduk di sini ini kami memperjoangkan agar supaya di Amerika ini,tidak ada segregation. Kami memperjoangkan agar supaja orang Amerika semuanya sukamenerima warganegara Amerika yang berkulit hitam sebagai warganegara yang full dan sejati."Saya berkata, I can appreciate it. Saya bisa mengerti ini dan saya bisa appreciate ini.

Sebaliknya pun aku berkata kepada bangsa Indonesia tempo hari, tatkala aku mengadakan pidatoFront Nasional, jangan lupa segala sesuatu itu adalah perjoangan, harus kita perjoangkan,perjoangkan. Aku berkata, Panca Program itu bagiku pun satu perjoangan, saya harusmengerahkan segenap rakyat, mengerahkan segenap rakyat, mengerahkan segenap menteri,mengerahkan segenap pegawai, mengerahkan segenap petugas Republik Indonesia ini untukmenjalankan, melaksanakan Panca Program dari Front Nasional. Mengerahkan perjoangan!

Karena itu, Saudara-Saudara, saya berkata jikalau rakyat Indonesia menghendaki supaya didalam UUD-nya jangan ditulis "asli- aslian" sebagai Presiden, perjoangkan hal ini, kerahkan lahsegenap tenaga, agar supaya hilang dari UUD kita. Jika bangsa Indonesia tidak mau mengeaaladanya minoritas dan mayoritas, jikalau bangsa Indonesia memang hanya mengenal satu bangsaIndonesia yang tiada mayoritas dan tiada minoritas, perjoangkan hal ini bersama-sama dengansaya, bersama-sama dengan pergerakan-pergerakan yang ada di Indonesia ini. Sebab itu tadi PakRoeslan berkata, tanpa effort tidak bisa kita mencapai sesuatu hal. Dus manakala saya di sini,Saudara-Saudara, memeluk Baperki, saya boleh juga dikatakan, saya mengajak Baperki untukberjoang bersama-sama dengan saya, bersama-sama dengan seluruh rakyat Indonesia agarsupaya Amanat Penderitaan Rakyat bisa selesai, agar supaya semua cita-cita kita bisa terlaksana.Ada pendirian-pendirian saya pribadi, ada, itu pribadi, Saudara-Saudara. Saja ulangi lagi,pribadi, mengenai soal asimlilasi misalnya yang tadi Cak Siauw berkata, mbok ya jangan diutik-utik soal asimilasi. Ya, saya, tidak mau ngutik-ngutik, sebab Cak Siauw, wah itu bisa juga cumamenyimpangkan perhatian saja. Ya, Bung Siauw, saya tidak akan mengatik-utik. Tapi perasaanpribadi saya, saya ini tidak kenal Saudara-Saudara, akan perbedaan darah itu, tidak. Nama pun,nama saya sendiri itu Sukarno, apa itu nama Indonesia asli? Tidak. Itu asalnya Sanskrit, Saudara-Saudara. Sukarna. Nah, itu Abulgani, Arab. Ya, Cak Roeslan namanya asal Arab, Abdulgani.Nama saya asal Sanskrit, Sukarna. Pak Ali itu campuran, Ali-nya Arab, Sastraamijaja ituSanskrit, campuran dia itu.

Nah karena itu; Saudara-Saudara pun --ini perasaan saya persoonlijk, persoonlijk, pribadi-- what

Page 42: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

is in a name? Walau 5audara misalnya mau menjadi orang Indonesia, tidak perlu ganti nama.Mau tetap nama Thiam Nio, boleh, boleh saja. Saya sendiri juga nama Sanskrit, Saudara-Saudara. Cak Roeslan namanya nama Arab, Pak Ali namanya campuran, Arab dan Sanskrit.Buat apa saya mesti menuntut, yang orang Peranakan Tionghoa yang mau menjadi anggotanegara Republik Indonesia, mau menjadi orang Indonesia, mau ubah namanya, ini sudah baguskok .. .... Thiam Nio kok mesti dijadikan Sulastri atau Sukartini. Yah, tidak?

Tidak. Itu urusan prive. Agama pun prive, saya tidak campur-campur. Yang saya minta yaitu,supaja benar-benar kita menjadi orang Indonesia, benar -benar kita menjadi warganegaraRepublik Indonesia. Bahkan sebagai kukatakan tadi mbok ya seperti saya ini, kalau boleh sayapakai contoh, bukan sekadar Renand, bukan sekadar Otto Bauer, bukan sekadar geografi, kataku,lebilh dari ini, lebib dari ini, lebih dari geografi. Indonesia bagiku adalah satu totalitas, yaburungnya, ya udaranya, ya suaranya, ya gelora lautnya, segala-galanya ialah Indonesia,Indonesia, Indoneisia, dan untukmu aku hidup di sini, kecuall di samping untuk Allah SWT.

Saudara-Saudara, kaau tidak salah, duduk di muka saya ini penari ulung, apa betul? DariBandung? Apa betul dari Bandung? Dia itu, siapa namanya, lupa lagi saya. Tan Tian Ie, nah siniNak, sini. Ini Tan Tian Ie misalnya kalau menari, Saudara-Saudara, menari tari-tarian Sunda .. ....hh, banyak wanita-wanita Sunda itu kalah sama dia. Dan dia betul-betul merasa Indonesia,sampai yaitu, segala tari-tarian yang lemah-lembut dia bisa tarikan.

Apa pernah saja berkata kepadamu, Tan Tian Ie, kau mesti ubah namamu?! Tidak. Tetap lahengkau bernama Tan Tian Ie. Ini pendirian saya pensoonlijk, pribadi, Saudara-Saudara. Baiksaya mencurahkan rasa hatiku terhadap kepada 5audara-Saudara agar supaya Saudara-Saudarayang berkata kepadaku, Bung Karno yang tercinta, mengetahui betul-betul. Bung Karno ini apa!Bung Karno ini kecuali ini, daging, darah, tulang ialah rupa begini, isi hatinya ialah demikian.Dan saya harap agar supaya Baperki dalam menjalankan tugasnya sebagai Baperki sebagai tadisudah saya harapkan, berperasaan sama-sama dengan Bung Karno yang dikatakan dicintai olehSaudara-saudara itu. Demikian lah, Saudara-Saudara, moga-moga kongres Baperki yang ke-VIIIsukses, moga-moga Baperki seLalu maju pesat, moga-moga Baperki benar-benar menjadisumbangan yang besar terhadap kepada Revolusi Indonesia.Sekian. Terima kasih.***

Sumber: http://www.munindo.brd.de/artikel/artbaperki4.htmlKoleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006Read More..

15:37Categories: Pidato Ir. Soekarno. Author: negerisenja

0 komentar

Page 43: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

PIDATO BUNG KARNO KEPADA GMNI di ISTANABOGOR

Amanat Bapak Presiden SoekarnoDi Hadapan GMNIDi Istana Bogor, 3 Desember 1966

Saudara-saudara,Di kalanganmu itu aku melihat tadi Pak Mukarto. Tapi kok sekarang nyisih ya. Aku melihat PakAdam Malik, belakang. Aku melihat Pak Tjokro. Dan di hadapanmu, engkau melihat aku.

Baik Pak Mukarto, maupun Pak Tjokro, maupun Pak Adam Malik, maupun aku, dulu, muda,dulu ikut-ikut muda. Sekarang saja sudah ada yang sudah ubanan rambutnya seperti PakMukarto. Yang tadi aku ceritakan waktu physical revolution mulai, beliau adalah, kita,penyeludup, smokkelaar untuk mendapatkan senjata. Physical revolution untuk mendapatpembiayaan, uang buat perwakilan kita di luar negeri. Kemudian pula bapak-bapak itu di waktumuda ikut-ikut giat di dalam pergerakan nasional ataupun di dalam physical revolution.

Demikian pula aku.

Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun, 16 tahun,telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, cita-cita. Pada waktu akuumur 16 tahun, aku adalah siswa daripada sekolah menengah Belanda di Surabaya HBS, HogereBurger School. Siswa. Pada waktu itu aku karena telah ikut bercita-cita, menjadi anggotadaripada satu organisasi pemuda Jawa, pemuda dan pemudi Jawa. Namanya Trikoro Darmo.Trikoro Darmo.

Demikian pula bapak-bapak tua sekarang ini dulu semuanya, pada waktu masih muda telah ikutberkecimpung di dalam gerakan-gerakan. Ada yang seperti Bapak menjadi anggota TrikoroDarmo. Pak Leimena yang duduk di sana, dedengkot tua Pak Leimena, dulu pun menjadianggota daripada satu gerakan pemuda Ambon.

Bung Hatta juga pada waktu masih muda menjadi anggota daripada satu serikat siswa Sumatera,Jong Sumatranen Bond.

Page 44: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Pak Leimena punya organisasi namanya Jong Ambon.

Nah, kita sekarang dedengkot-dedengkot tua. Sejak dari muda kita telah bukan saja ikut, ya nak,jangan lihat itu, lihat hidungnya Bapak. Bapak itu kalau pidato dilihat mata anak anggota GMNIitu lantas Bapak ikut menyala-nyala.

Ha, dedengkot-dedengkot itu sekarang ada, ada lo, di kalangan mahasiswa yang waduh, memaki-maki kepada kami, mencerca kami. Sampai tempo hari itu, sampai Bapak itu setengah menangis.

Pak Leimena yang sejak dari mudanya telah berkecimpung mencemplungkan diri dalam gerakanuntuk kepentingan bangsa dan tanah air, cita-cita. Sekarang di kalangan mahasiswa ada yangwaduh, bahkan mengucapkan kata-kata yang tidak baik: Kami tidak sudi orang “cap”, atau “capLeimena”, “semacam Leimena”. Masya Allah, pemuda-pemuda zaman sekarang ini bagaimana.Dan engkau tahu Bapak sendiri sekarang ini ada yang waduh sudah habis-habisan lah, habis-habisan.

Padahal, padahal, Bapak, Pak Leimena, Pak Mukarto, Pak Adam Malik, Pak Tjokro, dan macam-macam banyak sekali Pak, Pak, Pak itu, sedari mudanya boleh dikatakan menyerahkan diri,bahkan mengorbankan kebahagiaan hidup untuk kepentingan tanah air, bangsa dan cita-cita.

Nah, sekarang engkau pemuda-pemuda. Bukan saja engkau jangan ikut pemuda-pemuda yangbegitu itu tadi, yang mencerca kepada Pak Leimena, Pak Mukarto, dan lain-lain sebagainya,tetapi aku menghendaki supaya engkau pun mengetahui tugas dan kewajiban sebagai pemuda.Tugas kewajibanmu sebagai mahasiswa.

Pernah kukatakan, menjadi mahasiswa zaman sekarang ini tugasnya adalah dua, tugasnya dua.Satu, untuk terus ikut menjadi pelopor daripada revolusi kita sekarang ini. Kan menjadi peloporitu berarti, bukan saja berjalan di muka, tetapi yaitu sebagai kukatakan berulang-ulang, janganmeninggalkan sumber daripada revolusi, jangan menyeleweng daripada riilnya revolusi. itu satu.

Kedua, untuk menjadi unsur mutlak di dalam pembinaan. Sebab, revolusi kataku, kemarin punditerangkan panjang lebar dihadapan anggota MPP PNI, revolusi adalah di satu pihak menjebol,di lain pihak membina. Menjebol kepada imperialisme, menjebol kepada sistem yang tidaksesuai dengan revolusi, sistem sosial yang tidak sesuai dengan revolusi. Tegasnya menjebolsistem feodalisme, menjebol sistem kapitalisme. Di samping itu membina, membina,membangun satu barang baru yang memberi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia seluruhnya.Dus di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. Karena itu aku, sejak daripada pecahnyarevolusi fisik kita, telah kuterangkan, revolusi adalah satu simfoni. Simfoni itu adalah lagu yangmerdu dikeluarkan oleh rombongan bersama. Ada yang memegang biola, ada yang memeganggitar, ada yang memegang drek, dek, dek, dek, dek, tambur, ada yang memegang macam-macampesawat. Tetapi bersama-sama mengeluarkan satu simfoni yang merdu. Dan aku berkata,revolusi adalah simfoni daripada destructie dan constructie. Destructie yaitu menghancurkan,atau dengan perkataan yang baru tadi kuucapkan menjebol. Constructie, membangun, membina,mencipta, to create, scheppen, kata orang Belanda.

Page 45: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Nah, ini untuk to create, kamu orang semuanya mahasiswa mengerti perkataan create. Scheppen,itu tidak semua kamu mengerti, yaitu bahasa Belanda, tapi artinya sama dengan create, membina,membangun, mencipta. Created itu kita memerlukan pengetahuan, memerlukan skill. Sebab,tujuan revolusi adalah, sebagai kukatakan berulang-ulang dan engkau katakan berulang-ulang,satu masyarakat adil dan makmur tanpa exploitaion de l’homme par l’homme, tanpa exploitationde nation par nation. Pendek kata, tujuan revolusi adalah Ampera. Ampera di dalam arti aksiAmpera, arti aksi Ampera. Jangan Ampera sebagai diterangkan atau dikatakan oleh satugolongan mahasiswa zaman sekarang. Nanti aku terangkan.

Dan aku mengucap syukur terhadap kepada Tuhan bahwa akulah fabrikant. Fabrikant, pembuatkata Ampera itu, Amanat Penderitaan Rakyat, bersama-sama dengan yang kau katakan padawaktu melantik Akabri, Akademi Angkatan Bersenjata, bersama-sama dengan Bapak Sukarni.Kita ciptakan satu perkataan untuk menjadi slogan daripada perjuangan kami berdua, Soekarno-Soekarni membuat kata baru Ampera, Amanat Penderitaan Rakyat. Bagaimana? Nah, inilah yangaku akan terangkan kepadaku lebih dahulu. Umur 16 tahun, aku menjadi anggota TrikoroDharmo. Itu kumpulan mahasiswa Jawa. Perkataannya saja sudah Jawa, Trikoro Dharmo.

Aku pada waktu itu diindekoskan. Apa perkataan indekos zaman sekarang di pondokkan,ditumpangkan. Diindekoskan, ditumpangkan atau di pondokkan, diindekoskan kepada rumahnyapemimpin ulung Umar Said Tjokroaminoto, yang kemudian menjadi haji, Haji Oemar SaidTjokroaminoto. Aku diindekoskan di situ.

Nah, ini belakangan, Saudara-saudara, syukur aku mengucapkan kepada Tuhan, kok akudiindekoskan di situ oleh orang tuaku. Tidak diindekoskan ke rumah orang lain, kokdiindekoskan di rumahnya seorang pemimpin.

Apa sebab? Bukan saja aku di rumah Tjokroaminoto itu sering bicara dan mendapat pengajarandari Tjokroaminoto almarhum. Tetapi di rumah Pak Tjokro itu aku berjumpa dan bercakap-cakaplama, kadang jauh malam, sampai kadang hampir fajar pagi, dengan pemimpin-pemimpin lainyang bertamu kepada Pak Tjokro atau yang beberapa hari logger-kan di rumahnya Pak Tjokroitu. Antara lain siapa? Antara lain almarhum Haji Agus Salim. Antara lain siapa? AlmarhumSoerjopranoto. Antara lain siapa? Sosrokardono. Andara lain siapa? Semaoen. Antara lain siapa?Tjipto Mangoenkoesoemo. Antara lain siapa? Douwes Dekker. Yang kemudian ganti namaSetiabudi. Aku dus bicara dengan politisi, politikus dari segala aliran. Bahkan aku bicara denganpendiri daripada gerakan agama yang bernama Kiai Haji Dahlan. Bukan saja bicara sebentar,tidak. Wong mereka itu logger di rumahnya Tjokroaminoto. Itu rupanya sudah jamak, kebiasaan.Lumrah.

Dulu itu kalau pemimpin pergerakan datang di suatu tempat, ya logger-nya di tempat seseorangpemimpin gerakan lain, meskipun bukan dari partainya.

Nah, rumah Pak Tjokro itu seperti hotel, Saudara-saudara, sering kedatangan pemimpin-pemimpin itu. Dan aku sebagai orang yang indekos di situ, waduh, sebentar bicara dengan PakHaji Agus Salim, sebentar bicara dengan Pak Soerjopranoto. Kamu barangkali sudah tidak tahulagi Pak Soerjopranoto itu. Soerjopranoto itu adalah dulu pemimpin kaum buruh pabrik gula.Tanah Jawa dulu banyak sekali pabrik gula. Oleh karena memang imperialisme Belanda di tanah

Page 46: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Jawa itu terutama sekali mengambil hasil banyak dari gula, pabrik gula. Pemimpin daripadakaum buruh pabrik-pabrik gula ini adalah Soerjopranoto. PFB morat-marit, sebetulnya namanyaPFB ini ialah Personeel Fabriek Bond. Kalau bahasa Belanda yang betul mustinya ya Bond vanFabriek Personeel begitu. PFB, Personeel Fabriek Bond. PFB. Malahan kaum buruh gula inipernah mengadakan mogok besar. Mogok untuk mendapatkan gaji lebih tinggi, jam kerjakurang. Dan Pak Soerjopranoto dinobatkan oleh kongres daripada PFB ini menjadi, pakai bahasaBelanda lagi Staking Koning, Raja Pemogokan. Hebat itu, hebatnya perjuangan, Saudara-saudara, pada waktu itu menentang imperialisme. Mogok! Seluruh kaum buruh pabrik-pabrikgula mogok. Disusul oleh Semaoen, komunis. Dulunya yaitu Sarekat Islam.

Kemudian Sarekat Islam dengan kepalanya bernama PKI, Partai Komunis Indonesia. Semaoen,dia pun sering datang di rumahnya Pak Tjokro. Saya pun sering bicara dengan Semaoen.Sebagaimana, saya tanya, sebagaimana orang muda lo, banyak maguru, aguru itu bahasa KawiSansekerta, maguru, berguru, belajar menjadi murid daripada Pak Tjokro. Maguru kepadaSemaoen. Bagaimana, bagaimana, bagaimana? Dia kasih pengajaran.

Demikian pula aku maguru kepada Tjipto Mangoenkoesoemo, yang namanya kita agungkansampai sekarang. Misalnya, barangkali ada mahasiswa sekolah dokter, tahu rumah sakit yang disini kita namakan Rumah Sakit Tjipto Mangoenkoesoemo. Aku maguru kepada Douwes Dekker,Setiabudi. Aku maguru kepada Soeryaningrat, yang kemudian ganti nama menjadi Ki HadjarDewantara. Maguru. Dengan perkataan yang sering kukatakan, aku ini nglésot di bawah kakinyaKi Hadjar, di bawah kakinya Tjokroaminoto, di bawah kakinya Tjipto, di bawah kakinyaDouwes Dekker, di bawah kakinya Semaoen, di bawah kakinya Soerjopranoto, di bawah kakinyaAhmad Dahlan, pendiri Muhammadiah. Jadi aku dapat, dari semua pikiran dan aliran, aku dapatbahan. Nah, ini semua menjadi satu simfoni bagiku, Saudara-saudara. Aku tidak hanya magurukepada viool, aku tidak hanya maguru kepada piano, aku tidak hanya maguru kepada gitar, akutidak hanya maguru kepada saksofon, aku tidak hanya maguru kepada tromp, yaitu tambur,tidak. Aku maguru dari masing-masing itu dan aku maguru kepada simfoni daripada ini semua.

Karena itu kalau aku sekarang ini berjumpa dengan pemimpin-pemimpin yang sekarang oo, oo,oo. Ada lo, pemimpin-pemimpin yang petita-petiti. Hh, aku ini dulu maguru kepada waduhpemimpin-pemimpin Indonesia dari golongan Islam, maupun golongan nasionalis, maupun darigolongan komunis. Bahkan aku maguru juga daripada pemimpin-pemimpin Belanda yang duluada di sini, pemimpin sosialis.

Ini semua menjadi bahan bagiku.

Nah, oleh karena itulah maka sesudah aku menjadi anggota daripada Trikoro Dharmo, akumeluaskan gerakan pemudaku menjadi Jong Java. Lebih jelas lagi Jong Java daripada TrikoroDharmo. Sebab, Trikoro Dharmo itu dulu maksudnya ya studie tok. Kalau Jong Java sudah tegasdengan cita-cita, lebih tinggi daripada Trikoro Dharmo.

Tidak lama di Jong Java saya jelaskan dan saya lebarkan lagi menjadi Jong Indonesia. IndonesiaMuda. Bukan sendiri, bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin, dedengkot-dedengkot yanglain. Indonesia Muda tahun 1923, Saudara-saudara, 1923 lo, lima tahun sebelum SumpahPemuda. Lima tahun sebelum ada sumpah yang berbunyi: satu tanah air, satu bahasa, satu

Page 47: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

bangsa. Dedengkot itu bernama Soekarno, dedengkot tua yang bernama Soediono, dedengkot tuayang bernama Mohammad Hatta, dedengkot tua yang bernama Soebardjo, dedengkot tua yangbernama Adam Malik, dan lain-lain sebagainya. Dedengkot tua-dedengkot tua ini telahmengumandangkan ide persatuan Indonesia.

Dan aku mengumandangkan itu. Aku, Saudara-saudara, karena itu tadi aku dapat bahan darimacam-macam aliran. Bahanku bukan hanya nasionalisme, bukan hanya agama yang aku dapatdari Pak Tjokro, dari Pak Dahlan. Bahanku juga dari marxisme, yang aku dapat dari Semaoen,yang aku dapat daripada pemimpin-pemimpin Belanda sebagai Hartoh, Sneevliet. Pak Leimenakenal sama Sneevliet itu? Sneevliet itu elek-elek dia menulis satu buku tebal tentang Indonesialo, Saudara-saudara. Kalau engkau masih suka, betul-betul suka membaca, mbok cari bukuSneevliet itu bibliotek museum. Sneevliet menulis buku perjuangan rakyat Indonesia, danbagaimana seharusnya kita menghancur-leburkan imperialisme di Indonesia ini. Sneevliet ituorang Belanda. Barangkali Pak Leimena punya itu buku? Lo, pinjamkan.

Aku punya buku sudah diserobot orang lain. Sneevliet. Aku dapat juga daripada guru sekolahkuyang bernama Hertog. Belanda, tapi dia adalah sosialis, memberi tahu kepadaku sosialisme ituapa. Karena aku dapat banyak, banyak, banyak bahan, karena aku mendapat simfoni itu tadilantas aku juga sebagai mahasiswa, wah, aku lantas gemar sekali belajar, gemar membaca.Sampai, boleh dikatakan, aku kadang-kadang meninggalkan pelajaran-pelajaran di sekolahuntuk, waktunya aku pakai untuk, membaca buku-buku politik, yang tidak diajarkan di sekolahkepada saya.

Aku membaca sejarah dunia, aku membaca sejarah bangsa-bangsa, aku membaca kitab-kitabtentang gerakan kaum buruh, aku membaca tentang gerakan Islam. Sampai-sampai aku tahunyang lalu, tahun yang lalu, jadi 1965 ini, aku perintahkan untuk menyalin misalnya kitabnyaLothrop Stoddard, Lothrop Stoddrad, The New World of Islam. Sekarang sedang diterjemahkan.Tempo hari sudah sampai tercetak.

Jadi, aku ini gemar membaca, oleh karena aku anggap perlu untuk mengisi otakku, mengisipikiranku, mengisi semangatku selebar-lebar mungkin. Jendela terbuka, ide-ide itu masuk didalam ingatanku, pikiranku itu.

Ini aku ajarkan kepadamu. Jangan kamu itu ya mahasiswa, mahasiswa, mahasiswa, mahasiswa,tetapi cuma diam, tidak. Apalagi, nah ini, engkau ini berjuang di atas front dua macam,destructie, constructie, menjebol, membina. Dalam hal pembina ini, tidak bisa kita membinatanpa orang yang tahu, tidak bisa kita membina tanpa apa yang kukatakan, kader. Dengangampangnya saja, sosialisme, Saudara-saudara, yang harus kita bina itu. Sosialisme itu, akukatakan berulang-ulang, tidak seperti air embun jatuh pada waktu malam, tes. Tidak. Sosialismeharus dibina, didirikan, diperjuangkan, dengan segala keuletan. Dan di dalam pembangunanpembinaan sosialisme itu, saya tidak cukup hanya dengan semangat. Bahkan sumber semangatsebetulnya haruslah pikiran. Sumber semangat adalah pengetahuan. Orang yang kurangpengetahuan, semangatnya ya semangat yang sekedar he put… mati lagi. Oo kobar-kobar…put… mati lagi. Tetapi semangat yang timbul daripada pengetahuan yang betul-betul lantas pakudi otak. Semangat yang demikian itu tidak bisa mati, Saudara-saudara.

Page 48: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Semangat yang demikian itu adalah semangat sebagai yang dikatakan oleh Thomas Carlyle;orang bisa dikerangkeng, orangnya bisa dikerangkeng, dimasukkan kerangkeng, tetapisemangatnya keluar dari kerangkeng. Semangat yang demikian itu adalah apa yang dimaksudoleh Mahatma Gandhi, yang dia berkata, semangat yang bisa brake prisson wall, memecahkantembok-temboknya penjara. Ia tidak bisa semangatnya dikurung. Semangat yang betul-betulsudah timbul daripada alam pikiran yang yakin, semangat yang demikian itu brake prisson wall,memecahkan tembok-temboknya penjara. Sebagaimana aku boleh memakai contohku, apa hasilBelanda memasukkan aku di dalam sel. Umpamanya aku mati di dalam sel, toh semangatkudiambil oper oleh orang lain, diteruskan oleh orang lain.

Maka, Saudara-saudara, benar pula ucapan seorang pemimpin yang berkata idea have lage. Ideahave lage, ide mempunyai kaki. Ide mempunyai kaki. Orangnya dimasukkan bui di dalampenjara, diikat, dikerangkeng, dirantai, tetapi dia punya ide berjalan terus. Idea have lage. Ideabrake prisson wall.

Nah, Saudara-saudara, karena itu maka aku anjurkan engkau membaca banyak, supayasemangat. Tapi semangat saja didalam pembinaan sosialisme juga tidaklah cukup. Pengetahuan,bolak-baliknya itu. Pengetahuan membangunkan semangat. Semangat harus didasarkan ataspengetahuan. Pembinaan sosialisme harus dijalankan dengan semangat dan dengan pengetahuan.Karena itu di dalam pembinaan sosialisme diperlukan lebih daripada pembinaan lain-lain, kader,kader, kader. Dan engkau pemuda-pemuda, mahasiswa-mahasiswa, kita harapkan menjadi kaderdi dalam dua front ini; kader di dalam desctructie, menghantam, hancur leburkan kepadaimperialisme, kapitalisme, feodalisme, dan lain-lain, kader di dalam constructie, membangunmasyarakat baru. Karena cita-cita kita tentang masyarakat baru itu cita-cita tinggi, bukan sebagaicita-cita yang dikemukakan, katakanlah Mahatma Gandhi.

Gandhi itu sebetulnya, Saudara-saudara, orang pemimpin besar sekali, tetapi dia punya cita-citalain daripada kita. Gandhi tidak mempunyai cita-cita politik. Sebab, aku tanya sama Gandhi,Gandhi atau Mahatma, Mahatmadji, dji itu yaitu ucapan tambahan menggambarkan kecintaan:Mahatmadji, apakah cita-cita politik kita. Mustinya Gandhi menjawab, India lepas sama sekalidaripada Inggris. India disusun sebagai republik. En toh barangkali dia senang kepada monarki.Atau kalau republik, apakah republik federal, ataukah republik unitaristis. Gandhi tidak pernahmenjawab pertanyaan ini. Tidak pernah. Saya belum pernah menjumpai satu kalimat yangGandhi ini nyata republiken, atau Gandhi ini nyata India merdeka penuh lepas daripada Inggris,India federalistis atau India unitaristis. Tidak. Gandhi paling-paling berkata home rule, homerule. Home rule itu artinya pemerintah sendiri, self government. Yang self government itu apa?Apakah bebas dari 100% daripada dominition imperialisme. Ataukah ya masih terkungkung didalam ikatan daripada imperialisme itu. Gandhi tidak pernah. Dia selalu self government, seftgovernment, home rule, home rule. Dus Gandhi sebenarnya tidak mempunyai cita-cita politik.

Kita sebenarnya telah mempunyai cita-cita politik: Indonesia bebas merdeka, 100% merdekadaripada imperialisme. Indonesia republik. Tidak raja-rajaan. Indonesia sama dengan unitaristis,republik kesatuan. Bukan republik federal. Jelas kita punya cita-cita. Di kalangan pemimpin-pemimpin kita sekarang ini sebetulnya ya, Saudara-saudara, ada yang federalis. Ya asal tahusaja. Kita tidak, unitaris, tidak federal-federalan.

Page 49: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Gandhi mempunyai cita-cita sosial. Tetapi cita-cita sosialnya lain lagi daripada cita-cita sosialkita. Sosial itu dari perkataan societas. Societas artinya masyarakat. Cita-cita sosial adalah cita-cita mengenai susunan masyarakat. Bagaimana masyarakat ini susunannya? Ada exploitation del’homme par l’homme apa tidak? Ada sistem penghisapan oleh gerombolan manusia padamanusia lain apa tidak? Apakah cita-citanya itu adalah yaitu sama rasa sama rata tiap-tiapmanusia. Itu adalah cita-cita sosial.

Aku berkata, Gandhi mempunyai cita-cita sosial, tapi lain lagi dari kita. Coba kau baca tulisanGandhi, are you not tired sending there? Please take a chair. Hh, take a chair, please. Ada kursi?Ha. Where are you come? Ha! Australia. Kadang-kadang kalau bicara sama Australia itu susah.Artinya begini, kita bilang Austrélier. Kalau orang Australia tulen bilang Austrélier. I come, Icome here today. What you say, todeé or today.

Nah, Gandhi mempunyai cita-cita sosial. Tetapi cita-cita sosial yang kolot sekali. Cita-cita sosialyang retrogesif. Baca dia punya kitab. Kitab yang termasyur. Misalnya dia punya kitab MyAutobiography. Itu Gandhi, dia menerangkan, dia punya cita-cita sosial, yaitu masyarakat supayasederhana, sederhana. Tiap-tiap orang mempunyai rumah sendiri. Tiap-tiap orang menenunsendiri ia punya bahan pakaian. Tiap-tiap orang mempunyai, ia punya sapi sendiri untuk ambilsusu. Gandhi paling benci sama mesin-mesin. Bahkan benci sama pabrik-pabrik. Gandhi berkata,kalau dia dengar kapal udara itu, dia punya jiwa seperti waduh, tidak bisa tidur dia, tidak senang.Malahan dia berkata, pabrik-pabrik, mesin-mesin, di dalam dia punya buku lo, ditulisnya this alldevil work. All devil work, semua bikinan setan: pabrik-pabrik, mesin-mesin. Dia bilangtentrem, adem, tentrem. Kalau Pak Mardanus di dalam pedalangan bilangnya, adem tentremkadio siniram banju waju sewindu lawase. Dingin adem tentrem seperti disiram air waju, airyang sudah lama dalam gentong, air disimpan di dalam gentong satu windu lamanya, delapantahun. Nah, itu air itu sejuk sekali. Nah, kalau disiramkan di atas dirimu, sejuk sekali, ademtentrem kadio siniram banju waju sewindu lawase.

Kita punya cita-cita sosial lain daripada itu. Kita malahan menghendaki supaya Indonesia inimempunyai kapal udara yang banyak, kapal udara untuk rakyat. Mempunyai jalan aspal yangbanyak, jalan aspal untuk rakyat. Mempunyai kereta api yang banyak, kereta api untuk rakyat.Pabrik-pabrik yang hebat yang membuat segala apa yang kita perlukan, untuk rakyat. Itu kitapunya cita-cita sosial, modern. Bukan cita-cita kolot seperti Gandhi.

Nah, untuk mengadakan masyarakat yang banyak pabriknya, again, lagi, pabrik untuk rakyat lo,bukan pabrik untuk kapitalisme. Mesin adalah memang jahat kalau digunakan untuk bikingendutnya kantong kapitalis saja. Tapi mesin adalah satu rahmat, nikmat dari Tuhan, kalaudipergunakan untuk kepentingan rakyat. Membuat tekstil misalnya, Saudara-saudara, untukrakyat. Nah, itu mesin lantas menjadi satu. Wah, nikmat, rahmat. Jangan kita sebagai Gandhi.Kita memerlukan tekstil, nah sudahlah, tiap orang harus ada mesin pintal di rumah. Tanam kapassendiri, petik kapasnya, giling kapasnya dengan mesin pintal itu menjadi tali dan benang.Kemudian tenun, jeglek, jeglek, jeglek, jeglek. Wah, itu bukan cita-cita kita.

Kita punya cita-cita ialah bahwa kita itu mempunyai pabrik-pabrik tekstil yang besar, yanghasilnya tekstil jutaan meter untuk rakyat, untuk kepentingan rakyat seluruhnya. Bukan untukmembikin gendutnya sang kapitalis tekstil saja.

Page 50: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Kita menghendaki, kita pergi ke Bogor, kemana-mana naik auto. Kalau Gandhi tidak. Naikgerobak, teklik, teklik, teklik, naik gerobak.

Kita menghendaki kapal udara untuk rakyat. Dus cita-cita sosial kita tinggi. Dan ingin yang akumau peringatkan kepadamu, penyelenggaraan daripada cita-cita sosial yang tinggi itu tidak bisa,tidak mungkin tanpa kader. Kader perlu sekali. Kita menghendaki air sungai kita semuanyamenjadi air irigasi, untuk memberi kesuburan kepada tanah kita yang sudah subur. Tapi untukmengadakan irigasi, Saudara-saudara, perlu insinyur-insinyur irigasi, perlu arsitek-arsitek irigasi.

Kader untuk membikin tekstil, seperti tadi itu, kader. Untuk membikin jalan-jalan aspal yangberibu-ribu kilometer, kader.

Masak, Saudara-saudara, saya datang di lain negeri, misalnya Afghanistan, negeri kecilAfghanistan itu, aduh saya melongo. Afghanistan itu satu negeri ya, tapi negeri seperti terbelahdua. Sini satu bagian, sini pegunungan, sini bagian nomor dua. Jadi, dua bagian yang terpisahsatu sama lain oleh gunung. Hh, coba, hampir-hampir seperti kita terpisah, mana ada gunungyang memisah. Afghanistan, Saudara-saudara, berkata, tidak jadi apa. Kita bikin tunnelmenembus gunung itu. Tunnel berkilo-kilo meter. Biar ada gunung, …

Kader untuk membuat hal yang demikian itu. Kan aku sering berkata, jadilah kader, karena kadermutlak perlu. Jangan seperti dulu. Mula-mula, di dalam revolusi Soviet. Mula-mula, pemimpin-pemimpin Soviet, mula-mula mengira, oo untuk membangun sosialisme kita perlu banyak mesin,banyak lokomotif, banyak pabrik, dan perkara uang untuk membeli itu bukan soal. Kita beli sajalokomotif sebanyak-banyaknya di Jerman. Sebab, kata pemimpin Soviet itu, yang saya bacadalam salinan bahasa Inggris, machines devide everything. Machines devide everything, mesinlah yang menentukan segala hal. Tapi apa jadinya, Saudara-saudara, sekadar hanya ada mesinsaja, sosialisme tidak bisa terbina, bahkan mesin-mesin itu banyak menjadi rusak dan bobrok.

Sama saja dengan kita, Saudara-saudara, kita beli traktor banyak-banyak. Darimana PakLeimena? Ha? Cekoslovakia. Ha, traktornya itu banyak yang terlantar, banyak yang rusak.Karena apa? Kekurangan kader dan kekurangan kemauan untuk menggerakkan traktor-traktor.

Karena itu Soviet Uni, sesudah pengalaman yang pahit dengan mesin-mesin ini saja, lantas sadar,nomor satu penting, kader. Kemudian diadakan slogan baru untuk, terutama sekali, gerakanpemuda. Gerakan pemuda yang di Soviet dinamakan Komsomol. Pernah dengar itu? Komsomol.Wanitanya, Komsomolka. Slogan yang dulu berbunyi, machines devide everything digantidengan kader devide everything. Kader lah yang menentukan segala hal. Kalau ada kader, lombok mesinnya itu sudah bobrok, sekrupnya sudah dol semua, bisa sang kader membuat sekrupbaru, jalan.

Nah, kader devide everything.

Karena itu aku mengharap kepadamu untuk menjadi kader. Belajar, membaca sebanyaknya.Belajar dengan tekun menjadi mahasiswa untuk menjadi kader, kader daripada revolusi kita.

Page 51: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saya tahu kamu orang banyak yang tidak bisa masuk kuliah karena, ada hal-hal, tidak boleh,tidak boleh, GMNI tidak boleh kuliah.

Nah, ketawa itu. Ya, apa tidak?Asal tahu aja.

Ini memang yang menghalangi kamu masuk universitas ini, menghalang-halangi kamu berkuliahini, mereka itu semuanya, semuanya ngladrah. Ia, itu yang ngladrah itu, artinya sudah tidak benarmereka punya pikiran. Bagaimana mau membentuk satu negara, bagaimana mau membentuksatu masyarakat sosialis tanpa kader, tanpa pemuda-pemudi masuk kuliah. Hh, mereka itungladrah. Apa bahasa Indonesia ngladrah? Ha, tidak benar itu lo.

Ha, Bu Hardi, apa ngladra itu?Tidak beres. Ngawur.

Tapi toh aku minta kepadamu, tekun engkau cari pengetahuan. Sebagaimana bapak-bapakSaudara telah berbuat, dengan diriku sendiri, dulu itu cari pengetahuan. Bisa di sekolahku, yadisekolahku, tidak bisa, aku cari sendiri, agar supaya kita bisa menjadi kader daripada revolusiini.

Memang revolusi itu ya tentu, sebagai Saudara-saudara kemarin kuterangkan panjang lebar,kalau revolusi benar-benar revolusi, dan bukan sekadar insurectie. Ada beda antara revolusidengan insurectie. Revolution and insurection. Insurection itu apa? Ya, sekadar ada semacampemberontakan bersenjata daripada suatu golongan. Angkat senjata mengadakan pemberontakandengan senjata, itu adalah insurectie. Kalau golongan yang kecil-kecilan itu namanya coup. Coupde ta. Coup de ta itu bukan revolusi. Insurectie bukan revolusi. Itu gendeng-gendengan.

Revolusi sejati ialah sebagai kukatakan tadi, suatu proses, satu proses masyarakat yang berisikan,berintikan penjebolan dan penanaman, satu proses masyarakat untuk membongkar sistemmasyarakat itu sampai ke akar-akarnya. Sistem masyarakat, sistemnya, Saudara-saudara.

Karena itu aku selalu berkata, orde, dalam pengertianku, orde itu adalah satu social politicalsystem. Itu orde. Ada orde kapitalis. Ada orde feodalis. Itu orde. Nah, ini revolusi adalah satuproses masyarakat untuk mengubah sama sekali social political system yang berjalan dimasyarakat itu. Bukan sekadar mengubah mental thinking, neen, neen, neen. Social politicalsystem, susunan masyarakat, susunan politik masyarakat. Masyarakat. Susunan ini harus kitaubah. Sebagai kukatakan tadi, ada orde kapitalis, ada orde sosialis. Nah, kita berjuang untuk ordesosialis ini. Dan jikalau kita membongkar orde kapitalis untuk menjadi orde sosialis, itulahrevolusi.

Revolusi menurut ucapan yang aku citeer dalam pidatoku Indonesia Mengugat. He pemuda-pemudi baca-o, baca-o, baca, baca Indonesia Mengugat. Baca Sarinah. Hh, mahasiswa-mahasiswi baca Di Bawah Bendera Revolusi dan lain-lain. di situ aku citeer ucapan seorangprofesor, Blunschli. Kamu di dalam kuliah barangkali pernah mendengar nama Prof DrBlunschli, yang dia berkata, revolution ist apa? Eine Ungestaltung von Grund aus, revolusiadalah satu perubahan. Ungestaltung, bukan supervisel, bukan di kulit, tetapi von Grund aus.

Page 52: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Eine Ungestaltung von Grund aus.

Nah, jikalau engkau tidak mengadakan Ungestaltung von Grund aus, engkau bukan revolusioner.Revolution ist eine, Revolution ist eine Ungestaltung von Grund aus[1]. Dan kita inirevolusioner, oleh karena kita mau mengadakan social political system yang imperialistis, yangfeodalistis, yang kapitalistis. Yang tidak sosialistis menjadi satu social political system yangsosialistis. Itu sebabnya kita ini bernama revolusioner dan menamakan diri kita revolusioner, danhanya jikalau mengejar political system yang sosialistis itu, baru kita mempunyai hak untukberkata, kita ini progresif revolusioner.

Yang tidak menghendaki satu social political system sosialistis, yang tidak menghendakihancurnya kapitalisme dari luar maupun kapitalisme di dalam negeri sendiri, yang tidakmenghendaki hancur-leburnya kapitalisme luar dan dalam itu, yang tidak menuju kepadasosialisme itu, dia tidak mempunyai hak untuk berkata bahwa dia adalah progresif. Perkataanprogresif itu kan sekarang dikecapkan.

Semua orang berkata progresif revolusioner, progresif revolusioner, progresif revolusioner.Tanpa sebetulnya mengetahui apa arti perkataan progresif revolusioner. Kita menamakan diriprogresif revolusioner oleh karena kita anti kapitalisme, anti imperialisme, anti feodalisme, prososialisme, mati-matian berjuang untuk sosialisme. Itulah sebabnya kita namakan diri kitaprogresif.

Siapa yang menentang datangnya sosialisme, menghalang-halangi datangnya sosialisme, oo lombok dia itu lari-lari tiap hari dengan bom dan dinamit, dia tidak progresif. Malahan aku berkata,dia itu sebetulnya retrogresif.

Progresif adalah yang menurut progresnya masyarakat. Retrogresif yaitu yang menentang,bahkan beraliran anti daripada aliran masyarakat ini.

Jadi kalau kau betul-betul progresif revolusioner, engkau harus diehartenieren engkau punyapikiran, engkau punya hati, engkau punya rambut, engkau punya urat syaraf, semuanyasosialistis. Kalau engkau tidak sosialistis sampai engkau punya pucuk rambut, sampai engkaupunya pucuk urat syaraf, engkau tidak progresif. Apakah ada di kalanganmu yang tidakdemikian, artinya revolusioner, revolusioner, tetapi tidak berjuang untuk datangnya sosialisme.Memberi pengetahuan saya, GMNI berdiri di atas dasar ini; menjalankan revolusi, membantukepada revolusi, riilnya revolusi yang benar, yaitu di atas riil Ampera.

Aku tadi berkata bahwa perkataan Ampera itu, ciptaan perkataannya lo, the word itself, the wordAmpera itself, ciptaanku bersama-sama dengan Pak Karni. Aku menyaksikan lahirnya, bukan theword sekarang ini, lahirnya penderitaan rakyat untuk, untuk, untuk ini. Sebab aku ini dari umur16 tahun, kataku tadi, telah berkecimpung di kalangan pergerakan. Mula gerakan pemuda,Trikoro Dharmo, Jong Java, kemudian dijadikan Jong Indonesia bersama-sama dengan pemuda-pemuda lain. dan aku menyaksikan dan ikut-ikut pertumbuhan daripada gerakan itu.

Dulu tatkala aku umur 16 tahun, aku hanya mendengar dan mempelajari gerakan tahun 1908,yaitu Pak Soedirohoesodo. Soedirohoesodo, tahun 1908, mengadakan pergerakan, gerakan,

Page 53: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

rintis, rintisan, perintis daripada gerakan nasional kita. Soedirohoesodo punya pergerakan belumnasional. Kalau nasional itu sudah meliputi seluruh natie, itu asal perkataan nasional.Soedirohoesodo tidak. Gerakannya boleh dikatakan gerakan kejawaan. Aku menyaksikan.

Kemudian waktu itu aku belum menyaksikan oleh karena aku ya, baru umur 7 tahun. Tidak tahubagaimana. Kau umur berapa? Setidak-tidaknya bukan 7 tahun. Saya umur 7 tahun, belummengerti apa-apa? Tapi pada waktu aku masuk rumah Tjokroaminoto, aku sudah berumur 16tahun, aku sudah tahu gerakan kaum 1908 dari Pak Soedirohoesodo. Dan aku menyaksikan satupertumbuhan baru daripada gerakan ini. Dulu gerakan Pak Soedirohoesodo, kecuali kejawaan,hanya dijalankan kaum terpelajar. Satu gerakan daripada kaum inteligensia, kaum terpelajar,yang dulu itu dinamakan ndoro, ndoro, dokter. Dokternya pun dokter Jawa, yaitu belum dokterseperti keluaran sekarang, tidak. Dokter Jawa. Pak Soedirohoesodo sendiri ialah dokter Jawa.Gerakan kanjeng bupati, anggota daripada Budi Utomo. Ada bupati yang anggota Budi Utomo.Bupati mana Pak Mardanus? Hayo, hh? Bupati Karanganyar, anggota Budi Utomo. Gerakandaripada ndoro-ndoro.

Tapi waktu aku masuk rumahnya Tjokroaminoto, aku menyaksikan satu fase baru. Bahwa bukanlagi itu ndoro-ndoro, kaum terpelajar, tapi gerakan rakyat, rakyat jelata, yaitu Sarikat Islam.Sarikat Islam adalah gerakan pertama yang bersifat gerakan rakyat. Ya dasarnya lain daripadakita. Dasarnya dulu itu yaitu mula-mula Sarikat Dagang Islam, hanya terdiri daripada pedagang-pedagang Islam saja. Kemudian bertumbuh menjadi gerakan rakyat dengan tujuan Islam. Itu akusaksikan. Malah aku baca, Tjokroaminoto itu saking pengikutnya bukan puluhan, bukan ratusan,bukan ribuan, tapi jutaan, Tjokroaminoto dinamakan di surat kabar Belanda de ongekroondeKoning van Java. De ongekroonde Koning van Java, raja daripada tanah Jawa yang tidakbermahkota, saking banyak pengikut. Hanya, ha hanya bedanya dengan kita ialah bahwa gerakanrakyat Tjokroaminoto itu berdiri di atas asas yang salah, untuk tanggapan saja. Yaitu dengangerakan rakyat ini Sarikat Islam Pak Tjokro selalu mencari kerjasama dengan pemerintah HindiaBelanda, kerjasama. Yang belakangan menjadi perkataan kooperasi.

Sedang kita waktu itu pemuda, belakangan, pemuda ini sadar, tidak bisa, tidak bisa kitamengadakan perbaikan hanya degan kooperasi. Benar kita harus mengadakan massa aksi inibukan lagi harus meminta, bukan lagi harus kerjasama degan pihak Belanda, tapi harusmenentang, bertempur di dalam arti yang luas terhadap kepada kolonial Belanda. Perbedaan.

Nah, itu Saudara-saudara, saya formuleer di dalam tahun 1925-an. Sesudah aku bersama-samadengan pemuda lain mengadakan Indonesia Muda, aku formuleer dengan perkataan pertentangankebutuhan membuat kita harus bertentangan di dalam kita punya perjuangan.

Tidak bisa kok kita dengan pertentangan kebutuhan ini berdiri di satu platform kerjasama denganpihak Belanda. Pertentangan kebutuhan. Kita mau merdeka, situ mau meneruskan kolonialisme.Kita mau hidup cukup, situ mau menghisap kita. Kita mau anak-anak kita semuanya masuksekolah, situ mau memberi sekolah hanya kepada anak-anak orang dari golongan atas. Kita maumengadakan satu sistem perwakilan, situ mau mengadakan sistem yang hanya terdiri daripadaorang-orang terkemuka saja.

Pendek, selalu pertentangan kebutuhan. Dan di dalam seluruh sejarah dunia, Saudara-saudara,

Page 54: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

seluruh sejarah dunia adalah satu cerita daripada pertentangan kebutuhan. Seluruh sejarah dunia.Di dalam tiap golongan, tiap-tiap bangsa, umat manusia itu selalu ada dua golongan yangbertentangan kebutuhan.

Nah, maka oleh karena itu, Saudara-saudara, kita harus sadar bahwa kita ini bertentangankebutuhan dengan, apalagi sekarang lo, dengan sistem yang kita menjebol luar-dalam, maupun didalam hal lain-lain banyak pertentangan kebutuhan. Nah, kita harus sadar pertentangankebutuhan. Berjuang terus. Kita harus berjuang menghancur-leburkan golongan yang maumempertahankan dirinya terhadap kepada kita punya penjebolan itu. [*]

[1] Revolusi adalah suatu perubahan yang mendasar.

Read More..

15:32Categories: Pidato Ir. Soekarno. Author: negerisenja

0 komentar

LAHIRNYA PANCASILA

Paduka Tuan Ketua yang mulia!

Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkanpendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka Tuan Ketua YangMulia untuk mengemukakan pula pendapat saya.

Saya akan menetapi permintaan Paduka Tuan Ketua Yang Mulia. Apakah permintaan PadukaTuan Ketua Yang Mulia? Paduka Tuan Ketua Yang Mulia minta kepada sidang Dokuritu ZyunbiTyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan sayakemukakan di dalam pidato saya ini.

Page 55: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Ma’af, beribu ma’af! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakanhal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka Tuan Ketua Yang Mulia, yaitu bukandasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka Tuan KetuaYang Mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grondslag” dari pada IndonesiaMerdeka. Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya,jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yangkekal dan abadi. Hal ini nanti akan saya kemukakan, Paduka Tuan Ketua Yang Mulia, tetapilebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberi tahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakahyang saya artikan dengan perkataan “merdeka”. Merdeka buat saya ialah: “politicalindependence”, politieke onafhankelijkheid. Apakah yang dinamakan politiekeonafhankelijkheid?

Tuan-tuan sekalian! Dengan terus-terang saja saya berkata:Tatkala Dokuritu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka saya, di dalam hati saya banyakkhawatir, kalau-kalau banyak anggota yang - saya katakan didalam bahasa asing, ma’afkanperkataan ini - “zwaarwichtig” akan perkara yang kecil-kecil. “Zwaarwichtig” sampai - kataorang Jawa - “njelimet“. Jikalau sudah membicarakan hal yang kecil-kecil sampai njelimet,barulah mereka berani menyatakan kemerdekaan.

Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu.Banyak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negaraitu satu sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu?Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka,Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanyamerdeka, tetapi bandingkanlah isinya!

Alangkah berbedanya isi itu! Jikalau kita berkata: Sebelum Negara merdeka, maka harus lebihdahulu ini selesai, itu selesai, itu selesai, sampai njelimet!, maka saya bertanya kepada tuan-tuansekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari rakyatnya terdiri kaum Badui, yangsama sekali tidak mengerti hal ini atau itu. Bacalah buku Armstrong yang menceriterakantentang Ibn Saud! Di situ ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan SaudiArabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin.Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di SaudiArabia itu! Tokh Saudi Arabia merdeka! Lihatlah pula - jikalau tuan-tuan kehendaki contoh yanglebih hebat - Soviet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan Negara Soviet, adakah rakyat sovietsudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih daripada 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari LeoTolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Soviet Rusia pada waktuLenin mendirikan negara Soviet itu. Dan kita sekarang disini mau mendirikan negara Indonesiamerdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan! Maaf, P. T. Zimukyokutyoo!Berdirilah saya punya bulu, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kitasupaya dirancangkan sampai njelimet hal ini dan itu dahulu semuanya!

Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai njelimet, maka saya tidak akanmengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mesngalami Indonesia merdeka, kita semuanya

Page 56: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

tidak akan mengalami Indonesia merdeka, - sampai di lobang kubur!

Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun ‘33 saya telah menulis saturisalah, risalah yang bernama “Mencapai Indonesia Merdeka”. Maka di dalam risalah tahun ‘33itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, politieke onafhankelijkheid, political independence,tak lain dan tak bukan, ialah satu jembatan emas. Saya katakan di dalam kitab itu, bahwadiseberangnya jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat.

Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu malam, - in one night only! -, kata Armstrong didalam kitabnya. Ibn Saud mendirikan Saudi Arabia merdeka di satu malam sesudah ia masukkota Riad dengan 6 orang! Sesudah “jembatan” itu diletakkan oleh Ibn saud, maka diseberangjembatan, artinya kemudian dari pada itu, Ibn Saud barulah memperbaiki masyarakat Saudiarabia. Orang tidak dapat membaca diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinyabergelandangan sebagai nomaden yaitu orang badui, diberi pelajaran oleh Ibn Saud janganbergelandangan, dikasih tempat untuk bercocok-tanam. Nomade dirubah oleh Ibn Saud menjadikaum tani, - semuanya diseberang jembatan.

Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet-Rusia Merdeka, telah mempunyaiDjnepprprostoff, dam yang maha besar di sungai Dnepr? Apa ia telah mempunyai radio-station,yang menyundul keangkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup, untuk meliputiseluruh negara Rusia?

Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet Rusia merdeka telah dapatmembaca dan menulis? Tidak, tuan-tuan yang terhormat! Di seberang jembatan emas yangdiadakan oleh Lenin itulah, Lenin baru mengadakan radio- station, baru mengadakan sekolahan,baru mengadakan Creche, baru mengadakan Djnepprostoff! Maka oleh karena itu saya mintakepada tuan-tuan sekalian, janganlah tuan-tuan gentar di dalam hati, janganlah mengingat bahwaini danitu lebih dulu harus selesai dengan njelimet, dan kalau sudah selesai, baru kita dapatmerdeka. Alangkah berlainannnya tuan-tuan punya semangat, - jikalau tuan-tuan demikian -,dengan semangat pemuda-pemuda kita yang 2 milyun banyaknya. Dua milyun pemuda inimenyampaikan seruan pada saya, 2 milyun pemuda ini semua berhasrat Indonesia MerdekaSekarang!

Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah, menjadizwaarwichtig, menjadi gentar, pada hal semboyan Indonesia merdeka bukan sekarang saja kitasiarkan? Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita telah menyiarkan semboyan Indonesia merdeka,bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata kita mempunyai semboyan “INDONESIAMERDEKA SEKARANG“. Bahkan 3 kali sekarang, yaitu Indonesia Merdeka sekarang,sekarang, sekarang!

Dan sekarang kita menghadapi kesempatan untuk menyusun Indonesia merdeka, - kok lantas kitazwaarwichtig dan gentar hati!. Saudara - saudara, saya peringatkan sekali lagi, IndonesiaMerdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialahsatu jembatan! Jangan gentar! Jikalau umpamanya kita pada saat sekarang ini diberikankesempatan oleh Dai Nippon untuk merdeka, maka dengan mudah Gunseikan diganti denganorang yang bernama Tjondro Asmoro, atau Soomubutyoo diganti dengan orang yang bernama

Page 57: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Abdul Halim. Jikalau umpamanya Butyoo Butyoo diganti dengan orang-orang Indonesia, padasekarang ini, sebenarnya kita telah mendapat political independence, politieke onafhankelijkheid,- in one night, di dalam satu malam! Saudara-saudara, pemuda-pemuda yang 2 milyun,semuanya bersemboyan: Indonesia merdeka, sekarang! Jikalau umpamanya Balatentera DaiNippon sekarang menyerahkan urusan negara kepada saudara-saudara, apakah saudara-saudaraakan menolak, serta berkata: mangke- rumiyin, tunggu dulu, minta ini dan itu selesai dulu, barukita berani menerima urusan negara Indonesia merdeka?

Saudara-saudara, kalau umpamanya pada saat sekarang ini balatentara Dai Nippon menyerahkanurusan negara kepada kita, maka satu menitpun kita tidak akan menolak, sekarangpun kitamenerima urusan itu, sekarangpun kita mulai dengan negara Indonesia yang Merdeka!

Saudara-saudara, tadi saya berkata, ada perbedaan antara Soviet-Rusia, Saudi Arabia, Inggris,Amerika dll. tentang isinya: tetapi ada satu yang sama, yaitu, rakyat Saudi Arabia sanggupmempertahankan negaranya. Musyik-musyik di Rusia sanggup mempertahankan negaranya.Rakyat Amerika sanggup mempertahankan negaranya. Inilah yang menjadi minimum-eis.Artinya, kalau ada kecakapan yang lain, tentu lebih baik, tetapi manakala sesuatu bangsa telahsanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, padasaat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupundengan bambu runcing, saudara-saudara, semua siap-sedia mati, mempertahankan tanah air kitaIndonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap-sedia, masak untuk merdeka.

Cobalah pikirkan hal ini dengan memperbandingkannya dengan manusia. Manusia pundemikian, saudara-saudara! Ibaratnya, kemerdekaan saya bandingkan dengan perkawinan. Adayang berani kawin, lekas berani kawin, ada yang takut kawin. Ada yang berkata: Ah saya belumberani kawin, tunggu dulu gajih F.500. Kalau saya sudah mempunyai rumah gedung, sudah adapermadani, sudah ada lampu listrik, sudah mempunyai tempat tidur yang mentul-mentul, sudahmempunyai sendok-garpu perak satu kaset, sudah mempunyai ini dan itu, bahkan sudahmempunyai kinder-uitzet, barulah saya berani kawin.

Ada orang lain yang berkata: saya sudah berani kawin kalau saya sudah mempunyai meja satu,kursi empat, yaitu “meja-makan”, lantas satu zitje, lantas satu tempat tidur.

Ada orang yang lebih berani lagi dari itu, yaitu saudara-saudara Marhaen! Kalau dia sudahmempunyai gubug saja dengan tikar, dengan satu periuk: dia kawin. Marhaen dengan satu tikar,satu gubug: kawin. Sang klerk dengan satu meja, empat kursi, satu zitje, satu tempat-tidur:kawin. Sang Ndoro yang mempunyai rumah gedung, elektrische kookplaat, tempat tidur, uangbertimbun-timbun: kawin. Belum tentu mana yang lebih gelukkig, belum tentu mana yang lebihbahagia, sang Ndoro dengan tempat tidurnya yang mentul-mentul, atau Sarinem dan Samiunyang hanya mempunyai satu tikar dan satu periuk, saudara-saudara!

Saudara-saudara, soalnya adalah demikian: kita ini berani merdeka atau tidak? Inilah, saudara-saudara sekalian, Paduka tuan ketua yang mulia, ukuran saya yang terlebih dulu saya kemukakansebelum saya bicarakan hal-hal yang mengenai dasarnya satu negara yang merdeka. Sayamendengar uraian P.T. Soetardjo beberapa hari yang lalu, tatkala menjawab apakah yangdinamakan merdeka, beliau mengatakan: kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka,

Page 58: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

itulah kemerdekaan. Saudara-saudara, jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebihdulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independence, sayaulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka!

Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakakan rakyat kita! Di dalam IndonesiaMerdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia Merdeka, IbnSaud memerdekakan rakyat Arabia satu persatu. Di dalam Soviet-Rusia Merdeka Stalinmemerdeka-kan hati bangsa Soviet-Rusia satu persatu.

Saudara-saudara! Sebagai juga salah seorang pembicara berkata: kita bangsa Indonesia tidaksehat badan, banyak penyakit malaria, banyak dysenterie, banyak penyakit hongerudeem, banyakini banyak itu. “Sehatkan dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka”.

Saya berkata, kalau inipun harus diselesaikan lebih dulu, 20 tahun lagi kita belum merdeka. Didalam Indonesia Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat kita, walaupun misalnya tidak dengankinine, tetapi kita kerahkan segenap masyarakat kita untuk menghilangkan penyakit malariadengan menanam ketepeng kerbau. Di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agarsupaya menjadi kuat, di dalam Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya.Inilah maksud saya dengan perkataan “jembatan”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah,baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal danabadi.

Tuan-tuan sekalian! Kita sekarang menghadapi satu saat yang maha penting. Tidakkah kitamengetahui, sebagaimana telah diutarakan oleh berpuluh-puluh pembicara, bahwa sebenarnyainternationalrecht, hukum internasional, menggampangkan pekerjaan kita? Untuk menyusun,mengadakan, mengakui satu negara yang merdeka, tidak diadakan syarat yang neko-neko, yangmenjelimet, tidak!. Syaratnya sekedar bumi, rakyat, pemerintah yang teguh! Ini sudah cukupuntuk internationalrecht. Cukup, saudara-saudara. Asal ada buminya, ada rakyatnya, adapemerintahnya, kemudian diakui oleh salah satu negara yang lain, yang merdeka, inilah yangsudah bernama: merdeka. Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebatekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasionalmempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan adapemerintahnya, - sudahlah ia merdeka.

Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan! Sekali lagi saya bertanya: Mau merdeka apa tidak? Mau merdeka atau tidak?

Saudara-saudara! Sesudah saya bicarakan tentang hal “merdeka”, maka sekarang saya bicarakantentang hal dasar.

Paduka Tuan Ketua yang mulia! Saya mengerti apakah yang Paduka tuan Ketua kehendaki!Paduka tuan Ketua minta dasar, minta philosophischegrondslag, atau, jikalau kita boleh memakaiperkataan yang muluk-muluk, Paduka Tuan Ketua yang mulia meminta suatu“Weltanschauung“, diatas mana kita mendirikan negara Indonesia itu.

Kita melihat dalam dunia ini, bahwa banyak negeri-negeri yang merdeka, dan banyak diantara

Page 59: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

negeri-negeri yang merdeka itu berdiri di atas suatu “Weltanschauung“. Hitler mendirikanJermania di atas “national-sozialistische Weltanschauung“, - filsafat nasional-sosialisme telahmenjadi dasar negara Jermania yang didirikan oleh Adolf Hitler itu. Lenin mendirikan negaraSoviet diatas satu “Weltanschauung“, yaitu Marxistische, Historisch- materialistischeWeltanschaung. Nippon mendirikan negara negara Dai Nippon di atas satu “Weltanschauung“,yaitu yang dinamakan “Tennoo Koodoo Seishin“. Diatas “Tennoo Koodoo Seishin” inilahnegara dai Nippon didirikan. Saudi Arabia, Ibn Saud, mendirikan negara Arabia di atas satu“Weltanschauung“, bahkan diatas satu dasar agama, yaitu Islam. Demikian itulah yang dimintaoleh paduka tuan Ketua yang mulia: Apakah “Weltanschauung” kita, jikalau kita hendakmendirikan Indonesia yang merdeka?

Tuan-tuan sekalian, “Weltanschauung” ini sudah lama harus kita bulatkan di dalam hati kita dandi dalam pikiran kita, sebelum Indonesia Merdeka datang. Idealis-idealis di seluruh dunia bekerjamati-matian untuk mengadakan bermacam-macam “Weltanschauung“, bekerja mati-matianuntuk me-”realiteitkan” “Weltanschauung” mereka itu. Maka oleh karena itu, sebenarnya tidakbenar perkataan anggota yang terhormat Abikusno, bila beliau berkata, bahwa banyak sekalinegara-negara merdeka didirikan dengan isi seadanya saja, menurut keadaan, Tidak! Sebabmisalnya, walaupun menurut perkataan John Reed: “Soviet-Rusia didirikan didalam 10 hari olehLenin c.s.”, - John Reed, di dalam kitabnya: “Ten days that shook the world“, “sepuluh hari yangmenggoncangkan dunia” -, walaupun Lenin mendirikan Soviet-Rusia di dalam 10 hari, tetapi“Weltanschauung“nya, dan di dalam 10 hari itu hanya sekedar direbut kekuasaan, danditempatkan negara baru itu diatas “Weltanschauung” yang sudah ada. Dari 1895“Weltanschauung” itu telah disusun. Bahkan dalam revolutie 1905, Weltanschauung itu“dicobakan”, di “generale-repetitie-kan”.

Lenin di dalam revolusi tahun 1905 telah mengerjakan apa yang dikatakan oleh beliau sendiri“generale-repetitie” dari pada revolusi tahun 1917. Sudah lama sebelum 1917, “Weltanschaung”itu disedia-sediakan, bahkan diikhtiar-ikhtiarkan. Kemudian, hanya dalam 10 hari, sebagaidikatakan oleh John Reed, hanya dalam 10 hari itulah didirikan negara baru, direbut kekuasaan,ditaruhkan kekuasaan itu di atas “Weltanschauung” yang telah berpuluh-puluh tahun umurnyaitu. Tidakkah pula Hitler demikian?

Di dalam tahun 1933 Hitler menaiki singgasana kekuasaan, mendirikan negara Jermania di atasNational-sozialistische Weltanschauung. Tetapi kapankah Hitler mulai menyediakan dia punya“Weltanschauung” itu? Bukan di dalam tahun 1933, tetapi di dalam tahun 1921 dan 1922 beliautelah bekerja, kemudian mengikhtiarkan pula, agar supaya Naziisme ini, “Weltanschauung” ini,dapat menjelma dengan dia punya “Munschener Putsch“, tetapi gagal. Di dalam 1933 barulahdatang saatnya yang beliau dapat merebut kekuasaan, dan negara diletakkan oleh beliau di atasdasar “Weltanschauung” yang telah dipropagandakan berpuluh-puluh tahun itu.

Maka demikian pula, jika kita hendak mendirikan negara Indonesia Merdeka, Paduka tuan ketua,timbullah pertanyaan: Apakah “Weltanschauung” kita, untuk mendirikan negara IndonesiaMerdeka diatasnya? Apakah nasional-sosialisme? Apakah historisch-materialisme? Apakah SanMin Chu I, sebagai dikatakan doktor Sun Yat Sen?

Di dalam tahun 1912 Sun Yat Sen mendirikan negara Tiongkok merdeka, tetapi

Page 60: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

“Weltanschauung“-nya telah dalam tahun 1885, kalau saya tidak salah, dipikirkan, dirancangkan.Di dalam buku “The three people”s principles” San Min Chu I, - Mintsu, Minchuan, Min Sheng,- nasionalisme, demokrasi, sosialisme, - telah digambarkan oleh doktor Sun Yat SenWeltanschauung itu, tetapi baru dalam tahun 1912 beliau mendirikan negara baru diatas“Weltanschauung” San Min Chu I itu, yang telah disediakan terdahulu berpuluh-puluh tahun.

Kita hendak mendirikan negara Indonesia merdeka di atas “Weltanschauung” apa? Nasional-sosialisme-kah, Marxisme-kah, San Min Chu I-kah, atau “Weltanschauung” apakah?Saudara-saudara sekalian, kita telah bersidang tiga hari lamanya, banyak pikiran telahdikemukakan, - macam-macam - , tetapi alangkah benarnya perkataan dr Soekiman, perkataanKi Bagoes Hadikoesoemo, bahwa kita harus mencari persetujuan, mencari persetujuan faham.Kita bersama-sama mencari persatuan philosophischegrondslag, mencari satu “Weltanschauung”yang kita semua setuju. Saya katakan lagi setuju! Yang saudara Yamin setujui, yang Ki Bagoessetujui, yang Ki Hajar setujui, yang sdr. Sanoesi setujui, yang sdr. Abikoesno setujui, yang sdr.Lim Koen Hian setujui, pendeknya kita semua mencari satu modus. Tuan Yamin, ini bukancompromis, tetapi kita bersama-sama mencari satu hal yang kita ber-sama-sama setujui. Apakahitu? Pertama-tama, saudara-saudara, saya bertanya: Apakah kita hendak mendirikan Indonesiamerdeka untuk sesuatu orang, untuk sesuatu golongan?

Mendirikan negara Indonesia merdeka yang namanya saja Indonesia Merdeka, tetapi sebenarnyahanya untuk mengagungkan satu orang, untuk memberi kekuasaan kepada satu golongan yangkaya, untuk memberi kekuasaan pada satu golongan bangsawan?

Apakah maksud kita begitu? Sudah tentu tidak! Baik saudara-saudara yang bernama kaumkebangsaan yang disini, maupun saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telahmufakat, bahwa bukan yang demikian itulah kita punya tujuan. Kita hendak mendirikan suatunegara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golonganbangsawan, maupun golongan yang kaya, - tetapi “semua buat semua”. Inilah salah satu dasarpikiran yang nanti akan saya kupas lagi. Maka, yang selalu mendengung di dalam saya punyajiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di dalam sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai ini, akantetapi sejak tahun 1918, 25 tahun yang lebih, ialah: Dasar pertama, yang baik dijadikan dasarbuat negara Indonesia, ialah dasar kebangsaan.

Prinsip PertamaKita mendirikan satu negara kebangsaan Indonesia.Saya minta saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan saudara-saudara Islam lain: maafkanlah sayamemakai perkataan “kebangsaan” ini! Sayapun orang Islam. Tetapi saya minta kepada saudara-saudara, janganlah saudara-saudara salah faham jikalau saya katakan bahwa dasar pertama buatIndonesia ialah dasar kebangsaan. Itu bukan berarti satu kebangsaan dalam arti yang sempit,tetapi saya menghendaki satu nasionalestaat, seperti yang saya katakan dalam rapat di TamanRaden Saleh beberapa hari yang lalu. Satu Nationale Staat Indonesia bukan berarti staat yangsempit. Sebagai saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo katakan kemarin, maka tuan adalah orangbangsa Indonesia, bapak tuanpun adalah orang Indonesia, nenek tuanpun bangsa Indonesia,datuk-datuk tuan, nenek-moyang tuanpun bangsa Indonesia. Diatas satu kebangsaan Indonesia,dalam arti yang dimaksudkan oleh saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo itulah, kita dasarkannegara Indonesia.

Page 61: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Satu Nationale Staat! Hal ini perlu diterangkan lebih dahulu, meski saya di dalam rapat besar diTaman Raden Saleh sedikit-sedikit telah menerangkannya. Marilah saya uraikan lebih jelasdengan mengambil tempoh sedikit: Apakah yang dinamakan bangsa? Apakah syaratnya bangsa?

Menurut Renan syarat bangsa ialah “kehendak akan bersatu“. Perlu orang-orangnya merasa diribersatu dan mau bersatu. Ernest Renan menyebut syarat bangsa: “le desir d’etre ensemble“, yaitukehendak akan bersatu. Menurut definisi Ernest Renan, maka yang menjadi bangsa, yaitu satugerombolan manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya bersatu.

Kalau kita lihat definisi orang lain, yaitu definisi Otto Bauer, di dalam bukunya “DieNationalitatenfrage“, disitu ditanyakan: “Was ist eine Nation?” dan jawabnya ialah: “Eine Nationist eine aus chiksals-gemeinschaft erwachsene Charaktergemeinschaft“. Inilah menurut OttoBauer satu natie. (Bangsa adalah satu persatuan perangai yang timbul karena persatuan nasib).

Tetapi kemarinpun, tatkala, kalau tidak salah, Prof. Soepomo mensitir Ernest Renan, makaanggota yang terhormat Mr. Yamin berkata: “verouderd“, “sudah tua”. Memang tuan-tuansekalian, definisi Ernest Renan sudah “verouderd“, sudah tua. Definisi Otto Bauer pun sudah tua.Sebab tatkala Otto Bauer mengadakan definisinya itu, tatkala itu belum timbul satu wetenschapbaru, satu ilmu baru, yang dinamakan Geopolitik.

Kemarin, kalau tidak salah, saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo, atau Moenandar, mengatakantentang “Persatuan antara orang dan tempat”. Persatuan antara orang dan tempat, tuan-tuansekalian, persatuan antara manusia dan tempatnya!

Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan! Tidak dapat dipisahkan rakyat dari bumi yang ada dibawah kakinya. Ernest Renan dan Otto Bauer hanya sekedar melihat orangnya. Mereka hanyamemikirkan “Gemeinschaft“-nya dan perasaan orangnya, “l’ame et desir“. Mereka hanyamengingat karakter, tidak mengingat tempat, tidak mengingat bumi, bumi yang didiami manusiaitu, Apakah tempat itu? Tempat itu yaitu tanah air. Tanah air itu adalah satu kesatuan. Allah s.w.tmembuat peta dunia, menyusun peta dunia. Kalau kita melihat peta dunia, kita dapatmenunjukkan dimana”kesatuan-kesatuan” disitu. Seorang anak kecilpun, jukalau ia melihat petadunia, ia dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan. Pada peta itudapat ditunjukkan satu kesatuan gerombolan pulau-pulau diantara 2 lautan yang besar, lautanPacific dan lautan Hindia, dan diantara 2 benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Seoranganak kecil dapat mengatakan, bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Selebes, Halmaheira,Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, dan lain-lain pulau kecil diantaranya, adalah satu kesatuan.Demikian pula tiap-tiap anak kecil dapat melihat pada peta bumi, bahwa pulau-pulau Nipponyang membentang pada pinggir Timur benua Asia sebagai “golfbreker” atau pengadanggelombang lautan Pacific, adalah satu kesatuan.

Anak kecilpun dapat melihat, bahwa tanah India adalah satu kesatuan di Asia Selatan, dibatasioleh lautan Hindia yang luas dan gunung Himalaya. Seorang anak kecil pula dapat mengatakan,bahwa kepulauan Inggris adalah satu kesatuan. Griekenland atau Yunani dapat ditunjukkansebagai kesatuan pula, Itu ditaruhkan oleh Allah s.w.t. demikian rupa. Bukan Sparta saja, bukanAthene saja, bukan Macedonia saja, tetapi Sparta plus Athene plus Macedonia plus daerah

Page 62: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Yunani yang lain-lain, segenap kepulauan Yunani, adalah satu kesatuan.

Maka manakah yang dinamakan tanah tumpah-darah kita, tanah air kita? Menurut geopolitik,maka Indonesialah tanah air kita. Indonesia yang bulat, bukan Jawa saja, bukan Sumatera saja,atau Borneo saja, atau Selebes saja, atau Ambon saja, atau Maluku saja, tetapi segenapkepulauan uang ditunjuk oleh Allah s.w.t. menjadi suatu kesatuan antara dua benua dan duasamudera, itulah tanah air kita!

Maka jikalau saya ingat perhubungan antara orang dan tempat, antara rakyat dan buminya, makatidak cukuplah definisi yang dikatakan oeh Ernest Renan dan Otto Bauer itu. Tidak cukup “ledesir d’etre ensembles“, tidak cukup definisi Otto Bauer “aus schiksalsgemeinschaft erwachseneCharaktergemeinschaft” itu. Maaf saudara-saudara, saya mengambil contoh Minangkabau,diantara bangsa di Indonesia, yang paling ada “desir d’entre ensemble“, adalah rakyatMinangkabau, yang banyaknya kira-kira 2,5 milyun.

Rakyat ini merasa dirinya satu keluarga. Tetapi Minangkabau bukan satu kesatuaan, melainkanhanya satu bahagian kecil dari pada satu kesatuan! Penduduk Yogyapun adalah merasa “le desird”etre ensemble“, tetapi Yogyapun hanya satu bahagian kecil dari pada satu kesatuan. Di JawaBarat rakyat Pasundan sangat merasakan “le desir d’etre ensemble“, tetapi Sundapun hanya satubahagian kecil dari pada satu kesatuan.

Pendek kata, bangsa Indonesia, Natie Indonesia, bukanlah sekedar satu golongan orang yanghidup dengan “le desir d’etre ensemble” diatas daerah kecil seperti Minangkabau, atau Madura,atau Yogya, atau Sunda, atau Bugis, tetapi bangsa Indonesia ialah seluruh manusia-manusiayang, menurut geopolitik yang telah ditentukan oleh s.w.t., tinggal dikesatuannya semua pulau-pulau Indonesia dari ujung Utara Sumatra sampai ke Irian! Seluruhnya!, karena antara manusia70.000.000 ini sudah ada “le desir d’etre enemble“, sudah terjadi “Charaktergemeinschaft“!Natie Indonesia, bangsa Indonesia, ummat Indonesia jumlah orangnya adalah 70.000.000, tetapi70.000.000 yang telah menjadi satu, satu, sekali lagi satu!

Kesinilah kita semua harus menuju: mendirikan satu Nationale staat, diatas kesatuan bumiIndonesia dari Ujung Sumatera sampai ke Irian. Saya yakin tidak ada satu golongan diatara tuan-tuan yang tidak mufakat, baik Islam maupun golongan yang dinamakan “golongan kebangsaan”.Kesinilah kita harus menuju semuanya. Saudara-saudara, jangan orang mengira bahwa tiap-tiapnegara merdeka adalah satu nationale staat! Bukan Pruisen, bukan Beieren, bukan Sakssenadalah nationale staat, tetapi seluruh Jermanialah satu nationale staat. Bukan bagian kecil-kecil,bukan Venetia, bukan Lombardia, tetapi seluruh Italialah, yaitu seluruh semenanjung di LautTengah, yang diutara dibatasi pegunungan Alpen, adalah nationale staat. Bukan Benggala, bukanPunjab, bukan Bihar dan Orissa, tetapi seluruh segi-tiga Indialah nanti harus menjadi nationalestaat.

Demikian pula bukan semua negeri-negeri di tanah air kita yang merdeka dijaman dahulu, adalahnationale staat. Kita hanya 2 kali mengalami nationale staat, yaitu di jaman Sri Wijaya dan dizaman Majapahit. Di luar dari itu kita tidak mengalami nationale staat. Saya berkata denganpenuh hormat kepada kita punya raja-raja dahulu, saya berkata dengan beribu-ribu hormatkepada Sultan Agung Hanyokrokoesoemo, bahwa Mataram, meskipun merdeka, bukan nationale

Page 63: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

staat. Dengan perasaan hormat kepada Prabu Siliwangi di Pajajaran, saya berkata, bahwakerajaannya bukan nationale staat. Dengan persaan hormat kepada Prabu Sultan AgungTirtayasa, berkata, bahwa kerajaannya di Banten, meskipun merdeka, bukan satu nationale staat.Dengan perasaan hormat kepada Sultan Hasanoedin di Sulawesi yang telah membentuk kerajaanBugis, saya berkata, bahwa tanah Bugis yang merdeka itu bukan nationale staat.

Nationale staat hanya Indonesia seluruhnya, yang telah berdiri di jaman Sri Wijaya danMajapahit dan yang kini pula kita harus dirikan bersama-sama. Karena itu, jikalau tuan-tuanterima baik, marilah kita mengambil sebagai dasar Negara yang pertama: KebangsaanIndonesia.Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatera, bukankebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali, atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat. Maaf, Tuan Lim Koen Hian, Tuan tidak mau akankebangsaan? Di dalam pidato Tuan, waktu ditanya sekali lagi oleh Paduka Tuan fuku-Kaityoo,Tuan menjawab: “Saya tidak mau akan kebangsaan”.

Tuan Lim Koen Hian: (interupsi) Bukan begitu. Ada sambungannya lagi.Kalau begitu, maaf, dan saya mengucapkan terima kasih, karena tuan Lim Koen Hian punmenyetujui dasar kebangsaan. Saya tahu, banyak juga orang-orang Tionghoa klasik yang tidakmau akan dasar kebangsaan, karena mereka memeluk faham kosmopolitisme, yang mengatakantidak ada kebangsaan, tidak ada bangsa. Bangsa Tionghoa dahulu banyak yang kena penyakitkosmopolitisme, sehingga mereka berkata bahwa tidak ada bangsa Tionghoa, tidak ada bangsaNippon, tidak ada bangsa India, tidak ada bangsa Arab, tetapi semuanya “menschheid”, “perikemanusiaan”. Tetapi Dr. Sun Yat Sen bangkit, memberi pengajaran kepada rakyat Tionghoa,bahwa a d a kebangsaan Tionghoa! Saya mengaku, pada waktu saya berumur 16 tahun, duduk dibangku sekolah H.B.S. diSurabaya, saya dipengaruhi oleh seorang sosialis yang bernama A.Baars, yang memberi pelajaran kepada saya, - katanya: jangan berfaham kebangsaan, tetapiberfahamlah rasa kemanusiaan sedunia, jangan mempunyai rasa kebangsan sedikitpun. Itu terjadipada tahun 17. Tetapi pada tahun 1918, alhamdulillah, ada orang lain yang memperingatkansaya, - ialah Dr SunYat Sen! Di dalam tulisannya “San Min Chu I” atau “The Three People’sPrinciples“, saya mendapat pelajaran yang membongkar kosmopolitisme yang diajarkan oleh A.Baars itu. Dalam hati saya sejak itu tertanamlah rasa kebangsaan, oleh pengaruh “The ThreePeople”s Principles” itu.

Maka oleh karena itu, jikalau seluruh bangsa Tionghoa menganggap Dr. Sun Yat Sen sebagaipenganjurnya, yakinlah, bahwa Bung Karno juga seorang Indonesia yang dengan perasaanhormat-sehormat-hormatnya merasa berterima kasih kepada Dr. Sun Yat Sen, - sampai masukkelobang kubur.

Prinsip KeduaSaudara-saudara. Tetapi… tetapi… memang prinsip kebangsaan ini ada bahayanya! Bahayanyaialah mungkin orang meruncingkan nasionalisme menjadi chauvinisme, sehingga berfaham“Indonesia uber Alles”. Inilah bahayanya! Kita cinta tanah air yang satu, merasa berbangsa yangsatu, mempunyai bahasa yang satu. Tetapi Tanah Air kita Indonesia hanya satu bahagian kecilsaja dari pada dunia! Ingatlah akan hal ini!

Gandhi berkata: “Saya seorang nasionalis, tetapi kebangsaan saya adalah perikemanusiaan” -

Page 64: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

“My nationalism is humanity”. Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan yangmenyendiri, bukan chauvinisme, sebagai dikobar-kobarkan orang di Eropah, yang mengatakan“Deutschland uber Alles”, tidak ada yang setinggi Jermania, yang katanya, bangsanya minulyo,berambut jagung dan bermata biru, “bangsa Aria”, yang dianggapnya tertinggi diatas dunia,sedang bangsa lain-lain tidak ada harganya. Jangan kita berdiri di atas azas demikian, Tuan-tuan,jangan berkata, bahwa bangsa Indonesialah yang terbagus dan termulya, serta meremehkanbangsa lain. Kita harus menuju persatuan dunia, persaudaraan dunia.

Kita bukan saja harus mendirikan negara Indonesia Merdeka, tetapi kita harus menuju pulakepada kekeluargaan bangsa-bangsa. Justru inilah prinsip saya yang kedua. Inilah filosofischprincipe yang nomor dua, yang saya usulkan kepada Tuan-tuan, yang boleh saya namakan“internasionalime”. Tetapi jikalau saya katakan internasionalisme, bukanlah saya bermaksudkosmopolitisme, yang tidak mau adanya kebangsaan, yang mengatakan tidak ada Indonesia,tidak ada Nippon, tidak ada Birma, tidak ada Inggris, tidak ada Amerika, dan lain-lainnya.Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme.Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman-sarinya internasionalisme.Jadi, dua hal ini, saudara-saudara, prinsip 1 dan prinsip 2, yang pertama-tama saya usulkankepada tuan-tuan sekalian, adalah bergandengan erat satu sama lain.

Prinsip KetigaKemudian, apakah dasar yang ke-3? Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasarpermusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negarauntuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara “semua buatsemua”, “satu buat semua, semua buat satu”. Saya yakin syarat yang mutlak untuk kuatnyanegara In-donesia ialah permusyawaratan perwakilan.

Untuk pihak Islam, inilah tempat yang terbaik untuk memelihara agama. Kita, sayapun, adalahorang Islam, - maaf beribu-ribu maaf, keislaman saya jauh belum sempurna, - tetapi kalausaudara-saudara membuka saya punya dada, dan melihat saya punya hati, tuan-tuan akan dapatitidak lain tidak bukan hati Islam.

Dan hati Islam Bung karno ini, ingin membela Islam dalam mufakat, dalam permusyawaratan.Dengan cara mufakat, kita perbaiki segala hal, juga keselamatan agama, yaitu dengan jalanpembicaraan atau permusyawaratan di dalam Badan Perwakilan Rakyat.

Apa-apa yang belum memuaskan, kita bicarakan di dalam permusyawaratan. Badan perwakilan,inilah tempat kita untuk mengemukakan tuntutan-tuntutan Islam. Disinilah kita usulkan kepadapemimpin-pemimpin rakyat, apa-apa yang kita rasa perlu bagi perbaikan. Jikalau memang kitarakyat Islam, marilah kita bekerja sehebat-hebatnya, agar-supaya sebagian yang terbesar daripada kursi-kursi badan perwakilan Rakyat yang kita adakan, diduduki oleh utusan Islam. Jikalaumemang rakyat Indonesia rakyat yang bagian besarnya rakyat Islam, dan jikalau memang Islamdisini agama yang hidup berkobar-kobar didalam kalangan rakyat, marilah kita pemimpin-pemimpin menggerakkan segenap rakyat itu, agar supaya mengerahkan sebanyak mungkinutusan-utusan Islam ke dalam badan perwakilan ini. Ibaratnya badan perwakilan Rakyat 100orang anggautanya, marilah kita bekerja, bekerja sekeras-kerasnya, agar supaya 60, 70, 80, 90utusan yang duduk dalam perwakilan rakyat ini orang Islam, pemuka-pemuka Islam. dengan

Page 65: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

sendirinya hukum-hukum yang keluar dari badan perwakilan rakyat itu, hukum Islam pula.Malahan saya yakin, jikalau hal yang demikian itu nyata terjadi, barulah boleh dikatakan bahwaagama Islam benar-benar h i d u p di dalam jiwa rakyat, sehingga 60%, 70%, 80%, 90% utusanadalah orang Islam, pemuka-pemuka Islam, ulama-ulama Islam. Maka saya berkata, baru jikalaudemikian, baru jikalau demikian, hiduplah Islam Indonesia, dan bukan Islam yang hanya diatasbibirsaja. Kita berkata, 90% dari pada kita beragama Islam, tetapi lihatlah didalam sidang iniberapa % yang memberikan suaranya kepada Islam? Maaf seribu maaf, saya tanya hal itu! Bagisaya hal itu adalah satu bukti, bahwa Islam belum hidup sehidup-hidupnya di dalam kalanganrakyat. Oleh karena itu, saya minta kepada saudara-saudara sekalian, baik yang bukan Islam,maupun terutama yang Islam, setujuilah prinsip nomor 3 ini, yaitu prinsip permusyawaratan,perwakilan. Dalam perwakilan nanti ada perjoangan sehebat-hebatnya. Tidak ada satu staat yanghidup betul-betul hidup, jikalau di dalam badan-perwakilannya tidak seakan-akan bergolakmendidih kawah Candradimuka, kalau tidak ada perjoangan faham di dalamnya. Baik di dalamstaat Islam, maupun di dalam staat Kristen, perjoangan selamanya ada. Terimalah prinsip nomor3, prinsip mufakat, prinsip perwakilan rakyat! Di dalam perwakilan rakyat saudara-saudara islamdan saudara-saudara kristen bekerjalah sehebat- hebatnya. Kalau misalnya orang Kristen inginbahwa tiap-tiap letter di dalam peraturan-peraturan negara Indonesia harus menurut Injil,bekerjalah mati-matian, agar suapaya sebagian besar dari pada utusan-utusan yang masuk badanperwakilan Indonesia ialah orang kristen, itu adil, - fair play!. Tidak ada satu negara bolehdikatakan negara hidup, kalau tidak ada perjoangan di dalamnya. Jangan kira di Turki tidak adaperjoangan. Jangan kira dalam negara Nippon tidak ada pergeseran pikiran. Allah subhanahuwaTa’ala memberi pikiran kepada kita, agar supaya dalam pergaulan kita sehari-hari, kita selalubergosok, seakan-akan menumbuk membersihkan gabah, supaya keluar dari padanya beras, danberas akan menjadi nasi Indonesia yang sebaik-baiknya. Terimalah saudara-saudara, prinsipnomor 3, yaitu prinsip permusyawaratan.

Prinsip KeempatPrinsip No. 4 sekarang saya usulkan, Saya di dalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip itu,yaitu prinsip kesejahteraan , prinsip: tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka.Saya katakan tadi: prinsipnya San Min Chu I ialah Mintsu, Min Chuan, Min Sheng: nationalism,democracy, sosialism. Maka prinsip kita harus: Apakah kita mau Indonesia Merdeka, yang kaumkapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyat sejahtera, yang semua orang cukup makan,cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukupmemberi sandang-pangan kepadanya? Mana yang kita pilih, saudara-saudara? Jangan saudarakira, bahwa kalau Badan Perwakilan Rakyat sudah ada, kita dengan sendirinya sudah mencapaikesejahteraan ini. Kita sudah lihat, di negara-negara Eropah adalah Badan Perwakilan, adalahparlementaire democracy. Tetapi tidakkah di Eropah justru kaum kapitalis merajalela?

Di Amerika ada suatu badan perwakilan rakyat, dan tidakkah di Amerika kaum kapitalismerajalela? Tidakkah di seluruh benua Barat kaum kapitalis merajalela? Padahal ada badanperwakilan rakyat! Tak lain tak bukan sebabnya, ialah oleh karena badan- badan perwakilanrakyat yang diadakan disana itu, sekedar menurut resepnya Franche Revolutie. Tak lain takbukan adalah yang dinamakan democratie disana itu hanyalah politie-kedemocratie saja; semata-mata tidak ada sociale rechtvaardigheid, - tak ada keadilan sosial, tidak ada ekonomischedemocratie sama sekali.

Page 66: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Saudara-saudara, saya ingat akan kalimat seorang pemimpin Perancis, Jean Jaures, yangmenggambarkan politieke democratie. “Di dalam Parlementaire Democratie, kata Jean Jaures, didalam Parlementaire Democratie, tiap-tiap orang mempunyai hak sama. Hak politiek yang sama,tiap orang boleh memilih, tiap-tiap orang boleh masuk di dalam parlement. Tetapi adakahSociale rechtvaardigheid, adakah kenyataan kesejahteraan di kalangan rakyat?” Maka olehkarena itu Jean Jaures berkata lagi: “Wakil kaum buruh yang mempunyai hak politiek itu, didalam Parlement dapat menjatuhkan minister. Ia seperti Raja! Tetapi di dalam dia punya tempatbekerja, di dalam paberik, - sekarang ia menjatuhkan minister, besok dia dapat dilempar keluarke jalan raya, dibikin werkloos, tidak dapat makan suatu apa”.

Adakah keadaan yang demikian ini yang kita kehendaki?

Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasibarat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek-ecomische democratie yangmampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini.Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil, ialahsociale rechtvaardigheid. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurangmakan kurang pakaian, menciptakan dunia-baru yang di dalamnya ada keadilan di bawahpimpinan Ratu Adil. Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingatmencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitubukan saja persamaan politiek, saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ekonomi kita harusmengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.

Saudara-saudara, badan permusyawaratan yang kita akan buat, hendaknya bukan badanpermusyawaratan politieke democratie saja, tetapi badan yang bersama dengan masyarakat dapatmewujudkan dua prinsip: politieke rechtvaardigheid dan sociale rechtvaardigheid.

Kita akan bicarakan hal-hal ini bersama-sama, saudara-saudara, di dalam badanpermusyawaratan. Saya ulangi lagi, segala hal akan kita selesaikan, segala hal! Juga di dalamurusan kepada negara, saya terus terang, saya tidak akan memilih monarchie. Apa sebab? Olehkarena monarchie “vooronderstelt erfelijkheid“, - turun-temurun. Saya seorang Islam, sayademokrat karena saya orang Islam, saya meng-hendaki mufakat, maka saya minta supaya tiap-tiap kepala negara pun dipilih. Tidakkah agama Islam mengatakan bahwa kepala-kepala negara,baik kalif, maupun Amirul mu’minin, harus dipilih oleh Rakyat? Tiap-tiap kali kita mengadakankepala negara, kita pilih. Jikalau pada suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya, menjadikepala negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemodengan sendirinya, dengan automatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itusaya tidak mufakat kepada prinsip monarchie itu.

Prinsip KelimaSaudara-saudara, apakah prinsip ke-5?Saya telah mengemukakan 4 prinsip:1. Kebangsaan Indonesia.2. Internasionalisme, - atau peri-kemanusiaan.3. Mufakat, - atau demukrasi.4. Kesejahteraan sosial.

Page 67: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Prinsip yang kelima hendaknya: Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada Tuhanyang Maha Esa.

Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orangIndonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurutpetunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w., orangBuddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kitasemuanya ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapatmenyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secarakebudayaan, yakni dengan tiada “egoisme-agama”. Dan hendaknya Negara Indonesia satuNegara yang bertuhan!

Marilah kita amalkan, jalankan agama, baik Islam, maupun Kristen, dengan cara yangberkeadaban. Apakah cara yang berkeadaban itu? Ialah hormat-menghormati satu sama lain.

Nabi Muhammad s.a.w. telah memberi bukti yang cukup tentang verdraagzaamheid, tentangmenghormati agama-agama lain. Nabi Isa pun telah menunjukkan verdraagzaamheid. Marilahkita di dalam Indonesia Merdeka yang kita susun ini, sesuai dengan itu, menyatakan: bahwaprinsip kelima dari pada Negara kita, ialah Ketuhanan yang berkebudayaan, Ketuanan yangberbudi pekerti yang luhur, Ketuhanan yang hormat-menghormati satu sama lain. Hatiku akanberpesta raya, jikalau saudara-saudara menyetujui bahwa Negara Indonesia Merdeka berazaskanKetuhanan Yang Maha Esa!

Disinilah, dalam pangkuan azas yang kelima inilah, saudara- saudara, segenap agama yang adadi Indonesia sekarang ini, akan mendapat tempat yang sebaik-baiknya. Dan Negara kita akanbertuhan pula!

Ingatlah, prinsip ketiga, permufakatan, perwakilan, disitulah tempatnya kita mempropagandakanidee kita masing-masing dengan cara yang berkebudayaan!

Saudara-saudara! “Dasar-dasar Negara” telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah PancaDharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat disini. Dharma berarti kewajiban, sedang kitamembicarakan dasar. Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam limajumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai Panca Inderia. Apa lagi yang limabilangannya?

Pendawapun lima oranya. Sekarang banyaknya prinsip; kebangsaan, internasionalisme, mufakat,kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula bilangannya.

Namanya bukan Panca Dharma, tetapi - saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kitaahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulahkita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.

Atau, barangkali ada saudara-saudara yang tidak suka akan bilangan lima itu?Saya boleh peras, sehingga tinggal 3 saja. Saudara-saudara tanya kepada saya, apakah “perasan”yang tiga itu? Berpuluh-puluh tahun sudah saya pikirkan dia, ialah dasar-dasarnya Indonesia

Page 68: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Merdeka, Weltanschauung kita. Dua dasar yang pertama, kebangsaan dan internasionalisme,kebangsaan dan peri-kemanusiaan, saya peras menjadi satu: itulah yang dahulu saya namakansocio-nationalisme.

Dan demokrasi yang bukan demokrasi barat, tetapi politiek- economische demokratie, yaitupolitieke demokrasi dengan sociale rechtvaardigheid, demokrasi dengan kesejahteraan, sayaperaskan pula menjadi satu: Inilah yang dulu saya namakan socio-democratie. Tinggal lagiketuhanan yang menghormati satu sama lain. Jadi yang asalnya lima itu telah menjadi tiga:socio-nationalisme, socio-demokratie, dan ketuhanan. Kalau Tuan senang kepada simbolik tiga,ambillah yang tiga ini.

Tetapi barangkali tidak semua Tuan-tuan senang kepada trisila ini, dan minta satu, satu dasarsaja? Baiklah, saya jadikan satu, saya kumpulkan lagi menjadi satu. Apakah yang satu itu?

Sebagai tadi telah saya katakan: kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus men-dukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buatIndonesia, bukan Van Eck buat indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapiIndonesia buat Indonesia, - semua buat semua ! Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, danyang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan“gotong-royong”. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong! Alangkahhebatnya! Negara Gotong Royong!

“Gotong Royong” adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan”, saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satuusaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota yang terhormat Soekardjo satu karyo,satu gawe. Marilah kita menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, bersama-sama !Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoanganbantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaansemua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong!

Prinsip Gotong Royong diatara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang Islam dan yangKristen, antara yang bukan Indonesia tulen dengan peranakan yang menjadi bangsa Indonesia.Inilah, saudara-saudara, yang saya usulkan kepada saudara-saudara.

Pancasila menjadi Trisila, Trisila menjadi Eka Sila. Tetapi terserah kepada tuan-tuan, mana yangTuan-tuan pilih: trisila, ekasila ataukah pancasila? Isinya telah saya katakan kepada saudara-saudara semuanya. Prinsip-prinsip seperti yang saya usulkan kepada saudara-saudara ini, adalahprinsip untuk Indonesia Merdeka yang abadi. Puluhan tahun dadaku telah menggelora denganprinsip-prinsip itu. Tetapi jangan lupa, kita hidup didalam masa peperangan, saudara- saudara. Didalam masa peperangan itulah kita mendirikan negara Indonesia, - di dalam gunturnyapeperangan! Bahkan saya mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah Subhanahu wata’ala,bahwa kita mendirikan negara Indonesia bukan di dalam sinarnya bulan purnama, tetapi dibawah palu godam peperangan dan di dalam api peperangan. Timbullah Indonesia Merdeka,Indonesia yang gemblengan, Indonesia Merdeka yang digembleng dalam api peperangan, danIndonesia Merdeka yang demikian itu adalah negara Indonesia yang kuat, bukan negaraIndonesia yang lambat laun menjadi bubur. Karena itulah saya mengucap syukur kepada Allah

Page 69: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

s.w.t.

Berhubung dengan itu, sebagai yang diusulkan oleh beberapa pembicara-pembicara tadi,barangkali perlu diadakan noodmaatregel, peraturan bersifat sementara. Tetapi dasarnya, isinyaIndonesia Merdeka yang kekal abadi menurut pendapat saya, haruslah Panca Sila. Sebagaidikatakan tadi, saudara-saudara, itulah harus Weltanschauung kita. Entah saudara- saudaramufakatinya atau tidak, tetapi saya berjoang sejak tahun 1918 sampai 1945 sekarang ini untukWeltanschauung itu. Untuk membentuk nasionalistis Indonesia, untuk kebangsaan Indonesia;untuk kebangsaan Indonesia yang hidup di dalam peri-kemanusiaan; untuk permufakatan; untuksociale rechtvaardigheid; untuk ke-Tuhananan. Panca Sila, itulah yang berkobar-kobar di dalamdada saya sejak berpuluh-puluh tahun. Tetapi, saudara-saudara, diterima atau tidak, terserahsaudara-saudara. Tetapi saya sendiri mengerti seinsyaf- insyafnya, bahwa tidak satuWeltaschauung dapat menjelma dengan sendirinya, menjadi realiteit dengan sendirinya. Tidakada satu Weltanschauung dapat menjadi kenyataan, menjadi realiteit, jika tidak denganperjoangan!

Janganpun Weltanschauung yang diadakan oleh manusia, jangan pun yang diadakan Hitler, olehStalin, oleh Lenin, oleh Sun Yat Sen! “De Mensch“, - manusia! -, harus perjoangkan itu. Zonderperjoangan itu tidaklah ia akan menjadi realiteit! Leninisme tidak bisa menjadi realiteit zonderperjoangan seluruh rakyat Rusia, San Min Chu I tidak dapat menjadi kenyataan zonderperjoangan bangsa Tionghoa, saudara-saudara! Tidak! Bahkan saya berkata lebih lagi dari itu:zonder perjoangan manusia, tidak ada satu hal agama, tidak ada satu cita-cita agama, yang dapatmenjadi realiteit. Janganpun buatan manusia, sedangkan perintah Tuhan yang tertulis di dalamkitab Qur’an, zwart op wit (tertulis di atas kertas), tidak dapat menjelma menjadi realiteit zonderperjoangan manusia yang dinamakan ummat Islam. Begitu pula perkataan-perkataan yangtertulis didalam kitab Injil, cita-cita yang termasuk di dalamnya tidak dapat menjelma zonderperjoangan ummat Kristen.

Maka dari itu, jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Panca Sila yang saya usulkan itu, menjadisatu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationali- teit yangmerdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh denganperikemanusiaan, ingin hidup diatas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengansociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luasdan sempurna, -janganlah lupa akan syarat untuk menyeleng-garakannya, ialah perjoangan,perjoangan, dan sekali lagi pejoangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negaraIndonesia Merdeka itu perjoangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan saya berkata: Di-dalamIndonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya denganperjoangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita, bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatupadu, berjoang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan di dalam Panca Sila. Danterutama di dalam zaman peperangan ini, yakinlah, insyaflah, tanamkanlah dalam kalbu saudara-saudara, bawa Indonesia Merdeka tidak dapat datang jika bangsa Indonesia tidak mengambilrisiko, - tidak berani terjun menyelami mutiara di dalam samudera yang sedalam-dalamnya.

Jikalau bangsa Indonesia tidak bersatu dan tidak menekad-mati-matian untuk mencapai merdeka,tidaklah kemerdekaan Indonesia itu akan menjadi milik bangsa Indonesia buat selama-lamanya,sampai keakhir jaman! Kemerdekaan hanya- lah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa, yang

Page 70: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

jiwanya berkobar-kobar dengan tekad “Merdeka, - merdeka atau mati”!

Saudara-sauadara! Demikianlah saya punya jawab atas pertanyaan Paduka Tuan Ketua. Sayaminta maaf, bahwa pidato saya ini menjadi panjang lebar, dan sudah meminta tempo yang sedikitlama, dan saya juga minta maaf, karena saya telah mengadakan kritik terhadap catatanZimukyokutyoo yang saya anggap “verschrikkelijk zwaarwichtig” itu. Terima kasih!Read More..

19:04Categories: Pidato Ir. Soekarno. Author: negerisenja

0 komentar

RESOPIM

Pidato Presiden RI, Bung Karno, pada tanggal17.8.1963

RESOPIM(Revolusi, Sosialisme, Pimpinan Nasional)

=====================

Perjuangan makin meningkat, makin menghebat, makin sengit, tugas makin berat, makinmenggunung, - dan ini hanya bisa ditanggulangi dengan semangat yang kritis, ya, bahkansemangat yang selfkritis.

Proklamasi 17 Agustus 1945!

Dua windu lamanya kita telah hidup di bawah pengayomannya, dua windu lamanya kita hidup dibawah sinar suryanya. Ya, pengayoman! Sebab, proklamasi itu merupakan cetusan tekadnasional, cetusan segala kekuatan nasional secara total, dan karena ketotalannya itulah maka kita

Page 71: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

bisa bertahan sampai sekarang, dan insya Allah, juga akan bertahan sampai ke akhir zaman.Pernah, lebih dari lima belas tahun yang lalu, pihak Belanda berkata, bahwa Republik Indonesiatidak akan mengalami ia punya 17 Agustus yang kedua, karena akan hancur, dengan sendirinyaberantakan disebabkan ia punya “innerlijke conflicten” (konflik internal), tetapi kenyataannyaialah, bahwa Republik Indonesia berkat ia punya “ketotalan” itu, telah bertahan sampai sekarangmengalami ia punya 17 x 17 Agustus, - 17 kali ia punya 17 Agustus yang keramat.

Dan sinar suryanya! Pada waktu kita berjalan, Proklamasi menunjukkan arahnya jalan. Padawaktu kita lelah, Proklamasi memberikan tenaga baru kepada kita. Pada waktu kita berputus asa,Proklamasi membangunkan lagi semangat kita. Pada waktu di antara kita ada yang nyeleweng,Proklamasi memberikan alat kepada kita untuk memperingatkan si penyeleweng itu bahwamereka telah nyeleweng. Pada waktu kita menang, Proklamasi mengajak kita untuk tegapberjalan terus, oleh karena tujuan terakhir memang belum tercapai.

Bahagialah rakyat Indonesia yang mempunyai Proklamasi itu; bahagialah ia, karena iamempunyai pengayoman, dan di atas kepalanya ada sinar surya yang cemerlang! Bahagialah ia,karena ia dengan adanya Proklamasi yang perkataan-perkatannya sederhana itu, tetapi yang padahakikatnya ialah pencetusan segala perasaan-perasaan yang dalam sedalam-dalamnya terbenamdi dalam ia punya kalbu, sebenarnya telah membukakan keluar ia punya pandangan hidup, iapunya tujuan hidup, ia punya falsafah hidup, ia punya rahasia hidup, sehingga selanjutnyadengan adanya Proklamasi beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan Undang-UndangDasar 1945 itu, ia mempunyai pegangan hidup yang boleh dibaca dan direnungkan setiap jamdan setiap menit. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mempunyai pegangan hidup begitujelas dan indah, seperti bangsa kita ini. Malah banyak bangsa di muka bumi ini, yang takmempunyai pegangan hidup sama sekali!

Dengarkan sekali lagi bunyi naskah Proklamasi itu :“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenaipemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoyang sesingkat-singkatnya.”

Dan dengarkan sekali lagi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, makapenjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagiadengan sela-mat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannegara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supayaberkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan inikemerdekaannya.

Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu peme-rintah negara Indonesia yang melindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan

Page 72: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melak-sanakan ketertiban duniayang berdasarkan kemer-dekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlahkemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia,yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyatdengan berdasar kepada : “Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan danpermusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia.”

Demikianlah bunyi Proklamasi beserta anakkandungnya yang berupa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Alangkah jelasnya!Alangkah sempurnanya ia melukis-kan kita punya pandangan hidup sebagai bangsa, - kita punyatujuan hidup, kita punya falsafah hidup, kita punya rahasia hidup, kita punya pegangan hidup!

Karena itu maka Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu “pengejawantahan”kita punya isi jiwa yang sedalam-dalamnya, satu Darstellung kita punya deepest inner self. 17Agustus 1945 mencetuskan keluar satu proklamasi kemerdekaan beserta satu dasarkemerdekaan. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebenarnya satu proclamation ofindependence dan satu declaration of independence. Bagi kita, maka naskah Proklamasi danPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu. Bagi kita, maka naskah Proklamasi danPembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Bagi kita,maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah loro loroningatunggal. Bagi kita, maka proclamation of independence berisikan pula declaration ofindependence. Lain bangsa, hanya mempunyai proclamation of independence saja. Lain bangsalagi, hanya mempunyai declaration of independence saja. Kita mempunyai proclamation ofindependence dan declaration of independence sekaligus.

Proklamasi kita memberikan tahu kepada kita sendiri dan kepada seluruh dunia, bahwa rakyatIndonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka.

Declaration of independence kita, yaitu terlukis dalam Undang-Undang Dasar 1945 sertaPembukaannya, mengikat bangsa Indonesia kepada beberapa prinsip sendiri, dan memberi tahukepada seluruh dunia apa prinsip-prinsip kita itu.

Proklamasi kita adalah sumber kekuatan dan sumber tekad perjuangan kita, oleh karena sepertitadi saya katakan, Proklamasi kita itu adalah ledakan pada saat memuncaknya kracht total semuatenaga-tenaga nasional, badaniah dan batiniah - fisik dan moril, materiil dan spirituil.

Declaration of independence kita, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikanpedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakankenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuksetia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita.

Maka dari itulah saya tadi tandaskan, bahwa Proklamasi kita tak dapat dipisahkan darideclaration of independence kita yang berupa Undang-Undang Dasar 1945 denganPembukaannya itu.

Page 73: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

“Proklamasi” tanpa “declaration” berarti bahwa kemer-dekaan kita tidak mempunyai falsafah.Tidak mem-punyai dasar penghidupan nasional, tidak mempunyai pedoman, tidak mempunyaiarah, tidak mempunyai “raison d’etre”, tidak mempunyai tujuan selain daripada mengusirkekuasaan asing dari bumi Ibu Pertiwi.

Sebaliknya, “declaration” tanpa “proklamasi”, tidak mempunyai arti. Sebab, tanpa kemerdekaan,maka segala falsafah, segala dasar dan tujuan, segala prinsip, segala “isme”, akan merupakankhayalan belaka, - angan-angan kosong-melompong yang terapung-apung di angkasa raya.

Tidak, Saudara-saudara! Proklamasi Kemerdekaan kita bukan hanya mempunyai segi negatifatau destruktif saja, dalam arti membinasakan segala kekuatan dan kekuasaan asing yangbertentangan dengan kedaulatan bangsa kita, menjebol sampai ke akar-akarnya segala penjajahandi bumi kita, menyapu-bersih segala kolonialisme dan imperialisme dari tanah air Indonesia, -tidak, proklamasi kita itu, selain melahirkan kemerdekaan, juga melahirkan dan menghidupkankembali kepribadian bangsa Indonesiadalam arti seluas-luasnya :§ kepribadian politik,§ kepribadian ekonomi,§ kepribadian sosial,§ kepribadian kebudayaan,pendek kata kepribadian nasional.

Kemerdekaan dan kepribadian nasional adalah laksana dua anak kembar yang melengket satusama lain, yang tak dapat dipisahkan tanpa membawa bencana kepadamasing-masing.........................

Sekali lagi, semua kita, terutama sekali semua pemimpin-pemimpin, harus menyadari sangkut-paut antara Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :§ kemerdekaan untuk bersatu,§ kemerdekaan untuk berdaulat,§ kemerdekaan untuk adil dan makmur,§ kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum,§ kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,§ kemerdekaan untuk ketertiban dunia,§ kemerdekaan perdamaian abadi,§ kemerdekaan untuk keadilan sosial,§ kemerdekaan yang berkedaulatan rakyat,§ kemerdekaan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,§ kemerdekaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,§ kemerdekaan yang berdasarkan persatuan Indonesia;§ kemerdekaan yang berdasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan,§ kemerdekaan yang mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,semua ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, anak kandung atau saudara

Page 74: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

kembar daripada Proklamasi 17 Agustus 1945.

Bagi orang yang benar-benar sadar kita punya proclamation dan sadar kita punya declaration,maka Amanat Penderitaan Rakyat tidaklah khayalan atau abstrak. Bagi dia, Amanat PenderitaanRakyat terlukis cetha wela-wela (sangat nyata dan jelas) dalam Proklamasi dan Undang-UndangDasar 1945. Bagi dia, Amanat Penderitaan Rakyat adalah konkrit-mbahnya-konkrit. Bagi dia, -dus bukan bagi orang-orang gadungan -, melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat adalahberarti setia dan taat kepada Proklamasi. Bagi dia, mengerti Amanat Penderitaan Rakyat berartimempunyai orientasi yang tepat terhadap rakyat. Bukan rakyat sebagai kuda tunggangan, tetapirakyat sebagai satu-satunya yang berdaulat di Republik Proklamasi, sebagai tertulis di dalamPembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Menerima Amanat Penderitaan Rakyat berarti :§ mencintai rakyat,§ memperhatikan kepentingan-kepentingan rakyat,§ mengabdi rakyat,§ mendahulukan kepentingan rakyat dari pada kepentingan diri sendiri, atau kepentingan kantongsendiri, atau kepentingan pundi-pundian sendiri.

Ada pula pemimpin-pemimpin yang menyerukan kepada rakyat, supaya rakyat “awas-awaslahterhadap orang-orang yang memakai Manipol, Jarek, USDEK, dan Amanat Penderitaan Rakyat,hanya sebagai merk saja”, tetapi yang kenyataannya mereka sendirilah yang mendahulukankepen-tingan dewek, menyalahgunakan kekuasaan untuk menggendutkan kantung dewek. Hai,rakyat, awas terhadap “pemimpin-pemimpin” yangdemikian itu! Tidak semua “kecap nomor satu” adalah benar-benar nomor satu! Banyak yangtiruan, Bung, banyak yang palsu!

Dwitunggal Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945!Alangkah hebatnya, alangkah mengagumkannya!............Bahagialah rakyat Indonesia! Revolusinya yang meledak pada tanggal 17 Agustus 1945 itubukan saja melahirkan kembali kemerdekaan nasionalnya, tetapi secara serentak jugamenghidupkan kembali kepribadiannya dalam arti yang seluas-luasnya! Undang-Undang Dasar1945 dengan Pembukaannya itu bukan sekedar hanya merupakan suatu piagam yang secarayuridis-teknis dan secara teknis rechts-wetenschappelijk-staatswetenschappelijk (ilmu hukum-ilmu kenegaraan) hendak mengatur ketatanegaraan kita, bukan sekedar satu pengumpulansemata-mata dari bagian-bagian undang-undang Amerika, atau Inggris, atau Swiss, atau CodeNapoleon, melainkan satu Declaration of the National Life of the Indonesian People, satufalsafah hidup bangsa Indonesia.

Banyak negara-negara lain yang baru sesudah memproklamasikan kemerdekaannya ataumencapai kemerde-kaannya, baru memperhatikan penyusunan undang-undang dasarnya, yangkadang-kadang memakan waktu beberapa tahun lamanya. Dan sering pula dalam penyusunanundang-undang dasarnya mereka itu, mereka menjiplak banyak hal-hal dari undang-undangdasar negara asing.

Kita tidak demikian! Proklamasi kemerdekaan kita undang-undang dasar kita lahir serentak daridalam gua-garbanya Ibu Pertiwi.

Page 75: MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik ......MEMBANGUN DUNIA KEMBALI Pidato Presiden Republik IndonesiaDimuka Sidang Umum P.B.B. ke - XV tanggal 30 September 1960 Tuan Ketua,

Ya, kita tidak menjiplak! Proklamasi kemerdekaan kita dan undang-undang dasar kita membawakebijaksanaan Indonesia tersendiri, membawa konsepsi hati nurani Indonesia tersendiri! Sayakatakan tadi, proklamasi kemerdekaan kita dan undang-undang dasar kita menjalan-kan falsafahhidup bangsa Indonesia, - satu falsafah mengenai hubungan warga Indonesia dengan kata hatinyadan dengan Tuhannya, hubungan antara warga dengan warga, hubungan antara warga dengankemilikan materiil yang sekarang kita tuangkan dalam satu konsepsi yang bernamaManipol/USDEK, atau sosialisme Indonesia, hubungan antara warga Indonesia dengan seluruhumat manusia yang kita simpulkan sebagai peri kemanusiaan, perdamaian, persahabatanantarbangsa, keadilan antar-bangsa, bebas dari penghisapan dan penindasan, bebas dariexploitation de l’homme par l’homme dan dari exploitation de nation par nation. Inilah refleksimutlak kepribadian Indonesia, yang hidup kembali sejak Proklamasi 17 Agustus 1945.Read More..

18:58Categories: Pidato Ir. Soekarno. Author: negerisenja