· membahas tentang hubungan pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa kewirausahaan di smk...

108

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 2:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 3:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 4:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 5:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 6:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

ABSTRAK

Dwi Prasetiawati, Nim 207018200489, Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Skripsi. Program Studi Manajemen Pendidikan. Jurusan Kependidikan Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta 2012

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Dua Mei terletak di wilayah perbatasan dengan Ibu Kota DKI Jakarta, tepatnya di Jl. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Karena terletak di lokasi yang strategis dan kondusif mudah dijangkau siswa yang tinggal di wilayah Ciputat, Pamulang, Bintaro dan sekitarnya. Oleh karena itu SMK Dua Mei selalu berbenah diri untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan sehingga mendorong SMK Dua Mei menjadi sekolah yang bermutu dan dambaan masyarakat, khususnya masyarakat Ciputat dan sekitarnya. Skripsi ini membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang

masalah kemampuan guru dalam mengelola kelas hubungannya terhadap motivasi belajar kewirausahaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Kepala Sekolah SMK 2 Mei Ciputat.

2. Guru Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan dua cara yaitu wawancara dan angket atau kuesioner. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan statistik korelasional.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa pelaksanaan pengelolaan kelas di SMK Dua Mei Ciputat sudah berjalan cukup baik atau sedang. Adanya pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa. Karena, semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan guru, maka semakin baik motivasi belajar siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Saran : Sebaiknya Kepala Sekolah mengawasi jalannya kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar serta memberikan evaluasi kepada para guru dalam proses belajar mengajar khususnya dalam kegiatan pengelolaan kelas.

Kritik : Guru harus lebih memahami kegiatan pengelolaan kelas dengan baik agar dapat memotivasi belajar siswa, karena dengan kegiatan pengelolaan kelas yang baik maka akan menghasilkan proses belajar yang menyenangkan dan rasa aman terhadap siswa dikelas dengan begitu motivasi belajar siswa pun akan meningkat.

Page 7:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 8:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 9:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 10:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 11:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 12:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, karena saat ini dunia pendidikan tengah menghadap beragai masalah seperti kemjuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu siswa dharakan agar dapat mengikuti moderisasi pendidikan saat ini.1 Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk membentuk

kepribadian anak didik yang baik. Dalam masa kemajuan sekarang ini, setiap

sekolah membutuhkan guru yang betul-betul berkualitas. Guru merupakan salah

satu faktor yang amat penting khususnya dalam pendidikan formal untuk

mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan Islam.

Idealnya seorang guru harus mampu membaca dan memprediksi

kemampuan semua siswanya, dan mengetahui karakter siswanya sehingga guru

dapat memposisikan diri dengan baik dan menghadapi mereka sesuai dengan

karakter dan gaya belajar mereka dengan cara yang tepat. Seorang guru harus

dapat menarik perhatian para siswa dengan berbagai macam cara dan pendekatan

guna kelancaran proses pembelajaran. Kepribadian guru merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dari sekian banyak faktor lainnya.2

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta

didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan

1 Abudin Nata, Modernisasi Pendidikan Islam Di Indonesia, ( Jakarta : UIN Jakarta

Press, 2006),h.19 2 Nur Uhbiiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : CV, Pustaka Setia,2005), h.71

Page 13:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

2

tertentu. Kedudukan guru sebagai pendidik dan pembimbing tidak bisa dilepaskan

dari guru sebagai pribadi.

Tugas utama guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan

intelektual, afektif dan psikomotorik, melalui menyampaikan pengetahuan,

pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif ini

mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum

pengajaran dilakukan.

Harapan yang tidak pernah sirna oleh seorang guru adalah bagaimana

bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara

tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.

Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala

keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang

yang berbeda.

Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik maka akan mewujudkan

interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajarannya pun dapat

dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan

kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahannkan, disebabkan pada kondisi

tertentu ada gangguan yang tidak dikehendaki datang dengan tiba-tiba atau

disebut dengan kendala spontanitas. kendala spontanitas ini dapat mengganggu

suasana kelas sehingga dapat memecahkan konsentrasi anak didik.3

Masalah pengelolaan kelas memang masalah yang tidak pernah absen dari

agenda kegiatan guru. Suatu kondisi yang optimal dapat dicapai jika guru mampu

mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam

suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan adanya

hubungan interpersonal yang baik antara guru dan anak didik dengan anak didik,

merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Kelas harus dirancang dan

3 Syaiful Bahari Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, : PT Rieneka Cipta,

2006), h.173

Page 14:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

3

dikelola dengan seksama agar memberi hasil yang maksimal. pendekatan atas

pengelolaan kelas sangat tergantung pada kemampuan, pengetahuan, sikap guru

terhadap proses pembelajaran, dan hubungan siswa yang mereka ciptakan.4

Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.5

Dari pengertian pendidikan di atas, ada beberapa hal yang sangat penting

untuk diketahui. Pertama, pendidikan bukanlah suatu proses yang asal-asalan,

akan tetapi proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru

dan siswa harus mengarah ketujuan. Kedua, pendidikan tidak boleh

mengesampingkan proses belajar. Ketiga, proses penididikan harus berorientasi

kepada siswa. keempat, proses pendidikan berujung kepada pembentukan sikap,

pengembangan kecerdasan atau intelektual serta pengembangan keterampilan

anak sesuai dengan kebutuhan. oleh karena itu, Ke empat hal yang berhubungan

dengan pendidikan itu menunjukan betapa pentingnya proses pendidikan yang

mengarah pada tujuan pendidikan. Akan tetapi, pelaksanaan pendidikan di sekolah

belum sesuai dengan mata pelajaran yang diberikannya, seakan mata pelajaran

yang satu terlepas dari mata pelajaran secara menyeluruh. Untuk itu diperlukan

suatu standar yang mengatur proses pembelajaran yang biasa disebut dengan

standar proses pendidikan.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Bab I Pasal 1 ayat 6

adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan. Dalam standar nasional pendidikan terdapat 8 Standar Nasional antara

lain : Stadar isi pendidikan yang terdapat pada pasal 5 yaitu standar isi pendidikan

mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi

4 Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, (Jogyakarta, IKAPI, 2007), h.40 5 DEPDIKNAS, Himpunan Peraturan/Ketentuan Bidang Pendidikan Dasar Dan

Menengah,(2007), h.10

Page 15:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

4

lulusan pada jenjeng dan jenis pendidikan tertentu, standar proses yang terdapat

pada pasal 19 yaitu proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi sktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik, dan standar-standar lainnya. dan salah satunya adalah

standar pengelolaan , pada pasal 49 ayat 1 berbunyi pengelolaan satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan menajemen

berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,

keterbukaan, dan akuntabilitas.

Akar kata pegelolaan adalah “ kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran

“an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “ manajemen”. Manajemen adalah

ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam

pengertian umum adalah pengadministrasian, pegaturan atau penataan suatu

kegiatan. Sedangkan kelas yaitu sekelompok siswa yang pada waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.6

M. Entang mengemukakan bahwa pengelolaan kelas adalah berbagai

kegiatan yang sengaja dlakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.7

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah

penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan

dengan lancar, efektif dan efisien. Oleh krena itu, agar setiap anak mendapat

perlakuan secara maksimal dan adil maka perlu didaftar, dicatat, dikelompokan,

ditempatkan dikelas. Pada waktu-waktu tertentu, sekolah berkewajiban

memberikan laporan kepada orang tua atau wali murid tentang hasil dari apa yang

telah diucapkan atau dilakukan oleh anak tersebut di sekolah dari hari kehari. Jadi

6 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas Dan Siswa, (Jakartta, PT Raja Grafindo

Persada, 1996) cet, IV, h. 7 dan 17 7 Ade Rukmana, Asep Sutya, Pengelolaan Kelas, (Bandung :Universitas pendidikan

indonesia (UPI PRESS),2006) Cet-1, h.172

Page 16:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

5

pengelolaan siswa adalah pekerjaan mengetur siswa yang meliputi : Mendaftar,

Mencatat, Menempatkan, Melaporkan dan Sebagainya.8

Agar anak didk senang dan bergairah dalam belajar, guru berusaha

menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua

potensi kelas yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru di man pun

dan kapan pun. Hanya sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul

semuanya karena berbagai faktor penyebabnya. Masalah motivasi adalah satu dari

sederetan faktor yang menyebabkan itu.

Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi

seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivasi

untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar

yang dimilikinya. dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu

aspek dnamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi

bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan

tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk

mengerahkan segala kemampuannya. oleh karena itu, guru harus mampu

membangkitkan motivasi belajar siswa, agar siswa dapat berupaya mengerahkan

segala kemampuannya dalam proses belajar.9

Situasi belajar mengajar di sekolah-sekolah sekarang ini menggambarkan

suatu keadaan yang sangat kompleks. Kekalutan yang ada adalah akibat faktor-

faktor obyektif yang saling mempengaruhi sehingga mengakibatkan menurunnya

hasil belajar. Oleh karena itu, guru-guru perlu menciptakan situasi yang

memungkinkan murid-murid dapat belajar dengan baik dan guru-guru dapat

membimbing dalam suasana kreatif. Jika faktor-faktor obyektif dalam situasi

belajar di sekolah dianalisa maka akan banyak sekali variabel yang menentukan

proses belajar mengajar. Usaha memperbaiki variabel-variabel adalah usaha untuk

membantu guru-guru agar mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ada

dalam proses mengajar. Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas

8 Arikunto,Suharsimi, Pegelolaan Kelas Dan Siswa(Sebuah Pendekatan Edukatif),

(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,1996) h.12 9 Wina Sanjaya,Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group,2008) Cet-1, h.249

Page 17:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

6

dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara

efektif dan efisien. Beberapa indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah

sebagai berikut :

1. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang berhenti kerena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.

2. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secapatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tetapi, mengetjakannya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja. Maka, kelas tersebut dikataka tidak tertib.10

Salah satu sasaran pengelolaan kelas adalah penerapan standar proses

pendidikan di suatu sekolah, karena penerapan standar proses pendidikan untuk

mencapai standar kompetensi lulusan. Secara umum penerapan standar proses di

sekolah-sekolah mengacu kepada visi, misi dan tujuan sekolah tersebut. Karena

standar proses itu adalah menerapkan standar menggunakan kriteria mutu. Dalam

pengelolaan pendidikan indonesia kriteria minimal itu adalah standar nasional

pedidikan. Kriteria minimal sama dengan batas minimal mutu yang menjadi target

pencapaian yang diterapkan satuan pendidikan, idealnya di atas standar nasional.

dalam menerapkan standar nasional, terdapat dua kata kunci yaitu adalah kriteria

yang dipersyaratkan dan adanya proses pengukuran. Hal yang diukur dalam mutu

adalah proses dan hasil belajar. oleh karena itu, indikator mutu meliputi indikator

operasional dan indikator produk. kedua bidang itu penting untuk diukur karena

dari hasil penelitian para ahli terbukti bahwa produk yang baik itu datang dari

proses yang bermutu. proses yang bermutu harus melahirkan produk yang

bermutu pula.

Namun demikian standar pengelolaan tersebut belum berjalan secara

keseluruhan di satuan pendidikan. kendalanya adalah kerena masih ada guru yang

belum paham akan proses pengelolaan kelas tersebut sehingga proses

pembelajaran kurang efektif, , masih ada guru yang belum optimal dalam

menerapkan pengelolaan kelas yang menyebabkan adanya siswa yang bosan di

kelas, siswa tidak memperhatikan pelajaran, siswa yang sering keluar kelas dan

10 Arikunto, Suharsimi, Pengelolan Kelas Dan Siswa (Sebuah Pendekatan Edukatif), (

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,1996)h.12

Page 18:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

7

juga siswa yang mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung. padahal

jika pembelajaran dikelola dengan baik dapat berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa. dengan demikian motivasi belajar siswa dan kinerja siswa pun akan

meningkat.

Dari fenomena tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang

berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas. dengan demikian

penulis tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul “ PERSEPSI SISWA

TENTANG PENGELOLAAN KELAS PENGARUHNYA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DI SMK DUA MEI CIPUTAT”.

Dengan alasan adanya guru yang belum memehami akan proses pengelolaan kelas

sehingga proses pembelajaran kurang efektif, dan belum akan proses pengelolaan

kelas sehingga proses pembelajaran belum maksimal dan belum lengkapnya

sarana dan prasarana yanga ada di sekolah seperti infokus yang hanya ada di

dalam satu ruangan, masih ada guru yang belum optimal dalam menerapkan

pengelolaan kelas yang menyebabkan adanya siswa yang bosan di kelas, siswa

yang tidak memperhatikan pelajaran, siswa yang sering keluar kelas dan juga

siswa yang mengantuk disaat proses belajar berlangsung.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang di hadapi guru ketika berhadapan dengan sejumlah

anak didik adalah masalah pengelolaan kelas. Karena dengan pengelolaan kelas

secara optimal maka akan membeikan semangat belajar siswa. Apa, siapa,

bagaimana, kapan, dan di mana adalah serentetan pertanyaan yang perlu dijawab

dalam hubungannnya dengan masalah pengelolaan kelas. peranan guru itu paling

tidak berusaha mengatur suasana kelas yang kondusif bagi kegairahan dan

kesenangan belajar anak didik. Setiap kali guru masuk kelas selalu dituntut untuk

mengelola kelas hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Jadi, masalah

pengeturan kelas ini tidak akan pernah sepi dari kegiatan guru. Semua kegiatan itu

guru lakukan tidak lain demi kepentingan anak didik, demi keberhasilan belajar

anak didik sehingga anak didik dapat termotivasi dalam mengekuti pelajaran. tapi

Page 19:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

8

sayangnya, masih ada guru yang belum memahami pentingnya mencipyakan

lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas

yang ada.

Oleh karena itu, latarbelakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas belum sesuai dengan konsep pembelajaran yang

mengacu pada tujuan pembelajaran

2. Banyaknya guru yang kurang memahami konsep pembelajaran yang

mengacu pada pengelolaan kelas

3. Bagaimana pengaruh pengolahan kelas terhadap motivasi belajar siswa

4. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah

berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan masalah

tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat

mencapai tujuan pengejaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat

belajar.

Agar anak didik senang dan bergairah belajar, guru berusaha menyediakan

lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas

yang ada. keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru dimana pun dan kapan

pun. Hanya sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul semuanya karena

berbagai faktor penyebabnya. Masalah motivasi adalah salah satu sederetan faktor

yang menyebabkan itu.

Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi

seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi kesekolah tanpa motivasi

untuk belajar. Untuk bermain-main berlama-lama di sekolah adalah bukan

waktunya yang tepat. Untuk mengganggu teman atau membuat keributan di dalam

kelas adalah suatu perbuatan yang kurang terpuji bagi orang terpelajar seperti

anak didik. Maka, anak didik datang ke sekolah bukan untuk itu semua, tetapi

Page 20:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

9

untuk belajar demi masa depannya kelak dikemudian hari. Oleh karena itu,

mengingat keterbatasan peneliti, maka pembahasan penelitian ini dibatasi pada

bagian tentang pengelolaan kelas pengaruhnya pada motivasi belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah. Jangankan bagi guru yang

baru menerjunkan diri kedalam dunia pendidikan, bagi guru yang sudah

profesional pun sudah merasakan betapa sukarnya mengelola kelas. Namun begitu

tidak pernah guru merasa jenuh dan kemudian jera mengelola kelas setiap kali

mengajar. Oleh karena itu, tugas guru disini adalah membangkitkan motivasi pada

murid-muridnya. Usahakanlah agar motivasi yang timbul pada anak-anak adalah

motivasi intrinsik (motif yang mendorongnya ada kaitannya langsung dengan

nilai-nilai yang terkandung di dalam objeknya/tujuan pekerjaannya itu sendiri),

sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, berikut ini di kemukakan

rumusan masalahnya yaitu adakah hubungan yang signifikan antara persepsi siswa

terhadap pengelolaan kelas, pengaruhnya terhadap motivasi belajar

kewirausahaan. untuk memperjelas dan menyelesaikan penelitian ini berikut

pertanyaan-pertanyan penelitian :

1. Bagaimana hubungan pengelolan kelas terhadap terhadap motivasi belajar

siswa?

2. Bagaimana pengelolaan kelas pada mata pelajaran kewirausahaan?

3. Bagaimana motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran kewirausahaan?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah : untuk menggambarkan persepsi siswa

tentang masalah kemampuan guru dalam mengelola kelas hubungannya

terhadap motivasi belajar kewirausahaan.

2. Manfaat

Page 21:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

10

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

tentang pengelolaan kelas dalam mencapai tujuan yang optimal

b. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan menjadi masukan tentang

pentingnya pengelolaan kelas bagi guru-guru maupun kepala sekolah

SMK dua mei ciputat

c. Bagi jurusan kependidikan islam program studi manajemen pendidikan

dan civitas akademia UIN Syahid, diharapkan dapat menambah

pembendaharaan karya ilmiah serta menjadi acuan dalam

mengembangkan pengelolaan kelas.

Page 22:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik 1. Pengertian Persepsi

Presepsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu perception, yang berarti pengamatan11. Menurut Sarlito Wirawan Sarsono, persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan objek-objek disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan.12

Presepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan.

Pengindraan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui

alat indra, namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya

stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf ,

dan proses selanjutnya merupakan proses presepsi. Karena itu, proses presepsi

tidak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan

proses yang mendahului terjadinya prsepsi. Proses pengindraan terjadi setiap

saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya

melalui alat indra. Alat indra merupakan penghubung antara individu dengan

dunia luar. Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan,

diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya

itu. Proses inilah yang dimaksud dengan presepsi.

11 W. J. S Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris Indonesia, ( Bandung : Hasta, 1982), h. 143

12 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta : Bulan Bintang, 1982), cet. 11, h. 39

11

Page 23:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

12

Aktifitas jiwa manusia mengenai rangsangan-rangsangan yang melalui

alat-alat indra dengan kemampuan manusia mengenai lingkungan hidupnya,

disebut presepsi atau pengamatan. Manusia yang memperesepsi tersebut tidak

terbatas pada rangsangan dari benda-benda atau obyek-obyek alam luar, akan

tetapi juga dapat mengenali rangsangan sakit, lapar, dahaga, yang merupakan

fakta-fakta obyektif dari dalam diri manusia. Oleh karena itu, presepsi adalah

proses individu mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif dengan

menggunakan alat indera.13

Dengan presepsi, individu dapat menyadari, dan mengerti tentang

keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri

individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa

dalam presepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat

datang dari dalam individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi dirinya

sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut presepsi diri ( self-

perception). Karena dalam presepsi itu merupakan aktifitas yang integred,

maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman,

kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam

diri individu akan ikut berperandalam presepsi tersebut. Berdasarkan atas hal

tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam presepsi itu sekalipun stimulusnya

sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir tidak sama,

kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil presepsi antara

individu satu dengan individu yang lain tidak sama. Keadaan tersebut

memberikan gambaran bahwa presepsi itu memang bersifat individual.

2. Faktor-fakor yang mempengaruhi presepsi

Presepsi merupakan proses organisasi yang berwujud diterimaya

stimulus oleh individu melalui alat indranya dan menggabungkan data-data

indra untuk dikembangkan sedemikian rupa. Menurut Sarlito Wirawan

Sarsono terdapat enam faktor yang mempengaruhi preepsi, yaitu :

13 Zikri Neni Iska. Psikologi Pegantar Pemahaman Diri Dan lingkungan ( Jakarta : Kizi Brother’s, 2006) cet. 1 h. 54

Page 24:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

13

a. Perhatian : Biasa kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pad satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu dengan orang lain, menyebabkan perbedaan presepsi antara mereka.

b. Set : Set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul. misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis “start” terdapat set bahwa akan terdengan bunyi pistol di saat mana ia harus berlari.

c. Kebutuhan : Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi presepsi orang tersebut.

d. Sistem nilai : Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap presepsi

e. Ciri kepribadian : Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula presepsi f. Gangguan kejiwaan : Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan

presepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dengan ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja.14

3. Ciri-ciri Presepsi.

Pengindraan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut

persepsi. Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna ada ciri-ciri umum

persepsi, yaitu :

a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indra

b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai

struktur yang menyatu dengan konteksnya15.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa presepsi bukan

proses pengindraan saja, tetapi ada unsur intepretasi di dalamnya. Persepsi juga

merupakan proses pengamatan individu terhadap segala sesuatu yang ada di

lingkungannya dengan menggunakan indranya yang dimilikinya, hasil proses

pengamatan tersebut menjadikan individu sadar terhadap segala sesuatu yang ada

dilingkungannya, di samping itu, presepsi individu muncul karena adanya aktifitas

mengindra, menginterpretasikan dan memberi penilaian terhadap objek-objek

fisik maupun sosial yang ada dilingkungannya. secara singkat persepsi informasi

14 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi ...... cet. VIII, h. 43-44 15 Zikri Neni Iska. Psikologi Pegantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan ( Jakarta : Kizi

Brother’s 2006) cet. 1 h. 57

Page 25:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

14

proses menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui

sistem indera manusia.

B. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab (Guru) kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar tercapai oleh kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan. 16 Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap masalah dan situasi. ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuan dan bakatnya pada tugas-tugas individu. Sedangkan menurut Sadirman A.M, bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas, karena itu kelas mempunyai peran dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. 17 Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari dan bahkan waktu ke

waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu berubah. Hari ini anak didik

dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu tenang. Selain itu

terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya di masa mendatang

persaingan itu menjadi tidak sehat, Oleh karena itu, kelas selalu dinamis dalam

bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional anak didik.

Jadi, pengelolaan kelas adalah suatu upaya mendayagunakan potensi kelas

yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif dalam

mencapai tujuan pembelajaran. M. Entang mengemukakan bahwa pengelolaan

kelas adalah berbagai kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan

menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam proses mengajar18.

Dari pengertian pengelolaan kelas tersebut, penulis dapat menyimpulkan

bahwa pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh

16 Suharsimi, Arikunto, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, ( jakarta : CV, Rajawali, 1988) , cet ke-2, h. 68

17 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :PT Renika Cipta, 2000), cet ke-1, h. 172.

18 Ade Rukmana dan Asep Surya, Pengelolaan Kelas (PT : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI PRESS), 2006, cet ke-1, h. 29

Page 26:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

15

seorang guru dengan tujuan agar terjadi proses belajar mengajar dengan situasi

dan kondisi yang efektif, kondusif dan menyenangkan bagi kedua belah pihak

yaitu antara guru yang mengajar dan siswa yang sehingga tercapai suatu

pembelajaran yang optimal. Mengelola kelas merupakan suatu keterampilan

seorang guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang serasi tanpa adaanya

suatu gangguan. Seorang guru harus berusaha mengembalikan kondisi tersebut

jika terdapat hal-hal yang mengganggu konsentrasi siswa serta mengganggu

kelancaaran belajar. Suatu kondisi belajar yang optimal akan dicapai apabila

seorang guru mampu mengatur siswa dengan suasana pelajaran yang serasi dan

mengendalikan suasana belajar yang menyenangkan.

2. Pengaturan siswa di dalam kelas.

Kualitas dan kuantitas siswa di dalam kelas bergantung pada banyaknya

faktor antara lain adalah guru, hubungan pribadi antara siswa di dalam kelas, serta

kondisi umum dan suasana di dalam kelas 19.

Untuk lebih jelasnya, pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam

bagan seperti ini 20.

Kegiatan pengelolaan kelas

Mengatur orang( kondisi

Emosional)

- Tingkah laku

- Kedisiplinan

- Minat

- Antusias belajar

- Dinamika kelompok

Mengatur fasilitas belajar mengajar

(Kondisi Fisik)

- Ventilasi

- Pencahayaan

- Kenyamanan

- Letak duduk

- Penempatan siswa

kegiatan pengelolaan kelas secara dinamis antara lain adalah sebagai berikut :

19 Ibid, hal.10 20 Ade Rukmana, Asep Suryana, Pengelolaan Kelas ...................... h. 33

Page 27:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

16

a. Pengelolaan Tempat Belajar Atau Ruang Kelas

Pengelolaan tempat belajar atau ruang ini sangatlah penting dilakukan

untuk dapat menciptakan suasana belajar yang beraneka ragam sehingga

siswa tidak merasa jenuh dikelas setiap harinya. Pengelolaan tempat

belajar ini meliputi pengelolaan terhadap benda-benda yang ada diruang

belajar seperti meja, kursi yang disusun bervariasi diantaranya :

1. Bentuk kelompok

Manfaatnya adalah : Siswa mudah untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi

baik antara guru dan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa.

2. Bentuk U

Page 28:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

17

Manfaatnya adalah : Siswa dapat dengan mudah menjangkau alat dan sumber

belajar, siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain di dalam

kelas

3. bentuk berjajar atau secara berbaris

Manfaatnya adalah siswa dapat bekerja secara perorangan, walaupun sebenarnya

pengaturan duduk seperti ini sedikit kurang optimal bagi siswa yang mendapat

posisi duduk di belakang, karena terlalu jauh dari jangkauan alat dan sumber

belajar. Oleh karena itu peran seorang guru sangatlh penting di dalam kelas.

Seorang guru harus mampu menciptakan kondisi belajarSeorang guru harus

mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan berusaha

mengembalikan kondisi tersebut jika terdapat hal-hal yang mengganggu

konsentrasi siswa serta mengganggu kelancaran belajar.

Page 29:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

18

Pengelolaan terhadap pajangan hasil karya siswa, seperti peralatan sekolah

atau sumber belajar lainnya yang ada dikelas juga harus dikelola. Pengelolaan

terhadap tempat belajar ini dilakukan sesuai dengan strategi yang akan digunakan

oleh guru. Ruang kelas atau tempat belajar, terutama kursi dan meja siswa serta

posisi guru, ditata sedemikian rupa sehingga menunjang kegiatan pembelajaran

aktif.

b. Pengelolaan bahan pelajaran

Pengelolaan bahan pelajaran dilakukan oleh guru, dan guru perlu

merencanakan tugas dan alat belajar yang menantang untuk siswa,

memberikan umpan balik, dan menyediakan program penilaian yang

memungkinkan semua siswa maupun melakukan unjuk kemampuan atau

demonstrasi diri sebagai hasil belajar.

c. Pengelolaan kegiatan dan waktu

Dalam proses belajar mengajar biasanya ada tiga kegiatan besar yaitu awal, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan awal ini diisi dengan hal yang bisa menarik minat siswa untuk belajar, membahas ulang pelajaran atau menyampaikan informasi awal atau penjelasan tugas kepada siswa. Kegiatan inti ini dilakukan dengan berbagai kegiatan untuk siswa sehingga siswa dapat mengalami kegiatan secara langsung dalam belajar mengajar di kelas. Kegiatan inti ini sebaiknya dilakukan dengan melibatkan siswa secara berpasangan atau kelompok atau perorangan. Kegiatan penutup biasanya diisi dengan kegiatan meresume atau meringkas hasil belajar dan biasanya diseling dengan memberikan pertayaan kepada siswa21. 3. Keterampilan dalam mengelola kelas

Komponen keterampilan dalam mengelola kelas di antaranya meliputi :

a) Keterampilan yang berhubungan dengan menciptakan kondisi belajar yang

optimal

Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil

inisiatif dan pengendalian pelajaran. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan keterampilan ini ialah sebagai berikut :

1) Sikap tanggap

a) Memandang secara seksama

21 Mansur. Muchlis, Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Konstektual, ................ h. 73

Page 30:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

19

b) Gerak mendekati siswa

c) Memberi pernyataan

d) Memberi reaksi

Memberi reaksi terhadap gangguan atau kekacauan di dalam kelas

Kelas tidak selamanya tenang. pasti terdapat gangguan. Hal ini

perlu disadari guru dan tidak boleh dibiarkan. Teguran perlu

dilakukan guru untuk mengembalikan keadaan kelas. Teguran ini

merupakan tanda bahwa guru ada bersama anak didik dan anak

didik sadar akan perbuatan yang dilakukan oleh anak didik

tersebut.

2) Menghindari kericuhan di dalam kelas

Untuk menghindari kericuhan di dalam kelas ini, ada beberapa hal

yang harus dilakukan guru. Antara lain adalah :

a) Penguatan

Untuk mengatasi anak didik yang mengganggu atau tidak

mengerjakan tugas, dapat diberikan penguatan untuk mengubah

tingkah laku anak didik. Untuk mengatasi anak didik yang terus

mengganggu atau tidak mengerjakan tugas, maka cara guru

memberikan penguatan yang sederhana terhadapa anak didik antara

lain adalah :

1. Menggunakan peraturan positif bila anak didik tidak

menghentikan gangguan atau kembali pada tugas yang

diberikan guru

2. Menggunakan penguatan positif terhadap anak didik yang

bersikap baik dikelas dan dijadikan contoh untuk anak didik

lainnya.

b) Kelancaran

Kelancaran atau kemajuan anak didik dalam belajar adalah

indikator bahwa anak didik dapat memusatkan perhatian pada

pelajaran yang diberikan di kelas. Hal ini perlu didukung oleh

peran guru dan tidak dapat diganggu dengan hal-hal lain yang bisa

Page 31:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

20

mengganggu konsebtrasi anak didik. Berikut ini adalah hal-hal

yang harus dihindari oleh seorang guru antar lain :

1) Adanya campur tangan yang berlebihan ( Teacher Interruption)

2) Penyimpangan (Fade Away)

c) Kecepatan

Kecepatan di sini diartikan sebagai tingkat kemajuan yang

dicapai anak didik dalam suatu pelajaran. Yang perlu dihindari guru

adalah kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu, atau menhan

penyajian pelajaran atau kemajuan tugas. ada dua hal kesalahan

kecepatan yang harus dihindari oleh guru adalah :

1) Bertele-tele (Over Dwelling)

kesalahan ini terjadi bila pembicaraan bersifat mengulang-ulang

hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan.

2) Pengulangan penjelasan yang berlebihan

Kesalahan yang perlu dihindari oleh guru adalah pengulangan

(Fragmenting) yang berlebihan. Kesalahan ini muncul bila guru

memberi petunjuk pengajaran atau penjelasan kepada kelompok

kecil anak didik atau secara individu, yang sebenarnya sudah

diberikan dalam kelas atau kelompok besar secara bersama.

b). Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar

optimal

Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan

anak didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat

mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang

optimal. apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang

berulang-ulang, Walaupun telah menggunakan tingkah laku dan tindakan

yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepala sekolah, konselor

sekolah, atau orang tua anak didik untuk membantu mengatasi masalah

tersebut.22

22 Syamsul Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif, Jakarta : PT Renika Cipta 2000, hal 147-156

Page 32:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

21

4. Prinsip-Prinsip dalam Mengelola Kelas

Terdapat beberapa prinsip pengelolaan kelas antara lain adalah sebagai

berikut :

a. Hangat dan Antusias Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar, guru yang hangat dan akrab dengan murid selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. Keberhasilan ini berkaitan dengan interpersonal yang baik antara guru dan siswa, hubungan yang baik di butuhkan karena salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam hal ini siswa adalah afeksi dari guru terhadap siswanya akan memudahkan guru tersebut yang berakhir pada keberhasilan kelas.

b. Tantangan Tantangan yang diberikan bisa berupa kuis lisan, tanya jawab spontan atau semacam pemberian penghargaan atau hadiah kecil kepada siswa sebagai apersepsi terhadap nilai lebih yang dimilikinya dengan cara yang sportif tanpa menyinggung perasaan siswa lainnya. Pada akhirnya penghargaan tersebut dapat meningkatkan semangat dan kompetensi yang positif bagi siswa.

c. Bervariasi Penggunaan alat media atau alat bantu, gaya mengajar seorang guru, pola interaksi antara guru dan anak-anak akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan perhatian anak didik. Dalam hal ini dibutuhkan kreatifitas dalam diri seorang guru dengan menggunakan media audiovisual dalam pengajaran dan tidak terlalu monoton dalam mengajar karena dapat membuat siswa menjadi bosan.

d. Keluwesan Keluwesan seorang guru akan sangat berpengaruh terhadap siswa dalam menciptakan suasana dalam kelas, dan siswa dapat membuka diri dalam hal-hal yang positif kepada guru.

e. Penekanan Pada Hal-Hal Yang Positif Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif . Penekanan terhadap hal-hal yang positif tapa membahas hal-hal yang negatif akan mengajarkan sekaligus membiasakandiri siswa untuk mampu berfikir terhadap hal-hal yang positif.

f. Penanaman Disiplin Diri Tujuan akhir pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Untuk itu, guru hendaknya selalu mendorong anak didik untuk selalu melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seoran pendidik.

Page 33:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

22

Penanaman disiplin hendaknya didominasi dengan memberikan contoh melalui perbuatan, kemudian didukung oleh perkataan melalui apa yang mereka lihat. Pengelolaan kelas tersebut akan menjadi sangat efektif apabila guru mampu melaksanakan prinsipnya sebagai seorang guru dan dapat menciptakan suasanya yang menyenangkan.23

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari berbagai prinsip pengelolaan kelas bagi

seorang guru adalah harus lebih menekankan pada hal-hal yang positif agar

penanaman disiplin pada diri siswa dapat menghasilkan pendidikan yang bermutu

baik secara moril dan intelektual.

5. Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan

fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai

hasil yang baik, sedangkan tujuan khusus dalam mengelola kelas adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar,

menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar, serta membantu siswa

untuk memperoleh hasil yang diharapkan.24

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan. Kerena ada

tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan

fisik meupun fikiran. Guru sadar tanpa mengelola kelas dengan baik, maka akan

menghambat kegiatan belajar mengejarnya. Itu sama saja membiarkan jalannya

pengajaran tanpa membawa hasil, yaitu mengantarkan anak didik dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjasi mengerti, dan dari tidak berilmu

menjadi berilmu.

Agar proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa

mendapatkan hasil yang memuaskan, maka di dalam pengelolaan kelas diperlukan

adanya suatu tujuan agar dalam mengelola kelas mendapatkan hasil yang

signifikan. Dan akan sia-sia jika seorang guru dalam menciptakan pengelolaan

kelas tanpa adanya tujuan.

beberapa indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah sebagai berikut :

23 Syamsul Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Renika Cipta 2000, cet 1, h. 148-149

24 Moh.Uzer, Menjadi Guru Profesional, h. 10

Page 34:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

23

a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet. artinya tidak ada anak yang berhenti kerena tidak tahu tugas yang akan dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan oleh guru

b. Setiap anak harus melakukan pekerjaan sekolah tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar dengan cepat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.25

Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah membagi tujuan pengelolaan

kelas menjadi dua bagian yaitu :

1) Untuk Anak Didik a) Mendorong anak didik mengembanhkan tanggung jawab individu

terhadap tingkah lakuya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sebdiri b) Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan

tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru meerupakan suatu perigatan dan bukan kemarahan

c) Membengkitkan rasa tanggung jawab dalam tugas dan kegiatan yang diadakan sekolah

2) Untuk Guru a) Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan

pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat b) Menyadari kebutuhan anak didik dan memilih kemampuan dalam

memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik c) Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku

anak didik yang tidak serius belajar (mengganggu suasana belajar). d) Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yan dapat

digunakan pada siiswa yang mempunyai masalah pada tingkah laku anak didik di dalam kelas.26

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas bagi

siswa adalah mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap tingkah lakunya,

siswa mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib, dan teguran yang

diberikan guru bukanlah kemarahan melainkan suatu teguran atau peringatan atas

kesalahan yang diperbuatnya, menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri

dalam tugas serta bertingkah laku yang baik. Sedangkan tujuan pengelolaan kelas

bagi guru adalah mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan

belajar maupun sebagai kelompok belajar sehingga siswa dapat mengembangkan

25 Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan

Edukatif, ............... h. 68 26 Syamsul Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif, (Jakarta : PT Renika Cipta 2000, cet 1, h.130

Page 35:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

24

potensinya, serta dapat menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi ketika

proses belajar mengajar berlangsung, menyediakan dan mengatur fasilitas belajar

yang mendukung dan memugkinkan siswa belajar dengan baik, membantu siswa

mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan

mengembangkan rasa tanggung jawab, menyadari kebutuhan siswa dan memiliki

kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.

6. Cara Pengelolaam Kelas

Pengelolaan kelas mengarah kepada kegiatan-kegiatan yang meanciptakan

dan mempertahankan kondisi yang optimal dalam proses belajar mengajar.

Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar

yang efektif, pengelolaan kelas menunjukan kepada pengaturan kepada

pengaturan ventilasi, penerangan, tempat duduk, sampai dengan perencanaan

pengaturan peserta didik dan ruang kelas.

Dalam hal ini tempat duduk siswa harus diatur dengan kebutuhan dan

metode yang digunakan, ruang tempat berlangsungnya pelajaran harus

menyenangkan. hal ini menyangkut pengaturan ruang secara rapi. Kerapihan meja

guru dengan taplak meja dan bunga, penghias dinding, gambar-gambar ( peta,

grafik,lukisan-lukisan, dan lain-lain yang bersifat mendidik).

Ruangan tempat berlangsungnya pelajaran selain indah dan menarik, juga

harus rapi dan bersih. Fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti keadaan cahaya atau

penerangan, ventilasi (tempat keluar masuknya udara), warna dinding, papan tulis,

dan lainnya dlam suatu kelas merupaka faktor yang sangat penting dalam

manajemen kelas.

Kondisi belajar siswa akan optimal jika pengajar mampu mengatur siswa

dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalan suasana yang

menyenangkan untuk mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien.

Pengaturan siswa dapat berupa penempatan tempat duduk siswa maupun

pengelompokan dalam belajar. Ada berbagai macam ventilasi, tempat duduk

maupun pengelompokan dalam belajar, diantaranya adalah bisa dengan berbanjar

kebelakang atau gaya tradisional. Berbentuk bundar atau oval atau dengan

Page 36:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

25

berbentik huruf U dan lain sebagainya. Susana hangat dan keakraban juga harus

tercipta dengan baik antar guru dengan murid agar tidak terjadi kejenuhan atau

bahkan kekacauan dalam kelas antar masing-masing individu.

C. Motivasi belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang

dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung prestasinya

pun akan tinggi pula, sebaliknya siswa yang motivasinya rendah, akan rendah pula

prestasinya. Karena motivasi merupakan penggerak atau pendorong untuk

melakukan tindakan tertentu. Tinggi rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi

rendahnya usaha atau semangat seseorang untuk beraktivitas, dan tentu saja tinggi

rendahnya semangat akan menentukan hasil yang diperoleh.

Woodwort mengatakan suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat

individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan

demikian, motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu

yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang

ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertent sangat tergantung dari

motive yang dimilikinya. Freededirc J. McDonald mengungkapkan, motivasi

adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh munculnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, maka munculnya

motivasi ditandai oleh adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang

mungkin disadari ataupun tidak.27 Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi

pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi

suatu kebutuhan. Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu

keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu keputusan yang telah

27 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta, Kencana

Prenada Media Group, 2008) cet, I, h.250

Page 37:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

26

ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang nyata ingin

dicapai.28

Hasibuan, Mengemukakan bahwa motif adalah suatu perangsang

keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif

mempunyai tujuan tertentu yang ingi dicapai. Adapun, Siagian mengatakan bahwa

motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau

menggerakkan dan motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku,

sikap, dan tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian

tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan kelompok. Motivasi merupakan akibat

dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itulah,

terdapat perbedaan dalam kekuatann motivasi yang ditunjukan oleh seseorang

dalam menghadapi situsi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang

menghadapi situsi yang sama. bahkan, seseorang akan menunjukan dorongan

tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan

pula.

Wexley & Yukl memberikan pendapat bahwa pengertian motivasi itu

adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan belajar. Motivasi

adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan belajar

seseorang, agar mereka mau bekerja sama, belajar efektif, dan terintegrasi dengan

segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Hasibuan. Adapun Robbins

mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin

dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengeruhi oleh kemampuan usaha

memuaskan beberapa kebutuhan individu.29

Adapun menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari yang dikemukakan oleh Mc Donald ini,

maka terdapat tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi, yakni ; motivasi

28 M.Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : Pedoman

Ilmu Jaya, 2006) cet,IV, h.129 29 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, Kencana Prenada Media

Group, 2010) cet, II, h. 110

Page 38:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

27

mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan

dirangsang karena adanya tujuan .30

2. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Motivasi banyak jenisnya. pembagian motivasi dapat dilihat dari perspektif

kebutuhan dan perspektif fungsional, serta dari sifatnya.

a. Perspektif Kebutuhan

Teori motivasi yang memandang dari sudut kebutuhan dikembangkan oleh

Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat. individu itu

akan merasa puas memenuhi kebutuhan pada taraf tertentu manakala pada taraf

sebelumnya kebutuhan itu telah terpenuhi. kebutuhan-kebutuhan itu adalah

sebagai berikut :

1). Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebelum

kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi. Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan

rasa lapar, haus, kebutuhan istirahat dan lain sebagainya.

2). Kebutuhan akan keamanan, yaitu kebutuhan rasa terlindungi, bebas dari rasa

takut dan kecemasan

3). Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh

kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain.

4). Kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri, yaitu kebutuhan berprestise yang

erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya

baik dalam bidang pengetahuan, sosial dan lain sebagainya.

Menurut Maslow, motivasi pada setiap tingkatan hanya dapat dibangkitkan

manakala telah terpenuhinya tingkat motivasi sebelumnya. Misalkan, anak hanya

mungkin dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan sempurna, manakala

telah memiliki rasa diterima oleh kelompok sosialnya.

a. Perspektif Fungsional

30 Pupuh Fathurahman M. sobry Sutikno, ( Bandung, Strategi Belajar

Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, 2007), h. 19

Page 39:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

28

Perspektif ini membagi jenis motivasi dilihat dari konsep motivasi sebagai

penggerak, harapan dan insentif. motivasi sebagai penggerak adalah motivasi

yang memberi tenaga untuk aktivitas itu hanya mungkin terjadi apabila ada faktor

pendorong yang menggerakkan seluruh energi yang tersedia. Tanpa adanya

penggerak tidak mungkin akan terjadi aktivitas. Penggerak itu bisa datang dari

luar diri individu yang kemudian dinamakan sumber eksternal atau bisa muncul

dari dalam yang kemudian dinamakan sumber internal.

b. Sifat Motivasi

Dilihat dari sifatnya motivasi dapat dibedakan antara motivasi instrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri individu, misalkan siswa belajar karena didorong oleh keinginannya sendiri menambah pengetahuan atau seseorang berolehraga tenis karena memang ia mencintai olehraga tersebut. Jadi dengan demikian, dalam motivasi instrinsik tujuan yang ingi dicapai ada dalam kegiatan itu sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri. misalkan, siswa belajar dengan penuh semangat karena ingin mendapat nilai yang bagus, seseorang berolahraga karena ingin menjadi juara dalam suatu turnamen. Dengan demikian, dalam motivasi ekstrinsik tujuan yang ingin dicapai berada di luar kegiatan itu.31

Motivasi internal, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan faktor

pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang

termotivasi secara instrinsik dapa dilihat dari kegiatan yang tekun dalam

mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan

belajar yang sebenarnya. Sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang

keberadaannya karena pengeruh rangsangan dari luar. Motivasi eksternal bukan

merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar,

tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak di luar

aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.

Antara motivasi internal dan eksternal saling menambah atau memperkuat,

bahkan motivasi eksternal dapat membangkitkan motivasi internal. Dari definisi-

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan,

baik yang bersifat internal maupun eksternal yang membuat siswa bergerak,

31 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, ..............) h. 256

Page 40:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

29

bersemangat, dan senang belajar secara serius dan terus menerus selama kegiatan

proses belajar.32

3. Prinsip-prinsip Motivasi

Dalam penerapan motivasi belajar untuk memperoleh hasil pembelajaran

yang optimal, perlu diperhatikan prinsip-prinsip penerapan motivasi. Dari hasil

penelitiannya Kenneth H. Hoover mengemukakan sejumlah prinsip sebagai

berikut :

a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai hasil kerja yang telah dilakukan. Oleh karena itu, memberikan pujian akan lebih efektif untuk membangkitkan motivasi belajar

b. Pasa siswa memiliki kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu mendapat kepuasan. Siswa berbeda-beda dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut. Bagi siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar lebih sedikit memerlukan bantuan dibandingkan dengan siswa yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya itu.

c. Dorongan yang datang dari dalam (instrinsik), lebih efektif dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar (ekstrinsik), dalam menggerakan motivasi belajar

d. Tindakan-tindakan atau respon siswa yang sesuai dengan tujuan, perlu diberikan penguatan untuk menetapkan hasil belajar. Penguatan itu sangat penting artinya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa melalui penguatan siswa akan merespon ulang setiap kali muncul stimulus

e. Motivasi mudah menular kepada orang lain. Guru yang mengajar penuh antusias dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mendorong kepada temannya yang lain untuk meningkatkan motivasi bealajarnya

f. Pemahaman siswa yang jelas terhadap tujuan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. oleh karena itu, siswa perlu tahu arah dan tujuan pembelajaran

g. Minat siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri, akan lebih besar dibandingkan dengan tugas yang dibebankan oleh orang lain. Guru perlu mempertimbangkan pemberian tugas yang sesuai dengan minat siswa sehingga siswa tidak merasa terpaksa untuk mengerjakannya

h. Berbagai macam penghargaan seperti ganjaran yang diberikan dari luar kadang-kadang diperlukan untuk merangsang minat belajar siswa. Guru perlu memberikan penghargaan yang wajar sebagai upaya meningkatkan belajar siswa

32 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, ( Jakarta, PT

Bumi Aksara,2009), cet II, h.33

Page 41:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

30

i. Penerapan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru perlu memahami dan mampu menerapkan berbagai strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dicapai.

j. Minat khusus yang dimiliki siswa akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa manakala dihubungkan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.33

4. Faktor-faktor Pengaruh Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi

oleh beberapa faktor. faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan

ekstern.

1. Faktor Intern

Motivasi intern mengacu pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam

tugas itu sendiri maupun pada diri siswa. Kebanyakan teori pendidikan modern

mengambil motivasi intrinsik sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran

dan dalam pemecahan soal. Ini tidak mengherankan, karena keinginan untuk

menambah pengetahuan dan untuk melacak merupakan faktor instrinsik pada

semua orang.

2. Faktor Ekstern

Motivasi ekstern mengacu kepada faktor-faktor dari luar, dan ditetapkan

pada tugas atau pada siswa oleh orang lain. Motivasi ekstern biasa berupa

penghargaan, pujian, hukuman atau celaan.

Pada umumnya motivasi intern berhubungan erat dengan dua kebutuhan

tingkat tinggi dari Maslow, yaitu kebutuhan penghargaan dan kebutuhan berusaha,

sedangkan motivasi ektern berhubungan tiga jenis kebutuhan tingkat rendah.

Menurut Morrison dan Mclntyrw kebanyakan guru lebih memikirkan motivasi

ektern, hal yang nampak umpamanya, diskusi-diskusi yang itu-itu juga tentang

hukuman dan sangsi-sangsi lain dalam pengajaran klasikal. karenanya peranan

yang dibawa oleh motivasi intern sering diabaikan, dan ada juga sangkaan bahwa

33 Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, ..............) h. 258-260

Page 42:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

31

guru, yang menggunakan motivasi intern, merupakan guru yang bersikap terlalu

lunak.34

5.Ciri-ciri Motivasi Siswa

Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa,

karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh

siswa. Berikut ini adalah ciri-ciri motivasi siswa, yaitu :

a. Cita-cita

Cita-cita adalah suatu target yang ingin dicapai. Target ini diartikan

sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung

makna bagi sesorang. Munculnya cita-cita seseorang disertai dengan

perkembangan akar, moral kemuan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang

juga menimbulkan adanya perkembangan kepribadian.

b. Kemampuan Belajar

Setiap siswa mempunyai kemampuan belajar berbeda, hal ini diukur

melalui taraf perkembangan berfikir siswa dimana siswa yang memiliki

kemampuan untuk melakukan sesuatu maka akan mendorong dirinya

berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya

dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk

berbuat sesuatu.

c. Kondisi Siswa

Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,

karena siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi

fisik siswa lebih cepat diketahui daripada kondisi psikologis, hal ini

dikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukan gejalanya daripada

kondisi psikologis.

d. Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa

yaitu lngkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, lingkungan fisik

sekolah, sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat

menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman untuk

34 Ivor K. Devies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta, .......)h. 216

Page 43:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

32

belajar.kebutuhan emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian.

Misalnya, kebutuhan rasa aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus

dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahannkan.

e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannya didalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,

kdang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah

belajar, emosi siswa dan lain-lain.

f. Upaya Guru Membelajarkan Siswa

Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guuru dalam

mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan

materi, cara menyampaikan, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi

hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar artinya

keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak

tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi melemah

atau hilang.35

Dalam hal ini, berarti siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan

tekun dalam belajar dan terus belajar secara continue (bersambung) tanpa

mengenal putus asa.

6. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif

membangkitkan motivasi belajar siswa. dibawah ini dikemukakan beberapa

petunjuk.

a. Memperjelas Tujuan Yang Ingin Dicapai

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin di

bawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat

siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar

mereka. Semakin jelas tujuan yang ingi dicapai, maka akan semakin kuat motivasi

35 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet-2, hal 86.

Page 44:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

33

belajar siswa. Oleh karena itu ,sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya

guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai

b. Membangkitkan Minat Siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar, manakala mereka memiliki minat

untuk belajar. Oleh sebab itu mengembangkan minat belajar siswa merupakan

salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat

dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa di antaranya :

1). Hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.

Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran

itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian, guru perlu menjelaskan

keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.

2). Susuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa.

Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh

dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi pelajaran yang

terlalu sulit akan tidak diminati oleh siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit

tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal

mencapai hasil yang optimal, dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa

untuk belajar. biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan

kesuksesan dalam belajar.

3). Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi misalnya

diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi dan lain sebagainnya.

c. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik, manakala ada dalam suasana

yang menyenangkan, merasa aman bebas dari rasa takut. suasana yang

menyenangkan dapat memungkinkan siswa beraktivitas dengan penuh semangat

dan penuh gairah. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar,

terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal

yang lucu.

d.Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.

Page 45:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

34

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. memberikan

pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

mmemberikan penghargaan. pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata,

justru ada anak yang merasa tidak senang dengan kata-kata. Pujian sebagai

penghargaan bisa dilakukan dengan isyarat misalnya, senyuman dan anggukan

yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.

e. Berikan Penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus.

Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi

motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan

dengan segera, agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian

harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.

f. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. penghargaan bisa dilakukan dengan

memberikan komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu

tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya misalnya dengan memberikan

tulisan “bagus”, atau”teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang

positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

g. Ciptakan persaingan dan kerja sama.

Persaingan dan kompetisi yang sehat dapat memberikan pengarus yang

baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa

dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang

terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan

siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antar individu. Namun

demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, khususnya untuk

siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing. oleh sebab itu,

persaingan antar kelompok di mana setiap kelompok terdiri atas individu-individu

Page 46:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

35

yang memiliki perbedaan kemampuan, misalnya dengan strategi cooperative

learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan yang sehat.36

Guru selalu berusaha secara sistematis untuk memperkuat motivasi siswa

lewat penyajian bahan pelajaran, sangsi-sangsi dan hubungan pribadi dengan

muridnya. Hubungan baik antara guru dengan murid, harus diciptakan dan

dipelihara dengan baik. Murid harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga

terwujud rasa harga diri, status, dan tahu diri. 37

36 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta, ..........) h.261-263 37 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, ( Jakarta, Rajawali, 1986) cet I, h. 219

Page 47:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

36

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Dua Mei Ciputat yang beralamat di Jl.

H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih Ciputat Timur – Kota Tangerang Selatan.

Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan pada bulan April s.d Juni 2012

B. Metode Penelitian

Penelitian merupakan upaya yang dilakukan peneliti dalam

mengumpulkan data dan memecahkan masalah yang diteliti. Penggunaan metode

penelitian yang dimaksud adalah untuk menemukan data yang valid, akurat, dan

signifikan dengan permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk

mengungkapkan masalah yang diteliti. Dalam pengumpulan data penelitian ini

digunakan metode lapangan (file research) dengan pendekatan kuantitatif

korelasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan statistik korelasional, yakni penelitian yang menghubungkan dua

variabel atau lebih agar dapat menemukan tingkat hubungan antara variabel-

variebel tersebut. Variabel tersebut adalah pengelolaan kelas sebagai variabel X

(independent variabel) dan motivasi siswa sebagai variabel Y (dependent

variabel).Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan teknik

statistik, kemudian dilakukan interpretasi data.

36

Page 48:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

37

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “seluruh data yang dijadikan perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”38. Berdasarkan batasan ini maka

dapat ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

II SMK Dua Mei Ciputat tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 114 siswa.

Sampel merupakan “sebagian dari populasi”39. Menurut Suharsimi Arikunto,

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya

besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.40 Karena populasi

dalam penelitian ini lebih dari 100 maka yang dijadikan sampel adalah 67 orang

siswa atau sekitar 55%.

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan sampel random atau sampel acak cluster yang diambil dari

beberapa siswa klas II yang jumlahnya tidak sama disetiap kelasnya. Dengan

demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk

memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan dua cara yaitu

wawancara dan angket atau kuesioner. Wawancara yang dilakukan untuk

mengetahui data dari guru mengenai pengelolaan kelas dari guru kewirausahaan.

Angket atau kuesioner dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pendapat

atau pandangan responden mengenai pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran Kewirausahaan, angket yang digunakan yaitu model skala

atau pilihan ganda dengan menggunakan empat alternatif jawaban.

38 S. Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Rieneka Cipta,2003 ), Cet.

Ke-2, h. 118 39 S.Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan ......, h.121 40Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka

Cipta, 2002), Cet..Ke-12, h. 112

Page 49:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

38

E. Instrumen Penelitian

Berikut ini dikemukakan kerangka instrumen penelitian yang

dikembangkan dari konsep teoritik definisi-definisi ke dalam kisi-kisi.

1. Variabel Pengelolaan Kelas variabel independent (X)

a. Definisi Konseptual

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru

atau yang membantu guru pada mata pelajaran Kewirausahaan

dengan maksud agar tercapai oleh kondisi yang optimal sehingga

dapat terlaksana keiatan belajar seperti yang diharapkan.

b. Definisi Operasional

Penelitian pengelolaan kelas ini dapat diukur dengan menggunakan

instrumen berupa kuesioner yang berisi 25 butir pertanyaan yang

mencerminkan bagaimana guru mengelola kelas.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengelolaan Kelas (X)

Untuk mengumpulkan data, angket yang digunakan sebagai

instrumen pada variabel pengelolaan kelas. Sngket dikembangkan

berdasarkan kisi-kisi berikut :

Page 50:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

39

Table 3.1

Kisi-kisi Instrumen

Pengelolaan Kelas Guru

Dimensi Indikator Item

1. Pengelolaan fisik

2. Pengelolaan siswa

a. Mengatur

tempat duduk

siswa.

b. Mengatur

media

pengajaran.

c. Mengatur

keindahan dan

kebersihan

ruang kelas.

d. Mengatur

ventilasi dan

tata cahaya.

a. Menunjukkan

sikap tanggap.

b. Memberikan

perhatian saat

KBM

c. Pengelolaan

kelompok

belajar

d. Memotivasi

1, 16,18

2,23

4, 5

11,12

3,21

6,10

7,8

17,22

Page 51:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

40

belajar siswa

e. Memberi

teguran

f. Menemukan

dan mengatasi

masalah dalam

pembelajaran.

g. Disiplin guru

di dalam kelas

9, 15,20

13, 19

14,24,25

Page 52:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

41

d. Skala pengelolaan kelas (X)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala frekuensi untuk

mengetahui pengelolaan kelas guru Kewirausahaan di SMK Dua

Mei Ciputat. Skala pegelolaan kelas guru Kewirasahaan

mempunyai empat kemungkinan jawaban dan masing-masing

diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pilihan Jawaban Skor Pertanyaan

Selalu ( SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KD) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Skala likert pengelolaan kelas disusun sebanyak 25 item. Sebelum skala

pengelolaan kelas digunakan untuk penelitian yang sebenarnya maka diujicobakan

terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitasnya.

2. Variabel Motivasi Siswa Kewirausahaan (Y)

a. Definisi Konseptual

Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang

menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Sesuatu yang

dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang ditetapkan individu

sebagai suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan

atau tujuan yang nyata ingin dicapai.

b. Definisi Operasional

Motivasi siswa Kewirausahaan dalam penelitian adalah dorongan yang

muncul dari kesadaran siswa untuk melakukan kegiatan belajar pada mata

pelajaran kewirausahaan di kelas III SMK Dua Mei Ciputat. Motivasi itu meliputi

: Mempunyai keinginan untuk belajar, tidak melakukan yang menghambat

motivasi. Motivasi siswa ini diukur dengan menggunakan instrumen berupa

Page 53:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

42

kuesioner sebanyak 25 butir item pertanyaan yang mencerminkan kemampuan

guru Kewirausahaan dalam memotivasi siswa belajar, yang meliputi : menguasai

bahan /materi pelajaran, pengelolaan proses KBM, pengelolaan kelas, menguaai

landasan-landasan kependidikan, pengelolaan interasi belajar mengejar, menilai

prestasi siswa, mengenal fungsi program bimbingan dan penyuluhan sekolah,

menggunakan

media belajar/sumber belajar, serta mampu berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan siswa.

c. Kisi-kisi instrumen penelitian variabel motivasi belajar siswa

Kewirauahaan (Y)

Instrumen penelitian variabel motivasi siswa ini berbentuk angket yang

menggunakan skala frekuensi. Instrumen tersebut dikembangkan

berdasarkan kisi-kisi berikut :

Table 3.3

Kisi-kisi Instrumen

Tentang Motivasi Siswa

Dimensi Indikator Item

1.Perasaan senang dan

bersemangat

2.kreatif dan

komunikatif di dalam

kelas

.

a. Adanya

kebutuhan

dalam belajar

b. Semangat

terhadap

pelajaran

c. Keuletan siswa

dalam belajar

d. Keaktifan

siswa dalam

KBM

1,3,25

4,14,16

17,22,23

2,5,8

Page 54:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

43

3.Reward atau

punisment oleh guru

terhadap siswa

e. Adanya hasrat

dan keinginan

berhasil.

a. Adanya

dorongan

dalam belajar

b. Adanya

penghargaan

dalam belajar

c. Adanya sanksi

dalam belajar

d. Pengaturan

disiplin atau

tata tertib.

6,10,18

7,20,21

9,19,24

11,12,13,

15

19,20,23

d. Skala Motivasi Siswa Kewirausahaan

Dalam instrumen penelitian ini, penulis menggunakan skala frekuensi

untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar di SMK Dua Mei Ciputat. Skala

motivasi siswa dalam belajar Kewirausahaan ini mempunyai empat kemungkinan

jawaban dan masing-masing diberi skor sebagai berikut

Tabel 3.4

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KD) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Page 55:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

44

Skala likert motivasi siswa disusun sebanyak 25 item. Sebelum skala motivasi

siswa digunakan untuk penelitian yang sebenarnya maka harus diuji cobakan

terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitasnya.

F. Uji Coba Instrumen

a.Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut

telah sesuai mengukur apa yang hendak diukur.

Selain itu untuk mendapatkan instumen yang valid dilakukan dengan uji coba.

Dari hasil uji coba instrumen diperoleh harga koefisien korelasi antara jumlah

skor setiap item (X), dengan jumlah skor keseluruhan item (Y) dengan

menggunakan rumus product moment:

rxy = N ∑ XY – (∑X)(∑Y)

√{ N ∑ X² - (∑ X)²} { N ∑ Y² - (∑Y)²}

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi “r” pruduct moment

N : Number of Cases (jumlah data)

∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑x : Jumlah hasil skor X

∑y : Jumlah hasil skor Y.41

Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” tabel,

dengan ketentuan jik “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung > rtabel) maka

butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang

dibutuhkan. Seabaliknya, jika “r” tabel lebih besar “r” hitung maka variabel

tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data.

b.Realibilitas Instrumen

41 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada,2010), Cet. Ke-XXII, h.206

Page 56:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

45

Realibilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen agar dapat

dipercaya maka digunakan rumus Alpha, yaitu :

Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen kedua variabel adalah

sebagai berikut :

1. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh

2. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :

∑X²- (∑X)²

ɑ²b = N

N -1

3. Menghitung Varians total dengan rumus :

∑Y²- (∑X)²

ɑ²b = N

N -1

4. Menghitung reliabilitas dengan rumus :

r¹¹ = k 1- ∑ɑ²b

k-1 ∑ɑ²t

keterangan :

r : Realibilitas

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑a²b ; Jumlah varians butir

∑a²t : Jumlah varians total

G. Teknik Analisa Data

Adapun teknik analisa data sebagai uji prasyarat adalah :

Page 57:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

46

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi mormal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah

uji Liliefors dengan menggunakan rumus :

L = F (Z ) – S(Z )

Keterangan :

L : Harga mutlak terbesar

F (Z ) : Peluang angka baku

S(Z ) : Proporsi angka baku

Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal, maka nilai L dikonsultasikan ke dalam tabel

nilai kritis L dengan taraf signifikansi 5% kriteria pengujian populasi

ini dianggap berdistribusi normal jika harga Lhitunglebih kecil dari Ltabel

(angka kritis).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y

memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas menggunakan rumus

regresi Ŷ = ɑ + bx. Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :42

a = (∑Y) (∑X) – (∑XY)

N (∑X²) – (∑X)²

b = N (∑XY) – (∑X) (∑Y)

N (∑X²) – (∑X)²

H. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dalam penulisan ini, penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

42Sudjana, Metoda Statiska, Edisi 6, ( Bandung : Tarsito,2005),Cet. Ke-I, h.315

Page 58:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

47

a. Editing yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pertanyaan yang

diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa

satu persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau

kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah

diselesaikan. Jika ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab,

maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk

menyempurnakan jawabannya.

b. Skoring yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir

pernyataan yang terdapat dalam angket.

c. Tabulating yaitu setelah diketahui setiap indikatornya, mak seluruh

data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian

diketahui perhitungannya.

2. Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya akan diolah

dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan koefisien

korelasi product moment ( rxyatau rhitung), guna membandingkan hasil

pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat diketahui tingkat

hubungan antara dua variabel tersebut, dengan rumus :

rxy = N ∑XY – (∑X) (∑Y)

√ {N ∑X² - (∑X)²} { N∑Y² - (∑Y)²}

Keterangan :

r xy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of Cases ( Jumlah data)

∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑x : Jumlah hasil skor X

∑y : Jumlah hasil Y

Selanjutnya, untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

terhadap rxy digunakan pedoman sebagai berikut :

Page 59:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

48

Pedoman Interpretasi Koefisien korelasi :43

Tabel 3.5

Interpretasi Data

Besarnya “r” Produk

Moment (rxy)

Interpretasi

0,00 -0,20 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/

sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan.

0,20 -0,40 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

0,40 -0,70 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel x dan vriabel y memang terdapat

korelasi kuat atau tinggi

0,90 -1,00 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi yang sangat kuat dan sangat tinggi

3. Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” yaitu df = N –nr. Hasilnya

dikonsultasikan pada tabel “r” product moment dari pearson untuk df

pada taraf yang signifikan 1% dan 5%.

4. Mencari kontribusi variabel X dan variabel Y dengan rumus sebagai

berikut :

kd= r² x 100%.

43 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,...., Cet.Ke-XXII, h.193

Page 60:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM SMK DUA MEI CIPUTAT

1. Sejarah Singkat SMK Dua Mei Ciputat SMK Dua Mei terletak di wilayah perbatasan dengan Ibu Kota DKI

Jakarta, tepatnya di Jl. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Kecamatan

Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.Kampus Yayasan

Pendidikan Dua Mei, khususnya SMK Dua Mei terletak di daerah Ciputat, suatu

lokasi yang strategis dan kondusif mudah dijangkau siswa yang tinggal di wilayah

Ciputat, Pamulang, Bintaro dan sekitarnya. SMK Dua Mei juga berada di

lingkungan dimana banyak sekolah lain mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA,

SMK negeri maupun swasta bahkan Perguruan Tinggi yang jaraknya sangat

dekat sekali.

Keadaan seperti itu menjadikan SMK Dua Mei berada di lingkungan

wilayah pendidikan yang mempunyai persaingan sangat tinggi. Oleh karena itu

SMK Dua Mei selalu berbenah diri untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan

dan pelayanan sehingga mendorong SMK Dua Mei menjadi sekolah yang

bermutu dan dambaan masyarakat, khususnya masyarakat Ciputat dan sekitarnya.

49

Page 61:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

50

SMK Dua Mei berdiri sejak tahun 1989 dengan izin operasional dari

Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat Nomor 330/102/Kop/E90, tanggal 25

Agustus 1990. Penyebutan nomenklatur Sekolah Menengah Kejuruan mengalami

perubahan sejak tahun 1999 yang bermula SMEA ( Sekolah Menengah Ekonomi

Atas) menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) bidangn keahlian Bisnis dan

Manajemen. Status akreditasi yang terakhir diakui dan hasil akreditasi terbaru

adalah terakreditasi.

Pada tahun pertama (1989) sekolah ini menerima sebanyak 2 kelas yang

dibagi dalam 2 jurusan yaitu jurusan keuangan (KU) dan perkantoran (PK).

Sedangkan pada tahun ke-16 jumlah kelas meningkat menjadi 19 kelas yang

dibagi dalam 3 jurusan (sekarang disebut program keahlian) yaitu jurusan

Akuntasi (AK), Administrasi Perkantoran (AP) dan Penjualan (PJ). Dan pada

tahun ajaran 2009/2010 jumlah kelas sebanyak 11 kelas yang dibagi dalam

jurusan Akuntasi (AK), Administasi Perkantoran (AP) dan Tata Niaga/Penjualan

(TN).

Jumlah siswa kelas I tahun pertama (1989) sekolah ini menerima siswa

sebanyak 2 kelas yang dibagi dalam 2 jurusan yaitu jurusan keuagan (KU) dan

perkantoran (PK). Sedangkan pada tahun ke-16 jumlah kelas meningkat menjadi

19 kelas yang dibagi dalam 3 jurusan ( sekarang disebut program keahlian) yaitu

jurusan Akuntasi (AK), Administrasi Perkantoran (AP) dan Penjualan (PJ). Dan

pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah kelas sebanyak 11 kelas yang dibagi dalam

jurusan Akuntasi (AK), Administrasi Perkantoran (AP) dan Tata Niaga/Penjualan

(TN).

Jumlah siswa kelas 1 tahun pertama (1989) sebanyak 92 siswa. Dan tahun

ajaran 2009/2010 jumlah siswa kelas 1 sebanyak 129 siswa. Rata-rata presentase

dari lulusan siswa mulai dari tahun pertama hingga tahun ajaran 2009/2010

sebesar 99,9 %.

Sejak awal berdirinya SMK Dua Mei dipimpin oleh bapak Drs. E. Kosasih

yang menjabat sejak 1990-2002. Selanjutnya kepala sekolah dijabat oleh Bapak

Usep Fanji, S.Pd. dan saat ini kepala sekolah dijabat oleh Bapak Drs. E. Kosasih

kembali sejak 2007 hingga saat ini. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala

Page 62:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

51

sekolah bidang kurikulum pertama Ibu. Dra. Dwi Antiningsih dan bidang

kesiswaan Ibu. susilawati Ariadi, selanjutnya wakil kepala sekolah bidang

kurikulum saat ini yaitu Bapak. Drs. Syamsul Bahri, dan bidang kesiswan Ibu.

Susi Herawati S.Pd.

2. Visi dan Misi SMK Dua Mei Ciputat

A. Visi

Mewujudkan peserta didik yang cinta akan prestasi , santun dalam

berbahasa, ramah dalam bergaul, maju dalam IPTEK dan berakhlaq mulia

serta dilandasi IMTAQ

B. Misi

a. Menghasilkan lulusan yang profesional dan siap bersaing untuk

memasuki lapangan kerja.

b. Menghasilkan tamatan yang profesional, mandiri dan berdedikasi

tinggi.

c. Memberikan layanan kepada masyarakat melalui pendidikan dan

pelatihan Bisnis Manajemen yang memuaskan.

d. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM untuk

mendukung tercapainya kualitas tamatan yang mempunyai daya

saing tinggi.

e. Mengembangkan potensi, minat dan bakat siswa/i dalam

berwirausaha, berolahraga dan berorganisasi agar memiliki sikap

disiplin, trampil, mandiri dan produktif.

f. Terwujudnya perpustakaan yang representatif sebagai penyedia

informasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan agama.

3. TUJUAN SEKOLAH SMK DUA MEI TANGGERANG SELATAN

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

Page 63:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

52

TUJUAN SEKOLAH

3.1 Tujuan SMK DUA MEI

Sekolah menengah kejuruan SMK DUA MEI merupakan bagian

dari Pendidikan menengah kejuruan dalam system pendidikan

Nasional dan mempunyai tujuan :

3.1.1 Mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan

kerja

serta mengembangkan sikap profesional.

3.1.2 Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, berkembang

serta mampu mengembangkan diri.

3.1.3 Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan dunia usaha/ dunia industri pada saat ini dan pada

masa yang akan datang.

3.1.4 Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang

Pancasilais, produktif, adaptif, kreatif dan inovatif.

3.1.5 Menyiapkan tamatan yang mandiri didalam

berusaha/berkarya, serta mampu menciptakan lapangan kerja

baru.

Tujuan Program Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen

3.2 Program Keahlian Akuntansi

Tujuan program keahlian Akuntansi membekali peserta didik

dengan

keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :

3.2.2 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta diklat

3.2.3 Mendidik peserta diklat agar menjadi warga negara yang

bertanggung jawab.

3.2.4 Mendidik peserta diklat agar dapat menerapkan hidup

sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni

Page 64:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

53

3.2.5 Mendidik peserta diklat dengan keahlian dan

keterampilan dalam bidang keahlian Bisnis dan

Manajemen khususnya Program Keahlian Akuntansi agar

dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan

pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menengah

3.2.6 Mendidik peserta diklat agar mampu memilih karir,

berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional

dalam bidang keahlian Bisnis dan Manajemen khususnya

Program Keahlian Akuntansi.

3.2.7 Membekali peserta diklat dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk

melanjutkan pendidikan.

3.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran

3.3.1 Tujuan program keahlian Sekretaris membekali peserta didik

dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam

3.3.2 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan

berkomunikasi

baik lisan maupun tertulis dengan relasi dengan

memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat;

3.3.3 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi

informasi untuk melaksanakan tugas secara efektif dan

efisien;

2.3.3 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk

merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, dan

mengevaluasi tugas yang menjadi tanggungjawabnya;

2.3.4 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam

mengelola surat/dokumen sesuai standar operasi dan

prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga;

2.3.5 Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap

relasi sehingga diperoleh manfaat masing-masing pihak;

Page 65:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

54

2.3.6 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola

administrasi keuangan sehingga segala aspek keuangan

dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.

2.4 Program Keahlian Penjualan

Tujuan program keahlian Penjualan membekali peserta didik

dengan

keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam

2.4.1 Menata produk

2.4.2 Melakukan Negosiasi

2.4.3 Melakukan Konfirmasi Keputusan Pelanggan

2.4.4 Melakukan Proses Administrasi Transaksi

2.4.5 Mempersiapkan dan mengoperasikan Peralatan Transaksi

di lokasi Penjualan

2.4.6 Melakukan penyerahan atau pengiriman produk

2.4.7 Menagih Pembayaran (Hasil Penjualan)

2.4.8 Menemukan Peluang Baru Dari Pelanggan

B. Keadaan Sekolah

1. Identitas Sekolah

1.1. Nama Sekolah : SMK Dua Mei

1.2. Status : Terakreditasi

1.3. Alamat Sekolah :Jl.H.Abd.Gani No.135

Ciputat Kota Tangerang

Selatan Banten

1.4. Kode Pos : 15412

1.5. Telepon : (021) 7490034

1.6. Didirikan Pada Tanggal : 25 Agustus 1990

1.7. Nomor Statistik : 344020417014

1.8. Nomor Data Sekolah : B 04054205

Page 66:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

55

1.9. Diresmikan (Induk) : 1988/1989

1.10. Status Tanah : Milik Sendiri

1.11. Luas Tanah : 2280 m2

1.12. Luas Bangunan : 752 m2

1.13. Luas Pekarangan : 288,00 m2

2. Nama – Nama Kepala Sekolah

Tabel 4.1

NO PERIODE NAMA

1 1989 s.d 2002 Drs. E. Kosasih

2 2002 s.d 2007 Usep Fanji S. Pd

3 2007 s.d Sekarang Drs. E. Kosasih

3. Bangunan / Keadaan Fisik terdiri dari :

Tabel 4.2

NO BANGUNAN LUAS

1 Ruang belajar / Kelas 63 m2 x 13 = 819 m263 m2 x

13 = 819 m2

2 Ruang Guru 4 x 10 = 40 m2

3 Ruang TU 63 m2

4 Ruang Kepala Sekolah 6 m2

5 Ruang Perpustakaan 63 m2

6 Ruang Laboratorium IPA 9 x 7 = 63 m2

7 Ruang laboratorium Bahasa 9 x 7 = 63 m2

8 Ruang BK 3 x 3 = 9 m2

9 Ruang Mushollah 80 m2

10 Ruang Gudang 21 m2

11 Kamar Mandi / WC Guru 4 m2

12 Kamar Mandi / WC Siswa 21 m2

13 Ruang Penjaga 32 m2

14 Ruang Lab. Komputer 64 m2

15 Ruang Pos Satpam 5 m2

Page 67:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

56

16 Ruang Osis 9 m2

17 Ruang Koperasi 40 m2

18 Ruang UKS 64 m2

19 Lapangan Olahraga 210 m2

20 Tempat Parkir 500 m2

21 Taman 215 m2

22 Kebun 150 m2

Adapun Perangkat Lunak yang dimiliki oleh SMK Dua Mei Ciputat yaitu terdiri

dari

Tabel 4.3

NO PERALATAN JUMLAH

1 Meja 400 Buah

2 Meja Tamu 2 Set

3 Kursi 800 Buah

4 Lemari 20 Buah

5 Filling Kabinet 5 Set

6 Berangkas 1 Unit

7 Rak Simpan 8 Buah

8 Peralatan Laboratorium 1 Unit

9 Peralatan Olah Raga 1 Unit

10 Komputer 30unit

4. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk menunjang kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM), perlu

didukung tenaga guru, staf TU, Pustakawan, Keamanan dan Penjaga Sekolah.

Oleh karena itu ketenagaan yang ada di lingkungan SMK Dua Mei Kecamatan

Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :

a. Tenaga Pengajar dan Staff

Tabel 4.4

Guru Tidak Tetap (GTT) -

Guru tetap 24 Orang

Page 68:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

57

Guru DPK 4 Orang

TU Tetap 4 Orang

Security 3 Orang

Pustakawan 1 Orang

Jumlah 36 Orang

b. Keadaan Guru SMK Dua Mei

Tabel 4.5

NO. NAMA JABATAN STATUS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Drs.E.Kosasih Syamsul Bahri,SPd. Susi Herawati SPd. Dra. Maulida Bustami Ahmad Rosani ,SPd Siti Chadijah, SPd. Icih SPd. Dra.Susilawati Ariadi Dra.Hj.Siti Barkah Drs.Alifudin Indriyanti SPd. Drs. Damri A.Kahar Drs.Yusmarsono Drs. Aris Darmawan Irmayani, SPd.I Dra. Sugihastuti Wiwin Indarsih SPd. M.Gunawan S.Kom Pri Hastuti SPd. Nurul Asyiah SPd. Diah Sugihati, SPd Sochibul Munir Ssi Mas`amah SPd. Suharyanto SPd. Nurmala, SPd. Deni Kusnedi,SE Dudu Hardian S.Kom Dudi Iswanto Amin Gemail Kusnadi

Kepala Sekolah Wakakur Wakasis Guru Bahasa Inggris Guru Bahasa Inggris Kaprog Perkantoran Guru Pemasaran Guru Akuntansi Guru Pendidikan Agama Islam Guru Pendidikan Agama Islam Guru Akuntansi Guru Akuntansi Guru Seni Budaya Guru Penjaskes Guru Pendidikan Agama Islam Kaprog Akuntansi Guru Bahasa Indonesia Guru Komputer Guru Kewirausahaan Guru Matematika Guru Bahasa Jepang Guru Matematika Guru IPA Guru Pemasaran Guru Pemasaran Guru PKN Guru Komputer Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha

PNS DPK GTT PNS DPK PNS DPK GTY PNS DPK PNS DPK GTT GTT GTY GTT GTT GTT GTY GTY GTY GTY GTY GTY GTY GTY GTY GTY GTT GT GT GT Honorer Honorer Honorer

Page 69:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

58

31 Saidih Pustakawan Honorer Dari sejumlah guru, hanya 9% yang berstatus guru PNS/DPk. Sisanya 81

% guru GTY .

c. Keadaan Peserta Didik

1).Jumlah peserta didik

Jumlah siswa SMK Dua Mei tahun pelajaran 2010/2011 ialah sbb

:

a) Kelas X

Siswa yang mendaftarkan diri ke SMK Dua Mei Ciputat pada tahun

pelajaran 2010/2011 sebanyak 180 Orang, sedangkan yang diterima

dan mengembalikan formulir pendaftaran sebanyak 110 Orang.

Dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 4.6 Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 38 Orang

Perempuan 72 Orang

Total 110 Orang

b) Kelas XI

Jumlah siswa kelas XI yaitu :

Tabel 4.7

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 45 Orang

Perempuan 75 Orang

Total 120 Oang

c) Kelas XII

Jumlah siswa kelas XII yaitu :

Tabel 4.8 Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 35 Orang

Page 70:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

59

Perempuan 79 Orang

Total 114 Orang

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2010/2011 seluruhnya berjumlah

341 orang. Penyebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di

kelas XI dan XII masing-masing ada 3 rombongan belajar yang terdiri dari

program keahlian administrasi perkantoran, akuntansi dan pemasaran, sedangkan

Peserta didik kelas kelas X terdiri dari 4 rombongan belajar, Administrasi

Perkantoran 2 rombel, Akuntansi 1 rombel dan Pemasaran 1 rombongan belajar.

Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out

Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah Tahun Pelajaran 2010/2011

Tabel 4.9

Tahun Kelas Jumlah Tidak Naik

Putus

Sekolah/DO/pindah Pelajaran

2010/ 2011

I

II

III

123

117

131

1

1

0

2

2

0

5. Prestasi yang pernah diraih/dicapai Sekolah

1) Bidang Akademis :

Juara 1 LKS Tingkat Gugus 2 Ciputat Tangerang-Selatan Program

Perkantoran

Juara 3 LKS Debat Bahasa Inggris tingkat Gugus 2

Juara 3 LKS Tingkat Tangsel untuk Program Perkantoran

2) Bidang Non akademis:

Juara I MACHINE CUP FUTSAL COMPETITIONSejabodetabek

memperebutkan Piala bergilir Dekan Fakultas Teknis Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta – dilaksanakan tgl.18

Pebruari s.d 20 Maret 2008

Juara 1 Lomba Paskibra Tingkat SLTA sejabodetabek Tahun 2009

Juara 2 Lomba Paskibra Tingkat SLTA sejabodetabek tahun 2010

Page 71:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

60

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. PENGELOLAAN KELAS (Variabel X) Pengelolaan kelas diukur denngan menggunakan angket yang

disebarkan kepada responden sebanyak 67 siswa kelas XI. Angket yang

telah diisi oleh responden kemudian diberi skor, diolah kemudian

dianalisis untuk mencari rata-rata (mean). Untuk menginterpretasikan data,

niilai mean yang telah didapat kemudian dikonsultasikan dengan tabel

interpretasi Pengelolaan Kelas. Jumlah skor hasil angket tiap responden

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.10

Skoring Hasil Angket Pengelolaan Kelas (Variabel X)

No Score No Score No Score No Score No Score No Score No Score 1 64 11 72 21 53 31 52 41 67 51 51 61 64 2 60 12 52 22 67 32 67 42 63 52 60 62 61 3 56 13 57 23 54 33 66 43 66 53 67 63 55 4 59 14 53 24 51 34 73 44 60 54 56 64 62 5 53 15 50 25 65 35 53 45 53 55 54 65 52 6 65 16 57 26 52 36 62 46 62 56 43 66 58 7 61 17 69 27 55 37 50 47 61 57 60 67 57 8 61 18 63 28 70 38 55 48 55 58 53 9 61 19 40 29 58 39 66 49 53 59 56 total 10 50 20 58 30 58 40 64 50 53 60 54 3908

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden no 34 dengan skor 73. Sedangkan skor terendah didapat oleh

responden dengan no 19 dengan skor 40. Data jumlah skor angket

tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi, dengan terlebih dahulu

menentukan:

a. Range (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 73 – 40

Page 72:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

61

= 33

b. Banyaknya Kelas (k)

K = 1 + 3,322 log n

= 1 + 3,322 log 67

= 1 + 3,322 (1,826)

= 1 + 6,066

= 7,066 ≈ 7

c. Interval Kelas (c)

R c =

k 33 = 7 = 4,714 ≈ 5

Tabel 4.11

Distribusi FrekuensiPengelolaan Kelas

Interval

Kelas fi xi fixi Prosentase (%)

Batas

Bawah

Batas

Atas

40-44 2 42 84 2,99 39,5 44,5

45-49 0 47 0 0 44,5 49,5

50-54 20 52 1040 29,85 49,5 54,5

55-59 15 57 855 22,39 54,5 59,5

60-64 17 62 1054 25,37 59,5 64,5

65-69 10 67 670 14,93 64,5 69,5

70-74 3 72 216 4,48 69,5 74,5

Jumlah 67 3919 100

Untuk mempermudah penafsiran data Pengelolaan Kelas, maka

data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai berikut:

Page 73:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

62

Gambar 4.1

Grafik Histogram Variabel Pegelolaan Kelas (X)

Berdasarkan tabel grafik histogram, frekuensi kelas tertinggi

variabel pengelolaan kelas yaitu terletak pada interval kelas ke-3 dengan

rentang nilai 49,5-54,5, artinya responden yang mendapatkan skor antara

49,5-54,5 berjumlah 20 orang responden yang berada pada urutan atau

kelas ke-3. Sedangkan frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada

interval ke-2 dengan rentang nilai 44,5-49,5, artinya responden yang

mendapatkan skor 44,5-49,5 berjumlah 0 atau tidak ada yang berada pada

urutan atau kelas ke-2. (proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 18)

2) Menentukan nilai mean (rata-rata)

Nilai mean ditentukan dengan menggunakan rumus:

∑ fixi X = ∑ fi Dari tabel 4.9 diketahui: ∑ fixi = 3919 dan ∑ fi = 67

24

22

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 Interval

Page 74:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

63

Maka: 3919 X = 67 = 58,49 ≈ 58

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

(mean) variabel pengelolaan kelas adalah sebesar 58,49, range 33, skor

minimun 40, dan skor maksimum 73.

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari disiplin kerja

dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara

rata-rata skor pengelolaan kelas dikurangi simpangan baku sampai

dengan rata-rata ditambah simpangan baku.

58,49 – 6,58 = 51,91

58,49 + 6,58 = 65,07

Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 51,91 – 65,07.

b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang

berada di atas 65,07 sampai dengan skor tertinggi yaitu 73. Dengan

demikian skor untuk kategori tinggi berada antara 65,08-73.

c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada dibawah 51,91 sampai skor terendah

yang diperoleh. Dengan demikian skor untuk kategori rendah

berada antara 40 – 51,90.

Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut:

No Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 40 – 51,90 7 10,45% Rendah 2 51,91 – 65,07 49 73,13% Sedang 3 65,08 – 73 11 16,42% Tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata pengelolaan kelas (58,49) termasuk kategori sedang. Artinya

Page 75:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

64

pelaksanaan pengelolaan kelas di SMK Dua Mei Ciputat sudah berjalan

cukup baik atau sedang.

2. Data Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)

Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan angket yang

disebarkan kepada responden sebanyak 67 siswa kelas XI. Angket yang

telah diisi oleh responden kemudian diberi skor, diolah kemudian

dianalisis untuk mencari rata-rata (mean). Untuk menginterpretasikan data,

niilai mean yang telah didapat kemudian dikonsultasikan dengan tabel

interpretasi Motivasi belajar siswa. Jumlah skor hasil angket tiap

responden dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.12

Skoring Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

N

o

Scor

e

1 73 11 72 21 80 31 78 41 72 51 68 61 66 2 75 12 69 22 62 32 54 42 67 52 71 62 77 3 77 13 72 23 68 33 79 43 71 53 78 63 73 4 61 14 75 24 69 34 80 44 66 54 67 64 70 5 62 15 66 25 63 35 68 45 62 55 70 65 79 6 62 16 61 26 63 36 77 46 78 56 53 66 57 7 64 17 49 27 57 37 59 47 63 57 73 67 64 8 66 18 75 28 76 38 69 48 67 58 73

9 77 19 63 29 57 39 73 49 59 59 72 Jml

10 68 20 64 30 76 40 70 50 59 60 67 4571

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden no 34 dan 21 dengan skor 80. Sedangkan skor terendah didapat

oleh responden dengan no 17 dengan skor 49. Data jumlah skor angket

tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Page 76:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

65

1) Membuat tabel distribusi frekuensi, dengan terlebih dahulu

menentukan:

a. Range (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 80 – 49

= 31

b. Banyaknya Kelas (k)

K = 1 + 3,322 log n

= 1 + 3,322 log 67

= 1 + 3,322 (1,826)

= 1 + 6,066

= 7,066 ≈ 7

c. Interval Kelas (c)

R c =

k 31 = 7 = 4,429 ≈ 4

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Interval Kelas fi xi fixi

Prosentase (%)

Batas Bawah

Batas Atas

49-52 1 51,5 51,5 1,49 48,5 52,5

53-56 2 54,5 109 2,99 52,5 56,5

57-60 6 58,5 351 8,96 56,5 60,5

61-64 13 62,5 812,5 19,40 60,5 64,5

65-68 12 66,5 798 17,91 64,5 68,5

69-72 12 70,5 846 17,91 68,5 72,5

73-76 10 74,5 745 14,93 72,5 76,5

Page 77:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

66

77-80 11 78,5 863,5 16,42 76,5 80,5

Jumlah 67 4576,5 100

Untuk mempermudah penafsiran data motivasi belajar siswa, maka

data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Histogram Variabel Motivasi Belajar Siawa(Y)

Berdasarkan tabel grafik histogram, frekuensi kelas tertinggi

variabel motivasi belajar siswa yaitu terletak pada interval kelas ke-4

dengan rentang nilai 60,5-64,5, artinya responden yang mendapatkan skor

antara 60,5-64,5 berjumlah 13 pada urutan atau kelas ke-4. Sedangkan

frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada interval ke-1 dengan

48,5 52,5 56,5 60,5 64,5 68,5 72,5 76,5 80,5 Interval

14

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Page 78:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

67

rentang nilai 48,5-52,5, artinya responden yang mendapatkan skor antara

48,5-52,5 berjumlah 1 orang responden berada pada urutan atau kelas ke-

1. (proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 19)

2) Menentukan nilai mean (rata-rata)

Nilai mean ditentukan dengan menggunakan rumus:

∑ fixi X = ∑ fi Dari tabel 4.11 diketahui: ∑ fixi = 3919 dan ∑ fi = 67

Maka: 4576,5 X = 67 = 68,31 ≈ 58

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

(mean) variabel motivasi belajar siswa adalah sebesar 68,31, range 31,

skor minimun 49, dan skor maksimum 80.

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari motivasi belajar

siswa dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara

rata-rata skor motivasi belajar siswa dikurangi simpangan baku sampai

dengan rata-rata ditambah simpangan baku.

68,31 – 7,23 = 61,08

68,31 + 7,23 = 75,54

Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 61,08 – 75,54.

b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada

di atas 75,54 sampai dengan skor tertinggi yaitu 80. Dengan demikian

skor untuk kategori tinggi berada antara 75,55-80.

c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada di bawah 60,99 sampai skor terendah

yang diperoleh. Dengan demikian skor untuk kategori rendah berada

antara 49 - 61,07

Page 79:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

68

Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut:

No Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 49 – 61,07 11 16,42% Rendah 2 61,08 – 75,54 43 64,18% Sedang 3 75,55 – 80 13 19,40% Tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-

rata motivasi belajar siswa (68,31) termasuk kategori sedang. Artinya

motivasi belajar siswa SMK Dua Mei Ciputat sudah cukup baik atau

sedang.

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas Berdasarkan pengujian normalitas yang menggunakan uji Liliefors,

nilai kritis L (Ltabel) dari N = 67 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,886. Pada

variabel X, nilai Lhitungterbesar adalah 0,0816 (lampiran 21), sedangkan

variabel Y diperoleh nilai Lhitungterbesar adalah 0,0576 (lampiran 22).

Berdasarkan nilai Lhitungkedua variabel tersebut terlihat bahwa Lhitunglebih kecil

dari Ltabel(angka kritis), yang berarti bahwa sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal. Dengan demikian, syarat distribusi normal dapat

dipenuhi sebagai prasyarat untuk pengujian dengan teknik korelasi product

moment.

2. Uji Linearitas Berdasarkan pengujian linearitas menggunakan uji regresi sederhana

antara kedua variabel penelitian diperoleh persamaan Ŷ = 5,17 + 1,08X

(lampiran 23). Persamaan tersebut digunakan untuk melihat hubungan

fungsional antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajar siswa di dalam

kelas. Adapun grafik persamaan Ŷ = 5,17 + 1,08X

Page 80:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

69

Model Hubungan Antara Variabel X dengan Y dapat dijelaskan dalam

Grafik berikut ini : Gambar 4.3. Garis Regresi Linier

Berdasarkan gambar diagram pencar di atas dapat dilihat bahwa letak

titik-titik regresi variabel X dan variabel Y terletak diantara sekitar garis

regresi, sehingga dapat diduga bahwa regresi linier.

D. Pengujian Hipotesis Setelah data yang diperoleh dari jawaban responden dianalisis secara

deskriptif dengan menggunakan nilai persentase frekuensinya, maka

selanjutnya akan dicari korelasi antara kedua variabel penelitian dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Dalam menggunakan

perhitungan angka indeks korelasi mengacu pada skor asli yang tertera

dibawah ini:

Tabel 4.14

Skor Angket Responden Variabel X dan Variabel Y

NO X Y X2 Y2 XY 1 40 49 1600 2401 1960 2 43 53 1849 2809 2279 3 50 54 2500 2916 2700 4 50 57 2500 3249 2850 5 50 57 2500 3249 2850

y = 1.08x + 5.17

-50050100150200

-100 0 100 200

PEN

GEL

OLA

AN

KEL

AS

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Gambar 1. Diagram Pencar Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar Siswa

Series1Linear…

Page 81:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

70

6 51 57 2601 3249 2907 7 51 59 2601 3481 3009 8 52 59 2601 3481 3009 9 52 59 2704 3481 3068 10 52 61 2704 3721 3172 11 52 61 2704 3721 3172 12 53 62 2704 3844 3224 13 53 62 2809 3844 3286 14 53 62 2809 3844 3286 15 53 62 2809 3844 3286 16 53 63 2809 3969 3339 17 53 63 2809 3969 3339 18 53 63 2809 3969 3339 19 53 63 2809 3969 3339 20 54 64 2809 4096 3392 21 54 64 2916 4096 3456 22 54 64 2916 4096 3456 23 55 66 2916 4356 3564 24 55 66 3025 4356 3630 25 55 66 3025 4356 3630 26 55 66 3025 4356 3630 27 56 67 3025 4489 3685 28 56 67 3136 4489 3752 29 56 67 3136 4489 3752 30 57 67 3136 4489 3752 31 57 68 3249 4624 3876 32 57 68 3249 4624 3876 33 58 68 3249 4624 3876 34 58 68 3364 4624 3944 35 58 69 3364 4761 4002 36 58 69 3364 4761 4002 37 59 69 3364 4761 4002 38 60 70 3481 4900 4130 39 60 70 3600 4900 4200 40 60 70 3600 4900 4200 41 60 71 3600 5041 4260 42 61 71 3600 5041 4260 43 61 72 3721 5184 4392 44 61 72 3721 5184 4392

Page 82:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

71

45 61 72 3721 5184 4392 46 61 72 3721 5184 4392 47 62 73 3721 5329 4453 48 62 73 3844 5329 4526 49 62 73 3844 5329 4526 50 63 73 3844 5329 4526 51 63 73 3969 5329 4599 52 64 75 3969 5625 4725 53 64 75 4096 5625 4800 54 64 75 4096 5625 4800 55 65 76 4096 5776 4864 56 65 76 4225 5776 4940 57 66 77 4225 5929 5005 58 66 77 4356 5929 5082 59 66 77 4356 5929 5082 60 67 77 4489 5929 5159 61 67 78 4489 6084 5226 62 67 78 4489 6084 5226 63 67 78 4489 6084 5226 64 69 79 4761 6241 5451 65 70 79 4900 6241 5530 66 72 80 5184 6400 5760 67 73 80 5329 6400 5840 ∑ 3908 4571 229035 315297 268655

Setelah keseluruhan data dihitung maka dapat diketahui N = 67, ∑X=

3908, ∑Y= 4571, ∑X2= 229035, ∑Y2= 315297, ∑XY= 268655, maka dapat

dicari indeks korelasinya dengan menggunakan rumus product moment.

rxy = 18069364 - 17863468 √ 190466 X 230858 rxy = 205896 √ 43970599828 rxy = 205896 209691.678

2222

YYnXXn

YXXYnr xy

Page 83:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

72

rxy = 0.981898767

Berdasarkan perhitungan di atas, angka korelasi varibel X dan variable

Y adalah sebesar 0,982. Jumlah ini berada diantara 0,80-1,000 yang berarti

korelasi antara kedua variabel termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Selanjutnya, untuk menguji kebenaran hipotesa yang diajukan,

dilakukan dengan cara membandingkan besarnya rhitungdengan rtabeldalam

product moment. Sebelum membandingkan, terlebih dahulu dihitung derajat

kebebasan (degree of freedom) dengan rumus:

df = N – nr

= 67 – 2

= 65

Setelah diperoleh ”df” maka dapat dicari besarnya rtabelproduct

moment. Maka diperoleh nilai "r" dengan N = 65 pada taraf signifikansi 5%

sebesar 0,250 sedangkan taraf signifikasi 1% sebesar 0,325.

Dengan demikian "rxy" atau rhitung pada taraf signifikan 5% lebih besar

dari rtabel (0,982 > 0,250) pada taraf ini Ho ditolak dan Ha diterima. Demikian

juga pada taraf signifikan 1%, rhitung lebih besar dari rtabel (0,982 > 0,325 pada

taraf ini Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian pada taraf 5% dan 1% terdapat pengaruh diantara

kedua variabel dengan kategori sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan

bahwa antara pengelolaan kelas dengan motivasi belajarsiswa memiliki

pengaruh yang signifikan.

Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi

(rxy)product moment yang telah diperoleh dengan rumus:

KD = r2 x 100%.

= (0,981898767)2x 100%

= 96,41%

Dari penghitungan di atas dapat diketahui koefisien determinasi

sebesar 96,41%. Hal ini menunjukan bahwa variabel X (Pengelolaan Kelas)

mempengaruhi/memberi kontribusi variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Page 84:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

73

sebesar 96,41%. Adapun sisanya sebesar 3,59% adalah dari faktor-faktor lain

yang mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti kemampuan pengelolaan

interaksi belajar mengajar dan SDM guru itu sendiri.

Dari hasil harga thitungyang lebih besar dari harga ttabel, kesimpulan yang

dapat diambil adalah tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh

pengelolaan kelas yang baik. Semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan

oleh guru maka semakin baik motivasi belajar siswa SMK Dua Mei Ciputat.

E. Pembahasan Berdasarkan hasil penghitungan korelasi product moment antara

pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa di SMK Dua Mei Ciputat, bahwa

hipotesa alternatif (Ha= terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

pengelolaan kelas pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa di SMK Dua

Mei Ciputat) yang diajukan dalam hipotesis penelitian pada bab II dapat

diterima. Ini berarti, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara

pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa SMK Dua Mei Ciputat.

Berdasarkan penghitungan yang diperoleh dari koefisien korelasi (r) sebesar

0,982 dan diketahui bahwa Harga kritik “r” pada taraf signifikasi 0,05 adalah

sebesar 0,250 ini berarti rhitung> rtabel(0,982 > 0,250).Hal ini berarti terdapat

pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, pengaruh tersebut termasuk

dalam kategori sangat tinggi. Maksudnya sebagian besar motivasi belajar

siswa dipengaruhi oleh pengelolaan kelas oleh guru.

Adapun kontribusi yang diberikan oleh variabel pengelolaan kelas

terhadap variabel motivasi belajar siswa adalah 96,41% dan sisanya 3,59%.

Dari nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pengelolaan kelas

memberikan dukungan terhadap motivasi belajar siswa sebesar 96,41% dan

sisanya sebesar 3,59% dari faktor-faktor lain yang mempengaruhu motivasi

belajar siswa itu sendiri.

Selain itu, hasil penelitian ini dilengkapi dengan wawancara antara

penulis dengan guru Kewirausahaan SMK Dua Mei Ciputat, yang dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Page 85:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

74

“ Pelaksanaan pengelolaan didalam kelas sangatlah penting, karena dengan

adanya pelaksanaan pengelolaan kelas akan memudahkan guru dalam pencapaian

proses kegiatan mengajar. dan tanpa adanya pelaksanaan pengelolaan kelas

dengan baik tentunya pencapaian standar minim tidak akan tercapau. Contoh pada

saat guru tidak hadir, maka guru diharuskan untuk memberikan tugas kepada guru

piket yang akan diberikan kepada siswa dalam rangka mensukseskan proses

belajar mengajar. Selain itu pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa itu berkaitan

karena dengan adanya pengelolaan kelas merupaka strategik dan teknik dalam

manajemen peserta didik tentunya adanya interaksi aktif falam penyampaian mata

pelajaran terhadap siswa akan lebih dipahami dan dimengerti. Dan dengan

pengelolaan kelas yang baik pula maka akan timbul semangat belajar siswa. oleh

karena itu pengelolaan kelas berperan penting dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa”44 1. Banyak hal-hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini

sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, biaya dan pikiran peneliti,

sehingga memungkinkan penelitian ini menjadi kurang optimal.

2. Kuesioner atau angket yang dikembangkan untuk menjaring data tentang

pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa belum mengungkapkan

keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan ujicoba baik

validitas maupun reliabilitas instrumen.

44 Sugi Astuti (Guru Kewirausahaan), Kantor Guru SMK Dua Mei

Ciputat), 14 Juni 2012, 09.45.

Page 86:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pelaksanaan

pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa di SMK Dua Mei Ciputat

adalah sebagai berikut :

a) Secara umum pelaksanaan pengelolaan kelas di sekolah ini dikatagorikan

cukup baik. Hal ini terlihat dari perhitungan rata-rata skor sebesar 53,5 %.

Jadi dapat disimpulkan pelaksanaan pengelolaan kelas di SMK Dua Mei

Ciputat sudah berjalan cukup baik atau sedang..

b) Motivasi belajar siswa SMK Dua Mei Ciputat cukup baik. dengan nilai

skor rata-rata 65,5 %, Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

siswa di SMK Dua Mei Ciputat cukup baik atau sedang.

c) Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa , antara lain dipengaruhi oleh

pengelolaan kelas yang baik.

d) Adanya pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan

motivasi belajar siswa. Karena, semakin baik pengelolaan kelas yang

dilakukan guru, maka semakin baik motivasi belajar siswa SMK Dua Mei

Ciputat.

B.Saran-saran

a. Bagi Kepala Sekolah

75

Page 87:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

76

a) Memberikan pengarahan kepada guru-guru dalam pelaksanaan

kegiatan pengelolaan kelas untuk dapat memotivasi siswa dalam

belajar sehingga guru dapat menerapkan pembelajaran di kelas

yang menyenangkan.

b) Mengawasi jalannya kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan

oleh guru dalam proses belajar mengajar

c) serta memberikan evaluasi kepada para guru dalam proses belajar

mengajar khususnya dalam kegiatan pengelolaan kelas.

b. Bagi Guru

a) Guru harus lebih memahami kegiatan pengelolaan kelas dengan baik

agar dapat memotivasi belajar siswa, karena dengan kegiatan

pengelolaan kelas yang baik maka akan menghasilkan proses belajar

yang menyenangkan dan rasa aman terhadap siswa dikelas dengan

begitu motivasi belajar siswa pun akan meningkat.

b) Guru dapat menerapkan kegiatan pengelolaan kelas yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Page 88:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 89:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 90:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 91:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 92:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 93:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 94:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 95:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
Page 96:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 862 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 873 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 674 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 905 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 696 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 617 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 728 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 939 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 60

10 4 3 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 2 4 4 2 4 2 2 3 4 3 4 4 3 78n 10 763

Jumlah 32 30 31 34 32 32 32 32 30 29 31 30 28 34 28 27 29 30 31 29 32 32 27 30 31r hitung 0.699 0.748 0.702 0.491 0.444 0.689 0.828 0.799 0.684 0.743 0.686 0.851 0.720 0.756 0.354 0.796 0.763 0.155 0.688 0.663 0.640 0.770 0.752 0.438 0.750r tabel 0.632

Status valid valid valid drop drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid drop valid valid valid valid valid drop valid

JUMLAH NO. RESPBUTIR PERNYATAAN

LAMPIRAN 5UJI VALIDITAS

PENGELOLAAN KELAS

Page 97:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

BUTIR 1NO.

RESP X Y X2 Y2 XY

1 3 86 9 7396 2582 4 87 16 7569 3483 2 67 4 4489 134 rxy = 25120 - 244164 4 90 16 8100 360 √ 76 x 133615 2 69 4 4761 1386 2 61 4 3721 122 rxy = 7047 4 72 16 5184 288 √ 10154368 4 93 16 8649 3729 3 60 9 3600 180 rxy = 704

10 4 78 16 6084 312 1007.688444S 32 763 110 59553 2512

rxy = 0.699

BUTIR 15NO.

RESP X Y X2 Y2 XY

1 4 86 16 7396 3442 3 87 9 7569 2613 3 67 9 4489 201 rxy = 21670 - 213644 3 90 9 8100 270 √ 56 x 133615 3 69 9 4761 2076 2 61 4 3721 122 rxy = 3067 2 72 4 5184 144 √ 7482168 2 93 4 8649 1869 2 60 4 3600 120 rxy = 306

10 4 78 16 6084 312 864.9947977S 28 763 84 59553 2167

rxy = 0.354

LAMPIRAN 6ANALISIS BUTIR UJI VALIDITAS

PENGELOLAAN KELAS

2222

YYnXXn

YXXYnrxy

2222

YYnXXn

YXXYnrxy

Page 98:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

N=10, α = 0,05, maka angka kritis r = 0,632

BUTIR SOAL

HASIL KOEFISIEN KORELASI

KETERANGAN

1 0.699 VALID2 0.748 VALID3 0.702 VALID4 0.491 DROP5 0.444 DROP6 0.689 VALID7 0.828 VALID8 0.799 VALID9 0.684 VALID10 0.743 VALID11 0.686 VALID12 0.851 VALID13 0.720 VALID14 0.756 VALID15 0.354 DROP16 0.796 VALID17 0.763 VALID18 0.155 DROP19 0.688 VALID20 0.663 VALID21 0.640 VALID22 0.770 VALID23 0.752 VALID24 0.438 DROP25 0.750 VALID

205

S VALIDS DROP

LAMPIRAN 7TABEL HASIL ANALISIS BUTIR INSTRUMEN

PENGELOLAAN KELAS

Page 99:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 2 1 2 1 3 2 2 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 3 492 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 1 2 4 4 2 4 4 4 3 1 4 3 4 4 793 4 2 4 2 3 1 2 1 3 1 4 3 2 4 4 4 2 2 4 1 1 2 2 2 3 614 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 875 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 506 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 4 1 2 2 2 3 3 747 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 878 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 1 2 2 4 2 3 739 3 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4610 4 2 3 2 3 4 3 4 3 2 4 1 2 4 2 4 2 3 3 2 1 2 2 3 2 82n 10 688

Jumlah 34 25 32 21 34 30 29 21 32 28 25 21 24 35 32 31 26 25 30 18 18 24 22 29 30r hitung 0.712 0.785 0.750 0.589 0.695 0.908 0.647 0.572 0.662 0.575 0.662 0.435 0.834 0.840 0.647 0.908 0.669 0.763 0.634 0.313 0.669 0.680 0.711 0.735 0.637r tabel 0.632

Status valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid drop drop valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid valid

NO. RESP JUMLAHBUTIR PERNYATAAN

LAMPIRAN 8UJI VALIDITAS VARIABEL YMOTIVASI BELAJAR SISWA

Page 100:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

BUTIR 1NO.

RESP X Y X2 Y2 XY

1 2 49 4 2401 982 4 79 16 6241 3163 4 61 16 3721 244 rxy = 24110 - 233924 4 87 16 7569 348 √ 44 x 231165 3 50 9 2500 1506 3 74 9 5476 222 rxy = 7187 4 87 16 7569 348 √ 10171048 3 73 9 5329 2199 3 46 9 2116 138 rxy = 718

10 4 82 16 6724 328 1008.52S 34 688 120 49646 2411

rxy = 0.712

BUTIR 2NO.

RESP X Y X2 Y2 XY

1 2 49 4 2401 982 3 79 9 6241 2373 2 61 4 3721 122 rxy = 16900 - 165124 3 87 9 7569 261 √ 44 x 231165 2 50 4 2500 1006 4 74 16 5476 296 rxy = 3887 2 87 4 7569 174 √ 10171048 2 73 4 5329 1469 2 46 4 2116 92 rxy = 388

10 2 82 4 6724 164 1008.52S 24 688 62 49646 1690

rxy = 0.385

LAMPIRAN 9ANALISIS BUTIR UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA

2222

YYnXXn

YXXYnrxy

2222

YYnXXn

YXXYnrxy

Page 101:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

N=10, α = 0,05, maka angka kritis r = 0,632

BUTIR SOAL

HASIL KOEFISIEN KORELASI

KETERANGAN

1 0.712 VALID2 0.785 VALID3 0.750 VALID4 0.589 VALID5 0.695 VALID6 0.908 VALID7 0.647 VALID8 0.572 DROP9 0.662 VALID10 0.833 VALID11 0.662 VALID12 0.435 DROP13 0.834 VALID14 0.840 VALID15 0.647 VALID16 0.908 VALID17 0.669 VALID18 0.763 VALID19 0.634 VALID20 0.313 DROP21 0.669 VALID22 0.680 VALID23 0.711 VALID24 0.735 VALID25 0.637 VALID

S VALID 22S DROP 3

LAMPIRAN 10TABEL HASIL ANALISIS BUTIR INSTRUMEN

VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA

Page 102:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 682 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 713 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 524 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 725 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 556 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 487 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 578 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 789 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 46

10 4 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 3 4 3 4 3 62k 10 609

Var. Butir 0.844 0.667 0.322 0.844 0.400 0.400 0.444 0.767 0.322 0.889 0.844 0.267 0.678 0.767 0.544 0.322 0.400 0.400 0.678 0.544Jmlh Var. Btr 11.344

Var. Total 120.767Reliabilitas 1.007

Dari perhitungan di atas didapat r hitung sebesar 1.007. Sedangkan r tabel dengan N = 10 dan α = 0,05 adalah sebesar 0,632.Karena r hitung = 1.007 > r tabel = 0,632 maka angket dinyatakan reliabel.

NO. RESP JUMLAH BUTIR PERNYATAAN

LAMPIRAN 11 UJI RELIABILITAS

PENGELOLAAN KELAS

Page 103:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 462 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 783 4 4 3 2 3 1 1 4 4 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 564 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 825 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 476 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 697 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 838 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 709 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 45

10 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 1 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 59k 10 635

Var. Butir 0.489 0.844 0.267 0.989 0.400 1.067 1.122 0.722 1.067 0.933 0.944 1.511 0.933 1.289 0.767 0.667 1.067 0.667 0.767 0.678 0.622 0.667Jmlh Var. Btr 18.478

Var. Total 222.500Reliabilitas 1.019

Dari perhitungan di atas didapat r hitung sebesar 1.019. Sedangkan r tabel dengan N = 10 dan α = 0,05 adalah sebesar 0,632.Karena r hitung = 1.019> r tabel = 0,632 maka angket dinyatakan reliabel.

NO. RESP JUMLAHBUTIR PERNYATAAN

LAMPIRAN 12UJI RELIABILITAS VARIABEL Y

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Page 104:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 2 3 3 4 4 3 2 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 642 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 1 4 4 3 4 2 3 4 4 4 603 2 3 4 4 4 3 4 2 2 4 1 2 4 2 3 2 2 4 2 2 564 3 2 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 3 595 2 3 4 4 4 3 2 2 1 4 1 2 2 4 2 3 2 4 2 2 536 2 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 657 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 618 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 619 2 4 2 2 3 2 2 4 4 4 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 61

10 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 4 5011 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 7212 2 3 2 1 1 2 3 2 4 4 1 3 4 2 2 4 2 4 4 2 5213 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 5714 2 4 2 1 1 2 3 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 5315 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 5016 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 5717 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 3 4 6918 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 6319 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 4020 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 5821 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 4 3 4 1 4 2 2 4 5322 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 6723 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 1 4 2 2 4 5424 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 2 3 2 4 5125 3 2 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 6526 2 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 4 5227 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 4 3 3 5528 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 7029 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 5830 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 1 1 3 3 3 2 2 4 3 4 5831 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 5232 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 6733 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 1 3 4 3 3 2 4 4 4 4 6634 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 7335 4 4 2 2 1 3 2 2 3 4 2 3 3 4 2 1 2 4 2 3 5336 2 2 4 2 2 4 4 3 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 6237 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 1 3 3 4 3 2 4 2 4 5038 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5538 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 6640 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 6441 2 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 6742 2 2 4 1 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 6343 2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 6644 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 6045 3 2 2 3 4 2 2 1 4 3 2 2 4 2 4 2 2 4 2 3 5346 2 4 4 4 4 2 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 6247 4 4 3 3 2 3 2 1 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 6148 2 3 3 1 3 2 4 3 2 2 1 2 3 2 3 4 3 4 4 4 5549 2 2 3 4 3 2 3 1 3 3 1 2 4 3 3 2 3 4 3 2 5350 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 4 3 2 5351 2 2 3 4 1 2 4 3 2 2 1 2 4 2 3 4 2 2 4 2 5152 2 4 3 4 1 4 4 3 2 2 1 2 4 2 3 4 3 4 4 4 6053 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 2 4 6754 2 2 2 2 4 3 2 3 4 4 1 2 3 4 2 1 3 4 4 4 5655 4 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 1 3 2 4 2 3 2 5456 1 2 1 1 2 2 3 2 1 3 2 3 4 1 3 3 2 1 3 3 4357 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 4 6058 2 2 2 1 2 4 4 2 2 2 1 4 4 4 2 1 2 4 4 4 5359 2 2 2 2 2 4 4 1 4 3 3 3 2 3 2 4 4 1 4 4 5660 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 5461 3 4 2 2 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 6462 2 4 4 1 4 4 4 2 2 3 1 2 3 4 3 2 4 4 4 4 6163 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 1 3 4 4 2 4 4 3 2 2 5564 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 2 1 3 4 4 2 6265 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 5266 2 4 4 1 4 4 4 2 2 2 1 2 4 4 2 2 2 4 4 4 5867 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 57n 67 3908

SKOR 158 188 186 187 188 215 196 163 201 216 131 172 225 214 198 180 203 244 217 226

JUMLAHNOMOR ITEMNO.

RESP

LAMPIRAN 14SKOR HASIL PENELITIAN VARIABEL X

PENGELOLAAN KELAS

Page 105:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

NO X1 40 -18.33 335.932 43 -15.33 234.963 50 -8.33 69.364 50 -8.33 69.365 50 -8.33 69.366 51 -7.33 53.70 X = 39087 51 -7.33 53.70 678 52 54.00 55.009 52 -6.33 40.05 X = 58.33

10 52 -6.33 40.0511 52 -6.33 40.0512 53 -5.33 28.3913 53 -5.33 28.3914 53 -5.33 28.3915 53 -5.33 28.3916 53 -5.33 28.39 S2 = 2857.7317 53 -5.33 28.39 6618 53 -5.33 28.3919 53 -5.33 28.39 S2 = 43.3020 54 -4.33 18.7321 54 -4.33 18.7322 54 -4.33 18.7323 55 -3.33 11.0824 55 -3.33 11.0825 55 -3.33 11.0826 55 -3.33 11.08 SDX = 6.5827 56 -2.33 5.4228 56 -2.33 5.4229 56 -2.33 5.4230 57 -1.33 1.7631 57 -1.33 1.7632 57 -1.33 1.7633 58 -0.33 0.1134 58 -0.33 0.1135 58 -0.33 0.1136 58 -0.33 0.1137 59 0.67 0.4538 60 1.67 2.7939 60 1.67 2.7940 60 1.67 2.7941 60 1.67 2.7942 61 2.67 7.1443 61 2.67 7.1444 61 2.67 7.1445 61 2.67 7.1446 61 2.67 7.1447 62 3.67 13.4848 62 3.67 13.4849 62 3.67 13.4850 63 4.67 21.8251 63 4.67 21.8252 64 5.67 32.1753 64 5.67 32.1754 64 5.67 32.1755 65 6.67 44.5156 65 6.67 44.5157 66 7.67 58.8558 66 7.67 58.8559 66 7.67 58.8560 67 8.67 75.2061 67 8.67 75.2062 67 8.67 75.2063 67 8.67 75.2064 69 10.67 113.8865 70 11.67 136.2366 72 13.67 186.9167 73 14.67 215.26S 3908 2857.73

LAMPIRAN 15PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

VARIABEL (X) PENGELOLAAN KELAS

XX 2)(

XX

nX

X

2

1-nX-X

S2

1-nX-X

SD X

2

Page 106:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 3 3 4 4 2 4 4 1 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 732 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 753 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 774 2 2 2 2 4 2 1 4 4 4 4 3 3 4 1 1 4 2 3 3 3 3 615 2 2 2 2 4 2 1 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 3 3 3 3 3 626 2 2 2 2 4 3 1 4 4 4 3 3 4 4 1 1 4 2 3 3 3 3 627 2 2 4 2 4 3 1 4 3 4 3 4 2 4 1 1 4 3 2 3 4 4 648 4 4 4 2 4 3 1 1 4 3 3 4 4 4 1 1 4 3 2 2 4 4 669 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 77

10 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 1 4 4 2 1 1 4 4 1 4 4 4 6811 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 7212 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 6913 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 1 4 7214 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 7515 1 4 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 3 4 1 2 2 2 4 2 4 4 6616 2 2 2 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 2 1 1 3 2 2 3 4 4 6117 2 2 4 4 4 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 1 2 1 4918 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 7519 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 6320 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 2 4 2 4 2 6421 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 8022 2 2 2 4 2 4 2 1 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 2 4 6223 4 4 4 2 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 1 1 4 3 2 2 4 4 6824 4 4 4 2 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 1 1 4 3 3 2 4 4 6925 4 4 2 4 1 4 3 4 2 4 2 3 4 2 2 1 4 2 2 4 2 3 6326 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 1 4 4 3 3 4 3 6327 4 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 4 2 3 1 2 2 1 2 5728 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 7629 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 4 3 5730 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 7631 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 7832 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 1 3 5433 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 7934 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 8035 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 6836 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 7737 2 3 4 1 4 3 4 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 4 1 4 3 2 5938 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 6939 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 7340 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 7041 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 7242 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 6743 4 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 2 4 3 7144 2 2 4 4 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 6645 3 2 4 4 2 4 2 2 3 3 4 4 2 4 1 2 4 3 2 2 3 2 6246 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 7847 4 3 3 4 2 2 4 2 1 4 4 2 3 2 4 3 2 4 1 4 3 2 6348 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 1 1 2 4 3 6749 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 4 2 2 4 3 4 5950 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 4 2 2 4 3 4 5951 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 2 2 4 3 6852 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 3 2 4 3 7153 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 7854 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 3 1 4 2 4 3 2 3 6755 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 2 3 4 7056 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 1 1 4 1 2 5357 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 7358 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 7359 4 4 3 2 4 2 2 3 3 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 7260 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 6761 2 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 2 1 4 3 3 2 4 3 6662 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 7763 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 7364 4 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 4 4 7065 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 7966 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 5767 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 2 4 2 3 4 4 3 64n 67 4571

SKOR 213 213 216 212 208 221 168 207 222 228 206 240 218 213 166 135 244 198 192 207 221 223

NO. RESP JUMLAHNOMOR ITEM

LAMPIRAN 16SKOR HASIL PENELITIAN VARIABEL Y

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Page 107:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

NO X1 49 -19.22 369.562 53 -15.22 231.773 54 -14.22 202.324 57 -11.22 125.985 57 -11.22 125.986 57 -11.22 125.98 X = 45717 59 -9.22 85.08 678 59 -9.22 85.089 59 -9.22 85.08 X = 68.22

10 61 -7.22 52.1811 61 -7.22 52.1812 62 -6.22 38.7413 62 -6.22 38.7414 62 -6.22 38.7415 62 -6.22 38.7416 63 -5.22 27.29 S2 = 3445.6417 63 -5.22 27.29 6618 63 -5.22 27.2919 63 -5.22 27.29 S2 = 52.2120 64 -4.22 17.8421 64 -4.22 17.8422 64 -4.22 17.8423 66 -2.22 4.9524 66 -2.22 4.9525 66 -2.22 4.9526 66 -2.22 4.95 SDX = 7.2327 67 -1.22 1.5028 67 -1.22 1.5029 67 -1.22 1.5030 67 -1.22 1.5031 68 -0.22 0.0532 68 -0.22 0.0533 68 -0.22 0.0534 68 -0.22 0.0535 69 0.78 0.6036 69 0.78 0.6037 69 0.78 0.6038 70 1.78 3.1539 70 1.78 3.1540 70 1.78 3.1541 71 2.78 7.7142 71 2.78 7.7143 72 3.78 14.2644 72 3.78 14.2645 72 3.78 14.2646 72 3.78 14.2647 73 4.78 22.8148 73 4.78 22.8149 73 4.78 22.8150 73 4.78 22.8151 73 4.78 22.8152 75 6.78 45.9253 75 6.78 45.9254 75 6.78 45.9255 76 7.78 60.4756 76 7.78 60.4757 77 8.78 77.0258 77 8.78 77.0259 77 8.78 77.0260 77 8.78 77.0261 78 9.78 95.5762 78 9.78 95.5763 78 9.78 95.5764 79 10.78 116.1265 79 10.78 116.1266 80 11.78 138.6867 80 11.78 138.68S 4571 3445.64

LAMPIRAN 17PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

VARIABEL (Y) MUTU PROFESIONALISME GURU

XX2)(

XX

nX

X

2

1-nX-X

S2

1-nX-X

SD X

2

Page 108:  · membahas tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kewirausahaan di SMK 2 Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

y = 1.08x + 5.17

-50050100150200

-50 0 50 100 150DIS

IPL

IN K

ER

JA

MUTU PROFESIONALISME GURU

Gambar 1. Diagram Pencar Pengaruh Disiplin Kerja dan Mutu Profesionalisme Guru

Series1Linear (Series1)

y = 1.08x + 5.17

-50050100150200

-50 0 50 100 150

PEN

GE

LO

LA

AN

KE

LA

S

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Gambar 1. Diagram Pencar Pengaruh Disiplin Kerja dan Mutu Profesionalisme Guru

Series1Linear (Series1)