memahami hakikat dari sebuah kebijakan

3

Click here to load reader

Upload: andimkmur

Post on 30-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kebijakan

TRANSCRIPT

Memahami Hakikat dari Sebuah KebijakanOPINI| 28 November 2013 | 16:50Dibaca:48Komentar:12

Sumber: kompas.comIsu realisasi kebijakan ekonomi pemerintah menjadi wacana politik semenjak pemerintah mengeluarkan macam-macam paket kebijakan guna penyelamatan ekonomi Indonesia, pasca pelemahan nilai tukar rupiah.Dalam sejumlah diskusi yang diikuti oleh para ekonom maupun para pejabat pemerintah, terungkap sejumlah kritik maupun argumentasi tentang masa depan ekonomi Indonesia, dan bagaimana kebijakan pemerintah mampu menjawab tantangan tersebut.Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menyatakan kondisi ekonomi tahun 2014 tak akan banyak berubah.Pemerintah memang membuat sejumlah kebijakan, tetapi minim realisasi karena gagal dalam pelaksanaan.Pemerintah dinilai tidak serius mengeksekusi kebijakan.Mereka sekadar memproduksi kebijakan demi memuaskan publik untuk sementara waktu dan tidak mengawal implementasinya.Hal senada diungkapkan Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto. Menurutnya,pemerintah lemah dalam merealisasikan kebijakan, sehingga kebijakan moneter menjadi lebih menonjol ketimbang fiskal dalam pengelolaan perekonomian nasional.Ekonom Universitas Gadjah Mada A Tony Prasetyantono menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) yang hanya menargetkan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan 15-17 persen kontradiktif dengan target pertumbuhan ekonominya.BI ini mau yang mana. Lupa kalau dua hal itu bertolak belakang. Artinya kalau pertumbuhan kredit hanya 15 persen, maka pertumbuhan ekonomi hanya 5,3 persen. Padahal BI ingin agar pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen. Target realistisnya untuk pertumbuhan kredit adalah 18 persen. Kita juga heran kok targetnya Joko Sembung, tidak nyambung,katanya seperti yang dikutip dari kompas.com.Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menegaskan, kinerja sektor riil harus dijaga tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang mulai mengalami pengetatan likuiditas. Keseimbangan sektor riil diperlukan sebagai penggerak tenaga kerja dan penopang pertumbuhan ekonomi nasional.Kondisi ekonomi nasional tengah memasuki era pengetatan uang dan likuiditas (tight money policy) untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi global terkait kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve, untuk pengurangan stimulus moneter dan kenaikan suku bunga Fed Rate pada tahun 2014.Persoalan realisasi kebijakan pemerintah ini sudah berulangkali dimunculkan oleh banyak pengamat ekonomi. Bahkan pada saat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi di awal September 2013, kalangan usaha melihat paket tersebut secara pesimistik.Ini berkait juga dengan kebijakan MP3EI yang hingga saat ini tidak terlalu jelas juga juntrungannya. Apakah kebijakan tersebut ditangguhkan untuk sementara waktu, ataukah kebijakan tersebut tetap dijalankan dengan kondisi-kondisi yang minimal, tidak ada penjelasan dari pemerintah.Sehingga persoalannya bukan pada apakah pemerintah lemah atau tidak lemah dalam merealisasikan kebijakan-kebijakannya, tetapi mungkin saja pemerintah belum paham bahwa hakikat dari gagasan kebijakan pada dasarnya mengubah sesuatu menjadi yang lebih baik, yang lebih sesuai dengan keinginan publik.Dengan kata lain kebijakan apapun yang dikeluarkan oleh pemerintah itu tidak sama dengan pencatatan registrasi penduduk di kantor kelurahan, tetapi pengorganisasian sumberdaya usaha dan tenaga kerja