memahami amdal

2
Memahami AMDAL Kegiatan Pembangunan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan sebagai kebutuhan dasar (1) , dan pendidikan, kenyamanan, kemewahan untuk kebutuhan lanjutan (2) . Seluruh kegiatan pembangunan dikenal dengan istilah rencana usaha dan kegiatan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bidang (3) . Kegiatan pembangunan sekecil apapun akan melakukan perubahan terhadap lingkungan (4) . Pada lingkungan telah berlangsung sistem ekologi (5) sebelum kegiatan pembangunan terjadi. Kegiatan pembangunan merubah sistem ekologi , dan memberikan dampak positip atau negatip (6) . Kajian lingkungan (7) dilaksanakan untuk meminimalkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip. Perhatian dunia dalam bidang lingkungan telah dimulai sekitar tahun 60-an dan dapat dikelompokan menjadi beberapa pembangunan dunia (8) , yang ditandai dengan beberapa kegiatan untuk penyelamatan bumi sebagai tempat hidup. Indonesia juga telah memberikan perhatian terhadap lingkungan sejak tahun 1982 dengan menerbitkan berbagai macam regulasi dalam bidang lingkungan (9) . AMDAL (10) merupakan salah satu bentuk kajian lingkungan yang tujuan utama penerapanya untuk menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) (11) . Negara lain mengenal istilah Environmental Impact Assessment (EIA) (12) untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. Dokumen AMDAL (EIA) digunakan sebagai syarat untuk menerbitkan ijin-ijin (12) yang dibutuhkan dalam pembangunan. Bentuk kajian lingkungan ditentukan berdasarkan besaran kegiatan, dan lokasi. Penapisan tahap 1 (13) adalah langkah untuk menentukan jenis kajian yang harus dilaksanakan atas dasar besaran bentuk usaha dan kegiatan (14) dengan memperhatikan regulasi yang berlaku (15) . Penyusunan dokumen amdal dilakukan oleh Pemrakarsa kegiatan (16) , dalam pelaksanaanya dapat merekrut konsultan ahli, dan dilakukan penilaian kelayakan oleh Komisi AMDAL (17) . Masyarakat secara undang-undang dilindungi (18) untuk menyampaikan haknya dalam proses penyusunan dokumen. Proses penyusunan dokumen melalui beberapa tahap, setiap tahap dilakukan penilaian dan legalisasi (19) . Dokumen kajian lingkungan memiliki

Upload: raisha-selviastuti

Post on 14-Sep-2015

84 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

analisis dampak lingkungan

TRANSCRIPT

Memahami AMDAL

Kegiatan Pembangunan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan sebagai kebutuhan dasar(1), dan pendidikan, kenyamanan, kemewahan untuk kebutuhan lanjutan(2). Seluruh kegiatan pembangunan dikenal dengan istilah rencana usaha dan kegiatan yang diklasifikasikan menjadi beberapa bidang (3). Kegiatan pembangunan sekecil apapun akan melakukan perubahan terhadap lingkungan(4). Pada lingkungan telah berlangsung sistem ekologi (5)sebelum kegiatan pembangunan terjadi. Kegiatan pembangunan merubah sistem ekologi , dan memberikan dampak positip atau negatip(6). Kajian lingkungan(7) dilaksanakan untuk meminimalkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positip.Perhatian dunia dalam bidang lingkungan telah dimulai sekitar tahun 60-an dan dapat dikelompokan menjadi beberapa pembangunan dunia(8), yang ditandai dengan beberapa kegiatan untuk penyelamatan bumi sebagai tempat hidup. Indonesia juga telah memberikan perhatian terhadap lingkungan sejak tahun 1982 dengan menerbitkan berbagai macam regulasi dalam bidang lingkungan(9). AMDAL(10) merupakan salah satu bentuk kajian lingkungan yang tujuan utama penerapanya untuk menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)(11). Negara lain mengenal istilah Environmental Impact Assessment (EIA)(12)untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. Dokumen AMDAL (EIA) digunakan sebagai syarat untuk menerbitkan ijin-ijin (12) yang dibutuhkan dalam pembangunan. Bentuk kajian lingkungan ditentukan berdasarkan besaran kegiatan, dan lokasi. Penapisan tahap 1 (13) adalah langkah untuk menentukan jenis kajian yang harus dilaksanakan atas dasar besaran bentuk usaha dan kegiatan (14) dengan memperhatikan regulasi yang berlaku (15). Penyusunan dokumen amdal dilakukan oleh Pemrakarsa kegiatan (16), dalam pelaksanaanya dapat merekrut konsultan ahli, dan dilakukan penilaian kelayakan oleh Komisi AMDAL(17). Masyarakat secara undang-undang dilindungi (18) untuk menyampaikan haknya dalam proses penyusunan dokumen. Proses penyusunan dokumen melalui beberapa tahap, setiap tahap dilakukan penilaian dan legalisasi (19). Dokumen kajian lingkungan memiliki kekuatan hukum bila sudah memperoleh legalisasi (20) dari penanggungjawab komisi. Dokumen AMDAL tersusun dari 4 dokumen (21) yang merupakan satu-kesatuan yaitu Ka-ANDAL(22), ANDAL(23), RKL(24) dan RPL (25). Prinsip kajian yang dilakukan adalah interaksi antara sumber dampak (26) dan komponen lingkungan yang terkena (27). Sumber dampak adalah seluruh aktifitas pembangunan yang dikelompokan kedalam 4 tahap (28) yaitu pra-konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca-operasi. Komponen lingkungan yang terkena dampak diturunkan dari lingkungan Abiotik, Biotik dan Culture (budaya)(29). Dampak lingkungan yang mungkin terjadi dilakukan identifikasi, prediksi dan evaluasi(30). Evaluasi dilakukan menggunakan 7 kriteria dampak penting (31), untuk dampak penting (32) maka akan dilakukan pengelolaan lingkungan tersaji dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan hasilnya dilakukan pemantauan dimana tata caranya dimasukan dalam dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dokumen Amdal memiliki masa kadaluwarsa(33), digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Pemberlakukan kewajiban penyusunan dokumen kajian lingkungan bagi setiap rencana usaha dan kegiatan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Catatan : baca Buku Memahami AMDAL, Ir. Mursid Raharjo, M.Si, Perpustakaan FKM UNDIP atau di Toko-Toko Buku