melirik biometrik -...

1

Upload: ngotuyen

Post on 18-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Melirik Biometrik - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2293/d2f360cd_Des17-PupukIndonesia...Sebagai contoh, pertambangan batu bara rentan ter-hadap pencemaran lingkungan

23 Kamis, 29 Maret 2018

�PRINSIP KEUANGAN BERKELANJUTAN

Bank Diminta Turut Bertanggung Jawab

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta bank mengambil tanggung jawab lebih besar dalam penyaluran kredit ke sektor energi yang rentan terhadap isu lingkung-an hidup.

Istiana Maftuchah, Peneliti Depar-temen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, mengatakan bahwa berdasarkan prinsip keuangan ber-kelanjutan, bank turut bertanggung jawab apabila terjadi kasus berke-naan dengan isu lingkungan yang menyangkut debitur perbankan.

“Bukan hanya debitur atau peng-gagas proyek yang akan dipertanya-kan melainkan bank juga. Misalnya bank yang ikut membiayai akan ikut bertanggung jawab terhadap proyek yang dibayai,” ujarnya, Rabu (28/3).

Sepanjang tahun ini, OJK berencana memberikan pelatihan terkait dengan prinsip-prinsip keuangan berkelan-jutan kepada 40 bank. Bank yang akan mendapatkan pelatihan terdiri atas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 dan 4 serta bank asing.

“Bertahap. Setelah ini, ada lagi pada tahun berikutnya. Kami akan panggil bank-bank dalam beberapa termin, apa yang harus mereka la-

kukan terkait pelaksanaan prinsip keuangan berkelanjutan. Untuk bank BUMN terutama akan kami dorong terus,” ucapnya.

Keuangan berkelanjutan digagas OJK sebagai respons atas upaya un-tuk menekan dampak pencemaran lingkungan akibat kegiatan bisnis di sektor energi.

Lembaga jasa keuangan dalam hal ini bank dinilai erat terkait dengan akses pendanaan untuk berbagai proyek di sektor energi.

OJK menilai, isu lingkungan hidup yang terkait dengan aktivitas eks-plorasi sumber-sumber energi ibarat dua sisi mata uang. Sebagai contoh, pertambangan batu bara rentan ter-hadap pencemaran lingkungan hidup tetapi di sisi lain membuka peluang bisnis bagi bank untuk mendanai proyek pembangkit listrik.

“Pada satu sisi meningkatkan risiko aspek lingkungan dan sosial, tetapi di sisi lain bisa menciptakan pelu-ang bisnis baru. Prinsip keuangan yang berkelanjutan mendorong agar lembaga jasa keuangan lebih sema-ngat mendanai proyek-proyek energi terbarukan, pertanian organik, dan lain-lain,” tambahnya. (Dini Hariyanti)

�KEAMANAN TRANSAKSI

Melirik BiometrikJAKARTA — Sistem pengamanan transaksi

keuangan menggunakan kata kunci ataupun nomor identifi kasi personal akan segera digantikan oleh sistem biometrik.

Puput Ady [email protected]

Hasil survei terbaru Visa ter-hadap para nasabah perbankan di wilayah Asia Pasifi k, ter-masuk di Indonesia, semakin tertarik memanfaatkan sistem autentifi kasi biometrik sebagai bagian dari sistem keamanan transaksi perbankan.

Sistem autentifi kasi tersebut di antaranya meliputi pemindai sidik jari, pengenal wajah, dan pengenal suara.

Sistem keamanan berbasis data biometrik dinilai lebih nyaman oleh konsumen, ka-rena tidak perlu mengingat kata kunci dan cukup rentan dicuri atau berpindah tangan ke orang lain, sehingga rawan terhadap tindak kejahatan.

Selain itu, kelemahan lain sistem autentifi kasi transaksi menggunakan kata kunci dan nomor PIN, menurut para responden survei, adalah sulit diketik menggunakan keyboard kecil.

Mark Nelsen, Senior Vice Pre-sident of Risk and Authentica-tion Products Visa, mengatakan bahwa sudah saatnya lembaga keuangan mengintegrasikan tek-nologi biometrik dalam aplikasi

perbankan dan pembayaran bagi para nasabah.

“Perkembangan fi tur perang-kat mobile semakin mening-katkan akurasi dan kecepatan teknologi biometrik, sehingga dapat digunakan untuk me-lakukan transaksi fi nansial,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (28/3).

Menurut survei yang me-libatkan 10.500 responden tersebut, hampir semua dari 500 responden asal Indonesia tertarik menggunakan teknologi

biometrik untuk melakukan ve-rifi kasi identitas atau melakukan transaksi dan sudah familiar dengan teknologi biometrik.

Lebih lanjut, para responden tersebut meyakini bahwa tek-nologi biometrik lebih cepat, mudah, serta lebih aman di-bandingkan dengan teknologi yang menggunakan password dan nomor PIN.

Namun demikian, masih dari survei yang sama, mun-cul kekhawatiran bahwa proses autentikasi biometrik bisa saja tidak berfungsi dengan baik atau perlu dilakukan pemin-daian berulang kali. Responden juga mengkhawatirkan risiko terjadinya kebocoran informasi yang bersifat sensitif.

EFISIENDihubungi terpisah, Direktur

Konsumer PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Budi Sat-ria mengakui bahwa memang teknologi biometrik lebih aman dan praktis. Pasalnya, sebagian nasabah menganggap penggu-naan PIN dan password cukup menyulitkan karena apabila lupa, maka akan menyebabkan terblokirnya rekening.

“Penggunaan kartu juga di-anggap berisiko kalau jatuh atau dicuri orang lain,” ujarnya.

Bahkan kata Budi, sudah ada beberapa negara yang menggu-nakan sistem biometrik, seper-ti India, untuk memverifi kasi calon penerima dana bantuan sosial. Selain lebih aman dari risiko salah sasaran, sistem ini juga dinilai lebih efi sien dari

sisi biaya.Menurut Budi, sudah seha-

rusnya perbankan perlu mulai mengkaji penggunaan biometrik dalam transaksi keuangan. Oto-ritas juga dinilai perlu mengkaji regulasi yang diperlukan untuk memastikan sisi perlindungan konsumen.

Pihaknya pun menilai dengan penerapan biometrik tersebut meskipun akan menimbulkan pos biaya baru dalam hal penyi-apan teknologinya, namun hal itu dirasa tidak akan menjadi masalah bagi perbankan apabila dalam jangka panjang akan menyebabkan efi siensi.

Di sisi lain, lanjutnya, per-bankan juga membutuhkan dukungan berupa data kepen-dudukan yang akurat dan terin-tegrasi jika ingin penggunaan biometrik bermanfaat optimal.

Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk. Rivan Achmad Purwan-tono menilai bahwa sebenar-nya teknologi biometrik bukan teknologi baru, dan perbankan sudah menerapkan teknologi ini pada security operasional bank.

“Perubahan ini dibutuhkan. Ini juga sama dengan perubahan magnetic ke chip. Dukungan perbankan pasti akan dilakukan bersamaan kebijakan tersebut.”

Direktur SME, Funding, FI dan Jaringan Kantor PT Bank Sahabat Sampoerna, Ong Tek Tjan menilai bahwa aspek ke-amanan dari pencurian data biometrik masih belum teruji. “Jadi kombinasi chip dan bio-metrik masih perlu,” ujarnya.

�Para responden survei Visa meya-kini bahwa teknologi biometrik lebih cepat, mudah, serta lebih aman dibandingkan dengan teknologi yang menggunakan pass-word dan nomor PIN.

�Perbankan mem-butuhkan dukungan berupa data kepen-dudukan yang akurat dan terintegrasi jika ingin penggunaan bi-ometrik bermanfaat optimal.

Antara/Wahyu Putro A.

Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kanan), Ketua MUI Ma’ruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kanan) dan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid berdialog dengan pedagang yang menjadi nasabah

Bank Wakaf Mikro di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/3). Presiden berdialog dengan pengurus dan nasabah Bank Wakaf Mikro untuk meminta masukan dan mendengarkan permasalahan dalam menja-lankan usaha bagi nasabah Bank Wakaf Mikro sebagai bahan evaluasi.

�EKSPANSI BISNIS

Bukopin Perkuat Kredit Konsumer

JAKARTA — PT Bank Bukopin Tbk menargetkan penyaluran kre-dit konsumer pada tahun ini dapat tumbuh minimal meningkat sebesar Rp2 triliun dari capaian pada tahun sebelumnya.

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono menga-takan bahwa dari beberapa jenis kredit konsumer yang ditawarkan, segmen kredit personal loan diyakini masih akan memberikan kontribusi pertumbuhan yang terbesar.

Lini bisnis yang akan berkembang adalah kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit, serta kredit kepada pegawai negeri sipil, pega-wai BUMN, anggota TNI Polri, dan pensiunan.

Sepanjang 2017, total penyaluran kredit Bank Bukopin mencapai se-kitar Rp70 triliun. Sebanyak 20% di antaranya, atau sekitar Rp14,5 triliun, merupakan kredit konsumer.

“Target konsumer tahun ini sekitar Rp2 triliun pertumbuhannya,” ujar-nya kepada Bisnis, belum lama ini.

Rivan menambahkan, di antara lini bisnis yang akan digenjot pada tahun ini adalah kartu kredit. Guna mendorong peningkatan transaksi menggunakan kartu kredit, Bank Bukopin memperkenalkan program cashback dan potongan harga hing-ga 50% yang berlaku di sejumlah merchant dan restoran.

Promo yang disediakan Bank Bu-kopin diharapkan dapat meningkat-kan volume transaksi kartu kredit. Sepanjang 2017, volume transaksi kartu kredit mencapai Rp4 triliun, dan diharapkan dapat meningkat menjadi Rp7 triliun pada tahun ini.

Sebanyak 1,04 juta nasabah pe-megang kartu kredit Bank Bukopin

dapat menikmati fasilitas tersebut selama setahun penuh pada tahun ini. Program tersebut digelar sei-ring potensi kartu kredit sebagai alat pembayaran semakin menjanjikan, khususnya leisure economy dan e-commerce.

Menuru Rivan, kartu kredit ma-sih akan banyak digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran untuk kebutuhan parisiwata, ma-kanan dan minuman, e-commerce, kesehatan, retail & department store, dan kebutuhan belanja sehari-hari.

“Kalau untuk cardholder kami ha-rapkan ada pertumbuhan sekitar 15% dari yang sudah ada saat ini sekitar 1,04 juta pemegang kartu.”

Pada perkembangan lain, Bank Bu-kopin berencana melakukan migrasi seluruh kartu debit dari sebelumnya menggunakan teknologi pita magnetik menjadi berbasis chip.

Proses migrasi kartu debit tersebut demi peningkatan kenyamanan dan keamanan data maupun dana na-sabah dari potensi resiko kejahatan perbankan, terlebih saat ini kembali marak praktek skimming.

Emiten berkode saham BBKP terse-but juga menyatakan siap mengikuti arahan Bank Indonesia (BI) mengenai percepatan migrasi teknologi kartu debit ke chip.

Dengan menggunakan teknologi chip, sistem enkripsi kartu kredit lebih sulit ditembus oleh sindikat pelaku pencurian data dan pembobol dana di rekening nasabah.

"Untuk kartu debit kita memang belum migrasi, baru akhir tahun ini dimulai. Akan kita lakukan bertahap sampai awal 2022 dari sebanyak 1,314 juta kartu debit yang akan kita migrasikan,” tambahnya. (Puput

Ady Sukarno)

�BANK WAKAF MIKRO

P E R B A N K A N

langgeng
Typewriter
29 Maret 2019, Bisnis Indonesia| Hal.23