melestarikan pencak silat melalui kegiatan ekstrakurikuler

11
 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler.  [ in English ] Aug 26th, 2009 | By admin | Category: Artikel Silat [ in English ] Latar Belakang TUJUAN yang disertai harapan-harapan luhur ba gi terbentuknya sebuah pelestarian nilai-nilai  budaya nusantara sangat lah di perlukan, seperti laju perkembangan salah satu olah raga yang mengandung banyak nilai-nilai budaya bangsa. Ditengah keaneka ragaman yang kita temui,  Negara kita juga kaya akan keaneka ragaman baik hayati adat istiadat dan juga seni budaya. Salah satu yang ada di dalamnya adalah seni budaya pencak silat dengan berbagai keunikan di dalamnya. Sebagai contoh Indonesia tercatat menjadi akar kebudayaan ini dan diakui memiliki sejarah ilmu  beladiri dan seni pencak yang lahir berabad-abad tahun lalu seperti Aliran Cimande, Silat Tuo, Silat Kumanggo, Silat Minang, Cikalong, Cikaret, Serak, Bandrong, Sitembak, Sipecut, dll. Dalam hal ini pencak silatlah tentunya yang menjadi sorotan utama jika kita akan membahas  pentingnya sebuah pelestarian khususnya dalam konteks olah raga prestasi bagi generasi muda. Kita seharusnya patut bangga bahwasannya beladiri peninggalan nenek moyang kita pencak silat sudah mulai tumbuh dan menyebar di bagian belahan dunia di berbagai negara tetangga seperti: Singapura, Malaysia, jepang, Amerika, Belanda, dll, hampir di semua benua ada pencak silatnya dengan kata lain perkembangannya sudah sekian jauh dan berkembang sepeti yang di harapkan.  Namun, lain hal fenomena yang kita hadapi di dalam negeri, dalam upaya mendukung kegiatan tersebut di tengah generasi muda sudah semakin sempit, apalagi sulitnya memasukan sebuah kurikulum olahraga pencak silat di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Tak ayal akibatnya  bisa kita lihat, kejayaan Seni Budaya Pencak Silat yang dimiliki oleh Indonesia sudah semakin surut dan yang mempriatinkan yalah generasi muda sudah seakan kurang peduli terhadap asset Seni Budaya yang dimiliki oleh bangsanya sendiri. Ini sebuah kenyataan yang agak sulit diungkapkan karena bagai menepuk air di dulang, membuat kita terasa mengelus dada dan menarik nafas panjang. Akan tetapi, hal ini tidak bisa terus- menerus didiamkan tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. kita harus tidak segan untuk mengajak semua pihak yang terkait untuk berdialog bersama dan merenung bersama mengenai manfaat dari pentingnya sebuah pelestarian. Maka, Setiap jajaran Pencak S ilat dan semua pihak yang terkait di luar itu termasuk dalam hal ini  peran sekolah atau dunia pendidikan berkenan untuk turut ambil peran masing-masing untuk saling bekerjasama dan mendukung dan dilakukan secara terus menerus. Bahwasannya, Pecak 

Upload: 853311

Post on 30-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

853311

TRANSCRIPT

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 1/11

 

Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler. [ in English ] 

Aug 26th, 2009 | By admin | Category: Artikel Silat [ in English ]

Latar Belakang

TUJUAN yang disertai harapan-harapan luhur bagi terbentuknya sebuah pelestarian nilai-nilai

 budaya nusantara sangat lah di perlukan, seperti laju perkembangan salah satu olah raga yang

mengandung banyak nilai-nilai budaya bangsa. Ditengah keaneka ragaman yang kita temui, Negara kita juga kaya akan keaneka ragaman baik hayati adat istiadat dan juga seni budaya.

Salah satu yang ada di dalamnya adalah seni budaya pencak silat dengan berbagai keunikan didalamnya.

Sebagai contoh Indonesia tercatat menjadi akar kebudayaan ini dan diakui memiliki sejarah ilmu beladiri dan seni pencak yang lahir berabad-abad tahun lalu seperti Aliran Cimande, Silat Tuo,

Silat Kumanggo, Silat Minang, Cikalong, Cikaret, Serak, Bandrong, Sitembak, Sipecut, dll.

Dalam hal ini pencak silatlah tentunya yang menjadi sorotan utama jika kita akan membahas

 pentingnya sebuah pelestarian khususnya dalam konteks olah raga prestasi bagi generasi muda.

Kita seharusnya patut bangga bahwasannya beladiri peninggalan nenek moyang kita pencak silat

sudah mulai tumbuh dan menyebar di bagian belahan dunia di berbagai negara tetangga seperti:

Singapura, Malaysia, jepang, Amerika, Belanda, dll, hampir di semua benua ada pencak silatnyadengan kata lain perkembangannya sudah sekian jauh dan berkembang sepeti yang di harapkan.

 Namun, lain hal fenomena yang kita hadapi di dalam negeri, dalam upaya mendukung kegiatan

tersebut di tengah generasi muda sudah semakin sempit, apalagi sulitnya memasukan sebuah

kurikulum olahraga pencak silat di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Tak ayal akibatnya bisa kita lihat, kejayaan Seni Budaya Pencak Silat yang dimiliki oleh Indonesia sudah semakin

surut dan yang mempriatinkan yalah generasi muda sudah seakan kurang peduli terhadap asset

Seni Budaya yang dimiliki oleh bangsanya sendiri.

Ini sebuah kenyataan yang agak sulit diungkapkan karena bagai menepuk air di dulang, membuat

kita terasa mengelus dada dan menarik nafas panjang. Akan tetapi, hal ini tidak bisa terus-menerus didiamkan tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. kita harus tidak segan untuk 

mengajak semua pihak yang terkait untuk berdialog bersama dan merenung bersama mengenai

manfaat dari pentingnya sebuah pelestarian.

Maka, Setiap jajaran Pencak Silat dan semua pihak yang terkait di luar itu termasuk dalam hal ini

 peran sekolah atau dunia pendidikan berkenan untuk turut ambil peran masing-masing untuk 

saling bekerjasama dan mendukung dan dilakukan secara terus menerus. Bahwasannya, Pecak 

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 2/11

Silat adalah bidang lain yang seharusnya juga mendapat kesempatan memposisikan dirinya

dalam penanggulangan ini, di samping sebagai olah raga prestasi. Kini sudah saatnya sekolah

memiliki pandangan lebih luas terhadap kegiatan kesenian-olahraga di sekolah dalam mata pelajaran intra dan ekstra.

Sekolah juga seharusnya mempertimbangkan minat, bakat, hobi siswa yang sangat bervariasi dandiberi wadah mengikuti perkembangan jaman. Hobi adalah kompetensi yang memerlukan

 pengembangan yang memiliki hubungan ke arah profesi di kemudian hari. Sekolah dalam

hubungan dengan kehidupan harus dapat memberikan respon, mempertimbangkan, serta bersediauntuk turut serta memperhatikan hal ini dalam jangka panjang ke depan dan sebelum itu perlu

kiranya membahas peranan perguruan sebagai media sebagai transfer pengetahuan dalam

 pembinaan prestasi olah raga-Pencak Silat di sekolah.

Paradigma Pencak Silat

Gejala umum yang tampak di sekolah pada saat Pencak Silat ini dikenalkan adalah kegiatan

tersebut tidak benar-benar melibatkan semua siswa. Hanya segelintir orang yang mau terlibat dan

itu pun tampak terpaksa. Mereka lebih tertarik untuk melirik budaya bangsa lain di banding bangsanya sendiri. Anehnya, guru-guru pun lebih mendukung hal itu malah seakan mempersulit

misi budaya dan olah raga ini untuk masuk ke lingkungan sekolah dengan berbagai alasan yangintinya menolak, ini lah realita dan merupakan sebuah paradigma terhadap pencak silat, yang

kita hadapi di jaman globalisasi seperti sekarang.

Apakah karena kurang paham tentang Seni Budaya Pencak Silat atau apa itu silat? Apakah

karena merka memang sudah tidak perduli lagi terhadap budaya sendiri?

Ini yang patut kita bahas bersama dalam sebuah pembicaraan meja bundar di sekolah antara

Perguruan sebagai wakil dari misi pelestarian Seni Budaya Pencak Silat, pihak Sekolah (komite

sekolah) dan juga orang tua murid atau masyarakat.

Sekolah kadang-kadang terlalu cepat mengambil kebijakan yang memang di rasa kurang bijak 

yang di pegaruhi oleh figure birokrasi di dalamnya. Sekolah dengan senang hati menganggapdirinya mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Termasuk melayani politik kekuasaan yang

dipresentasikan melalui jargon yang merasuk ke dalam sekolah. Seperti halnya

memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat menjadi wacana yang membuatsemangat bertanding yang melahirkan atletik mengangkat prestise Sekolah.

Lambat laun, hal itu kemudian itu memasuki kebijakan pengembangan potensi bagi siswa-siswa

di sekolah dengan anggaran yang tidak sebanding dengan pengembangan kesenian. Contohnyata, pembangunan sarana olah raga lain yang jauh mengalahkan ketersediaan sarana

 berekspresi kesenian-budaya-olah raga (Pencak Silat). Bahkan terkadang lebih tragis, jika hal itu

sampai juga mengalahkan kepentingan yang paling mendasar seperti perpustakaan.

Disamping sebagai hobby, olah raga juga memiliki fungsi untuk kesehatan jiwa dan raga. Ada

 banyak jenis olah raga, dari yang bersifat kelompok maupun yang individual, yang bersifat permainan atau yang memiliki nilai seni, dari yang sangat aman hingga yang berbahaya.

Pemilihan jenis olah raga tergantung selera, karakter, dan pertimbangan kita, seperti Pencak 

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 3/11

Silat. Hal itu karena olah raga yang satu ini dirasa dapat memberikan kebutuhan yang lebih

daripada sekedar olah raga gerak badan saja.

 Namun, memiliki beberapa manfaat dibandingkan dengan jenis olah raga lainnya, ditinjau dari

sudut fisik, mental, dan pengetahuan. Dari segi fisik, Pencak Silat melatih tidak saja otot-otot

kita saja, tetapi juga organ dalam, darah, kulit, tulang, dll. Di dalam Pencak Silat, aspek kekuatantidak hanya ditimbulkan dari kekuatan tenaga saja, tetapi juga menimbulkan kekuatan yang

disebut tenaga ledakan. Di samping power, kita juga melatih stamina / daya tahan kita.

Bila kita bicara mengenai olah raga secara umum, maka tidak bisa lepas membicarakan

mengenai stamina ini. Di dalam Pencak Silat, kita melatih berbagai macam stamina yang tidak 

terdapat dalam jenis olah raga lainnya:1. Stamina dinamis.Tidak seperti stamina statis seperti pada olah raga lainnya seperti angkat besi,

 pencak melatih stamina kita untuk bergerak aktif.

2. Stamina dari seluruh tubuh.Pencak Silat melibatkan seluruh bagian tubuh kita. Kebanyakan

olah raga lain menitik beratkan pada salah satu atau beberapa bagian tubuh saja. Pelatihantermasuk kelenturan dan koordinasi gerak serta keseimbangan disamping nilai estetikanya.

3. Stamina dari metabolisme aerobic (oxygenic) dan anaerobic.Pencak Silat merupakan olah raga

yang memiliki kombinasi metabolisme aerobic dan anaerobic. Tidak seperti dalam olah ragamarathon yang 98% membutuhkan metabolisme aerobic.

4. Stamina terhadap kecepatan.Dalam peragaan serang bela dibutuhkan stamina kecepatan yangtinggi dan percepatan / impulse yang terkendali.

5. Stamina terhadap daya tahan pukulan.Hal yang specific untuk jenis olah raga bela diri, yang

mana kita perlu juga melatih ketahanan terhadap pukulan dan bantingan.

Disamping itu, Pencak Silat juga memiliki kelebihan dalam membina jiwa / mental kita, yangmembedakannya dari jenis olah raga lainnya;

1. Menambah kepercayaan diri.

2. Disamping fisik juga melatih mental dan pikiran kita.3. Menimbulkan kewaspadaan yang tinggi.

4. Memupuk kegesitan dan kelincahan mental.

5. Lebih menumbuhkan jiwa ksatria.

6.Mempertebal kedisiplinan dan keuletan yang lebih tinggi karena sifat latihannya yang sulit danlama.

7.Melatih kita untuk lebih banyak berpikir disamping hanya sekedar menggunakan otot belaka.

Dari segi pengetahuan, kita juga akan lebih mengenal dan mengetahui bagian-bagian tubuh kita

 baik fungsi serta kelebihan dan kelemahannya. Dalam tingkat yang lebih tinggi, kita bisa

merasakan adanya aliran energy melalui saluran energy (meridian) kita. Hal yang terakhir inisangatlah membantu kita untuk mempelajari tenaga dalam dan meditasi.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 4/11

Disamping itu, dari segi pengetahuan kita juga lebih memahami hukum-hukum fisika mekanika

yang dapat dirasakan secara langsung dalam aplikasi jurus-jurusnya. Dan bila kita berpikir 

mengenai teknik, maka juga tidak lepas dari konsep strategi, yang mana merupakan suatu konsepyang tidak terlepas dari mempelajari kejiwaan manusia beserta tingkah lakunya. Mempelajari

lebih jauh lagi, kita akan mulai tertarik pada kefilsafatan.

Pendek kata dapat disimpulkan bahwa berlatih Pencak Silat akan memberikan jalan untuk lebih

maju setahap lagi dalam menjaga kesehatan kita. Mungkin tak terbayang memang jika

sebenarnya pengembangan olah raga prestasi pada sebuah Sekolah dapat melahirkan kebijakanmenjaring atlet pada tahun ajaran baru untuk memperkuat barisan atlet di sekolah.

Di balik itu semua, ada kecenderungan untuk meraih publikasi yang luas melalui prestasi olahraga dan ini bisa menjadi ukuran keberhasilan sebuah sekolah. Berburu atau meminang calon

atlet setiap tahun ajaran baru dilakukan untuk membela tanah air bernama sekolah diperlukan

untuk event olah raga Porseni. Kontinuitas pembinaan olah raga prestasi di Sekolah muaranya

akan melahirkan atlet pembela nama daerah, nama bangsa dan negara. Semangat sekolah

semacam ini -tidak hanya dalam bidang olah raga — membuat posisi kesenian ? dan pelestariankebudayaan bangsa sekolah menjadi sebuah pertanyaan bagi kita.

Apa itu Pencak Silat ?

Beberapa waktu lalu, seperti yang pernah di muat oleh satu wartawan Surat kabar Kompas bahwa PENCAK silat merupakan seni bela diri produk Melayu yang keberadaannya patut untuk 

di lestarikan. Ketua Persilat (Persekutuan Silat Antar Bangsa), Eddie M Nalapraya mengakui hal

itu. Ditegaskan salah satu program utama dari IPSI (Ikatan Pencak silat Seluruh Indonesia)adalah terus menerus memasyarakatkan Pencak Silat agar tak lagi dianggap sebagai seni bela diri

yang ketinggalan jaman.

Pencak Silat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka berarti, permain-an

(keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, mengelak, dan

sebagainya. Silat diartikan sebagai olahraga (permainan) yang didasari ketangkasan menyerangdan membela diri, baik dengan atau tanpa senjata. Bersilat adalah bermain (atau berkelahi)

dengan menggunakan ketangkasan menyerang dan mempertahankan diri. Sedangkan Pencak 

Silat bermakna, kepandaian bertarung dalam pertandingan (atau perkelahian) seni bela diri khasIndonesia.

Menurut President IPSI (Ikatan Pencak Silat Indoneisa) mendefinnisikan Pencak Silat sebagai

ketrampilan dan ilmu tentang pola gerak bertenaga yang efektif, indah dan menyehatkan tubuh,yang di jiwai budi pekerti luhur berdasar ketaqwaan kepada Tuhan YME, serta berujuan untuk 

membentuk ketahanan diri dan memupuk rasa tanggung jawab sosial. Dengan demikian pencak 

silat bukan ilmu atau keterampilan untuk berkelahi, melainkan suatu beladiri ?self defence? atau?martial art?, merupakan suatu perpaduan yang luwes antar scien dan skill dalam bahasa

Indonesia disebut kan bahwa pencak silat adalah Indonesia self defence art atau Indonesia

martial art.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 5/11

Dalam arti sesungguhnya, disepakati ada empat aspek yang terkandung dalam Pencak Silat.

Yaitu sarana pembinaan mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni yang tidak dapat di

 pisahkan. Seperti tercermin dalam lambang trisula, di mana ketiga ujungnya mencerminkanunsur seni, bela diri dan olahraga, sementara gagangnya diyakini melambangkan pembinaan

mental spiritual.

Sebagai seni, Pencak Silat merupakan wujud perilaku budaya suatu kelompok, yang di dalamnya

terkandung unsur adat, tradisi, hingga filsafat. Hal itu menjadi penyebab perbedaan gerakan silat

antara suatu daerah dengan daerah lainnya di Tanah Air ini. Demikian pula dengan jenis musik yang mengiringi gerakan-gerakan silat yang seperti tarian lemah gemulai tersebut.

Sebagai olahraga, dalam perkembangannya Pencak Silat melangkah menjadi suatu jenis ‘gerak - badan’, senam atau jurus yang dapat dipertandingk an. Perkembangannya kian pesat, setelah

disepakatinya suatu aturan pertandingan olahraga pencak silat, seperti kelas peserta, luas arena,

dewan pendekar, dewan hakim, ketua pertandingan, dewan wasit dan juri, lamanya pertandingan

setiap babaknya, seragam pertandingan dan sebagainya.

Sebagai bela diri, pencak silat memang tumbuh berawal dari naluri manusia untuk melakukan

 pembelaan terhadap serangan fisik yang menghampirinya. Seseorang yang menguasai Pencak Silat (pendekar) diharapkan mampu melindungi diri dari setiap serangan, atau bahkan bisa

mendahului menyerang untuk menghindari ‘kerusakan’ yang lebih besar. 

Seorang pendekar mampu mengembangkan daya tempurnya, sehingga dalam tempo singkat

 berhasil memenangkan pertarungan. Berarti, dia harus memiliki kemampuan mengatur 

siasat/strategi bertempur (bahasa Jawa, gelar), baik saat satu lawan satu, atau dikeroyok beberapaorang lawan.

Sebagai pembinaan mental spiritual atau olah batin, lebih banyak ditujukan untuk membentuk 

sikap dan watak kepribadian. Faktor ajaran agama yang menyertai latihan pencak silat, biasanya berperan besar untuk mengembangkan fungsi ini.

Sulit ditunjukkan secara eksplisit produk dari pembinaan mental spiritual tersebut, namun banyak aktivitas lain yang dihasilkan seperti, penyembuhan spiritual, serta demonstrasi tenaga

dalam, yang merupakan wujud dari keberhasilan latihan olah batin. Disamping itu Sebagai seni

 budaya Bangsa yang berlandaskan Pancasila, Pencak Silat harus berlandaskan kepercayaanterhadap ?ke-Esaan Sang Pencipta.

Secara kasat mata memang masih ada perbedaan, yakni di pencak silat didominasi gerakan mirip

tarian, sementara pada bela diri yang lain dominan dengan gerakan keras sejak awal hinggaselesai. Hal itu masih ditambah teriakan keras (di karate disebut kiai), yang di pencak silat tak 

 begitu akrab dilakukan.

Secara ringkas ada tiga prinsip teknis olahraga Pencak Silat, yakni teknik sambut serangan, penerapan teknik tinggi untuk meraih nilai penuh, serta selalu menggunakan kaidah-kaidah silat.

Teknik dan taktik sambut serangan, yakni tindakan saat menerima serangan lawan, dengan

menangkis, menghindar, mengelak dan kemudian membalas menyerang.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 6/11

Dalam setiap gerakan Pencak Silat (sebagai olahraga), unsur-unsur seni dan bela diri tentu harus

tercermin. Sedangkan aspek pembinaan mental spiritual sudah terimplementasi di dalamnya.

Misalnya, walau tak ada peraturan tertulis, namun seorang pesilat dilarang menyerang lawanyang sedang mengembangkan kaidah-kaidah perguruannya.

Pengembangan Intrakurikuler melalui Muatan LokalSebenarnya, ada banyak hal yang menjerat sekolah bisa dikritisi sebagai lembaga yang kurang

kritis dalam pengembangan kompetensi siswa. Terutama, ketika sekolah lebih cenderung melihat

satu aspek lebih dominan daripada aspek lain termasuk di dalamnya pengembangan kesenian.

Apalagi dengan beraninya beberapa guru menyimpulkan bahwa kesenian telah dipinggirkan -

sebuah bentuk marginalisasi yang kontraproduktif pengembangan nilai lokal. Tapi, betapa bangganya sekolah-sekolah telah menganggap dirinya bertanggung jawab terhadap

 pengembangan nilai lokal, padahal sikapnya kurang memiliki komitmen dalam pengembangan

nilai lokal dalam wujud karya estetis.

Benar, sekolah-sekolah di Bali dalam pengembangan muatan lokal memberi wadah dalam lombamengarang, melukis, ketrampilan lokal, dll. Mungkin hal nya serupa dengan di Bali setidaknya

Pencak Silat dapat pula di kembangkan melalui kurikulum tersebut pada system pendidikan kita.

Jika memang hal itu terlalu resmi dan muluk ? muluk bias saja sebelumnya ada semacam masa penyeleksian terlebih dahulu sebelum pencak silat itu menapat posisi yang strategis di sekolahseperti melalui beberapa tahap yakni;

Tahap Pra-formal; Dilakukan semacam uji coba kedalam pencak silat yang belum memenuhi

standar teknis yaitu belum dapat memiliki sumber-sumber pendidikan (misalnya guru, prasarana,

sarana pendidikan, dsb.) yang memadai untuk menyelenggarakan pelayanan pendidikan secara

minimal.

Untuk dapat mulai dikembangkan kemampuannya, melaui satuan-satuan pendidkan ini perludilengkapi fasilitas minimal ada pengenalan terlebih dahulu di lingkungan sekolah, yang

mungkin saja melalui kalangan dewasa atau jajaran para guru dapat dinaikkan tahap berikutnya,

yaitu Tahap Formalitas.

Tahap Formalitas; Setelah melewati taham sebelunya di harapkan mereka sudah memiliki

sumber-sumber pendidikan yang telah melakukan pengujian agar bias memberikan gambaran

 pentingnya olahraga pencak silat ini meski masih secara minimal. Dengan begitu Satuan-satuan pendidikan ini sudah mencapai standar teknis secara minimal, seperti dalam jumlah dan

kualifikasi guru yang telah mengenal Silat, kualifikasi penyediaan sarana latihan, dan kualifikasi

system yang akan di terapkan secara terpadu pada lingkungan Sekolah.

Terhadap satuan-satuan pendidikan yang sudah mencapai standar minimal teknis ini, capacity

 building dilakukan melalui peningkatan kemampuan administratur (seperti kepala Sekolah) dan pelaksana pendidikan (seperti guru-guru, instruktur, tutor, dsb.) agar dapat melaksanakan

 pengelolaan pendidikan Pencak Silat di sekolah secara efisien serta dapat menyelenggarakan

 proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 7/11

Jika pengembangan kemampuan ini sudah berhasil dilakukan, maka satuan-satuan pendidikan ini

dapat ditingkatkan tahap perkembangannya berikutnya, yaitu Tahap Transisional- dan

Pengembangan.

Menciptakan Generasi Muda Yang Berprestasi

Daya pikir, kreativitas dan inovasi manusia akan terbatas manakala fisik manusia berada padakondisi sakit. Manusia tidak akan banyak berbuat apa-apa dan tidak akan mampu membangun

apa pun tanpa didukung kesehatan fisik yang prima. Saat ini pemerintah daerah masih melihat

olah raga hanya bagian dari aktivitas masyarakat sehari-hari yang kurang mendapat sentuhan,sedangkan rumah sakit dibangun di sana-sini untuk mengobati yang sakit.

Padahal, mencegah lebih baik daripada mengobati. Pembinaan olah raga prestasi juga terkadanghanya sibuk manakala menghadapi event Porda, PON saja, pembinaan yang serius tidak 

ditampakkan oleh pemerintah daerah. Belum lagi, penghargaan terhadap atlet berprestasi dan

sudah mengharumkan Kabupatenpun masih terbatas dan sesaat.

Untuk mendorong terciptanya masyarakat maju dan mandiri, agar mampu menjadi subjek 

 pembangunan dalam kerangka otonomi daerah dan isu globalisasi, perlu terus dilakukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu bentuk usaha peningkatan kualitas

manusia tersebut bisa dilakukan melalui pemberdayaan generasi muda dan olah raga.

Usaha pemberdayaan generasi muda, meliputi pembinaan dan peningkatan partisipasi pemuda

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemuda sebagai insan pelopor penggerak  pembangunan dan sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan

memanfaatkan peluang untuk berperan serta dalam pembangunan.

Usaha dalam bidang pelestarian olah raga seperti Pencak Silat prestasi, meliputi pengembangan

kebijakan dan manajemen olah raga pencak silat, pembinaan dan pemasyarakatan olah raga

tersebut dan peningkatan sarana dan prasarana olah raganya.

Tujuan pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga pencak silat prestasi, adalah untuk 

mengembangkan dan menyelaraskan berbagai kebijakan pembangunan olah raga, sertamemperkuat kelembagaan olah raga pencak silat dan Tujuan pembinaan dan pemasyarakatan

olah raga pencak silat prestasi adalah untuk meningkatkan budaya olah raga, kesehatan jasmani,

mental dan rohani masyarakat dan anak didik mulai dari pendidikan dasar, menengah hinggatinggi.

Selain itu, untuk mendorong dan menggerakan masyarakat agar lebih memahami dan

menghayati langsung hakikat dan manfaat olah raga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup,meningkatkan kegiatan olah raga termasuk olah raga masyarakat dan olah raga tradisional,

meningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olah raga Pencak Silat sejak dini usia,

serta mendukung upaya pencapaian prestasi olah raga.

Sedangkan tujuan peningkatan sarana dan prasarana olah raga Pencak Silat adalah untuk 

menyediakan, mengadakan, dan membangun sarana dan prasarana olah raga pencak silat untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan olah raga, serta pencapaian prestasi olah

raga Pencak Silat.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 8/11

Penutup

Untuk bisa menjawab sebuah cita-cita yang patut di perjuangkan ini, harus di lakukan berbagai

 perubahan dan perbaikan di semua pihak dengan tulus dan terbuka agar niat baik yangterkandung di balik upaya pengembangan dan pelestarian pencak silat dapat terwujud;

1. Persepsi Kepala SekolahMelalui kerja sama dengan orang tua, guru dan masyarakat sekitar sekolah, kepala sekolah

mengatur keuangan untuk program pengembangan kuriklum ekstra/intra-kulikuler di sekolah.

Dia membuat sistem manajemen sekolah setransparan mungkin agar dapat memperolehkepercayaan dari orang tua. Kemudian kepala sekolah giat meningkatkan hubungan antara orang

tua, guru dan siswa. Di dalam program pengembangan, kepala sekolah melaksanakan program

ekstrakurikuler sebanyak mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat.

Sebagai dari inisiatif ini, peranserta guru dan siswa dalam manajemen sekolah meningkat.

Kepala sekolah memperkenalkan gaya baru manajemen sosial untuk mengenalkan pencak silat

kepada guru dan orang tua. Ia membentuk panitia yang melibatkan semua pemegang peranan

dalam proses pengembangan olah raga dan pencak silat sekolah.Semua panitia memiliki hubungan sejawat yang ikhlas. Koordinasi dikelola oleh salah satu wakil

kepala sekolah. Dalam beberapa kasus yang melibatkan siswa mereka berperanserta dalam panitia tersebut dan bekerjasama dengan guru. Pembetukan perwakilan guru dilakukan untuk 

meningkatkan peranserta kelas.

Disamping unsur diatas Kepala Kekolah juga dapat menjalin hubungan yang baik antara Sekolah

dan perguran. Ada hal penting yang telah dapat di pelajari dari pelatihan Pencak Silat tersebut

adalah: agar tidak terjadi simpang siuran wewenang antara pihak perguruan dan sekolah terkait

 pelaksanaan kegiatan tersebut, dalam hal ini perguruan di harapkan mengikuti jadwal dan peraturan atau kebijakan sesuai yang di tentukan oleh sekolah yang tujuannya agar pelaksanaan

kegiatan ekstrakulikuler tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

2. Perubahan Yang Dibuat

a. Fasilitas/ Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah

Berbagai fasilitas sangatlah perlu untuk di adakan guna mendukung terlaksananya kegiatan, tidak 

hanya Pencak Silat saja tetapi juga Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya termasuk kegiatankepemudaan serta untuk memperkenalkan berbagai ketrampilan kegiatan yang dapat membuka

 peluang dalam dunia kerja minimal ditingkatkan untuk dapat memenuhi berbagai permintaan

siswa, baik untuk akademik maupun jalur kejuruan.

Salah satu contoh pada ekstrakulikuler Pencak Silat penyediaan sarana olah raga sangatlah

mendukung untuk dapat mencapai target yang di inginkan serta meminimalisasi kecelakaan yang

mungkin timbul, seperti adanya matras dan body protector yang di berlukan pada saat berlatih.Sebagai hasilnya, mereka lebih antusias terhadap pekerjaan dan bekerjasama dengan guru dan

orang tua siswa lebih efektif.

 b. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah dapat dinilai dengan melihat berbagai perubahan positif di Sekolah, Kepala

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 9/11

Sekolah di harap merupakan yang paling berhasil dalam bidang manajemen perubahan. Ia

mendorong guru untuk lebih kreatif dan memberikan tanggung jawab kepada staf untuk 

mengontrol bersama kegiatan ekstrakulikuler, dan merubah persepsi yang negative terhadapkegiatan ini termasuk menjaga hubungan baik dengan perguruan. Dia mengajak semua

 pemegang peranan untuk berperanserta dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan

 persoalan-persoalan sekolah.

c. Guru

Sikap guru di harap meningkat secara jelas dan kehadiran mereka juga meningkat. Mereka lebihmendukung siswa dan antusias sekali dalam mengajar. Melalui dorongan Kepala Sekolah, para

guru lebih siap mendukung pelaksanakan berbagai metode pengajaran yang kreatif. Ketika

hendak melakukan pendekatan baru di dalam kelas, para guru bertanggung jawab untuk 

membuat usaha yang memadai agar dapat melakukan evaluasi terhadap keefektifan kegiatanPencak Silat yang mereka ikuti, agar para siswa dapat terhindar dari kegiatan yang negative di

luar sekolah dengan mengarahkan mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan beladiri yang

dimiliki kearah fungsi olah raga prestasi Sekolah.

d. Siswa

Sikap siswa kelihatannya telah meningkat secara positif. Kini siswa berada di sekolah lebihlama, walaupun sarana angkutan yang tersedia sangat terbatas dan keadaan cuaca telah

membatasi waktu mereka. Mereka memiliki kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan

mereka dalam olahraga dan kebudayaan bangsa sendiri. Peranserta siswa di dalam kegiatan

 beragamapun di harapkan meningkat pula, dan banyak siswa perempuan yang ikut belajar untuk mengantisipasi pelaku kejahatan pada diri mereka. Kini para siswa diberi lebih banyak 

kesempatan untuk mengenal, mempelajari dan merubah persepsi tentang olah raga pencak silat

yang ternyata layak juga untuk di kembangkan.

e. Hubungan dengan MasyarakatMelalui kegiatan ini yang di lakukan dengan system yang jitu, di harapkan dapat menekan angkatawuran di lingkunag Sekolah atau kegiatan negative lainnya yang kerap merubah reputasi siswa

dan selanjutnya dapat menjaga ?good will? sekolah di mata masyarakat.

Hal lain, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Sekolah dapat

terlihat ketika seorang siswa ketinggalan uang sakunya untuk menaiki kendaraan umum maka

supir membiarkan siswa tersebut untuk membayarnya di lain waktu karena nama baik dan nilai-nilai negative yang lazim ada pada siswa telah sedikit-sedikit terkikis. Masyarakat juga

menjamin keamanan sekolah dengan memantau siswa atau tamu-tamu yang tak dikenal.

f. Orang Tua

Peran serta orang tuapun sangat di yakini meningkat. Mereka menunjukkan kepeduliannya

terhadap progam yang telah diusulkan oleh Sekolah. Hal ini terjadi karena prestasi sekolah ini

yang meningkat. Orang tua dan para guru bertatap muka untuk membahas kembali programsiswa paling sedikit sekali pada setiap cawu untuk mengevaluasi kepositifan kegiatan ini serta

sejauh mana dapat mempengaruhi prestasi siswa didik tentunya. Sebagian besar orang tua hanya

mendapatkan pendidikan yang terbatas dan mereka menganggap bahwa pendidikan adalah persiapan untuk membina anak-anak yang di harapkan bagi bangsa.

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 10/11

Kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler saja mungkin tidak akan cukup untuk membantu

siswa dapat mengembangkan bakat, pengetahuan, dan keahlian yang dimilikinya. Justru peranan

manajemen Sekolah dalam mengembangkan sistem belajar mengajar akan sangat menentukan.Selain itu, peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga menjadi faktor penting dalam hal

ini.

Disamping itu kebijakan peningkatan keberdayaan generasi muda dan olah raga Pencak Silat

dapat juga di laksanakan dengan tujuan;

1). Pemberdayaan potensi generasi muda dalam kewirausahaan, kepemimpinan, dankepeloporan.

2). Pengembangan media aktivitas dan kreativitas generasi muda.

3). Peningkatan ruang partisipasi generasi muda dalam pembangunan.

4). Pemantapan ketahanan moral dan mental generasi muda.5). Pemasyarakatan olah raga pencak silat .

6). Peningkatan prestasi olah raga pencak silat.

7). Peningkatan sarana dan prasarana olah raga pencak silat di masyarakat.

8). Pembinaan dan peningkatan manajemen olah raga pencak silat di sekolah.9). Pengembangan wawasan olah raga pencak silat secara terpadu.

Beragamnya kegiatan ekskul yang diadakan di sekolah bagi orang tua, dimaksudkan agar parasiswa terhindar dari tawuran, di samping untuk meningkatkan prestasi siswa. Ada sebuah nilaiyang sangat berharga dari cerita diatas bahwa keahlian, pengetahuan, bakat, dan pengalaman

hanya dapat bermanfaat jika seseorang berada ditempat yang tepat.

Kebijakan sekolah sangat mempengaruhi semua pihak di sekolah, baik siswa maupun guru

mungkin saja masyarakat. Ketika sekolah membuat sebuah kebijakan atau peraturan sebaiknya

 juga melibatkan pihak yang didasar oleh peraturan dan kebijakan tersebut. Mungkin tidak terlibatlangsung, tetapi setidaknya manajemen sekolah harus mendengar aspirasi guru maupun siswa.

Kasus yang banyak terjadi sekolah-sekolah, seringkali kebijakan dan peraturan sekolah hanyatergantung dari keputusan dari Kepala sekolah dan para Wakasek saja. Hal ini bisa saja

dibenarkan karena secara struktural memang Kepala sekolah adalah decision maker. Tetapi yang

 perlu diingat adalah sekolah bukan hanya milik kepala sekolah dan para wakilnya saja.

Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah apakah sekolahh kita sudah mampu

menyediakan tempat yang tepat bagi para siswanya untuk dapat mengembangkan keahlian dan bakat, menimba pengalaman dan pengetahuan, tidak hanya sebatas dari segi akademis saja?

***(16/08/06).

By Masezra danu lelana

Anggota Milist Silat Bogor 

Dan Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

http://lembahlawe.blogspot.com

www.silatindonesia.com

7/16/2019 Melestarikan Pencak Silat Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

http://slidepdf.com/reader/full/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler-56338816e5bb0 11/11

Friday, September 22, 2006 18:51:51

www.silatindonesia.com  

http://silatindonesia.com/2009/08/melestarikan-pencak-silat-melalui-kegiatan-ekstrakurikuler/