melati,tugas_model_konseptual

22
TUGAS SAINS KEPERAWATAN MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN OLEH KELOMPOK MELATI DEWI EKA PUTRI 0806469565 YULIANI BUDIYARTI 0806447160 NURMAULID 0806446624 TINEKE A TOLOLIU 0806469792 DEWI SARTIKA 0806446082 GRACE C SIPASULTA 0806446284 MULIA HAKAM 0706195195

Upload: api-19525105

Post on 13-Jun-2015

529 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: melati,tugas_model_konseptual

TUGAS SAINS KEPERAWATAN

MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN

OLEH KELOMPOK MELATI

DEWI EKA PUTRI 0806469565

YULIANI BUDIYARTI 0806447160

NURMAULID 0806446624

TINEKE A TOLOLIU 0806469792

DEWI SARTIKA 0806446082

GRACE C SIPASULTA 0806446284

MULIA HAKAM 0706195195

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA2008

Page 2: melati,tugas_model_konseptual

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................... 1

I. PENDAHULUAN ......................................................

... 2

II. TINJAUAN TEORI

......................................................... 2

Model adaptasi Roy ......................................................... 4

Teori Caring Watson ......................................................... 5

Teori Self Care Orem ......................................................... 6

III. MASALAH DAN PEMBAHASAN

......................................................... 8

IV. PENUTUP ......................................................

... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 11

Page 3: melati,tugas_model_konseptual

MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN

I. PENDAHULUAN

Teori tentang praktik dan ilmu keperawatan dalam bentuk matematik menetapkan

konseptualisasi yang utamanya digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan

memprediksikan praktik keperawatan yang memberikan suatu landasan umum bagi

perawat pendidik, perawat administrasi, perawat peneliti, praktisi perawat untuk mengenali

kebutuhan yang diperlukan dalam memfasilitasi pendidikan bagi profesi keperawatan.

Sedangkan pengembangan model konseptual holistik menekankan pembagian untuk

integrasi kompleksitas yang dibutuhkan individu untuk pengembangan, bukan hanya dalam

kapasitas perawat sebagai profesi, tetapi sebagai pengembangan diri individu.

Profesi keperawatan masih berada pada tahap evolusi. Masyarakat atau lingkungan

sosial mempunyai pikiran yang berbeda tentang perawat. Harapan terhadap peran perawat

dari ungkapan ini adalah perawat itu akan merawat, merawat secara terapeutik, merawat

dengan caring dan yang berhubungan dengan hal tersebut lainnya. Kemudian pernyataan

ini merangkum makna yang berbeda untuk perawat dalam keberagaman perannya sebagai

pemberian perawatan kepada klien sebagai individu, keluarga, dan kelompok komunitas.

Aplikasi dari teori keperawatan dalam prakteknya tergantung pada ilmu pengetahuan

yang dimiliki oleh perawat.

II. TINJAUAN TEORI

Page 4: melati,tugas_model_konseptual

Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, suatu sistem atau

skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,

kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini

diklasifikasikan menjadi konsep yang terdiri dari kata-kata yang mengandung citra mental

dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa ide abstrak (seperti adaptasi,

equilibrium) atau ide konkrit (misalnya papan tulis, kursi), karena itu model konseptual

dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep fan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu

gambaran yang bermakna (Fawcett, 2005)

Teori keperawatan adalah suatu susunan pernyataan yang sitematis dari suatu

kumpulan pernyataan yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan dalam displin ilmu

keperawatan (Sell dan Kalofissudis, 2001)

Power dan Knapp (1995, dalam Sell dan Kalofissudis, 2001) menyatakan bahwa

“teori adalah suatu kumpulan pernyataan yang digambarkan secara sementara, menjelaskan

atau memprediksikan hubungan antara kosep-konsep yang sudah diseleksi secara sistematis

dan disusun sebagai sesuatu yang abstrak yang mewakili beberapa fenomena”.

Boddie dan Chitty (1993, dalam Sell dan Kalofissudis, 2001) mendefinisikan teori

sebagai “suatu kelompok pernyataan internal yang konsisten dari hubungan pernyataan-

pernyataan (konsep-konsep, definisi-dedinisi dan dalil-dalil byang ditampilkan dalam

sebuah gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena yang digunakan untuk

menggambarkan, menjelaskan, memprediksikan dan mengontrol”.

Profesi keperawatan menggunakan teori keperawatan sebagai panduan untuk

menguraikan, menjelaskan, memprediksikan atau menentukan arah praktik keperawatan.

Ada empat tingkatan teori yang dikenal dalam praktik keperawatan, yaitu : metatheory,

grand theory, middle range theory, dan practice theory.

Page 5: melati,tugas_model_konseptual

Perbedaan antara model konseptual dan teori keperawatan dapat dilihat melalui

tabel berikut ini (Fawcet 2005) :

Model konseptual Teori keperawatanAbstrakKonsep umum dari suatu fenomena

Hubungan yang umum antar konsep-konsepMemberikan latar refensi khusus yang menunjukkan bagaimana mengobservasi dan menginterpretasi fenomena keterkaitan terhadap displin ilmu tersebut

Relatif lebih konkritKonsep spesifik dan derifat dari suatu model konseptualHubungan spesifik antar konsep-konsepMenyempitkan dan lebih menspesifikkan fenomena yang ada dalam konseptual model; memberikan struktur yang relatif konkrit dan spesifik untk mempresntasikan teka teki awal dari perilaku, situasi dan kejadian

Penjabaran model konsep dan teori keperawatan dapat dilihat melalui pendapat dari

beberapa pakar keperawatan sebagai berikut :

A. Model adaptasi Roy

Model konseptual Roy berbasis pada model konseptual adaptasi. Konsep kunci pada

model konseptual Roy adalah manusia, tujuan, kesehatan, lingkungan, dan aktivitas

keperawatan. Dalam model konseptual, teori keperawatan akan menjabarkan pemikiran

(ide), dan proposisi manusia di konseptualisasikan sebagai sistem adaptik terbuka yang

bersifat holistik dimana terjadi proses pelayanan keperawatan, dan manusia sebagai

penerima (resipien). Adaptasi diartikan sebagai kapasitas yang dimiliki oleh manusia

untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan manusia juga mampu

mempengaruhi manusia lainnya.

Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang

Page 6: melati,tugas_model_konseptual

person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup

secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan

terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan

lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam

menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu

beradaptasi.

Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong terjadinya

proses adaptasi dalam empat cara adaptasi yang kemudian memberi kontribusi terhadap

keadaan kesehatan.

Aktivitas keperawatan digambarkan oleh model adaptasi Roy melalui peningkatan

respon adaptif pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk

memanipulasi vokal, kontekstual, atau residual stimuli dengan melakukan analisa

sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat bertindak untuk mempersiapkan

klien mengantisipasi perubahan melalui penguatan regulator, kognator dan mekanisme

koping yang lain.

Kesehatan didefinisikan sebagai sebuah keadaan dan juga sebuah proses untuk

berubah dan menjadi manusia yang utuh dan menyeluruh. Tujuan keperawatan untuk

meningkatkan kesehatan seseorang dengan meningkatkan respon adaptif, energi yang

bebas dari perilaku yang tidak efektif dapat dipakai untuk meningkatkan kesehatan.

Lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan dan pengaruh yang

mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan tingkah laku manusia.

B. Teori Caring Watson

Teori caring Watson (1979, dalam ) telah dikembangkan sejak beberapa tahun yang

lalu tetapi premis dasarnya tetap sama. Teori ini memberi penekanan pada aspek

humanistik dalam keperawatan dalam kombinasinya dengan pengetahuan saintifik.

Page 7: melati,tugas_model_konseptual

Watson menyusun teori ini untuk memberi arti dan fokus kepada keperawatan sebagai

profesi kesehatan yang berbeda. Watson percaya bahwa : caring adalah pengesahan

identitas profesi keperawatan, tindakan medis adalah bagian dari caring. Hal ini sejalan

dengan pemikiran Florence Nightingale bahwa “ ahli bedah yang menyelamatkan hidup

klien, dan perawatlah yang membantu klien tersebut hidup”.

Watson berpendapat bahwa peran perawat dalam tatanan nyata proses keperawatan

adalah untuk :

1. Mempertahankan hubungan caring dengan klien

2. Memperlakukan klien sebagai individu holistik (body, mind dan spirit)

3. Menerima klien apa adanya

4. Memperlakukan klien dengan rasa hormat yang positif

5. Meningkatkan kesehatan melalui penyuluhan dan intervensi

6. Menyediakan waktu untuk berhubungan dengan klien (caring moment)

Watson percaya bahwa caring moment terjadi secara bergantian antara perawat-

klien dan juga saling berhubungan antara keduanya. Watson mendefinisikan caring

moment sebagai :

1. Interaksi perawat-klien

2. Tumbuhnya harapan klien saat perawat memasuki ruangan klien

3. Melalui sikap dan kompetensi perawat, dunia klien dapat menjadi lebih besar atau

lebih kecil, lebih benderang atau lebih membosankan, lebih berwarna atau lebih sepi,

lebih aman atau terancam

C. Teori Self-Care Orem

Orem melihat keperawatan sebagai suatu seni, di mana praktisi keperawatan

memberikan bantuan khusus kepada orang-orang yang tidak mampu, untuk memenuhi

Page 8: melati,tugas_model_konseptual

kebutuhan dalam perawatan diri dan membantu mereka yang sedang dalam perawatan

dokter (Orem, dalam Bridge, 2002)

Teori self care Orem disebut sebagai teori umum. Teori ini disusun atas tiga teori

yang berhubungan :

1. Teori self care, yang menggambarkan dan menjelaskan tentang perawatan sendiri

2. Teori self care deficit, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa manusia

ditolong melalui ilmu keperawatan dan

3. Teori nursing system, yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus

dibawa dan dipertahankan bagi hasil keperawatan

Menurut Orem, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan kebutuhan self

care meliputi :

1. Orang yang akan melakukan tindakan perawatan diri baik untuk diri sendiri atau

membantu orang lain harus mempunyai kemampuan khusus untuk tindakan tersebut

2. Kemampuan-kemampuan individu untuk ikut serta dalam perawatan diri dengan

bantuan dikondisikan oleh umur, status perkembangan, pengalaman hidup, orientasi

sosio-kultural, kesehatan dan sumber yang memungkinkan

3. Hubungan dari individu yang dapat melakukan self care dengan yang tergantung baik

kualitas maupun kuantitas dapat ditentukan ketika nilai masing-masingnya diketahui

4. Hubungan dari individu yang melakukan self care dapat diartikan dalam pola yang

kurang lebih sama

5. Keperawatan merupakan suatu pelayanan yang legitimasi dimana :

a. Kemampuan perawatan lebih rendah dari orang yang membutuhkan untuk

mengetahui kebutuhan self care

b. Kemampuan self care atau dependen care dibutuhkan untuk mencapai

kebutuhan self care, tetapi kebutuhan defisit selanjutnya dapat diramalkan karena

Page 9: melati,tugas_model_konseptual

penurunan kemampuan perawatan yang dapat diprediksikan, peningkatan

kualitatif atau kuantitatif, atau keduanya

6. Orang-orang yang ada dalam defisit care atau mereka yang diharapkan berada

didalamnya, dalam ketergantungan sosial yang melegitimasi hubungan keperawatan

III. MASALAH DAN PEMBAHASAN

Kondisi pelayanan keperawatan jiwa saat ini, keadaannya cukup memprihatinkan.

Mulai dari tidak tersedianya fasilitas yang memadai, kurangnya pengetahuan perawat dalam

memberikan asuhan, kurangnya tenaga perawat yang berminat pada keperawatan jiwa,

yang akhirnya berdampak pada kondisi klien yang sangat memprihatinkan,

Contoh kasus untuk kondisi pelayanan keperawatan jiwa : pada sebuah rumah sakit

jiwa ditemukan suatu kondisi dimana klien-klien yang dirawat disana banyak mendderita

penyakit kulit seperti scabies, pythiriasis versicolor, dan tinea cruris. Kondisi ini diketahui

oleh perawat ruangan dan dokter, namun mereka tidak begitu menaruh perhatian terhadap

permasalahan tersebut. Bila dilihat dari kebiasaan yang ada diruangan, maka ditemukan

bahwa perawat hanya mengganti linen satu kali dalam seminggu, klien mandi sendiri

dengan menggunakan alat mandi seperti : sabun, handuk dan sikat gigi secara bersama-

sama. Begitu juga pakaian klien, biasanya diganti hanya sekali dalam dua hari. Ada pula

klien yang tidak mau mengganti pakaian bila pakaian itu dari rumah sakit. Akibat yang

timbul dari kondisi ini adalah klien mengalami gangguan kesehatan lainnya

terutamagangguan integritas kulit. Disamping itu kondisi ini menimbulkan

ketidaknyamanan pada perawat dan dokter dalam berinteraksi langsung dengan klien

karena bau badan dan ruangan klien, hingga menyebabkan proses keperawatan tidak

berjalan sesuai standar asuhan keperawatan..

Page 10: melati,tugas_model_konseptual

Permasalahan ini jika ditelaah lebih lanjut melalui model konseptual Self Care Frame

Work Orem dapat dijelaskan sebagai berikut :

Self Care

Teori ini menunjukkan hubungan antara tindakan self care yang disengaja sebagai

tindakan pendewasaan anggota kelompok sosial dan pengembangan serta fungsi

sebagaimana hubungan perawatan yang terus menerus dari anggota-anggota yang

dependen untuk pengembangan diri mereka sendiri

Jika dilihat dari fenomena yang ada, teori ini belum diterapkan secara maksimal

oleh pemberi layanan (perawat) itu sendiri. Masih kurangnya pengetahuan, berdampak

pada kurangnya hubungan antara tindakan self care (dari perawat) terhadap anggota-

anggota yang dependen (klien). Perawat cenderung membiarkan klien tetap berada dalam

kondisi kurang perawatan diri.

Self care deficit

Individu tidak mampu merawat dirinya secara mandiri secara terus menerus atau

terus menerus berada dalam perawatan dependen.

Kondisi ini yang dialami oleh klien–klien gangguan jiwa. Kondisi self care deficit

membuat mereka sangat bergantung pada perawat. Namun karena kondisi yang terus

menerus terjadi tanpa ada perubahan, sehingga hal yang seharusnya menjadi perhatian

utama bagi perawat, akhirnya terabaikan.

Nursing system

Sistem-sistem keperawatan terbentuk ketika para perawat menggunakan

kemampuan mereka untuk menulis (menetapkan), merancang dan memberikan perawatan

bagi klien.Hal ini dalam praktek, dihubungkan dengan system pendokumentasian yang

tidak kalah pentingnya dibanding dengan pelaksanaan tindakan (intervensi) yang

diberikan kepada klien.Hasil pendokumentasian tersebut merupakan aspek legal yang

Page 11: melati,tugas_model_konseptual

sangat diperlukan apabila ada kasus yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum,

dan dapat menjadi acuan untuk pemberian tindakan keperawatan selanjutnya.

Teori caring Watson dan teori defisit self care Orem dapat digunakan untuk mencari

solusi bagi permasalahan tersebut diatas. Melalui teori watson dapat dengan jelas dilihat

bahwa perawat kurang memberikan caring kepada kliennya yang mengalami berbagai

gangguan terhadap kebutuhan hidupnya. Caring yang diberikan seharusnya tidak saja

terfokus pada kebutuhan klien tersebut akan penyelesaian gangguan kejiwaanya saja, tetapi

perawat tersebut harus melihat kliennya sebagai individu yang holistik. Hal ini berarti bahwa

perawatan fisik juga tetap harus dilakukan. Selain itu, perawat seharusnya meningkatkan

interpersonal teaching learning-nya. Perawat harus mampu memberikan penjelasan kepada

kliennya terkait dengan permasalahan yang dihadapi klien (gangguan integritas kulit).

Peningkatan kemampuan perawat untuk dapat memberikan dukungan fisik tanpa

mengenyampingkan perawatan mental, sosio-kultural dan spiritual.

Menurut teori Orem (self care deficit), kondisi dimana perawat hanya mengganti linen

satu kali dalam seminggu, klien yang dibiarkan mandi sendiri dengan menggunakan alat

mandi secara bersama-sama, pakaian klien yang hanya diganti dua hari sekali atau bahkan

tidak diganti sama sekali menunjukkan bahwa perawat tidak melaksanakan apa yang

seharusnya didapatkan klien, sehingga klien mengalami self care deficit. Solusi yang dapat

diberikan untuk mangalami kasus diatas diantaranya :

1. Meningkatkan kemampuan perawat untk membina hubungan saling percaya

2. Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik,

khususnya dengan klien gangguan jiwa

3. Perawat harus mempunyai dan meningkatkan kemampuan khusus untuk tindakan

perawatan diri, seperti : memandikan klien, memotong kuku, berhias dan lain-lain

Page 12: melati,tugas_model_konseptual

4. Perawat harus dapat meningkatkan kemampuan untuk memotivasi klien dan keluarga

agar dapat berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan klien

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerangka kerja konseptual melandasi terbentuknya teori keperawatan. Teori

keperawatan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam praktik

keperawatan, serta dapat dikembangkan dalam bentuk riset dan praktis.Pada sebuah

fenomena dalam tatanan nyata pelayanan keperawatan, perawat dapat menggunakan

beberapa teori sebagai alternatif pemecahan masalah seperti menggunakan teori caring

Watson, dengan teori Orem tentang self care deficit.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam dunia keperawatan, sangat penting bagi

perawat untuk memahami bahkan harus dapat menerapkan model konseptual dan teori-

teori keperawatan.

Asuhan keperawatan yang dilaksanakan hendaknya disesuaikan dengan teori-teori yang

dipahami oleh perawat sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 13: melati,tugas_model_konseptual

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Associate in applied science-nursing conceptual framework. Retrieved from web September 22, 2008. http://www.jccmi.edu/healthcareers/nursing/docs/AssociateInAppliedScienceNursing.pdf

Bridge, J, Cabell, S, dan Herring, B. 2007.Dorothea Orem’s self-care deficit theory. Retrieved from web September 22, 2008.http://www.prism.troy.edu

Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the discipline. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.redalyc.uaemex.mx

Parissopoulos, S dan Kotzabassaki, S. 2004.Orem’s self care theory, transactional analysis and the management of elderly rehabilitation. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.nursing.gr/orem.pdf

Sell, SV, dan Kalofissudis, I. 2001. The evolving essence of the science of nursing: A complexity integration nursing theory. Retrieved from web September 4, 2008.

Senesac, P.(2007). Implementing The Roy adaptation model : From theory to practice. Retrieved from web September 4, 2008. http://www.bc.edu/schools/son/faculty/theorist/RAM/Practice.html

Van Guard Health System, 2008. Overview of Jean Watson’s theory. Retrieved from web September 22, 2008.http://www.caredeliverymodels.com

Watson, J.(2007). Caring.Retrieved from web September 4, 2008. http://hschealth.uchsc.edu/son/faculty/theory_caring.htm

Tambahan :

A nursing theory is a set of concepts, definitions, relationships, and assumptions or propositions derived from nursing models or from other disciplines and project a purposive, systematic view of phenomena by designing specific inter-relationships among concepts for the purposes of describing, explaining, predicting, and /or prescribing.. http://currentnursing.com/nursing_theory/introduction.htm 2008

Page 14: melati,tugas_model_konseptual

2.Models theory of nursing,library.stritch.edu/research/nursing theory