mektan kelompok iii.doc

14
BAB III HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN DAN LABORATORIUM A. INVENTARISASI & INTERPRETASI HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN 1. Pemeriksaan Kekuatan Tanah dengan Sondir a. Inventarisasi Lokasi : Kampus UNHAS Tamalanrea Tanggal : 23 Juli 2003 Nilai hambatan konis dan hambatan pelekat setiap 0,20 m. Perhitungan pada kedalaman 4,40 m : Kedalaman tanah keras dengan qc > 150 kg/cm2 ditemukan pada kedalaman 4,40 m Jumlah hambatan pelekat (Tf) = 740 kg/cm’ Kedalaman 4,00 m diperoleh : Hambatan konis qc = 30 Kg/cm 2 Hambatan Pelekat (f) = 25 Kg/cm 2 Jumlah hambatan (qc + f) = 55 Kg/cm 2

Upload: jusran

Post on 05-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEKTAN KELOMPOK III.doc

BAB III

HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN

DAN LABORATORIUM

A. INVENTARISASI & INTERPRETASI HASIL PENYELIDIKAN

LAPANGAN

1. Pemeriksaan Kekuatan Tanah dengan Sondir

a. Inventarisasi

Lokasi : Kampus UNHAS Tamalanrea

Tanggal : 23 Juli 2003

Nilai hambatan konis dan hambatan pelekat setiap 0,20 m.

Perhitungan pada kedalaman 4,40 m :

Kedalaman tanah keras dengan qc > 150 kg/cm2

ditemukan pada kedalaman 4,40 m

Jumlah hambatan pelekat (Tf) = 740 kg/cm’

Kedalaman 4,00 m diperoleh :

Hambatan konis qc = 30 Kg/cm2

Hambatan Pelekat (f) = 25 Kg/cm2

Jumlah hambatan (qc + f) = 55 Kg/cm2

Nilai gesekan local (fs) = 10/100 x f = 2,5

kg/cm'

Total gesekan (ft) = 20 x fs = 50 Kg/cm`

Total Hambatan pelekat (Tf) = Σ ft

= 600 Kg/cm`

Friction Ratio (Fr) = fs/qc

Page 2: MEKTAN KELOMPOK III.doc

= 0,0833

b. Interpretasi

Hasil Percobaan sondir dapat digunakan untuk :

a. Menentukan jenis pondasi

b. Menentukan kedalaman letak pondasi

c. Menentukan daya dukung tanah empiris

Interpretasi-nya adalah sebagai berikut :

Nilai Tekan konis (qc) maksimum pada kedalaman 4,4 m'

Pada kedalaman 0,0 - 2,0 m' tanah granular

Pada kedalaman 2,0 – 4,0 m' tanah granular

Pada kedalaman > 4,0 m’ tanah hard

Rasio gesekan (Fr) sebesar 0,0833 atau 8,33 % memberikan

indikasi berupa tanah lempung (4%<Fr<10 %)..

2. Pemeriksaan Bor Tangan

a. Inventarisasi

Tanggal Percobaan = 23 Juli 2003

Kedalaman tanah Bor = 1,1 m'

Pengambilan sampel kedalaman = 0 m – 1,1 m

Warna tanah = Coklat Kehitaman

Macam Tanah = Lanau kepasiran

b. Intepretasi

Percobaan ini akan membuat klasifikasi jenis tanah dengan

lapangan, kemudian digolongkan berdasarkan kedalaman.

Oleh karena itu memakai sistem penyeragaman klasifikasi

tanah (unifield Soil Clasification).

Page 3: MEKTAN KELOMPOK III.doc

3. Pemeriksaan Sand Cone

a. Inventarisasi

Tanggal Percobaan = 26 Juli 2003

Jenis tanah = Lempung kepasiran

Warna tanah = Coklat

Kadar air = 18,19 %

Berat isi tanah basah (γw) = 1,59 gr/cm3

Berat isi tanah kering (γd) = 1,345 gr/cm3

Derajat kepadatan (D) = 98,89 %

b. Interpretasi

Pada umumnya lubang untuk Sand Cone agak kecil, sehingga

memungkinkan adanya kesalahan. Yang penting adalah tidak

ada tanah galian dari lubang yang hilang pada saat ekskavasi.

B. INVENTARISASI DAN INTERPRETASI HASIL PENYELIDIKAN

LABORATORIUM

Untuk percobaan laboratorium sampel tanah diambil dari

lokasi Kampus UNHAS Tamalanrea.

1. Pengujian Konsolidasi

a. Inventarisasi

Tanggal Percobaan =24Juli-

2Agustus2003

Jenis tanah = Lanau kepasiran

Kadar air = 48,45 %

Berat isi basah (w) = 1,371 gr/cm3

Berat isi kering (D) = 0,923 gr/cm3

Tinggi contoh () = 2,00 cm

Page 4: MEKTAN KELOMPOK III.doc

Luas contoh (A) = 33,183 cm2

Tekanan maximum () = 8 (Kg/cm2)

Penurunan (H) max. = 0,403 cm

Tabel Nilai Cv

Loa

d

t50 t90 Cvt50

Cvt90

0,2

5

0,31 0,49 0,595 1,62

20,5

0

0,70 0,56 0,233 1,25

51,0

0

0,35 0,36 0,369 1,54

72,0

0

0,53 0,25 0,169 1,54

64,0

0

0,90 0,16 0,056 1,33

68,0

0

0,61 0,25 0,025 0,25

8

Indeks Compresi (Cc) = 0,426

Indeks Swelindex (Cs) = 0,047

b. Interpretasi

Harga Cc merupakan ukuran rendah tidaknya tanah

mampat.

Tanah ini termasuk kondisi tanah lempung sedang lunak

dengan nilai Cc = 0,426 (Lempung sedang Lunak Cc :

0,150 - 1,00)

Untuk mengetahui penurunan pondasi dibutuhkan

parameter tanah tentang indeks compressi.

Tabel perbandingan nilai √t 90 :

Page 5: MEKTAN KELOMPOK III.doc

2. Berat Jenis Tanah (Gs)

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 24 Juli 2003

Berat jenis tanah (kedalaman 0-20) cm = 2,59

Temperatur = 270 C

b. Interpretasi

Berat jenis tanah dihitung berdasarkan :

a. Nilai rata-rata butiran tanah

b. Analisa Void Ratio (hidrometer)

Jenis Tanah yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan

yaitu inorganic soil.

3. Pemeriksaan Analisa Saringan (Sieve Analysis)

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 28 - 29 Juli 2003

Jenis tanah = Lempung kepasiran

Berat tanah kering = 500 gr

Lolos saringan no. 200 = 2,24 %

D10 = 0,2 mm

D30 = 0,6 mm

NoGrafik

Tekanan t 90(menit)

1 0,825 0,49

2 1,650 0,56

3 3,300 0,36

4 6,600 0,25

5 13,200 0,16

6 26,400 0,25

Page 6: MEKTAN KELOMPOK III.doc

D60 = 1,0 mm

Termasuk jenis tanah berbutir kasar < 50% melalui

saringan no. 200

b. Interpretasi

Berdasarkan hasil analisa saringan diperoleh :

Koef. Keseragaman (CU) = D60/D10 = (1,0/0,2) =

5,00

Koef. Konkavitas (Cc) = D230/(D10xD60)

= (0,6)2 /(0,2*1,0) = 1,8

Tanah termasuk berbutir kasar karena fraksi yang lolos

saringan 200 < 50 %, yaitu 2,24 % dan butiran lolos #

No.4 92,78 %, tertahan #No 200, sebesar 97,76 %

4. Pengujian Unconfined Compression

a. Inventarisasi

Tanggal Percobaan = 2 Agustus 2003

Macam tanah = Lempung kepasiran

Regangan max. = 5,36%

Beban max. = 9,065 Kg

Tegangan max. = 0,89 Kg/cm2

Kadar air contoh tanah = 30,14 %

b. Interpretasi

Tanah yang mendapatkan tekanan dari atas akan melakukan

reaksi melawan gaya tekan tersebut. Berdasarkan nilai Kuat

Tekan Bebas (Qu) = 0,860 kg/cm2, berarti tanah lempung

Page 7: MEKTAN KELOMPOK III.doc

berpasir dalam kondisi medium dimana Qu berada antara 0,5

– 1,0 kg/cm2.

5. Pengujian Hidrometer

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 28-29 Juli 2003

Jenis tanah = Lempung Kepasiran

Warna Tanah = Coklat

Berat Tanah = 500 gr

Berat jenis tanah (Gs) = 2,59

b. Inventarisasi

Kondisi tanah lempung dan lanau (ML dan OL) dengan batas

cair < 50 %. dan kekuatan keringnya untuk MH (sedikit -

menengah) dan OH (menengah tinggi). Keuletan untuk Mh

(lambat - menengah) dan OH (sedikit - menengah).

6. Batas-batas Atterberg

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 24 – 25 Juli 2003

Kadar air dengan jumlah ketukan (10) = 30,445 %

Kadar air dengan jumlah ketukan (25) = 29,165 %

Kadar air dengan jumlah ketukan (56) = 30,035 %

Jenis tanah = Lempung Kepasiran

Platic limit (PL) = 40,26 %

Liquid limit (LL) = 48,5 %

Indeks Plastisitas (IP) = (48,5 – 40,26) %

= 6,24 %

Page 8: MEKTAN KELOMPOK III.doc

b. Interpretasi

Berdasarkan nilai Index Plastic dan Liquid Limit, maka pada

grafik diperoleh jenis ML dan OL dengan spesifikasi jenis Tanah

berupa Lanau inorganik dan lanau organik (liquit limit < 50

%)

7. Pengujian Permeabilitas

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 25 Juli 2003

Constant Head :

Nilai permeabilitas (KT) = 0,0135 cm/det

Termasuk jenis tanah = Pasir

Falling Head :

Nilai permeabilitas (KT) = 0,007945 cm/det

Termasuk jenis tanah = Pasir sangat halus

b. Interpretasi

Permeabilitas adalah sifat bahwa zat cair dapat menembus

materi yang berpori. Kondisi tanah lanau dengan koefisien

permeabilitas 0,007 sehingga tergolong permeabilitas rendah,

kurang bagus digunakan sebagai bahan drainase dan pada

bendungan digunakan sebagai bahan pervios.

8. Pengujian Kompaksi

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 28 Juli – 29 Juli 2003

Berat isi basah = 1,78 gr/cm3

Berat isi kering = 1,36 gr/cm3

Kadar air rata-rata = 30,5 %

Page 9: MEKTAN KELOMPOK III.doc

Kadar air optimum = 36 %

Kepadatan maksimal = 1,36 gr/cm3

b. Interpretasi

Percobaan pengujian kompaksi ini dapat digunakan dalam

pelaksanaan pemadatan dilapangan mengenai :

Kadar air tanah yang disyaratkan untuk mencapai syarat

kepadatan yang dikehendaki.

Tebal lapisan tanah yang dipadatkan.

Jumlah lintasan atau tumbukan alat untuk tiap lapisan

pemadatan.

Nilai kadar air optimum yang digunakan 36 % dan

Kepadatan maksimal 1,36 (gr/cm3).

9. Kekuatan Geser Langsung

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 31 Juli – 1 Agustus 2003

Jenis tanah = Lanau pasir

Teg. Normal = 1,5 Kg/cm2

Teg. Geser max. (1) = 0,9759 Kg/cm2

Teg. Geser max. (2) = 1,3763 Kg/cm2

b. Interpretasi

Kuat geser langsung adalah kemampuan tanah untuk melawan

pergeseran yang terjadi dalam tanah. Melihat kondisinya,

maka tanah termasuk padat karena nilai tegangan normal

tanah tidak melampaui tegangan geser sehingga tidak terjadi

kelonggaran.Sedangkan sudut geser (Ø) yang terbentuk

adalah = 25º dan c = 0,34 kg/cm2.

Page 10: MEKTAN KELOMPOK III.doc

10.Pengujian CBR Laboratorium

a. Inventarisasi

Tanggal percobaan = 29 - 30 Juli 2003

- Untuk 10 kali tumbukan

Berat isi basah = 1,624 gr/cm3

Berat isi kering = 1,245 gr/cm3

Beban max = 626,4 lbs

Penurunan max = 0,500 inchi

Kadar air rata-rata = 30,445 %

Nilai CBR :

Penurunan 0,1 inchi = 5,61 %

Penurunan 0,2 inchi = 7,86 %

- Untuk 25 kali tumbukan

Berat isi basah = 1,696 gr/cm3

Berat isi kering = 1,290 gr/cm3

Beban max = 678,6 lbs

Penurunan max = 0,500 inchi

Kadar air rata-rata = 29,165 %

Nilai CBR :

Penurunan 0,1 inchi = 7,93 %

Penurunan 0,2 inchi = 9,41 %

- Untuk 56 kali tumbukan

Berat isi basah = 1,751 gr/cm3

Berat isi kering = 1,316 gr/cm3

Beban max = 771,4 lbs

Page 11: MEKTAN KELOMPOK III.doc

Penurunan max = 0,500 inchi

Kadar air rata-rata = 30,035 %

Nilai CBR :

Penurunan 0,1 inchi = 9,86 %

Penurunan 0,2 inchi = 11,6 %

b. Interpretasi

Nilai penetrasi yang digunakan CBR adalah 0,2", dan ini sesuai

dengan yang disyaratkan, karena Penetrasi 0,1" < nilai

penetrasi 0,2', dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

daya dukung tanah cukup untuk Subbase jalan raya.